Pengurus Besar Akuatik Indonesia mengadakan Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub...
Read MoreRuselli Hartawan Libas Peraih Emas Olimpiade London, Indonesia Jadi Runner Up Grup D Piala Uber
Jakarta- Srikandi Indonesia harus puas menempati posisi runner up grup D Piala Uber usai kalah tipis 2-3 atas China. Namun, hasil itu sudah cukup untuk meloloskan Greysia Polii dkk ke babak perempat final. Melakoni laga di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5), tunggal putri Ruselli Hartawan, yang turun di partai kelima berhasil memangkas kekalahan Indonesia dari Negeri Tirai Bambu. Pebulutangkis kelahiran Jakarta, 20 tahun silam itu melibas peraih medali emas Olimpiade 2012, London, Inggris, sekaligus mantan pemain nomor satu dunia, Lu Xuerui, lewat pertarungan melelahkan tiga gim, 15-21, 21-19, dan 21-18, dalam tempo 57 menit. Kedua pemain terakhir bertemu pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Ruselli menyerah rubber game, 21-16, 8-21, dan 11-21. “Sempat mikir, wah lawan Li Xuerui bisa nggak ya menang? Tapi, akhirnya saya nggak pikirin. Anggap saja latihan lawan senior,” ujar pebulutangkis rangking 77 dunia itu usai laga. Merah putih juga berhasil mencuri angka melalui Gregoria Mariska Tunjung. Setelah memainkan laga berdurasi 45 menit, pebulutangkis tunggal berusia 18 tahun ini menang dua gim langsung atas Gao Fangjie, 23-21, dan 21-16. Sayang, tunggal pertama Indonesia, Fitriani gagal menyumbang kemenangan. Ia takluk dua gim langsung dalam tempo 32 menit, dengan skor 10-21, dan 15-21, dari Chen Yufei. Setali tiga uang di nomor ganda. Duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum mampu meruntuhkan pertahanan pasangan Chen Qingchen/Jia Yifan. Mereka tumbang dua gim langsung, 13-21, dan 19-21, dalam tempo 46 menit. Senasib, dobel Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga belum mampu membendung keperkasaan Huang Yaqiong/Tang Jinhua. Mereka dipaksa menelan pil pahit usai kalah dua gim langsung, 16-21, dan 16-21, pada pertandingan berdurasi 38 menit. “Tim Uber sudah kerja keras dalam pertandingan tadi. Kami akui keunggulan tim Tiongkok, Khususnya nomor ganda,” ujar Susi Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). “Tapi, secara keseluruhan penampilan para atlet maksimal,” tutupnya. (Adt)