Kontrak Pelatih Asing, Perbasasi Bidik Perstasi di Level Asia

Aksi salah satu atlet softball di kejuaraan tingkat nasional. (extrajossbar.com)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Persatuan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) mendatangkan dua pelatih asing, yakni Zenon Winters (Australia), dan Apolonia Rosales (Philipina). Harapannya, Indonesia bisa bersaing di level Asia. Winters merupakan pesoftball terbaik dunia pada 2015. Sedangkan Rosales pernah membawa Indonesia U-19 masuk tiga besar Asia pada 2017. Mereka bakal didampingi pelatih lokal, Leonard Djarkasih dan Agus Gumilar. Pada akhir April nanti, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Kejuaraan Softball Asia ke-10. Kejuaraan ini sekaligus menjadi ajang untuk mengikuti Kejuaraan Dunia di Republik Ceko, pada akhir tahun ini. Sejumlah negara telah memastikan untuk berpartisipasi di Kejuaraan Asia itu, seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Brunai Darussalam, Thailand, Pakistan, India, Jepang dan China. Ripuji, Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi PB Perbasasi, mengatakan pihaknya belum berani memasang targetdi Kejuaraan Asia. Namun, ia menyebut, kehadiran dua pelatih asing ini membuat Timnas makin solid. “Bersama mereka (Winters dan Rosales), kami berharap, Indonesia bisa bersaing di level Asia,” tukas Ripuji seperti dikutip liputan6.com, Senin (26/3). (Adt)

Inilah Pelatih Asing Pertama yang Mengasuh Timnas Indonesia

Sejumlah nama-nama pelatih asing telah hilir mudik mewarnai perjalanan sejarah Timnas Indonesia sejak pertama kalinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan pada tahun 1930 hingga sampai saat ini. Luis Milla, Alfred Riedl, Jacksen F Thiago hingga Ivan Venkov Kolev, tak asing di telinga penikmat sepakbola saat ini. Mereka silih berganti manjadi pelatih asing yang pernah dipilih untuk menangani timnas Indonesia. Namun taukah anda Siapa pelatih pertama Indonesia? Siapa sangka, pelatih asing pertama timnas setelah Indonesia merdeka, ternyata datang dari negeri tetangga. Pelatih asing tersebut ialah Choo Seng Quee. Choo lahir dan besar di Singapura. Sebelum menjadi pelatih sepakbola, Choo tercatat pernah tergabung dalam klub asal Singapura, Singapore Chinese FA. Pelatih yang akrab disapa Paman Choo ini mulai mencuri perhatian publik pasca ditunjuk menjadi pelatih Timnas Singapura di era 1949 hingga 1950. Setahun berselang, Paman Choo diboyong oleh PSSI untuk melatih Timnas Indonesia. Timnas Indonesia saat itu ialah Maulwi Saelan dkk. Paman Cho melatih Timnas Indonesia hingga tahun 1953. Gelaran Asian Games perdana yang di selenggarakan di New Delhi, India pada tahun 1951 menjadi tugas pertama Paman Choo untuk melatih timnas kebanggaan bangsa Indonesia tersebut. Asian Games edisi perdana tersebut mempertandingkan tujuh cabang olahraga, yakni atletik, renang loncat indah dan polo air, kesenian (arts), sepak bola, angkat besi, basket, dan balap sepeda. Pada saat itu, Komite Olahraga Indonesia memutuskan hanya mengikuti dua cabang olahraga yaitu atletik dengan mengirimkan 17 atlet dan sepak bola 18 atlet. Ketua Umum PSSI saat itu, Raden Maladi, saat itu menginginkan Timnas Indonesia harus mampu bermain dengan baik pada gelaran Asian Games perdana tersebut. Dengan begitu Paman Choo memiliki tugas berat, karena dirinya dianggap kompeten untuk mampu menukangi timnas. Saat itu, cabang sepak bola di Asian Games perdana tersebut hanya diikuti oleh enam negara, yaitu Afghanistan, Burma, India, Indonesia, Iran dan Jepang. Sayangnya, Tim Merah Putih belum bisa menampilkan permainan yang memuaskan. Pada babak penyisihan, timnas Merah Putih dibungkam oleh India dengan skor 0-3 yang saai itu India tampil tanpa menggunakan alas kaki atau sepatu pada medio 5 Maret 1951. Mengutip data RSSSF (Rec.Sport.SoccerchoocI Statistics Foundation), gawang Maulwi Saelan dijebol Sahu Mewalal di menit ke-27. Dua gol lainnya masuk ke gawang timnas melalui gol bunuh diri dari bek Chaeruddin Siregar di menit ke-42 dan 50. Menang dari Indonesia, India mengamankan medali emas setelah membekap Iran 1-0. Sumber: Superball.id