Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) menggelar kejuaraan...
Read MoreLawan Laos, Kartu Truf Timnas U-23 Itu Bernama Evan Dimas Darmono
Jakarta- Takluk 1-2 dari Palestina U-23, pada Rabu (15/8), di laga kedua penyisihan Grup A Asian Games 2018, Timnas U-23 ternyata menyimpan strategi khusus. Merotasi beberapa pemain, usai menang telak kontra Taiwan U-23 di partai perdana, pelatih Garuda Muda, Luis Milla mengistirahatkan nama Evan Dimas Darmono. Evan sejatinya dikenal sebagai pengumpan jitu saat bermain. Ternyata, anggota klub Selangor FA ini handal sebagai pemain bertahan. Hal ini ia tunjukkan saat Timnas U-23 mengalahkan Taiwan dengan skor 4-0, pada Minggu (12/8). Evan memang tak mencetak gol atau menyumbang assists. Namun, pemuda 23 tahun dibawah manajemen Munial Sport Group ini, mendukung timnya mencatatkan clean sheet alias tak kebobolan. Bermain 67 menit, Evan mencetak total 4 tekel, dan 3 diantaranya sukses. Presentasi kesuksesan tekelnya mencapai 75 persen. Catatan tekel Evan, lebih tinggi daripada torehan tekel keempat bek Garuda Muda. Hansamu Yama, misalnya, melakukan 3 kali tekel, namun hanya 2 diantaranya berujung sukses. Torehan tekel Evan cukup produktif, lantaran label pengumpan sudah lekat dengan dirinya, dibanding peran menahan serangan lawan. Selain itu, Evan juga menorehkan satu kali intersep dan clearences dalam partai itu. Lalu bagaimana dengan statistik Evan sebagai pengoper bola? Pemain asal Jawa Timur itu melepaskan 43 umpan sukses dari total 49 passes. Ia menjadi pemain keempat dengan umpan terbanyak. Pemain terbanyak melepaskan umpan adalah Ricky Fajrin. Bek Bali United tersebut mencatat 65 umpan sukses dari total 67. Evan kini ‘dipromosikan’ menjadi central midfielder, yang memainkan fungsi deep lying playmaker, dalam skema dua gelandang bertahan sejajar. Milla menilai Evan tak flamboyan, lantaran ia mampu mengemban tugas layaknya gelandang petarung, sekaligus pemain lini tengah yang serba bisa. Namun, Evan masih terbelit ‘penyakit’ akibat kebiasaannya melakukan drive (menerobos berikade lawan sembari menggiring bola) muncul di waktu yang tidak tepat. Padahal dirinya adalah gelandang sentral, yang bertugas memastikan progresi bola berjalan bersih, agar Timnas U-23 tak mudah kehilangan bola. Milla menyadari, penyakit Evan ini tak menguntungkan jika terus terlihat di Asian Games 2018. Saat meladeni Taiwan, Pelatih Spanyol ini menggantinya dengan Hargianto. Dua tujuan ingin dicapai Milla dari pergantian ini. Pertama, memastikan lini tengah Timnas U-23 lebih stabil. Kedua, memaksimalkan sepakan jarak jauh spesialiasi Hargianto sebagai opsi membongkar pertahanan Taiwan. Dua tujuan Milla tercapai. Hargianto berhasil “menenangkan” lini tengah yang terlalu agresif, ketika Evan masih ada di atas lapangan. Bahkan Hagi, sapaanya, mencetak gol dari tendangan canon ball di luar kotak penalti. Dan diantara 20 pemain yang menghuni skuat Timnas U-23 di Asian Games 2018, ada dua nama berpengalaman membobol gawang Laos, calon lawan pada Jumat (17/8). Garuda Muda akan berhadapan dengan Laos U-23 dalam laga ketiga Grup A Asian Games 2018, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Laos kerap bertemu di level junior atau kelompok usia di bawah 16 tahun dan 19 tahun. Pada Piala AFF U-19 2016, skuat muda Merah Putih yang berada di bawah asuhan Eduard Tjong, bertemu dengan Laos di fase grup. Laga yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, dimenangkan Timnas U-19 dengan skor 3-1, berkat gelontoran gol-gol yang dicetak Pandi Lestaluhu, Saddil Ramdani, dan M Rafli Mursalim. Saddil kini tercatat sebagai pilar Timnas U-23 di Asian Games 2018. Pemain asal Persela Lamongan itu selalu tampil dari bangku cadangan dalam dua laga terakhir saat menghadapi Taiwan dan Palestina. Rafli yang dua tahun lalu mencetak gol ke gawang Laos, juga tercatat sebagai pemain pelapis skuat U-23. Jebolan Liga Santri Nusantara 2016 itu, baru tersingkir menjelang Asian Games 2018 berputar. Pemain lain yang pernah mencetak gol ke gawang Laos dan masuk dalam skuat pilihan Milla adalah Evan. Berbeda dengan Saddil yang mencetak gol ke gawang Laos di level junior, Evan memproduksi gol di ajang Piala AFF 2014. (Dre)