Mencari Atlet Catur Unggul melalui Japfa Chess for Kids

Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) bekerja sama dengan Japfa menggelar pelatihan catur Japfa Chess for Kids untuk melahirkan pecatur masa depan. Japfa sudah berkolaborasi dengan PB Percasi sejak tahun 1999 atau 25 tahun lamanya untuk menggelar kompetisi catur mulai dari senior hingga ke level junior. “Lewat Japfa for Kids, tim tetap mencari bibit pecatur muda walau susah. Di sini (turnamen Japfa FIDE Rated) ada tiga anak masing-masing Taufik Defasya Eda dari Gorontalo, Rahis Bitnansyah dari Tulungagung dan Darrell Fawwaz Satrio Anantio asal Grobogan. Itu carinya bukan dari kemarin, tapi sudah lima tahun lalu,” kata Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia, R Artsanti Alif. Artsanti mengatakan program Japfa For Kids merupakan kegiatan pelatihan catur untuk anak-anak yang kini masih berada di jenjang Sekolah Dasar (SD). Program pelatihan ini telah menjangkau 128 SD di tujuh lokasi dengan jumlah 15 ribu murid. Dalam kegiatannya, juga diajarkan mengenai olahraga catur yang dibimbing oleh tim Japfa. Para pecatur tersebut melalui tahap seleksi untuk dapat mengikuti latihan utama yang nantinya akan mendapatkan pembinaan pelatihan dari pelatih FM Surya Wahyudi dan WFM Sekar Alya di Japfa Chess Club. Taufik Defasya Eda yang merupakan pecatur binaan Japfa for Kids bersyukur dapat masuk program pelatihan utama usai mengikuti proses seleksi panjang menghadapi ribuan pelajar yang ikut serta. “Program latihan yang diberikan pelatih Japfa For Kids seperti FM Surya Wahyudi dan WFM Sekar Alya (Japfa Chess Club) sangatlah bagus untuk menjadikan Taufik atlet catur mulai dari strategi bermain termasuk dukungan pihak Japfa dari segi asupan gizi,” kata Taufik. Japfa yang berperan sebagai bapak angkat ini juga menerjunkan para pecatur terpilih ini untuk tampil di beberapa turnamen baik yang berlangsung di dalam maupun luar negeri seperti Kejuaraan Nasional Catur Junior 2024, Kejuaraan Catur Internasional di Penang Malaysia dan Japfa FIDE Rated 2024. Taufik menilai tiga turnamen ini menjadi ujian besar untuknya dan juga teman-temannya. Taufik akan memanfaatkan peluang ini untuk mengasah kemampuan bermain serta mental karena harus bertemu dengan pecatur-pecatur tangguh dari berbagai negara. “Bersama pecatur binaan Japfa For Kids lainnya akan berupa keras memberikan hasil terbaik dari event yang diikuti karena dirinya sebagai pecatur muda sangat berharap bisa meraih gelar Grand Master (GM),” tegas Taufik bersama Rahis dan Darrell. Sumber: Media Indonesia

Raih Prestasi di Kejurnas Catur Junior, Siswi Gresik Bakal Wakili Indonesia di Ajang Asean

Dafina Widya Acha Anggraeni, atau yang akrab disapa Acha, siswa kelas 5 Literasi MINU Trate Putri Gresik, berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI. Menghadapi lawan-lawan berbakat dari berbagai daerah di Indonesia, Acha meraih medali perunggu di kategori E Putri, sebuah prestasi yang mengukir sejarah baru bagi Kabupaten Gresik dalam percaturan nasional. Kejurnas Catur Junior VI, yang berlangsung dari 8 hingga 15 November 2024 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Depok, mempertemukan para atlet muda Indonesia. Ajang bergengsi ini sekaligus menjadi ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) ke-44. Perjalanan Acha menuju podium tidaklah mudah. Ia melakukan latihan intensif setiap hari dari pagi hingga malam, serta dukungan penuh dari pihak sekolah, keluarga, dan para pelatih. Acha berhasil menunjukkan bakat dan ketangguhannya di papan catur. Kepala MINU Trate Putri Gresik, Purwanto, mengapresiasi ketekunan dan kerja keras salah satu siswinya tersebut. Dia juga menegaskan komitmen sekolah dalam mendukung perkembangan siswa baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Keberhasilan Acha tidak lepas dari kerja keras dan latihan intensif. Semoga prestasi ini menjadi contoh bagi siswa lain dan memotivasi atlet catur lainnya,” ungkap Purwanto, Jumat (15/11/2024). Sementara itu, Pembina Ekstrakurikuler Catur MINU Trate Putri, Wawan mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian Acha. “Semua ini berkat kerja keras, latihan yang konsisten, dan dukungan dari berbagai pihak,” ujarnya. Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa pembinaan catur yang berkelanjutan dapat melahirkan atlet-atlet berbakat dan berkualitas. Dia juga berharap, Acha dapat menginspirasi atlet muda lainnya di Gresik untuk terus berprestasi. Tak hanya berhenti di sini, Acha kini menyiapkan diri untuk tantangan berikutnya di tingkat internasional. Pada Februari 2025, ia akan mewakili Indonesia di ajang Kejuaraan Catur ASEAN yang akan diselenggarakan di Vietnam. Tantangan baru ini tentu memerlukan persiapan ekstra, namun Acha dan pihak sekolah optimis bahwa ia dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Acha menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diwujudkan dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari semua pihak yang peduli pada pengembangan bakat anak-anak Indonesia,” ucapnya. Sumber: Times Indonesia

Tim Jawa Timur Juara Umum Kejurnas Catur Junior VI 2024, Ini Pesan Utut Adianto

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI 2024

Tim Catur Jawa Timur menjadi juara umum Kejurnas Catur Junior VI 2024. Turnamen berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Bojongsari, Depok, Kamis (14/11/2024). Jawa Timur mengumpulkan tujuh medali emas, tiga perak, dan empat perunggu. Posisi kedua diambil tim catur DK Jakarta dengan dua medali emas, enam perak, dan dua perunggu. Medali emas Jatim dipersembahkan Veronica Makalew Kelompok Umur (KU) 9 putri, Wavina Kamita Putri KU11, Claretta Handoko KU13. Medali emas berikutnya diperoleh Fitzal Muzafkar KU13 putra, Arjuna Satriya Pamungkas KU15, dan Salwa Nadia Maharani KU17 putri. Sementara, Sofyan Ahmad Zaini mempersembahkan medali emas dari juara KU17 putra. Sofyan merasa bersyukur bisa meraih juara Kejurnas Catur Yunior tahun ini karena harus bermain ketat. “Sampai babak 9 saya belum membayangkan mampu tampil sebagai juara karena hingga babak 8 ada enam pecatur memiliki poin sama 6. Jadi jika salah langkah maka akan kalah,” ujar Sofyan. Posisi ketiga direbut tim Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengumpulkan dua emas dan dua perunggu. Tempat keempat ditempati Jawa Barat dengan satu emas, dua perak, serta empat perunggu. Posisi kelima diraih tim dari Jawa Tengah dengan satu emas dan dua perak. Di urutan keenam, Tim dari Sulawesi Tengah meraih satu medali emas. Zilla Altofun, peraih medali emas Sulawesi Tengah, menerima apresiasi dari Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto. Menurutnya, merupakan suatu kemajuan bahwa atlet dari luar Jawa berhasil meraih medali emas. “Saya sengaja memberikan dukungan semangat bagi pecatur Sulawesi Tengah yang berhasil meraih juara. Karena, selama ini jarang atlet dari Sulteng yang tampil cemerlang, dan diharapkan prestasi yang diraih Zilla dapat memotivasi atlet dari Sulteng lainnya,” ucap Utut. Utut mengatakan tidak mudah membina atlet catur hingga mencapai gelar Grand Master(GM). Untuk itu dia berharap adanya kolaborasi orang tua atlet dan pengprov Percasi untuk membina para atletnya. “Saya berharap melalui Kejurnas Catur Junior di Parung, Depok ini nantinya akan lahir pecatur yang bergelar GM. Dengan begitu, kerja sama antara pengprov, orang tua atlet, dan PB Percasi berjalan sesuai harapan,” ujarnya. “Melalui pertimbangan itulah PB Percasi akan membantu para juara pecatur Junior bisa tampil di event ASEAN atau tingkat Asia. Syukur-syukur pengprov-nya juga mengirim juara dua dan tiga dengan biaya sendiri ke event ASEAN nantinya,” katanya mengakhiri. Sumber: RRI

530 pecatur junior bersaing di Kejurnas Catur Junior VI 2024

Sebanyak 530 pecatur junior dari seluruh provinsi di Indonesia bersaing di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI 2024 yang berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV), Depok mulai 8 hingga 11 November. Kejurnas yang memasuki edisi keenam ini mempertandingkan tujuh kategori kelompok umur yakni KU-7, KU-9, KU-11, KU-13, KU-15, KU-17 dan KU-19. “Kejuaraan Nasional Catur Junior ini adalah wadah penting untuk melahirkan talenta-talenta muda yang siap bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional,” kata Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat dalam pidato upacara pembukaan kejuaraan, Jumat malam WIB. “Ini adalah bukti nyata komitmen Percasi dalam membangun generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berprestasi… Sekali lagi kepada para pesta kerja, selamat bertanding, terus asah prestasi, menunjukkan semangat sportivitas dan integritas yang tinggi, kalah atau menang bukanlah akhir tetapi bagian dari proses untuk terus belajar berprestasi,” kata Taufik yang juga merupakan legenda bulu tangkis Indonesia tersebut. Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto menjelaskan bahwa Kejurnas Catur Junior biasanya dilangsungkan serentak dengan Kejurnas Catur Senior, namun karena ada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 gelaran kejurnas akhirnya dilangsungkan secara terpisah. Utut Adianto juga mengatakan sebenarnya Kejurnas Catur Junior direncanakan di kota Manado, Sulawesi Utara, namun disebabkan karena beberapa faktor akhirnya gelaran turnamen dipindahkan ke Depok. “Harusnya pada Juli itu sudah dijadwalkan dilangsungkan teman-teman di Manado, tetapi karena satu dan lain hal, teman-teman di Manado belum berhasil melaksanakan. PB Percasi mengambil sikap sebagai leader of the last resort, kalau Bank namanya Federal Resort (menyelenggarakan disini),” kata Utut Adianto. Nantinya para peraih gelar juara di turnamen kali ini akan dikirimkan menuju turnamen catur tingkat ASEAN untuk menambah jam terbang. “Jadi juara Kejurnas kali ini, juara kelompok, juara satunya kita kirim ke ASEAN atas biaya PB Percasi. PB Percasi duitnya dari mana, yaudahlah nanti Insyaallah Tuhan membantu,” ujar Utut Adianto. Sumber: ANTARA

Pecatur Indonesia Juara di Eastern Asian Junior 2024

Aditya Bagus Arfan

Pecatur muda berprestasi binaan PT United Tractors Tbk (UT), International Master (IM) Aditya Bagus Arfan, kembali menorehkan prestasi dengan meraih juara 1 pada kejuaraan catur Eastern Asian Junior 2024. Aditya menampilkan performa yang maksimal selama bertanding dengan meraih total 7 poin dari 5 kemenangan dan 4 hasil remis. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih Aditya. Perolehan juara ini juga menjadi pencapaian norma Grand Master (GM) kedua Aditya, sehingga semakin mendekatkannya ke gelar GM Internasional,” ujar Corporate Social Responsibility Manager UT, Himawan Sutanto, dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Kamis (25/7). Himawan menjelaskan, kompetisi ini diselenggarakan oleh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) di bawah naungan Federasi Catur Asia (ACF) dan Federasi Catur Internasional (FIDE). Peserta kejuaraan ini terdiri dari para pecatur muda di bawah usia 20 tahun dari 16 negara di Asia Timur, yang digelar di Kampus Gunadarma Kelapa Dua, Tangerang, pada 3 – 11 Juli 2024 lalu. Menurutnya, IM Aditya Bagus Arfan merupakan atlet catur muda binaan UT sejak tahun 2017. Dia mengungguli pesaingnya, Fide Master (FM) Nayaka Budhidharma, yang berasal dari Indonesia juga melalui sistem tie-break. Keberhasilan Aditya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya untuk terus berjuang dan berprestasi. “UT akan senantiasa hadir secara konsisten dalam memberikan dukungan penuh kepada generasi muda Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Harapannya, Indonesia dapat mencetak GM selanjutnya dan UT terus mendukung para atlet muda berbakat melalui program UT Inspiring Youth,” ujar Himawan. Sumber: Petrominer

Atlet Asal Kabupaten Bogor Berlaga di Turnamen Catur Internasional

Atlet binaan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Bogor atas nama Arif Abdul Hafiz akan berlaga di event international untuk mengikuti turnamen catur Internasional. Pecatur kelahiran tahun 1999 itu akan tampil di Biel Open 2024 di Swiss pada 14-28 Juli 2024. Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengaku bangga memiliki atlet catur muda potensial seperti Arif Abdul Hafiz yang dapat mencapai apa yang diinginkan dalam kiprahnya pada turnamen catur ini, yaitu meraih norma Grandmaster serta menaikkan ratingnya. “Arif Abdul Hafiz akan menjadi atlet catur kebanggan Indonesia di dunia catur dan menjadi atlet kelas dunia apabila kiprahnya terus didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor,” jelasnya. Senada dikatakan Ketua Umum Pengurus Cabang Percasi Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan, turut bangga terhadap prestasi yang diraih Arif Abdul Hafiz. Kata Ajat, tentunya harus diberikan dukungan penuh untuk meraih gelar Grandmaster, yang merupakan gelar tertinggi dalam dunia catur. Menurutnya, salah satu bentuk dukungan yang dilakukan Percasi Kabupaten Bogor yakni dengan cara melakukan kerja sama perusahaan swasta yang peduli terhadap dunia olahraga, terutama cabang olahraga catur guna membiayai Arif untuk mengikuti turnamen catur ini. “Arif diharapkan dapat meraih Grandmaster pada turnamen ini, karena untuk mencapai gelar Grandmaster, yang merupakan gelar tertinggi dalam cabang olahraga Catur,” jelasnya. Karena seorang atlet catur harus meraih 3 (tiga) norma Grandmaster dalam 3 (tiga) turnamen catur internasional yang berbeda. Ajat menuturkan, turnamen catur Biel Open 2024 merupakan ajang yang bergengsi, dimana akan hadir peserta kelas dunia yang memiliki rating tinggi. “Tentu sangat bagus bagi Arif untuk membuka peluang meraih norma Grandmaster pertama, serta menaikkan elo ratingnya untuk membidik gelar Grandmaster,” ungkapnya.

AYCC 2022: Vietnam Juara Umum, Indonesia Tambah Tiga Emas

Asian Youth Chess Championship 2022: Vietnam Juara Umum, Indonesia Tambah Tiga Emas

Indonesia akhirnya berhasil menambah pundi emas mereka dengan raihan 3 medali emas pada hari terakhir di nomor Catur Kilat Asian Youth Chess Championship (AYCC) yang berlangsung di Hotel Grand Inna, Kuta, Bali, Jumat (21/10). Medali emas tersebut diraih oleh Laysa Latifah di nomor putri G16 (Individual) dan G16 Blitz Team atas nama Laysa, Adeeba dan Salwa Nadia Maharani. Serta nomor U16 Team, oleh pasukan catur Timnas, Arfan Bagus Aditya, Nayaka Budidharma dan Reynard Kristopher. Laysa sukses meraih medali duo emas setelah mampu melewati para pecatur asing seperti Mongolia, Kazakhstan dan 2 babak terakhir melangkahi 2 pecatur tangguh Vietnam, untuk memastikan emas individual putri G16. Laysa saling berbantu dengan pecatur Jatim asal kota Kediri Adeeba yang dendam menggilas lawan-lawan berat dari Kazakhstan, India dan tentu saja Vietnam, sehingga sukses meraih medali perak Individual G16. Untuk G16 Blitz Team, Laysa, bersama Adeeba dan Salwa Maharani, juga sukses merebut medali emas. Satu emas lainnya, diraih pasukan khusus catur dari Timnas Indonesia. Diperkuat Arfan Bagus Aditya, Nayaka, Karunia Bagus, Reynard, dan Fabian, mereka merajalela di nomor catur kilat U16. Tidak tanggung-tanggung mereka mampu menorobos kekuatan besar Vietnam yang tangguh. Adit, Nayaka, dan kawan-kawan bahu membahu menopang teman-temannya agar naik ke podium atas, mempersembahkan medali emas Tim U16 Catur Blitz. Namun demikian, pasukan khusus ini rupanya masih kesulitan menahan laju pecatur Vietnam yang sakti Vo Pham Thien Phuc Elo rating 2171 yang akhirnya lolos meraih medali emas U16 catur Blitz Individual. Sedangkan perak diraih oleh pecatur andalan Kazakhstan, Malygin Vladislav, yang meraih perak individual. Untuk kelompok U18 Open, individual, Indonesia harus puas merah medali perunggu, lewat pecatur pelatnas Zacky Diaulhaq. Pada babak terakhir, Zacky gagal menahan gempuran pecatur Mongolia Itgelt Khuyagtsogt yang akhirnya meloloskan duo Mongol ini meraih medali emas dan perak di nomor individual U16. Sedangkan Zacky harus puas dengan medali perunggu, kendati sejak awal dia memimpin klasemen sampai 5 babak. Medali perunggu juga diraih, Liuviann Cecilia Natalie yang tampil di nomor individual G16. Livi yang sempat menyodok ke puncak papan setelah menaklukkan pecatur Vietnam, namun akhirnya tersungkur oleh pecatur India WFM Bhagyashree Patil yang akhirnya meraih medali emas. Sementara itu, Vietnam tampil sebagai juara umum AYCC di nomor catur standard, yang berakhir, Jumat (21/10) malam. Vietnam tampi sebagai juara umum di nomor catur standard dengan perolehan 5 medali emas, 5 perak, 1 perunggu, disusul India 3 emas, 3 perak, 4 perunggu, dan Iran di urutan ke tiga 1 emas, 1 perak, 1 perunggu. AYCC ditutup secara resmi oleh Hisham Al Taher, General Secretary dari Asian Chess Federation. Meski Indonesia belum berhasil berada di posisi tiga besar, namun Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto merasa bangga dengan perjuangan para pecatur junior Indonesia. “Penyelenggaraan turnamen seperti ini untuk meletakan fundamental bagi para pecatur kita kedepannya. Kalau berbicara catur untuk kawasan Asia, persaingannya cukup berat. Kita harus memberikan peluang pemain junior kita berani menghadapi para petarung hebat dari luar,” ujarnya. Disampaikan Utut, Asia memiliki banyak atlet sangat kuat, bila tidak dimulai dari sekarang memberikan pelatihan yang baik, kesempatan pertandingan, dan membuat evaluasi terus-menerus, maka Indonesia akan tertinggal. “Siklus 3 hal tersebut harus kita lakukan terus menerus, jangan sampai terputus. Contohnya penyelenggaraan turnamen AYCC ini,” tandasnya. Secara keseluruhan pada ajang AYCC 2022, Indonesia mengumpulkan total 4 medali emas, 12 medali perak, dan 18 medali perunggu. Perolehan medali tersebut, masing-masing diraih dari nomor rapid dengan 1 medali emas, 4 perak dan 5 perunggu. Kemudian tambahan 5 medali perak dan 3 perunggu dari nomor catur standard. Sementara di catur kilat, Indonesia meraih hasil menggembirakan dengan torehan 3 medali emas, 3 perak, dan 10 perunggu.

Indonesia Kantongi Satu Emas Pada Catur Cepat AYCC 2022

Indonesia kantongi satu emas pada catur cepat AYCC 2022

Indonesia sebagai tuan rumah mengantongi satu medali emas, empat perak, dan lima perunggu pada pertandingan nomor catur cepat atau rapid dalam Asian Youth Chess Championships (AYCC) 2022 yang berakhir di Grand Inna Kuta, Bali, Senin, 17 Oktober 2022. Satu-satunya medali emas yang diraih skuad Merah-Putih yakni dari nomor Open Rapid Beregu U-18 melalui FM Kemas Ade Krisna Mausyach Suri, AIM Satria Duta Cahaya, dan Ahmad Riziq. Ketua Panitia AYCC 2022, Dwi Hatmisari Akbarukmi, mengatakan pertandingan catur cepat dengan sistem Swiss 7 babak itu didominasi Vietnam dan India. Pemenangnya pun mayoritas adalah mereka yang sudah punya jam terbang tinggi dalam berkompetisi. “Bertanding catur non-stop semacam ini membutuhkan stamina dan daya juang yang kuat untuk meraih kemenangan. Para pecatur Vietnam dan India ini memang dikenal memiliki mental baja sehingga kerap berhasil mendominasi,” ujar Dwi Hatmisari. Vietnam menempati urutan teratas di catur cepat (perorangan dan beregu) dengan meraih 14 emas, 7 perak, dan 4 perunggu. India menempati urutan ke dua dengan 7 emas, 3 Perak, dan 5 perunggu. “AYCC ini diselenggarakan untuk menambah jam terbang para atlet catur Indonesia, terutama anak-anak usia 8, 10, dan 12 tahun. Agar mereka terbiasa dan tidak gentar menghadapi lawan dari luar negeri,” kata Dwi Hatmisari. Selaku tuan rumah, Dwi Hatmisari berharap pecatur junior Indonesia dapat meraih hasil lebih baik pada nomor catur standar dan catur kilat yang bakal dipertandingkan selanjutnya hingga Sabtu (22/10).

Festival Catur Pelajar Nasional BPK 2022 Penabur Raih Penghargaan MURI

Festival Catur Pelajar Nasional yang diadakan pada 17-18 September dan final 24-25 September 2022 lalu masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kompetisi catur dengan jumlah peserta terbanyak yakni 1.393 pelajar di Tanah Air. Penyerahan piagam penghargaan diberikan Senior Manager Muri Awan Raharjo kepada Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi dan Pendiri Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) yang juga Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya di Galeri MURI, Mall of Indonesia (MoI) Kelapa Gading, Jakarta, Kamis. “Kami mencatat 1.393 pelajar ikut catur daring merupakan prestasi yang sangat menginspirasi untuk putra-putri Indonesia,” kata Awan mewakili Jaya Suprana selaku pendiri Muri dalam keterangan tertulis, Kamis seperti dikutip ANTARA. “Muri mengapresiasi dengan memberikan piagam penghargaan kepada penggagas acara, yakni Yayasan BPK Penabur dan SCUA. Kerja keras mereka sukses menggelar kejuaraan catur dengan jumlah peserta yang luar biasa banyak,” ujarnya. Penghargaan ini merupakan kali kedua setelah pada 2021, rekor peserta terbanyak tercipta yakni 1.365 peserta. Adri berterima kasih dan menyebut penghargaan Muri sekaligus memotivasi untuk berbuat hal yang lebih lagi di masa mendatang. “Tentu kami sangat gembira kerja keras menggelar event catur secara daring akhirnya membuahkan penghargaan dari Muri. Penghargaan ini akan melecut putra-putri terbaik Indonesia lainnya untuk menghadirkan karya terbaik untuk Indonesia,” kata Adri. “Melalui olahraga catur BPK Penabur bekerja sama dengan PB Percasi ingin membangun karakter anak bangsa,” ujar Adri. Hal senada juga diungkapkan Eka Putra Wirya yang menyebut BPK Penabur menjadi mitra strategis PB Percasi untuk menjaring bibit-bibit muda catur Indonesia sekaligus mempopulerkan olahraga catur di kalangan pelajar. “Kami juga berterima kasih kepada Muri yang memberikan perhatian dengan memberikan piagam penghargaan terhadap rekor peserta terbanyak di Festival Catur Pelajar Nasional 2022 BPK Penabur,” ujar Eka. “Semoga hal ini terus melecut putra-putri Indonesia untuk senantiasa berlomba menghadirkan karya yang dapat membanggakan Indonesia di mata dunia,” katanya.

Buka Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII, Menpora Bermain Dengan Pecatur Cilik

Buka Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII, Menpora Bermain Dengan Pecatur Cilik

Ada hal unik sekaligus menarik pada Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII Gorontalo. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, yang turut hadir tersebut mengajak bermain seorang peserta yang baru berusia 5 tahun. Pecatur tersebut bernama Abraham Melkior yang ikut di Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII Gorontalo, di Ballroom Hotel Aston Kota Gorontalo, Kamis (15/9) sore. “Ini luar biasa, usia 5 tahun sudah menjadi atlet catur,” kata Menpora Amali sambari menyalaminya. Atlet yang masih bertingkah kekanakan ini diajak bermain, dan ternyata begitu cepat dan sigap setiap membalas langka-langkah buah catur Menpora Amali. “Wah ini lawannya bukan saya, lawannya Master Nasional, saya pasti kalah,” canda Menpora yang disambut gelak tawa orang-orang disekelilingnya. Kepada orang tuanya yang turut mendampingi yaitu Bellatrika Arisnawan dipesankan, pendidikan harus diperhatikan dan diperkaya dengan penguasaan bahasa Inggris, karena catur banyak even internasional dan semua petunjuk serta aturan diutarakan memakai bahasa Inggris. “Bapak terima kasih putranya sejak dini sudah diarahkan menjadi atlet, tambah dengan pengayaan bahasa Inggris karena pertandingan internasional diluar negeri bahasa menjadi hal penting,” kata Menpora Amali, yang diiyakan oleh Ayah Abraham. Sementara itu, Menpora berharap turnamen ini dapat melahirkan atlet-atlet catur nasional dan dunia, serta sebagai ajang persiapan Gorontalo menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur tahun depan. “Ini menjadi bagian rangkaian kunjungan kerja saya di Gorontalo, mengawali membuka Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII,” kata Menpora Amali. Dikatakan olehnya, bahwa meskipun catur belum menjadi cabor yang dipertandingkan di Olimpiade, namun prestasi catur membanggakan baik di singgel even maupun multi even regional. “Catur memang tidak masuk di Olimpiade karena ada tersendiri di level dunia kejuaraannya. Namun ditingkat regional seperti SEA Games maupun singgel even selalu memperoleh medali, jadi membanggakan,” ucapnya. “Seperti SEA Games Vietnam kemarin mendapatkan 3 medali emas, bahkan yang di NPC atlet catur tuna netra kemarin di even ASEAN Paragames menjadi juara umum,” tambahnya. Keberhasilan cabang olahraga catur menorehkan prestasi tidak lepas dari pembinaan yang sungguh-sungguh dan rutinitas kompetisi. “GM Utut bisa menjadi contoh bagaimana mengurus dengan baik dan serius sehingga melahirkan prestasi. Cabor yang diurus serius pasti berprestasi, sementara yang asal-asalan mengurusnya pasti tidak ada hasil,” tegas Menpora. “Apresiasi kepada Percasi, KONI, dan Pak Gubernur Gorontalo yang menyelenggarakan turnamen ini. Prestasi akan diperoleh dari pembinaan dan kompetisi, tanpa kompetisi sulit mengukur keberhasilan, semoga dengan ini lahir atlet catur yang menjadi Master Nasional dan GM Internasional,” tutupnya. Turnamen ini sendiri, diikuti 62 regu yang dihelat dari tanggal 15 hingga 20 mendatang. Selain turnamen juga dilakukan Penataran Wasit dan Upgrading Wasit Tingkat Nasional.

Menpora Apresiasi Regenerasi dan Prestasi Percasi di Bawah Komando Utut

Menpora Apresiasi Regenerasi dan Prestasi Percasi di Bawah Komando Utut

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, secara resmi membuka musyawarah nasional Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) XXIX di Century Park Hotel, Jakarta, Jumat (25/2/2022) malam WIB. Amali mengatakan Percasi telah banyak berkontribusi besar dalam mengangkat prestasi olahraga catur Indonesia di pentas internasional. Dia berharap regenerasi atlet tetap terjaga. “Saya datang untuk membuka Munas Percasi 2022. Tentunya, saya mendapat undangan dari Ketua Umum PB Percasi Grand Master (GM) Utut Adianto,” ujar Amali dalam sambutan pembukaan Munas Percasi. Dia mengatakan catur Indonesia banyak menyumbang prestasi baik itu ajang regional maupun internasional. Namun, memang belum terekspos secara maksimal. “Semoga dengan kehadiran saya olahraga catur di sini makin terekspos dan makin banyak atlet muda yang nanti lahir,” kata Amali menambahkan. Dalam kesempatan itu Amali mengapresiasi Utut Adianto yang bersedia kembali maju sebagai ketua umum PB Percasi periode 2022-2025. Menurutnya, Utut telah banyak andil dalam meningkatkan prestasi catur Indonesia. “GM Utut Adianto ini tak pernah lelah, tak pernah mengeluh, tak pernah minta, tetapi terus berprestasi. Pemerintah mengapresiasi dan terus mendukung penuh Percasi,” kata Amali. Dalam Munas Percasi kali ini, agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum periode 2022-2025. Setelah masa pendaftaran selesai, GM Utut menjadi satu-satunya kandidat. Selama 4 tahun kepemimpinan GM Utut sebelumnya yakni periode 2017-2021, PB Percasi telah menorehkan banyak prestasi, antara lain untuk kali pertama cabang olahraga catur menjadi juara umum pada SEA Games XXX di Filipina 2019. Pada masa kepengurusan 2017-2021 ini juga untuk pertama kalinya pecatur Indonesia mengawinkan gelar juara Zonal 3.3 Asia Timur 2019 melalui GM Susanto Megaranto di kategori umum dan IM Medina Warda Aulia di kategori putri. Pada tahun sebelumnya, IM Novendra Priasmoro menjadi juara Asia Junior 2018 dan Ummi Fisabilillah menjadi Juara Asia Timur Junior Putri 2019. Novendra pada awal 2020 juga menjadi Grandmaster baru Indonesia yang ke-8. Prestasi yang paling baru adalah keberhasilan empat pecatur Indonesia lolos ke Piala Dunia Catur Sochi 2021 yakni GM Susanto Megaranto, IM Mohamad Ervan, IM Irene Kharisma Sukandar dan IM Medina Warda Aulia. Susanto, Irene, dan Medina bahkan berhasil menyamai rekor GM Utut Adianto, yakni lolos hingga putaran kedua. “Perjalanan pembinaan catur nasional di tengah prestasi yang ditorehkan para pecatur bukan pekerjaaan mudah karena PB Percasi selalu mengalami kendala dalam pendanaan untuk meningkatkan kualitas para atlet,” kata Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto saat memberi kata sambutan.

Percasi Puji Festival Catur Daring Penabur

Logo Percasi

Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) memuji Festival Catur Daring Penabur (POCF). PB Percasi menilai, POCF bisa mejadi perantara untuk menemukan bibit atlet catur yang bisa mengharumkan Indonesia di tingkat internasional. POCF hadir berkat kolaborasi PB Percasi, BPK Penabur, dan Sekolah Catur Utut Adiyanto ini dengan menyebut turnamen tersebut ajang pengenalan catur ke lingkungan sekolah dan usia dini. “Dengan kegiatan seperti ini harapannya ada bibit-bibit baru bagi dunia catur Indonesia. Pelajar dan anak-anak saja bisa tertarik ke olahraga ini, bukan tidak mungkin kemampuan mereka akan lebih terasah nantinya,” kata Pembina PB Percasi, Eka Putra Wirya via konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (18/12/2020). “Ini hal yang menggembirakan ya, bila makin banyak sekolah yang menggelar acara seperti ini, maka catur akan menjadi pilihan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga ke depannya lebih terbuka luas untuk mencetak pecatur handal,” lanjut Eka. Pernyataanya itu didukung laporan Federasi Catur Internasional (FIDE) yang menyebutkan catur memberikan manfaat untuk pendidikan dan kesehatan sehingga sangat tepat jika diperkenalkan sejak usia muda. Dari catur, paling tidak didapat manfaat mengasah daya ingat otak, meningkatkan konsentrasi dan fokus, kedisiplinan, kreativitas dan ketepatan pengambilan keputusan. “Kami berharap festival catur Penabur bisa memberikan dampak positif bagi yang mengikutinya, terutama para siswa,” kata Ketum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi, pada kesempatan yang sama. “Karena catur tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan intelektual anak, tapi juga membentuk karakter menjadi pribadi yang lebih kuat serta mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan,” lanjutnya. Festival ini diawali 12 Desember dengan kegiatan bertajuk “Fun with Chess” yang berisi edukasi bertanding catur daring, kuis berhadiah, dan uji coba. Pada 19 Desember akan diadakan diskusi “Peran Catur dalam Pendidikan Modern”, 4 Januari diadakan uji coba tahap kedua, sedangkan agenda utama berupa turnamen catur berlangsung pada 9-10 Januari. Panitia pelaksana menargetkan peserta turnamen akan mencapai 1.000 pecatur, naik dari edisi 2019 yang mencapai 333 pecatur.

Percasi-KONI Sumsel Gelar turnamen Catur Kapolda Cup II Sumsel

Percasi-KONI Sumsel Gelar turnamen Catur Kapolda Cup II Sumsel

Dalam rangka menjaring pecatur muda potensial, Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) dan KONI Sumatra Selatan (Sumsel) menggelar Turnamen Catur Kapolda CUP II di Kantor Dinas Pendidikan Kota Palembang, Jumat (6/11/2020). Lebih dari 300 peserta yang merupakan pelajar mengikuti turnamen yang merupakan turnamen kedua setelah digelar pada tahun 2018 ini. “Ada 359 peserta dari pelajar dan 190 lagi tingkat Master dan Veteran. Setelah pertandingan sampai besok (7/10/2020), nanti kita kumpulkan juara dan dibina untuk mengikuti seleksi nasional,” ujar perwakilan Percasi Sumsel, Cotri Juliana Jab, dilansir dari Sumsel.idntimes.com. Cotri menjelaskan, meski kategori lain seperti master dan veteran turut diikutsertakan, turnamen Kapolda Cup ini difokuskan untuk mencari atlet potensial dari pelajar. “Paling dominan Alhamdulillah memang dari pelajar tingkat SD, SMP dan SMA. Karena kita itu tujuannya menjaring atlet-atlet masa depan,” kata dia. Cotri berharap kompetisi yang dilaksanakan secara rutin oleh Percasi Sumsel, bisa menghasilkan pecatur berprestasi. Menurutnya, catur merupakan olahraga rakyat dan tidak mahal, serta membantu kecerdasan untuk mengasah otak dalam mengatur strategi. “Pertandingan ini diikuti peserta dari Empat Lawang, Lahat, Muara Enim lalu Muba. Semoga Percasi Sumsel mendapatkan pecatur yang berpotensi,” tambahnya. Sementara itu, wakil Ketua Umum KONI Sumsel, Suparman Roman melanjutkan, antusiasme para peserta tergolong tinggi. Hal tersebut tercermin dari jumlah peserta yang cukup banyak membuktikan kejuaraan terbuka tersebut cukup diminati. Sehingga menurutnya, langkah awal penjaringan dinilai berhasil. “Pertanda baik, ternyata catur diminati di Sumsel khususnya Palembang. Kita mencari atlet karena di awal targetnya adalah pembibitan,” ujar Suparman.

Dukungan Pada Muddai Madang Sebagai Ketua Umum KONI Kian Menguat

Ketua KOI Erick Thohir memberikan dukungan pada Muddai Madang sebagai Ketua Umum KONI Pusat, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. (Adt/NYSN)

Jakarta- Mendekati pelaksanaan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI Pusat pada 2 Juli 2019, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, dukungan untuk Muddai Madang sebagai Ketua Umum KONI Pusat makin menguat. Hal itu tampak dari para tokoh olahraga yang hadir pada acara “Silaturahmi Muddai Madang Bersama KONI Provinsi dan Cabang-cabang Olahraga”, di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (17/6) malam. Di antaranya Wakil Ketua I KONI Jawa Timur, La Nyalla Mattallitti, Sekertaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto, Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir. Selain itu, hadir para pengurus dari cabang-cabang olahraga. Yakni Plt Ketua Umum PSSI Gusti Randa, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) Aziz Syamsuddin, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), GM Utut Adianto, Ketua Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) Trimedya Pandjaitan, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi), Krisna Bayu, dan sejumlah pengurus KONI Provinsi dan berbagai pengurus cabor lainnya. “Mari kita bersama-sama menata olahraga Indonesia lebih baik lagi, tidak ada lagi masalah finansial yang membelit KONI Pusat, saya memiliki solusi. Salah satunya memaksimalkan peran sponsor, sebagai pihak ketiga” ujar Muddai. Sebab, menurutnya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan untuk menghindari penggunaan uang negara (APBN). Misal, gaji karyawan. Mengingat, pegawai KONI tidak semua berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil). “Memanfaatkan pihak ketiga ini seperti yang dilakukan di KOI. Biaya operasional KOI itu sudah tidak lagi menggunakan APBN dan patut diterapkan KONI Pusat. Semua bisa dengan maksimalkan peran sponsor,” tuturnya. Dalam melibatkan sponsor, lanjut Muddai, olahraga Indonesia harus bisa dijual. Atmosfernya juga harus kondusif. Ibarat barang, chassingnya harus dibuat cantik. Jika sudah cantik dan menarik, pasti ada yang tertarik. Artinya, olahraga Indonesia harus berprestasi dan menghibur. Disebutkannya, bahwa pencalonan dirinya juga harus mendapat dukungan dari Pemerintah. “Saya maju ini bukan untuk berantem dengan pemerintah. Jadi KONI, KOI, dan Pemerintah harus jalan bersama-sama,” tegas Muddai. Sementara itu, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan pemerintah tidak memiliki kewajiban untuk mendanai gaji pegawai KONI Pusat. “Jadi tidak dibenarkan pemerintah membayari gaji karyawan KONI Pusat, karena memang tidak ada aturannya. Untuk itu, kami selaku wakil pemerintah berharap, jika Pak Muddai Madang terpilih menjadi Ketua Umum KONI Pusat, harus bisa memenuhi kewajibannya dan memajukan olahraga Indonesia,” cetus Gatot. Sedangkan Erick Thohir mengaku bila dirinya sudah bersama-sama bekerja dalam memajukan olahraga di Tanah Air bersama Muddai Madang. “Saya berharap sinergi tetap dijalankan oleh Muddai Madang. Saya yakin bisa dilakukan, dan saya tahu kapasitas Muddai Madang dalam mengelola olahraga,” jelas Erick. Senada, GM Utut Adianto menyatakan PB Percasi memberikan dukungan kepada Muddai yang disebutnya sebagai pengusaha karena dinilai mampu membuat olahraga Indonesia maju. Ia yakin Muddai yang saat ini menjabat Wakil Ketua Umum KOI itu bakal mampu merangkul dana sponsor. “KONI Pusat sebaiknya dipimpin kalangan swasta atau pengusaha yang mampu menghimpun dana dari sponsor untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, Muddai memang orang yang pantas memimpin KONI,” tukas Utut. (Adt)

Sinergi JAPFA-Percasi Gelar GM dan WGM Chess Tournament 2019, Demi Lahirkan Bibit Unggul Pecatur Indonesia

JAPFA dan PB Percasi menggelar JAPFA GM & WGM Chess Tournament 2019, di Hotel Grand Inna Garuda Yogyakarta, 13-21 Juni. (Adt/NYSN)

Jakarta- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk bersinergi dengan Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) menggelar JAPFA Grand Master dan Women Grand Master Chess Tournament (GM & WGM Tournament) 2019, di Hotel Grand Inna Garuda Yogyakarta, 13-21 Juni mendatang. Tujuannya, melahirkan bibit unggul pecatur Indonesia. Pada Tournament ini, sebanyak 12 pecatur putra dan 12 pecatur putri dari Eropa dan Asia turut meramaikan persaingan. Diantaranya lima pecatur putri luar negeri, yakni IM Sophie Millet (Perancis/2415), WGM Gong Qianyun (Singapura/2381), WGM Keti Tsatsalashvili (Georgia/2356), IM Alina L’ami (Romania/2293), WIM Luong Phuong Hanh (Vietnam/2271), serta WIM Rucha Pujari (India/2234). Mereka nantinya akan ditantang para pecatur tuan rumah yang terdiri dari WFM Chelsie Monica Sihite (2212), WIM Dewi AA Citra (2205), WFM Umi Fisabilillah (2201), WFM Monica Putri (2151), WFM Tammi Nasuha Nurdin (2125), dan WFM Zahra Chumaira (2112) yang akan bertanding sebanyak 11 babak memainkan catur klasik. Sementara itu, dibagian putra, Indonesia menurunkan pecatur GM Susanto Megaranto (2548), IM Novendra Priasmoro (2457), IM Yoseph Theolifus Taher (2446), IM Sean Winshand Cuhendi (2422), FM Azarya Jodi Setyaki (2421), dan pecatur wanita yang bermain di kelompok putra yakni WGM Medina Wardah Aulia (2375). Rachmat Indrajaya selaku Corporate Affairs Director JAPFA mengatakan gelaran JAPFA GM dan WGM ini merupakan perwujudan komitmen JAPFA guna mencari bibit unggul Indonesia untuk meraih gelar Grand Master (GM) untuk melanjutkan perjalanan GM Utut Adianto dan GM Susanto Megaranto. “Sebelumnya JAPFA telah mendukung Tim Indonesia untuk Asian Chess Championship Fide Zone 3.3 di Ulanbataar. Di ajang tersebut, Tim Indonesia berhasil meraih dua tiket menuju Piala Dunia Catur 2019,” ujar Rachmat, di Hotel Century Senayan, Jakarta, Senin (10/6). Ditegaskan Rachmat, Indonesia membutuhkan Grand Master muda dan potensial untuk mengukir nama Indonesia di kancah internasional. “Mencari dan melatih bibit unggul merupakan kunci untuk keberhasilan prestasi catur Indonesia di masa datang,” lanjutnya. “Langkah inilah yang membuat China dan negara-negara Asia berhasil menggeser posisi US dan Rusia di kancah catur dunia,” tambah Rachmat. Dan bagi JAPFA, ini merupakan yang ke-20 kalinya mensponsori turnamen internasional sejak 1999. JAPFA mengaku bangga karena berkat turnamen ini banyak melahirkan pecatur Indonesia yang telah meraih gelar internasional. Dalam kesempatan itu, Utut Adianto sebagai Ketua Umum PB Percasi berharap melalui pertandingan sembilan babak, Tim Indonesia bisa mengeluarkan potensi terbaiknya untuk berjumpa dengan lawan tanding yang mumpuni dari Asia dan Eropa. “PB Percasi bersama JAPFA menghadirkan GM dengan elo rating tinggi, GM Kokarev (Rusia, 2609), GM Ivan Sokolov (Belanda, 2595) untuk menjadi lawan tanding Tim Indonesia,” terang Utut. Selain meningkatkan elo rating calon-calon Grand Master muda harapan , ungkap Utut, ajang ini juga menjadi latih tanding GM Susanto Megaranto dan WGM Media Warda Aulia untuk persiapan di Kejuaraan Dunia Catur 2019. “Kesempatan berkompetisi dengan para pecatur dari luar negeri harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pecatur nasional dalam upaya meningkatkan elo rating mereka. Terutama para pecatur yang belum meraih gelar norma Women Grand Master(WGM),” tutur Utut. Disisi lain, WGM Media Aulia Wardah, mengapresiasi gelaran tournament ini karena menjadi ajang bagi dirinya dalam mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia Catur 2019. “Bagi saya tournament ini sangat bagus. Saya mengucapkan terima kasih kepada PB Percasi dan JAPFA, karena ini menjadi ajang latihan sebelum mengikuti Kejuaraan Dunia nantinya,” tukas WGM Medina. (Adt)

Perjuangan Keras FM Mohamad Ervan Melawan Tiga Grandmaster Berturut-Turut di di Kejuaraan Asia 2018

Pecatur Indonesia, FM Mohamad Ervan (kanan/kaos merah) berhasil menaklukkan GM Super dari China, GM Wang Hao (2730), sekaligus unggulan pertama 17th Asian Continental Chess Championship, yang berlangsung di Makati, Filipina. (tribunnews.com)

Makati- Partai babak kedua 17th Asian Continental Chess Championship di Makati, Filipina, ditutup dengan hasil mengejutkan dari tim Indonesia. FM Mohamad Ervan berhasil menghentikan GM Super dari China, GM Wang Hao (2730). Kemenangan itu diraih melalui adu taktik yang luar biasa di antara keduanya. “Kemenangan Ervan atas Wang Hao bukanlah kemenangan kebetulan. Pertarungannya berjalan ketat, penuh adu strategi, serta taktik. Bahkan, pada langkah ke-16 Ervan harus menyerahkan kualitas bentengnya, untuk ditukar Gajah lawan,” ujar Krisitianus Liem, Kapten Tim Catur Indonesia, Jumat (14/12). “Tapi, Ervan mendapat kompensasi penguasaan diagonal panjang b1-h7, dengan Menteri dan Gajahnya. Wang Hao yg tipe penyerang dan suka bangunan liar, tak mau bermain pasif dan bertahan. Kondisi ini menguntungkan Ervan karena terjadi perang terbuka, adu taktik,” tambahnya. Kristianus juga menjelaskan keunggulan tim Indonesia adalah kemampuan membaca taktik. Hal ini membuat Wang Hao terseok-seok. Pada langkah ke-32, saat Menteri Ervan masuk ke petak e6, menyerang Benteng Hitam di d7, seharusnya Wang memaksa pertukaran Menteri dengan skak. Dan petak g6 saat permainan, akan berjalan imbang lagi. Tak diduga, Wang justru memilih menumpuk Benteng ld lajur-d menyerang bidak d2. Pada saat itulah, Ervan nekad mengorbankan Gajahnya di petak g7. Langkah kejutan ini yang membuat Wang tak menyangka, sehingga tak ada pilihan selain ia harus memakan gajah. “Wang menjalankan 32. Bfd8. Dalam waktu pikir kurang dari semenit, Wang tak menyangka bakal ada korban Gajah. Terpaksa, ia menutup skak dengan Menterinya. Sebab jika Raja mundur ke f8, akan datang mat dalam satu langkah. Andai mundur ke h8, bisa terjadi mat dalam tiga langkah,” papar Kris. “Wang harus menyerah disini, karena posisi Gajahnya di petak c5, bakal lenyap dengan posisi tanpa harapan sama sekali. Sungguh penyelesaian yang indah. Ini sungguh layak disebut masterpiece!,” imbuhnya. Sayang, langkah Ervan tak bertahan lama. Usai tampil cemerlang di dua babak awal, saat menahan remis GM M. Amin Tabatabaei (2587) dari Iran, dan melibas unggulan utama GM Wang Hao (2730), pemuda kelahiran Probolinggo, 15 Mei 1992, akhirnya takluk dari unggulan ketiga, GM Le Quang Liem (2714) dari Vietnam. “Liem yg kelelahan ketika tiba di Filipina, usai tampil di “PON”nya Vietnam, ternyata sudah pulih. Ia menekuk Ervan, lewat langkah strategis yang halus sepanjang 45 langkah,” ujar Kris. “Keberuntungan” Ervan belum selesai. Babak keempat nanti, Ervan kembali melawan pecatur GM, kali ini dari Kazakhstan, Rustam Khusnutdinov (2470). Pada babak Ketiga, Rabu (12/12), tim Indonesia terpaksa harus berhadapan dengan rekan senegaranya. Tak ada pilihan, cepat atau lambat pertarungan sesama negara memang bisa saja terjadi, jadi siapa yg terkuat akan melaju lebih jauh. Ternyata Megaranto mengalahkan Sean, sedang Citra mengalahkan Aay. Sayangnya, pecatur Indonesia yang berjumpa pecatur negara lain, tak satupun meraih kemenangan. IM Yoseph Theolifus Taher (2454) harus puas bermain remis melawan pecatur tuan rumah nongelar, Michael Concio Jr. (1991), setelah bertarung 43 langkah. “Yoseph yang pegang Hitam tak mendapatkan keunggulan di tahap pembukaan, bahkan cenderung jelek. Walau memiliki gelar, rating, dan pengalaman tanding lebih baik, upaya Yoseph mengolah permainan tengah dan permainan akhir, hanya menghasilkan remis,” Jelas Kris. “Yang lebih tragis, dialami IM Novendra Priasmoro (2483). Ia ditaklukkan pecatur senior Filipina, IM Roderik Nava (2392). Kekalahan Novendra dipicu pengetahuan opening yang rendah,” pungkasnya. (Adt)

Pecatur 19 Tahun Indonesia Tahan Remis Super Gradmaster Asal China di Kejuaraan Asia 2018

Pecatur Indonesia, IM Yoseph Theolifus Taher (kiri) berhasil menahan remis pecatur China yang memiliki gelar Super Grandmaster, GM Wang Hao (kanan), yang juga unggulan utama 17th Asian Continental Chess Championship, di Makati, Filipina. (jpnn.com)

Makati- Pecatur Indonesia, IM Yoseph Theolifus Taher menahan remis pecatur China, GM Wang Hao, yang juga unggulan utama 17th Asian Continental Chess Championship, di Makati, Filipina. Meski remis, hasil ini cukup membanggakan mengingat selisih elo rating yang cukup besar di antara keduanya. “Keberhasilan ini, tidak terlepas dari persiapan pembukaan yang bagus. 20 langkah pertama mereka ini, sama persis dengan pertandingan, Wang Hao vs Wen Yang di China bulan lalu, saat Yoseph diutus PB Percasi main di sana,” jelas Kapten Tim Indonesia, Kristianus Liem. Sekedar catatan, Yoseph ‘hanya’ memiliki elo rating 2454, sementara Wang Hao adalah pecatur yang termasuk memiliki titel Super Grandmaster, dengan elo rating 2730. Meskipun langkah Wang Hao serupa dengan permainan sebelumnya, Yoseph mengatakan jika ada langkah perbaikan oleh lawannya, pada partai kali ini. “Saya ingat betul partai tersebut. Cuma pada langkah ke-20, Wang Hao memukul di G4 dengan bidak. Sebelumnya dia memukul dengan Menteri, dan berakhir remis dalam 38 langkah. Langkah baru Wang Hao ini memang sebuah perbaikan,” ujar pemuda kelahiran Jakarta, 28 Maret 1999. “Langkah 20. HGX4 memang membuat Hitam tertekan. Tapi saya bisa mempertahankan posisi tidak sampai kalah,” imbuhnya. Pertandingan sempat memanas saat memasuki langkah 39 hingga 44. Yoseph menjalankan langkah yang sama menteri bolak balik dari petak a7 ke c7, seolah menantang Wang Hao untuk terus menyerang. Namun guna menghindari terjadinya klaim remis tiga kali bangunan yang sama, Wang Hao membongkar posisi dengan terobosan bidak f4 pada langkah ke-45. Alumni SMA Citra Berkat, Citra Raya Tangerang, ini berhasil menekan. “Usai pertukaran Gajah dengan kuda pada langkah ke-50, Menteri Putih masuk ke pertahanan sayap-raja hitam, tapi sendirian menyerang tak ada yang dihasilkan menteri putih, selain skak bolak-balik. Akhirnya disepakati remis pada langkah ke-54,” jelasnya. Akhirnya, partai pun disepakati remis pada langkah ke-54. Dengan hasil remis ini, Yoseph berhasil ‘mencuri’ rating Wang Hao sebanyak 3,3 poin. Hasil remis pada babak pembukaan ini, diikuti dengan hasil tiga kemenangan dari GM Susanto Megaranto, WGM Medina, dan WIM Citra. Meski sebuah kemenangan, hal tersebut sebagai sebuah kewajaran, karena lawan mereka memiliki rating yang rendah. Sedangkan kekalahan tim Indonesia diderita Sean Winshend dan Dita Karenza. (Adt)

Sembilan Atlet Indonesia Berlaga di Kejuaraan Asia, Lawan Pecatur Super Grandmaster

PB Percasi mengirim kontingen catur Indonesia berjumlah sembilan atlet, yang terdiri dari lima pria dan empat wanita, menuju Makati, Filipina, tampil dalam ajang 17th Asian Continental Chess Championship 2018. (beritsatu.com)

Jakarta- PB Persatuan Catur Seluruh Indonesi (PB Percasi) mengirim sembilan pecatur Indonesia, terdiri atas lima pria dan empat perempuan, ke 17th Asian Continental Chess Championship 2018, di Makati, Filipina, 9-19 Desember 2018. Turnamen ini menjadi ajang pecatur Indonesia melawan pecatur kaliber dunia, yang berasal dari Asia. “Pecatur China masih menjadi yang terkuat di dalam ajang kali ini. Mereka mengirim pecatur Super Grandmaster, Wang Hao (2730) dan Wei Yi (2828) yang merupakan unggulan pertama dan kedua, dalam ajang pertarungan perorangan ini,” ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem dalam rilisnya, Minggu (9/12). Kristianus Liem menambahkan, PB Percasi mengirimkan lima orang pecatur putra, yaitu GM Susanto Megaranto, IM Novendra Priasmoro, IM Sean Winshand Cuhendi, IM Yoseph Theolifus Taher, dan FM Mohamad Ervan, sedangkan pecatur Putri adalah WGM Medina Warda Aulia, WIM Dewi Ardhiani, WIM Dita Karenza, dan WFM Aay Aisyah Anisa. “Pada kompetisi kali ini, PB Percasi kembali mendapatkan dukungan dari Japfa sebagai sponsor utama,” kata Kristianus. Ia juga menjelaskan, dukungan Japfa kali ini merupakan kali kedua pada 2018. Dukungan tersebut cukup membantu para pecatur Indonesia untuk mengasah kemampuan di ajang internasional. “Japfa bercita-cita untuk melahirkan pecatur Indonesia yang mampu menorehkan prestasi gemilang di tingkat Internasional. Dukungan sepanjang 2018 merupakan komitmen Japfa untuk berinvestasi pada ajang prestasi Indonesia di masa datang,” ujar R. Artsanti Alif, head of social investment JApfa. Artsanti menjelaskan, dua dekade lalu, China masih belum memiliki prestasi yang luar biasa di dunia catur. Negri Tirabi bambu itu masih tertinggal jauh dari negara-negara Balkan dan eks Uni Soviet. Tetapi, saat ini, China mampu menduduki posisi teratas di catur dunia. “Bagi Indonesia, cita-cita menjadi juara dunia tentunya masih membutuhkan perjuangan panjang, sebuah perjuangan berat, tapi bukan sebuah hal yang mustahil. Harapannya, tim yang berangkat bisa memperoleh prestasi gemilang di ajang ini,” papar dia. Ajang kali ini memakai format pertandingan utama Catur Standar/Klasik dengan jatah waktu berpikir setiap pemain adalah 90 menit untuk 40 langkah, ditambah 30 menit sampai dengan selesai, dengan increment (bonus waktu) 30 detik setiap langkah sejak langkah pertama. Sistem pertandingan: Swiss 9 Babak. Lima peserta peringkat teratas di kelompok Open berhak maju ke Kejuaraan Catur Dunia pada 2019 mendatang, dan hanya Juara pertama saja di kelompok Women, yang berhak maju ke Kejuaraan Catur Dunia Wanita 2019. Pada ajang yang sama di tahun 2014, International Master (IM) Irine Kharisma Sukandar, berhasil menjadi juara di kategori women, sehingga saat itu ia berhak ikut-serta pada Kejuaraan Catur Dunia Wanita 2015. (Adt)

Samantha Edithso, Pecatur 10 Tahun Yang Punya Dua Titel Juara Dunia

Dunia olahraga Tanah Air boleh berbangga dengan pecatur cilik asal Bandung, Samantha Edithso (kiri), yang sukses meraih gelar juara dunia di Spanyol. Ia jadi juara usai mengalahkan pecatur Rusia, Alexandra Shvedova (kanan), dalam partai berdurasi lima jam. (kumparan.com)

Jakarta- Dunia olahraga Tanah Air boleh berbangga setelah pecatur cilik asal Bandung, Samantha Edithso, meraih gelar juara di Spanyol. Gadis cilik 10 tahun ini meraih gelar dunia catur klasik (cadet chess) di World Cadets Chess Championships 2018 U-10, di Santiago de Compostela, Galicia, Spanyol, 3-16 November 2018. Samantha meraih gelar usai mengalahkan pecatur Rusia, Alexandra Shvedova. Dia tak mendapatkan kemenangan dengan mudah, karena harus melakoni pertarungan berdurasi lima jam. Sebagai ilustrasi, di event ini, Shedova adalah pecatur yang belum terkalahkan dalam 10 babak pertandingan, hingga bertemu Samantha. Samantha akhirnya menang setelah 84 langkah. Kemenangan atas Shvedova membuat elo rating Samantha lebih tinggi di antara pecatur lain di usianya. Kini, bocah kelahiran Jakarta, 17 Februari 2008, sudah mengantongi 1.879 poin. Adapun, pada 2016 dia pernah mengantongi 2.301 poin. Saat ini Samantha menyandang gelar Women Fide Master (WFM). Itu juga tak lepas dari raihan gelar pertama tahun ini, yang ia menangkan di Kejuaraan Dunia Catur Cepat G10 alias FIDE World Championship 2018 U-10, yang digelar di Minsk, Belarusia, Juli 2018 lalu. Di balik pesta juara di hari penutupan turnamen di Spanyol itu, ada kepercayaan diri Samantha yang sukses mengantarkannya menjadi pecatur terbaik kategori umur di bawah 10 tahun. Menurut So Siau Sian, sang ibu yang menemani di Spanyol, Samantha sudah bertanya kepada pengurus Percasi soal bendera ‘Merah-Putih’ sebelum 11 babak dirampungkannya. “Sebelum mulai babak sembilan, Samantha sudah tanya ke pengurus, ‘Bawa bendera enggak’?,” tiru So dilansir kumparanSPORT, Jumat (23/11). Pada akhirnya, Samantha kalah di babak tersebut dari rival asal China, Zhou Yafei. Itu bukan yang kekalahan Samantha yang pertama, karena sebelumnya, dia juga kalah di babak empat. Emosi, begitu So menyebut faktor kekalahan dua kali Samantha di sana. “Kalah itu bukan karena teknik, tapi emosi. Terganggu karena temannya (lawan) tidak bisa diam, badan ke depan ke belakang, akhirnya Samantha emosi ingin cepat-cepat selesai,” tuturnya. Di babak 11 sekaligus penentuan, Samantha mengalahkan unggulan klasemen, Shvedova, yang berakhir menjadi runner-up. Dan akhirnya, permintaan Samantha untuk menyediakan sang ‘Merah-Putih’ betul-betul bukan bualan semata,malah menjadi ‘aksesori’ yang menyempurnakan podium sang pecatur muda. “Saat ini Samantha elo ratingnya paling tinggi diantara pecatur seusianya. Sekarang mengantongi 1.879 poin, dulu pada 2016 Samantha pernah mengantongi 2.031 poin,” ujar sang ayah, Larry Edith,. Larry berharap, dengan raihan tersebut Samantha memiliki target untuk menjadi grand master muda wanita pertama asal Indonesia. Samantha memiliki target pada usia 12 atau 13 tahun, sudah bisa memengantungi gelar grand master wanita. Harapannya, dengan seluruh pencapaian itu, Samantha bisa berburu gelar IM (Internasional masters) guna meraih grand master wanita. Prestasi Samantha seolah melanjutkan estafet para seniornya sejak Utut Adianto, Susanto Megaranto, hingga Irene Kharisma Sukandar. “Sekarang Samantha bergelar Women Fide Master (WFM), tahun depan semoga IM (internasional master). Untuk bisa meraih gelar GM wanita tentunya Samantha hanya bertanding di turnamen yang ada elo ratingnya. Target selanjutnya bertanding di Penang dan Johor Malaysia,” ujarnya. (Adt)

Kirim Pecatur Belia Ke Olimpiade Catur Dunia di Georgia, PB Percasi Siapkan Pecatur Masa Depan

Pecatur termuda tim Indonesia, Samantha Edithso (10 th), akan tampil di Batumi, Georgia, dalam ajang Olimpiade Catur Dunia ke-43. Tim Merah Putih akan bersaing dengan 139 negara lainnya pada event bergengsi itu. (sinarharapan.net)

Jakarta- Indonesia akan mengirim dua tim caturnya yang terdiri dari satu grup putra dan satu grup putri ke Batumi, Georgia, untuk mengikuti Olimpiade Catur Dunia ke-43. Tim Merah Putih akan bersaing dengan 139 negara lainnya dalam kejuaraan bergengsi tersebut. Indonesia menunjuk Kristianus Liem sebagai kapten tim. Tim putra diwakili oleh Novendra Priasmoro (19 tahun/FM 2498), Sean Winshand Cuhendi (21 tahun/IM 2441), Azarya Jodi Setyaki (20 tahun/FM 2316), Pitra Andyka (33 tahun/FM 2274), dan Agus Muhamad Kurniawan (20 tahun/FM 2239). Sementara tim putri diwakili oleh Chelsie Monica Sihite (23 tahun/WIM 2244), Ummi Fisabillah (18 tahun/WFM 2227), Shanti Nur Abidah (17 tahun/WFM 1968), dan Samantha Edithso (10 tahun/1805). Kontingen Indonesia telah dilepas oleh ketua umum Pengurus Besar Persatuan Catur Indonesia (PB Percasi), Utut Adianto, pada Rabu (19/9). Pecatur termuda tim Indonesia, Samantha Edithso, pun amat bersemangat. Bocah berusia 10 tahun itu berambisi membawa Indonesia masuk 30 besar peringkat dunia. Ia mengaku membaca buku-buku catur untuk memperdalam teknik dan strateginya. Selain itu ia juga bertandang ke Malaysia, untuk berlatih dengan video trainer. “Meskipun usianya masih muda, Samantha akan bergabung dengan tim Indonesia yang turun di Olimpiade Catur, yang levelnya sudah senior. Dia berpotensi menjadi bintang besar dan kita gembira akan hal itu,” ujar Utut. Kebijakan Percasi mengirim pecatur muda ke Olimpiade yang melibatkan 187 negara itu semata-mata dilandasi oleh keinginan untuk membangun catur Indonesia ke arah lebih baik. Artinya Percasi ingin memberikan pembelajaran kepada para pecatur muda ini. Utut mengatakan dalam menghadapi olimpiade kali ini sejumlah nama pecatur top lainnya tak tampil di 43rd Wolrd Chess Olympiad. Mereka adalah GM Susanto Megaranto, IM Irne Kharisma Sukandar, dan WGM Medina Warda Aulia. Mereka absen, karena jadwal Olimpiade bentrok dengan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2018. “PB Percasi menekankan faktor pembinaan dengan memilih para pecatur mudia usia, yang berpotensi berkembang lebih lanjut. Mereka adalah pecatur muda yang baru berusia belasan tahun, kecuali Pitra Andyka, juara nasional 2013. Dia dipilih karena masih memilki potensi tinggi untuk maju,” katanya di Jakarta, Rabu (19/9). Selain partisipasi aktif dalam pergaulan catur dunia, PB Percasi juga menargetkan sejumlah pecatur muda, untuk menggenapkan norma persyaratan gelar Grand Master (GM), yakni tiga norma GM dan rating 2500. “Novendra, misalnya, hanya butuh satu norma GM lagi dan tambahan rating 2 poin saja. Juga, Sean Winshand Cuhendi, yang sudah meraih tiga norma GM dan tambahan rating 59 poin,” tegas Utut. Pada Olimpiade catur yang terakhir di Baku, Azerbaijan 2016 lalu, tim putra Indonesia berada di peringkat 52 dari 180 negara. Sementara tim putri berada di peringkat 63 dari 134 negara. “Target kami memperbaiki peringkat atau lebih baik dari dua tahun lalu,” tutur Sean. PB Percasi juga tak lupa mengucapkan terima kasih pada pihak sponsor yang membantu memberangkatkan tim catur Indonesia ke Batuni, Georgia. “Kepada pihak pemerintah Kempora dan swasta seperti PT Union, Sampoerna Triputra Persada (USTP), PT JAPFA dan Universitas Gunadarma,” ujar Utut. Sedangkan Direktur Corporate Affairs JAPFA, Rachmat Indrajaya mengatakan, dukungan penuh dilakukan pihak JAPFA, bagi atlet kebanggaan Indonesia mendapatkan hasil terbaik di Georgia. “Hampir dua dekade JAPFA bersinergi bersama PB Percasi menggali potensi pecatur muda Indonesia. Ini hal penting menyiapkan pecatur tangguh ke depannya. Mudah-mudahan di Batuni, pecatur Indonesia, putra dan putri bertanding semaksimal mungkin,” ucap Rachmat Indrajaya yang didampingi Chef de Mission (CdM) Tim, R. Arsanti Alif. (Adt)