PON XXI: Perenang 13 Tahun Raih Tiga Medali Emas dan Ciptakan Rekor

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 berhasil melahirkan atlet muda bertalenta. Ia adalah atlet renang putri asal DKI Jakarta, Adelia Chantika Aulia. Meski masih berusia 13 tahun, Adelia mampu menyita perhatian setelah berhasil menyabet tiga medali emas di PON 2024, Kamis (19/9/2024). Bertempat di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumatera Utara, Adelia meraih medali emas PON 2024 nomor 100 meter gaya bebas putri, 100 meter gaya punggung putri, dan 200 meter gaya punggung putri. Selain menyumbang medali emas untuk DKI Jakarta, Adelia juga mampu menciptakan rekor baru di ajang PON. Adelia menciptakan rekor di nomor 100 meter gaya punggung putri dan 200 meter gaya punggung putri. Saat bertanding di nomor 100 meter gaya punggung putri, Adelia finis dengan membukukan waktu 1 menit 04,07 detik. Catatan waktunya tersebut sukses memecahkan rekor PON yang sebelumnya dibuat sesama perenang DKI Jakarta, Flairene Candrea. Sebelumnya, Flairene mencetak rekor dengan catatan 1 menit 04,68 detik. Lalu untuk nomor 200 meter gaya punggung putri, Adelia mampu mencatatkan waktu 2 menit 16,77 detik. Adelia memecahkan rekor PON yang sebelumnya dibukukan perenang Jawa Timur, Nurul Fajar Fitriyati, saat PON 2021 Papua lalu. Kala itu, Nurul mencacatkan waktu 2 menit 19,78 detik. Kemunculan Adelia jelas membawa angin segar bagi dunia olahraga Indonesia, terlebih lagi untuk cabor renang. Dengan usianya yang masih sangat muda, Adelia bak permata yang bisa menjadi harapan cabor renang Indonesia di masa depan. Lalu untuk nomor 200 meter gaya punggung putri, Adelia mampu mencatatkan waktu 2 menit 16,77 detik. Adelia memecahkan rekor PON yang sebelumnya dibukukan perenang Jawa Timur, Nurul Fajar Fitriyati, saat PON 2021 Papua lalu. Kala itu, Nurul mencacatkan waktu 2 menit 19,78 detik. Kemunculan Adelia jelas membawa angin segar bagi dunia olahraga Indonesia, terlebih lagi untuk cabor renang. Dengan usianya yang masih sangat muda, Adelia bak permata yang bisa menjadi harapan cabor renang Indonesia di masa depan. Sumber: Tribunnews

PON XXI: Azzahra Catatkan Hattrick Medali Emas

Perenang Muda Indonesia, Azzahra Permatahani, mampu mencatatkan hattrick medali emas pada cabang olahraga renang dengan nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Pertandingan tersebut berlangsung di Kolam Renang Selayang Disporasu, Medan, Sumut, Minggu (15/9). Azzahra yang menjadi wakil Sulawesi Tengah itu berhasil finis terdepan dengan catatan waktu 4,55 menit. Azzahra mengaku senang atas pencapian yang didapatnya. Dia bilang nomor tersebut memang menjadi andalannya selama ini untuk mendapatkan medali. “Ini kan 400 meter memang nomor aku ya, dan menjadi target pribadi untuk mendapatkan medali emas,” katanya. Pertandingan final ini tak mudah bagi Azzahra. Sebab dia sempat mendapatkan perlawanan yang cukup ketat dari wakil Banten yaitu Michelle Surjadi dalam 50 meter pertamanya. Kendati demikian, perenang 22 tahun itu mampu menjaga ritmenya dengan baik. Sehingga posisinya terus terdepan hingga akhir laga dan menyegel medali emas. Medali perak didapat wakil Jawa Timur yaitu Ressa Kania Dewi dengan catatan waktu 5,04 menit. Sedangkan perunggu dibawa pulang Elysha Chloe Pribadi (Jakarta) dengan membukukan 5,07 menit. “Strategi saya memang pada seratus meter pertama nggak mau terburu-buru. Saya usahakan jaga ritme dan menyimpan energi. Setelahnya menjelang akhir baru aku habiskan,” jelasnya. Azzahra mengaku semua lawan di final cukup berat. Masing-masing memiliki strategi. Oleh karenanya, dia kedepan berharap bisa lebih baik lagi untuk memperbaiki catatan waktunya. “Catatan waktu sekarang ini sudah bagus, dibawah lima menit. Jadi aku ingin mempertajamnya lagi untuk kompetisi-kompetisi yang akan datang,” bebernya. Tradisi medali emas berhasil dijaga Azzahra dalam ajang PON Aceh-Sumatera Utara kali ini. Dalam dua edisi sebelumnya di Jawa Barat dan Papua, Azzahra selalu menjadi yang terbaik dengan torehan medali emas.

Joe dan Azzahra Raih Tiket Olimpiade, Indonesia Sudah Loloskan 29 Atlet

Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia sekaligus Chef de Mission Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie menyambut keberhasilan dua atlet renang Joe Aditya dan Azzahra Permatahani lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pengurus Besar Akuatik Indonesia atau PB AI mengumumkan dua atletnya yakni Joe Aditya dan Azzahra Permatahani lolos ke Olimpiade 2024 Paris melalui jalur Universality Places. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) Kuota universality places atau unqualified athletes merupakan salah satu sistem kualifikasi yang diterapkan federasi olahraga internasional yang mengizinkan National Olympic Comittee (NOC), yang gagal meloloskan atletnya ke salah satu cabang olahraga Olimpiade, untuk mengajukan satu atlet putra dan putri peringkat tertinggi agar tampil di Paris. “Bersyukur renang bisa meloloskan dua atlet, sehingga total saat ini ada 29 atlet Indonesia yang telah lolos Olimpiade baik itu melalui kualifikasi maupun Universality Places,” kata Anindya Bakrie. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) Kepastian lolosnya dua atlet renang tersebut diperoleh PB AI setelah menerima surat resmi dari Federasi Akuatik Dunia atau World Aquatic. Joe dan Azzahra memastikan diri berangkat ke Paris setelah dinyatakan lolos berdasarkan poin tertinggi dalam perolehan tabel poin World Aquatic hingga 23 Juni 2024. Joe Aditya Kurniawan di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra dengan catatan 53,17 detik. Sedangkan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya ganti putri dengan Waktu 02 menit 18,47 detik. Lolosnya Joe dan Azzahra menambah daftar sementara atlet Indonesia yang berkompetisi pada Olimpiade Paris menjadi 29 orang. Daftar 29 Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024: 1. Arif Dwi Pangestu (Panahan) 2. Desak Made Rita Kusuma Dewi (Panjat Tebing) 3. Diananda Choirunisa (Panahan) 4. Rifda Irfanaluthfi (Senam Artistik) 5. Rahmad Adi Mulyono (Panjat Tebing) 6. Fathur Gustafian (Menembak) 7. Rio Waida (Selancar Ombak) 8. Eko Yuli Irawan (Angkat Besi) 9. Rizki Juniansyah (Angkat Besi) 10. Memo (Dayung) 11. Bernard Benyamin van Aert (Balap Sepeda) 12. Jonatan Christie (Bulu Tangkis) 13. Anthony Sinisuka Ginting (Bulu Tangkis) 14. Gregoria Mariska Tunjung (Bulu Tangkis) 15. Fajar Alfian (Bulu Tangkis) 16. Muhammad Rian Ardianto (Bulu Tangkis) 17. Apriyani Rahayu (Bulu Tangkis) 18. Siti Fadia Silva Ramadhanti (Bulu Tangkis) 19. Rinov Rivaldy (Bulu Tangkis) 20. Pitha Haningtyas Mentari (Bulu Tangkis) 21. Nurul Akmal (Angkat Besi) 22. Raji’ah Sallsabilah (Panjat Tebing) 23. Veddriq Leonardo (Panjat Tebing) 24. Maryam March Maharani (Judo) 25. Lalu Muhammad Zohri (Atletik) 26. Rezza Octavia (Panahan) 27. Syifa Nur Afifah Kamal (Panahan) 28. Joe Aditya W. Kurniawan (Renang) 29. Azzahra Permatahani (Renang) Sumber: Tempo

Youthswim 2024 Ajang Jaring Atlet Muda Renang

Fun Swimming Competition YOUTHSWIM 2024 merupakan kompetisi bagi pelajar tingkat TK, SD, SMP, dan SMA se-Jabodetabek. Kompetisi ini melibatkan Empat gaya renang, yaitu Gaya Dada, Gaya Punggung, Gaya Kupu, dan Gaya Bebas. Kompetisi ini berlangsung di Arena Yonif Mekanis 201, Jakarta Timur pada Minggu (2/5/2024). Dengan mengusung konsep liga, peserta berkompetisi dalam beberapa lomba. Hasil keseluruhan dihitung berdasarkan jumlah lomba yang diikuti dan medali emas yang diperoleh. Peserta dengan medali emas terbanyak akan menjadi pemenang keseluruhan. Sementara itu, atlet renang binaan PT Pertamina dari Nadya Swimming Club (NSC), berhasil menjadi juara usai meraih 15 emas, 19 perak dan 24 perunggu dalam ajang Fun Swimming Competition YOUTHSWIM 2024. NSC sendiri mengirimkan total 28 atlet muda terbaiknya. Yuliadi Saputro, Head Coach dari Nadya SC, juga menekankan bahwa kegiatan ini membantu perenang pemula yang berbakat untuk berkembang menjadi atlet renang profesional. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina atas dukungannya untuk para atlet Nadya SC. Dukungan ini sangat berarti dalam membantu para atlet muda meraih prestasi dan mengembangkan bakat mereka di dunia renang,” pungkas Yuliadi.

ASEAN Schools Games 2024: Arya Pecahkan Rekor dan Raih Emas Pertama Indonesia

Cabang olahraga (cabor) mencatatkan emas pertama bagi kontingen Indonesia di 13th ASEAN Schools Games (ASG) 2024 Da Nang, Vietnam. Adalah Arya Adrean Putra Haryono yang mendulang emas perdana Indonesia dari nomor 50 meter gaya dada putra pada final yang berlangsung di Da Nang Swimming and Diving Club, Senin (3/6) malam. Arya yang berada di lintasan empat menjadi yang tercepat dengan torehan waktu 28.90. Catatan ini memecahkan rekor ASG tahun 2018 yang juga dicetak atlet Indonesia, Ahnaf Kamal Pasya yaitu 29.38. “Alhamdulillah senang banget bisa memberikan medali emas bagi Indonesia, apalagi ini emas pertama bagi tim Merah Putih, walaupun best time 28.52 tidak pecah, tapi sekali lagi alhamdulillah mendapat medali emas,” ungkap Arya. Atlet renang dari Perkumpulan Kaizen SC Bantul ini mengaku tidak puas atas catatan waktu yang dihasilkannya pada nomor final 50 meter gaya dada tersebut. Lantaran di babak eliminasi dirinya bisa membukukan catatan waktu lebih baik, yakni 28.70. Adapun medali emas yang direngkuh Arya ini masih bisa bertambah karena bakal kembali tampil di nomor final 100 dan 200 meter gaya dada putra. “Bismillah insyaallah bisa dapat medali emas lagi dengan target sekaligus bisa memecahkan best time dari 01.03,40 detik menjadi 01.02,00 detik di final nomor 100 meter gaya dada,” tekadnya. Atas prestasi medali emas pertama Indonesia ini, Manajer Tim Renang Indonesia di ASG 2024 Jonas Bain mengaku sangat bersyukur. Apalagi dalam pencapaian ini juga berhasil dipecahkan rekor ASG. “Kami bangga dan semoga apa yang telah dihasilkan oleh Arya ini mampu menjadi pemicu semangat bagi para atlet Indonesia lainnya yang tampil di ASG 2024 ini,” tutur Jonas. Emas Arya sendiri bukan satu-satunya emas yang didulang cabor renang pada hari pertama pertandingan. Emas kedua diraih Jeremy Elyon Master Ganesha di nomor 100 meter gaya bebas putra. Selain emas, hari pertama renang juga meraih dua medali perak dan tjga medali perunggu. Medali perak diraih Jason Donovan Yusuf di nomor 100 meter gaya bebas putra dan Adelia Chantika Aulia di nomor 200 meter gaya punggung putri. Sementara tiga medali perunggu didapatkan Adelia Chantika Aulia di nomor 100 meter gaya bebas putri, Muhammad Havis Rizal Wibisono di nomor 200 meter gaya punggung putra, serta di nomor estafet 4×200 meter gaya bebas putra oleh Liquor Harison Andoko, Samuel Maxson Septionus, Sebastian Frederick Harsono, dan Mochammad Akbar Putra Taufik. Adapun perolehan medali ini menjadikan Indonesia membukukan total 11 medali meliputi 2 emas, 4 perak, dan 5 perunggu untuk event ASG 2024 yang berlangsung Senin (3/6). Sumber: Kemenpora

Akuatik Indonesia Bantu Atlet Peroleh Beasiswa Demi Kualitas Renang

Pengurus Besar Akuatik Indonesia memastikan terus memfasilitasi beasiswa untuk atlet renang sebagai langkah membina mereka guna meningkatkan kualitas agar semakin kompetitif dalam berbagai kejuaraan. “Kami terus mencari dan memfasilitasi beasiswa untuk para atlet agar mereka bisa sekolah dan latihan di luar negeri yang prestasi olahraga renangnya sangat maju,” kata Wakil Ketua Umum PB Akuatik Indonesia, Harlin Rahardjo ketika dihubungi melalui sambungan telpon di Jakarta, Selasa. Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan langkah PB Akuatik Indonesia dalam membina atlet akuatik agar kualitas atlet renang Indonesia meningkat. Harlin mengatakan, beasiswa untuk atlet adalah salah satu langkah pembinaan penting karena atlet renang bisa belajar mengasah kemampuan di lingkungan yang kompetitif. Ia mencontohkan perenang Dwiki Rahardjo yang mendapat beasiswa dari World Aquatic untuk menjalani pelatihan di Australia setelah beasiswa itu diperjuangkan sejak 2023. “Itu kesempatan yang langka, kita cuma dapat satu kuota diawal, tetapi kalau ini sukses, mudah-mudahan tahun depan (2025) dapat lebih dari satu,” kata Harlin. Beberapa atlet lain juga difasilitasi untuk mendapatkan kesempatan berlatih di luar negeri, seperti Masinari Wolf yang berlatih di Jerman dan Felix Vitor Iberle di Malaysia. “Ada juga yang masuk universitas di Amerika, yang mendapatkan beasiswa dari Kemendikbud, dan sebagainya,” kata Harlin. Dia mengatakan, beasiswa dapat memacu atlet dalam meningkatkan kemampuan berenang karena meskipun mereka memiliki catatan prestasi di Indonesia, kemampuan mereka masih berada di bawah atlet-atlet luar negeri. Di sisi lain, kata dia, fasilitas beasiswa bisa menginspirasi para perenang muda lainnya untuk terus bekerja keras agar mendapatkan kesempatan belajar secara gratis di luar negeri. “Ada fasilitas beasiswa yang bisa didapat seperti dari World Aquatic, federasi negara lain seperti Hungaria, juga beasiswa di Indonesia seperti dari LPDP, Kemendikbud, dan kami harapkan dari beberapa BUMN juga,” pungkas Harlin. Sumber: ANTARA

Andalkan Atlet Muda, Timnas Renang Indonesia Boyong 6 Emas dari Kejuaraan di Singapura

Andalkan Atlet Muda, Timnas Renang Indonesia Boyong 6 Emas dari Kejuaraan di Singapura

Kabar baik datang dari timnas renang Indonesia dari penampilan terkini di Major Games Qualifiers (MGQ) 2023 di Singapura. MGQ 2023 berlangsung pada 23-26 November 2022 di OCBC Aquatic Centre, Singapura. Timnas renang Indonesia sukses membawa pulang 6 medali emas, 2 medali perak, dan 7 medali perunggu. Lebih menggembirakan lagi, prestasi ini dibukukan oleh tim yang memuat banyak perenang muda. Pengurus Besar Persatuan Olahraga Renang Indonesia (PB PRSI) mengapresiasi pencapaian ini. Lebih dari sekadar medali, mereka mampu memanfaatkan kesempatan berlomba dengan menunjukan perkembangan yang baik. “Para perenang pelatnas juga mengalami banyak kemajuan yakni mencatat 19 personal best time,” demikian pernyataan PB PRSI. Total ada 11 atlet Indonesia yang bertanding. Mereka terdiri dari lima atlet putra dan enam atlet putri. Nicholas Karel Subagyo, Andi Muhammad Nurrizka, Romeo Lingga Al Farizi, Alvino Dika Wijaya, dan S. Malikil Alliim turun di nomor-nomor putra. Adapun tim putri bermaterikan Adellia, Serenna Karmelita, Izzy Dwifaiva, Ni Putu Pande Lisa Primasari, Michelle Sujadi Fang, dan Kezeea Octavia Famayanti. Andi Muhammad Nurrizka di nomor 200 meter gaya dada putra dengan catatan 2 menit 18,68 detik. Kemudian Adellia mengawinkan dua medali di nomor 200 meter gaya dada putri dengan waktu 02:35,90 detik dan 100 meter gaya dada putri dengan waktu 1 menit 11,99 detik. Prestasi serupa dibukukan Izzy Dwi Faiva Herfrisyanthi yang memenangi nomor 1500 meter gaya bebas putri dengan 17:39,67 detik. Perenang Indonesia yang baru berusia 13 tahun juga tak ketinggalan mendulang medali emas untuk tanah air. Dia adalah Michelle Sujadi Fang yang meraih emas pada nomor 400 meter gaya ganti putri dengan waktu 5 menit 10,98 detik. Emas terakhir didapat Nicholas Karel Subagyo dari nomor 1.500 meter gaya bebas putra dengan catatan 15 menit 55,97 detik. Selain itu, dua medali perak dipersembahkan oleh Adellia nomor 50 m gaya dada putri dengan waktu 33,21 detik dan Ni Putu Pande Lisa Primasari pada nomor 200 m gaya punggung putri dengan waktu 2 menit 25,24 detik. Kemudian tujuh medali perunggu, dua di antaranya dari Nicholas Karel Subagyo pada nomor 800 meter gaya bebas putra 8 menit 15,69 detik dan 200 meter gaya bebas putra dengan catatan 1 menit 52,66 detik. Lalu, Andi Muhammad Nurrizka juga menyumbang dua perunggu pada nomor 100 m gaya dada putra dengan waktu 1 menit 03,15 detik dan 50 m gaya dada dengan waktu 29,00 detik Ni Putu Pande Lisa Primasari juga meraih perunggu dari nomor 50 meter gaya punggung dengan catatan 30,47 detik. Medali perunggu juga diraih Izzy Dwi Faiva Herfrisyanthi pada nomor 800 meter gaya bebas dengan waktu 9 menit 17,69 detik. Perenang putra Malikil Alliim juga meraih perunggu nomor 200 meter gaya kupu-kupu dengan catatan 2 menit 5,71 detik. Masih ada dua kejuaraan tersisa pada tahun 2022, yaitu Indonesia Open Aquatic Championship 2022 dan SEA Age Group Swimming Championship.

PRSI: Pemanggilan Atlet Pelatnas Renang Berdasar Pada DBON

PRSI: Pemanggilan atlet pelatnas renang berdasar pada DBON

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Wisnu Wardhana mengatakan pemanggilan atlet pelatnas tahun 2022 tak lepas dari program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Para pemangku kepentingan, kata Wisnu kepada pewarta di Jakarta, Selasa, juga terlibat dalam proses pemilihan atlet mulai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan praktisi olahraga. “Prosesnya bukan hanya dari PRSI, tapi juga melalui proses diskusi pengawasan dan pendampingan PPON (Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional), KONI, KOI, dan praktisi olahraga untuk mempersiapkan peta Desain Besar Olahraga Nasional,” kata Wisnu yang juga menjabat sebagai manajer timnas renang. Kemudian, PRSI menerbitkan Surat Keputusan PB PRSI Nomor 14 Tahun 2022 yang salinannya diterima ANTARA. Terdapat 23 nama yang menjadi bagian dari persiapan menghadapi SEA Games Kamboja dan Asian Games 2022 di Hangzhou, China yang bergulir tahun depan. Namun dalam daftar tersebut, beberapa nama yang sebelumnya langganan pelatnas seperti Glenn Victor Sutanto, Gagarin Nathaniel, I Gede Siman Sudartawa, hingga Kania Dewi terdepak dari pelatnas 2022. Bahkan, Aflah Fadlan Prawira yang mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 tidak masuk dalam skuad pelatnas 2022. Hal ini membuat sejumlah atlet tersebut mempertanyakan proses pemanggilan melalui media sosial. Terkait hal tersebut, Wisnu pun memberikan penjelasan. Dia mengatakan 23 nama yang masuk dalam pelatnas renang Indonesia tahun 2022 memang diisi mayoritas perenang muda. Tujuannya sesuai dengan DBON yakni melakukan pembinaan jangka panjang yang berfokus pada prestasi perenang di tingkat Olimpiade. “Ada tiga landasan dalam DBON, pertama untuk Olimpiade 2024 di Paris, Olimpiade 2028 di Los Angeles, dan Olimpiade 2032 di Brisbane,” kata Wisnu. “Di Olimpiade 2028, kami harapkan atlet sudah bisa memberikan kontribusi dengan melampaui kualifikasi limit A dengan masuk 16 besar dunia,” ujarnya menambahkan. Dengan demikian sudah saatnya, kata Wisnu, memberikan tongkat estafet ke perenang muda. “Sesuai dengan tujuan program DBON dan juga PPON mereka menyampaikan komposisi 60 persen atlet junior dan 40 persen atlet senior. Kami kombinasi untuk mendukung program pemerintah,” kata Wisnu. Meski begitu, atlet senior yang tak masuk pelatnas 2022, lanjut Wisnu, tetap akan bisa mengikuti seleksi nasional untuk pembentukan tim SEA Games Kamboja dan sesuai masukan teknis dari pelatih kepala Michael Piper pada Februari 2023. Adapun untuk nama yang masuk pelatnas 2022, delapan di antaranya adalah perenang putra yakni Farrel Armandio Tangkas, Erick Ahmad Fathoni, Pande Made Iron Digjaya, Joe Aditya, Nicholas Karel Subagyo, Andi Muhammad Nurrizka, Romeo Lingga Al Farizi, dan Alvino Dika Wijaya. Lalu ada juga atlet junior I Komang Gede Mas Dekotama Putra, S. Maliki Allim, dan Ibrahim F. Faqih. Pada sektor putri ada Azzahra Permatahani, Flairene Candrea W, Masniari Wolf, Angel Gabriella Yus, Adelia, Serenna Karmelita M, Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi, dan Ni Putu Pande Lisa Primasari. Untuk junior ada Michlle Surjadi Fang, Gusti Ayu made Nadya Saraswati, Ni Kadek Rena Kartika, dan Kezeea Octavia Damayanti. PB PRSI telah memanggil 23 perenang untuk mengikuti Pelatnas renang 2022 Berikut nama-namanya.#PBPRSI#renang#pelatnasrenang pic.twitter.com/ij0llb4MzG — Akuatik Indonesia (@akuatikid) October 17, 2022

Masniari Wolf tak mau terbebani masuk proyeksi Olimpiade

Masniari Wolf tak mau terbebani masuk proyeksi Olimpiade

Perenang keturunan Indonesia-Jerman, Masniari Wolf, mengaku tidak mau terbebani oleh proyeksi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 atau Olimpiade Los Angeles 2028 menyusul keberhasilannya membawa pulang emas pada SEA Games Vietnam bulan lalu. “Saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya, tetapi ada banyak orang di tim nasional, sehingga mereka dapat mendukung saya dan mereka juga mencoba untuk pergi ke Olimpiade, dan tekanan tidak hanya ada pada saya,” ujar Masniari saat melakukan bincang media secara daring, Selasa. Atlet berusia 16 tahun itu berhasil meraih emas nomor 50 meter gaya punggung putri pada SEA Games Vietnam, menjadi penyumbang medali emas pertama cabang olahraga renang. Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri penantian medali emas renang putri Indonesia selama 11 tahun sejak Yessy Yosaputra berhasil merebut emas pada nomor 200m gaya punggung SEA Games 2011 Palembang. “Saat raih medali emas nomor 50 meter saya cukup terkejut karena bisa berenang secepat itu. Selanjutnya saya ingin tampil di Kejuaraan Dunia junior dan tentu ingin di nomor 100 meter gaya punggung sampai Olimpiade nanti,” ucap Masniari. Perenang yang memiliki darah Batak itu bercerita bahwa dia melakukan pelatihan sendiri bersama klubnya dan bertolak ke Vietnam langsung dari Jerman bersama ibunya untuk mengikuti SEA Games. Bergabungnya Masniari dengan timnas pada menit-menit terakhir tersebut menurut Manajer Tim Renang Indonesia, Wisnu Wardhana, dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk konfirmasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan panitia penyelenggara VISGOC. Wisnu mengatakan sebenarnya sudah melakukan kontak dengan Masniari sejak 2017 dan melakukan pertemuan pada 2019. Saat dunia dilanda pandemi COVID-19, Masniari terus berlatih dan catatannya hampir memecahkan rekornas, yang membuatnya lolos kualifikasi untuk masuk timnas. “Melalui proses panjang Masniari akhirnya bisa tampil di SEA Games dan meraih medali emas. Ini terobosan bagi renang Indonesia karena banyak diaspora Indonesia yang masih punya jiwa nasionalis,” kata Wisnu. “Setelah ini saya akan ke Jerman berharap bertemu pelatihnya langsung memprogramkan Masni untuk bisa masuk ke Olimpiade Paris.” lanjutnya. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Harlin Rahardjo, mengatakan federasi akan terus memberikan kesempatan kepada perenang-perenang muda untuk bisa lebih berkembang. “Masniari ini menjadi project kita untuk menuju Olimpiade 2024 dan 2028 karena kita tidak ingin jago kandang atau pun di SEA Games, walaupun di SEA Games kita masih ketinggalan dari Singapura dan Vietnam,” kata Harlin. “Namun, kita juga punya cita-cita untuk meloloskan atlet untuk Olimpiade yang bukan melalui wildcard atau universality. Semoga ini bisa terwujud di 2024 atau 2028,” ujarnya menambahkan.

Perenang Muda Probolinggo Sabet 6 Emas Piala Walikota Surabaya

Perenang Muda Probolinggo Sabet 6 Emas Piala Walikota Surabaya

Perenang muda asal Kabupaten Probolinggo, Almira Balqis Azizi Alfladea, meraih prestasi membanggakan dalam Piala Walikota Surabaya tahun 2022. Dalam kejuaraan yang dilaksanakan di kolam renang Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jawa Timur, Sabtu (28/5/2022) dan Minggu (28/5/2022), Almira mendapatkan 6 medali emas, dua perunggu dan satu perak. Karena raihan prestasi itu, perenang binaan Pengkab PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Kabupaten Probolinggo tersebut meraih gelar perenang putri terbaik Kategori Usia (KU) III. Ketua Pengkab PRSI Probolinggo, A’at Kadono mengapresiasi raihan prestasi Almira. Menurutnya, hal ini dapat menjadi modal untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang akan digelar di Kabupaten Jember pada Juni 2022 mendatang. Menurutnya, piala Walikota Surabaya ini merupakan sebuah TC (Training Center) atau pemusatan latihan dalam rangka persiapan atlit yang akan mengikuti Porprov 2022 di Jember. “Dengan ini semakin optimis untuk bisa mencuri medali,” paparnya, Selasa (31/5/2022). A’at menjelaskan, pada dasarnya ada dua atlet renang yang dikirim oleh Pengkab PRSI Probolinggo dalam ajang Piala Wali Kota Surabaya tersebut. Satunya adalah Chalista, yang mampu meraih medali 1 perak dan 3 perunggu. “Harapannya menang saat ajang regional Jawa Timur,” kata A’at. Sementara, Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo, Sugeng Nufindarko turut mengapresiasi prestasi yang diraih oleh para atlet renang. Ia turut berharap atlet asal Kabupaten Probolinggo bisa meraih medali di Porprov nanti. “Semoga sukses lagi di kejuaraan lainnya,” harap Sugeng.

PRSI Mulai Seleksi Perenang untuk SEA Games Vietnam

Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menggelar seleksi untuk menentukan 16 perenang inti yang akan diboyong ke SEA Games 2022 Vietnam. Seleksi time trial (waktu ujicoba) digelar tiga hari di Stadion Akuatik GBK, Jakarta mulai 10 hingga 12 Maret 2022. “Seleksi ini bertujuan memilih 16 perenang inti timnas Indonesia yang akan bertanding di SEA Games sesuai kuota yang ditetapkan Kemenpora dan KOI. Setelah tiga hari time trial, nama-nama 16 perenang ini akan diserahkan ke panitia SEA Games,” Kata Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo, di Jakarta, kemarin. Seleksi diikuti perenang pelatnas dan non pelatnas peringkat 10 besar nasional. Harlin mengatakan para perenang pelatnas meski masih mendominasi tetap mendapat perlawanan sengit dari perenang non pelatnas. Harlin berharap Kemenpora dan KOI dapat menambah kuota perenang yang dikirim ke SEA Games untuk mengakomodasi perenang-perenang muda berbakat tersebut untuk regenerasi. Pelatih Kepala, Albert Sutanto mengatakan para perenang pelatnas sebagian sudah mendekati waktu terbaiknya seperti Glen Victor Sutanto dan Patrisia Yosita. Ia mengatakan mereka masih menjalani latihan berat sehingga belum bisa dipaksa untuk menembus waktu tercepat. “Namun mereka sudah mengalami perkembangan. Kita atur ritmenya di sisa waktu 8 pekan, puncak performanya bisa meledak di SEA Games 2022, Mei nanti,” tutup Albert.

Persiapan SEA Games 2022 Vietnam, Tim Pelatnas Renang Gelar Time Trial

Tim pelatnas renang Indonesia menggelar Time Trial yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 21 Februari 2022. Time trial ini sebagai persiapan tim pelatnas renang menuju SEA Games 2022 Vietnam, 12-30 Mei. Time Trial langsung dipimpin Pelatih asing asal Australia, Michael Piper yang juga dihadiri Harlin E. Rahardjo (Waketum PB PRSI) dan Ali Patiwiri (Sekjen PB PRSI). Time Trial ini dilakukan untuk mengetahui catatan waktu terbaik para perenang yang telah menjalani pelatnas sejak awal Februari. Time Trial kali ini, Pelatih asal Australia Michael Piper menguji nomor estafet 4×100 meter gaya ganti, serta para perenang wajib sprint 50 meter. Khusus untuk Azzahra time trial kali ini di uji nomor 200 meter gaya ganti. Selain Michael Piper, ofisial pelatnas renang Indonesia yang menghadiri Time Trial ini yakni Wisnu Wardhana (Manajer), Albert Sutanto (Pelatih Kepala), Dony B.Utomo, Marifa Herman Yus, Hendry Sutanto, Chairul Umam (pelatih). Para atlet yang berpartisipasi adalah Glen Victor Sutanto, I Gede Siman Sudartawa, Gagarin Nathaniel Yus, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Joe Aditya, Andi Muhammad Nurizka, Erick Ahmad Fathoni, Reza Bayu Prasetyo, Azzahra Permatahani, Patricia Yosita, A.T. Vannesae Evato, Flairene Candrea, Angel Gabriele Yus. “Dengan melakukan Time Trial rutin ini menjadi ujicoba untuk menilai kemajuan yang telah dicapai atlet selama berlatih di pelatnas. Time Trial ini juga untuk melihat kelemahan dari para perenang untuk segera bisa diperbaiki secepatnya. Time Trial ini juga untuk memperkuat kebersamaan dan kekompakan tim. Lihat saja, bagaimana seluruh perenang ikut mensupport Azzahra yang berenang sendirian di nomor 200 meter gaya ganti,” ujar Harlin Rahardjo, Waketum PB PRSI. Rencananya Time Trial ini akan rutin dilakukan setiap 2 pekan sekali untuk melihat perkembangan setiap perenang. “Tujuan Time Trial ini untuk mempersiapkan atlet menuju kompetisi, karena saat ini tidak ada kompetisi. Jadi kami melakukan improvisasi dengan rutin menggelar time trial, supaya atlet terbiasa dengan atmosfer kompetisi,” jelas Michael Piper. “Dibandingkan Time Trial sebelumnya, saat ini ada kemajuan, terutama untuk 50 meter awal semuanya semakin cepat. Tinggal bagaimana memperbaiki di 50 meter terakhir. Kita masih punya waktu 12 pekan, ini yang harus dimanfaatkan,” imbuh Michael Piper. “Time trial kali ini cukup memuaskan, khususnya di nomor gaya punggung. Namun untuk 200 meter gaya ganti saya belum puas, akan terus saya perbaiki. Pelatih Piper, punya cara tersendiri untuk terus meningkatkan kemampuan dan saya terus mempelajarinya,” ucap Azzahra. Rencananya, tim pelatnas akan mengikuti ujicoba ke luar negeri yakni Singapore National Age Group (SNAG) Championship yang berlangsung di Singapura, 17-21 Maret 2022. Sebelum ke Singapura, PB PRSI akan menggelar seleksi akhir untuk menentukan atlet-atlet yang akan membela Indonesia di ajang SEA Games 2022 Vietnam.

Perenang Muda Balikpapan Sabet Tujuh Medali di Kejurnas di Yogyakarta

Perenang Muda Balikpapan Sabet Tujuh Medali di Kejurnas di Yogyakarta

Siswa SMPN 5 Balikpapan, Farand G Simon, berhasil menyabet tujuh medali di ajang Kejuaraan Renang antar Sekolah dan Perguruan Tinggi se-Indonesia, di Yogyakarta pada 12-13 Februari lalu. Farand berhasil meraih lima emas dari 400 meter, 200 meter dan 100 meter gaya bebas, 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu serta dua perak dari 200 meter gaya kupu-kupu dan 50 meter gaya bebas. “Tentu saja bahagia dan bangga bisa berprestasi bagi SMPN 5 Balikpapan pada kejuaraan tingkat nasional tersebut,” ujar siswa kelas IX ini. Torehan ciamik Farand tidaklah mudah. Dia kerap dipandang sebelah mata oleh peserta lain. Selain itu, persaingan pada ajang bergengsi tersebut berat, terutama perenang asal Jawa dan Bali. “Persaingan ketat dari SMP Cita Hari Christian School, Surabaya dan SMP Negeri 1 Singraja, Buleleng,” ungkapnya. Putra pasangan anggota DPRD Balikpapan, Simon Sulean dan Yohana Mangape ini akan terus berlatih untuk mempersiapkan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) kendati belum dirilis. “Yang penting saya tetap latihan rutin saja,” katanya. Di tengah minimnya fasilitas kolam renang di Kota Beriman, remaja 15 tahun ini tetap mampu menorehkan yang terbaik. Di mana saat ini Balikpapan belum memiliki kolam renang standar sebagai sarana penunjang latihan dan kompetisi. “Makanya kami (atlet, Red) sangat berharap pemerintah bisa merealisasikan pembangunan kolam renang yang sesuai standar untuk latihan dan kejuaraan,” paparnya. Untuk diketahui Farand juga didapuk sebagai Farand sebagai perenang terbaik KU II pada kejuaraan renang antar sekolah dn perguruan Tinggi se-Indonesia. Ketua Pengkot Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Balikpapan, Ali Bausat, menyebut, ada 12 perenang Balikpapan yang ambil bagian pada kejuaraan di Yogyakarta tersebut. “Selain Farand, perenang putri, Kaysha Radji Marzeanty juga turut mempersembahkan medali. Ini tentu prestasi yang membanggakan bagi Balikpapan dan khususnya sekolah mereka,” kata Ali Bausat.

PB PRSI Panggil 16 Perenang Pelatnas SEA Games Dan Asian Games 2022

Jakarta, Sebanyak 16 perenang putra dan putri dipanggil Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI untuk mengikuti Pemusatan Latihan Naaional atau Pelatnas guna menghadapi dua multi event SEA Games 2022 dan Asian Games 2022. SEA Games 2022 akan berlangsung di Vietnam 12-23 Mei dan Asian Games 2022 di Hangzhou, September mendatang. Waketum PB PRSI Bidang Pembinaan dan Prestasi, Reswanda mengatakan pelatnas renang dimulai 3 Februari 2022. “Alhamdulillah berkat usaha yang dilakukan Ketum PB PRSI langsung kontak dengan Menpora dan jajarannya, kita diberi kesempatan melakukan presentasi secara detil apa yang telah kita lakukan dan akan dilakukan kemudian. Dan respon Kemenpora sangat baik sehingga pelatnas renang bisa dimulai 3 Februari,” ujar Reswanda. “Saat ini kita mulai 16 perenang, kemungkinan jumalahnya akan bertambah dalam beberapa minggu ke depan. Yang terpenting kita bisa memulai pelatnas sejak Februari sangat banyak manfaatnya jelang bertanding di SEA Games yang tersisa 14 minggu lagi. Ini harus dioptimalkan,” jelasnya. Dari 16 perenang, selain dihuni para perenang senior, 30 persen juga diisi wajah-wajah baru yang menghiasi bangku pelatnas. Di bagian putra beberapa perenang senior yang dipanggil seperti jagoan 50 meter gaya punggung I Gede Siman Sudartawa, spesialis gaya dada Gagarin Nathaniel Yus, juga perenang jarak jauh Fadlan Prawira. Sedangkan empat wajah baru ada Andi Muhammad Nurrizka (Jatim), Erick Ahmad Fathoni dan Reza Bayu Prasetyo (Jabar), serta Joe Aditya (Jakarta) Di bagian putri dua perenang yang baru bergabung ada dua perenang DKI Jakarta yakni Flairene Candrea dan Angel Gabriella Yus. Selebihnya ada perenang Azzahra Permatahani, Adinda Larasati Dewi, AA Istri Kania, juga kembalinya Patricia Yosita. *** *Berikut daftar tim pelatnas renang :* Tim Pelatih : Wisnu Wardhana, Albert C. Sutanto, Dony B.Utomo, Marifa Herman Yus, Hendry Sutanto, Michael Piper. Putra : I Gede Siman Sudartawa, Glen Victor Sutanto, Gagarin Nathaniel Yus, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Andi Muhammad Nurrizka, Erick Ahmad Fathoni, Reza Bayu Prasetyo, Joe Aditya. Putri : Azzahra Permatahani, Patricia Yosita, AA Istri Kania Ratih, Adinda Larasati Dewi, Anandia Treciel Vanessae Evato, Flairene Candrea, Angel Gabriella Yus.

Anin Bakrie Pantau Seleknas Polo Air Putra Menuju Asian Games 2022

Ketua Umum PB PRSI, Anindya Bakrie meninjau seleksi nasional polo air putra yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Sabtu, 22 Januari 2022. Seleknas berlangsung tiga hari 20-22 Januari 2022 ini menerapkan protokol kesehatan ketat, sesuai anjuran pemerintah. Seperti melakukan tes antigen dan lainnya. Materi seleknas berasal dari Pelatih Milos Sakovic di Serbia dan di Jakarta dipantau langsung Komtek Polo Air PB PRSI, Dean Baldwin dan jajarannya. Anindya cukup senang dengan antusias para atlet yang mengikuti seleknas bertambah menjadi 54 atlet dari 9 daerah yakni Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua. “Kita gelar seleknas tetap menerapkan prokes yang ketat. Awal seleknas diikuti 49 atlet dan terus bertambah menjadi 54 atlet hingga hari ketiga. Itu artinya polo air diminati, senang dengan antusias tinggi yang ditunjukan para atlet polo air. Semoga dengan antusias ini bisa membuahkan prestasi,” ujar Anindya Bakrie. “Pertama kali seleksi nasional ramai banget dibanding tahun sebelumnya. Dari berbagai daerah banyak yang ikut, saya juga terpancing untuk memberikan yang terbaik. Semakin banyak yang ikut, menambah persaingan jadi lebih kompetitif,” ucap kiper nasional polo air, Novian Putra. “Seleksi ini bagus, saya dan Tim Papua berhasil meraih medali perunggu dan antusias ikut seleksi dengan harapan bisa masuk Timnas,” ucap Ahmad Fauzi Mappatabe, attlet polo air dari Papua. Sebelumnya, Timnas Polo Air Indonesia mencetak sejarah kali pertama meraih medali emas di ajang SEA Games 2019 Filipina, mematahkan dominasi Singapura yang sudah jadi juara sejak 52 tahun silam. “Kita bersyukur juara bertahan SEA Games 2019 polo air putra. Kita ingin pertahankan medali emas polo air putra. Dan ini kita memulai pelatnas untuk bisa bersaing secara kompetitif di ajang Asian Games 2022 Hangzhou Cina,” ucap Anindya Bakrie. Keikutsertaan polo air putra di Asian Games 2022 sangat penting, karena rival di SEA Games, negara Singapura juga jadi langganan tampil di Asian Games. Pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta, Singapura berhasil menempati peringkat enam dan Indonesia posisi delapan besar. Berkat pengalaman di Asian Games, Timnas polo air putra Indonesia bisa jadi juara di SEA Games 2019, menyisihkan Singapura. Seleknas hari ketiga, Sabtu 22 Januari 2022, para atlet menjalani tes permainan. Dari 54 atlet ini akan dipilih 26 atlet untuk menjalani tes seleknas tahap dua. Rencananya tim akan dibentuk sebagai persiapan menuju Asian Games Hangzhou, September 2022. Selain Anindya Bakrie, seleknas juga dipantau jajaran pengurus PB PRSI lainnya seperti Reswanda (Waketum), Ali Patiwiri (Sekjen).

Tebar Semangat Olahraga Renang ke Generasi Muda Melalui Konten TikTok

Tebar Semangat Olahraga Renang ke Generasi Muda Melalui Konten TikTok

Timotius Mulyadi kini tak hanya dikenal sebagai atlet renang saja. Melainkan content creator di TikTok. Pria 23 tahun ini berhasil mendapatkan 3,6 juta pengikut dari konten-konten seputar olahraga renang di TikTok. Timotius Mulyadi juga memenangkangkan challenge TikTok #TauGaSih dari konsistensinya menggarap konten olahraga renang ini. “Renang itu bukan hanya main-main air dan hiburan,” begitulah kata Timotius Mulyadi. Timotius atau yang akrab disapa Timboi ini merupakan seorang atlet renang Pelatda DKI Jakarta sekaligus mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran. Di tengah kesibukannya sebagai atlet dan mahasiswa, Timboi menyempatkan diri untuk memberikan edukasi tentang olahraga renang yang dikemas sedemikian rupa agar dapat menghibur penontonnya. Timboi memulai perjalanannya di TikTok dari challenge “Swimmer Check” dari luar negeri. Kala itu, dia melihat belum banyak atlet renang di Indonesia yang mengikuti tren tersebut. “Dari situ aku coba upload, ternyata banyak yang suka,” kata Timboi dalam kesempatan wawancara, Senin (27/12/2021). Setelah melihat peluang besar tersebut, Timboi pun mengembangkan konten dan memiliki haluan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda terkait bagaimana dunia renang. “Tujuannya agar masyarakat menggemari olahraga renang, terutama di kalangan remaja sehingga mereka bisa berpikir ternyata olahraga renang bukan hanya main-main air dan hiburan, tapi bisa untuk jadi atlet, yang bisa banggain daerah maupun Indonesia,” ujarnya. Sebab, untuk menjadi seorang atlet renang itu tidak mudah, butuh proses panjang dan harus dimulai sedini mungkin. Oleh karenanya, Timboi menyasar para remaja dan generasi muda di kontennya. Dia lantas mencoba telaten menggarap konten dan mengusahakan konten renang setiap harinya di platform TikTok. Tantangan bikin konten di air Membuat konten olahraga renang yang erat kaitannya dengan air ternyata bukan tanpa risiko. Timboi mengaku menemui banyak tantangan saat membuat konten di air. “Itu sebenernya udah termasuk konsekuensi dari konten. Dan buat konten di air itu ya banyak challenging-nya,” akuinya. Terlebih, sebagian besar konten yang dibuat oleh Timboi tidak menggunakan voice over , melainkan berbicara langsung saat merekam. “Itu kadang challenging-nya di situ. Kadang menggigil, kadang kedinginan,” Timboi menyiasati tantangan tersebut dengan membuat variasi konten agar tidak melulu ‘ngonten’ di kolam renang. Selain itu, dia juga kerap membuat konten dengan menjawab tantangan dari penonton. Bikin konten di laut? Pada helatan PON XX Papua 2021 lalu, Timboi berhasil meraih medali perunggu untuk cabang olahraga renang perairan terbuka nomor 3 kilometer kategori putra. “Aku spesialisasinya di renang perairan terbuka. 2016 aku dapet (medali) perak di 10 km, 2021 di 3 km di PON Papua, dapet medali perunggu,” kata Timboi. Kendati demikian, dia lebih kerap membuat konten di kolam renang. Hal ini karena latihan renang memang lebih banyak dilakukan di kolam ketimbang di perairan terbuka seperti laut. “Sesi latihan di laut itu hanya 1-2 kali sesi aja dalam sebulan,” Namun, Timboi tetap mengusahakan untuk membuat konten di laut jika memang sedang latihan di sana. Pun, jika sedang berlibur di pantai, dia juga akan membuat konten di pantai sebagai variasi agar penonton tidak bosan. Menurut Timboi, hal yang paling penting dari konten adalah tetap dapat menginspirasi dan memberikan edukasi terhadap penontonnya.

Albert: Saat Ini Ada Dua Perenang Muda Potensial

Albert: Saat Ini Ada Dua Perenang Muda Potensial

Pelatih Timnas renang Indonesia, Albert C. Sutanto, optimistis dengan masa depan cabor renang Indonesia. Albert C. Sutanto menyebut Indonesia saat ini memiliki banyak perenang muda yang berpotensi menggebrak di level dunia. Dua di antaranya merupakan perenang dari sektor putri, yakni Angel Gabriella Yus dan Flairene Candrea. “Sebenarnya lapis bawah ini banyak sekali. Beberapa sudah menunjukkan potensinya,” ujar Albert dikutip dari Antara. “Tapi kalau untuk level internasional, so far kelahiran 2000 ke bawah kami anggap junior, mungkin baru dua,” ungkapnya. Potensi Angel dan Flairene, ujar Albert, mulai terliihat saat tampil pada PON XX Papua 2021. Keduanya kembali unjuk gigi pada ajang Indonesia Open Aquatic Cgampionship di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 9-12 Desember 2021. Diketahui, Angel adalah peraih emas pada nomor 50m gaya kupu-kupu pada PON Papua. Wakil DKI jakarta tersebut finis dengan catatan waktu 28,20 detik. Sebelum meraih emas, Angel juga memecahkan rekor nasional pada babak kualifikasi nomor tersebut dengan waktu 27,40 detik. Torehan tersebut melampaui catatan yang dibukukan AA Istri Kania Ratih Atmaja di Singapura pada 2018 silam, yakni 27,85 detik. Sementara itu, Flairene memecahkan rekor nasional KU 1 saat turun pada Indonesia Open nomor 100m gaya punggung putri dengan catatan waktu 1 menit 3,81 detik. Catatan ini dibukukan Flairene sebagai perenang pertama nomor estafet 4x100m gaya ganti putri. Adapun rekor sebelumnya dipegang oleh Masniari Wolf, yang membukukan waktu 1 menit 3,89 detik pada 17 Oktober 2021 di Berlin, Jerman. Albert menambahkan, kedua perenang beia ini menjadi harapan baru pada sektor putri pada ajang multievent Asia Tenggara, SEA Games Hanoi 2022. “Gabriella diandalkan pada nomor 50m dan 100m gaya kupu-kupu. Sementara Flairene nomor andalannya adalah 100m gaya punggung,” tuturnya. “Dia adalah atlet kelahiran 2005 yang catatan waktunya sudah melewati seniornya,” ujar Albert memungkasi.

HUT Ke-70 PRSI, Mulai Penghargaan Sampai Olimpiade 2032 

Rayakan HUT Ke-70, PRSI Bertekad Cetak Sejarah

Jakarta, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI merayakan ulang tahun ke-70 secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Acara dimulai dengan memberikan piagam penghargaan kepada dua staf PB PRSI yakni kepada Rojali yang sudah mengabdi selama 30 tahun dan Nanik Purwaningsih yang mengabdi selama 20 tahun. “Saya memberikan penghargaan kepada dua staff PRSI atas dedikasi dan pengabdian selama 30 tahun,” ujar Ketua Umum PB PRSI 2021-2025, Anindya Novyan Bakrie dalam acara syukuran HUT ke-70 di Oval Plaza Atrium, Epiwalk Rasuna, Kuningan Jakarta, Minggu 21 Maret 2021. PB PRSI didirikan pada 21 Maret 1951 dengan Ketua Umum Pertama Prof. dr. Poerwo Soedarmo. PB PRSI menaungi beberapa disiplin olahraga yakni renang, renang artistik, renang perairan terbuka, polo air dan loncat indah serta satu lagi renang master. “Kita berterima kasih kepada pahlwan PRSI waktu itu Profesor Poerwo yang telah membuat sejarah. Ke depan tantangannya adalah PRSI sejarahnya apalagi,” papar Anin. “Pada 2018 Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games. Selanjutnya bagaimana kita mendukung pemerintah supaya Indonesia menang biding tuan rumah Olimpiade 2032. Tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi,” jelas Anindya. Saat ini, lanjut Anin, PRSI fokus menyiapkan atlet menuju Olimpiade 2032. “Kita juga harus kerja keras pembibitan untuk Olimpiade 2032. Atlet dengan usia 11-12 tahun kita siapkan menuju Olimpiade. Sport science menjadi basis pendataan yang sangat penting untuk sukses pembinaan,” ucapnya. Perenang I Gede Siman Sudartawa yang hadir berharap pada HUT ke-70, PRSI bisa terus berjaya. “Harapannya PRSI ke depan lebih baik lagi, atlet juga terus mendapat perhatian supaya bisa mencetak prestasi yang baik,” jelas Siman yang didampingi Glen Victor Susanto dan Pelatih Albert Sutanto. Dalam acara ini juga hadir atlet loncat indah Andrian dan Adityo Restu serta pelatih Harli Ramayani dan Pranarta. Juga perwakilan polo air Ridjkie Mulia dan Rezza Audtya yang didampingi Pelatih Dean Baldwin. Perwakilan dari KONI Pusat adalah Wakil Sekjen Otniel Mamahit dan juga perwakilan Komite Eksekutif NOC Indonesia yakni Indra Gamulya dan Arlan Lukman.

Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Perenang muda Indonesia, Azzahra Permatahani, terus mempersiapkan dirinya untuk mengikuti dua kejuaraan multi ajang penting di tahun ini yakni, Olimpiade Tokyo dan Sea Games Hanoi. Gadis kelahiran Jakarta, 7 Januari 2002 ini menjelaskan, dirinya memiliki target yang ingin dicapai. Azzahra mengaku target utamanya untuk dua Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi mendatang ialah memperbaiki catatan waktunya. Maka dari itu, saat ia terus berlatih mengembalikan kekuatan. Hal ini sempat terkendala akibat awal covid-19 tahun 2020 lalu yang membuat latihannya sempat diliburkan. “Sekarang latihannya mulai maksimal. Latihan renang biasanya sembilan kali dalam seminggu, dua kali gym juga. Selain itu saya joging dan skipping,” ujar Zahra, dilansir Warta Kota. “Target utama saya memang memperbaiki catatan waktu baik di Olimpiade maupun di Sea Games, dan saya bersyukur saat ini latihan sudah bisa digelar di kolam renang Akuatik, Senayan, Jadi saya bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi,” jelasnya. Zahra sendiri merupakan pemegang tiga rekor nasional yakni nomor 200 meter gaya dada putri, 200 meter gaya ganti putri, dan 400 meter gaya ganti putri. Bahkan dirinya telah menembus limit B nomor 200 meter gaya ganti putri. Sebelumnya pada tahun 2019 lalu, Zahra memecahkan rekor nasional nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Anandia Treciel Vanessa Evato dengan catatan waktu 2 menit, 32,57 detik. Prestasi Azzahra Permatahani: Medali Perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur Medali Emas Indonesia Open 2018 Jakarta Medali Emas SEA Age Group 2018 Filipina Medali Emas SEA Age Group 2019 Kamboja Medali Perunggu SEA Games 2019 Filipina

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Dukung Anindya Bakrie Kembali Pimpin PB PRSI

Anindya Bakrie diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025.

Jakarta, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap besar Anindya Bakrie bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025. Hal ini disampaikan Okto usai menerima Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia di kantor KOI, Plaza FX Jakarta, Senin 2 Februari 2021. Anindya melaporkan kesiapan PB PRSI yang akan menggelar Munas akhir Februari nanti. Karena situasi pandemi Covid-19, Munas PRSI berlangsung virtual. Dalam kesempatan ini Okto berharap Anindya bisa terus memimpin PB PRSI untuk periode kedua 2021-2025 . Okto menilai kepemimpinan PB PRSI 2016-2020 telah mencetak sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2019 Filipina. Okto yang menyaksikan langsung di Filipina, mengaku bangga Tim Polo Air Putra bisa mematahkan dominasi SIngapura yang sudah juara 27 kali SEA Games, dan ini juga emas pertama Indonesia sejak 1977 atau 42 tahun silam. “Kami dari Komite Olimpiade Indonesia berterima kasih atas kunjungan sekaligus laporan akhir dari teman-teman PRSI. Kita ucapkan selamat atas semua keberhasilan yang telah ditorehkan karena saya pribadi menjadi saksi sejarah ketika (Timnas polo air putra) Indonesia bisa menang melawan Singapura setelah 42 tahun tidak terkalahkan (di SEA Games) dan ini prestasi yang tidak boleh diabaikan,” kata Okto. “Kita bersyukur ketua umum renang sosoknya seperti Pak Anin yang memang suka renang. Jadi, kalau punya ketum yang suka dan punya passion terhadap olahraganya, Insya Allah prestasinya juga bisa lebih baik lagi. Sosok pak Anin adalah sosok yang paling baik dan sangat tepat untuk bisa kembali memimpin PRSI ke depan. Semoga PRSI bisa selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Okto. Okto juga berharap, PB PRSI bisa memberikan dukungan untuk kampanye Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dalam pertemuan ini, Anindya didampingi jajaran pengurus Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum) dan Zoraya Perucha (Kabid Media & promosi). Sementara itu, Anin menyambut baik segala dukungan yang disampaikan KOI kepada PRSI periode kepengurusannya. Namun, Anin meminta agar KOI tetap setia mengawal setiap program PRSI lantaran masih banyaknya tantangan untuk mencapai ke prestasi yang diharapkan. “Akuatik ini punya 5 anak bukan saja renang, tapi ada polo air, loncat indah, renang indah, dan juga renang perairan terbuka serta renang master. Jadi, dibutuhkan organisasi yang kuat dan apa pun yang didukung oleh teman-teman KOI merupakan suatu kehormatan,” ucap Anin. “Semua ini memang tidak bisa PRSI lakukan sendiri dan harus bersama-sama karena tanpa COVID-19 pun sudah menantang apalagi dengan adanya COVID-19. Namun, dengan dukungan dari KOI dan komitmen pihak lainnya dapat memunculkan semangat untuk bisa maju dan pada akhirnya membuat Merah Putih berjaya dan kita semua bangga,” tuturnya. Sebelumnya, Anindya Bakrie juga mendapat dukungan dari Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.