5 Atlet Muda eSport Indonesia Dengan Penghasilan Tertinggi

5 Atlet Muda eSport Indonesia Dengan Penghasilan Tertinggi

Esport atau olahraga elektronik telah menjadi ladang basah di Indonesia. Pertumbuhan eSport kian menjanjikan setelah semakin banyaknya turnamen yang digelar setiap tahunnya. Profesi pro player pun kini semakin mendapatkan tempat. Selain bisa mengembangkan hobi, ternyata menjadi atlet eSport bisa menambah pundi-pundi uang. Berikut 5 atlet eSport Indonesia dengan penghasilan tertinggi dari data esportsearnings.com: Nizar ‘Microboy’ Lugatio Kita mulai dengan posisi ke-5 yang diisi oleh pro player PUBG Mobile. Nizar Lugatio merupakan salah satu pemain EVOS setelah sebelumnya bermain untuk Bigetron Red Aliens. Microboy yang merupakan kelahiran 19 Juni 2000 sudah mengantongi pendapatan sebesar USD 117,825 yang bila dikonversikan berkisar Rp 1,6 miliar. Muhammad ‘Ryzen’ Albi Ryzen adalah pro player PUBG Mobile dari Bigetron Red Aliens. Sama seperti mantan rekan setimnya, Microboy, Ryzen termasuk pro player dengan penghasilan tertinggi. Ia berada di urutan ke-4 dengan penghasilan hingga USD 141.395 yang setara dengan Rp 1,9 miliar. Made Bagas ‘Zuxxy’ Pramudita Nampaknya Bigetron Red Aliens termasuk tim eSport yang mencetak pemain andal. Zuxxy adalah salah satunya. Ia menempati posisi ke-3 di usia muda yakni 17 tahun dengan penghasilan USD 145.248 yang setara Rp 2 miliar. Made Bagus ‘Luxxy’ Prabaswara Luxxy adalah kembaran dari Zuxxy dan sama-sama masuk lini Bigetron Red Aliens untuk PUBG Mobile. Ia juga termasuk orang yang mengantarkan timnya menjadi juara dunia PUBG Mobile, loh. Untuk angka penghasilan, ia menyimpan jumlah yang sama dengan Zuxxy. Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand Nama Hansel Ferdinand atau BnTet sudah dikenal dengan baik di kalangan pecinta game. Karir eSport-nya sudah digeluti sejak 2016. Atlet CG:GO terbaik Indonesia ini menghasilkan angka yang bombastis dengan USD 168.758 yang secara rupiah berkisar Rp 2,3 miliar. Bagaimana? Tertarik untuk menjadi atlet eSport juga? Tentu pundi-pundi yang mampu diraih kelima atlet di atas merupakan hasil kerja keras mereka. Sudah banyak pengorbanan yang mereka lakukan untuk bisa meraih posisi saat ini. Namun, bukan berarti kalian tidak bisa. Source: Detiksport

Deretan Program PBESI Untuk Mencetak Atlet Berbakat

Ilustrasi eSports

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) selaku badan yang mewadahi bidang olahraga elektronik alias eSport, telah menyiapkan program untuk membina atlet eSport untuk tahun 2021. Deretan program ini bertujuan untuk membuat para atlet eSport tak hanya lihai bermain, tapi juga bisa hidup secara seimbang. Cabor eSport sudah banyak mengukir nama Indonesia dikancah internasional. Misalnya, Onic eSports, prestasinya di dunia Mobile Legends antara lain finalis MPL ID Season 2 serta juara 1 MPL ID Season 3. Selain itu Onic eSport juga berhasil menjuarai turnamen Mobile Legends terbesar di Asia Tenggara yaitu MSC 2019 dan Piala Presiden eSports 2019. Untuk itu, PBESI ​rencananya akan menjalankan sebuah program kerja, seperti turnamen, program edukasi hingga kesehatan yang diharapkan akan semakin memperlengkapi dan menggenjot semangat para atlet ​eSport yang bernaung dibawah PBESI. “Komitmen kami bukanlah hanya mencetak atlet unggul, tapi juga pribadi yang sehat secara fisik, mental dan sosial,” kata Bambang Sunarwibowo Wakil Ketua Umum PBESI. Bambang menambahkan, tidak sedikit remaja remaja yang cenderung menjadi timpang secara sosial, dan juga secara kesehatan dikarenakan terlalu sering berlatih eSport​​. Untuk mengantisipasi hal tersebut, akan dibuat beberapa program misalnya, skrining dan evaluasi kesehatan. “Kami juga pantau asupan gizi mereka, selain itu juga ada juga ​workout routine yang akan sangat berguna untuk para atlet,” katanya. Diakui Bambang, selain program kesehatan, PBESI ​juga menyiapkan program edukasi bagi para atlet, yaitu tentang ​healthy gaming​, manajemen keuangan, investasi, dan juga entrepreneurship​yang nantinya akan dilakukan baik secara ​offline ​dan ​online​. PBESI ingin para atlet yang masih muda ini jadi bibit unggul kedepannya. Ya caranya adalah dengan memperlengkapi mereka. Jadi PBESI menyiapkan rangkaian trainingdan edukasi sedemikian rupa sehingga mereka bisa jadi insan yang berguna bagi masyarakat luas. Bukan itu saja, PBESI ​juga menyiapkan serangkaian kegiatan edukasi bagi orang tua dan pendidik di Indonesia. “Ya biar lengkap ya, jadi bukan hanya para atlet saja yang punya pemahaman yang baik, tapi juga para orang tua dan pendidik mengenai eSport ​​ini,” kata Bambang. Dengan serangkaian program yang disiapkan PBESI tersebut, para atlet diharapkan bisa menghadapi turnamen dengan baik lagi di tahun depan. Mereka juga punya bekal untuk masa depan, apabila sudah tidak berkecimpung di dunia olahraga elektronik ini lagi.

Lewat PON Papua, PBESI Siap Jaring Atlet Muda Berpotensi

Logo Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI).

Meski baru akan digelar tahun depan, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) merencanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021, di Papua, sebagai ajang untuk menjaring talenta-talenta baru di arena eSports dan sekaligus menjadi arena pemanasan sebelum mengirim atlet eSports Indonesia ke kejuaraan international. Beberapa waktu lalu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, mengungkapkan rencananya untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PBESI, untuk mempertandingkan cabang olahraga elektronik (eSports) di PON 2021. PBESI pun merespons hal tersebut dan meyakini pesta olahraga multicabang tingkat nasional itu akan menjadi tempat yang bagus untuk mencari atlet-atlet muda eSports dari seluruh Indonesia. “Dalam waktu dekat akan ada event PON di Papua, pada 2021. Event ini akan menjadi ajang untuk anak-anak muda di bawah naungan PB Esports Indonesia untuk unjuk gigi dan menjadikannya sebagai ajang pemanasan,” kata Ketua Harian PBESI, Bambang Sunarwibowo, dilansir dari Warta Kota. Pemanasan yang dimaksud adalah agar PON bisa menjadi ajang untuk mengasah kemampuan agar atlet-atlet Indonesia memiliki kesiapan yang bagus untuk bertanding di berbagai kejuaraan internasional. “Ini menjadi tolok ukur anak-anak muda untuk mengasah kemampuan. Seperti kita ketahui bersama, di luar negeri sana, kualitas atlet eSports juga bagus,” ujar Bambang. Sebelum menjadikan PON 2021 sebagai ajang mengasah kemampuan atlet-atlet eSports Indonesia, Bambang menyatakan bakal menjaring bibit-bibit eSports dengan melakukan roadshow ke sejumlah daerah. Rencananya, PBESI akan melakukan pembinaan, mengakomodasi segala kebutuhan atlet eSports, mulai dari sumber daya dan lainnya, demi menunjang kemampuan bermain mereka. ”Maka dari itu kami akan mencari bibit-bibit ini untuk bertanding di PON 2021 yang digelar di Papua. Mereka akan kami bina terlebih dulu. Kami melatihnya terlebih dulu. Kami memfasilitasinya demi menunjang kemampuannya,“ ujarnya. Pengurus Besar eSports Indonesia sendiri telah diresmikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga pada awal tahun ini, tepatnya pada 18 Januari 2020 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, dan menunjuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Pol (Purnawirawan) Budi Gunawan sebagai ketua umum. Meski baru dibentuk, namun PBESI sudah mengemban tanggung jawab untuk membuat regulasi resmi yang mengatur eSports Indonesia agar lebih jelas dan terarah, termasuk pula perlindungan kepada para pemain dan tim. Dengan adanya regulasi dan perlindungan, maka diharapkan prestasi eSports Indonesia di kancah internasional pun bisa mengikuti.