Di sela-sela TC Timnas Wanita Indonesia di Belanda beberapa pekan...
Read MoreTampil Tanpa Target, Boling Indonesia Sabet Perak di Kejuaraan Dunia di Hong Kong
Jakarta- Tim boling Indonesia sukses menyabet medali perak pada Kejuaraan Dunia Team Trio Event, di Hong Kong, yang berlangsung 23 November – 5 Desember 2018. Manajer Tim Boling Indonesia, Gatot Aryo, pada Selasa (4/12) menyebut hasil di kejuaraan ini merupakan momen sejarah. Raihan sebelumnya diukir atlet boling putri Nadia Pramanik, di Kejuaraan Dunia AMF bulan lalu, di Las Vegas Amerika Serikat. “Ini pencapaian terbaik kami, setelah terpuruk di Asian Games dan gagal meraih medali,” ujar Gatot, yang juga Kabid Binpres Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI). Di babak penyisihan yang memainkan 6 gim, tim Indonesia 1 yang terdiri Hardy Rachmadian, Ryan Leonard Lalisang, dan Billy Muhammad Islam ada di posisi ke-2 dengan angka 3.918, di bawah Korea Selatan 3.960. Sementara, posisi ke-3 Swedia 3.883 dan ke-4 Amerika Serikat 3.881. Pada babak semifinal, Tim Amerika Serikat sukses mengalahkan Korea Selatan 695-654. Sedangkan Indonesia menundukkan Swedia 632-591. Di babak final tim Indonesia gagal mengatasi Amerika Serikat kalah 551-632 dan harus puas dengan medali perak. Kejuaraan Dunia World Men Championship diikuti 47 negara dan masing-masing negara mengirimkan 6 atlet putra. “Ini adalah medali pertama Indonesia dalam tiga kali mengikuti Kejuaraan Dunia Putra Boling atau dalam 10 tahun terakhir keikutsertaan kita,” kata pelatih tim boling Indonesia, Thomas Tan, pada Senin (3/12) malam. Thomas yang menemani enam atletnya di Hong Kong mengatakan tim putra Indonesia turun pada lima nomor perlombaan boling dua tahunan itu. Lima nomor itu adalah nomor perorangan, nomor dobel, nomor trio, nomor team lima, dan nomor master. “Sebenarnya, kami mengikuti kejuaraan ini hanya untuk meninjau posisi kami di antara negara yang akan turun dalam SEA Games 2019. Pencapaian kami dalam kejuaraan dunia ini selalu di luar 15 besar. Maka, kami mematok posisi 10 besar sebelum mengikuti kejuaraan pada 2018,” jelasnya. Arti penting perolehan medali kejuaraan dunia putra itu bagi Indonesia, menurut Thomas, adalah peluang tim Garuda untuk meraih dua medali emas pada SEA Games 2019 yaitu pada nomor trio putra dan tim lima putra. “Tim-tim negara lain Asian Tenggara, seperti Singapura, mengirim semua atlet terbaik mereka. Mereka kekuatan penuh dengan tim inti, yang meskipun belum tentu turun dalam SEA Games. Tapi, kami sudah mendapatkan gambaran persaingan nanti,” tambahnya. Tim putra Indonesia masih melanjutkan perjuangan mereka di kejuaraan boling ini, pada Selasa (4/12), untuk nomor master, menyusul Ryan dan Hardy yang lolos sebagai pemain 24 terbaik pada kejuaraan itu. (Adt)