Millennium Aquatic Kembali Juara Umum IOAC 2024, Pilar Pembinaan Atlet Akuatik Indonesia yang Konsisten

Klub renang Millennium Aquatic Jakarta kembali mencuri perhatian dengan mempertahankan gelar juara umum yang kesembilan kali pada Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2024. Prestasi ini bukan sekadar kemenangan rutin, tetapi bukti nyata konsistensi pembinaan dan dedikasi panjang dalam membangun fondasi olahraga akuatik di Indonesia. Bertempat di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, IOAC 2024 yang berakhir pada Minggu (24/11) menghadirkan persaingan sengit dari 176 klub se-Indonesia. Namun, Millennium Aquatic tampil dominan dengan mengantongi 3.269 poin di raihan 38 emas, 23 perak dan 15 perunggu, jauh meninggalkan pesaing terdekatnya Klub JAQ di urutan kedua dengan 1.876,5 poin lewat raihan 11 emas, 17 perak dan 17 perunggu, serta Beast Bandung mendapat 1.506 poin dengan 12 emas, 17 perak dan 15 perunggu. Lebih dari sekadar raihan 38 emas, 23 perak, dan 76 perunggu, pencapaian ini mempertegas peran Millennium Aquatic sebagai pusat pembinaan atlet berprestasi. Adelia Chantika Aulia, perenang muda berusia 13 tahun, menjadi sorotan dengan koleksi 14 medali emas dan torehan lima rekor nasional baru untuk kelompok umur. Tahun 2024 menjadi momen spesial bagi Millennium Aquatic, yang merayakan ulang tahun ke-25 sejak didirikan pada 9 September 1999. Selama lebih dari dua dekade, klub ini membangun reputasi melalui sistem pembinaan atlet usia dini yang terstruktur. Albert dan Felix Sutanto, pemilik klub, menyatakan kebanggaan atas pencapaian klub yang telah berhasil meraih sembilan gelar juara umum IOAC. Delapan di antaranya diraih berturut-turut sejak 2016. “Kesuksesan ini adalah hadiah bagi kerja keras bersama. Dukungan orang tua, solidnya tim pelatih, dan tekad para atlet menjadi kunci keberhasilan,” ujar Albert. IOAC 2024 juga menjadi batu loncatan penting bagi atlet muda Indonesia. Kejuaraan ini berperan sebagai ajang seleksi menuju SEA Age Group Swimming Championship 2024 di Thailand serta SEA Games 2025. “Harapan kami, atlet Millennium tidak hanya menjadi yang terbaik di Tanah Air, tetapi juga membawa nama Indonesia bersaing di tingkat internasional,” tambah Albert. Inspirasi Bagi Akuatik Indonesia Millennium Aquatic bukan sekadar klub, tetapi juga simbol bagaimana dedikasi dan konsistensi dapat menghasilkan atlet-atlet unggulan. Keberhasilan Millennium Aquatic ini tentunya tidak luput dari kesolidan dari 3 perenang legend Tanah Air, yakni Richard Sambera, Albert Sutanto, dan Felix Sutanto, yang saling support dalam melakukan pembinaan para atlet. Selain itu, melalui pembinaan yang berkelanjutan, klub ini menjadi model bagi pengembangan olahraga akuatik di Indonesia, membuktikan bahwa kerja keras dan visi jangka panjang mampu mencetak generasi juara. IOAC 2024 bukan hanya soal angka dan medali, tetapi tentang bagaimana olahraga mampu menjadi medium untuk membangun karakter, semangat, dan kebanggaan nasional. Millennium Aquatic telah menunjukkan bahwa mimpi besar dapat diraih melalui pembinaan yang berkualitas. Dengan pengalamannya dalam mencetak atlet berkualitas, Millennium Aquatic bertujuan untuk membawa atlet binaannya mengharumkan nama bangsa dan “Merah-Putih” di ajang-ajang bergengsi Internasional. Sumber: Sportanews

Kejurnas Renang Antarklub 2024 Diikuti 900 Atlet, Diharapkan Lahirkan Bibit Baru

Pengurus Besar Akuatik Indonesia mengadakan Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub se-Indonesia bertajuk 6th Indonesia Open Aquatic Championships 2024. Kejurnas antar klub ini dilangsungkan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta pada 21 sampai 24 November 2024. Antusiasme perenang untuk ikut serta Kejurnas renang antar klub 2024 ini sangat besar. Peserta mencapai 900 atlet dari 176 klub yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. “Kejuaraan ini diikuti lebih dari 900 perenang dari 176 klub se-Indonesia. Ini akan jadi ajang pembuktian para perenang usai Olimpiade Paris dan PON 2024 Aceh-Sumut,” ujar Waketum PB AI, Harlin Rahardjo. Menurut Harlin, ajang ini juga menjadi seleksi akhir untuk pembentukan Timnas ke SEA Age Group Desember 2024 di Thailand serta Seleksi awal untuk tim SEA Games Desember 2025 Perenang Olimpiade yang juga peraih delapan emas medali PON 2024, Joe Aditya bakal mendapat tantangan dari para senior dan juniornya, seperti Jason Donovan Yusuf, Jeremy Elyon, Ibrahim Faqih dan lainnya di ajang kali ini. Demikian juga dikategori putri ada perubahan peta persaingan saat perenang junior berusia 13 tahun Adelia Chantika Aulia menjadi momok menakutkan bagi seniornya. Di PON Aceh-Sumut, Adelia Chantika mengoleksi empat medali emas, dan kali ini akan mendapat tekanan dari para pesaingnya seperti Angel Gabriel Yus, Azzahra Permatahani, Flairene Candrea, Patrisia Yosita dan lainnya. Adelia digadang-gadang bakal banyak memecahkan rekornas kelompok umur. Dari 176 klub terbaik Indonesia, perebutan gelar juara umum semakin menarik. Klub-klub beken yang ikutan antara lain Millenium Aquatic, JAQ, Beast Bandung, Petrokimia Gresik, Pari Sakti, Tritons Bandung, Takahide Klungkung, Telaga Biru Denpasar, Hiu Surabaya, Elmas Palu, Tri Cakti Semarang, Amaraish Depok dan lainnya. Kejuaraan ini terbagi lima kategori kelompok umur yakni dibawah usia 11 tahun (Grup 4), usia 12-13 tahun (Grup 3), usia 14-15 tahun (Grup 2), usia 16-18 tahun (Grup 1) dan kategori senior usia 19 tahun ke atas. Kejurnas renang antarklub ini bisa ditonton gratis oleh masyarakat setiap harinya sesi pagi mulai pukul 08.00 WIB dan sesi sore pukul 14.00 WIB. Sedangkan pembukaan akan berlangsung Jumat, 22 November 2024 pukul 16.00 WIB. Sumber: Liputan 6

PON XXI: Azzahra Catatkan Hattrick Medali Emas

Perenang Muda Indonesia, Azzahra Permatahani, mampu mencatatkan hattrick medali emas pada cabang olahraga renang dengan nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Pertandingan tersebut berlangsung di Kolam Renang Selayang Disporasu, Medan, Sumut, Minggu (15/9). Azzahra yang menjadi wakil Sulawesi Tengah itu berhasil finis terdepan dengan catatan waktu 4,55 menit. Azzahra mengaku senang atas pencapian yang didapatnya. Dia bilang nomor tersebut memang menjadi andalannya selama ini untuk mendapatkan medali. “Ini kan 400 meter memang nomor aku ya, dan menjadi target pribadi untuk mendapatkan medali emas,” katanya. Pertandingan final ini tak mudah bagi Azzahra. Sebab dia sempat mendapatkan perlawanan yang cukup ketat dari wakil Banten yaitu Michelle Surjadi dalam 50 meter pertamanya. Kendati demikian, perenang 22 tahun itu mampu menjaga ritmenya dengan baik. Sehingga posisinya terus terdepan hingga akhir laga dan menyegel medali emas. Medali perak didapat wakil Jawa Timur yaitu Ressa Kania Dewi dengan catatan waktu 5,04 menit. Sedangkan perunggu dibawa pulang Elysha Chloe Pribadi (Jakarta) dengan membukukan 5,07 menit. “Strategi saya memang pada seratus meter pertama nggak mau terburu-buru. Saya usahakan jaga ritme dan menyimpan energi. Setelahnya menjelang akhir baru aku habiskan,” jelasnya. Azzahra mengaku semua lawan di final cukup berat. Masing-masing memiliki strategi. Oleh karenanya, dia kedepan berharap bisa lebih baik lagi untuk memperbaiki catatan waktunya. “Catatan waktu sekarang ini sudah bagus, dibawah lima menit. Jadi aku ingin mempertajamnya lagi untuk kompetisi-kompetisi yang akan datang,” bebernya. Tradisi medali emas berhasil dijaga Azzahra dalam ajang PON Aceh-Sumatera Utara kali ini. Dalam dua edisi sebelumnya di Jawa Barat dan Papua, Azzahra selalu menjadi yang terbaik dengan torehan medali emas.

Joe dan Azzahra Raih Tiket Olimpiade, Indonesia Sudah Loloskan 29 Atlet

Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia sekaligus Chef de Mission Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie menyambut keberhasilan dua atlet renang Joe Aditya dan Azzahra Permatahani lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pengurus Besar Akuatik Indonesia atau PB AI mengumumkan dua atletnya yakni Joe Aditya dan Azzahra Permatahani lolos ke Olimpiade 2024 Paris melalui jalur Universality Places. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) Kuota universality places atau unqualified athletes merupakan salah satu sistem kualifikasi yang diterapkan federasi olahraga internasional yang mengizinkan National Olympic Comittee (NOC), yang gagal meloloskan atletnya ke salah satu cabang olahraga Olimpiade, untuk mengajukan satu atlet putra dan putri peringkat tertinggi agar tampil di Paris. “Bersyukur renang bisa meloloskan dua atlet, sehingga total saat ini ada 29 atlet Indonesia yang telah lolos Olimpiade baik itu melalui kualifikasi maupun Universality Places,” kata Anindya Bakrie. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) Kepastian lolosnya dua atlet renang tersebut diperoleh PB AI setelah menerima surat resmi dari Federasi Akuatik Dunia atau World Aquatic. Joe dan Azzahra memastikan diri berangkat ke Paris setelah dinyatakan lolos berdasarkan poin tertinggi dalam perolehan tabel poin World Aquatic hingga 23 Juni 2024. Joe Aditya Kurniawan di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra dengan catatan 53,17 detik. Sedangkan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya ganti putri dengan Waktu 02 menit 18,47 detik. Lolosnya Joe dan Azzahra menambah daftar sementara atlet Indonesia yang berkompetisi pada Olimpiade Paris menjadi 29 orang. Daftar 29 Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024: 1. Arif Dwi Pangestu (Panahan) 2. Desak Made Rita Kusuma Dewi (Panjat Tebing) 3. Diananda Choirunisa (Panahan) 4. Rifda Irfanaluthfi (Senam Artistik) 5. Rahmad Adi Mulyono (Panjat Tebing) 6. Fathur Gustafian (Menembak) 7. Rio Waida (Selancar Ombak) 8. Eko Yuli Irawan (Angkat Besi) 9. Rizki Juniansyah (Angkat Besi) 10. Memo (Dayung) 11. Bernard Benyamin van Aert (Balap Sepeda) 12. Jonatan Christie (Bulu Tangkis) 13. Anthony Sinisuka Ginting (Bulu Tangkis) 14. Gregoria Mariska Tunjung (Bulu Tangkis) 15. Fajar Alfian (Bulu Tangkis) 16. Muhammad Rian Ardianto (Bulu Tangkis) 17. Apriyani Rahayu (Bulu Tangkis) 18. Siti Fadia Silva Ramadhanti (Bulu Tangkis) 19. Rinov Rivaldy (Bulu Tangkis) 20. Pitha Haningtyas Mentari (Bulu Tangkis) 21. Nurul Akmal (Angkat Besi) 22. Raji’ah Sallsabilah (Panjat Tebing) 23. Veddriq Leonardo (Panjat Tebing) 24. Maryam March Maharani (Judo) 25. Lalu Muhammad Zohri (Atletik) 26. Rezza Octavia (Panahan) 27. Syifa Nur Afifah Kamal (Panahan) 28. Joe Aditya W. Kurniawan (Renang) 29. Azzahra Permatahani (Renang) Sumber: Tempo

Youthswim 2024 Ajang Jaring Atlet Muda Renang

Fun Swimming Competition YOUTHSWIM 2024 merupakan kompetisi bagi pelajar tingkat TK, SD, SMP, dan SMA se-Jabodetabek. Kompetisi ini melibatkan Empat gaya renang, yaitu Gaya Dada, Gaya Punggung, Gaya Kupu, dan Gaya Bebas. Kompetisi ini berlangsung di Arena Yonif Mekanis 201, Jakarta Timur pada Minggu (2/5/2024). Dengan mengusung konsep liga, peserta berkompetisi dalam beberapa lomba. Hasil keseluruhan dihitung berdasarkan jumlah lomba yang diikuti dan medali emas yang diperoleh. Peserta dengan medali emas terbanyak akan menjadi pemenang keseluruhan. Sementara itu, atlet renang binaan PT Pertamina dari Nadya Swimming Club (NSC), berhasil menjadi juara usai meraih 15 emas, 19 perak dan 24 perunggu dalam ajang Fun Swimming Competition YOUTHSWIM 2024. NSC sendiri mengirimkan total 28 atlet muda terbaiknya. Yuliadi Saputro, Head Coach dari Nadya SC, juga menekankan bahwa kegiatan ini membantu perenang pemula yang berbakat untuk berkembang menjadi atlet renang profesional. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina atas dukungannya untuk para atlet Nadya SC. Dukungan ini sangat berarti dalam membantu para atlet muda meraih prestasi dan mengembangkan bakat mereka di dunia renang,” pungkas Yuliadi.

ASEAN Schools Games 2024: Arya Pecahkan Rekor dan Raih Emas Pertama Indonesia

Cabang olahraga (cabor) mencatatkan emas pertama bagi kontingen Indonesia di 13th ASEAN Schools Games (ASG) 2024 Da Nang, Vietnam. Adalah Arya Adrean Putra Haryono yang mendulang emas perdana Indonesia dari nomor 50 meter gaya dada putra pada final yang berlangsung di Da Nang Swimming and Diving Club, Senin (3/6) malam. Arya yang berada di lintasan empat menjadi yang tercepat dengan torehan waktu 28.90. Catatan ini memecahkan rekor ASG tahun 2018 yang juga dicetak atlet Indonesia, Ahnaf Kamal Pasya yaitu 29.38. “Alhamdulillah senang banget bisa memberikan medali emas bagi Indonesia, apalagi ini emas pertama bagi tim Merah Putih, walaupun best time 28.52 tidak pecah, tapi sekali lagi alhamdulillah mendapat medali emas,” ungkap Arya. Atlet renang dari Perkumpulan Kaizen SC Bantul ini mengaku tidak puas atas catatan waktu yang dihasilkannya pada nomor final 50 meter gaya dada tersebut. Lantaran di babak eliminasi dirinya bisa membukukan catatan waktu lebih baik, yakni 28.70. Adapun medali emas yang direngkuh Arya ini masih bisa bertambah karena bakal kembali tampil di nomor final 100 dan 200 meter gaya dada putra. “Bismillah insyaallah bisa dapat medali emas lagi dengan target sekaligus bisa memecahkan best time dari 01.03,40 detik menjadi 01.02,00 detik di final nomor 100 meter gaya dada,” tekadnya. Atas prestasi medali emas pertama Indonesia ini, Manajer Tim Renang Indonesia di ASG 2024 Jonas Bain mengaku sangat bersyukur. Apalagi dalam pencapaian ini juga berhasil dipecahkan rekor ASG. “Kami bangga dan semoga apa yang telah dihasilkan oleh Arya ini mampu menjadi pemicu semangat bagi para atlet Indonesia lainnya yang tampil di ASG 2024 ini,” tutur Jonas. Emas Arya sendiri bukan satu-satunya emas yang didulang cabor renang pada hari pertama pertandingan. Emas kedua diraih Jeremy Elyon Master Ganesha di nomor 100 meter gaya bebas putra. Selain emas, hari pertama renang juga meraih dua medali perak dan tjga medali perunggu. Medali perak diraih Jason Donovan Yusuf di nomor 100 meter gaya bebas putra dan Adelia Chantika Aulia di nomor 200 meter gaya punggung putri. Sementara tiga medali perunggu didapatkan Adelia Chantika Aulia di nomor 100 meter gaya bebas putri, Muhammad Havis Rizal Wibisono di nomor 200 meter gaya punggung putra, serta di nomor estafet 4×200 meter gaya bebas putra oleh Liquor Harison Andoko, Samuel Maxson Septionus, Sebastian Frederick Harsono, dan Mochammad Akbar Putra Taufik. Adapun perolehan medali ini menjadikan Indonesia membukukan total 11 medali meliputi 2 emas, 4 perak, dan 5 perunggu untuk event ASG 2024 yang berlangsung Senin (3/6). Sumber: Kemenpora

Akuatik Indonesia Bantu Atlet Peroleh Beasiswa Demi Kualitas Renang

Pengurus Besar Akuatik Indonesia memastikan terus memfasilitasi beasiswa untuk atlet renang sebagai langkah membina mereka guna meningkatkan kualitas agar semakin kompetitif dalam berbagai kejuaraan. “Kami terus mencari dan memfasilitasi beasiswa untuk para atlet agar mereka bisa sekolah dan latihan di luar negeri yang prestasi olahraga renangnya sangat maju,” kata Wakil Ketua Umum PB Akuatik Indonesia, Harlin Rahardjo ketika dihubungi melalui sambungan telpon di Jakarta, Selasa. Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan langkah PB Akuatik Indonesia dalam membina atlet akuatik agar kualitas atlet renang Indonesia meningkat. Harlin mengatakan, beasiswa untuk atlet adalah salah satu langkah pembinaan penting karena atlet renang bisa belajar mengasah kemampuan di lingkungan yang kompetitif. Ia mencontohkan perenang Dwiki Rahardjo yang mendapat beasiswa dari World Aquatic untuk menjalani pelatihan di Australia setelah beasiswa itu diperjuangkan sejak 2023. “Itu kesempatan yang langka, kita cuma dapat satu kuota diawal, tetapi kalau ini sukses, mudah-mudahan tahun depan (2025) dapat lebih dari satu,” kata Harlin. Beberapa atlet lain juga difasilitasi untuk mendapatkan kesempatan berlatih di luar negeri, seperti Masinari Wolf yang berlatih di Jerman dan Felix Vitor Iberle di Malaysia. “Ada juga yang masuk universitas di Amerika, yang mendapatkan beasiswa dari Kemendikbud, dan sebagainya,” kata Harlin. Dia mengatakan, beasiswa dapat memacu atlet dalam meningkatkan kemampuan berenang karena meskipun mereka memiliki catatan prestasi di Indonesia, kemampuan mereka masih berada di bawah atlet-atlet luar negeri. Di sisi lain, kata dia, fasilitas beasiswa bisa menginspirasi para perenang muda lainnya untuk terus bekerja keras agar mendapatkan kesempatan belajar secara gratis di luar negeri. “Ada fasilitas beasiswa yang bisa didapat seperti dari World Aquatic, federasi negara lain seperti Hungaria, juga beasiswa di Indonesia seperti dari LPDP, Kemendikbud, dan kami harapkan dari beberapa BUMN juga,” pungkas Harlin. Sumber: ANTARA