Tahan Cedera, Fathan Raih Gelar Juara Piala Menpora U-16

Fathan Nugraha menjadi kampiun tunggal putra bulutangkis Piala Menpora U-16 dalam seri nasional. Prestasi yang diraih wakil regional Jawa ini terbilang tak mudah, sebab dia mengalami cedera saat laga berlangsung. Pertandingan final tunggal putra ini digelar di GBK Arena, Jakarta, Jumat (18/10). Fathan berhasil menang dengan skor 2-1 (15-21, 21-19, 21-16) saat berhadapan dengan kompatriotnya yaitu Rafif Ismail. “Alhamdulillah bisa juara, kemenangan ini untuk orang tua dan orang-orang yang telah mendukung saya,” ujar Fathan. Dia mengatakan tak mudah untuk menghadapi partai puncak ini. Sebab dia lebih dulu tertinggal. Bahkan di set kedua Fathan mengalami cedera pada kakinya. “Set kedua sempat keram kaki. Tapi sudah tanggung, saya tahan saja sampai pertandingan selesai. Untungnya bisa tahan dan hingga akhirnya bisa juara,” ujar Fathan. Dia menyampaikan, kehadiran orang tuanya menjadi tambahan motivasi saat bertanding. Fathan tak ingin mengecewakan orang-orang disekelilingnnya. “Orang tua datang kesini untuk lihat saya bertanding. Apapun itu saya harus tampil baik sekalipun keram. Saya harus tahan cedera, karena juga nanggung kan sudah di final. Saat cedera, pelatih bilang main bagus dan ingat orang tua sudah datang ke sini,” jelasnya. Atas kemenangan ini, Fathan berhak membawa hadiah berupa uang tunai senilai Rp 12 juta. “Hadiah ini buat orang tua. Semoga kedepan turnamen seperti ini bisa digelar lagi,” pungkasnya.

Fakhira Juara Tunggal Putri Bulu Tangkis Piala Menpora U-16

Fakhira Syakhira keluar sebagai juara tunggal putri bulutangkis Piala Menpora U-16 dalam seri nasional yang digelar di GBK Arena, Jakarta, Jumat (18/10). Dia menjadi kampiun setelah mengalahkan Shabrina Luthfiyyah dengan skor 2-1. Fakhira yang menjadi wakil regional Kalimantan itu mendapatkan kemenangan yang tidak mudah. Sebab, dia harus kalah lebih dulu pada set pertama saat berhadapan dengan wakil regional Sulawesi 18-21. Kemudian, Fakhira mampu bangkit dan membalikkan keadaan. Dia tampil begitu dominan dan berhasil menyamakan kedudukan di set kedua dengan skor 21-11. Laga berlanjut ke set tiga. Fakhira lagi-lagi mampu menjaga momentumnya. Dia terus menjauh hingga akhirnya menutup pertandingan dengan 21-14. “Tadi set pertama sempat unggul, tapi akhirnya kalah. Sebabnya adalah tadi main buru-buru, kurang tenang. Terus set kedua dan ketiga main lebih tenang dan akhirnya mampu membalikkan keadaan,” ujar Fakhira. Fakhira mengungkapkan, hasil ini merupakan prestasi pertamanya di level nasional. Oleh karenanya, dia ingin membuktikan jika dia mampu bersaing dengan atlet regional lainnya. “Motivasi saya cuma ingin juara, makanya tadi main all out berjuang dan akhirnya juara. Kedepan tentu prestasi ini menjadi modal bagus saya untuk menghadapi berbagai kejuaraan berikutnya,” jelasnya. Sementara itu, pelatih Fakhira, Bryan Sydney Elohim mengapresiasi perjuangan anak didiknya hingga mendapatkan juara pertama. Menurutnya, hasil ini didapat setelah Fakhira berlatih dengan keras dan disiplin. “Faktor kemenangan Fakhira adalah fisik dan stamina. Dia lebih unggul dari lawannya. Secara permainan saya kira sama baiknya. Prestasi ini menjadi modal berharga Fakhira untuk menatap kejuaraan-kejuaraan lainnya,” terangnya. Atas kemenangan ini, Fakhira berhak mendapatkan hadiah berapa uang tunai Rp 12 juta. Sedangkan juara ketiga diraih dari wakil regional Jawa yakni Alexandra Anggraini.

Berkenalan Dengan Fikri dan Bagas, Calon Juara All England

Berkenalan Dengan Fikri dan Bagas, Calon Juara All England

Penampilan cemerlang Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana di All England Open 2022 membuat publik terkagum-kagum. Bagaimana tidak? Mereka tinggal selangkah lagi menjuarai salah satu kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi di dunia. Bagaimana kah sepak terjang mereka sebelum menjadi seperti sekarang? Muhammad Shohibul Fikri adalah salah satu talenta muda Indonesia jebolan dari klub SGS (Sangkuriang Graha Sarana) Bandung PLN. Kini, Muhammad Shohibul Fikri tercatat sebagai atlet Pelatnas Cipayung. Penampilan dan prestasi apik Muhammad Shohibul Fikri sudah terlihat sejak usianya masih belasan tahun. Pada tahun 2017 misalnya, dia sukses membawa pulang medali perak Asian Junior Championship 2017 ke Tanah Air. Sementara itu, Bagas Maulana merupakan atlet bulu tangkis kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, pada 20 Juli 1998. Dia mengawali cinta dengan bulu tangkis sejak usia 7 (tujuh) tahun. Awalnya, dia terjun di dunia bulu tangkis berkat arahan sang ayah. Kemudian, pada tahun 2012, Bagas Maulana bergabung dengan PB Djarum. Hingga kini, namanya masih tercatat sebagai pemain PB Djarum. Selain bermain di ganda putra, Bagas Maulana dulunya bermain di sektor ganda campuran. Bersama Muhammad Shohibul Fikri, Bagas Maulana membuat gebrakan pada tahun 2019. Saat itu mereka berhasil juara di BWF Tour Super 100 Hyderabad Open. Masih pada tahun yang sama, mereka juga sempat juara Finnish Open 2019 dan runner-up Kejurnas PBSI 2019. Pada partai puncak All England 2022, Fikri/Bagas akan menghadapi kompatriot sekaligus senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Siapa pun yang menang, Indonesia dipastikan akan tetap meraih medali dari sektor ganda putra. Biodata Nama: Muhammad Shohibul Fikri Tempat lahir: Bandung, Jawa Barat Tanggal lahir: 16 November 1999 Tangan terkuat: Kanan Tinggi badan: 176 cm Asal klub: SGS Bandung PLN Nama: Bagas Maulana Tempat lahir: Cilacap, Jawa Tengah Tanggal lahir: 20 Juli 1998 Tinggi badan: 182 cm Tangan terkuat: Kanan Klub: PB Djarum

Juara Dunia Jadi “Korban” Berikutnya Bagas/Fikri

Juara Dunia Jadi "Korban" Berikutnya Bagas/Fikri

Ledakan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di turnamen bulutangkis All England 2022 belum berakhir. Teranyar, ganda putra muda Indonesia ini berhasil menumbangkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang yang berstatus juara dunia 2021 di babak perempat final. Berlaga di Utilita Arena Birmingham, Jumat (18/3), Bagas/Fikri menang rubber gim 16-21, 21-18, 22-20. Penampilan ngotot dan pantang menyerah menjadi kunci kemenangan. “Alhamdulillah hari ini kami masih diberikan kemenangan,” kata Fikri mengucap syukur. “Kami berjuang habis-habisan di lapangan sampai selesai, walau ketinggalan terus poinnya tapi selalu berusaha untuk mengejar,” ujar Fikri. Aksi heroik terjadi di gim ketiga. Bagas/Fikri berhasil menyelamatkan tiga kali match point lawan dan lalu memborong lima poin beruntun untuk memenangkan pertandingan dari skor 17-20 menjadi 22-20. “Kami tidak menyiapkan persiapan spesial, sama seperti biasanya saja tapi kami tahu mereka juara dunia. Jadi kami di lapangan coba nothing to lose,” ucap Bagas. “Rasanya senang, bangga, merinding. Kami seakan tidak percaya bisa sampai di semi final tapi perjuangan belum berakhir, masih ada besok. Harus fight lagi,” tuturnya. Kemenangan Bagas/Fikri ini juga menandakan Indonesia sudah punya satu wakil di final karena di babak empat besar mereka sudah ditunggu kompatriot Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Secara rekor pertemuan, Bagas/Fikri unggul 1-0 atas seniornya tersebut. Kemenangan diraih pada babak 16 besar Denmark Terbuka 2021, dengan skor 17-21, 21-17, 23-21. “Kami kalah menang lawan Marcus/Kevin di latihan, semua sudah saling mengenal permainan masing-masing,” sahut Fikri. “Di pertemuan terakhir di ajang resmi kami bisa menang, itu modal untuk pertandingan besok,” sambung Bagas.

Luar Biasa, Pasangan Muda Ini Tembus Perempat Final All England

Luar Biasa, Pasangan Muda Ini Tembus Perempat Final All England

Ganda putra muda Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, baru saja membuat kejutan dengan melaju ke babak perempat final turnamen bulutangkis All England 2022. Hasil ini mereka dapatkan secara luar biasa usai menumbangkan unggulan delapan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan rubber game 24-22, 13-21, dan 21-17. Berlaga di Utilita Arena Birmingham Kamis (17/3) siang waktu setempat, Bagas/Fikri bermain penuh semangat dan eksplosif. Gabungan gerakan rotasi yang cepat dan arah pukulan yang keras dan tidak terduga membuat pasangan Malaysia kesulitan membendungnya. “Pertandingan hari ini cukup memuaskan, alhamdulillah bersyukur diberikan kemenangan dan keselamatan sampai selesai,” kata Fikri dikutip dari tim Humas dan Media PP PBSI. “Di gim pertama beruntung kami bisa membalikkan angka ketika mereka gim poin duluan, di gim kedua kami kehilangan tempo dan banyak mati sendiri. Di gim ketiga coba lebih fokus lagi cari poin satu demi satu, berusaha lebih tenang lagi di lapangan,” jelasnya. Walau menang, Bagas/Fikri mengaku hari ini permainan mereka malah tidak seenak kemarin saat mengalahkan rekan senegara, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Sehingga besok mereka ingin lebih siap lagi. “Sebenarnya lebih enak kemarin, karena kondisi lapangannya beda. Hari ini sedikit ada angin jadi harus adaptasi lagi,” tutur Bagas. “Persiapan untuk besok harus lebih matang lagi sih, sama fokusnya dijaga dan persiapan tenaga. Siapapun lawannya kami mau maksimal,” ujar Bagas. Sementara itu, lawan Bagas/Fikri di babak perempat final adalah pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang menang melawan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) dengan skor akhir 21-11, 19-21, dan 24-22 Sebagai debutan di All England, Bagas/Fikri mengatakan bisa masuk perempat final merupakan hal yang membanggakan. “Tentu sangat senang dan bangga bisa maju sejauh ini, apalagi ini Alll England pertama kali. Semoga besok diberikan kelancaran dan kemenangan,” harap Fikri. Tak lama berselang, kemenangan juga diraih ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. The Minions, julukan mereka, ke perempat final setelah mengalahkan wakil Jepang Akira Koga/Taichi Saito. Tidak mudah bagi Marcus/Kevin untuk mengalahkan ganda peringkat 22 dunia itu. Perlawanan alot diberikan sepanjang tiga gim dengan durasi 68 menit sebelum selesai dengan skor 15-21, 21-18, 21-18. Pada laga semi final, The Minions akan berjumpa Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty asal India. Peluang All Indonesian Final terbuka besar. Jika dua pasangan Indonesia mampu mengalahkan lawan mereka masing-masing.

Mau Ikut Seleknas PBSI? Simak Ketentuannya!

Mau Ikut Seleknas PBSI? Simak Ketentuannya!

Seleksi Nasional (Seleknas) siap digelar oleh PB PBSI selaku federasi yang menangani olahraga bulutangkis nasional melalui klub nasional (Pelatnas) di Cipayung. Pelaksanaan seleksi nasional tersebut akan dilaksanakan pada 10 hingga 15 Januari 2022 sebagai pengganti Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Kejuaraan Nasional tersebut dilaksanakan atas amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBSI sebagai proses regenerasi dan promosi-degradasi tahun 2022. Maksud digelarnya Seleksi Nasional sebagai program PBSI mencari bibit-bibit baru di dunia olahraga bulutangkis dimulai dari kelahiran 2002 dan 2003. Sedangkan kelahiran tahun 2004 termasuk kedalam kategori taruna. Kedua ketegori tersebut dipersiapkan untuk menghadapi turnamen Kejuaraan Dunia bulutangkis junior tahun mendatang. Hal tersebut dijelaskan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky yang mengatakan bahwa, Seleksi Nasional diadakan sebagai pengganti Kejuaraan Nasional tahun ini. “Kami akan mengadakan Seleknas sebagai pengganti dari Kejurnas khusus tahun ini,” ujar Rionny seperti dikutip Haloyuth pada Minggu, 26 Desember 2021 dari laman PB Djarum. Rionny juga menambahkan, jika tahun ini tidak bisa menggelar Kejurnas karena di setiap provinsi tidak mengadakan Kejurprov sebagai syarat menggelar Kejurnas. “Tahun ini kami tidak bisa menggelar Kejurnas karena setiap Provinsi juga tidak mengadakan Kejurprov sebagai syarat Kejurnas,” imbuh Rionny “Ini juga karena dampak Covid-19 yang membuat kejuaraan-kejuaraan lokal tidak bisa diselenggarakan,” tegasnya Tak sampai disitu, Rionny lebih lanjut mengatakan bahwa, Seleknas digelar sebagai upaya regenerasi untuk mengejar ketertinggalan tahun lalu karena dampak Covid-19. “Seleknas kami gelar sebagai upaya regenerasi dan mengejar ketertinggalan tahun lalu katrena pandemi Covid-19,” tegasnya “Atlet kelahiran 2002 dan 2003 akan kami gabung dalam satu kategori kompetisi, dan kategori lain untuk kelahiran 2004 dan seterusnya. Format pertandingan adalah round robin dan knock out,” jelasnya Dalam Seleknas tersebut, setiap provinsi hanya dibolehkan mengirimkan 5 wakilnya dari setiap sektor per kategori usia. Kesemua peserta berada dalam satu kompetisi. Para atlet yang menjadi juara dalam Seleknas tersebut secara otomatis mengunci tiket masuk kedalam atlet Pelatnas tahun depan. Berbeda bagi atlet yang tidak mengikuti Seleknas namun memiliki bakat tersendiri jika memenuhi kriteria pelatih. Maka, atlet tersebut bisa masuk ke Pelatnas. Rionny berharap Seleksi Nasional (Seleknas) ini berhasil untuk menjaring putra-putri terbaik agar bisa masuk Pelatnas nantinya. Sebab, generasi muda ini adalah sebagai tulang punggung bulutangkis Indonesia. Harapannya lagi, para peserta harus menunjukkan bakat serta kemampuan terbaik yang mereka punya. “Saya juga berharap semua peserta menunjukkan bakat dan kemampua terbaik yang mereka punya. Bertandinglah untuk menang,” tegasnya Diketahui bersama, pada 18 Desember kemarin, atlet penghuni Pelatnas Cipayung sudah dikembalikan ke klub masing-masing. Kemudian, seusai Seleknas selesai diselenggarakan. Maka, mereka akan dipanggil kembali sekaligus pengumumuman promosi dan degradasi.

Indonesia Sabet 2 Gelar Juara dari Bangladesh

Indonesia Sabet 2 Gelar Juara dari Bangladesh

Kabar membanggakan datang dari tim junior bulu tangkis Indonesia. Para bibit muda Merah-Putih itu sukses membawa pulang dua gelar dari kejuaraan Bangladesh Junior International Series 2021. Dalam laga final yang digelar di Shahid Tajuddin Ahmed Indoor Stadium, Bangladesh, Kamis (09/12/21), Indonesia berhasil mengantongi dua gelar juara. Dua gelar juara tersebut masing-masing diperoleh dari sektor tunggal putra dan putri. Pada partai final Bangladesh International Series 2021 di sektor tunggal putra dan putri tersaji all Indonesian Final. Mengutip unggahan akun Instagram resmi PBSI, di sektor tunggal putra Alwi Farhan berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan kompatriotnya Iqbal Diaz Syahputra. Alwi terlibat duel sengit melawan Iqbal, setelah berhasil memastikan gelar lewat pertarungan rubber game. Di gim pertama, Alwi berhasil mengunci keunggulan terlebih dulu dengan skor 21-19. Pada gim kedua, Iqbal berhasil mencuri kemenangan dengan skor 18-21. Pada gim terakhir atau gim ketiga, Alwi akhirnya berhasil mengamankan gelar juara di dengan kedudukan 21-13. Sementara itu, gelar juara Bangladesh Junior International Series 2021 di sektor tunggal putri berhasil direbut oleh Bilqis Prasista. Bilqis Prasista terlibat duel melawan rekan senegaranya, Ruzana, sebelum akhirnya memastikan diri untuk naik ke podium juara. Pebulutangkis berusia 18 tahun tersebut berhasil menang straight game atau dua gim langsung 21-14 dan 21-13. Berikut hasil final Bangladesh Junior International Series 2021: Ganda Putri Farbin Binte Emdad Hridita/Nasima Khatun (Indonesia) vs Urmi Akter/Smrity Rajbongshi (Bangladesh): 9-21, 21-18, 12-21 Ganda Campuran Akib Solaiman/Nasima Khatun (Indonesia) vs Md Nazmul Islam Joy/Urmi Akter (Bangladesh): 18-21, 14-21 Tunggal Putri: Bilqis Prasista (Indonesia) vs Ruzana (Indonesia) : 21-14, 21-13 Tunggal Putra: Iqbal Diaz Syahputra (Indonesia) vs Alwi Farhan (Indonesia) : 19-21, 21-18, 13-21 Ganda Putra Syed Saker Mohammad Sibgat Ullah/Gourab Singha (Bangladesh) vs Md Nazmul Islam Joy/Babu Md Rasel (Bangladesh): 21-12, 21-15.

Borong 3 Gelar, Indonesia Juara Umum Finnish Junior 2021

Borong 3 Gelar, Indonesia Juara Umum Finnish Junior 2021

Pebulutangkis Indonesia berhasil memborong 3 gelar dan 2 runner up di turnamen Finnish Junior 2021 pada Minggu (31/10/21). Turnamen ini memiliki level International Series dan digelar pada sejak 29 Oktober 2021 lalu di Espoo, Finlandia. Dari 13 wakil yang didaftarkan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Indonesia berhasil mengirim 5 pebulutangkis ke partai puncak. Dua diantaranya mempertemukan wakil sesama pemain Indonesia di sektor tunggal putri dan tunggal putra, yakni Ester Nurumi dan Siti Sarah Azzahra, serta Yohannes Saut Marcellyno dan Alwi Ramadhan. Dalam duel tunggal putra, Yohannes Saut Marcellyno berhasil mempersembahkan gelar pertama usai mengalahkan kompatriotnya Alwi Farhan dengan skor 21-14 dan 21-14. Pada sektor tunggal putri, Ester Nurumi Tri Wardoyo berhasil membalas kekalahan dari Siti Sarah Azzahra yang mengalahkannya di babak 16 besar Denmark Junior 2021 pekan lalu, Sabtu (23/10/21). Kini di Finnish Junior 2021, Ester Nurumi berganti menang dengan skor 21-14 dan 21-12 setelah 32 menit bermain. Sementara satu tambahan gelar Indonesia berhasil diraih oleh Meilysa Trisas Puspita Sari/Rachel Alleysa Rose. Ganda putri unggulan kedua asal Indonesia itu berhasil menang 21-11 dan 21-15 dari unggulan pertama asal Estonia yaitu Catlyn Kruss/Ramona Oprus. 3 gelar juara dan 2 runner-up ini sudah cukup membawa Indonesia merengkuh predikat juara umum di Finnish Junior 2021. Sementara 2 gelar lain diraih pebulutangkis Malaysia dari sektor ganda putra dan ganda campuran. Berikut ini adalah hasil pertandingan final Finnish Junior 2021: – Tunggal Putra: Yohannes Saut Marcellyno vs Alwi Farhan (21-14, 21-14) – Ganda Putri: Meilysa Trisas Puspita Sari/Rachel Allessya Rose vs Catlyn Kruus/Ramona Uprus (21-11, 21-15) – Ganda Campuran: Wong Vin Sean/Tan Zhing Yi vs Apiluk Gatherong/Sirada Roongpiboonsopit (21-18, 21-11) – Tunggal Putri: Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Siti Sarah Azzahra (21-14, 21-12) – Ganda Putra: Justin Hoh/Ong Zhen Yi vs M.Fazriq/Wong Vin Sean (23-21, 17-21, 21-18)

Coach Naga Api Beberkan Rahasia Gembleng Para Junior

Coach Naga Api merupakan julukan Herry Iman Pierngadi, pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia, membeberkan cara untuk mengembangkan permainan atlet-atlet muda. Menurutnya, cara terbaik ialah dengan melibatkan atlet senior untuk menggembleng selama fase latihan. Menurut pelatih berusia 58 tahun ini, teknik dan mental atlet muda akan lebih cepat terbentuk jika turut disisipi latihan bersama ganda putra senior yang sudah punya banyak pengalaman. “Senior sekarang juga harus ikut menggembleng yang pelapis muda. Mereka bisa tahu rasanya bertanding dengan pebulu tangkis kelas atas karena gaya main senior kan berbeda, selain itu biar junior ini ada rasa diperhatikan dari yang senior,” tutur Herry melalui diskusi virtual. Pola latihan seperti tersebut berbeda dari sebelumnya, katanya melanjutkan, karena cara ini dinilai lebih efektif membentuk karakter permainan atlet junior dibandingkan jika hanya mengandalkan arahan dari tim pelatih. Terlebih karakter permainan atlet muda biasanya belum solid dan masih mencari gaya permainan yang pas, sehingga akan lebih pas jika dihadapkan langsung dengan gaya permainan pebulu tangkis senior. “Pemain muda masih banyak PR-nya, masih banyak yang perlu diperbaiki. Beda dengan yang senior, mereka sudah matang dan mainnya solid,” pungkas Herry. Selain mengajari teknik, atlet muda juga akan dilatih berkomunikasi atau berkoordinasi di lapangan, baik antar atlet maupun dengan pelatih. Komunikasi yang tidak baik kerap menimbulkan kesalahan persepsi di lapangan, yang berdampak pada pengaturan strategi permainan. Hampir 30 tahun mengasuh atlet Pelatnas PBSI Cipayung, Herry kerap menemukan kendala dalam komunikasi dengan atletnya di lapangan. “Dukanya sebagai pelatih kadang kalau komunikasi tidak nyambung, itu masalah. Pelatih maunya seperti ini tapi atlet malah bertindak lain, seperti ini kita yang rugi,” ungkapnya. Oleh sebab itu ia berharap aspek komunikasi yang baik bisa dikuasai atlet pelapis muda sehingga tidak ada lagi kesalahan persepsi saat menjalani laga turnamen. Berkat sentuhan Herry IP, para ganda putra Indonesia mampu berbicara banyak di kancah internasional. Nama-nama seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, hingga M. Rian Ardianto/Fajar Alfian kerap kali menyumbangkan medali demi medali untuk Indonesia. Bahkan saat ini dua pebulutangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berada di peringkat pertama ranking dunia dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ada di peringkat kedua. Selain terkenal dengan sentuhan emasnya, Herry IP juga terkenal memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Terbukti baru-baru ini ia mengaku jika ia mendapat tawaran untuk melatih negara lain. Namun, dengan tegas ia tolak. “Saya salah satu orang yang nasionalismenya tinggi. Saya kerja bukan hanya cari materi, itu suatu kebanggaan,” kata Herry IP dalam bincang-bincang bersama awak media melalui zoom, Rabu (3/3/2021). “Saya bisa berikan ilmu yang saya punya, kebetulan saya di bulutangkis. Jadi suatu kebanggaan. Kalau di luar negeri kan tetap kita asing, menurut saya di hati itu kerja, perasaan tak tentram, pasti kita diawasi dll. Di Indonesia ya gitu juga, tapi kan tidak asing, lebih enjoy,” jelasnya.

12 Pebulutangkis Junior Sukabumi Dilepas ke Seleksi PelatProv

12 Pebulutangkis Junior Sukabumi Dilepas ke Seleksi PelatProv

Sebanyak 12 orang atlet bulu tangkis muda asal Kota Sukabumi secara resmi telah dilepas oleh Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Sukabumi guna mengikuti seleksi pelatihan Provinsi Jawa Barat (PelatProv). Acara pelepasan berlangsung di kediaman Wakil Ketua Pengkot PBSI Kota Sukabumi, di Jalan Ciaul Pasir, Kota Sukabumi, Minggu (21/2). Dua belas atlet tersebut terdiri dari delapan putra dan empat putri dengan usia dibawah 15 tahun. Mereka akan mengikuti seleksi PelatProv di Kota Bogor, yang akan dimulai 22-23 Februari akan berjuang dengan para atlet lainnya dari 6 Kota dan Kabupaten lainnya. “Alhamdulillah setelah pembentukan PBSI Kota Sukabumi tahun lalu, memang ini pelepasan yang pertama untuk para atlet Bulutangkis junior Kota Sukabumi yang akan berjuang di Kota Bogor,” beber Wakil Ketua PBSI Kota Sukabumi, Ivan Rusvansyah usai melepas para atletnya, Minggu (21/2). Menurutnya, optimis akan prestasi bulutangkis di Kota Sukabumi bisa melahirkan atlet-atlet yang berprestasi, pasalnya ada dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat yang duduk sebagai Pembina PBSI Kota Sukabumi, termasuk mantan atlet nasional, Taufik Hidayat yang masuk dalam kepengurusan PBSI Kota Sukabumi. “Target kita pembinaan atlet bulutangkis usia dini, untuk dibina secara khusus. Untuk para atlet yang berangkat ke Bogor, mereka yang berprestasi pasti ada reward dari kami,” ujarnya. Lanjutnya, saat ini PBSI Kota Sukabumi sedang fokus pada persiapan babak kualifikasi Porda (Pekan Olahraga daerah) yang akan digelar pada tahun ini di Kota Cirebon. “Untuk potensi prestasi atlet Kota Sukabumi, memang miris banyak atlet-atlet-atlet kita yang diambil oleh Kota Bogor, Insya Allah dengan bibit-bibit yang kita punya, harapannya medali emas untuk Kota Sukabumi. Semoga dengan kepengurusan baru PBSI Kota Sukabumi saat ini, bisa membangkitkan kembali semangat para atlet bulutangkis di Kota Sukabumi. Karena sebenarnya, Kota Sukabumi banyak memiliki atlet yang potensial untuk menjadi atlet nasional bahkan internasional,” tandasnya. Disamping itu, Seketaris Umum PBSI Kota Sukabumi, Raden Johan Maulana yang ikut mendampingi para atlet menuju Kota Bogor menambahkan, para atlet yang ikut PelatProv merupakan atlet-atlet terpilih melalui seleksi yang dilakukan PBSI. Seleksi di Kota Bogor akan berlangsung selama 2 hari, Senin (22/2) untuk para atlet kategori pemula dan Selasa (23/2) kategori remaja. “Jika para atlet kami lolos seleksi, selanjutnya akan diadakan pemusatan latihan di tingkat wilayah I dan semuanya akan dikarantina dilatih yang akan diberangkatkan ke Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya. Sementara itu, salah seorang atlet junior yang saat ini duduk di bangku sekolah kelas X di SMAN 1 Kota Sukabumi, Dalfa Alya Azzahra, sebelum mengikuti seleksi atlet tingkat Provinsi Jabar, dia sudah secara rutin mengikuti latihan secara matang. Dalfa akan menunjukkan kemampuannya untuk membanggakan Kota Sukabumi. “Mungkin ini pertandingan yang ke beberapa kali, karena saya pernah ikut beberapa pertandingan dari klub. Pernah juara O2SN Kota Sukabumi yang mewakili Provinsi,” kata Dalfa.

Menanti Kiprah Selanjutnya Leo/Daniel

Menanti Kiprah Selanjutnya Leo/Daniel

Langkah ganda putra muda Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, pada ajang Yonex Thailand Open 2021 terpaksa harus terhenti pada babak empat besar. Leo/Daniel dihentikan oleh ganda Malaysia Goh V. Shem/Tan Wee Kiong. Mereka kalah dalam laga straight game dengan skor 19-21, 10-21 pada Sabtu (16/1/2021). Leo/Daniel mengawali turnamen yang berlangsung sejak 12 Januari lalu tersebut dengan menumbangkan kompatriotnya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dengan pertandingan sengit rubber game, 15-21, 29-27, dan 21-13. Pada babak kedua, Leo/Daniel kembali harus “perang saudara”. Kali ini, mereka harus melawan unggulan 5 sekaligus senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, secara luar biasa keduanya mampu menumbangkan Fajar/Rian dengan skor akhir 16-21, 21-17, dan 22-20. Leo/Daniel pun berhak melaju ke perempat final. Pada babak perempat final, Leo/Daniel sudah ditunggu oleh peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 asal Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge. Namun, kejutan kembali hadir, Leo/Daniel mampu memenangkan pertandingan dengan skor akhir 12-21, 21-14, 21-15 dan melaju ke babak selanjutnya. Sayang, mimpi mereka untuk tampil pada babak final harus pupus. Meski demikian, keduanya mengaku bersyukur dengan hasil ini. “Kami bersyukur bisa mencapai semifinal meskipun kalah,” kata Daniel, seperti dilansir BWF. “Pada saat yang sama, mencapainya saja tidak cukup. Saya pikir saya tidak bermain bagus dan membuat banyak kesalahan sendiri karena driftnya kuat. Itu membuatnya canggung. Strategi kami tidak berhasil dan kami tidak dapat mengikuti rencana kami,” lanjutnya. Keduanya pun berharap hasil ini bisa menjadi bekal dan pengalaman untuk turnamen-turnamen selanjutnya. “Ini menjadi pengalaman bagus bagi kami. Kami bisa bermain melawan pemenang medali perunggu Olimpiade, (Marcus) Ellis dan (Chris) Langridge, dan sekarang peraih medali perak. Ini merupakan pengalaman yang bagus untuk ke depannya,” tutur Leo. “Saya bersyukur bisa mencapai babak semifinal. Ini akan menambah pengalaman kami saat akan menghadapi lawan yang lebih senior. Mudah-mudahan kami akan memainkan lebih banyak potensi kami,” Daniel menambahkan. Hal tersebut bukan tidak mungkin, mengingat usia keduanya masih sangat muda. Leo Rolly Carnano dan Daniel Marthin merupakan pebulutangkis berusia 19 tahun. Leo berusia 2 hari lebih tua dari Daniel. Leo lahir pada tanggal 29 Juli 2001 di Klaten, Jawa Tengah. Sementara Daniel 31 Juli 2001 di Jakarta.

Jaring Atlet Muda Berbakat, Sarawijaya Dana Mandiri Cup I Sukses Digelar

Para Peserta Sarawijaya Dana Mandiri Cup I

Sebanyak 549 pebulu tangkis putra-putri dari berbagai kategori usia mengikuti Kejuaraan Bulutangkis ‘Sarawijaya Dana Mandiri Cup I/2020’ di GOR Praja, Badung, Rabu (16/12) malam, hingga Minggu (20/12) malam. Peserta tidak hanya berasal dari Bali, melainkan juga dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Total ada 33 klub bulu tangkis yang mengikuti kejuaraan ini. Kategori yang diperlombakan yakni mulai dari pra usia dini (U-9), usia dini (U-11), anak (U-13), pemula (U-15), remaja (U-17) dan taruna (U-19). Ketua Panpel, Ni Putu Desiana Ratna Dewi, mengaku tidak menyangka dengan antusiasme yang diberikan oleh masyarakat. Meski digelar ditengah pandemi, jumlah peserta yang ikut membludak. Kendati demikian, panitia pelaksana tetap mematuhi protokol kesehatan. “Jadi, penonton di GOR sangat terbatas, sehingga tidak terjadi kerumunan massa,” ujar Putu Desiana. “Bagi peserta dari luar Bali seperti Mataram, wajib menjalani rapid test,” lanjutnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kejuaraan ini bertujuan untuk menjaring atlet berbakat dan bertalenta di usia dini. Khusus bagi juara tunggal putra dan putri, kelompok pemula dan remaja, akan dibiayai guna berlanjut ke ajang nasional. Di sisi lain, Ketua umum Pengkab PBSI Buleleng, Gede Darmawan, mengatakan, jika ia dan pihaknya salut atas terselenggaranya kejuaraan ini meski ditengah keterbatasan karena pandemi. Menurut Darmawan, pihaknya menjaring 19 atlet yang akan dibina oleh PBSI Buleleng. 19 atlet tersebut terdiri atas 12 atlet putra dan 7 atlet putri.

Pengkot PBSI Bandung Bangun Sekolah Bulu Tangkis Demi Tingkatkan Prestasi

Pengkot PBSI Bandung Bangun Sekolah Bulu Tangkis Demi Tingkatkan Prestasi

Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bandung akan membangun sebuah sekolah bulu tangkis di Kota Bandung dalam waktu dekat. Sekolah bulu tangkis yang nantinya akan diberi nama Bandung Badminton Academy itu akan dikelola langsung oleh PBSI Kota Bandung. Bandung Badminton Academy akan membuka kelas-kelas anak-anak usia dini mulai dari pemula, junior hingga senior. Sementara itu, latar belakang didirikannya Bandung Badminton Academy karena rasa keprihatinan Ketua Umum PBSI Kota Bandung, Nurfalah, atas prestasi bulu tangkis di Kota Bandung. “Semua tahu bahwa Kota Bandung adalah gudangnya atlet bulu tangkis. Sejak tahun 50-an, orang-orang Bandung sudah melanglang buana menjadi juara dunia seperti Tan Joe Hok, lalu ada Kang Iie Sumirat, sampai Taufik Hidayat, terinspiras kesana, saatnya kita memiliki Bandung Badminton Academy, kita galakan lagi prestasi bulu tangkis di Kota Bandung agar lahir-lahir atlet baru seperti tiga legenda bulutangkis itu,” papar Nurfalah, seperti dilansir dari maungbandung.pikiran-rakyat.com. Nurfalah menambahkan, olahraga bulu tangkis merupakan olahraga yang telah banyak memberi kontribusi dalam membawa harum bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Melalui sekolah bulu tangkis yang akan didirikan ini, Kota Bandung harus kembali menjadi barometer lahirnya atlet-atlet bulu tangkis berprestasi untuk kepentingan bangsa. “Seniman Mang Koko saking bangganya pada waktu sampai menciptakan lagu badminton dengan Bahasa Sunda, bukan dengan bahasa nasional, itu artinya saat Mang Koko menciptakan lagu itu prestasi bulu tangkis Kota Bandung sedang menanjak karena pada saat itu manggung pebulutangkis–pebulutangkis Jawa Barat khususnya di Kota Bandung,” kata Nurfalah menambahkan. Oleh sebab itu ujar Nurfalah, bukan hal mustahil dengan didirikannya Bandung Badminton Academy, tidak hanya akan mencetak namun akan melahirkan sekaligus melanjutkan kejayaan Kota Bandung sebagai barometer bulu tangkis di Tanah Air. Nurfalah bersama dengan jajaran baru saja dilantik sebagai Pengcab PBSI Kota Bandung periode 2020-2024 pada Sabtu 7 November 2020 kemarin di GOR Bandung Juara Jalan Jakarta, Kota Bandung. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Harian Pengprov PBSI Jabar, Ugianto Hartono. Pada pelantikan tersebut, turut dihadiri oleh Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Barat, Akhmad Wiyagus, yang memberikan sambutanya secara virtual. Selain itu, Wakil Walikotta Bandung, Yana Mulyana, Ketua Umum KONI Kota Bandung Nuryadi, Sekum Pengprov PBSI Jawa Barat, Lutfi Hamid serta para legenda bulu tangkis Kota Bandung, Nara Sudjana, Iie Sumirat dan Taufik Hidayat turut menyaksikan pelantikan acara tersebut.

Usai Libur Lebaran, Atlet Bulu Tangkis Ganda Putra Indonesia Latihan Lagi Mulai Besok Senin

Pebulutangkis ganda putra andalan Indonesia Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya mulai berlatih pada Senin (18/6) jelang persiapan Asian Games 2018. (tempo)

Jakarta- Kepala pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi mengatakan, skuad ganda putra Indonesia Asian Games 2018 akan kembali dari libur lebaran Idul Fitri pada Senin (18/6). Padatnya agenda turnamen yang akan diikuti, menjadi alasan terbatasnya libur yang didapat para pemain. “Senin (18 Juni) kami sudah latihan lagi. Karena minggu depannya berangkat ke Malaysia. Mereka berangkat 24 Juni untuk ikut Malaysia Open,” kata Herry. Ia mengatakan libur selama lima hari ini sebenarnya cukup riskan di tengah padatnya agenda turnamen. Kekahwatrian muncul jika para pemain tak fit pasca libur lebaran. Namun karena libur hari raya adalah hak setiap pemain, keputusan libur pun tetap dijalankan. “Memang sulit untuk nggak libur. Itu (libur) hak mereka juga. Hari Raya itu kan setahun sekali, dan acara mau ketemu keluarga. Saya sudah pikirkan itu. Resikonya kita tanggung, ya nggak masalah,” kata pelatih berusia 53 tahun itu. Libur ini telah disepakati diberikan kepada seluruh pemain ganda putra Indonesia, termasuk pasangan nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo. Herry pun telah meminta para pemain untuk tetap menjaga kondisi tubuhnya selama libur lima hari. “Selama 5 hari itu biasanya program masing-masing individual di rumah. Misalkan tak ada lapangan, tapi yang penting jaga fisiknya. Mungkin bisa lari, treadmill, atau bersepeda,” kata Herry. Pelatnas bulu tangkis ganda putra utama Indonesia akan menghadapi serangkaian turnamen dalam beberapa waktu ke depan. Turnamen terdekat yang akan diikuti adalah Malaysia Open 2018 pada 26 Juni hingga 1 Juli. Dan dilanjutkan Indonesia Open 2018 pada 3-8 Juli yang Indonesia menjadi tuan rumahnya. Pada 30 Juli hingga 5 Agustus para pemain akan ikut dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 di Nanjing, Cina. Rangkaian turnamen besar itu sekaligus persiapan Asian Games 2018 yang digelar di Istora Senayan, pada pertengahan bulan Agustus. Cabang bulu tangkis menjadi salah satu kekuatan dan harapan besar Indonesia untuk meraih medali emas. (Adt)