Atlet Muda Taekwondo Depok Raih Medali Emas dan Gelar Atlet Terbaik di Liga DKI Jakarta 8

Gelaran Liga Taekwondo DKI Jakarta Series 8 baru saja berakhir, mempertemukan ribuan atlet muda bertalenta dari berbagai klub, sekolah, hingga institusi lainnya. Diselenggarakan oleh Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) DKI Jakarta, kompetisi ini berlangsung dari 24 hingga 27 Oktober 2024 di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Liga ini, yang digelar rutin tiga kali dalam setahun, bertujuan sebagai ajang pembinaan atlet muda, persiapan menuju jenjang nasional dan internasional, sekaligus mengasah mental dan teknik bertanding mereka di bawah arahan para pelatih profesional. Kejuaraan ini menjadi panggung bagi Muhammad Azca Jayaningrat (Azca), seorang atlet muda asal Depok yang mencuri perhatian dengan pencapaiannya yang luar biasa. Azca, yang tergabung dalam Taekwondo Dekade Club Jakarta, sukses menyabet dua penghargaan bergengsi: Medali Emas di Kategori Kyorugi Prestasi Kelas Junior U-63 Kg dan penghargaan Atlet Terbaik Kelas Junior. Ia mengalahkan para atlet terbaik dari 10 kelas junior lainnya seperti U-45 Kg hingga U+78 Kg, sebuah prestasi yang semakin memantapkan posisinya di dunia taekwondo. Azca, yang kini duduk di kelas XII SMAN 4 Depok, memperlihatkan performa impresif dengan menyapu bersih lima pertandingan melalui dua set langsung, 2-0, di setiap babak, termasuk babak final. Azca menuturkan rasa syukurnya atas pencapaian ini, seraya mengungkapkan tantangan berat yang ia hadapi di setiap pertandingan. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan hasilnya. Semua lawan di setiap babak sangat tangguh, tidak ada yang mudah, namun saya berusaha fokus, tenang dan yang terpenting mendengarkan instruksi pelatih,” ungkapnya usai menerima medali. Perjalanan di dunia taekwondo Perjalanan Azca di dunia taekwondo dimulai sejak usia lima tahun, terinspirasi oleh karakter remaja Xiao Dre dalam film The Karate Kid, yang diperankan oleh Jaden Smith. Melihat minatnya yang besar, orang tua Azca mendukungnya dengan mendaftarkannya ke klub taekwondo di Depok, yang kemudian membawanya hingga bergabung di Kelas Prestasi Taekwondo Dekade Club Jakarta di bawah arahan Master DAN V Kukkiwon, Charles Christoforus. Ketekunan dan kecintaan Azca pada taekwondo selama bertahun-tahun telah mengantarkannya pada sederet prestasi nasional yang membanggakan. Beberapa di antaranya adalah Medali Perak di Kejuaraan Piala Wali Kota Jakarta Pusat, Medali Perak di Piala Kemenpora RI Indonesia Student Sport Championship (ISSC) 2, Medali Perunggu di Liga Taekwondo DKI Jakarta Series 7, dan Medali Perunggu di Kejuaraan Nasional Pangkostrad Cup. Memacu motivasi untuk terus berprestasi Kini, meraih Medali Emas sekaligus predikat Atlet Terbaik dalam Liga Taekwondo DKI Jakarta 8 ini semakin memacu motivasi Azca untuk berprestasi lebih tinggi, terinspirasi oleh idolanya, Muhammad Bassam Raihan, peraih medali emas SEA Games 2021. “Saya menyadari perjuangan masih panjang, harus terus berlatih keras dan disiplin, tapi saya yakin, InsyaAllah dengan doa dan dukungan orang tua, serta bimbingan dari para pelatih, terutama Sabeum Nim Charles dan Sabeum Daniel, saya bisa mewujudkan mimpi menjadi atlet taekwondo nasional, seperti idola saya, Sabeum Bassam. Mohon doanya, ya!” ucap Azca penuh harap, sembari mengangkat medali dan pialanya. Ajang ini menunjukkan bagaimana semangat dan kegigihan Azca, serta dukungan penuh dari keluarga dan pelatih, membuahkan hasil gemilang. Pencapaiannya di kejuaraan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga dan klub, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para atlet muda lainnya untuk terus berjuang menggapai impian mereka di dunia olahraga. Sumber: Liputan 6

Kejuaraan Taekwondo Pangkostrad Cup Tahun 2024 Resmi Digelar

Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa secara resmi membuka kejuaraan Taekwondo Panglima Kostrad Cup Tahun 2024 yang digelar di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jl. Raya Jakarta-Bogor, Ciracas, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur. Kamis (9/5/2024). Dalam sambutannya, Pangkostrad mengucapkan selamat datang kepada para atlet dan terima kasih atas partisipasinya. Jadikanlah kejuaraan ini selain sebagai wahana untuk menyiapkan bibit-bibit atlet Taekwondo yang handal, dapat pula dijadikan sebagai event untuk memantapkan dan mengukur tingkat kemampuan para Taekwondoin, dan juga sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi pembinaan olahraga Taekwondo di Indonesia. “Kejuaraan ini juga dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi antar pelatih, atlet hingga seluruh stakeholder yang berkecimpung di olahraga Taekwondo, diharapkan melalui kejuaraan ini akan tercipta generasi muda yang unggul, kuat dan berprestasi,” kata Pangkostrad. “Dalam falsafah Taekwondo mengajarkan kepada setiap Taekwondoin untuk selalu menjunjung tinggi pengorbanan, pengendalian diri, kebaikan, pengampunan dan cinta sesama manusia. Taekwondo juga menekankan penghormatan terhadap segala bentuk kehidupan,” tambah Pangkostrad. Selain itu, Pangkostrad berkata jika dirinya sangat mendukung diselenggarakannya kejuaraan Taekwondo ini, dengan pertimbangan karena adanya kesamaan nilai-nilai dasar antara falsafah Taekwondo dengan nilai-nilai patriotisme yang melekat pada jiwa generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa. “Saya berharap melalui penyelenggaraan kejuaraan Taekwondo Pangkostrad Cup 2024 dapat melahirkan atlet-atlet taekwondo baru yang berbakat dan berprestasi, tidak hanya di level nasional namun juga di level internasional, sehingga mampu membawa nama harum Indonesia di mata dunia dan dapat memberikan dorongan bagi tumbuh dan berkembangnya jiwa semangat patriotisme dan semangat pengabdian kepada Bangsa dan Negara Indonesia tercinta,” ujar Pangkostrad. “Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Staf Angkatan Darat, Kemenpora, Pemprov DKI Jakarta, NOC Indonesia, Koni, Taekwondo Indonesia, Rekanan, Panitia dan kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu kelancaran pelaksanaan kejuaraan ini,” tambah Pangkostrad. Diakhir sambutannya, Pangkostrad berpesan kepada para peserta, agar memanfaatkan event ini dengan sebaik-baiknya untuk dapat menjadikan diri kalian sebagai atlet-atlet handal dan berprestasi. Junjung tinggi sportivitas dan kejujuran tanpa harus mencari-cari kesalahan orang lain. Patuhi semua ketentuan dan aturan yang sudah disepakati dan biasakan tampil sebagai Taekwondoin yang cerdas, berani menerima kemenangan dan berani menerima kekalahan. Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Letjen TNI Richard T H Tampubolon, mengungkapkan baru saja kita menyaksikan acara penyematan sabuk hitam DAN V Kehormatan Kukkiwon kepada Pangkostrad Letjen Muhammad Saleh Mustafa. “Selaku Ketua Umum PBTI saya mengucapkan selamat atas penganugerahan ini, penganugerahan sabuk kehormatan tersebut sebagai bentuk apresiasi PBTI dan semua masyarakat taekwondo Indonesia atas dukungan luar biasa kepada Pangkostrad Letjen TN Muhammad Saleh Mustafa dalam membangun dan memajukan Taekwondo di tanah air yang kita cintai ini,” ujarnya. PBTI berharap akan mempererat sinergitas TNI, khususnya Kostrad dengan PBTI dalam mencetak atlet-atlet yang dapat mengharumkan Indonesia di dunia internasional. Ketua Panitia Pelaksana kejuaraan Taekwondo Panglima Kostrad Cup Tahun 2024, Kolonel Inf Maychel Asmi, P.S.C., S.E., M.Han., yang sehari-hari menjabat Asops Kaskostrad menambahkan, bahwa kejuaraan Taekwondo Panglima Kostrad Cup Tahun 2024 akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 9 hingga 12 Mei 2024. Total Peserta 2904 atlet, dengan rincian untuk Kategori Umum: 2735 atlet. Kyorugi Pemula: 1759 atlet, Kyorugi Prestasi: 544 atlet, Poomsae Pemula: 331 atlet, Poomsae Prestasi: 101 atlet. Untuk Kategori TNI/Polri Total: 169 Atlet. Kyorugi Prestasi 148 Atlet dan Poomsae Prestasi 21 Atlet. Sumber: ANTV Klik

PBTI Menjaring Atlet Junior Baru Melalui Turnamen Taekwondo

PBTI Menjaring Atlet Junior Baru Melalui Turnamen Taekwondo

Persatuan Taekwondo Seluruh Indonesia (PBTI) mencermati potensi atlet junior dari berbagai daerah, dengan Kejuaraan Nasional Taekwondo 2022 digelar di Stadion GOR Benteng Taruna, Tangerang, Banten, pada 15-18 Desember. “Sebagian besar provinsi berhasil meraih medali, meski lima provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Yogyakarta masih mendominasi,” kata Thamrin Marzouki, Presiden Institut, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Marzouki menilai kekuatan di kelas junior sudah merata. Hingga Minggu siang, Jabar kokoh di puncak klasemen dengan raihan 16 medali emas, 9 perak, dan 15 perunggu. Jakarta menduduki peringkat kedua dengan delapan emas, 10 perak, dan 12 perunggu, sedangkan Jakarta di peringkat ketiga dengan tujuh emas, tujuh perak, dan tiga perunggu. Sedangkan provinsi tuan rumah Banten harus finis keempat dengan enam emas, enam perak, dan 15 perunggu. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBTI, Fachmy Fachrezzy, mengatakan pihaknya sejauh ini telah menentukan komposisi atlet yang akan diseleksi untuk berlaga di SEA Games ke-32 tahun 2023 di Phnom Penh, Kamboja. Ia melihat banyak potensi yang dimiliki para atlet junior, terutama dalam hal skill dan postur tubuh, sedangkan ketahanan fisik mereka perlu ditingkatkan. “Kami telah menyimpan (nama-nama) atlet yang akan mengikuti seleksi, dan diharapkan kriteria dan kualifikasi atlet yang dipilih dari hasil kejuaraan nasional sesuai dengan harapan kami,” kata Vacrezi. Ditambahkannya, mentalitas dan wawasan para atlet bisa ditingkatkan dengan berlaga di ajang resmi berstandar internasional. Untuk itu, ia berjanji akan memperbaiki formula dan rencana latihan serta mengembangkan prestasi, terutama terkait kualitas turnamen, termasuk turnamen regional di tahun-tahun berikutnya.

Carren, Atlet Berprestasi Pemegang Sabuk Hitam DAN III Kukkiwon

Carren, Atlet Berprestasi Pemegang Sabuk Hitam DAN III Kukkiwon

Meski baru berusia 14 tahun, Carren sudah menorehkan banyak prestasi melalui cabang olahraga Taekwondo. Atlet kelahiran Tentena, 06 November 2007 ini mulai menekuni olahraga Taekwondo sejak duduk di bangku SD kelas II. Berkat dorongan kedua orangtuanya lah, Gabriela Emily Carrenhapukh Laonu, atau yang sering dipanggil Carren ini terus berlatih serta menekuni olahraga yang masuk dalam kategori beladiri. Duduk di bangku kelas 9, saat ini Carren tercatat sebagai siswi di SMP Negeri 1 Pamona Utara, kabupaten Poso, Sulteng. Penampilannya biasa saja, gadis imut berkulit sawo matang, perawakannya anggun lembut, namun siapa sangka sudah menyandang Sabuk Hitam DAN III Kukkiwon. Dari dorongan dari sang Ayah Morminto Laonu dan Ibu Is Maita menjadi pegangan untuk giat berlatih, kelak menjadi atlet terbaik di cabang olahraga Taekwondo. Sederet prestasi dari sejumlah event kejuaraan Daerah, Nasional bahkan Internasional gadis asal Tentena ini sudah diikutinya. Pernah meraih medali emas pada kejuaraan ATF Taekwondo Speed Kicking Championship, Filiphina Oktober 2020 (Cadet Putri). Semangat untuk melatih menjadi atlet Taekwondo bermula saat mengikuti event kali pertama dengan meraih medali perak pada Kejuaraan Daerah IAIN Cup, Antar Pelajar dan Mahasiswa, di Palu Agustus 2017 (Kyorugi Super Cadet Putri U-28). Dari sang pelatih Felky Lee terus mengawasi perkembagan atlet, termasuk Carren, dinilai potensial untuk mengasah menjadi atlet Taekwondo Sulteng terbaik. Felky sendiri selalu mengandalkan Carren di setiap ada kejuaraan untuk disertakan. Katanya, Carren sebagai atlet muda berbakat di cabang olahraga Taekwondo Kategori Kyorugi juga atlet kebanggan daerah Sulawesi Tengah. Daftar Prestasi Carren: 1. Medali Emas Cadet Putri U-44 Bupati Poso Cup (Maret 2022) 2. Medali Emas POPDA XIX Donggala 2021 (Kyorugi Junior Putri U-44) 3. Medali Emas Poltek Cup XVIII, Makasar Oktober 2021 (Kyorugi Cadet U-42) 4. Medali Emas & Pemain terbaik Sulteng Open 2, Palu Oktober 2021 (Kyorugi Cadet U-42) 5. Medali Perak UNHAN RI Multisport Championship Jakarta September 2021 (Speed Kicking Cadet Putri) 6. Medali Emas Gorontalo International Virtual Championship, Gorontalo September 2021 (Speed Kicking Cadet Putri) 7. Medali Emas, Bandung International E-Poomsae Tournament, Bandung Juni 2021 (Speed Kicking Cadet Putri) 8. Medali Emas Papua Open 2021, Jayapura Mei 2021 (Speed Kicking Cadet Putri) 9. Medali Emas Indonesia Internasional Biho Medan April 2021 (Speed Kicking Cadet Putri) 9. Medali Emas Indonesia Best Of The Best, Maluku April 2021 (Speed Kicking Cadet Putri) 10. Medali Emas ATF Taekwondo Speed Kicking Championship, Filiphina Oktober 2020 (Cadet Putri) 11. Medali Emas Kejurnas Menpora Cup Passemba Toraya Maelo Cup II, Toraja Desember 2019 (Kyorugi Cadet Putri U-37) 12. Medali Perak Pugnator Badung Sport Tourism Taekwondo Championship, Bali Oktober 2019 (Kyorugi Cadet Putri U-37) 13. Medali Emas Kejurnas Menpora Cup Central Celebes 3 Championship, Palu Oktober 2019 (Kyorugi Pracadet Putri U-37) 14. Medali Emas Untad Cup I antar pelajar, Palu Juli 2019 (Kyorugi Pracadet Putri U-37) 15. Medali Perunggu We Are One BTI – Akademi Angkatan Udara Taekwondo Championship ke 1, Jogjakarta Desember 2018 (Kyorugi Pracadet Putri U-35) 16. Medali Perak Passemba Toraya Maelo Cup 1, Toraja November 2018 (Kyorugi Pracadet Putri U-37) 16. Medali Emas Central Celebes 2, Palu September 2018 (Kyorugi Super Cadet Putri) 17. Medali Emas Open Tournament All Star Cup, Palu April 2018 (Kyorugi Super Cadet Putri U-34) 18. Medali Perak Kejurda IAIN Cup, Antar Pelajar & Mahasiswa, Palu Agustus 2017 (Kyorugi Super Cadet Putri U-28).

Atlet Muda Taekwondo Kota Probolinggo Berhasil Raih 7 Medali Emas

Atlet Muda Taekwondo Kota Probolinggo Berhasil Raih 7 Medali Emas

Atlet muda taekwondo Kota Probolinggo, Jawa Timur berhasil memboyong tujuh medali emas, satu perak dan empat perunggu dari berbagai nomor kejuaraan di Bandung International E-Poomsae Tournament 2021. “Sebanyak 12 medali berhasil kami boyong, padahal sejak tahun 2004 latihannya numpang dari tempat Kodim, kemudian Zipur,” kata Ketua Pengurus Taekwondo Indonesia Kota Probolinggo Lalu Purwadi di kota setempat, Sabtu. Ia mengatakan untuk mendapatkan atlet yang siap bertanding sebaiknya mengikuti pembinaan sejak usia 5 tahun dan sebenarnya pihaknya sangat senang kalau ada yang mau daftarkan anaknya dari taman kanak-kanak, “Kalau masuknya sudah SMP dan SMA boleh bertanding itu kan setelah sabuk kuning ke atas. Nah ini prosesnya jadi lama, tidak mungkin baru bertanding langsung juara 1,” tuturnya. Menurutnya Dojang atau tempat berlatih taekwondo di Kota Probolinggo sudah diakui sebagai yang terbaik oleh Pengurus Provinsi Jawa Timur dan tidak kalah dengan Surabaya. “Saya dapat penghargaan tahun 2020 dari Pengprov Taekwondo Indonesia Jatim yang diserahkan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia karena Kota Probolinggo pengembangan organisasi dan atlet terbaik,” katanya. Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Kamis (12/8) berkesempatan mengunjungi Dojang yang terletak di Jalan Semeru nomor 74 itu dan juga mengalungkan medali dan penyerahan bonus prestasi bagi atlet. Wali kota yang akrab disapa Habib Hadi itu menyambut baik atas raihan prestasi atlet binaan Pengurus Taekwondo Indonesia Kota Probolinggo tersebut. “Tentunya saya hadir disini ingin melihat adik-adik yang sudah dididik oleh Pengurus Taekwondo Indonesia Kota Probolinggo. Itu suatu hal yang luar biasa, menjadi kebanggaan kita, apalagi adik-adik yang disini juara,” tuturnya. Ia sangat mendukung kegiatan pembinaan olahraga bagi anak-anak khususnya saat masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan tentunya itu adalah suatu wadah yang luar biasa untuk mengisi kekosongan waktu anak-anak, apalagi dalam situasi kondisi pandemi. Atlet taekwondo Kota Probolinggo lainnya akan mengikuti kompetisi tingkat internasional yakni Gorontalo International Virtual Championship 2021 pada September nanti.

Taekwondoin Muda Indonesia Sabet Juara Dunia

Luar biasa! Andi Sultan mampu menjadi juara dunia setelah berhasil meraih point tertinggi di ajang World Taekwondo Poomsae Open Challenge II 2021. Andi menjadi yang terbaik usai mengalahkan taekwondoin dari sejumlah negara, Senin, 12 Juli 2021. Andi Sultan mengumpulkan poin tertinggi 6.860, mengalahkan peringkat kedua asal Iran, M. Habibzadeh yang mengumpulkan skor 6.760 dan harus puas dengan medali perak. Sementara medali perunggu diraih oleh taekwondoin O. Martinez, asal Meksiko dan H. Shi, asal Macao. World Taekwondo Poomsae Open Challenge 2021 adalah, ajang kejuaraan daring yang digelar oleh Badan Taekwondo Dunia (World Taekwondo) sepanjang tahun 2021 ini. Kejuaraan ini terbagi dalam 3 tahap. World Taekwondo Poomsae Open Challenge I 2021 mempertandingkan untuk kategori junior (pasangan dan tim). World Taekwondo Poomsae Open Challenge II 2021 mempertandingkan kategori cadet (pasangan dan tim) dan World Taekwondo Poomsae Open Challenge III 2021 mempertandingkan kategori senior dan kategori Para (disabilitas). Di akhir tahun nanti, 8 peserta terbaik dari masing-masing tahap kembali akan bertarung di grand final open challenge. Di ajang kejuaraan dunia level G.2 ini, Timnas Taekwondo Indonesia mengikuti kategori kadet dengan menyertakan 3 orang atletnya. Ketiga atlet tersebut adalah Muhammad Nadim Fathurahman Hemawan, asal Jawa Barat yang tampil di nomor Poomsae recognize Male, Naylana Khansa Janeeta, asal Jawa Barat yang tampil di nomor Poomsae recognize Female & Freestyle dan Andi Sultan, atlet asal DKI Jakarta yang tampil di nomor poomsae freestyle Male. Keberhasilan Andi Sultan tak lepas dari analisis pelatih timnas Poomsae Mr. Shin Seung Jung yang melihat potensi atlet ini yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Selain prestasinya, menurut pelatih asal Korea itu, Andi Sultan yang aktif di media sosial dengan banyak memperagakan atraksi freestyle taekwondonya, memang memiliki karakter dan bakat yang luar biasa dan sangat membantu penilaiannya dalam melihat potensi atlet tersebut. “Era digital teknologi informasi saat ini, memang memungkinkan kita bisa menilai kapasitas para atlet. Dan para pelatih seyogiayanya juga bisa mendorong perkembangan kualitas atlet melalui ekspose media sosial. Andi Sultan adalah salah satu contoh, bagaimana dirinya mampu meyakinkan para pelatihnya, baik di level klub, Pengprov maupun khususnya pelatih nasional terkait kapasitas teknik dan skillnya memperagakan jurus dan akrobatik dalam taekwondo,” ujar pelatih yang juga mengantarkan Defia Rosmaniar meraih Emas Asian Games 2018 lalu itu. Senada dengan Mir. Shin, Pelatih Nasional Poomsae Maulana Haidir menyampaikan, dengan kemampuan presentasi skill para atlet melalui media sosial yang dimilikinya, kedepan untuk bisa lebih mematangkan dan mengefektifkan pola dan proses seleksi atlet, sistem audisi bisa menjadi suatu alternatif yang bisa diterapkan. Menurutnya, ini memungkinkan kita bisa lebih optimal melakukan penjaringan atlet berbakat secara efektif dan efisien dan mampu mengakomodir potensi para atlet yang tersebar hingga kepelosok daerah yang mungkin saja tidak terjangkau atau teridentifikasi oleh pengurus di daerah. “Tinggal teknis, mekanisme dan parameternya perlu diatur saja dengan melibatkan pengurus di daerah,” ujar Maulana. Untuk diketahui bahwa, Andi Sultan adalah atlet asal DKI Jakarta. Selain aktif di taekwondo, dirinya juga pemegang gelar juara nasional INC Master 2020, sebuah kompetisi tingkat nasional dalam memperagakan keahlian menggunakan alat beladiri nunchaku. Dengan keahlian freestyle taewondo dan kemahirannya menggunakan nunchaku itulah, dirinya saat ini sukses menjadi aktor laga di sebuah sinetron dilayar kaya di salah satu televisi swasta. Terkait dengan keberhasilan Andi Sultan meraih medali emas di ajang kejuaraan dunia tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki mengucapkan selamat dan berharap capaian prestasi tersebut dapat meningkatkan semangat dan motivasi bagi atlet lainnya untuk bisa berprestasi tingkat dunia. Senada dengan Ketua Umum PBTI, Kabid Humas PBTI, Kolonel Ruminta juga mengapresiasi atas Raihan Taekwondoin Indonesia Andi Sultan. “Sebagai salah satu pengurus PBTI, tentunya saya bangga dengan apa yang di capai oleh Andi Sultan. Artinya kita punya atlet masa depan yang potensial untuk di kembangkan lebih lanjut,” ujar mantan Kapendam Jaya mengakhiri keterangannya.

Defia Rosmaniar Raih Emas Di Kejuaraan Asia, PBTI : Event Ini Barometer Peserta Asian Games

Atlet taekwondo Defia Rosmaniar (kedua dari kiri) meraih medali emas di Kejuaraan Asia Taekwondo 2018, di Ho Chi Minh, Vietnam, 24-28 Mei. (kompas.id)

Jakarta- Defia Rosmaniar, atlet kelahiran Bogor, Jawa Barat, 23 tahun silam, sukses meraih medali emas di Kejuaraan Asia Taekwondo 2018, di Ho Chi Minh, Vietnam, 24-28 Mei. Ia meraih emas di nomor individual poomsae putri dengan memeragakan pyongwon dan bigak dengan power dan jurus nyaris sempurna. Tak hanya emas, berpasangan dengan Muhammad Abdurahmman Wahyu, atlet yang meraih dua emas pada Test Event Asian Games (Invitation Tournamen) itu juga mengantongi perunggu di kategori pair poomsae. Zulkifli Tanjung, Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), mengatakan keberhasilan tim nasional (timnas) taekwondo Indonesia di ajang Asian Taekwondo Championships 2018 akan membangkitkan moral, motivasi, serta kepercayaan diri bagi para atlet. “Semua peta kekuatan atlet yang akan bertanding di Asian Games, terukur disini. Semua negara peserta di kejuaran Asia ini, menjadikan ajang ini sebagai barometer kesiapannya,” ujar Zulkifli, akhir pekan lalu. Ia menilai pencapaian atlet pada Kejuaraan Asia sangat positif serta memberikan momentum strategis bagi atlet dan pelatih guna mengoptimalisasi penampilan. “Prestasi Defia dan atlet lainnya juga sangat berpengaruh bagi mentalitas dan kepercayaan diri mereka,” cetusnya. “Intinya, hasil terbaik yang di capai Defia dan atlet lainnya di kejuaraan Asia ini akan menambah optimisme kita untuk bisa memberikan yang terbaik di Asian Games, Agustus nanti,” tukasnya. Selain itu, Merah putih juga mengoleksi satu perunggu melalui Dhean di kategori Kyorugi kelas -49 kg putri. Sementara, Rahmi Kurnia, Manajer Tim Taekwondo Indonesia, menyatakan keberhasilan Defia meraih emas di kejuaraan tingkat Asia menjadi sejarah tersendiri bagi Merah Putih. “Ini salah satu tolok ukur taekwondo Indonesia untuk yakin dan optimistis merebut medali di ajang Asian Games 2018,” imbuh Rahmi. Terlebih, menurutnya, inilah pertama kali timnas taekwondo Indonesia merebut dominasi atlet kelas dunia seperti Korea Selatan, Iran, dan Thailand. “Pencapaian dalam bentuk konsistensi performa Defia perlu terus dipertahankan hingga saatnya nanti dirinya bertarung di ajang Asian Games,” tukas Rahmi. (Adt)

Minim Ikut Ujicoba, Ibrahim Zarman Yakin Sumbang Emas Taekwondo

Menpora Imam Nahrawi berbincang dengan atlet Taekwondo nomor Kyorugi, Ibrahim Zarman, saat mengunjungi Pelatnas di Gedung POPKI, Jakarta Timur. (Adt/NYSN)

Jakarta- Atlet Taekwondo Indonesia yang tergabung di Timnas Asian Games 2018, Ibrahim Zarman, mengeluhkan minimnya laga ujicoba bagi atlet guna menambah jam terbang serta mematangkan mental bertanding. “Untuk try out (ujicoba) saya rasa masih kurang. Ujicoba itu penting untuk menambah jam terbang dan mental tanding. Karena lawan-lawan seperti China, Thailand itu, mereka sebulan sekali melakukan try out,” ujar Taekwondo asal Riau, saat ditemui di Pelatnas Taekwondo di Gedung POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/3). “Kalau kebutuhan lain seperti nutrisi, akomodasi, dan uang saku sudah cukup. Justru yang kurang cuma try out,” sambung atlet nomor Kyorugi (Tarung) 63 Kg. Terkait peluang di Asian Games 2018, Ibrahim menyebut saat ini peluang semua negara untuk meraih medali emas, terutama di nomor tarung sama. “Kalau bicara peluang itu untuk nomor tarung sama, mulai dari kelas bawah sampai kelas atas. Tinggal yang lebih siap saja, pasti bisa mendapatkan medali emas. Dan, saya yakin bisa dapat emas,” tukas Taekwondoin berpostur tinggi. Ia mengaku akan mengikuti Kejuaraan Jerman Open, pada April, setelah itu menjalani training camp di Korea Selatan. “Nanti setelah Jerman Open kami akan ke Korea untuk melakukan training camp, kemudian kembali ke Indonesia sebelum tampil di Asian Games 2018,” bebernya. Ibrahim adalah salah satu andalan Merah Putih merebut medali emas ajang multi event se-Asia itu. Ia meraih medali emas di ajang SEA Games 2017, Malaysia, usai menaklukkan atlet asal Vietnam Nguywn Van Duy. Pada event World Taekwondo Malaysia Open G1 2018, pada 1-4 Maret, ia juga sukses mengantongi medali emas. (Adt)

Tonton Uji Tanding Pelatnas Taekwondo, Menpora Minta Fisik Atlet Ditingkatkan

Sejumlah atlet Taekwondo menjalani Pelatnas di bawah bimbingan pelatih asal Korea Selatan jelang Asian Games 2018. (Adt/NYSN)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), melakukan kunjungan ke Pelatnas cabang olahraga (cabor) Taekwondo, di Gedung POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (22/3). Ia meminta tim pelatih untuk meningkatkan fisik para atlet. “Saya lihat langsung tadi uji tandingnya. Menurut saya, para atlet perlu ditingkatkan lagi fisiknya,” ujar pria berusia 44 tahun. Bagi Imam, kondisi fisik sangat penting untuk pertandingan. Ia menegaskan peningkatan fisik tidak hanya ditujukan untuk cabor Taekwondo, tapi juga untuk cabang-cabang olahraga lainnya. “Semua atlet yang menjalani Pelatnas agar memperhatikan dan meningkatkan kondisi fisiknya dengan baik. Tapi, kalau catur sama bridge nggak perlu fisik kan?” tuturnya. Sementara, Rahmi Kurnia, Pelatih Pelatnas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), mengatakan ada lima atlet yang berangkat ke Korea Selatan guna menjalani Training Camp (TC) sekaligus persiapan mengikuti Kejuaraan Asia di Vietnam, pada 21-28 Mei nanti. Ia menambahkan kemungkinan besar sejumlah atlet yang kini masih berlatih di Pelatnas segera melakukan TC di Korea Selatan. “Jelang Asian Games 2018, kami datangkan beberapa mantan atlet Taekwondo dari Korea sebagai sparing partner (latih tanding). Mereka berbagi teknik dan ilmu baru terkait perkembangan Taekwondo,” beber Rahmi. (Adt)