Kontes Modif Mobil Turut Dukung Atlet Indonesia di Asian Games dan Asian Para Games 2018

Industri otomotif beri dukungan untuk atlet indonesia yang tampil di Asian Games 2018, dengan menggelar evet Kontes modifikasi mobil MB Tech Auto Live Battle 2018. (kemenpora)

Jakarta- Kontes modifikasi mobil MB Tech Auto Live Battle 2018 turut menjadi rangkaian road show Sukses Atlet Indonesia di 6 Kota (Bandung, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Palembang dan Jakarta) sebagai ajang untuk mendukung atlet Indonesia di Asian Games dan Asian Para Games 2018. Kontes modifikasi dilaunching pada 14 April di Halaman Kantor Kemenpora, Jakarta dengan 3 kelas pembeda yakni kelas Jenderal (pro), Kolonel (rookie) dan Kelas MB Tech Award dengan 45 kategori penilaian. Launching itu sekaligus berbarengan dengan pra event Asian Games yakni penggelindingan bola berdiameter 3,5 meter dan pengumpulan tanda tangan dukungan rakyat untuk doa dan sukses atlet Indonesia. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana menyampaikan, even modifikasi mobil MB Tech Auto Live Battle 2018 adalah non APBN tetapi yang terpenting adalah dukungan dan doa untuk atlet Indonesia. “Even ini adalah murni non APBN dan dikerjakan oleh orang yang sangat kreatif dan inovatif tujuan mulianya adalah doa, dukungan dan kepedulian untuk atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018 agar meraih prestasi untuk bangsa,” ujarnya saat jumpa pers di Media Center Kemenpora, Jumat (13/4). Selain kontes modikasi mobil lanjutnya, juga ada penggelindingan bola raksasa berukuran 3,5 meter yang juga akan digelindingkan di 34 provinsi. “Bola raksasa pertama jadwalnya akan digelindingkan pada 22 April, dilanjutkan di semua provinsi sebelum pembukaan Asian Games,” tambah Plt. Asdep Industri dan Promosi Sandi Hasan. Nantinya, pada kulit bola itu akan terdapat tanda tangan masyarakat, dengan target 1 juta tanda tangan dalam bentangan kain sepanjang 300 meter, lalu target tanda 4 juta tanda tangan, dan 50 juta tanda tangan di media sosial. Sebelumnya, bola raksasa secara simbolis, akan ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, pada Senin (16/4). Setelah itu bola akan digelindingkan pertama kali di Jakarta dan Bandung, pada Minggu (22/4). Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara Hartono Sufi selaku perwakilan dari Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), turut menyampaikan bila pihaknya memiliki niat membantu pemerintah mensukseskan Asian Games dan Asian Para Games 2018. “Kami memiliki niat untuk membantu negara mempromosikan atlet Asian Games dan Asian Para Games memalui even otomotif ini. Yang terpenting disini tak ada APBN murni sponsor terutama MB Tech dan saat launching dihadiri 120 ketua komunitas otomotif juga akan ada penempelan stiker di ribuan mobil,” ujarnya. (Art) Jadwal Kontes MBtech Auto Live Battle 2018 : 21-22 April, Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat 5-6 Mei, Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali 12-13 Mei, Lapangan Gading, Yogjakarta 30 Juni – 1 Juli, Sirkuit Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur 21-22 Juli, Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumsel TBA (to be announced): Jakarta

Masuki Tahun Ketiga, Kompetisi Piala Menpora Usia Berjenjang Libatkan Ribuan SSB di Indonesia

Jakarta- Tekad Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar sepak bola berjenjang diharapkan akan terlaksana pada 2034. Piala Menpora yang menginjak tahun ketiga kompetisi usia muda, diklaim bisa memberi kontribusi bagi sepak bola nasional. “Kami ingin melahirkan pesepak bola berbakat ke depan lewat kompetisi usia muda. Kami percaya itu karena fondasi bisa diciptakan,” kata Menpora Imam Nahrawi, pada Rabu (11/4). Dengan penduduk berkisar 250 juta, kesempatan menggali bibit muda terbuka lebar dan peluang menuju hal itu diharapkan dibuka oleh ajang semacam Piala Menpora. “Negara lain akan melihat Indonesia. Sebagai negara besar yang punya potensi, karena banyak bibit pesepak bola muda,” kata Imam. Sepak bola juga harus mampu melahirkan suasana kegembiraan. Apalagi itu juga himbauan Presiden Jokowi bahwa olah raga apalagi sepak bola bisa menghadirkan suasana yang penuh dengan hal positif. Piala Menpora akan menggelar 5 kelompok umur lagi pada 2018, yakni dari U-12, U-14, U-16, dan Liga Mahasiswa U-21. Selain itu ada Liga Santri. Launching sepak bola berjenjang Rabu (11/4) di Kemayoran sangat meriah dan akan dilanjutkan Bimtek mulai Kamis (12/4) hingga Jumat (13/4). Diikuti seratus lebih para pengelar di daerah serta para pejabat Kemenpora yang hadir diisi atraksi. Juga hadir mantan kapten timnas Firman Utina. Sebelumnya, Deputi III Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, menyatakan perhelatan tahun ini akan melibatkan sekitar 6 ribu SSB plus klub, atau tim sepak bola mahasiswa. “Kami merencanakan kick-off atau pertandingan pembuka pada 27 April 2018 di Atambua, NTT,” kata Isnanta. Bahkan even yang berputar lebih dari 4 bulan di kabupaten/kota se-Indonesia ini, untuk kick off tingkat provinsi di Bangka Belitung dan seri nasional, berlangsung di dua tempat Balikpapan dan Jawa Barat. “Untuk menggelar seri kabupaten/kota dan provinsi anggarannya dari kekuatan lokal, sedangkan seri nasional kami bantu APBN dan sponsor, sekaligus untuk pemenang seri U-12 dan lainnya, kami akan kirim ke luar negeri sebagai bonus juara,” urainya. Para operator Kompetisi ini di U-12 ada Zuhri Imron Putra dari Fossbi, U-14 Subagja dari Blisbi, U-16 ada M. Kusnaeni dari Menejemen Kompetisi, Liga Santri ada Habib dan Liga Mahasiswa U-21 ada Askab PSSI Kabupaten Brebes, Heri Fitriansyah. (Dre/Ham)

Paragliding Tampil di AG 2018, Menpora : Semoga Jadi Sejarah Indonesia dan Dunia

Menpora Imam Nahrawi menerima audiensi dari President Air Sport Federation of Asia (ASFA) Mubarak Suwailem, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4). (Kemenpora)

Jakarta- Cabang olahraga Paragliding untuk pertama kalinya dipertandingkan di ajang Asian Games 2018. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) berharap olahraga ekstrem terbang bebas di udara itu memberikan sejarah terbaik bagi Indonesia, bahkan dunia. Hal itu dikatakan Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur saat menerima Mubarak Suwailem (President Air Sport Federation of Asia/ASFA), bersama Sanjay Thapar (Secretary General ASFA), di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4). Dalam kesempatan itu, Mubarak mengapresiasi cabang olahraga Paragliding yang bisa dipertandingkan di edisi ke-18 pesta olahraga akbar negara-negara se-Asia itu, pada Agustus-September mendatang. “Terima kasih kepada Pak Menteri dan Bangsa Indonesia menjadi tuan rumah yang baik untuk Asian Games 2018, dan Paragliding bisa dipertandingkan. Ini yang pertama Paragliding tampil di Asian Games, bahkan di dunia,” ujar Mubarak. Terkait persiapan dan venue pertandingan, Mubarak menyatakan bahwa di Indonesia telah siap semua. “Kami berharap Asian Games di Indonesia berjalan sukses dan lancar. Dan, rival yang profesional serta terberat adalah dari Indonesia,” ungkapnya. Sementara, Imam berharap Paragliding dapat mencatatkan prestasi lebih baik di ajang olahraga terbesar empat tahunan di Asia itu. “Kami berharap betul di Asian Games pertama ini Paragliding memberikan sejarah terbaik bagi Indonesia dan bagi sejarah dunia,” tutur peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur itu. (Adt)

Bikin Turnamen Sepak Bola Big Stars U-16, Maria Lawalata Gandeng Kemenpora

Turnamen sepak bola Big Stars U-16 memperebutkan Piala Menpora, akan berlangsung pada 3-9 Mei, di kawasan Sunter, Jakarta Utara. (suarakarya.id)

Jakarta- Meski cabang olahraga atletik yang membesarkan namanya, tapi mantan atlet nasional, Maria Lawalata, justru siap membina sepak bola. Melalui Yayasan Big Stars Nusantara, peraih medali emas nomor Marathon putri pada SEA Games 1991, menggelar Turnamen Sepak bola Big Stars U-16 Piala Menpora. “Saya tertarik menggelar turnamen sepak bola karena saat saya menyumbang medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia, sepak bola menutupnya dengan perolehan emas, di SEA Games Manila 1991. Dan, saya ingin sepakbola Indonesia berprestasi lebih baik nantinya,” kata Maria di Jakarta, pada Selasa (3/4). Kejuaraan yang melibatkan 24 tim dari berbagai daerah ini akan berlangsung di kawasan Sunter, Jakarta Utara, pada 3-9 Mei. Maria, yang juga pendiri Yayasan Big Stars, mengaku tujuan diadakannya turnamen ini adalah untuk melakukan pembibitan. Semua atlet yang berpotensi, akan dibina oleh Akademi Sepak Bola Big Stars. “Kami ingin seluruh insan sepak bola, para pemangku kepentingan yang terkait dengan olahraga dapat mendukung turnamen ini demi kemajuan prestasi nasional. Semua bentuk dukungan sangat dibutuhkan,” ujarnya. Selain Yayasan Big Stars Nusantara, turnamen ini juga didukung penuh pengusaha minuman sari buah apel, Juni Eko Susanto. “Saya sangat menyenangi sepak bola. Dan, saya akan mendukung penuh niat Maria Lawalata untuk menggelar Turnamen Sepak bola U-16 Piala Menpora,” kata Juni. Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengatakan kepastian diadakannya Big Stars Piala Menpora ialah setelah Yayasan Big Stars menjadi mitra Kemenpora pada tahun lalu. “Jangan lupa, Big Stars Piala Menpora diharapkan juga bisa ikut menyosialisasikan Asian Games 2018,” tutur Imam. Lewat Asisten Deputi Pembinaan Sentra Olahraga Kemenpora, Teguh Rahardjo mengatakan, pihak Kemenpora hanya mendukung pelaksanaan turnamen remaja ini. Alasannya, panitia tidak mengajukan proposal bantuan dana. “Kita hanya bantu doa saja,. Saat ini, kita belum bisa support dana,” kata Teguh saat menjawab pertanyaan tentang dukungan dana terhadap Turnamen Sepakbola U-16 Piala Menpora. (Art)

Asian Para Games 2018 Siapkan 300 Atlet, Menpora : Anggaran Pelatnas Cair Hari Jumat

Imam Nahrawi mengelar rapat dengan Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun, dan 16 pelatih cabor Asian Para Games 2018. (Kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengaku optimis Indonesia bisa meraih prestasi terbaik di ajang Asian Para Games 2018. Atlet Para Games, menurutnya, telah membuktikan prestasinya saat event ASEAN Para Games 2017, di Malaysia, yang sukses melampaui target. “Sebagai tuan rumah, tentu ini modal yang sangat penting bagi Indonesia, mengantisipasi kekuatan negara lain di Asian Para Games 2018, yang diikuti 43 negara,” ujar Imam, didampingi Mulyana (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga). Hal ini diungkapkan Menpora saat mengelar rapat bersama Senny Marbun (Presiden National Paralympic Committee/NPC) Indonesia, dan 16 pelatih cabang olahraga (Cabor) Asian Para Games 2018, di Kantor NPC Indonesia, di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/4). Pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, menyebut untuk Asian Para Games Indonesia harus mempersiapkan 300 atlet. Ia juga meminta kepada INAPGOC untuk membantu, sehingga dari sisi penyelenggaraan dan prestasi bisa berjalan dengan baik. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pelatih yang dengan sabar membimbing dan mengawal para atlet. Tentu ini merupakan perjuangan buat kita semua untuk nama baik Indonesia,” sambung ayah 7 anak itu. Terkait anggaran, suami dari Shobibah Rohmah itu, menyebut anggaran telah diberikan kepada NPC, dan prosesnya tinggal menunggu petunjuk teknis (Juknis), yang terkait dengan pengadaan barang. “Semoga pada Jumat (6/4), Juknis ini selesai. Itu artinya, baik soal akomodasi sampai alat-alat sudah terpenuhi semuanya. Kami juga siapkan bonus, yang setara dengan perjuangan mereka,” tambah Imam. Sementara, Senny Marbun, menjelaskan terdapat 18 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan pada Asian Para Games 2018. “Dari jumlah cabor itu, lima di antaranya merupakan cabor baru, yakni cabor Boccia, Paracycling, Basket Kursi Roda, Judo Tunanetra, dan Lawn Ball. Selain itu, ada Atletik, Renang, Tenis Meja, Panahan, Angkat Berat, Bulutangkis, dan cabor lainnya,” urainya. (Adt)

Duet Dengan Juara All England 2018, Menpora Takluk di Hadapan Siswa SKO Ragunan

Egy Mulana Vikri, Witan Sulaiman (Sepakbola), Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya (Bulutangkis) bersama Menpora Imam Nahrawi di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, pada Selasa (27/3) pagi. (Kemenpora)

Jakarta– Menyambangi siswa Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta, pada Selasa (27/3), ganda putra juara All England 2018, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, melakukan Laga bulutangkis eksibisi. Duo Minions harus berpisah dan masing-masing menggandeng pasangan baru. Kevin berduet dengan Menpora Imam Nahrawi, sedangkan Marcus berpasangan bersama staf Kemenpora, Beben Guniandi. Laga ini digelar sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kiprah para siswa SKO Ragunan. Tampak Minions dan dan Menpora sama-sama berusaha tampil menghibur para siswa-siswi yang hadir di GOR SKO Ragunan. Berlangsung satu game, laga itu gagal dimenangkan Kevin dan Menpora, yang kalah 15-21 dari Marcus dan staf Kemenpora. Tampak memeriahkan acara, bintang Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, yang keduanya merupakan siswa dari lembaga pendidikan olahraga legendaris tersebut. “Sengaja kami undang Kevin/Marcus ke sini untuk memberikan semangat kepada atlet-atlet di SKO Ragunan, agar mereka bisa terobsesi dan bermimpi mengapai prestasi seperti mereka,” ungkap Imam Nahrawi pada Selasa (27/3). “Disini adalah wadah mengembangkan potensi dari atlet muda berbagai cabang olahraga dari penjuru Tanah Air yang lahir menjadi para legenda. Saya tadi ingin mengajak main Egy, tapi katanya dia akan main bulu tangkisnya dengan kaki,” yang disambung tawa Menpora. Wacana pengembangan dan restrukturisasi SKO Ragunan mencuat sebagai salah satu opsi untuk menambah wadah bakat-bakat potensial olahragawan muda yang dibarengi dengan kurikulum pendidikan formal. Selain Menpora dan atlet berprestasi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana dan Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Olahraga Teguh Raharjo dan Kabag Humas Agus Lesmana, juga turut mendampingi Menpora ke SKO Ragunan. (Adt)

Nyaris Tertunda Karena Hujan, David Beckham Sumbang 10.000 Bola Bagi Anak Indonesia

Menpora Imam Nahrawi mendampingi Mega Bintang asal Inggris David Beckham di Stadion Soemantri Brojonegoro, pada Minggu (25/3). (Pras/NYSN)

Jakarta- Menyumbangkan 10.000 bola, gelaran “Sepak Bola untuk Negeri” yang diadakan oleh PT AIA Financial (AIA) memecahkan rekor MURI sebagai sumbangan bola terbanyak. Event ini mengundang AIA Global Ambassador, David Beckham, untuk mengampanyekan hidup sehat, di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, pada Minggu (25/3). AIA Global Ambassador, David Beckham, menyatakan berbagi kepada masyarakat, terutama anak-anak, dan memberikan contoh yang tepat tentang bagaimana menjalani hidup sehat merupakan dua hal yang dekat dengannya. David mengakui selalu menjalani hidup sehat sepanjang dan setelah kariernya. Sekarang, setelah selesai bermain, David ingin menjalani hidup yang lebih sehat dan bugar. “Saya memiliki empat anak, penting bagi saya untuk memberi teladan bagi mereka,” ujar David dalam keterangan yang diterima sehari sebelum ia datang ke Jakarta. Sumbangan bola tersebut ditujukan untuk untuk anak-anak akademi sepak bola di seluruh Indonesia. Momen penyerahan donasi ini dilakukan di hadapan hampir 1.000 pemain sepak bola muda berbakat dari Aceh hingga Papua. Kegiatan ini sejatinya dimulai sejak Minggu pagi. Namun, cuaca Jakarta yang sempat mendung, akhirnya acara justru sempat tertunda, karena hujan yang mengguyur Jakarta. Chief Marketing Officer PT AIA Financial, Lim Chef Ming, menuturkan kesadaran AIA bahwa olahraga memainkan peran penting dalam mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik. Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. “Hal tersebut melatarbelakangi AIA mengadakan acara AIA Sepak Bola untuk Negeri,” tutur Lim. AIA secara konsisten mendukung perkembangan sepak bola di Indonesia melalui beberapa inisiatif, seperti Championship, yaitu sebuah kompetisi sepak bola tahunan yang memberi kesempatan bagi masyarakat yang berbakat untuk berkompetisi di liga internasional. AIA juga menggelar AIA Junior Cup, yang memungkinkan para pemain muda terbaik terpilih dari kejuaraan tersebut untuk diberangkatkan ke Phuket, Thailand, dan mendapatkan pelatihan dari tim pelatih resmi Tottenham Hotspurs. (Ham)

Demi Kejuaraan Dunia 2023, Pemerintah Minta Kompetisi Basket Putri Diperbanyak

Jelang event Kejuaraan Dunia Basket di Indonesia pada 2023, Menpora Imam Nahrawi berharap kompetisi basket putri semakin diperbanyak. (Pras/NYSN)

Jakarta- Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket pada 2023. Demi menyongsong ajang itu, pemerintah melalui Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), meminta kompetisi bola basket diperbanyak, terutama di sektor putri. Hal itu, kata Imam, guna mempertajam kemampuan pemain serta menambah pengalaman dan mental bertanding para atlet. “Kami ingin kompetisi basket itu diperbanyak, bukan hanya lokal tapi juga di luar negeri. Dengan kompetisi yang rutin akan menambah daya mental dan daya dobrak bagi atlet,” ujar menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (24/3). Ia mengapresiasi gelaran kompetisi bola basket putri profesional Srikandi Cup, yang digelar selama sepekan ini, mulai dari 19 hingga 24 Maret 2018, di GOR, Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat. “Saya senang dengan Srikandi Cup. Ini inisiasi yang sangat hebat. Penonton juga datang tanpa mereka harus membeli tiket. Yang paling penting ajang ini mendapat support dari Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia),” sambung pria berusia 44 tahun. Imam juga menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa di cabang olahraga bola basket. Untuk itu, ayah 7 anak itu berharap kedepan cabang bola basket bisa berprestasi di kancah internasional. “Apalagi prestasi cabang basket semakin membaik di SEA Games. Ini juga bisa menjadi motivasi menuju Asian Games dan Kejuaraan Dunia Basket pada 2023 di Indonesia,” tambahnya. “Yang penting kompetisi harus tetap bergulir. Sehingga saya optimis di Asian Games 2018 ada hal yang bisa diraih secara maksimal. Begitu juga dengan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023,” tutur Imam. (Adt)

Gelaran Srikandi Cup Seri Ke-3 Jakarta Sukses, Cirebon Sambut Fase Play Off

Gelaran Seri 3 Jakarta event Srikandi Cup terbilang sukses, berikutnya kota Cirebon menyambut fase Play Off. (Pras/NYSN)

Jakarta- Gelaran Srikandi Cup Seri Ke-3, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, 19-24 Maret 2018, berlangsung sukses. Cirebon bakal bersiap menggelar Fase Play Off kompetisi basket putri profesional pada pertengahan April mendatang. Deddy Setiawan, Koordinator Srikandi Cup, mengatakan penyelenggaraan Srikandi Cup Seri Ke-3 di Jakarta terbilang sukses, ditambah animo penonton sangat tinggi untuk menyaksikan setiap pertandingan pada seri ke-3 ini. “Dari sisi penyelenggaran, bagi kami sangat sukses. Bila dilihat animo dari penonton yang menyaksikan laga final juga sangat tinggi. Sebagian besar tempat duduk di GOR Lokasari ini penuh,” ujar Deddy, usai partai final antara Surabaya Fever vs Merpati Bali, Sabtu (24/3). Ia berharap pada penyelenggaran Fase Play Off di Cirebon, Jawa Barat, pada pertengahan April nanti, antusiasme penonton untuk menyaksikan setiap pertandingan harus lebih besar dibandingkan Jakarta. “Kami berharap di kota kecil seperti Cirebon, antusias penonton harus lebih besar dari Jakarta. Ya, kita lihat nanti seperti apa disana,” sambungnya. Yang pasti, menurutnya, saat ini kompetisi basket putri sudah mulai dikenal oleh masyarakat. “Dengan jumlah penonton banyak itu mengindikasikan kompetisi bola basket putri sudah mulai dikenal. Apalagi dengan kehadiran Imam Nahrawi (Menpora), pasti membawa dampak positif bagi perkembangan basket di Tanah Air,” tutup Deddy. (Adt)

Minim Ikut Ujicoba, Ibrahim Zarman Yakin Sumbang Emas Taekwondo

Menpora Imam Nahrawi berbincang dengan atlet Taekwondo nomor Kyorugi, Ibrahim Zarman, saat mengunjungi Pelatnas di Gedung POPKI, Jakarta Timur. (Adt/NYSN)

Jakarta- Atlet Taekwondo Indonesia yang tergabung di Timnas Asian Games 2018, Ibrahim Zarman, mengeluhkan minimnya laga ujicoba bagi atlet guna menambah jam terbang serta mematangkan mental bertanding. “Untuk try out (ujicoba) saya rasa masih kurang. Ujicoba itu penting untuk menambah jam terbang dan mental tanding. Karena lawan-lawan seperti China, Thailand itu, mereka sebulan sekali melakukan try out,” ujar Taekwondo asal Riau, saat ditemui di Pelatnas Taekwondo di Gedung POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/3). “Kalau kebutuhan lain seperti nutrisi, akomodasi, dan uang saku sudah cukup. Justru yang kurang cuma try out,” sambung atlet nomor Kyorugi (Tarung) 63 Kg. Terkait peluang di Asian Games 2018, Ibrahim menyebut saat ini peluang semua negara untuk meraih medali emas, terutama di nomor tarung sama. “Kalau bicara peluang itu untuk nomor tarung sama, mulai dari kelas bawah sampai kelas atas. Tinggal yang lebih siap saja, pasti bisa mendapatkan medali emas. Dan, saya yakin bisa dapat emas,” tukas Taekwondoin berpostur tinggi. Ia mengaku akan mengikuti Kejuaraan Jerman Open, pada April, setelah itu menjalani training camp di Korea Selatan. “Nanti setelah Jerman Open kami akan ke Korea untuk melakukan training camp, kemudian kembali ke Indonesia sebelum tampil di Asian Games 2018,” bebernya. Ibrahim adalah salah satu andalan Merah Putih merebut medali emas ajang multi event se-Asia itu. Ia meraih medali emas di ajang SEA Games 2017, Malaysia, usai menaklukkan atlet asal Vietnam Nguywn Van Duy. Pada event World Taekwondo Malaysia Open G1 2018, pada 1-4 Maret, ia juga sukses mengantongi medali emas. (Adt)

Tonton Uji Tanding Pelatnas Taekwondo, Menpora Minta Fisik Atlet Ditingkatkan

Sejumlah atlet Taekwondo menjalani Pelatnas di bawah bimbingan pelatih asal Korea Selatan jelang Asian Games 2018. (Adt/NYSN)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), melakukan kunjungan ke Pelatnas cabang olahraga (cabor) Taekwondo, di Gedung POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (22/3). Ia meminta tim pelatih untuk meningkatkan fisik para atlet. “Saya lihat langsung tadi uji tandingnya. Menurut saya, para atlet perlu ditingkatkan lagi fisiknya,” ujar pria berusia 44 tahun. Bagi Imam, kondisi fisik sangat penting untuk pertandingan. Ia menegaskan peningkatan fisik tidak hanya ditujukan untuk cabor Taekwondo, tapi juga untuk cabang-cabang olahraga lainnya. “Semua atlet yang menjalani Pelatnas agar memperhatikan dan meningkatkan kondisi fisiknya dengan baik. Tapi, kalau catur sama bridge nggak perlu fisik kan?” tuturnya. Sementara, Rahmi Kurnia, Pelatih Pelatnas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), mengatakan ada lima atlet yang berangkat ke Korea Selatan guna menjalani Training Camp (TC) sekaligus persiapan mengikuti Kejuaraan Asia di Vietnam, pada 21-28 Mei nanti. Ia menambahkan kemungkinan besar sejumlah atlet yang kini masih berlatih di Pelatnas segera melakukan TC di Korea Selatan. “Jelang Asian Games 2018, kami datangkan beberapa mantan atlet Taekwondo dari Korea sebagai sparing partner (latih tanding). Mereka berbagi teknik dan ilmu baru terkait perkembangan Taekwondo,” beber Rahmi. (Adt)

Kemenpora Kolaborasi Dengan AIA Lewat “AIA Sepak Bola Untuk Negeri”

Kolaborasi Kemenpora Dengan AIA menjadi sarana baru kepedulian pihak swasta memajukan gairah perkembangan olahraga di Indonesia. (net)

Jakarta- Bersama dengan PT AIA Financial (AIA), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengekspresikan keseriusan mereka memberi pengaruh yang besar untuk masa depan persaingan sepak bola di Tanah Air dalam kegiatan bertajuk “AIA Sepak Bola Untuk Negeri”. Kegiatan yang diadakan di Stadion Soemantri Brodjonegoro Minggu (25/3), membawa misi untuk meningkatkan daya saing nasional para pemuda serta keolahragaan mereka, terutama untuk pengembangan bakat bidang sepak bola di Indonesia. Imam Nahrawi, Menpora, mengatakan butuh upaya kolaborasi yang baik dari pemerintah maupun sektor swasta dalam memastikan bahwa pengembangan olahraga terutama sepak bola, tetap berada pada jalur yang positif. “Kami berharap inisiatif ini mendorong lebih banyak partisipasi dari institusi lain untuk turut berperan dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan olahraga di Indonesia,” ujar Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur saat jumpa pers di Kantor Kemenpora, Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (22/3). Rista Qatrini Manurung, Direktur Hukum, Kepatuhan dan Risiko, PT AIA Financial (AIA), menyebut pihaknya mengapresiasi dukungan penuh dari Kemenpora serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Sungguh suatu kehormatan bagi kami untuk dapat memiliki kesempatan menggelar berbagai inisiatif yang merepresentasikan komitmen kami untuk membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik, melalui partisipasi aktif dalam kegiatan olahraga,” terangnya. “Kami berharap acara ini dapat membantu dampak positif bagi bangsa kita,” sambung Rista. Dalam kegiatan “AIA Sepak Bola Untuk Negeri” yang menjadi sorotan adalah hadirnya legenda sepak bola Inggris sekaligus AIA Global Ambassador, David Beckham. Dalam kegiatan itu juga bakal diserahkan donasi 10.000 bola untuk Indonesia. Selain itu, pemberian penghargaan untuk legenda sepak bola Indonesia, serta menggelar pertandingan amal yang melibatkan AIA Junior Cup All-Stars, legenda sepak bola Indonesia, dan Tim Nasional (Timnas) U-16. Dan, dana yang diperoleh dalam kegiatan tersebut nantinya bakal disumbangkan untuk pembangunan infrastruktur sepak bola di Tulehu, desa sepak bola di Maluku. (Adt)

Jumpa Menpora, Agen Egy Jelaskan Soal Kontrak dan Fasilitas di Lechia Gdansk

Menpora Imam Nahrawi bertemu Agen Egy Maulana Vikri, Dusan Bogdanovic, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. (kemenpora)

Jakarta- Dusan Bogdanovic, Agen Egy Maulana Vikri, menemui Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (19/3). Dusan menjelaskan soal kontrak dan fasilitas yang didapat pesepak bola berusia 17 tahun itu di klub Lechia Gdansk, Polandia. Egy, menurut Dusan, sudah mencapai kesepakatan dengan klub-nya, dan akan mendapat kontrak profesional setelah berusia 18 tahun pada 8 Juli 2018. “Egy akan mendapatkan kontrak selama tiga tahun yang dimulai pada 8 Juli 2018. Dan, saya senang membawa dia kesini (Lechia Gdansk) dan saya berharap yang terbaik untuk Lechia Gdansk,” ujar Dusan. Ia menyebut Egy juga mendapatkan sejumlah fasilitas yang terbilang baik usai bergabung dengan klub kasta tertinggi Polandia tersebut. Seperti tempat tinggal, mobil, hingga pendidikan. Semua itu, terang Dusan, telah tercantum dalam perjanjian kontrak. “Tempat tinggal Egy merupakan sebuah flat tingkat dua. Flat itu memiliki fasilitas mewah yang akan membuat Egy Maulana betah tinggal di Gdansk,” cetusnya. Sementara, Imam mengapresiasi perjuangan Dusan dan Ayah angkat Egy Maulana, Subagja Suihan. “Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan Pak Dusan dan Pak Subagja yang sudah mengantarkan Egy Maulana ke Polandia. Bergabungnya Egy Maulana ke klub Polandia ini membuat kami bangga dan gembira. Karena ini sejarah terbesar bagi Indonesia,” tutur Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, didampingi Raden Isnanta (Deputi Pembudayaan Olahraga) Raden Isnanta, Mulyana (Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga), dan Teguh Raharjo (Asdep Pengelolaan Pembinan Sentra dan SKO). Ia menambahkan pekerjaan rumah berikutnya adalah menyiapkan Egy-Egy baru, baik itu dari SKO (Sekolah Khusus Olahragawan) Ragunan, atau PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar). “Kita harus menyiapkan ruang bagi talenta-talenta muda, baik itu dari sisi pelatihannya, kompetisinya, penguatan skill, kamampuan fisik dan sebagainya yang lebih baik lagi,” sambungnya. “Kita tahu kondisi internal kompetisi sepak bola Indonesia seperti ini. Karena itu, kita harus menyiapkan lebih banyak lagi anak-anak kita untuk punya pengalaman lebih. Saya minta kepada Pak Dusan, Pak Isnanta dan Pak Subagja untuk terus menggali lagi anak-anak kita yang bisa mengikuti jejak Egy, ” tutup Imam. (Adt)

Kampiun Turnamen Jenesys, Skuat Timnas U-16 Diganjar Beasiswa

Menpora Imam Nahrawi menyambut skuat Timnas U-16 usai menjadi kampiun di Jepang pada Turnamen Jenesys 2018. (kemenpora)

Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan Timnas U-16 usai menjadi kampiun pada Turnamen Jenesys 2018, di Kirishima Yamazakura Miyazaki Prefectural Comprehensive Sport Park, Jepang, pemerintah bakal menyiapkan beasiswa bagi anak asuh Fakhri Husaini itu. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menilai turnamen sepak bola di bawah usia 16 dan 17 tahun berbeda dengan turnamen senior. Untuk itu, menurutnya, pemerintah tengah menyiapkan beasiswa untuk pemain Timnas U-16 yang saat ini mayoritas masih menempuh pendidikan di sekolah menengah. “Semog beasiswa ini memberi rasa aman dan gembira kepada orang tua. Beasiswa ini disekolah mereka masing-masing akan ditindaklanjuti Deputi Pembudayaan Olahraga secara teknis,” cetus Imam saat menjemput kepulangan Timnas U-16 di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (15/3) sore. David Maulana, Gelandang Timnas U-16, berharap skuat Timnas U-16 kini fokus menatap Turnamen AFC Cup Malaysia dan menyongsong Piala Dunia U-17. “Alhamdulillah. Pasti bangga dan senang jadi juara. Ini jadi modal kami maju Piala Asia dan Piala Dunia U-17,” tukas David yang berstatus siswa SMAN II Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ia menyebut pertandingan melawan tuan rumah Jepang menjadi yang terberat. Sebab, lanjutnya, Jepang memiliki permainan bagus dan bermain cepat, bahkan sempat saling serang dalam pertandingan. “Semoga Indonesia mampu meniru Jepang yang lebih dulu maju,” tambah peraih gelar terbaik pada Turnamen Jenesys. (Adt)

Okky Splash Youth Soccer League U-12 Bergulir, Menpora : Tanpa Swasta, Pemerintah Sulit

Menpora Imam Nahrawi berharap melalui Okky Splash Youth Soccer League (OSYSL) 2018 muncul pesepabakbola berbakat seperti Egy Maulana Vikri. (net)

Jakarta- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bermitra dengan PT Suntory Garuda Beverage, perusahaan minuman terkemuka tanah air menggelar event sepakbola usia muda U-12. Festival bertajuk Okky Splash Youth Soccer League (OSYSL) 2018 ini akan digelar di enam kota seperti Surabaya, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang dan wilayah Jabodetabek. OSYSL saat ini memasuki tahun kedua. Pada 2017 pelaksanaannya hanya melibatkan tim di wilayah Jabodetabek semata. Mulai 2018, OSYSL hadir di enam kota. Seri pertama telah sukses digelar di Surabaya sejak 3-11 Maret 2018. Ada 30 klub SSB yang tampil di tiap kota penyelenggara. Berikutnya, OSYSL akan hadir di Malang (30 Maret-8 April), Yogyakarta (21-29 April), Semarang (30 Juni-8 Juli), Bandung (14-22 Juli), dan Jakarta (28 Juli-5 Agustus). Pasca gelaran tiap kota, tim pemenang di tingkat regional maju di Okky Splash National Championship. Fase Nasional, OSYSL 2018 berlangsung pada 11 September di Jakarta. Pihak penyelenggara juga menggandeng Indonesia Junior Soccer League (IJSC). IJSC berpengalaman mengelola berbagai event sepak bola dibawah usia 12 tahun. “Kami pilih pemain-pemain terbaik dan masuk dalam satu tim. Mereka mewakili Indonesia di event Singa Cup 2018 di Singapura,” ucap Head Grup of Cup Suntory Garuda Beverege, Martinus Rezal. Nantinya penyelenggara menyeleksi khusus 16 pemain terbaik yang lolos Okky Splash Youth Soccer Team Indonesia guna bermain di Singa Cup 2018. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mendukung digelarnya OSYSL. Imam berharap, kejuaraan ini bisa diselenggarakan di seluruh kota di Indonesia. “Tahun ini enam kota, semoga selanjutnya bisa diselenggarakan di seluruh 514 kabupaten/kota,” ujar Imam di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3). Imam melihat, gelaran ini sangat bagus dan harus rutin dijalankan. Pria asal Bangkalan, Jawa Timur ini menyebut pemerintah tak bisa jalan sendiri untuk memajukan sepak bola Indonesia. “Okky berpengalaman menyelenggarakan kompetisi usia dini dan pemerintah tak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pihak lain. Fasilitas hanya bisa diberikan 13 persen dari pemerintah, selebihnya disediakan oleh swasta,” katanya. Selain itu, ia berharap para pemain OSYSL dapat semakin terasah kemampuannya. Pria berusia 44 tahun ini yakin akan ada calon pemain tim nasional (timnas) Indonesia yang lahir dari ajang ini. (Dre)

Pantau TC Asian Paragames 2018 di Solo, Menpora: Jangan Ditutupi Kalau Ada Kekurangan !

Imam Nahrawi, Menpora, mengunjungi Pelatnas atlet Paragames 2018 di Solo, Jawa Tengah. (kemenpora)

Jakarta- Sebagai bagian dari persiapan gelaran Asian Paragames di Jakarta, Oktober 2018, ratusan atlet National Paralympic Committee (NPC) kini menjalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Kota Solo, Jawa Tengah. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), bersama Mulyana (Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora), Bayu Rahadian (Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga), Raja Sapta Oktohari (Ketua Panitia Asian Para Games/INAPGOC), dan Senny Marbun (Ketua NPC Indonesia), menyambangi para atlet Paralimpian guna memberikan suntikan semangat dan motivasi. “Kedatangan saya guna memberi semangat kepada mereka. Saya tekankantak perlu ada yang ditutup-tutupi. Kalau ada kekurangan sampaikan. Saya terima, supaya lebih mantap mengantar atlet,” cetus peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/3). Ia mengungkapkan pihaknya memahami kesulitan NPC dalam mempersiapkan segala perencanaan baik alat maupun hal lain. Sebab, lanjutnya, model keuangan pemerintah sudah dirubah. Bila dahulu dikelola oleh Kementerian, maka pada penganggaran tahun 2018 ini dilimpahkan ke cabang olahraga dan NPC. “Dari rekening pemerintah sebesar Rp 130 miliar langsung dikirim ke rekening NPC. Tentu sebelum dikirim harus ada perencanaan yang baik. Kebutuhan anggaran seperti pembelian peralatan harus dirinci sedetail mungkin. Dari situ baru kita melakukan MoU,” tegas Imam. Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu meminta agar masalah-masalah tersebut jangan dijadikan sebagai hambatan. “Itulah fakta hal seperti itu harus dipenuhi. Tapi hal itu sudah terlewati. Tinggal waktu yang tersisa ini untuk dilakukan percepatan untuk pembelian alat,” tutup pria berusia 44 tahun. (Adt)

Liga Pelajar Gunungkidul 2018 Kelar, Pemerintah Harap Lahir Egy Maulana Vikri Baru

Menpora Imam Nahrawi menutup Liga Pelajar Gunungkidul 2018. (kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menutup gelaran Liga Pelajar Gunungkidul (Lipeg) 2018, di Stadion Gelora Handayani, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (11/3). Ia berharap dari kompetisi itu lahir Egy Maulana Vikri baru. Pria berusia 44 tahun itu, mengaku senang dan bangga terhadap Egy Maulana Vikri. Menurutnya, pesepak bola kelahiran Medan, Sumatera Utara (Sumut), 17 tahun silam itu, adalah contoh hasil didikan Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan. “Egy saat ini sedang menandatangani kontrak sebagai pemain sepak bola di Eropa. Salah satu pemain Indonesia yang dipercaya bermain di Negara Polandia,” ujar Imam. Suami dari Shobibah Rohmah itu berharap melalui Lipeg ini lahir Egy-Egy baru yang terus bermimpi dan mewujudkan mimpinya tersebut guna membawa nama baik Indonesia di pentas internasional. “Pemerintah akan terus mendukung semua bakat-bakat terbaik bangsa untuk maju dan tampil di pentas dunia,” tukas ayah 7 anak itu yang meyakini bila Egy adalah salah satu produk pendidikan dan olahraga yang baik. Bersama PSSI, anggota Timnas U-19 dan Timnas U-23 itu bakal menjadi pemain inti skuat Lechia Gdansk, yang tengah berjuang di posisi 12 klasemen sementara di Ekstraklasa, kasta teratas Liga Polandia. (Adt) Juara Liga Pelajar Gunungkidul 2018: 1. SMAN 2 Playen 2. SMAN 1 Tanjung Sari Kidul 3. SMK 1 Nglipar 4. SMK Muhammadiyah 1 Playen

Menpora Yakinkan Kebutuhan Atlet Asian Games 2018 Terpenuhi

Menpora Imam Nahrawi meninjau Pelatnas Asian Games cabang olahraga renang. (kemenpora)

Jakarta- Jelang Asian Games 2018, pemerintah memastikan fasilitas dan kebutuhan atlet terpenuhi, seperti asupan gizi, suplemen, fisioterapi, peralatan, termasuk uang saku atlet dan pelatih. “Bila ada hal-hal yang kurang, segera dilengkapi. Saat ini, semua dana dari pemerintah sudah langsung ke cabor (cabang olahraga), ketika MoU (Memorandum of Understanding) sudah dilaksanakan maka tidak ada lagi kata terlambat,” tegas Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Selasa (6/3). Utamanya, kepada para atlet renang dan polo air, pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, meminta mereka untuk memanfaatkan kondisi kolam renang, terlebih venue akuatik dalam kondisi baru usai direnovasi. “Adaptasi dengan venue sangat penting, dan harus dimaksimalkan. Apalagi negara lain juga belum pernah menggunakan venue tersebut,” sambungnya. Imam menyebut negara-negara peserta lain belum mengetahui kondisi venue akuatik. Sementara atlet-atlet Pelatnas sudah memakai lebih awal, sehingga dapat beradaptasi. Seharusnya ini menjadi unggulan bagi atlet Indonesia,” tambahnya. Pria berusia 44 tahun itu mengingatkan para atlet dan semua pihak untuk tetap optimis. Karena, menurutnya, sebagai tuan rumah tentu memberikan keuntungan, sebab mereka dekat dengan orang tua dan suporter sehingga menjadi tambahan semangat untuk mereka. “Semua harus optimis. Kita tuan rumah. Nanti di tribun pasti penuh suporter kita, dtambah dekat dengan orang tua, dan kita semua terus mendoakan. Kalau ada hal-hal yang diperlukan demi prestasi segera sampaikan ke pemerintah,” tutup Imam. (Adt)