Rizki Juniansyah Cetak Rekor Baru Angkat Besi di PON Aceh-Sumut

Rizki Juniansyah berhasil cetak rekor nasional baru pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Lifter andalan Provinsi Banten ini, kembali menyabet emas cabang olahraga angkat besi kelas 89 kilogram (kg) putra. Ia berhasil cetak skor baru 360 kg dan memecahkan rekor nasional angkatan snatch 160 kg dan clean and jerk 190 kg. Pertandingan yang berlangsung di GOR Seuramoe, Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, ini dihadiri ratusan pendukung masing-masing atlet, Sabtu (7/9/2024). Rizki berhasil melampaui angkatan dua pesaingnya Joko Dwi Suprianto dari Jawa Barat dan Mohammad Najib dari Jawa Tengah. Pemuda kelahiran 2003 ini merupakan lifter pertama Indonesia yang meraih emas di Olimpiade Paris 2024. Rizki juga merupakan juara dunia junior 2021 dan 2022 kelas 73 kg putra serta pemegang rekor dunia senior dalam angkatan snatch. Sementara medali perak direbut atlet Jawa Barat, Joko Dwi Suprianto dengan meraih total angkatan 313 kg (snatch 138 kg dan clean and jerk 175 kg). Serta medali perunggu jadi milik Mohammad Najib asal Jawa Tengah dengan total angkatan 309 kg (snatch 136 kg dan clean and jerk 173 kg). Kepada media, Rizki mengaku sangat senang atas perolehan medali hari ini. Pasalnya ini pecahan rekor baru baginya, yang sebelumnya Rizki main di kelas 73 kg pada Olimpiade. “Alhamdulillah ini catatan rekor baru bagi saya, saya persembahkan medali ini kepada keluarga dan pelatih,” katanya. Menjadi pengalaman pertama pada angkatan 89 kg, Rizki berharap dapat memenangkan berbagai kejuaraan baru dan mampu menyabet emas kembali pada ajang Olimpiade 2028 mendatang. “Di kelas ini saya rasa masih aman dan kebanyakan tahun ini saya main di 73 kg,” ujarnya. Sumber: Masakini.co

Lifter Muda Asal Papua Sabet Medali Emas; Pecahkan Rekor PON dan Nasional

Natasya Beteyob, lifter muda asal Papua, berhasil mencatat sejarah baru di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dengan memecahkan rekor nasional dan rekor PON. Tampil di kelas 59 kg, Natasya mencatatkan total angkatan 214 kg dengan rincian snatch 97 kg dan clean and jerk 117 kg. Rekor ini melampaui rekor clean and jerk sebelumnya yang tercatat di 109 kg dan total angkatan 195 kg. Keberhasilan ini mengantarkan Natasya meraih medali emas bagi kontingen Papua, lantas Sarah dari Jawa Barat yang mencatat total angkatan 205kg dapat kalungan medali perak dan perunggu menjadi milik Tania Constantia dari Jambi dengan total 195 kg. “Puji Tuhan, saya bisa memberi medali emas untuk Papua dan memecahkan rekor PON. Saya memang bertekad meraihnya setelah PON 2021 di Papua, sebelumnya saya hanya mendapat perak di kelas 55 kg,” ungkap Natasya Dengan penuh syukur di GOR Angkat Besi, Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Natasya, yang lahir pada 10 September 2000, menunjukkan peningkatan pesat dari prestasinya. Selepas sukses di PON, Natasya menargetkan tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Qatar pada Desember 2024. “Perlahan saya akan meningkatkan angkatan saya baik dalam latihan maupun pertandingan. Doakan ya,” pungkasnya. Prestasi sebelumnya di Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand 2024, di mana ia menempati posisi ke-13 dengan total angkatan 213 kg (snatch 98 kg dan clean and jerk 115 kg). Meski belum berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024, Natasya membuktikan bahwa dirinya mampu memperbaiki catatan angkatan dan siap bersaing di level tertinggi. Berikut 5 besar peringkat perolehan medali sementara PON XXI Aceh Sumut hari Sabtu ,pukul 01.00 WIB: Jawa Barat masih menduduki di urutan pertama dengan mengantongi 31 medali dengan rincian 10 emas, 10 perak dan 11 perunggu Jawa Timur mengoleksi 24 medali dengan rincian 9 emas, 5 perak dan 10 perunggu Lampung mengumpulkan 14 medali, meliputi 7 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Sumut mengumpulkan 9 medali dengan rincian 7 emas dan 2 perunggu DKI jakarta membukukan 26 medali ,meliputi 6 emas, 14 perak dan 6 perunggu Sumber: Kabar Terdepan

Lifter Muda Kevin Andrian Borong Tiga Emas di Thailand

Lifter muda Indonesia Kevin Andrian Ramadhan membawa pulang tiga medali emas dalam kejuaraan angkat besi EGAT King’s Cup 2024 di Thailand pada Minggu (21/4). Dia menjadi yang terbaik pada angkatan snatch (97kg), clean and jerk (118kg), dan total angkatan (215kg). Prestasi ini terbilang luar biasa, mengingat Kevin merupakan atlet muda yang dikirim Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) untuk menjadi pelapis pelatnas dalam rangka menyiapkan regenerasi lifter angkat besi ke depan. EGAT King’s Cup 2024 sendiri diikuti lima negara yakni Malaysia, Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan tuan rumah Thailand. Indonesia mengirimkan lima atlet muda yakni Kevin Andrian Ramadhan, Satrio Adi Nugroho, Muhamad Ibnul Rizqih, Sarah, dan Indah Afriza. Untuk kategori Remaja, tambah dia, akan diikuti 261 lifter (putra 164 dan putri 97), sedangkan kategori Senior melibatkan 291 lifter (putra 158 dan putri 133).

Eko Yuli Irawan Ungkap Olimpiade Paris Jadi Laga Terkahirnya di Olimpiade

Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan mengungkapkan bahwa Olimpiade Paris 2024 akan menjadi momentum kompetisi terakhir bagi dirinya untuk tampil dalam ajang kejuaraan olahraga tertinggi dunia itu. “Ini (Olimpiade Paris 2024) last Olympic buat saya kalau melihat persaingannya sekarang,” ujar Eko Yuli Irawan dalam siaran pers dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diterima di Jakarta, Rabu. Eko (sapaan Eko Yuli Irawan) memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai tampil di International Weightlifting World Cup di Phuket, Thailand, Selasa (2/4). Lifter andalan Indonesia berhasil menyelesaikan angkatan snatch 133 kilogram namun ia tidak menyelesaikan angkatan clean and jerk dengan sempurna karena masalah cedera lutut yang dialaminya belum sembuh secara total. Torehan prestasi itu membawa Eko kembali berkesempatan tampil di Olimpiade untuk kelima kalinya, setelah sebelumnya mengikuti Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dan Olimpiade Tokyo 2020. Eko mengatakan, berbagai negara seperti China, Malaysia, Thailand juga menjadikan kejuaraan dunia di Thailand itu sebagai ajang seleksi nasional mereka untuk menentukan atlet terbaik yang bisa lolos. Oleh sebab itu, lifter berusia 34 tahun itu memilih untuk bermain aman agar mengamankan posisi untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. “Alhamdulillah, bersyukur masih dikasih kesempatan sama Tuhan Yang Maha Kuasa buat ikut OIimpiade lagi untuk kelima kali,” ujarnya. Lebih lanjut, Eko mengatakan, dalam beberapa bulan ke depan, dirinya akan fokus memulihkan cedera lutut agar bisa menyuguhkan penampilan terbaik pada Olimpiade Paris. “Saya mau pulih dulu lutut saya, mau berusaha sembuh dulu, masih ada 3 bulan ke depan. Recovery lutut bisa selesai supaya nanti di Paris 2024 bisa main lebih lepas dan maksimal supaya hasilnya juga bisa maksimal,” pungkasnya. KOI mencatat, hingga saat ini sebanyak delapan atlet Indonesia sudah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris yaitu atlet angkat besi Eko Yuli Irawan, atlet panahan Arif Dwi Pangestu serta Diananda Choirunisa, atlet panjat tebing Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono, atlet senam Rifda Irfanaluthfi, atlet menembak Fathur Gustafian, dan atlet selancar Rio Waida. Sumber: ANTARA

Kembali Bikin Bangga, Rahmat Erwin Borong 3 Medali Emas

Lifter Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, memborong tiga medali emas dan catatkan rekor dunia pada di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Asia 2024 di Uzbekistan. Rahmat yang turun di kelas 73 kilogram Grup A membawa pulang tiga emas, tepatnya dari angkatan snatch, clean & jerk, dan angkatan total. Keberhasilan Rahmat melakukan angkatan clean and jerk seberat 204 kg sekaligus mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri yang sebelumnya 202 kg saat Asian Games Hangzhou 2022. Jika pada Oktober tahun lalu Rahmat mengangkat beban seberat 201kg dengan clean and jerk (mengangkat beban dalam dua tahap), kemarin dia sukses menaklukkan beban seberat 204kg. Seperti biasanya, setelah selesai melakukan percobaan sukses, Rahmat melakukan ‘tradisi keluarga’ dengan memberi salam dan memamerkan otot bisep ala binaragawan. Putra pasangan mantan lifter nasional, Erwin Abdullah dan Ami Asun Budiono, tersebut menutup penampilannya di Kejuaraan Angkat Besi Asia dengan total angkatan 363kg. Total angkatan terbaik Rahmat kini hanya terpaut 1kg saja dari rekor dunia yang dibukukan atlet China, Shi Zhi Yong, saat merebut medali emas dalam Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai informasi, saat itu Rahmat juga turut naik ke podium setelah menyabet medali perunggu dengan total angkatan 342kg meski tampil dari Grup B.

Rahmat Erwin dan Rizki Raih Emas Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Rahmat Erwin dan Rizki Raih Emas Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah menunjukkan dominasi mereka di kelas 73kg Kejuaraan Angkat Besi 2022 yang berlangsung di Bogota, Kolombia. Rahmat Erwin meraih emas di kategori clean and jerk lewat angkatan 200kg. Sedangkan perak direbut oleh Rizki dengan catatan 192kg. Sedangkan di kategori snatch, Rizki jadi lifter terbaik dengan torehan 155kg. Ia pun berhak atas medali emas untuk kategori tersebut. Pada total angkatan, Rahmat Erwin dan Rizki pun berjaya. Rahmat Erwin merebut emas dengan total angkatan 352kg sedangkan Rizki merebut medali perak dengan torehan total 347kg. Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah adalah dua lifter muda yang jadi simbol regenerasi angkat besi Indonesia. Keduanya sudah mengukir prestasi level dunia sejak kejuaraan level junior. Rahmat Erwin Abdullah bahkan telah berhasil mempersembahkan medali perunggu pada Olimpiade 2020 lalu. Pencapaian Rahmat Erwin dan Rizi di Bogota ini makin menandai bahwa keduanya bisa jadi harapan Indonesia meraih prestasi di Olimpiade. Sejak Olimpiade 2020, Tim Angkat Besi Indonesia selalu jadi tambang medali bagi kontingen Indonesia di ajang Olimpiade. Mereka tak pernah henti menyumbang medali dalam enam pelaksanaan Olimpiade terakhir. Misi Tim Angkat Besi Indonesia yang belum terwujud saat ini adalah meraih medali emas untuk kontingen Indonesia di ajang Olimpiade.

Rahmat Berhasil Kembali Raih Juara dan Pecahkan Rekor Dunia

Rahmat Berhasil Kembali Raih Juara dan Pecahkan Rekor Dunia

Selain meraih medali emas, lifter muda Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, juga mencetak rekor dunia untuk angkatan clean and jerk di kelas 73kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Gran Carpa Americas Corferias, Bogota, Kolombia, Sabtu pagi WIB. Tampil di Grup B, Rahmat Erwin menjadi kuda hitam setelah mengangkat beban seberat 200kg pada angkatan clean and jerk, demikian berdasarkan hasil dari laman IWF. Hasil ini memecahkan rekor dunia milik peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Shi Zhiyong asal China yang pada Kejuaraan Dunia 2019 mencetak 197kg untuk angkatan clean and jerk. Pencapaian Rahmat ini mengejutkan karena dia bukan unggulan di kelas 73kg putra. Bahkan ditempatkan di Grup B. Namun dia kembali membuktikan diri sebagai lifter yang layak diperhitungkan di kelas ini. Lifter 22 tahun ini bukan kali pertama membuat kejutan. Ketika di Olimpiade Tokyo 2020 dia juga tampil di Grup B. Meski begitu, Erwin sukses meraih medali perunggu di kelas 73kg setelah mengangkat beban total 342kg (152kg snatch dan 190kg clean and jerk). Adapun di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Erwin pada angkatan snatch membukukan 152kg. Hingga berita ini diturunkan persaingan di kelas 73kg putra masih bergulir. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali pun turut bangga dan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Rahmat. “Saya sangat bangga dan mengucapkan terima kasih atas prestasi yang diraih Rahmat Erwin Abdullah pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 Bogota, Kolombia. Erwin berhasil memecahkan rekor dunia, ini prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia,” kata Menpora Amali di Jakarta, Kamis (10/12). Dengan prestasi Rahmat ini, Menpora Amali semakin optimistis banyak atlet Indonesia yang akan lolos dan tampil pada Olimpiade Paris 2024 mendatang. Terlebih dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Angkat Besi merupakan cabang olahraga unggulan yang diharapkan bisa menyumbang banyak medali di olimpiade. “Saya semakin optimistis banyak atlet Angkat Besi yang lolos Olimpiade Paris 2024. Sesuai DBON, kita harapkan peringkat olimpiade kita terus meningkat. Dan Angkat Besi salah satu penyumbang medali,” harapnya.

106 Atlet Ikuti Kejurnas Angkat Besi U-13 Hingga U-15

106 atlet ikuti Kejurnas Angkat Besi U-13 hingga U-15

Sebanyak 106 atlet dari 20 Pengurus Provinsi (Pengprov) tampil dalam Kejuaraan Nasional Angkat Besi U-13 hingga U-15 Piala Kemenpora di Sentul, Bogor, Jawa Barat, 5-8 Desember. Kejurnas dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono. Ia mengatakan kejuaraan nasional kali ini menjadi kesempatan atlet-atlet muda untuk merasakan persaingan nasional apalagi kejuaraan ini merupakan kejurnas angkat besi pertama yang digelar khusus untuk atlet-atlet usia 13-15 tahun. “Marilah kita berlomba-lomba untuk menggali lebih banyak lagi, ‘logam-logam’ atlet untuk kita asah melalui Kejurnas agar regenerasi terus berjalan secara spartan,” ujar Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin. Sama seperti dengan dua kejuaraan sebelumnya, yaitu Kejurnas Remaja dan Junior di Yogyakarta dan Kejurnas Senior di Sentul, Bogor bulan lalu, PABSI juga akan memberikan penghargaan Lifter Terbaik serta uang pembinaan kepada Pengprov yang berprestasi dalam Kejurnas kali ini ini. Bonus uang pembinaan itu diberikan dengan harapan dapat memotivasi daerah-daerah untuk berlomba-lomba serius melakukan pembinaan hingga bisa mengirimkan atletnya bertanding di level nasional. Apalagi pada tahun depan akan dimulai Kejurnas yang masuk dalam bagian Pra-Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2024. Lebih lanjut, Djoko menuturkan kejuaraan kali ini selaras dengan program pembinaan PABSI yang berupaya terus melakukan pembinaan atlet angkat besi usia remaja dan junior guna memperbanyak stok atlet yang bisa mewakili Indonesia di berbagai kejuaraan internasional pada masa mendatang. “Paling tidak hingga Olimpiade 2032 kita memiliki stok atlet yang lebih banyak lagi dengan memiliki prestasi di tingkat dunia,” ucap dia.

Keren! Atlet Muda Indonesia Juara Dunia Angkat Besi di Meksiko

Keren! Atlet Muda Indonesia Juara Dunia Angkat Besi di Meksiko

Lifter muda Indonesia Luluk Diana Tri Wijayana merebut medali emas pada ajang IWF Youth World Championship 2022 di Leon, Guonojuoto, Mexico, Selasa (14/6) dini hari WIB. Luluk menjadi juara dunia di di nomor 49 kilogram putri. Luluk berhasil merebut medali emas dengan total angkatan 170 kg melalui angkatan snatch 75 kg dan clean & jerk 95 kg. Luluk mengalahkan lifter Polandia nama Oliwia W. Drzazga dengan total angkatan 161 kg (snatch 70 kg, clean & jerk 85 kg). Medali perunggu menjadi milik wakil tuan rumah Gonzalez J. Lopez dengan total angkatan 153 kg (snatch 68 kg, clean & jerk 85 kg). Usai merebut medali emas, lifter kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 9 Agustus 2005, itu mengaku bangga mampu memberikan prestasi tertinggi dan bertekad tampil di Olimpiade. “Saya sangat bangga dapat memberikan hasil yang terbaik untuk Indonesia pada ajang ini dan hasil ini menjadi tambahan motivasi bagi saya untuk tampil di Olimpiade ke depannya,” ucap Luluk dalam rilis resmi PABSI. Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) PB PABSI, Hadi Wihardja yang menjadi tim leader mendampingi Luluk berlaga mengatakan pihaknya terus berupaya mempersiapkan pelapis untuk tim senior. “Kami dari PB. PABSI selalu menyiapkan pelapis-pelapis untuk regenerasi seniornya. Untuk ke depannya, kami mengharapkan perhatian dari semua pihak terhadap pembinaan usia dini agar pembinaan dapat terus berkesinambungan,” ucap Hadi. “Terima kasih PB PABSI serta Pengprov Pabsi Jatim kepada semua pihak yang selalu memberikan support untuk hasil juara dunia Luluk Diana,” ujar Hadi. Kejuaraan dunia angkat besi remaja tahun ini diikuti 205 lifter remaja (115 lifter putri dan 90 lifter putra) dari 39 negara.

Usai Boyong 6 Emas Kejuaraan Dunia Junior, Atlet Angkat Besi Langsung Bersiap Ke Vietnam

Usai Boyong 6 Emas Kejuaraan Dunia Junior, Atlet Angkat Besi Langsung Bersiap Ke Vietnam

Rombongan atlet angkat besi Indonesia tiba di Tanah Air setelah berjuang di kejuaraan dunia kejuaraan angkat besi junior yang berlangsung di Yunani pada Minggu, 8 Mei 2022. Mereka langsung bersiap untuk berkompetisi dalam SEA Games di Vietnam. Windi Cantika dan kawan-kawan dijadwalkan mengikuti SEA Games 2021 Vietnam setelah membawa pulang enam medali emas dari kejuaraan di Yunani. Tiga medali dipersembahkan oleh Rizki Juniansyah dan tiga lainnya diraih lifter perempuan Windy Cantika Aisah. Windy menyumbangkan medali pada kejuaraan angkat besi putri kelas 49 kilogram, sedangkan Rizki tampil pada kelas 73 kilogram dan berhasil memecahkan rekor dunia Snatch dengan 156 kilogram. Kedatangan para lifter di Bandara Soekarno-Hatta disambut langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman dan jajaranya. “Mereka ini adalah atlet masa depan dan semoga ke depannya mereka akan terus membuat Indonesia bangga,” ujar Marciano dalam program Metro Siang di Metro TV, Senin 9 Mei 2022. Menurut Marciano mereka ada atlet masa depan Indonesia dan berharap dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga dunia. Tak lupa, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) yang dipimpin oleh Mayor Jenderal TNI Mar. (Purn.) Djoko Pramono beserta jajarannya juga hadir menyambut kedatangan mereka. Melihat kesuksesan atlet angkat besi di kancah internasional, Marciano sangat mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan para juniornya. “Tentunya prestasi ini menjadi kebanggaan bersama untuk Bangsa Indonesia, rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan untuk mereka,” ucapnya. Sementara itu, pertandingan angkat besi pada SEA Games kali ini akan berlangsung pada tanggal 19-22 Mei mendatang. Lawan terberat Windy cs kali ini adalah tuan rumah Vietnam dan juga Thailand. Pada ajang yang SEA Games edisi sebelumnya di Filipina, Vietnam menjadi juara umum dengan mengoleksi empat emas, lima perak, dan satu perunggu. Indonesia menempati peringkat kedua dalam perolehan medali dengan empat emas, satu perak, dan 5 perunggu. Tim Angkat Besi Indonesia Pada SEA Games Vietnam: Pria: Satrio Adi Inugroho (55 kg) Eko Yuli Irawan (61 kg) Mohammad Yasin (67 kg) Rizky Juniansyah (73 kg) Muhammad Zul Ilmi (89 kg) Rahmat Erwin Abdullah (73 kg) Wanita: Najla Khoi (45 kg) Siti Nafisatul Hariroh (45 kg) Windy Cantika Aisah (49 kg) Natasya Beteyob (55 kg) Sarah (59 kg) Tsabitha Alfiah (64 kg) Nurul Akmal (87+ kg)

Pertahankan Gelar, Windy Juara Dunia Angkat Besi Junior 2022

Pertahankan Gelar, Windy Juara Dunia Angkat Besi Junior 2022

Pengorbanan lifter Indonesia Windy Cantika Aisah merayakan hari raya Idul Fitri jauh dari keluarga berbuah hasil manis. Windy sukses menjadi juara dunia angkat besi junior 2022 di Yunani pada Selasa (3/5/2022) dini hari WIB. Windy Cantika Aisah kembali menjadi yang terbaik di kelas 49kg. Windy merebut medali emas Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2022 dengan begitu dominan. Total angkatan Windy 185kg. Pada angkatan snatch, Windy mengangkat beban 83kg. Sedangkan di clean and jerk, angkatan Windy mencapai 102kg. View this post on Instagram A post shared by International Weightlifting Federation (@iwfnet) Windy mengungguli dua atlet India Gyaneshwari Yadav dan V Rithika yang harus puas menerima medali perak dan perunggu. Total angkatan Windy jauh di atas kedua wakil India itu. Total angkatan Gyaneshwari 156kg, sedangkan Rithika 150kg. Total Windy mendapat tiga medali emas di Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2022 kelas 49kg putri. Pasalnya angkatan Windy di snatch maupun clean and jerk juga merupakan yang terbaik. Sukses Windy ini membuatnya mempertahankan medali emas Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2022 kelas 49kg putri. Tahun 2021 lalu di Tashkent, Uzbekistan, Windy juga menyabet tiga medali emas. Namun dibandingkan tahun lalu, total angkatan Windy menurun. Di Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2021, total angkatannya 191kg. Prestasi apik Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2022 menjadi modal berharga Windy yang akan turun di SEA Games 2021 di Hanoi Vietnam. Windy dan rekan-rekannya akan langsung terbang ke Vietnam selepas dari Yunani. Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi 2022 berlangsung pada 2-10 Mei 2022 atau tepat saat hari raya Idul Fitri. Windy dan tiga lifter Indonesia lain pun harus melewatkan momen Lebaran bersama keluarga.

Pemanasan Jelang SEA Games, Indonesia Kirim Empat Lifter ke Kejuaraan Dunia Junior

Pemanasan Jelang SEA Games, Indonesia Kirim Empat Lifter ke Kejuaraan Dunia Junior

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Djoko Pramono mengatakan empat lifter akan bersaing di Kejuaraan Dunia Junior di Heraklion, Yunani, 2-10 Mei sebelum bertolak ke SEA Games Hanoi, Vietnam. Mereka adalah Windy Cantika Aisyah (kelas 49kg), Najla Khoirunnisa (45kg), Juliana Clarissa (55kg) untuk sektor putri. Sementara satu lifter putra yakni, Rizki Juniansyah yang akan tampil di kelas 73kg. “Kami tidak mau menjanjikan target muluk-muluk. Yang penting mereka tampil all-out, syukur-syukur mampu memecahkan rekor dunia,” kata Djoko Pramono dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2022). Pada sisi lain, Djoko Pramono bersyukur karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengabulkan permintaan PABSI untuk memberangkatkan 13 lifter untuk berlaga di SEA Games Hanoi yang akan berlangsung pada 12-23 Mei. “Ketatnya prosedur pengiriman atlet ke SEA Games berdasarkan pantauan tim review terhadap prestasi atlet di Vietnam nanti, kami berterima kasih telah mengabulkan permintaan kami. semoga para atlet membalasnya dengan prestasi gemilang,” ujar Djoko Pramono menambahkan. Dalam kesempatan ini, dia juga menyambut dengan tangan terbuka kehadiran kembali lifter Eko Yuli Irawan di Pelatnas PABSI. Ia mengatakan, Eko merupakan bagian dari PABSI juga. “Sebagai senior, Ia diharapkan mampu membimbing adik-adiknya di Pelatnas,” kata Djoko. Menyinggung soal peta persaingan di ajang SEA Games Hanoi, Djoko mengatakan pihaknya mewaspadai kemunculan kembali para lifter Thailand yang telah bebas dari sanksi doping. Lifter tuan rumah Vietnam dan Filipina juga diwaspadai.

Asa Lifter Muda Indonesia Pecahkan Rekor di Kejuaraan Dunia

Asa Lifter Muda Indonesia Pecahkan Rekor di Kejuaraan Dunia

Lifter muda Indonesia, Rizki Juniansyah, ingin memecahkan rekor dunia kelas 73 kilogram (kg) dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2022 pada 1-8 Mei di Yunani. Sebelumnya Rizki memecahkan tiga rekor dunia kelas 73kg junior dalam Kejuaraan Dunia Junior 2021. Lifter kelahiran Banten ini total membukukan 349kg, dengan rincian 155kg snatch dan 194kg clean and jerk. Adapun rekor dunia angkat besi kelas 73kg kategori senior dipegang Shi Zhiyong. Lifter asal China ini membukukan total angkatan seberat 364kg. Rekor itu dicetak Shi Zhiyong dalam Olimpiade 2020. Rinciannya, snatch 169kg dan clean and jerk 198kg. Mengingat usianya masih 18 tahun, anak dari mantan lifter nasional, Mohamad Yasin ini percaya diri ke depan bisa melampaui torehan Zhiyong. Untuk saat ini ia fokus memecahkan rekor kategori junior terlebih dahulu. “Sekarang, sih, angkatan snatch sudah 160kg dan clean and jerk 195kg. Itu yang terbaik sekarang untuk persiapan kejuaraan dunia di Yunani,” kata Rizky dilansir CNNIndonesia.com. “InsyaAllah kalau target di Yunani pecah rekor dunia lagi. Setelah itu nanti pulang ke Indonesia, istirahat beberapa hari untuk berangkat SEA Games. InsyaAllah bisa memperbaiki yang sebelum-sebelumnya,” ujarnya. Selain Rizki, PABSI akan mengirim tiga atlet putri di kejuaraan dunia ini. Ketiganya adalah Windy Cantika Aisyah di kelas 49kg, Najla Khoirunisa di kelas 45kg, dan Juliana Clarisa di kelas 55kg. Keempatnya akan berangkat ke Yunani pada Rabu (27/4). Windy Cantika yang meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 dengan total angkatan 194kg, yaitu 84kg snatch dan 110 kg clean and jerk, percaya diri bisa mengukir prestasi. Namun atlet asal Jawa Barat ini tak mematok target khusus. “Windi hanya ingin dan berusaha memberikan yang terbaik. Doakan semoga bisa memberikan prestasi,” ucap atlet kelahiran 11 Juni 2002 ini di sela-sela Pelatnas angkat besi di Jalan Kweni, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

SEA Games 2022. PB PABSI Tidak Bebankan Medali.

Pada SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam, nanti Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) tidak akan membebankan atletnya mendapat medali. Meski begitu dikutip dari ANTARA Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono, optimis bahwa atletnya mampu memberikan medali. menurunkan 13 lifter ke SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam tanpa membebani atletnya dengan kewajiban meraih medali dalam pesta olahraga dua tahunan yang akan dihelat pada 12-23 Mei itu. Meski tak membebani atletnya dengan target, Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono, saat ditemui di sela Pelatnas Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta, Rabu, optimistis bahwa 13 lifter yang diterjunkan dapat menyumbang medali, mengulang catatan yang ditorehkan tim angkat besi Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina. “Saya tidak berani mengatakan target medali. Kita buktikan saja,” ucapnya. “Saat rapat di Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama dengan tim verifikasi, mereka tidak mau memberikan target kepada kami. Saya dan kawan-kawan hanya berjanji kami akan memberikan yang terbaik,” sambung dia. Hal serupa dikatakan oleh Chef de Mission (CdM) yang juga anggota eksekutif KOI, Teuku Arlan Perkasa Lukman. KOI tidak membebani tim angkat besi dengan target di Vietnam. Pasalnya, SEA Games hanya sebagai batu loncatan sekaligus kesempatan untuk menambah jam terbang para atlet menuju kualifikasi Olimpiade Paris 2024. “Sehingga targetnya adalah di Olimpiade. Jadi kalau dibilang berapa target medali untuk angkat besi—yang merupakan cabang Olimpiade—tanpa maksud sombong, lebih ke arah partisipasi dan membawa atlet kita sebanyak-banyaknya tampil di Olimpiade,” ucap Arlan. Berikut daftar lifter Indonesia untuk SEA Games 2021: Satrio Adi Nugroho (kelas 55kg) Eko Yuli Irawan (61kg) Mohammad Yasin (67kg) Rahmat Erwin Abdullah (73kg) Rizki Juniansyah (73kg) Muhammad Zul Ilmi (89kg) Najla Khoirunnisa (45kg) Siti Nafisatul Hariroh (45kg) Windy Cantika Aisah (49kg) Natasya Beteyob (55kg) Sarah (59kg) Tsabitha Alfiah (64kg) Nurul Akmal (87+kg) Sumber: ANTARA

Atlet Muda Dominasi Pelantas Angkat Besi 2022

Atlet Muda Dominasi Pelantas Angkat Besi 2022

PB PABSI akan melakukan pemanggilan pelatnas pada minggu pertama Januari mendatang. Kabidbinpres PABSI Hadi Wihardja menyatakan, saat ini pihaknya mengajukan 23 atlet untuk Pelatnas 2022. Jumlah tersebut mengalami penambahan jika dibandingkan dengan pelatnas tahun ini yang berisi 16 atlet. “Mengingat tahun depan ada SEA Games dan Asian Games 2022. Tapi, belum tahu berapa jumlah yang akan disetujui pemerintah. Misalnya cuma disetujui 18, ya lima sisanya gugur,” ujar Hadi. Dia menjelaskan bahwa sebagian besar atlet pelatnas tahun depan akan didominasi lifter muda. Sebab, selama setahun ini, mereka menunjukkan prestasi yang menonjol jika dibandingkan dengan lifter-lifter senior. Sebagaimana Windy Cantika Aisah yang meraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Rizki Juniansyah yang tahun ini menjadi juara dunia junior kelas 73 kg. Kemudian, ditutup raihan Rahmat Erwin Abdullah yang meraih gelar juara dunia 73 kg senior pada pekan lalu. “Kami cermati selama setahun ini, raihannya seperti apa. Lifter remaja dan junior raih hasil bagus. Prinsipnya, penempatan bergantung penampilan,” lanjut Hadi. Meski begitu, Hadi tetap membuka peluang bagi lifter yang tidak masuk daftar. Bagi lifter yang terdegradasi, mereka akan kembali ke daerah masing-masing. Jika ada peningkatan, mereka bisa saja dipanggil ke pelatnas lagi. Apalagi, ada tes angkatan rutin tiap bulan untuk memantau progres atlet. “Intinya, meski terdegradasi, mereka tidak berhenti berproses. Pemanggilan kami usahakan secepatnya karena akan lebih baik untuk melanjutkan program,” imbuhnya.

Rahmat Erwin Sabet 2 Emas Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021

Rahmat Erwin Abdullah kembali mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Baru-baru ini, ia menyabet dua medali emas masing-masing pada angkatan clean and jerk dan total angkatan dalam persaingan kelas 73 kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, Jumat malam WIB. Dalam perebutan medali angkatan clean and jerk, lifter 21 tahun itu menjadi yang terbaik setelah pada angkatan ketiga mengangkat beban 192 kg. Rahmat Erwin membuka angkatan pertama dengan 180 kg dan kedua dengan 186 kg. Rahmat Erwin mengalahkan lifter Albania Briken Calja yang membawa pulang perak setelah membukukan angkatan terbaik clean and jerk 186 kg. Sementara perunggu diraih lifter Korea Selatan Hansol Jeong dengan angkatan terbaik 181 kg. Namun pada angkatan snacth, Rahmat Erwin hanya mampu menempati posisi kelima. Dia membuka laga dengan melakukan angkatan snacth 142 kg. Kemudian pada percobaan kedua dia mengangkat beban 147 kg dan terakhir 151 kg. Sementara medali emas angkatan snacth diraih Briken Calja dengan 156 kg. Suttipong Jeeram dari Thailand meraih perak dengan 154 kg dan Sergei Petrov wakil dari Federasi Angkat Besi Rusia membawa pulang perunggu usai mengangkat 153 kg. Dengan hasil tersebut, secara keseluruhan atau gabungan dari angkatan snacth dan clean and jerk, Rahmat Erwin memastikan medali emas dengan total angkatan 343 kg. Sementara perak diraih Calja Briken dengan total angkatan 342 kg dan Jeeram Suttipong membawa pulang perunggu setelah membukukan total angkatan 334 kg. Pelatih Kepala Pelatnas, Dirja Wihardja mengatakan dua emas yang diraih Rahmat Erwin merupakan konsistensi prestasinya setelah Olimpiade Tokyo 2020. “Total angkatan yang diraih Rahmat Erwin Abdullah mengalami peningkatan 1kg dari Olimpiade Tokyo 2020 lalu,” kata Dirja Wihardja dalam keterangan tertulis, Sabtu dini hari. Pada Olimpiade Tokyo, Rahmat Erwin Abdullah meraih perunggu dengan total angkatan 342 kg (150 kg snatch dan 190 kg pada clean and jerk). “Dengan penerapan strategi yang mumpuni tim pelatih dan sang ayah Erwin Abdullah berhasil membawa anaknya menjadi juara dunia, sehingga tahun ini komplet Indonesia memiliki dua juara dunia di dua kategori yakni junior adalah Rizky Juniasyah dan pada senior Rahmat Erwin Abdullah,” kata Kabid Binpres PABSI, Hadi Wihardja. Dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021, Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mengirim 14 atlet ke Tashkent. Mayoritas adalah lifter muda. Pada bagian putri ada nama Juliana Klarisa (kelas 55 kg), Sarah (59 kg), Najla Khoirunnisa (45 kg), Nelly (59 kg), Siti Nafisatuh Hariroh (49 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Restu Anggi (64 kg), dan Nurul Akmal (+87 kg). Sementara untuk putra selain Rahmat Erwin Abdullah, ada Muhammad Faathir (61 kg), Mohammad Yasin (67 kg), Triyatno (67 kg), Muhammad Zul Ilmi (89 kg), dan Satrio Adi Nugroho (55 kg).

Bogor Tuan Rumah Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2021

Kejurnas-Angkat-Besi-Remaja-dan-Junior

Mulai hari ini, Minggu (21/11) hingga Rabu (24/11) mendatang, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional Angkat Besi Remaja dan Junior. Kejuaraan ini terasa spesial, mengingat ini merupakaan kejuaraan angkat besi pertama yang digelar sejak pandemi covid-19. Berlokasi di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, kejuaraan ini diikuti 160 atlet. Dari jumlah itu, ada 79 atlet remaja dan 81 atlet junior. “Ini merupakan program pembinaan kami,” kata Ketua Panitia Penyelenggara, Sonny Kasiran. Lantaran alasan pandemi, peserta kejuaraan nasional (kejurnas) ini hanya dibatasi delapan atlet dari setiap pengurus provinsi. Kepala Bidang Prestasi PABSI, Hadi Wihardja, dalam kesempatan itu menyebut kejurnas akan menjadi lumbung atlet pelapis yang bisa menggantikan atlet putri Windy Cantika Aisah yang kini menjadi atlet pelatnas. Hadi Wihardja menyebut kejurnas juga akan menghasilkan banyak rekor baru dari angkatan snatch serta clean and jerk maupun total angkatan. Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2021 mempertandingkan 14 kelas yakni 7 putri dan 7 putra baik kategori remaja maupun junior. “Kami menerjunkan tim pemandu bakat pada kejurnas ini,” ucap Hadi Wihardja. Untuk remaja putri ada laga kelas 40 kilogram hingga +64 kilogram. Di kelompok remaja putra ada kelas 49 kilogram hingga +81 kilogram. Kemudian, di kelompok junior putri ada kelas 45 kilogram hingga +71 kilogram. Ada juga pertandingan kelas 55 kilogram dan +89 kilogram putra di kelompok junior putra.

Incar Regenerasi, PABSI Gelar Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2021

Incar Regenerasi, PABSI Gelar Kejurnas Angkat Besi Remaja dan Junior 2021

Pengurus Besar (PB) Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) menggelar Kejuaraan Nasional Angkat Besi Remaja dan Junior 2021. Tujuan utama dari ajang ini adalah untuk menjaring atlet-atlet muda potensial yang diproyeksikan untuk menjadi penerus para atlet senior. Kejurnas Angkat Besi yang bergulir tanpa penonton ini digelar di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, mulai 19-24 November mendatang. Total ada 133 atlet dari 18 Pengprov PABSI. Rinciannya, 79 atlet remaja dan 81 atlet junior. Ketua Panitia Penyelenggara Kejurnas, Sonny Kasiran, mengatakan kejuaraan ini merupakan bagian program pembinaan PABSI yang sempat tertunda karena Pandemi COVID-19. Tujuannya, memberikan ruang aktualisasi bagi para atlet muda supaya semangatnya tidak padam karena mereka terus melakukan latihan spartan meski terhalang pandemi, namun mereka juga butuh kompetisi. Namun, imbas pandemi yang belum sepenuhnya mereda pihaknya terpaksa membatasi jumlah atlet masing-masing Pengrov hanya membawa atlet 8 orang. “Ini kami sesuaikan dengan status level Pandemi COVID-19 di arena pertandingan untuk membatasi kerumunan dan tentunya tanpa penonton,” kata Sonny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021). Kejurnas angkat besi remaja dan junior ini juga akan melibatkan tim khusus yang bertugas untuk memantau kiprah dan talenta para lifter muda yang diharapkan bisa jadi penerus Windy Cantika di masa depan. Kepala Bidang Prestasi (Binpres) PABSI, Hadi Wihardja berharap kejuaraan ini melahirkan bibit-bibit atlet pelapis yang kelak akan menggantikan posisi Windy Cantika Aisyah dan kawan-kawan untuk bergabung di Pelatnas Angkat Besi Kwini, Jakarta Pusat. “Mudah-mudahan banyak terjadi pemecahan rekornas baik dari Angkatan Snatch maupun Clean & Jerk, ataupun Total Angkatan dari Kejurnas kali ini. Untuk menjaring mereka kami juga menerjunkan Tim Pemandu Bakat yang akan memantau jalannya Kejurnas,” ucap Hadi. Kejurnas Angkat Besi Remaja & Junior akan mempertandingkan 14 kelas di kategori remaja terdiri dari 7 putra dan 7 putri, dan 14 kelas untuk kategori junior yang juga terdiri dari 7 putra dan 7 putri. Adapun kelas-kelas yang dipertandingkan di antaranya, kelas remaja putri dari kelas 40 kg hingga +64 kg, pemaja putra dari kelas 49 kg hingga +81 kg. Sedangkan junior putri, kelas yang dipertandingkan 45 kg hingga +71 kg putra, dan di bagian putra, kelas 55 kg hingga + 89 kg. “Kami membawa 6 lifter yang semuanya adalah atlet PPLP, salah satunya adalah lifter putri peraih perunggu di PON 2020 Papua di kelas 49 kg,” kata Mujianto, Manajer Tim Angkat Besi dari Kalimantan Selatan.

Luar Biasa! Rahmat Erwin Tambah Koleksi Medali Indonesia

Luar Biasa! Rahmat Erwin Tambah Koleksi Medali Indonesia

Indonesia menambah perunggu dari cabang olahraga angkat besi putra kelas 73 kg putra Olimpiade Tokyo 2020. Rahmat Erwin Abdullah yang menyumbang medali ketiga untuk tim Merah-Putih, Rabu (28/7). Rahmat Erwin meraih perunggu setelah memiliki total angkatan 342 kg. Lifter 20 tahun itu kalah bersaing dengan lifter Tiongkok, Shi Zhiyong yang meraih medali emas dengan total angkatan 354 kg dan Mayora Pernia Julio Ruben dari dari Venezuela di posisi kedua dengan total angkatan 346 kg. Pada pertandingan itu Zhiyong tidak saja meraih medali emas, tetapi juga memecahkan dua rekor Olimpiade, yaitu angkatan snatch 166 kg dan total angkatan 354 kg. Rahmat Erwin sukses dengan medali perunggu usai mengumpulkan 152 kg pada angkatan snatch dan 190 kg pada clean and jerk. Atlet asal Makassar itu gagal pada angkatan kedua clean and jerk dengan beban 190 kg. Pada percobaan ketiganya Rahmat sukses mengangkat beban 190 kg. Sementara itu, Zhiyong melangkah mulus pada angkatan snatch dengan mengumpulkan 166 kg yang juga jadi rekor baru Olimpiade. Sedangkan pada clean and jerk Zhiyong gagal pada angkatan kedua dengan beban 192 kg. Capaian serupa juga dimiliki Pernia yang sempurna pada angkatan snacth dengan 156 kg. Pernia lalu menggenapkan penampilannya dengan sukses pada tiga angkatan clean and jerk sehingga mengumpulkan total angkatan 346 kg. Medali perunggu ini melebihi target yang diusung Rahmat Erwin jelang Olimpiade Tokyo. Sebelumnya Rahmat Erwin hanya membidik posisi delapan besar di kelas 73 kg. Dengan perunggu yang diraih Rahmat Erwin, cabang angkat besi kini mempersembahkan tiga medali bagi kontingen Indonesia. Sebelumnya Eko Yuli Irawan lebih dahulu meraih perak di kelas 61 kg putra dan Windy Cantika Aisah meraih perunggu di kelas 49 kg putri. Sementara itu, Windy Cantika berpotensi meraih perak setelah lifter China Hou Zhihui yang meraih emas diduga menggunakan doping, sehingga Chanu Shaikhtom Mirabai dari India yang meraih perak berpotensi naik dengan mendapatkan medali emas.

Windy Sumbang Medali Olimpiade Tokyo Pertama Indonesia

Windy Cantika ke Kejuaraan Dunia Junior Sebelum SEA Games 2021

Luar biasa! Indonesia mendapatkan medali pertama di Olimpiade Tokyo 2020. Adalah lifter putri muda, Windy Cantika Aisah, yang berhasil menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali, Sabtu (24/7/2021) siang WIB. Bertanding di Tokyo International Forum, atlet 19 tahun itu merebut medali perunggu setelah mencatatkan total angkatan seberat 194 kg. Sementara itu, total angkatan snatch terbaik Windy Cantika Aisah adalah 84 kg yang didapat pada kesempatan kedua. Adapun total angkatan clean & jerk terbaik Windy Cantika adalah 110 kg yang didapat pada kesempatan ketiga. Windy Cantika Aisah completes the podium in the #Weightlifting women's -49kg with a total score of 194. Congratulations! 🏋️🥉@iwfnet @komiteolimpiade pic.twitter.com/QhKj8EaYOQ — The Olympic Games (@Olympics) July 24, 2021 Windy Cantika menempati peringkat ketiga tepat di bawah Hoi Zhihui (China) dan Chanu Mirabai (India). Hoi Zhihui berhak mendapat medali emas angkat besi putri kelas 49 kg dengan total angkatan terbaiknya adalah 210 kg. Di sisi lain, Chanu Mirabai sukses mendapatkan medali perak dengan total angkatan terbaiknya adalah 202 kg. Angkatan total Windy di Tokyo 2020 seberat 194 kg ini merupakan peningkatan besar dari event Kejuaraan Asia yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, pada medio April 2021. Ketika itu, ia mengangkat total berat 189 kg dan berkat keberhasilan tersebut, Windy berhak mendapatkan satu tiket ke Olimpiade Tokyo ini. Windy juga merupakan pemenang medali emas pada SEA Games 2019. Hari Minggu (25/07/2021), kontingen Indonesia masih berpeluang menambah medali dari cabor angkat besi ajang Olimpiade Tokyo 2020. Karena Eko Yuli Irawan dan Deni yang diharapkan menyumbangkan medali bakal turun bertanding. Eko Yuli turun di kelas 61 kg putra, sementara Deni turun di kelas 67 kg putra.