Atlet Muda Putri Indonesia Raih Medali Perunggu di IFSC Youth World Championship Guiyang 2024

Putri Wijaya Berliana, atlet muda speed putri Indonesia, berhasil meraih medali perunggu dalam ajang bergengsi IFSC Youth World Championship Guiyang 2024. Prestasi ini diraih di kategori Women Speed U-20 pada Jum’at malam, (30/08) waktu Guiyang. Dalam kompetisi yang berlangsung malam tadi, Putri Wijaya Berliana menunjukkan performa menawan dengan mencatatkan waktu 7,34 detik di babak small final, mengalahkan Tkachova Daria asal Ukraina yang mencatatkan waktu 8,18 detik. Selisih waktu 0,44 detik menjadi penentu kemenangan Putri dan memastikan posisi podium ketiga untuk kontingen Indonesia. Sementara itu, atlet muda speed putra Indonesia, Ramaski Aswin Kristanto, belum berhasil menyumbangkan medali setelah gugur di babak perdelapan final kategori Men Speed U-20. Meskipun belum mencapai podium, Ramaski menunjukkan potensi dan semangat yang patut diapresiasi. Prestasi Putri Wijaya Berliana tidak hanya mencerminkan kualitas individu, tetapi juga menegaskan bahwa atlet muda Indonesia yang berlaga di kompetisi ini adalah calon bintang panjat tebing masa depan. Dengan dedikasi dan kerja keras, mereka menunjukkan bahwa Indonesia memiliki generasi penerus yang siap bersaing di level internasional. Dalam kompetisi youth internasional tersebut, FPTI tidak hanya mengirimkan atlet speed saja, tetapi juga mengirimkan delegasi untuk nomor lain seperti lead dan boulder yang terbagi ke dalam 3 kategori yaitu U-20 (junior Putra dan Putri), U-18 (youth A putra dan putri), dab U-16 (youth B putra dan putri). Namun, mereka belum berhasil mencapai podium. Federasi Panjat Tebing Indonesia, melalui Ketua Bidang Humas, Azairus Adlu mengucapkan selamat kepada Putri Wijaya Berliana atas pencapaian gemilang ini dan memberikan apresiasi kepada seluruh atlet muda yang telah berkompetisi dengan penuh semangat dan daya juang yang tinggi. Menurutnya, FPTI percaya bahwa pencapaian ini adalah langkah awal yang menggembirakan dan akan memotivasi para atlet untuk terus berlatih dan berjuang di kompetisi mendatang. “Kami optimis bahwa generasi muda ini akan membawa panjat tebing Indonesia ke level yang lebih tinggi di masa depan,” Pungkas Azairus Adlu.

Indonesia Kirim 20 Atlet ke Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Junior di China

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) akan mengirim atlet-atlet muda menuju Guiyang, China, untuk tampil di ajang IFSC Climbing Youth World Championships 2024. Pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Junior IFSC yang berlangsung pada 22-31 Agustus 2024 tersebut, Indonesia akan diwakili oleh 20 atlet muda. Mereka terdiri dari sebelas putra dan sembilan putri yang akan bersaing dengan atlet muda panjat tebing dari seluruh dunia di IFSC Climbing Youth World Championships 2024. Kejuaraan yang akan berlangsung selama sebelas hari di China itu akan mempertandingkan tiga disiplin panjat tebing yaitu, lead, boulder, dan speed. Ketua Bidang Humas dan Media FPTI, Azairus Adlu, mengatakan bahwa keberangkatan ini merupakan bagian dari upaya FPTI untuk menambah jam terbang dan pengalaman kepada atlet-atlet muda di panggung internasional. “Kejuaraan ini sangat penting untuk para atlet muda Indonesia untuk menambah jam terbang dan pengalaman mereka,” kata Adlu, Senin (19/8) “Di sisi lain, hal ini juga merupakan program kami untuk keberlanjutan pembinaan dan menciptakan atlet Indonesia yang siap berprestasi di masa depan.” Adlu juga tidak lupa meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar atlet-atlet Indonesia yang berlaga nanti dapat memberikan hasil terbaik di kejuaraan tersebut. “Mari kita bersama-sama memberikan semangat kepada tim panjat tebing muda Indonesia,” katanya. Adapun ke-20 atlet muda panjat tebing Indonesia yang akan diberangkatkan menuju China adalah: Putra 1. Ardana Cikal Damarwulan (Jawa Barat) 2. Abdillah Nabihan Tajusa (D.I Yogyakarta) 3. Aeifhel Tri Andika (Jawa Tengah) 4. Antasyafi Robby Al Hilmi (Jawa Timur) 5. Aditya Maulana Ibrahim (Jawa Timur) 6. Muhammad Fauzan Akbar (Riau) 7. Samudera Setiadji Putra (Bali) 8. Noval Bayu Wardhana (Jawa Timur) 9. Noor Arsyada (Kalimantan Selatan) 10. Ramaski Aswin Kristanto (D.I Yogyakarta) 11. Roeyhan Hidayat (DKI Jakarta) Putri 1. Mayra Azalia Nabila (Jawa Timur) 2. An Nisa Angelia Panuntun (Banten) 3. Fransiska Alexandria Dwi Rahayu (DKI Jakarta) 4. Cinta Dwi Maharani (Jawa Timur) 5. Taqiyya Nur Aziza (D.I Yogyakarta) 6. Aninda Qalbi Arsyillah (DKI Jakarta) 7. Berliana Putri Wijaya (Jawa Timur) 8. Iinaas Nuur Ghoni (Jawa Timur) 9. Sisilia Putri Kusuma Wardani (Jawa Timur) Sumber: Akurat.co

FPTI Aceh Bakal Gelar Kejuaraan Panjat Tebing untuk Jaring Atlet Baru

FPTI Aceh Bakal Gelar Kejuaraan Panjat Tebing untuk Jaring Atlet Baru

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Aceh bakal menggelar kejuaraan daerah Wall Climbing Open Competition Series 2022 se-Aceh untuk menjaring atlet baru. Kejuaraan panjat tebing ini akan digelar di kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Kota Banda Aceh, Sabtu-Minggu (23-24/7/2022). Ketua Umum FPTI Aceh, Mahdi Ismail, mengatakan, kejuaraan tersebut sebagai ajang mencari dan membina atlet-atlet muda olahraga panjat tebing di Aceh serta meningkatkan silaturahmi para atlet dan mantan atlet panjat tebing se-Aceh. “Karena di sesi hari terakhir akan diperlombakan khusus di kategori rock master 35++ di mana atlet yang ikut serta merupakan mantan-mantan atlet panjat tebing di masanya,” kata Mahdi, Kamis (30/6). Mahdi berharap ajang tersebut mampu menjaring bibit-bibit baru atlet panjat tebing Aceh yang akan berkiprah di tingkat nasional dan internasional, seperti Pekan Olahraga Nasional dan World Cup IFSC. Ia menyebutkan, peserta Wall Climbing Open Competition Series 2022 se-Aceh terbuka untuk seluruh atlet dari pengurus kabupaten dan kota FPTI se-Aceh, klub panjat tebing, dan organisasi Mapala di Aceh. “Adapun kategori yang diperlombakan adalah lead umum (putra-putri), boulder umum (putra-putri), speed klasik umum (putra-putri),” ujar Mahdi.

Bangga! Atlet Panjat Tebing Indonesia Juara World Cup IFSC 2022

Selamat! Atlet Panjat Tebing Indonesia Juara World Cup IFSC 2022

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas di seri lanjutan World Cup IFSC 2022. Dia berhasil menjadi yang tercepat pada nomor Men’s Speed. Tampil di babak final Men’s Speed World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 di Salt Lake City, Amerika Serikat, Sabtu (28/5/2022). Veddriq berhasil mengalahkan atlet panjat tebing asal Austria, Tobias Planggers. Pria berusia 25 tahun itu sempat tergelincir dan membuatnya gagal mencapai puncak, tetapi Veddriq berhasil mengatasi masalah tersebut untuk bisa meraih kemenangan. Dia pun berhasil mencatatkan waktu 6,33 detik. Sementara, medali perak diraih oleh Plangger yang gagal memanjat hingga atas, akibat tergelincir di awal pertandingan. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Ludovico Fossali dari Italia. Namun nasib berbeda didapatkan oleh Kiromal Katibin. Atlet panjat tebing asal Indonesia itu harus terhenti di babak perempat final, akibat tergelincir. Sebelumnya Salt Lake City, Amerika Serikat sempat menyelenggarakan World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 pada 20-22 Mei. Ketika itu, Kiromal berhasil meraih medali emas dan Veddriq mendapatkan medali perunggu. Sementara Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 pada 22-24 September. Tentunya Veddriq dan Kiromal bisa mendapatkan hasil bagus saat bermain di negara sendiri.

5 Detik! Atlet Indonesia Pecahkan Rekor di Kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing

5 Detik! Atlet Indonesia Pecahkan Rekor di Kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing

Luar biasa. Hanya perlu lima detik saja bagi atlet muda asal Indonesia, Kiromal Katibin untuk memecahkan rekor di Kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing, Jumat (06/05/22) di Korea. Atlet panjat tebing asal Indonesia, Kiromal Katibin memecahkan rekor dunia dalam ajang Kejuaraan Dunia International Sport Climbing (IFSC) 2022 di Seoul, Korea Selatan. Kiromal Katibin mencatatkan waktu tercepat dalam sesi kedua kualifikasi dengan catatan waktu hanya 5,17 detik saja di nomor speed. View this post on Instagram A post shared by Indonesian Climbing Federation (@fpti_official) ”Rekor ini sekaligus melewati rekor sebelumnya yang diraih oleh atlet asal Indonesia, Leonard Veddriq di WC IFSC tahun lalu di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat (AS),” tertulis di rilis @ftpi.official. Kejuaraan Dunia IFSC di Seoul ini memasuki seri kedua. Hanya 210 atlet yang berhak ke puncak podium dan ikut Kejuaraan Dunia. Tercatat, sebanyak 74 pemanjat, terdiri dari 39 pria dan 35 wanita, akan bertarung di babak pembuka, lalu memperebutkan medali nomor speed putra dan putri. Sementara untuk nomor boulder, kualifikasi Kejuaraan Dunia ini akan diikuti oleh 127 pemanjat, terdiri dari 62 pria dan 65 wanita. Pemegang rekor dunia sebelumnya, Veddriq Leonardo (Indonesia) dan juga Aleksandra Miroslaw (Polandia) berada di posisi awal. Mereka akan menghadapi lawan sengit, John Brosler dan Emma Hunt dari AS, juara dunia IFSC 2019 Ludovico Fossali dari Italia, dan juara dunia 2021 Natalia Kalucka dari Polandia. Seperti diketahui, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memang fokus di kategori speed pada Climbing World Cup 2022 nanti. Biodata: Nama: Kiromal Katibin Tempat, Tanggal Lahir: Batang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2000. Prestasi: 2022: Medali perak IFSC Climbing World Cup Seoul (Korea Selatan) 2021: Medali perak IFSC Climbing World Cup Salt Lake City (USA) 2019: Medali perak Asian Championship 2019 (Bogor) 2019: Medali perak Asian Championship 2019 (Bogor) nomor Speed Relay 2019: Medali perak PRA-PON XX Zona 2 (Surabaya) 2018: Medali emas Kejurnas XVII Panjat Tebing 2018 (Solo)

176 Atlet Se-Jateng Semarakkan Sirkuit Panjat Tebing Di Blora

176 Atlet Se-Jateng Semarakkan Sirkuit Panjat Tebing Di Blora

Sebanyak 176 atlet se-Jawa Tengah menyemarakkan even Sirkuit Panjat Tebing di Kabupaten Blora. Lomba yang diadakan pada 12 dan 13 Maret ini diselenggarakan di Venue Wall Climbing, Lapangan Kridosono Blora. Ketua Panitia Sirkuit Series 1 Panjat Tebing, Agus Oni Setiawan, mengaku sangat bangga dapat menyelenggarakan even yang pertama kali sejak adanya pandemi Covid-19. “Kami mendapatkan apresiasi dari pihak FPTI (Federasi Panjang Tebing Indonesia) Jawa Tengah untuk mengadakan sirkuit Jateng series 1 ini. Kami sangat berbangga hati karena bisa menyajikan,” kata Oni saat ditemui bloranews, Sabtu (12/3). Sementara itu, Ketua FPTI Jawa Tengah, Abdul Hamid mengungkapkan, Dengan diselenggarakannya sirkuit kali ini dapat melahirkan bibit-bibit baru di dunia olahraga panjat tebing. “Kayaknya tumbuh kembang atlet-atlet daerah mulai bermunculan,” ujar Abdul. Dengan adanya even tersebut, FPTI dapat dengan mudah memantau potensi-potensi para atlet muda untuk diikutsertakan dalam even yang lebih besar. “Kita ingin membuat daftar atlet kabupaten kota sampai nanti prioritas di Jawa Tengah. Kita lebih mudah dalam menilai dan memantau karena kalau yang dimainkan junior seperti ini, ini harapan,” terang dia. Dalam sirkuit Jawa Tengah series 1 ini, ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu clasic speed under 13 putra dan putri, speed world record usia 14-15 tahun putra dan putri, serta speed world record usia 16 tahun ke atas.

216 Atlet Ikuti Kejurnas Kelompok Umur Panjat Tebing di Aceh

216 Atlet Ikuti Kejurnas Kelompok Umur Panjat Tebing di Aceh

Kejuaraan Panjat Tebing Indonesia, yang mana Kejurnas Kelompok Umur (KU) ini tidak dapat diselenggarakan tahun lalu dikarenakan kondisi pandemi. Namun, setelah hampir sebulan selesainya PON XX Papua yang mana Cabor Panjat Tebing sukses dalam pelaksanaannya, tentu Kejurnas KU XV 2021 menjadi ajang Silaturahmi yang ditunggu oleh semua Pengprov FPTI dan di ikuti 216 atlet dari berbagai Provinsi. Para peserta yang mengikuti Kejurnas KU ini pun sebanyak 216 yang terdiri dari 127 Atlet Putra dan 89 Atlet Putri yang akan bertanding di 5 Kelompok Umur, 2 (dua) Kategori dan 5 (disiplin) dengan total medali sebanyak 28 Medali yang akan diperebutkan. Kejuaraan Panjat Tebing Indonesia, yang mana Kejurnas Kelompok Umur (KU) ini tidak dapat diselenggarakan tahun lalu dikarenakan kondisi pandemi. Namun setelah hampir sebulan selesainya PON XX Papua yang mana Cabor Panjat Tebing sukses dalam pelaksanaannya, tentu Kejurnas KU XV 2021 menjadi ajang Silaturahmi yang ditunggu oleh semua Pengprov FPTI dan di ikuti 216 atlet dari berbagai Provinsi. Para peserta yang mengikuti Kejurnas KU ini pun sebanyak 216 yang terdiri dari 127 Atlet Putra dan 89 Atlet Putri yang akan bertanding di 5 Kelompok Umur, 2 (dua) Kategori dan 5 (disiplin) dengan total medali sebanyak 28 Medali yang akan diperebutkan. Dalam sambutannya, Mbak Yenny Wahid menyampaikan, kepada para peserta agar selalu bermimpi, karena mimpi merupakan awal dari sebuah prestasi. Dirinya juga sangat mengharapkan, dengan adanya Kejurnas KU dan Event-event serupa dapat melahirkan para atlet – atlet baru yang akan berjuang untuk dapat mengibarkan sang Merah Putih dan mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di dunia internasional di masa mendatang. “Dengan dijadikannya Cabor Panjat Tebing sebagai salah satu Cabor unggulan oleh Kemenpora, maka diharapkan kualitas pertandingan dan output dari kejurnas ini bisa menjadi generasi yang dapat meneruskan prestasi dari Pendahulu mereka di Event-event International,” kata dia. Acara pembukaan diakhiri dengan penyerahan Trophy Bergilir dari Juara Umum Kejurnas KU XIV kepada Ketua Pelaksana H Muhammad Saleh yang juga Ketua Pengprov Aceh, secara resmi piala bergilir ini akan diperebutkan Kembali oleh para pengprov yang bertanding.

Menuju Olimpiade Paris 2024, FPTI Bidik 4 Atlet Muda Panjat Tebing

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid mengaku telah memiliki gambaran calon tim utama di Olimpiade Paris 2024. Pemisahan nomor speed dari kombinasi dengan lead-boulder membuat Yenny Wahid optimistis Indonesia akan meraih prestasi. “Olimpiade 2024 nanti bisa jadi momen bagi insan panjat tebing kita, terutama para atlet kita untuk bisa berjaya, untuk bisa kembali merajai, dan menjadi paling the best,” ujar putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid tersebut, Rabu (4/8/2021). Setidaknya ada empat nama kandidat yang telah dibidik FPTI untuk masuk dalam skuad utama panjat tebing Indonesia menuju Paris 2024. Yenny Wahid menyebutkan atlet incaran tersebut masih berusia belasan dan akan mencapai usia emas saat Olimpiade Paris, tiga tahun lagi. Siapa sajakah keempat proyeksi atlet tersebut? Yang pertama ialah Rahmad Adi Mulyono asal Jawa Timur. Saat ini Rahmad baru 19 tahun. Ia pernah memenangi IFSC Connected Speed Knockout, pada 2 Agustus 2020 lalu. Selanjutnya, ada duo Veddriq Leonardo (Kalimantan Barat) dan Kiromal Katibin (Jawa Tengah) juga masuk radar FPTI menuju Olimpiade Paris 2024. Duo atlet putra panjat tebing Indonesia itu menorehkan prestasi luar biasa pada IFSC Climbing World Cup 2021 di Amerika Serikat dan Swiss. Bahkan, Veddriq Leonardo meraih back-to-back medali emas untuk nomor speed putra di dua ajang kelas dunia panjat tebing tersebut. And that's it! Veddriq Leonardo wins it! 🇮🇩 Watch more sport climbing on https://t.co/RG08DMKMzK 🧗#VillarsWC #ClimbingSurOllon pic.twitter.com/ot8D7CyoBf — The Olympic Games (@Olympics) July 2, 2021 Satu nama terakhir yaitu atlet putri Desak Made Rita Kusuma Dewi, FPTI membidik Rita yang finis keempat saat berlaga di Swiss, bulan lalu. “Rita itu bisa lebih lagi prestasinya. Pada prakualifikasi angkanya nomor tiga,” tutur Yenny Wahid soal alasan FPTI membidik atlet muda Bali itu dalam rilis FPTI. “Pas pertandingan agak enggak mujur, enggak bisa sampai atas. Tergelincir. Ini nasib. Tapi, secara hitungan, dia sudah dapat waktu. Sudah bisa memecahkan itu,” lanjut Yenny. Untuk tim pelapis kedua dan ketiga, FPTI akan mengincar pemain junior yang akan menuju usia remaja ketika Paris 2024 tiba. “Makin muda saat mendalami olahraga ini, makin terbentuk muscle memory-nya atau memori ototnya,” ia menambahkan. “Misalnya, Katibin, mulai dari usia 8 tahun. Penting sekali. Kalau betul-betul ada bakat dan minat dan ketemu dengan FPTI, pasti bisa kami fasilitasi,” pungkasnya.

Kalsel Kirim Tiga Atlet Junior Untuk Perkuat Tim Indonesia ke Olimpiade Tokyo

Simulasi Panjat Tebing

Tiga atlet junior panjat dinding asal Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terpilih untuk ikut Pelatihan Nasional (Pelatnas) untuk persiapan yang akan tampil pada Olimpiade Tokyo yang rencananya bakal digelar menjadi tahun depan. Keduanya menyusul satu orang atlet junior yang sudah berangkat terlebih dahulu ke Pelatnas. Sebelumnya, Kalsel sudah mengirim M. Ferza Andi untuk bergabung dengan atlet nasional lainnya. Sementara dua atlet lainnya direncanakan untuk berangkat ke Jakarta pada awal tahun mendatang. “Keduanya juga atlet junior kita yakni M. Firdan Ardika dan Aurin Aura Rinjani,” ujar Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalsel, Bandi Chairullah, dilansir dari Banjarmasinpost.co.id. Khusus untuk Firdan, ia pernah juga tergabung dalam tim nasional pada Asian Youth 2018 yang mewakili Indonesia di Tiongkok. Lebih lanjut, Bandi berharap tiga pemanjat tebing asal Kalsel yang dipersiapkan tampil di Olimpiade Tokyo ini bisa membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Sebelumnya, PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menggelar seleksi nasional (Seleknas) atlet panjat tebing junior. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 24 Oktober 2020 di Jakarta Internasional Climbing Wall Park, Cakung, Jakarta Timur. Seleknas tersebut pada awalnya dijadwalkan terlaksana pada pertengahan September lalu, namun karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sehingga Seleknas tertunda. Sebanyak 55 atlet panjat tebing dari seluruh Indonesia mengikuti Seleknas dan menjalani serangkaian tes,diantaranya tes ketrampilan memanjat, tes kesehatan dan tes psikologi. Seleksi nasional tersebut bertujuan untuk mencari bibit baru, dengan memberikan pembinaan jangka panjang kepada para atlet junior.

FPTI Tentukan 10 Atlet Pelatnas Hasil Promosi dan Degradasi untuk Perebutkan Tiket Olimpiade 2020 Tokyo

Atlet panjat tebing Rivaldi Ode R (Bali) menjadi salah satu atlet yang disiapkan untuk memperebutkan tiket Olimpiade 2020. (FPTI)

Jakarta- Setelah melalui tahap pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sejak awal Februari 2019 serta melakoni beberapa laga di luar negeri, tim pelatih dan manajemen Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) telah menentukan 10 atlet yang akan memperebutkan tiket ke Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. Dibagian putra terpilih lima atlet yang akan mewakili Indonesia. Yakni Alfian M Fajri (Jawa Tengah), Aspar Jaelolo (DKI Jakarta), Fathur Roji (Jawa Timur), Rivaldi Ode R (Bali), dan Sabri (Kalimantan Utara). Dan dibagian putri yaitu Aries Susanti Rahayu (Jawa Tengah), Nurul Iqamah (Nusa Tenggara Barat), Fitria Hartani (Jawa Timur), Salsabila (Jawa Barat), dan Choirul Umi (Jawa Timur). Selama berlatih, para atlet ini akan didukung dua atlet sebagai sparring partner yakni Jamal Alhadad (Kalimantan Timur) dan Rahmayuna Fadillah (Daerah Istimewa Yogyakarta). Ada pula atlet yang terdegradasi yakni Temi Teli Lasa (Bali) dan mengundurkan diri yakni Agustina Sari (Jawa Tengah). Sehingg terpilih atlet berbakat dengan kriteria yang sudah ditetapkan serta terukur, misalnya catatan prestasi dan peringkat nasional. Pristiawan Buntoro, Manajer Tim Panjat Tebing Indonesia, mengatakan 10 atlet tersebut terpilih seiring berjalannya Pelatnas sejak Februari dan try out di empat seri Worldcul di Swiss, Rusia, dan China. “Pelatnas ini konsentrasinya untuk prakualifikasi Olimpiade. Laga di luar negeri kemarin untuk mengukur kemampuan para atlet setelah berlatih keras di Pelatnas,” ujar Pristiawan. Tim panjat tebing telah kembali ke Indonesia dan langsung disambung latihan yang lebih intensif. Fokus tim panjat tebing dalamberlatih adalah mempertahankan keunggulan di nomor speed, sembati memperkuat nomor lead dan boulder lantara Olimpiade Tokyo mempertandingkan nomor combined. Dijelaskannya, tiga event penentu lolos atau tidaknya telah menghadang di depan mata yakni seleksi di World Championship pada Agustus 2019, prakualifikasi Olimpade pada November, dan satu event lagi pada Mei 2020. “Untuk Agustus nanti kami bisa mengirimkan lima atlet putra dan putri untuk ikut event. Untuk single event di November ada syarat khusus yakni hanya atlet yang masuk peringkat 20 dunia di kategori speed, atau lead, atau boulder yang berhak ikut seleksi,” lanjutnya. Dan, berdasarkan peringkat dunia, baik di nomor speed world record putra dan putri Indonesia telah mengamankan masing-masing tiga dan dua atlet. Di kategori putra atlet yang masuk peringkat 20 besar dunia yakni Alfian M Fajri di peringkat lima, Aspar Jaelolo peringkat tujuh, dan Fathur Roji peringkat sembilan. Sementara, di nomor putri Aries Susanti Rahayu bertengger di peringkat empat dunia dan Nurul Iqamah di peringkat 20. (Adt)