Indonesia Boyong 24 Medali di Ajang 1st China-ASEAN Wushu Championship 2024

Tim Wushu Indonesia membuat kejutan dengan merebut 24 medali di ajang 1st China ASEAN Wushu Championship 2024, di Nantong, Jiangsu, China, 3-6 November 2024. Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) mengapresiasi hasil yang mampu diraih Timnas Wushu Indonesia. Terlebih ajang ini hanya untuk menambah jam terbang bagi Agni Agustine Dimonim dan kolega dengan tidak menargetkan apa-apa. Namun, Timnas Wushu Indonesia mampu menghadirkan prestasi terbaik dengan membawa pulang total 24 medali dengan rincian sebelas emas, tujuh perak, dan enam perunggu. “Ini merupakan kebanggaan karena mereka tampil tanpa target dan hanya menambah jam terbang,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Taoulu PB WI, Herman Wijaya, saat dihubungi pewarta, Rabu (6/11). Herman mengatakan kesuksesan ini juga tak lepas dari komitmen Ketua Umum mereka, Airlangga Hartarto, dalam menjalankan program pembinaan pelatnas yang berjenjang dan berkesinambungan. “Juga tidak lupa peran Pengprov WI serta dukungan dari pemerintah lewat Kemenpora,” kata Herman. Pada event yang melibatkan negara-negara di Asia Tenggara dan China ini, dua atlet wushu putri penghuni Pelatnas, Terrenca Tjahyadi dan Agni Agustine Dimonim, mampu menyumbangkan masing-masing dua medali emas. Sementara atlet penghuni Pelatnas lainnya seperti Ahmad Ghifari Fuaiz, Rainer Reinaldy Ferdiansyah, dan Patricia Geraldine juga mampu menyumbang masing-masing satu medali emas. Selain atlet pelatnas, medali emas juga diraih atlet daerah seperti, Arya Gita Sentosa (DKI Jakarta), Abigail Fang (Sumut), Josh Tiasto Tanto (DKI Jakarta), dan Zefanya Adelia Sidharta (DIY). Sementara itu, medali perak juga disumbangkan oleh Alexandra Calista Setiawan, Ahmad Ghozali Fuaiz, Andrea Simon, Abigail Fang, Andrea Simon, Theodora Rosa Santoso, dan Kenneth Christovani Wijaya. Untuk enam medali perunggu lainnya masing-masing disumbangkan oleh Ahmad Ghifari Fuaiz, Patricia Geraldine, Jennifer Tjahyadi, Ahmad Ghozali Fuaiz, Zefanya Adelia Sidharta, dan Theodora Rosa Santoso. Timnas Wushu Indonesia sendiri berkekuatan 17 atlet dengan didampingi tiga pelatih di antaranya Ahmad Hulaefi, Probo Muljono, dan Fuliana. Sumber: Akurat.co

Kejuaraan Dunia Junior Wushu 2024: Tim Indonesia Runner-up Dengan Raihan Medali Terbanyak

Kontingen Wushu Junior Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang. Indonesia berhasil memboyong 29 medali dalam ajang Kejuaraan Dunia Junior Wushu 2024. Prestasi ini semakin mengukuhkan Indonesia sebagai kekuatan besar di dunia wushu. Pada ajang “9th World Junior Wushu Championships 2024,” yang berlangsung di Hasanal Bolkiah National Sports Complex, 25-29 September 2024, tim Indonesia tampil impresif dengan meraih total 29 medali. Terdiri dari 10 emas, 12 perak, dan 7 perunggu. Kejuaraan tersebut diikuti oleh 43 negara peserta dengan total atlet mencapai 498 orang, terdiri dari 299 atlet Wushu Taolu dan 199 atlet Wushu Sanda. Dari jumlah tersebut, Indonesia mengirimkan 25 atlet yang terdiri dari 14 atlet Wushu Taolu dan 11 atlet Wushu Sanda. “Indonesia mengirim 25 atlet dan alhamdulillah medali per atlet sesuai dengan kebiasaan Wushu kita tetap terjaga. Jadi, kita kirim 25 atlet dan mendapatkan 29 medali, jumlah medali ini lebih tinggi dari China,” kata Ketua Umum PBWI, Airlangga Hartarto, dalam acara Penyambutan Atlet Wushu dari 9th World Junior Wushu Championship 2024, Senin (30/9/2024). Dengan hasil ini, Indonesia menempati posisi runner-up dengan mengoleksi 10 medali emas, 10 perak, dan 9 perunggu. Juara umum direbut China yang mengantongi 13 emas, 4 perak, dan perunggu sedangkan Iran menempati peringkat ketiga dengan 9 emas, 12 perak, dan 5 perunggu. “Perolehan medali emas ini melebihi hasil pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 yang hanya meraih 10 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Ini prestasi yang luar biasa apalagi Kiemas mencatat sejarah menjadi atlet sanda pertama yang sukses meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu Junior,” kata Pimpinan Rombongan Timnas Wushu Indonesia, Gunawan Tjokro. Apa yang dicapai Tim Wushu Indonesia ini cukup menggembirakan. Apalagi, cabang olahraga wushu akan dipertandingkan pada Youth Olympic 2026 Dakar dan akan masuk dalam pertandingan eksebisi pada Olimpiade 2028 Los Angeles. “Mereka yang berprestasi di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2024 ini bisa diterjunkan pada Youth Olympic 2026 Dakar. Begitu juga jika wushu menjadi cabang olahraga eksebisi di Olimpiade 2028 Los Angeles dimana wushu bisa menjadi harapan penyumbang medali pada Olimpiade 2032 Brisbane,” jelas Gunawan Tjokro yang juga Ketua Pengprov WI DKI Jakarta.

Mahasiswa Unesa Sabet Medali Emas di Rusia

Atlet Jawa Timur (Jatim), sekaligus Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), terus mengukir prestasi olahraga untuk Indonesia di tingkat international. Muhammad Daffa Golden Boy, meraih prestasi internasional cabang olahraga wushu. Daffa, panggilan Muhammad Daffa Golden Boy, tercatat sebagai mahasiswa S-2 Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa baru saja merebut medali emas dan perak pada ajang Moscow Wushu Stars 2024, di Moskow Wushu Palace, Moscow, Rusia, pada 28 Februari hingga 5 Maret 2024. Kejuaraan Moscow Wushu Stars 2024, diikuti 750 atlet wushu dari berbagai negara, Daffa salah satu atlet wushu asal Jatim ini menyabet 1 emas pada nomor jianshu putra dan perak pada nomor qiangshu putra. “Atlet Jatim atau Indonesia borong 13 medali dengan rincian 5 emas, 5 perak, 3 perunggu. Saya meraih satu emas dan satu perak,” terang Daffa, Senin (18/3/2024). Daffa menuturkan, dirinya punya tantangan saat turun di ajang Moscow Wushu Stars 2024. Ajang ini, dinilai memiliki perbedaan dan kesan tersendiri dari kejuaraan dunia pada umumnya. Selain banyak dan beragamnya peserta yang terlibat, juga kondisi tim Indonesia yang juga diperkuat atlet junior. “Banyak pengalaman dalam kejuaraan kali ini, selain kompetitif, juga dibutuhkan kekompakan dan saling memotivasi untuk mengharumkan Merah Putih di kancah dunia,” papar Daffa, yang juga alumnus S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga Unesa ini. Ia mengungkapan, dirinya bekerja keras saat latihan untuk bisa tampil di Moscow Wushu Stars 2024. Ia harus berlatih selama 9 bulan sebelum mengikuti kejuaraan. “Kuncinya saya upayakan untuk konsisten berlatih dan rutin mengikuti kejuaran-kejuaraan lainnya. Sehingga kemampuan bisa terus saya ditingkatkan. Selain itu, disiplin juga sangat penting,” beber Daffa. Daffa mengatakan, para atlet Indonesia tampil perkasa saat tampil di arena pertandingan Moscow Wushu 2024. Dirinya dkk tidak gentar meladeni kemampuan atlet asal China. Setelah tampil di Moscow Wushu Starts 2024, Daffa akan mempersiapkan diri untuk menghadapi event internasional selanjutnya. Salah satunya, Asean University Games (AUG), pada akhir Juni mendatang yang akan digelar di Surabaya dan Malang. “Saya berharap bisa meraih medali emas karena kita sebagai tuan rumah,” harap Daffa. Daffa, merupakan atle wushu yang berkualitas. Sebelumnya, ia meraih 2 medali perunggu World Wushu Championships di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat, pada November 2023, hingga medali emas SEA Games 2023 di Kamboja. Sumber: Kanal Satu

Finish Tiga Besar, PB WI Masih Punya PR

Finish Tiga Besar, PB WI Masih Punya PR

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino, mengatakan pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah (PR) dalam menyejajarkan prestasi sanda dengan taolu. Ngatino mengaku sudah mengantongi sejumlah poin hasil dari evaluasi Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, yang berakhir, Sabtu. “Kami akan canangkan ke depannya untuk program pembinaan. Bukan hanya taolu, tetapi juga sanda. Tetapi yang menjadi prioritas adalah sanda. Ini PR besar ke depannya agar dua-duanya jalan. Ada prestasi di taolu, demikian juga sanda,” kata Ngatino. Indonesia selaku tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 dapat dikatakan sukses besar dengan menempati posisi tiga besar setelah mengantongi 10 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu. Hasil tersebut juga melampaui target yang dicanangkan Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto yakni enam emas. Namun yang perlu digarisbawahi, semua emas yang diraih berasal dari atlet taolu atau seni. Sedangkan sanda atau nomor tarung, prestasi tertinggi di WJWC 2022 adalah mendapat perunggu. Meski secara umum target enam emas terlampaui, yang perlu diingat Airlangga Hartarto sempat mengatakan dua emas di antaranya berasal dari sanda. Namun nyatanya tak terpenuhi. Ngatino pun mengatakan pola pembinaan taolu dan sanda belakangan memang berbeda. Terlebih dengan adanya pandemi COVID-19. Atlet taolu yang tampil di WJWC 2022 merupakan atlet terbaik di kelas masing-masing yang terpilih masuk program pelatnas berkat prestasi yang ditunjukkan selama mengikuti kejuaraan secara virtual selama pandemi COVID-19. Berbanding terbalik dengan sanda yang memang mengharuskan atlet bertatap muka dan bertarung di atas ring. “Untuk sanda, karena pandemi kami tidak bisa mengikuti pola seperti taolu, karena mereka harus fight. Semoga setelah pandemi menghilang, kami bisa lakukan itu. Itulah peran dari dewan kehormatan yang mendukung selama ini,” kata Ngatino. Sebagai cabang yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Ngatino mengatakan wushu akan terus melanjutkan program pembinaan secara berkesinambungan. Selanjutnya, PB WI bakal melanjutkan program untuk persiapan atlet wushu Indonesia berlaga di Olimpiade Remaja di Dakar, Senegal pada 2026. “Kami akan mengambilnya dari yang sekarang, tetapi tidak menutup kemungkinan dari yang baru juga bisa kami orbitkan. Tinggal nomornya. Kami belum tahu nomor apa yang dipertandingkan di Youth Olympics Games 2026 nanti. Setelah atlet pulang ke daerahnya masing-masing, kami akan kembali melakukan pembinaan,” ujar Ngatino.

Indonesia Finis Posisi Tiga Besar Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Indonesia Finis Posisi Tiga Besar Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Indonesia selaku tuan rumah mengakhiri Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022 di posisi tiga besar dalam daftar perolehan medali. Secara keseluruhan, skuad Merah-Putih mengoleksi 10 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu dalam ajang yang secara resmi ditutup Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu. Iran menjadi negara peserta paling sukses dengan 13 emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Kemudian Tiongkok di bawahnya dengan 10 emas, 2 perak, dan 5 perunggu. Prestasi Indonesia pada WJWC edisi kedelapan ini meningkat signifikan dibanding dengan edisi sebelumnya di Brazil pada 2018 ketika Indonesia berada di posisi 11 dengan mengantongi 2 emas, 10 perak, 7 perunggu. Adapun penyumbang emas terakhir Kontingen Indonesia di WJWC 2022 adalah Rainie Elena Liem dari nomor qiangshu kelompok junior B putri. Atlet asal Sasana Rajawali Sakti ini mengantongi 9,176 poin. Medali perak diraih Oubu Ishii dari Jepang dengan 9,100 poin dan Kim Caeyoung dari Korea Selatan meraih perunggu dengan 8,983 poin. Sementara itu, Direktur Eksekutif Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 Gunawan Tjokro mengatakan sebagai tuan rumah, Indonesia patut bersyukur berhasil menempati posisi tiga besar. “Indonesia dapat 10 medali emas. Sebenarnya tingkat medali emas kita sama dengan Tiongkok, tetapi kita kalah satu poin di perak. Sehingga secara keseluruhan kita di posisi tiga,” kata Gunawan. “Tetapi kalau dipisah antara taolu dan sanda, karena dengan perolehan 10 medali emas di taolu, Indonesia masih yang teratas. Karena kita tahu sandanya diborong Iran. Jadi sebagai tuan rumah, posisi ketiga kita syukuri. Artinya ada kemajuan. Dengan target 6 emas, kita sudah mendapat 10,” katanya menambahkan. Indonesia memang mendominasi nomor taolu dengan 10 emas. Sedangkan Tiongkok menghasilkan 7 emas dari taolu dan Iran mendapatkan 6 emas. Hanya saja, Iran memperkokoh dominasinya dengan meraih 7 emas dari nomor sanda atau tanding. Sementara itu, Airlangga Hartarto menyampaikan terima kasih kepada seluruh kontingen dari semua negara yang berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada 60 kontingen yang telah hadir dan berpartisipasi kepada pemerintah, Kemenpora, Pemerintah Tangerang dan Banten, serta sejumlah donatur yang membantu acara ini terlaksana dengan baik,” ujar Airlangga. “Juga kepada sejumlah perusahaan yang datang dan untuk menyaksikan wushu, terima kasih. Karena tanpa dukungan kalian kegiatan ini tidak terlaksana,” pungkas Airlangga.

Kejuaraan Dunia Wushu Junior: Target Medali Emas Tercapai, Menpora Harapkan Indonesia Tambah Lagi

Kejuaraan Dunia Wushu Junior: Target Medali Emas Tercapai, Menpora Harapkan Indonesia Tambah Lagi

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, berharap atlet wushu Indonesia bisa menambah kembali medali emas pada hari ketiga yang berlangsung hari ini Kamis (8/12/2022). Ia menyebut Kontingen Wushu Junior Indonesia sudah meraih sukses prestasi dengan mengoleksi 6 medali emas dan 1 perunggu pada hari kedua Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII/2022 yang berlangsung di ICE BSD City Tangerang, Banten, Rabu (7/12/2022). Ajang yang melibatkan 60 negara dan 2 region (Hongkong dan Macau) ini memperebutkan 71 medali emas (45 Taolu dan 17 Sanda) baru akan berakhir Sabtu, 10 Desember 2022. “Saya kira sukses prestasi sudah kita raih dengan keberhasilan Kontingen Wushu Junior Indonesia mengoleksi 6 emas dan 1 perunggu pada hari kedua pelaksanaan Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Dan, saya berharap medali emas bisa bertambah lagi karena waktu pelaksanaan masih panjang,” kata Menpora Amali yang hadir langsung menyaksikan penampilan atlet-atlet wushu Indonesia. Apa yang telah dicapai Pasukan Garuda Muda tersebut, kata Menpora Amali, sebagai bukti bahwa program pembinaan olahraga wushu Indonesia yang dilakukan PB WI sudah semakin baik. Apalagi, cabang olahraga (cabor) wushu masuk dalam daftar cabor Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). “Saya kira luar biasa. Mudah-mudahan akan semakin baik pembinaannya ke depan. Karena ini kejuaraan junior dan tujuannya ada yakni Road to Youth Olynmpic Games 2026 Dakkar, Senegal, mereka dipersiapkan lebih baik lagi,” imbuh Menpora Amali. Selain sukses prestasi, kata Menpora Amali, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto juga telah meraih sukses penyelenggaraan dan sukses ekonomi. “Saya mendapatkan informasi baik dari Wakil Presiden IWUF dan Sekjen IWUF bahwa mereka sangat senang dengan penyelenggaraan yang dilakukaan Indonesia,” kata Amali. Sementara itu, Direktur Media Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Ilham Permana mengatakan, PB WI meraih tiga sukses tidak terlepas dari peran dan dukungan media. “Atas nama panitia dan PB WI, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan teman-teman wartawan dari media cetak, elektronik maupun online,” kata Ilham Permana yang juga Wakil Ketua Umum II PB WI.

Medali Emas Dari Thalia Marvelina untuk Indonesia dan Orang Tua

Medali Emas Dari Thalia Marvelina untuk Indonesia dan Orang Tua

Torehan membanggakan mampu diukir atlet wushu putri junior, Thalia Marvelina Tanzil, yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, (7/12) siang. Thalia Marvelina berhasil meraih medali emas dari cabang Taolu Nomor Daoshu Grup B Putri. Thalia mengatakan bahwa, dirinya tidak pernah menyangka akan mendapat medali emas. Sangat bangga bisa persembahkan medali emas. Medali ini saya persembahkan untuk Indonesia dan kedua orang tua saya yang telah membimbing sejak kecil. Pada kejuaraan dunia wushu jujior tahun ini Thalia Rainie Elena Liem akan berkompetisi di nomor taolu kategori Junior B Putri. Bagi Thalia Marvelina Tanzil ini kedua kalinya masuk dalam Timnas Wushu Indonesia untuk Kejuaraan Dunia Wushu Junior. Ia sudah ambil bagian pada World Junior Wushu Championship (WJWC) sebelumnya, yakni persaingan ketujuh di Brasilia, Brasil. Pada WJWC VII 2018 itu remaja putri kelahiran Surabaya, Jatim, 3 April 2008 ini berhasil meraih medali perunggu. “Saya kali ini berhasil mempersembahkan medali emas. Besok masih ada satu nomor lagi, semoga saya bisa kembali lagi mendapat emas,” kata Thalia Marvelina Tanzil. Pelajar SMPK Angelus Custos 1 Surabaya yang menggeluti olahraga wushu sejak kecil ini dipanggil ke Pelatnas Wushu Junior setelah meraih 3 medali emas di Junior Grup B Putri pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu 2022 memperebutkan Piala Presiden.

PB WI Proyeksikan Atlet Junior di WJWC 2022 untuk Olimpiade 2032

PB WI Proyeksikan Atlet Junior di WJWC 2022 untuk Olimpiade 2032

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto mengatakan wakil Merah Putih yang turun dalam Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022 adalah atlet yang dipersiapkan untuk Olimpiade 2032. Wushu sejauh ini memang belum masuk dalam daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Namun, Airlangga optimistis olahraga bela diri asal China itu bisa dipertandingkan pada Olimpiade 2032. Peluang ini terbuka mengingat wushu sudah tersebar di lebih dari 50 negara. Terlebih lagi, wushu sudah terdaftar sebagai cabang yang dipertandingkan di Olimpiade Remaja V/2026 di Dakar, Senegal. “Mereka yang tampil di Kejuaraan Dunia Junior adalah atlet masa depan Indonesia dan dalam 10 tahun ke depan mereka yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2032. Dan, saya akan melaporkannya kepada Pak Presiden Jokowi,” kata Airlangga dalam acara Pelepasan Kontingen Wushu Indonesia untuk WJWC 2022 di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (1/11/2022) malam. Untuk itu, Airlangga berharap atlet wushu Indonesia yang tampil di WJWC 2022 yang bergulir di ICE Bumi Serpong Damai Tangerang, Banten, 5-10 Desember, bisa memberikan yang terbaik, sekaligus mempersembahkan target meraih empat medali emas bagi Indonesia. “Bertanding dengan sepenuh hati, semangat tinggi dan percaya diri untuk kebanggaan dan kehormatan diri, keluarga, daerah, bangsa dan negara Indonesia serta tetap mengedepankan sportivitas untuk mencapai prestasi terbaik,” ujar Airlangga. Secara keseluruhan, Indonesia bakal menurunkan 23 atlet yang terdiri dari 12 atlet taolu dan 11 atlet sanda. Mereka adalah yang terbaik setelah PB WI sebelumnya melakukan berbagai tahapan seleksi. Selama persiapan, atlet taolu dengan masing-masing enam atlet putra dan putri berada di bawah arahan pelatih asal China, Zhang Yong Sheng dibantu David Hendrawan (DKI Jakarta) dan Probo Muljono (Jawa Timur). Sementara 11 atlet yang terdiri dari delapan putra dan tiga putri juga diasuh pelatih China Xia Hong dibantu Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah), Mohammad Selamat (Jawa Tengah), dan Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara). “Kondisi atlet semuanya dalam kondisi siap dan semangat. Tidak ada cedera dan semuanya siap bertanding. Saya optimistis target tiga emas taolu dan satu dari sanda bisa terpenuhi,” kata Chef de Mission Indonesia (CdM) Kontingen Wushu Indonesia, Doddy Rahadi. “Ya, kami optimistis bisa memenuhi target yang dicanangkan pak Airlangga Hartarto,” tambah Manajer Taolu, Herman Wijaya. Kesiapan Pasukan Garuda juga disampaikan pelatih Taolu, Probo Muljono dan pelatih Sanda, Muhammad Slamet. “Seluruh atlet Taolu sudah tampil. Banyak kemajuan yang dialami mereka selama menjalani program latihan yang diberikan Zhang Yong Sheng baik fisik maupun teknik,” kata Probo. “Anak-anak Sanda memamg belum.punya pengalaman bertanding di ajang internasional. Mereka bukan hanya ditopang dengan kondisi fisik tetapi teknik serta mental bertandingnya sudah siap menghadapi pertarungan ketat di kejuaraan dunia nanti,” timpal Muhammad Slamet. Kontingen Wushu Junior Indonesia: Chef de Mission (CdM): Doddy Rahadi Team Manager Taolu: Herman Wijaya Team Manager Sanda: Sudarsono Psikolog: dr Henny Setyawati Pelatih Taolu: 1. Zhang Yong Sheng (Tiongkok) 2. David Hendrawan (DKI Jakarta) 3. Probo Muljono (Jawa Timur) Pelatih Sanda: 1. Xia Hong (Tiongkok) 2. Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah) 3. Mohammad Selamat (Jawa Tengah) 4. Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara) Atlet Taolu Junior A Putra: 1. Josh Tiesto Tanto (DKI Jakarta) 2. Rainer Reinaldy Ferdiansyah (Jawa Timur) Junior A Putri: 1. Kylie Suyoyo Kwok (DKI Jakarta) 2. Ivana Beatrice Liestio (DKI Jakarta) Junior B Putra: 1. Zamurai Alkensoe Damara (Jawa Tengah) 2. Carlson Ong (Jambi) Junior B Putri: 1. Thailia Marvelina Tanzil (Jawa Timur) 2. Rainie Elena Liem (DKI Jakarta) Junior C Putra: 1. Bradley Jason (Jawa Timur) 2. Richard Dean Kurnia (DKI Jakarta) Junior C Putri: 1. Billie Karina The (DKI Jakarta) 2. Anasera Zahraa Haryoso (Bali) Atlet Sanda Pra Junior Putra: 1. Kiemas Sakti Negara – 45 kg (Jawa Tengah) 2. Shaddam Achmad Assegaf – 48 kg (Jawa Tengah) 3. Rizki – 52 kg (Jawa Barat) Junior Putri: 1. Aurella Calysta Purnomo – 48 kg (Jawa Tengah) 2. Nasya Aulia Zahra Wahana – 52 kg (Jawa Tengah) 3. Nabila Puspa Annastasya – 56 kg (Jawa Tengah) Junior Putra: 1. Dewangga Lindu Saputra – 48 kg (Jawa Tengah) 2. Denis Darmawan – 52 kg (Jawa Tengah) 3. Pandu Dian Saputra – 56 kg ,(Jawa Tengah) 4. Ragesta Ganang Pangestu – 60 kg (Jawa Tengah) 5. Yanto Rizel Silaban – 65 kg , (Sumatera Utara)

Jelang Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Ini Target Tuan Rumah Indonesia

Jelang Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Ini Target Tuan Rumah Indonesia

Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 bakal digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada 5-11 Desember mendatang. Untuk menyambut ajang yang semakin dekat tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait di Kemenpora, Jakarta, pada Selasa (22/11/2022). Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) dan panitia penyelenggara Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Menpora Amali menginginkan Kejuaraan Dunia Wushu Junior tahun ini di Indonesia dapat berjalan lancar, aman, dan sukses. “Sore ini saya mengundang PB Wushu Indonesia dan panitia penyelenggara Kejuaraan Dunia Wushu Junior untuk memastikan kegiatan berjalan dengan lancar dan agar tahu juga seberapa jauh persiapan yang telah dilakukan,” kata Menpora Amali dalam siaran pers yang diterima, Rabu (23/11/2022). Menpora Amali menambahkan, target Indonesia sebagai tuan rumah tidak hanya memastikan kejuaraan berjalan lancar dan sukses. Namun, Indonesia juga ingin meraih prestasi pada ajang tersebut. “Kami sama-sama ingin bagaimana kejuaraan dunia ini sukses, lancar, dan tidak ada hambatan. Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Atlet dijaga betul ya jangan sampai ada yang cedera,” tutur Amali. Sementara itu, Sekjen PB Wushu Indonesia, Ngatino, menyampaikan bahwa pihaknya sudah siap untuk menggelar Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Ngatino menuturkan, persiapan kompetisi yang akan diikuti oleh 61 negara tersebut sudah mencapai 90 persen. “Hari ini rapat koordinasi yang dipimpin pak Menpora Zainudin Amali. Semuanya sudah dilaporkan baik kesiapan pelaksanaan, keamanan, hingga persiapan atlet dan lainnya,” ucap Ngatino. “Semua harus disiapkan dengan sebaik mungkin, segala hal harus diantisipasi,” imbuh dia. Pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior tahun ini, Indonesia bakal menurunkan 23 atlet yang diberi target meraih empat medali emas. “Persiapan kami sudah 90 persen. Peserta yang ikut ada 61 negara. Semua atlet kami sudah siap. Mereka direkrut dari ajang-ajang pertandingan sebelumnya,” ujar Ngatino. “Target kami bisa meraih empat medali emas. Mohon doanya agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar dan kami juga sukses prestasinya,” kata Ngatino mengakhiri.

(Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022) Inilah Skuad Merah-Putih

(Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022) Inilah Skuad Merah-Putih

Indonesia selaku tuan rumah menyiapkan 49 atlet terbaik untuk Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, 5-11 Desember. Berdasarkan keterangan tertulis dari Pengurus Besar Persatuan Wushu Indonesia (PB WI), Jumat, dari jumlah tersebut, 33 di antaranya bakal tampil pada nomor taolu, sisanya berjumlah 16 untuk nomor sanda. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Taolu PBWI, Herman Wijaya, mengatakan 33 atlet taolu terdiri atas 17 putra dan 16 putri. Sementara dari sanda masing-masing 12 putra dan 4 putri. “Mereka merupakan atlet terbaik yang dijaring dari hasil Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu 2022 di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu,” kata Herman. Indonesia menargetkan empat medali emas dalam Kejuaraan Dunia Wushu Junior edisi kedelapan tersebut. Berbicara peta persaingan, Herman mengatakan nomor taolu terbilang ketat. “Terlebih pesertanya cukup banyak. Saingan terberat itu datang dari Malaysia, Vietnam, China, Korea, Amerika Serikat dan Rusia,” ujarnya. Sementara Pelatih Sanda Timnas Wushu Indonesia, Mohammad Selamet, mengatakan untuk nomor sanda, China dan Iran memiliki atlet hebat. “Semoga kami bisa memberikan yang terbaik,” ujar Selamet. Direktur Eksekutif Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Gunawan Tjokro, mengatakan hingga saat ini sudah tercatat 72 negara yang mendaftar. “Kami belum bisa memastikan berapa jumlah atlet yang akan tampil di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 nanti. Dari data yang diterima dari IWUF sudah tercatat 72 negara yang mendaftar,” ujarnya. Jumlah negara yang tampil, lanjut Gunawan, merupakan yang terbanyak. “Selama ini hanya sekitar 40 negara yang ikut. Di Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-VIII ini tercatat menjadi negara paling banyak. China juga akan menurunkan atletnya,” Gunawan menjelaskan. Berikut skuad Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022: Chef de Mission: Doddy Rahadi Tim Satgas: 1. Herman Wijaya (DKI Jakarta) 2. Sudarsono (Jawa Tengah) 3. Henny Setyawati (Jawa Tengah) Pelatih Taolu: 1. Zhang Yong Sheng (China) 2. David Hendrawan (DKI Jakarta) 3. Billy Erdianto (Jawa Tengah) 4. Probo Muljono (Jawa Timur) Pelatih Sanda: 1. Xia Hong (China) 2. Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah) 3. Mohammad Selamat (Jawa Tengah) 4. Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara) Atlet Taolu Junior A Putra: 1. Arya Gita Santoso (DKI Jakarta) 2. Lawrence Dean Kurnia (DKI Jakarta) 3. Josh Tiesto Tanto (DKI Jakarta) 4. Keane McLaren Lee (DKI Jakarta) 5. Kenneth Christovani Wijaya (DKI Jakarta) 6. Nabil Fa’i Salman Al Farizi (Jawa Timur) 7. Rainner Renady Ferdiansyah (Jawa Barat) Junior A Putri: 8. Ivana Beatrice Liesto (DKI Jakarta) 9. Koleta Mikaella Sandrina Prasetyo (Jawa Timur) 10. Kyle Suyoto Kwok (DKI Jakarta) 11. Allysa Amalia (DKI Jakarta) 12. Aqila Ghaida Fuaizah (Jawa Timur) 13. Salwa Dhana Azalia (DKI Jakarta) 14. Angelica Calista Putri Julianto (Jawa Tengah) Junior B Putra: 15. Carlson On (Jambi) 16. Nathan Ryuu Santoso (Jawa Tengah) 17. Case Maximillah Chen (Jawa Timur) 18. Zamurai Alkensoe (Jawa Tengah) 19. Jovan Purnomo (Jawa Timur) 20. Tomy Benino Wiljono (Jawa Timur Junior B Putri: 21. Thalia Marvelina Tanzil (Jawa Timur) 22. Christina Maria Gweneth Samudi (DKI Jakarta) 23. Raine Elena Liem (DKI Jakarta) 24. Mehrunnisa Nazeha (Jawa Barat) 25. Devia Nalini Firdaus (Jawa Tengah) Junior C Putra: 26. Richard Dean Kurnia (DKI Jakarta) 27. Ecclesio Ryuu Erdest (DKI Jakarta) 28. Bradley Jason (Jawa Timur) 29. Ayrton Jones (Jawa Timur) Junior C Putri: 30. Billie Karina The (DKI Jakarta) 31. Raisa Alia Salsabila (Jambi) 32. Maidah Tangguh (Jawa Barat) 33. Anasera Zahraa Haryoso (Bali) Atlet Sanda Pra-Junior Putra: 1. Saddam Muda Putra Lubay (42kg-DKI Jakarta) 2. Kemas Sakti Negara (45kg – Jawa Tengah) 3. Shaddam Achmad Assegaf (48kg- Jawa Tengah) 4. Rizki (52lkg-Jawa Barat) 5. Maulana Saddam Rauf (56kg- Jawa Tengah) Sanda Junior Putri: 6. Aurella Calysta Purnomo (48kg- Jawa Tengah) 7. Nasya Aulia Zahra Wahana (52kg-Jawa Tengah) 8. Nabila Puspa Annastasya (56kg- Jawa Tengah) 9. Azizah Aulia (60kg-Sumatera Utara) Sanda Junior Putra: 10. Dewangga Lindu Saputra (48kg- Jawa Tengah) 11. Denis Darmawan (52kg – Jawa Tengah) 12. Pandu Dian Saputra (56kg-Jawa Tengah) 13. Ragesta Ganang Pangestu (60kg- Jawa Tengah) 14. Yanto Rizel Silaban (65kg- Sumatera Utara) 15. Muhammad Rahian Zaky Robbani (70kg- Jawa Tengah) 16. Muhammad Rifqi Alfandrah (75kg- Sumatera Selatan)

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Agar Bibit Baru Terus Tumbuh

Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, agar Bibit Baru Terus Tumbuh

Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) terus mempersiapkan diri jelang digelarnya Kejuaraan Dunia Wushu Junior pada Desember 2022. Apalagi ini juga menjadi ajang yang juga penting untuk pembinaan calon atlet-atlet berprestasi. Kejuaraan Dunia Wushu Junior akan diselenggarakan di ICE BSD Tangerang pada 2-11 Desember 2022 mendatang. Ajang itu rencananya akan diikuti atlet dari 70 negara. Indonesia sendiri menurunkan 28 atlet terbaiknya. Mereka diharapkan merebut empat medali emas sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Ketua PB WI Airlangga Hartarto mengatakan ajang ini sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi wushu dengan tujuan ke depan, yaitu Olimpiade. “Pemahaman terhadap pembinaan olahraga yang berjenjang dan berkesinambungan, program regenerasi atlet, dan peningkatan kualitas pelatih menjadi prioritas dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi wushu di masa yang akan datang,” kata Airlangga Hartarto dalam ketetangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022). “PB Wushu Indonesia senantiasa memberikan perhatian yang seimbang, antara atlet senior dan atlet junior. Pembinaan atlet junior merupakan jaminan akan terwujudnya pencapaian prestasi dunia yang berkesinambungan,” imbuh Airlangga. Sejauh ini, Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto sendiri disebut cukup sukses memunculkan bibit-bibit atlet usia muda di Tanah Air. Hal itu tak lepas dari banyaknya stok atlet junior potensial yang dapat diterjunkan menghadapi single dan multievent. Mereka muncul dari sasana-sasana di Indonesia yang mengikuti berbagai kejuaraan yang diselenggarakan PB WI. “Apa yang telah dibangun Pak Airlangga Hartarto itu bukan hanya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tetapi juga menyambut wushu yang akan dipertandingkan pada Olimpiade 2032,” kata Ketua Pengprov WI DKI Jakarta, Gunawan Tjokro, yang juga Direktur Eksekutif 8th World Junior Wushu Championship 2022. Tercatat selama beberapa tahun terakhir, atlet wushu Indonesia meraih banyak prestasi pada ajang internasional. Mulai dari SEA Games 2017 di Malaysia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, SEA Games 2019 Filipina dan SEA Games 2021 Vietnam. Berkat motivasi yang diberikan oleh Airlangga, tim wushu Indonesia berhasil membawa pulang 3 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu di Kuala Lumpur. Begitu pun tahun berikutnya, 2018, berbagai prestasi berhasil diciptakan. Mulai dari Moscow Wushu Stars, Rusia (3 emas, 2 perak, 1 perunggu), The 7th World Junior Championship, Brazil (2 emas, 10 perak, 7 perunggu) hingga Asian Games 2018 Jakarta – Palembang. Kemudian kejuaraan bertajuk The 15th World Wushu Championship di Shanghai, China, 17-24 Oktober 2019. Tim wushu Merah Putih mampu membawa pulang 3 emas dan 1 perunggu. Begitu pula saat Festival Wushu bertajuk The 5th China – Asean Wushu Festival 2019. Atlet Indonesia sukses meraih 4 emas, 1 perak dan 7 perunggu. Kemudian pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Indonesia meraih 9 medali. Rinciannya, 2 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Pada Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di China, Indonesia juga patut berbangga karena mampu membawa pulang 3 medali emas dan 1 perunggu. Ini semua tak lepas dari terus bergulirnya kejuaraan dan regenerasi berjalan dengan baik. Di SEA Games 2021 Vietnam, wushu Indonesia juga berhasil memenuhi target pemerintah dengan sumbangan 3 emas, 9 perak dan 3 perunggu.

Lampaui Target, Timnas Wushu Indonesia Borong 5 Medali Emas

Lampaui Target, Timnas Wushu Indonesia Borong 5 Medali Emas

Tim Nasional (Timnas) Wushu Indonesia berhasil meraih 4 medali emas dan 2 perak pada World University Sport Combat Games 2022 di Turki, 21-26 September 2022. Pelatih Kepala Timnas Wushu Indonesia, Novita mengatakan ke 5 medali emas yang sudah direngkuh oleh atlet andalan Merah-Putih. Lima medali emas Indonesia diraih Women’s Taijiquan-Alisya Mellynar (Universitas Airlangga), Men’s Changquan-Edgar Xavier Marvelo (Universitas Bhayangkara Jakarta Raya), Men’s Daoshu-Seraf Naro Siregar (Universitas Surabaya), Men’s 52 kg-Laksmana Pandu Pratama (Universitas Negeri Semarang), dan Women’s 52 kg-Thanisa Dea Florentina (Universitas Negeri Semarang). Sedangkan medali perak disumbangkan, Women’s Changquan-Eugenia Diva Widodo (Universitas Bina Nusantara), Women’s Jianshu-Nandhira Mauriskha (Universitas Bina Nusantara), dan Women’s 60 kg-Thania Kusumaningtyas (Universitas Negeri Semarang). Pelatih Kepala Timnas Wushu Indonesia, Novita menyebutkan perolehan 5 medali emas dan 3 perak yang diraih Timnas Wushu Indonesia ini telah melebihi target dari PB WI. “Di World University Games 2018 Macau, Timnas Indonesia meraih 2 emas 3 perak, dan 2 perunggu. Jadi, target sudah melebihi. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pak Ketum PB WI dan jajarannya,” katanya. Menurut Novita, World University Sport Combat Games 2022 Turki merupakan try out (uji coba) terakhir bagi Tim Pelatnas Wushu Indonesia. Selanjutnya, Edgar Xavier dan kawan-kawan akan kembali dalam pelatnas untuk melakukan persiapan menghadapi SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2022 Hangzhou yang digelar tahun 2023.Timnas Wushu Indonesia akan tiba di Tanah Air pada Rabu, 28 September 2022 pukul 17.35 WIB.(dok/pbwi) Berikut Hasil Akhir Kontingen Mahasiswa Indonesia World University Sport Combat Games 2022 Turki: Peraih 5 Emas 1) Women’s Taijiquan-Alisya Mellynar (Universitas Airlangga) 2) Men’s Changquan-Edgar Xavier Marvelo (Universitas Bhayangkara Jakarta Raya) 3) Men’s Daoshu-Seraf Naro Siregar (Universitas Surabaya) 4) Men’s 52 kg-Laksmana Pandu Pratama (Universitas Negeri Semarang) 5) Women’s 52 kg-Thanisa Dea Florentina (Universitas Negeri Semarang) Peraih 3 Perak 1) Women’s Changquan-Eugenia Diva Widodo (Universitas Bina Nusantara) 2) Women’s Jianshu-Nandhira Mauriskha (Universitas Bina Nusantara) 3) Women’s 60 kg-Thania Kusumaningtyas (Universitas Negeri Semarang)

Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior, Indonesia Siapkan 24 Atlet

Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior, Indonesia Siapkan 24 Atlet

Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 atau World Junior Wushu Championship (WJWC) 2022. Kepercayaan itu diberikan Federasi Wushu Internasional (IWUF) dan Indonesia bakal menggelarnya di ICE BSD, Tangerang pada 2-11 Desember mendatang. Menurut Direktur Eksekutif WJWC 2022 Gunawan Tjokro, ini merupakan kali kedua Indonesia dipercaya IWUF menjadi penyelenggara setelah pada 2008 juga menggelar ajang serupa di Bali. Gunawan menjelaskan, Indonesia terpilih kembali menjadi tuan rumah bukan tanpa alasan. “Prestasi wushu Indonesia di level internasional diperhitungkan. Kita juga pernah dan sukses menyelenggarakan event serupa sebelumnya,” kata Gunawan Tjokro dalam konferensi pers di Wisma AKR, Jakarta, Selasa (13/9). Pada kejuaraan nanti, ada dua target yang dicanangkan yakni sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. “Kami ingin setiap peserta yang datang pulang dengan kesan yang manis. Kemudian atlet-atlet kita juga sukses prestasi meraih medali di Kejuaraan Dunia Junior,” jelasnya. Hingga kini sudah ada 46 negara yang resmi mendaftar. Pihaknya optimistis 80 hari menuju WJWC 2022 jumlah tersebut bertambah. “Dengan waktu yang relatif masih lama menuju pelaksanaan, kami pikir akan banyak lagi negara yang mendaftar. Target kami ajang kali memecahkan rekor dari jumlah peserta yakni diikuti 70 negara,” ungkap Gunawan. Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 akan mempertandingkan nomor sanda putra dan putri serta taolu putra dan putri. Mengenai peta persaingan antar negara, Gunawan menyebut olahraga wushu saat ini sudah berkembang dan cukup merata. Karena itu, butuh persiapan dan latihan yang ekstra keras agar Indonesia sukses meraih prestasi. “Untuk bisa bersaing, kita harus melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet sejak dini sebagai pembibitan,” ujar Gunawan Tjokro. Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Ngatino menambahkan, Indonesia menyiapkan 24 atlet untuk tampil di kejuaraan dunia. Saat ini ada 28 atlet hasil dari Kejuaraan Daerah (Kejurda). “Hasil 28 atlet itu belum final. Menunggu hasil Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan final stage taulo di Surabaya dan Piala Presiden 17-22 September. Setelah itu dipilih atlet dan kami pelatnas-kan,” kata Ngatino. Pada kesempatan yang sama, logo dan maskot Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 secara resmi diluncurkan. Terdapat dua bagian dari logo tersebut yang melambangkan anak laki-laki dan Badak Jawa. Anak laki-laki pada logo melambangkan salah satu jurus wushu yaitu gunshu di mana anak laki-laki tersebut bermain dengan jurus toya. Satu bagian lagi bentuk lengkungan yang melambangkan badak Jawa dan juga dikenal sebagai badak Sunda atau badak bercula satu, yang keberadaannya sangat langka. Badak Jawa kini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten, yang juga merupakan tempat penyelenggaraan kejuaraan ini. Secara implisit, bentuk ini juga merupakan angka dari kejuaraan kedelapan dan juga melambangkan keabadian yang berarti berkelanjutan dan persatuan. Warna gradasi hijau ke kuning melambangkan pemuda, kesegaran dan kejayaan. Di momen yang sama, PB WI sekaligus meluncurkan maskot The 8th World Junior Wushu Championship Indonesia 2022 yang diberi nama Wolu. Maskot ini diambil dari karakter Badak Jawa bercula satu, yang merupakan hewan langka. Nama Wolu sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti delapan yang mewakili Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Hadir dalam acara peluncuran logo Direktur Media World Junior Wushu Championship (WJWC) 2022, Ilham Permana, Wakil Ketua Umum PB WI Setyo Wasisto dan Ketua Bidang Luar Negeri PB WI, Karan Sukarno Walia.

Tebus Kegagalan di SEA Games 2021, Edgar Berhasil Pertahankan Juara di Kejuaraan Dunia Wushu 2022

Tebus Kegagalan di SEA Games 2021, Edgar Berhasil Pertahankan Juara di Kejuaraan Dunia Wushu 2022

Kegagalan atlet wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo mempersembahkan medali emas di SEA Games 2021 Vietnam akhirnya ditebus dengan keberhasilan mempertahankan gelar juara Changquan pada Kejuaraan Dunia Wushu (World Games) 2022. Tampil di Billbattle Colloseum Balltimore, Birmingham Southern Court, Alabama, Amerika Serikat, Selasa (12/7/2022) malam, Edgar Xavier tampil begitu sempurna. Dia kembali mempertahankan medali emas yang diraihnya di Kejuaraan Dunia di Shanghai, China 2019 dengan mengumpulkan 9,53 poin. Medali perak Changquan putra direbut atlet wushu asal Korea Selatan, Lee Ha-sung dan perunggu jatuh ke tangan Roman Reva dari Ukraina. “Perolehan prestasi Edgar kali ini sebagai pengganti medali emas yang hilang di SEA Games 2021 Vietnam karena permainan yang kurang sempurna. Di World Games, Edgar bermain sangat mulus dan sempurna. Dia bukan hanya mempertahankan gelar juara tetapi mendapatkan kembali lagi pengakuan dunia atas capaian level permainannya. World Games ini adalah pertarungan atlet terbaik dari hasil Kejuaraan Dunia Wushu di Shanghai 2019. Artinya best of the bestnya atlet wushu kelas dunia,” kata Manajer Tim Wushu Indonesia, Iwan Kwok. Bukan hanya Edgar, peraih medali perak SEA Games 2021 Vietnam, Harris Horatius juga mempersembahkan medali perak nomor gabungan Nanquan/Nangun putra. Medali emas ini direbut Liu Zongxin dari China dan Lai Po-Wei dari Chinese Taipei mendapat perunggu. Sementara itu, atlet putri peraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam, Alisya Mellynar gagal merebut medali dan hanya menempati peringkat keempat nomor Taijijian. Atas hasil ini, Novita memberikan apresiasi perjuangan Edgar dan kawan-kawan yang tidak terpengaruh dengan kondisi perjalanan menuju Birmingham. Apalagi, perjalanan Tim Wushu Indonesia mengalamai kendala. Mulai dari pengurusan Visa yang baru disetujui pada pengajuan kedua oleh Kedutaan Amerika Serikat hingga penundah perjalanan menuju Birmingham akibat badai memaksa Tim Wushu Indonesia bermalam di bandara Philadelphia. “Seharusnya kami tiba di Birmingham tangal 9 Juli pagi tetapi baru sampai tanggal 10 Juli sore hari dan tanggal 11 Juli kami baru bisa uji coba lapangan. Keterlambatan ini mengurangi waktu recovery. Tetapi, kami bersyukur karena anak-anak bisa tampil dengan maksimal dan apik,” katanya. “Edgar menyajikan penampilan luar biasa. Begitu juga dengan Harris yang meraih medali perak dari penggabungan nomor Nangun + Nanquan dengan mengalahkan pesaingnya dari Vietnam yang meraih medali emas di SEA Games 2021 Vietnam,” tambahnya. Dengan hasil ini, Tim Wushu Indonesia yang ditangani Novita dan Ginggi sudah mengantongi 1 medali emas dan 1 medali. Peluang Tim Wushu Merah Putih menambah perolehan medali masih ada lewat penampilan Nandira Mauriskha yang akan turun di nomor Cangquan, Rabu, 13 Juli 2022 pukul 10 pagi waktu setempat atau pukul 19.00 WiB. “Kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia agar Nandhira bisa menambah perolehan medali,” kata Novita.

Sabet Emas, Celine Everly Siap Tampil di Kejuaraan Dunia

Sabet Emas, Celine Everly Siap Tampil di Kejuaraan Dunia

Sirkuit Nasional Taolu 2022 Stage 1 yang digelar secara virtual oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto cukup menarik. Ternyata atlet wushu asal Sasana Xiao Yao Surabaya, Celine Everly yang merebut medali emas pada nomor Chang Quan C Putri punya dua saudara kembar lelaki yang kini sudah tercatat sebagai atlet pelatnas junior. Dengan hasil tersebut, Celine Everly membuka kesempatannya untuk tampil dalam final stage bersama Ayrton Jones dan Bradley Jason pada final Stage yang digelar September 2022 dalam rangka memperebutkan tiket menuju Kejuaraan Dunia Junior di ICE BSD City Tangerang, Banten, Desember 2022 mendatang. “Ya, Celine Everly memang punya dua saudara kembar lelaki, Ayrton Jones dan Bradley Jason yang sudah lebih dulu masuk dalam pelatnas junior saat juara pada Sirkuit Nasional Taolu 2021. Celine Everly memang memimpikan bisa tampil bersama dua saudara kembarnya di Kejuaraan Dunia Junior 2022. Karena, mereka mulai latihan wushu bersama-sama sejak berusia 4 tahun,” kata ibunya, Vera Widjaya di Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Ketiganya yang saat ini berusia 9 tahun memang bisa tampil bersamaan memperkuat Tim Nasional Wushu Junior Indonesia pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Pasalnya, mereka masing-masing mahir dalam nomor berbeda. Ayrton Jones di nomor Chang Quan dan Jian Shu (pedang), Bradley Jason – Chang Quan dan Gun Shu (toya utara), dan Celine Everly – Chang Quan dan Jian Shu (pedang). “Ketiganya memang bisa saja tampil memperkuat Tim Wushu Indonesia karena mereka masing-masing berbeda spesialisasinya. Dan, saya juga berharap mereka bisa membawa harum nama bangsa dan negara jika memang terpilih nanti,” kata Probo Muljono, pelatih kepala Sasana Xiao Yao Surabaya. Lebih jauh Vera Widjaya menceritakan ketiga anak kembarnya hobi menonton film silat mandarin sejak kecil. Saat melihat anak-anak berlatih wushu di vihara, ungkapnya, mereka minta mempelajari wushu. “Saya itu memang hobi nonton film silat mandarin. Dan, setiap saya nonton mereka bertiga selalu ikut nonton eh taunya mereka minta belajar wushu. Jadi, saya terpaksa bawa mereka ke sasana Xiao Yao untuk belajar wushu,” kenang Vera Widjaya. Sementara itu, Sasana Rajawali Sakti Pluit Jakarta kembali menambah 1 medali emas melalui Agni Agustine Dimonim di nomor Nan Gun Grup B Putri. Dengan hasil ini, Rajawali Sakti Pluit terus memimpin dengan mengoleksi 8 emas, 7 perak, dan 3 perunggu. “Saya sangat senang dan bangga bisa menyumbangkan 1 emas bagi sasana Wushu Rajawali Sakti Pluit karena ini tahun pertama saya di kategori B dan saya akan berlatih lebih keras untuk mempertahankan hasil ini pada sirkuit nasional wushu taolu berikutnya,” kata Agni Agustine, pelajar kelas 6 SD Katolik Santo Paulus Sunter, Jakarta Utara. Sedangkan Sasana Garuda Jember sukses merebut 2 medali emas melalui Ghisna Maulana Magfuri (Dao Shu Grup C Putra) dan Kai Rafael Wijaya (Chang Quan Grup C Putra). Hasil Lengkap Sirkuit Nasional Wushu Taolu 2022 Stage 1: Chang Quan Grup C Putri: 1. Celine Everly (Xiao Yao Surabaya – 8.95 poin) 2. Billie Karina The (Wushu Rajawali Sakti Pluit Jakarta – 8.94 poin) 3. Evangeline Sofie Cia (Harmony Wushu Indonesia Kota Bogor – 8,92 poin) Dao Shu Grup C Putra: 1. Ghisna Maulana Magfuri (Wushu Garuda Jember – 8,73 poin) 2. Jah Bregas Jethro Sipayung (Wushu Rajawali Sakti Kelapa Gading Jakarta Utara – 8,69 poin) 3. Elliot Zachary Sridjaja (Wushu Rajawali Sakti Kelapa Gading Jakarta Utara – 8,66 poin) Dao Shu Grup C Putri: 1. Aluna Syakira Hasahatan (Rahmat Wushu Jakarta – 8,95 poin) 2. Billie Karina The (Wushu Rajawali Sakti Pluit Jakarta Utara – 8,94 poin) 3. Kezia Nathania Setiawan (Pengkot Kediri – 8,92 poin) Nan Gun Grup B Putra: 1. Mikael Nugroho Wibisono (Garuda Emas Semarang – 9,05 poin) 2. Claudio Iaquinta Wahyudi (Wushu Garuda Jember – 9,00 poin) 3. I Made Erlangga Wiryasaputra (Yayasan Inti Bayangan Jakarta – 8,98 poin) Nan Gun Grup B Putri: 1. Agni Agustine Dimonim (Wushu Rajawali Sakti Pluit Jakarta Utara – 9,04 poin) 2. Utiqo Romadlona Ummi’ Auna (Yasanis Surabaya – 9,03 poin) 3. Vania Meiliana (Yayasan Wushu Indonesia Sinduadi, DIY – 9,00 poin) Chang Quan Grup C Putra: 1. Kai Rafael Wijaya (Wushu Garuda Jember – 8,86 poin) 2. Ecclesio Ryuu Erdest (Laba Laba Sakti Jakarta Utara – 8,81 poin) 3. Leonard Kimi Anggoman (Garuda Emas Semarang – 8,78 poin) Chang Quan Grup C Putri: 1. Celine Everly (Xiao Yao Surabaya – 8.95 poin) 2. Billie Karina The (Wushu Rajawali Sakti Pluit Jakarta – 8.94 poin) 3. Evangeline Sofie Cia (Harmony Wushu Indonesia Kota Bogor – 8,92 poin)

Menpora Amali Siap Dukung Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Menpora Amali Siap Dukung Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyambut baik ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior Desember 2022 mendatang. Menpora Amali berupaya mendukung penuh PB WI khususnya terkait payung hukum berupa Instruksi Presiden (Inpres). “Dan untuk Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 di Indonesia, kita sebagai tuan rumah akan didukung penuh oleh Kemenpora khususnya, dan pemerintah pada umumnya,” kata Menpora Amali usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Periode 2022-2026 di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Jakarta, Selasa (22/3). Ketum PB WI Airlangga Hartarto secara langsung meminta bantuan dan dukungan Kemenpora khususnya terkait payung hukum terkait pelaksanaan Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior Desember 2022 mendatang. “Sebagai tuan rumah tadi ketua umum menyampaikan, membutuhkan payung hukum berupa Inpres. Saya akan segera mengusulkan ke Bapak Presiden dan Mensesneg untuk kita segera membahas ini,” tambah Menpora Amali. “Biasanya akan dilakukan dulu Rapat Kabinet Terbatas tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dan dalam waktu yang secepatnya kita berharap supaya ini bisa segera terbit Inpresnya,” urai Menpora Amali menambahkan. Ketum KONI Pusat Marciano Norman juga berharap, saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior Desember 2022 tetap bisa mempertahankan perolehan medali emas. “Besar harapan saya dalam kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto periode kedua ini program Wushu akan semakin meningkat,” ujar Marciano. “Kita ketahui dalam waktu dekat, Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Junior, kita harus dukung itu dan tentunya pada perolehan medali wushu tradisi perolehan medali emas tetap bisa didapatkan,” harapnya. Sementara, Ketum PB WI Airlangga Hartarto memiliki target selain sukses menjadi tuan rumah, cabor wushu tanah air mampu memperoleh medali sebagai tradisi yang selama ini telah tercapai. “Targetnya tentunya penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Wushu Junior ini nantinya sukses, perolehan medalinya penting, karena merupakan bagian dari pembinaan atlet-atlet junior di masa depan,” urainya. “Harapan kami untuk atlet-atlet yang saat ini sedang pelatnas meski di tengah pandemi tetap semangat dan tradisi medali emas dipertahankan,” harap Airlangga.

Jaring Atlet Junior Terbaik, PB Wushu Indonesia Kembali Siapkan Kejuaraan Virtual

Jaring Atlet Junior Terbaik, PB Wushu Indonesia Kembali Siapkan Kejuaraan Virtual

Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia nampaknya sedang mempersiapkan untuk melakukan pembenahan ulang sistem pembinaan wushu. Salah satunya dengan mengadakan kembali Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II. Langkah ini diambil karena berkaca pada kesuksesan saat menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Series – 1 Khusus Taolu. Kali ini, PB Wushu Indonesia tidak hanya siap menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II namun juga mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan KONI Pusat. Ada pun rencananya kejuaraan tersebut akan digelar pada 1-11 Desember 2020. “Di seri I telah menjaring 190 atlet junior dan di Seri II akan kembali dijaring 190 atlet potensial dari kategori A,B dan C. Mereka nantinya akan diseleksi kembali melalui Virtual Wushu Champipnships Indonesia 2021 untuk menjaring 50 atlet junior terbaik yang akan dipersiapkan tampil pada ajang event internasional,” ujar Sekjen PB Wushu Indonesia, Ngatino, dilansir dari JPNN, Kamis (26/11/2020). “Ini sesuai instruksi Pak Airlangga Hartarto yang ingin adanya program pembinaan atlet berjenjang dan berkesinambungan dalam upaya melahirkan pengganti juara dunia Lindswell Kwok dan Edgar Xavier Marvelo ke depan,” sambungnya. Terbosan yang dilakukan PB Wushu Indonesia ini mendapat sambutan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah atlet dan sasana yang berpartisipasi. Pada Seri I tercatat 632 atlet dari 50 sasana wushu se-Indonesia sedangkan pada Seri II telah tercatat 1.000 atlet (804 atlet wushu nomor Taolu dan 166 atlet wushu tradisional) dari 83 sasana wushu. Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II kali ini memang terlihat istimewa. Selain mempertandingkan nomor tradisional untuk memberikan tempat kepada perguruan wushu, 12 atlet terbaik dari tiga sasana pada Seri I yakni Rajawali Sakti Jakarta, Laba-laba Sakti Jakarta dan Yasanis Surabaya akan berlaga dengan atlet sasana wushu dari Singapura, Brunai, Macau, dan Kazakhstan. “Kita memang sengaja mengundang atlet junior wushu negara lain untuk menambah jam terbang atlet junior terbaik di Virtual Wushu Championships Seri I. Sebab, sasana yang kita undang tercatat sebagai sasana yang banyak melahirkan atlet nasional di keempat negara tersebut,” jelasnya. Program Virtual Wushu Championships Indonesia yang diluncurkan PB Wushu Indonesia ini sekaligus menjadikan sasana sebagai ujung tombak pembinaan. Sebab, atlet-atlet junior dari berbagai sasana punya kesempatan untuk bisa menembus. “Lewat Virtual Wushu Championships Indonesia tak ada lagi ýang bisa ditutupi. Keberadaan atlet potensial yang ada di sasana besar atau kecil akan terpantau,” katanya. Lebih jauh Ngatino juga mengungkapkan pihaknya akan mencari format yang tepat untuk mempertandingkan nomor Sanda. “Nomor Sanda sedang dicarikan formatnya. Bisa saja akan digelar tahun depan tanpa penonton. Prinsipnya pertandingan tidak boleh terhenti karena pandemi Covid-19,” tutupnya.

Menpora RI Apresiasi Virtual Wushu Championships 2020

Menpora RI Apresiasi Virtual Wushu Championships 2020

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, mengapresiasi pelaksanaan Virtual Wushu Championship 2020 sebagai kreativitas sekaligus inovasi Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) dalam melakukan pembinaan atlet di kala pandemi Covid-19. “Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PB Wushu Indonesia, ditengah kesibukan beliau masih memberikan perhatian dalam pembinaan dan pengembangan Wushu Indonesia. Ini terbukti malam ini memulai virtual wushu champhionship. Apresiasi pemerintah kepada keluarga wushu Indonesia, karena ditengah pandemi mampu menunjukkan kreativitas menggelar kompetisi secara virtual,” kata Menpora seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Menurut Zainudin, untuk menggelar sebuah kejuaraan secara internal di tengah pandemi tidak mudah. Terlebih, pandemi ini membuat banyak kegiatan maupun kejuaraan-kejuaraan olahraga yang tertunda, termasuk pemusatan latihan atlet. Para atlet pun terpaksa harus melakukan latihan secara mandiri agar tetap bugar. Dampaknya, para atlet pasti merasa jenuh karena terus berlatih tanpa adanya kejuaraan. Oleh sebab itu, Kemenpora RI mengapresiasi cabang olahraga yang menggelar kejuaraan secara internal di tengah pandemi Covid-19. “Saya mengapresiasi turnamen ini. Sasana berupaya melakukan latihan bagi atletnya. Tentu Kemenpora mendukung kreativitas cabang olahraga yang melakukan inovasi dan kreativitas. Perbaikan tata kelola yang dilakukan pengurus wushu juga kami apresiasi. Ini juga sejalan dengan kami yang di Kemenpora RI,” jelas Zainudin Menpora berharap, Virtual Wushu Championship 2020 bisa terselenggara dengan lancar dan sukses. Meskipun dilakukan secara virtual, Zainudin juga berharap makna dan semangat bertanding para atlet tidak berkurang. “Bertanding lah dengan semangat, dan sportif. Untuk pelatih, bimbing lah atlet-atlet ini dengan baik. Kepada juri yang bertugas, nilai lah dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Semoga kejuaraan ini berjalan dengan sukses dan lancar,” pesannya. Adapun kejuaraan yang berlangsung pada 10-17 Oktober ini diikuti sebanyak 632 atlet yang terdiri dari 319 atlet putra dan 313 atlet putri yang berasal dari 50 sasana di Indonesia dan mempertandingan nomor Taulo. Selain menyediakan Piala Airlangga Hartarto untuk juara umum, kejuaraan yang mempertandingkan kelas A, B dan C ini juga memperebutkan total 156 medali. Lebih lanjut, Virtual Wushu Championships 2020 bertujuan untuk mendata seluruh atlet junior. Harapannya, sasana bisa lebih aktif dalam hal pembinaan atlet muda sekaligus dijadikan ajang seleksi Kejuaraan Wushu Dunia dan Youth Olimpyc Games 2021. Sementara itu, Ketua Umum PB WI, Airlangga Hartarto, berterima kasih atas dukungan dari Kemenpora juga atas kerja keras panitia yang sudah menyelenggarakan kejuaraan wushu kali ini. Ia menjelaskan bahwa Wushu, bagaimanapun, akan terus konsisten dalam pembinaan atlet. Meski suasana pandemi, pembinaan atlet dan latihan akan terus dilakukan. “Saya apresiasi kejuaraan ini. Juga untuk sasana yang ada di provinsi. Saya harap melalui kejuaraan ini dapat lahir atlet pada masa mendatang dan menjadi kebanggaan Indonesia,” ujar Airlangga. “Saya juga berharap, kedepannya atlet wushu tetap konsisten berprestasi dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya dalam event-event internasional yang akan datang. Saya ucapkan selamat bertanding, semoga sukses. Kepada Menpora RI, terima kasih atas dukungan yang diberikan, dan semoga dapat bersinergi terus,” lanjutnya.

Lindswell Kwok Rebut Emas Kedua Dari Wushu, Lalu Ingin Pensiun Membela Indonesia

Usai meraih emas di nomor Taijiquan-Taijijian putri Asian Games 2018, atlet wushu Indonesia, Lindswell Kwok, berencana pensiun dari olahraga yang membawanya menjadi peraih empat medali emas Sea GAMES berturut-turut, sejak 2011-2017. (Pras/NYSN)

Jakarta- Atlet Putri wushu Indonesia, Lindswell Kwok, meraih medali emas di Asian Games 2018. Ia menjadi yang terbaik di nomor Taijiquan-Taijijian putri, dalam pertandingan di Hall B JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (20/8). Dalam lomba nomor seni itu, Lindswell menjadi yang terbaik dengan meraih poin 9.75. Atlet Hong Kong, Juanita Mok Eun Ying, merebut perak dengan nilai 9,71. Sedangkan perunggu direbut atlet Filipina, Chrystenzen Wong Agatha, dengan nilai 9,68. Aksi Lindswell di arena disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Setelah berlaga, ia pun mendapat ucapan selamat langsung dari Jokowi. Emas ini menjadi yang kedua yang diraih Indonesia pada Asian Games 2018. Sebelumnya, Indonesia mendapatkan emas cabang taekwondo lewat Defia Rosmaniar. Namun, keputusan besar diambil Lindswell. Ia berencana pensiun usai mengantungi emas Asian Games 2018. “Sudah cukup. Mau rest dulu. Belum tahu mau ngapain,” kata dara kelahiran Medan, 24 September 1991, usai memastikan medali emas Wushu nomor Taijijian dan Taijiquan, pada Senin (20/8). Pernyataan itu terbilang mengejutkan mengingat usia Lindswell masih berusia 26 tahun. Dan performa apiknya, secara rutin masih terus mengharumkan nama Indonesia di ajang olahraga. Dalam kariernya di Wushu, Lindswell mengoleksi lima medali emas dalam gelaran Kejuaraan Dunia sejak 2009. Di level SEA Games, ia merupakan peraih medali emas sejak 2011 di Jakarta, 2013 Myanmar, 2015 Singapura, dan 2017 Malaysia. “Saya itu sudah terjun ke wushu sejak kecil. Jadi, tidak tahu jika tidak di dunia wushu harus bagaimana dan memang tak bisa lepas begitu saja,” ucap Lindswell. “Yang jelas, setiap kali lihat orang tanding atau latihan juga ingin. Kalau untuk benar-benar berhenti tidak mungkin sementara ini rest dulu,” ujarnya. Soal regenerasi di Wushu Indonesia, Lindswell percaya para juniornya perlahan bakal berkembang, salah satunya termotivasi dengan raihan dirinya sejauh ini. “Sekarang mungkin belum kelihatan. Semoga dengan prestasi sekarang, anak-anak bisa terpacu,” ucap atlet andalan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). “Saya juga dulu seperti itu, awalnya tidak niat, ya sudah latihan aja. Begitu melihat senior-senior bisa juara dunia, perak juara dunia, lalu angkat nama Indonesia lewat wushu, saya akhirnya jadi semangat,” pungkas Lindswell. (Pras)