Kisah Kadek Agung yang Hampir Berhenti Bermain Sepak Bola Karena Kecelakaan

Kisah Kadek Agung yang Hampir Berhenti Bermain Sepakbola Karena Kecelakaan

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia mampu tampil luar biasa saat melawan Thailand pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (3/6/2021) malam WIB. Sempat tertinggal dua kali dari Thailand, dua kali pula Timnas Indonesia mampu bangkit dan menyamakan kedudukan. Salah satu pemain yang mampu tampil luar biasa adalah Kadek Agung. Ia bahkan mencetak gol penyeimbang kedudukan saat tertinggal 1-0. Bersama Evan Dimas, Kadek menjadi sosok sentral dibalik permainan spartan timnas saat melawan Thailand. Namun, mungkin beberapa dari Anda masih banyak yang masih asing dengan sosoknya. Kadek merupakan pesepakbola muda asal Pulau Dewata. Lahir di Luwus, Tabanan. Ia mengaku sudah menyukai sepak bola sejak masih kecil. “Sejak kecil saya sudah belajar bermain sepak bola. Bagi saya sepak bola adalah segalanya. Bapak sering ajak menonton sepak bola dan lingkungan rumah juga olahraga yang populer adalah sepak bola. Hal inilah yang membuat saya suka dengan sepak bola,” kenangnya. Dibalik karirnya saat ini, ternyata ada cerita kurang menyenangkan. Dalam suatu kesempatan, dirinya ada kesempatan mengikuti seleksi kabupaten dan kota untuk Timnas U-19 era Indra Sjafri. Namun, saat sepulang dari sekolah, Kadek mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkannya mengalami cedera parah dan mengharuskannya untuk istirahat total selama satu tahun. “Iya, waktu itu tahun 2014 saya mengalami kecelakaan sepeda motor, harus ada operasi tempurung kaki kiri yang retak, jadi istirahat satu tahun, beberapa waktu tidak sadar, saat dekat rumah tiba-tiba saya sudah tidak ingat lagi dan terbangun sudah di rumah sakit. Begitu tersadar, sudah banyak jahitan dan retak di tangan serta di dagu. Semua operasi pada waktu itu,” ceritanya. Dirinya saat itu sempat terpikir bahwa karirnya di lapangan hijau sudah tamat. Namun semua pikiran itu dilawannya. Motivasi bangkit dari situasi terpuruk, semangat tinggi demi impiannya sejak kecil. Dia dari awal memang bertekad bulat untuk menjadi seorang pemain lapangan hijau yang handal. “Orang tua waktu itu sudah menangis karena mereka tahu jika cita-cita saya ingin menjadi pemain sepak bola. Namun saya tidak putus asa, saya semangatkan diri sendiri, dan dengan tekad yang kuat, saya sembuh dan sedikit demi sedikit kembali bisa berlatih sepak bola. Butuh waktu satu tahun bagi saya untuk tidak bisa bermain sepak bola dan berjuang pulih kembali,” katanya. Sejak itu, fokusnya adalah bermain bola. Setahun tidak bermain sepak bola, tiba-tiba kesempatan bergabung dengan Bali United Youth tiba. Berkat doa orang tua dan keinginan kuatnya, kini I Kadek Agung bukan hanya menjadi bagian klub Bali United yang menjadi kebanggaan warga Bali tempat kelahirannya. Di dalam timnas Indonesia saat ini, dirinya pun sangat serius dan tak pernah main-main dalam menjalani setiap latihan yang diberikan oleh pelatih. Tak heran hasilnya bisa terbukti. Kadek kini menjadi bagian dari skuad Garuda membawa satu hal membanggakan, yaitu berkat golnya ke gawang Thailand, sekaligus pelecut dan bangkitnya semangat bertanding kawan-kawannya untuk terus bertarung hingga wasit meniupkan pluit tanda berakhirnya laga. “Melawan Thailand kemarin memang tidak mudah, walau kita kemasukan gol lebih dahulu, kita mempunyai daya juang tinggi, jadi kita berusaha untuk mendapatkan poin, dengan kerja keras dan penampilan tim yang maksimal di atas lapangan, kami bisa meraih hasil itu. Vietnam adalah lawan berikutnya, saya kira mereka mungkin akan tampil ngotot juga, tapi kita disini juga memiliki daya juang dan semangat yang tinggi, sesudah meraih satu poin lawan Thailand. Itu mungkin menjadi modal dan saya berharap bisa terus tampil baik serta teman-teman semakin kompak untuk bisa meraih tiga poin,” tutupnya. Kini, Kadek Agung mungkin menjadi salah satu pemain harapan para seluruh insan sepak bola di Indonesia untuk membawa timnas bisa berprestasi di masa mendatang. Biodata: Nama Lengkap: I Kadek Agung Widnyana Putra Tempat Tanggal Lahir: Tabanan, 25 Juni 1998 Posisi: Gelandang Klub: Bali United Karir Klub Junior: 2013–2014 (SSB Putra Tresna) 2015–2017 (Bali United Youth) Karir Klub Senior: 2018 – sekarang (Bali United) Tim Nasional: 2019 Indonesia U-23 2021 Indonesia Senior

Menanti Kiprah Altalariq Ballah Sang Debutan Timnas Indonesia

Menanti Kiprah Altalariq Ballah Sang Debutan Timnas Indonesia

Beberapa waktu lalu, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil 34 nama pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC). TC ini sebagai persiapan menghadapi tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G di Uni Emirat Arab (UEA). Diantara 34 nama tersebut, ada Altalariq Erfa Aqsal Ballah yang juga merupakan pemain muda. Pemain kelahiran 30 Desember 2000 ini menjadi amunisi baru Timnas Indonesia. Altalariq merupakan salah satu empat pemain yang pertama kali dipanggil timnas senior bersama Marc Klok, Saddam Gaffar dan Irfan Jauhari. Keputusan Shin memanggil Altalariq sejatinya cukup menarik. Pasalnya, tidak banyak yang mengetahui sepak terjang eks pemain junior Persib Bandung ini. Bagi yang masih asing, Altalariq adalah pemain berposisi gelandang atau penyerang sayap keturunan Afrika. Ia merupakan anak dari eks legiun asing Liga Indonesia asal Liberia, Anthony Jomah Ballah. “Ya, Alhamdulillah ada kesempatan bisa dipanggil sama timnas. Bersyukur pada Allah juga. Terima kasih sama keluarga dan teman-teman yang bantu juga sehingga saya bisa dipanggil timnas,” kata Altalariq, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa 27 April 2021. Anthony memulai kariernya di Indonesia dengan tampil di PSM Makassar, PSIS Semarang, Persita Tangerang, Arema Malang, dan Persebaya. Menariknya, Anthony cukup lama bermain untuk Persita yang kini dibela Altalariq. Bersama Persita, Anthony mencatatkan 56 penampilan dan mencetak enam gol. Ia biasa mengisi posisi gelandang dan pernah tiga kali tampil untuk Timnas Liberia. Keberhasilan membantu Arema memenangi Piala Indonesia pada 2006 menjadi prestasi terbaiknya di tanah air. Altalariq diketahui memulai kariernya di Persib. Dia pernah tampil di Elite Pro Academy Liga 1. Selain itu, pemain 22 tahun ini juga pernah mendapat beasiswa atlet dari Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung pada 2019. Namun, Altalariq memilih meninggalkan Persib dan bergabung dengan Persita. Ia pun mendapatkan kesempatan tampil membela tim inti Persita di Piala Menpora 2021. Di Piala Menpora, Altalariq turun tiga kali sebagai pemain pengganti. Meski tidak mampu mencetak gol, Altalariq menunjukkan penampilan apik dengan mengisi pos sayap kiri. Kecepatan dan kemampuan menggiring bolanya cukup menonjol. Meski demikian, sebagai debutan, Altalariq dipastikan tak akan mudah mendapatkan satu tempat di pos sayap Timnas Indonesia. Pasalnya, ia harus bersaing dengan nama-nama mumpuni semacam Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Osvaldo Haay. Namun, bukan berarti peluang Altalariq tertutup. Apalagi, Shin dikenal sebagai pelatih yang tak segan memberikan kesempatan besar bagi wajah-wajah baru. Timnas Indonesia saat ini masih menempati posisi lima di klasemen grup G. Poin maksimal yang bisa diraih Timnas Indonesia adalah sembilan angka dengan catatan menang semua laga sisa. Sementara itu, yang lolos ke babak selanjutnya hanya juara grup dan runner-up, yang saat ini diisi oleh Vietnam (11 poin) dan Malaysia (9 poin). Selanjutnya, Garuda Nusantara akan melawan Thailand pada 3 Juni, lalu Vietnam 7 Juni, dan terakhir UEA pada 11 Juni. Daftar 34 nama pemain timnas Indonesia di TC Jakarta untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022: Nadeo Argawinata – Bali United M Riyandi – Barito Putera Aqil Savik – Persib Andy Setyo – Tira Persikabo Arif Satria – Persebaya Rachmat Irianto – Persebaya Ryuji Utomo – Penang FC Yanto Basna – PT Prachuap Elkan Baggot – Kings Lynn Town Nurhidayat – PSM Firza Andika – Tira Persikabo Salman Alfarid – Persija Pratama Arhan – PSIS Rifad Marasabessy – Tira Persikabo Asnawi Mangkualam – Ansan Greeners Koko Ari – Persebaya Evan Dimas – Bhayangkara FC Kadek Agung – Bali United Syahrian Abimanyu – Newcastle Jets Marc Klok – Persija Genta Alfaredo – Semen Padang Witan Sulaeman – FC Radnik Surdulica Adam Alis – Bhayangkara FC Egy Maulana – Lechia Gdansk Yakob Sayuri – PSM Irfan Jauhari – Persis Osvaldo Haay – Persija Kushedya Yudo – Arema FC Altalariq Ballah – Persita Dendi Sulistyawan – Bhayangkara FC Saddam Emiruddin – PS Sleman Septian Satria – Persik Kediri Braif Fatari – Persija M Rafli – Arema FC

Syahrian Abimanyu Resmi Perkuat Klub Australia

Syahrian Abimanyu Resmi Perkuat Klub Australia

Akhir pekan ini, media massa olahraga disibukkan dengan berita-berita kepindahan pemain antar klub. Tak terkecuali para pesepakbola asal Indonesia yang telah merampungkan proses kepindahan mereka. Salah satunya Syahrian Abimanyu yang telah resmi bergabung dengan klub Australia, Newcastle Jets. Abimanyu bergabung dengan status pinjaman dari klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT). Ia akan bertanding di kasta tertinggi Liga Australia yakni A-League hingga akhir musim ini. “Newcastle Jets dengan bangga mengumumkan kedatangan Syahrian Abimanyu dengan status pinjaman untuk musim 2020/21,” tulis pernyataan resmi Jets. Pemain berusia 21 tahun tersebut bergabung bersama Newcastle Jets sebagai bagian dari kebijakan JDT. Dalam klausul kontrak dengan JDT, Abimanyu disebut bakal dipinjamkan ke klub lain pada musim pertama untuk menambah jam terbang. Selain itu, karena slot pemain asing JDT sudah terisi penuh. Dengan bergabungnya Abimanyu, ia diharapkan bisa membantu Newcastle Jets bangkit di sisa musim. Sejauh ini, tim asal New South Wales itu sedang berada di urutan terbawah klasemen sementara A-League dengan 4 poin dari 6 laga. “Dia masih muda tapi memiliki teknik bermain yang dibutuhkan sebagai pemain bernaluri menyerang,” ujar Manajer Operasional Sepakbola untuk Newcastle Jets, Joel Griffiths. “Dia juga pemain yang tak egois. Mentalitas bermain di tim utama yang dimiliki olehnya membuat saya yakin dia akan langsung cocok dengan tim kami,” sambungnya. Saat ini, Syahrian Abimanyu sedang menjalani karantina di Sydney. Ia juga baru bisa bermain membela Newcastle Jets setelah bursa transfer Liga Australia dibuka pada 16 Februari mendatang. Berposisi sebagai gelandang, Abimanyu mengawali karir sepakbolanya bersama SSB Jaya Mandiri Bogor dan Jakarta Football Academy. Kemudian, pada tahun 2016, ia melanjutkan karir juniornya bersama klub La Liga, Spanyol, Levante. Pada tahun 2017, ia kembali ke Indonesia untuk merumput bersama Persija Jakarta. Usai dari Persija, Abimanyu memulai karir seniornya bersama Sriwijaya FC pada tahun 2018. Pada debutnya tersebut, Abimanyu tampil sebanyak 8 kali. Pada musim yang sama, Abimayu pindah ke Madura United usai mencatatkan 20 penampilan dalam dua musim di sana. Setelah dari Madura United, barulah ia mencoba peruntungan dengan bergabung bersama JDT. Di level tim nasional, Syahrian Abimanyu adalah langganan timnas sejak Timnas Indonesia U-16. Ia juga terdaftar dalam skuat Timnas Indonesia untuk SEA Games 2019 di Filipina. View this post on Instagram A post shared by newcastlejetsfc (@newcastlejetsfc)

Mengenakan Batik, Bagus Kahfi Resmi Diperkenalkan FC Utrecht

Mengenakan Batik, Bagus Kahfi Resmi Diperkenalkan FC Utrecht

FC Utrecht telah resmi memperkenalkan Bagus Kahfi sebagai pemain mereka pada Jumat (5/1/2021) sore WIB. Dalam perkenalannya tersebut, Bagus tampak mengenakan batik berwarna coklat-hitam sembari difoto dengan memegang kostum kebanggaan FC Utrecht. Bagus Kahfi akan bersama dengan klub yang bermarkas di Stadion Galgenwaard tersebut hingga pertengahan tahun 2022 dengan opsi perpanjang kontrak selama dua tahun.   Meski dikenalkan oleh akun tim utama, Bagus Kahfi tak akan langsung tampil bersama FC Utrecht senior. Dia akan lebih dahulu diasah performanya di Jong FC Utrecht, tim usia muda yang tampil di Jupiler League, atau kompetisi kasta kedua Liga Belanda. Nama Bagus Kahfi mulai santer dibicarakan pencinta sepak bola Indonesia sebagai bakat muda usai penampilannya di timnas Indonesia kategori U-16 dan U-19 besutan Fakhri Husaini. Kala berada di timnas Indonesia U-16, dia membawa skuad Garuda Muda juara Piala AFF U-18 tahun 2018. Kemudian pada timnas Indonesia U-19, nama Bagus Kahfi tercatat sebagai pemain tersubur di ajang Piala U-18 AFF tahun 2019. Kemampuan tersebut yang membuat Bagus mendapatkan pujian dari Direktur Teknik FC Utrecht, Jordy Zuidam. “Bagus itu pemain yang kreatif dan mempunyai kemampuan teknik, dengan dribble yang bagus,” kata Zuidam di situs resmi FC Utrecht. “Dia sudah terbukti di klub dan tim muda Indonesia bahwa dia mempunyai kemampuan mencetak gol. Untuk Bagus, melangkah dari Indonesia ke Eropa merupakan salah satu yang besar,” lanjutnya. “Oleh karena itu, kami akan memberinya kesempatan untuk melakukan aklimatisasi dengan tim U-18. Di sana dia bisa beradaptasi dan menyatu dengan program kami. Kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk bisa melakukan pengembangan lebih lanjut, Bagus bersama kami dan melihat kesempatan dari ini,” kata dia menambahkan. Bagus Kahfi menjadi segelintir pemain muda Indonesia yang berkarier di Benua Eropa seperti Egy Maulana Vikri (Lechia Gdanks/Polandia), Witan Sulaeman (FK Radnik Surdulica/Serbia), dan Brylian Aldama (HNK Rijeka/Kroasia). View this post on Instagram A post shared by FC Utrecht (@fc_utrecht)

Resmi! Asnawi Bela Ansan Greeners FC

Resmi! Asnawi Bela Ansan Greeners FC

Setelah kabar mengenai kepindahannya kian kencang, Asnawi Mangkualam Bahar akhirnya secara resmi telah dipinang oleh Ansan Greeners FC, klub K-League 2 di Korea Selatan. Asnawi telah mengucapkan salam perpisahan kepada PSM Makassar klub yang telah ia bela selama 4 tahun. Ia mengaku jika bermain di luar negeri merupakan cita-citanya sejak kecil. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa klub luar negeri yang menginginkannya. Namun, Ansan Greeners FC, lah, yang paling serius. Ketika kesempatan tersebut datang, ia pun seakan tidak mau melewatkannya begitu saja. Terlebih, PSM sangat mendukung keputusan Asnawi untuk bermain di luar negeri dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. “Karena memang impian saya sejak kecil bermain di luar negeri. Alhamdulillah baru sekarang mendapat tawaran bermain di luar,” kata Asnawi, dilansir dari Detik.com. “Saya sudah 4 tahun menunggu dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud. Ada beberapa, sih, cuman yang lebih serius yah Ansan,” ujar pemain berusia 21 tahun tersebut. Bagi Asnawi, kiprahnya di kompetisi dalam negeri sejauh ini serasa kurang lengkap karena belum bisa mewujudkan impian masa kecil. “Karena prinsip saya percuma saya berprestasi di Indonesia tapi salah satu impian saya belum terwujud,” tegasnya. Dalam kesempatan berbeda sebelumnya, PSM Makassar yang menjadi klub Asnawi Mangkualam sebelum menuju Ansan Greeners FC sudah turut menyatakan harapannya agar pemain timnas Indonesia itu bisa unjuk gigi di Korea. “PSM Makassar dan Klub K-League 2 Ansan Greeners FC menyepakati melepas pemain Asnawi Mangkualam Bahar,” kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim saat dikonfirmasi, Jumat (29/1/2021). “Meski kontraknya masih tersisa semusim, PSM Makassar bersedia melepas demi pengembangan karier sang pemain. Apalagi di tengah situasi sepakbola dalam negeri yang tidak pasti,” tambahnya. “PSM Makassar berterimakasih atas dedikasi Asnawi dan mendoakannya sukses di Ansan Greneers FC, bisa mengharumkan nama PSM Makassar dan Indonesia. Semoga Ansaan Greneers terus meraih kesuksesan di masa-masa mendatang,” pungkas Sulaiman. Asnawi dikabarkan telah menandatangani kontrak berdurasi 1+1 pada tanggal 19 Januari lalu. Kabar kepindahannya pertama kali ditulis oleh KBS, sebuah media Korea Selatan beberapa waktu lalu. Ada fakta menarik dibalik kepindahan Asnawi. Rupanya ada peran pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam transfer itu. Shin Tae-yong rupanya memberi rekomendasi buat Asnawi Mangkualam, yang ia sebut sangat layak untuk bermain di kompetisi Korsel setelah beberapa kali melihat permainannya. “Pemain ini (Asnawi) nomor 1 di hati saya. Dia pemain yang tak akan saya sesali (untuk direkomendasikan),” kata Shin Tae-yong.

Tiga Garuda Muda di Eropa On Fire!

Tiga Bintang Timnas di Eropa On Fire!

Tiga pesepakbola muda Indonesia yang saat ini tengah merumput di Eropa sedang on fire. Ketiga pemain tersebut ialah Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman dan Elkan Baggott. Masing-masing pemain mendapat menit bermain dan berkontribusi besar dalam laga yang mereka mainkan bersama klubnya. Dimulai dari Egy Maulana Vikri yang akhirnya mencetak gol perdana di skuat utama Lechia Gdansk. Egy menjadi penyumbang 1 gol dan 1 assist dalam kemenangan telak Lechia Gdansk atas Olympia Grudziadz dengan skr 9-1 pada laga uji coba di Sopot, Selasa (19/1/2021). Tak mau kalah, Witan Sulaeman juga mencetak gol untuk timnya, FK Radnik Surdulica juga dalam partai uji coba. Witan Sulaeman mencetak gol untuk Radnik Surdulica dalam laga ujicoba melawan klub Rusia, FC Khimki di Antalya, Turki pada Rabu (20/1/2021) atau Kamis dini hari WIB. Pada laga yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan FC Khimki itu, Witan mencetak gol ketiga FK Radnik Surdulica pada menit ke-88. Sementara itu, pemain terakhir yang tengah on fire yakni Elkan Baggott. Tampil 90 menit bersama Ipswich Town U-23 dalam laga Professional Development League Two melawan Millwal, Senin (18/1/2021). Elkan tak hanya membantu timnya meraih 3 poin, melainkan mencatatkan cleansheet di kandang Millwall dengan skor 1-0. Tambahan tiga poin tersebut membuat Baggott dan rekan-rekannya berjaya di puncak klasemen Professional Development League Two. Mereka mengoleksi 23 poin dari 12 pertandingan, unggul tiga poin dari The Lions (Millwall FC) yang menempati peringkat kedua.

Pemain Muda Indonesia Banyak Dilirik, Giliran Asnawi Diincar Klub Korea Selatan

Pemain Muda Indonesia Banyak Dilirik, Giliran Asnawi Diincar Klub Korea Selatan

Beberapa waktu lalu, banyak pemain muda Indonesia yang mendapat kesempatan untuk berkarir di luar negeri. Seperti Bagus Kahfi (FC Utrecht), Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), dan Witan Sulaeman (Radnik Surdulic). Kali ini giliran pemain PSM, Asnawi Mangkualam Bahar, yang dikabarkan segera bergabung ke klub Korea Selatan, Ansan Greeners. Ia dikabarkan bakal diikat kontrak selama setahun. Kabar mengenai perekrutan Asnawi ini diungkap oleh situs berita Negeri Ginseng, KBS. Lewat salah satu petingginya, Joo Chan-yong, Ansan Greeners FC mengungkapkan perekrutan bek berusia 21 tahun itu. “Pada tanggal 19, sudah diputuskan untuk mendatangkan pemain bertahan tim nasional Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar. Kontrak diatur dengan durasi 1 tahun (dengan opsi perpanjangan 1 tahun,” kata Chan-yong mengenai perekrutan Asnawi. Asnawi akan menjadi pemain Indonesia pertama yang memperkuat klub Korsel. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, rupanya memang sangat menyarankan pemain asal Makassar itu untuk bisa berkiprah di K-League. “Sebagai seorang pemain bertahan, dia merupakan pemain dengan determinasi dan semangat,” kata Shin Tae-yong di KBS. “Sebagai pemain yang menjanjikan, yang menembus Timnas dengan usianya di Indonesia, dia saat ini aktif bermain di Timnas U-23 dan Timnas senior. Dia beroperasi di sisi kanan pertahanan dan kemampuan bertahannya luar biasa dengan menempel pemain depan di hadapannya agar tak bisa menunjukkan kemampuannya dengan baik,” kata dia menambahkan lagi. Klub Asnawi saat ini yakni PSM telah memberi respons terkait rumor tersebut. Melalui Media Officer mereka, Sulaiman Abdul Karim, meski baru sekadar rumor, PSM mendukung Asnawi jika ingin berkarir di luar negeri. Apalagi pemain bertahan timnas Indonesia itu masih sangat muda dan kondisi sepakbola dalam negeri dinilainya masih tak pasti. “Kalau ada peluang untuk pengembangan karier pemain, ya itu bagus untuk pemain. PSM sendiri mendukung perkembangan pemain muda yang berkarier terutama untuk bermain di luar negeri, apalagi dengan kondisi sepakbola dalam negeri yang belum pasti,” jelasnya. Lebih lanjut rumor tersebut juga bagus jika Asnawi dilirik oleh klub luar negeri. Asnawi bahkan disebut sebagai ikon PSM Makassar. “Tapi ini adalah sesuatu yang bagus karena pemain muda asli produk PSM Makassar dan bisa dikatakan sebagai ikon PSM, dikait-kaitkan dengan klub luar negeri,” terangnya. Biodata: Nama: Asnawi Mangkualam Bahar Tanggal Lahir: 4 Oktober 1999 Tempat Lahir: Makassar Posisi: Pemain Belakang Klub: PSM Makassar Fun Fact: Asnawi merupakan anak dari legenda sepak bola asal Makassar, Bahar Muharram.

Kembali Dipanggil Timnas U-19, Pemain Keturunan Jerman Ini Antusias

Kembali Dipanggil Timnas U-19, Pemain Keturunan Jerman Ini Antusias

Kelana Noah Mahessa menjadi salah satu pemain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan/training camp (TC) di Negeri Matador, Spanyol. Seolah tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Kelana langsung memenuhi panggilan tersebut dan mengaku bangga. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab ini merupakan panggilan kedua baginya setelah sebelumnya mengikuti TC di Kroasia. Namun, pada pemanggilan kali ini hanya dirinya saja, sang saudara kandung, Luah Fynn Jeremy Mahesa, tidak termasuk ke dalam skuat Garuda Muda. “Ya saya senang dan bangga dapat kembali bergabung bersama Timnas U-19 setelah sebelumnya ikut TC saat di Kroasia lalu. Saya dalam kondisi baik dan tidak masalah dalam kebugaran,” kata Kelana Noah Mahessa dikutip dari laman resmi PSSI. “Saya bertekad untuk memberikan yang terbaik selama TC ini. Tentu saya harus selalu bekerja keras dan berjuang demi sebuah tempat di timnas Indonesia,” ujar Kelana. Sementara itu, Shin Tae-yong, dalam keterangan pers di Jakarta, menyebut masih akan memanggil salah satu dari Mahessa bersaudara. Saat itu ia menilai Kelana bermain lebih baik ketimbang adiknya. Saat ini Kelana masih memegang paspor Jerman dan harus melepas jika mau memperkuat Timnas Indonesia di ajang resmi. Belum diketahui apakah ia masih akan mau melakukannya setelah ia tak punya kesempatan lagi tampil di Piala Dunia U-20. Kelana sudah tak punya peluang tampil karena usianya sudah mencapai 22 tahun saat Piala Dunia U-20 digelar pada 2023 mendatang. Biodata: Nama: Kelana Noah Mahessa Tanggal Lahir: 30 Januari 2001 Tempat Lahir: Köln Posisi: Gelandang Klub Saat Ini: Bonner SC (Jerman) Idola: Hector Bellerin & Thiago Alcantara

Beckham Putra Diharapkan Dapat Tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20

Beckham Putra Diharapkan Dapat Tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20

Pesepakbola muda asal Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha, terpaksa harus menepi dari lapangan lantaran cedera. Seperti diketahui Beckham mengalami cedera saat menjalani latihan virtual bersama tim nasional Indonesia U-19 pada awal November. Persib Bandung telah memeriksa cedera yang dialami oleh gelandang mudanya tersebut, dan diketahui bahwa yang bersangkutan menderita masalah meniskus, bukan anterior cruciate ligament (ACL). Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts berharap cedera meniskus yang dialami Bekcham bisa segera pulih. Tim medis pun bergerak cepat agar ia bisa tampil bersama Timnas U-19 di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. “Beckham memang menjadi pemikiran kami, karena kami mencoba untuk mendukungnya sebisa mungkin supaya dia bisa bermain bersama tim nasional Indonesia dan bermain di Piala Dunia U-20,” kata Robert, dilansir dari Bola.com, Kamis (10/12/2020). Robert berharap Beckham bisa segera bergabung kembali bersama tim asuhan Shin Tae Yong tersebut. Saat ini adik dari Gian Zola Nasrulloh itu terus mendapatkan perhatian khusus dari dokter tim agar bisa segera pulih. “Tim medis kami, dokter Rafi, Beni (fisioterapis), dan dokter Alvin (dokter olahraga) terus memantau Beckham. Kami selalu berkomunikasi dengannya dan mencoba memastikannya agar tidak kehilangan kepercayaan dirinya,” ucap Robert. Pelatih asal Belanda ini berharap pemulihan Beckham berjalan dengan lancar, sehingga pemain yang akrab disapa Etam ini segera pulih. “Untungnya dia tidak operasi dan itu menjadi suatu keuntungan. Kami juga tidak boleh lupa bahwa laga internasional menuntut banyak. Jadi saya harap Beckham bisa memenuhi itu dan tidak menderita cedera lagi,” harap Robert. Rencananya, Piala Dunia U-20 2021 akan dihelat di Indonesia pada sekitar mulai bulan Mei 2021. Sementara untuk Piala Asia U-19 yang sebelumnya ditunda akan diselenggarakan di Uzbekistan antara 3 hingga 20 Maret 2021. Pelatih Shin Tae-yong pun telah menyiapkan dan meramu skuad untuk dua ajang bergengsi tersebut. Biodata Nama Lengkap: Beckham Putra Perdana Tanggal Lahir: 29 Januari 2001 Tempat Lahir: Bandung Klub: Persib Bandung Posisi: Pemain Tengah Pesepakbola Idola: Andik Vermansyah dan Firman Utina Fact Beckham Putra pernah menyabet gelar top skor Liga 1 U-19 2018.

Selangkah Lagi Jadi WNI, Marc Klok Ingin Menginspirasi Pesepak Bola Muda Indonesia

Selangkah Lagi Jadi WNI, Marc Klok Ingin Menginspirasi Pesepak Bola Muda Indonesia

Gelanda Persija Jakarta, Marc Klok selangkah lagi resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Proses naturalisasi pemain berusia 27 tahun tersebut nampaknya bakal segera rampung dalam waktu dekat. Pemerintah sudah memberikan lampu hijau untuk Marc Klok untuk segera mengantongi paspor Indonesia. Marc Klok sebelumnya sudah mengajukan proses naturalisasi sejak masih berseragam PSM Makassar pada tahun 2019 lalu. Proses yang dilalui Marc dalam pengajuan naturalisasi memang terbilang panjang. Bahkan, proses itu masih belum selesai hingga dia pindah ke Persija pada musim ini. Sejak Januari 2020, Kemenkumham kembali membahas proses naturalisasi sang pemain. Hanya saja, proses tersebut tak berjalan mulus, pemerintah bersama DPR baru memberikan lampu hijau pada bulan Oktober ini, saat kompetisi masih terhenti akibat pandemi COVID-19. Akhirnya, PSSI melalui Ketua Umum, Mochamad Iriawan pun turut membantu proses naturalisasi Marc. Pada Senin (5/10/2020), Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan didampingi Plt Sekjen Yunus Nusi dan Marck Klok berada di kantor PSSI, Jakarta, untuk menjalani virtual rapat kerja pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia bersama Komisi III DPR bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ketiga lembaga negara tersebut telah menyetujui Marck Klok menjadi WNI. Selanjutnya, Marc tinggal menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo untuk kemudian sah menjadi WNI seutuhnya. Mochamad Iriawan mengatakan bahwa PSSI menyambut baik keinginan Marc untuk menjadi WNI. Terlebih pemain tersebut nantinya bisa bergabung dan memperkuat Tim Nasional Indonesia. “PSSI ikut senang Marck Klok selangkah lagi menjadi warga negara Indonesia. Tentu ini hal yang positif bagi PSSI karena Klok bisa saja dipanggil memperkuat timnas Indonesia. Klok merupakan pemain hebat, dia sudah menunjukkan talentanya saat bermain di beberapa liga di Eropa, lalu PSM Makassar dan saat ini bermain di Persija Jakarta,” kata Iriawan, dilansir dari laman resmi PSSI. Sementara itu, Marc mengungkapkan rasa syukurnya karena selangkah lagi menjadi WNI. Ia pun turut mengutarakan keinginannya untuk menjadi inspirasi bagi pesepak bola Indonesia. “Saya berharap membawa pengaruh positif untuk sepak bola nasional dan menjadi inspirasi para pemain muda Indonesia,” kata Klok, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Rabu (7/10/2020). Selain itu, Marc juga berharap bisa memberikan banyak prestasi bagi persepakbolaan Indonesia. Ia ingin membawa Persija dan, jika dipanggil, tim nasional Indonesia meraup berbagai gelar juara. “Saya mau memberikan banyak piala,” ujar Marc. Biodata Marc Klok Nama Lengkap: Marc Anthony Klok Tempat, Tanggal Lahir: Amsterdam, 20 April 1993 Posisi Bermain: Gelandang Karir Junior: AVV Zeeburgia Jong FC Utrecht Karir Senior: Tahun Tim Jumlah Penampilan Gol 2011-2013 Jong FC Utrect U-21 17 2 2013-2014 Ross County 6 0 2014-2016 Cherno More 37 0 2016 Oldham Athletic 10 0 2017 Dundee 2 0 2017-2019 PSM Makassar 83 14 2020- Persija Jakarta 2 0  

Amanat Pelatih, Pemain Dituntut Pahami Kelebihan Diri

Des Walker selaku pelatih kepala Garuda Select

Jakarta, 2 Januari 2020 – Evaluasi setelah pertandingan memang penting dilakukan untuk mengetahui di mana letak kekurangan tim. Namun, hal itu terkadang membuat para pemain Garuda Select hanya fokus memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang bagus. Des Walker selaku pelatih kepala pun angkat bicara. Menurutnya, para pemain juga harus memahami letak kelebihan mereka. Garuda Select baru saja menjalani laga uji coba melawan Walsall dan berakhir dengan kemenangan 3-2. Meski sempat tertinggal, para pemain tetap bisa mengejar ketertinggalan di akhir pertandingan. Pada jeda babak pertama, Des Walker selaku pelatih kepala sempat menghimbau para pemainnya untuk memahami kelebihan masing-masing. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah Subhan Fajri. Peran Subhan dirasa krusial karena pemain asal Aceh tersebut punya tanggung jawab merangsek ke lini pertahanan lawan. Walker menganggap, Subhan bisa lebih berinisiatif untuk mengombinasikan kecepatan yang dimiliki, dengan suplai umpan matang ke lini depan. “Kamu harus bisa memanfaatkan kecepatan yang kamu punya untuk masuk ke area pertahanan lawan dan mengirim umpan ke tengah. Itu sudah menjadi tugas kamu di pertandingan, mengirim umpan silang ke tengah dan kemudian berlari untuk membuka ruang. Jadi kamu harus paham di mana letak kelebihan kamu,” ucap Des kepada Subhan. Selain Subhan, dua penyerang Garuda Select, Alfriyanto Nico dan Bagus Kaffi juga mendapat wejangan dari pelatih soal skema permainan. Salah satu aspek yang terus ditekankan oleh tim pelatih adalah pentingnya menjaga komunikasi saat bertanding. “Nico dan Bagus harus rajin mengingatkan Subhan agar lebih sering mengirim umpan silang,” kata Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise. Saat ini, tim Garuda Select sedang mematangkan persiapan menyambut agenda rangkaian pertandingan di Italia. Tim pertama yang akan dihadapi Subhan Fajri dkk. adalah Torino U-17 pada Rabu, 8 Januari 2020. Setelah itu, ada Juventus U-17, Inter Milan U-17, dan Como U-17 yang sudah menunggu.