200 Kuda Siap Beradu di Kompetisi Equestrian Terbesar di Indonesia

Venue Equestrian Park di Kawasan Pulomas, Jakarta Timur, tampak dibuat spesial menyerupai kuda melompat (Jumping horse), sehingga lebih ikonik. (Pras/NYSN)

Indonesia kembali menjadi tuan rumah diajang berkuda kelas dunia yang bertajuk FEI CSIs International Jumping Competition 2025. Pertandingan yang digadang-gadangkan menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan Asia itu akan berlangsung di Jakarta International Equestrian Park Pulomas, Jakarta Timur, 24-26 Januari 2025. Selaku President of Event FEI CSIs Indonesia, Adinda Yuanita, mengatakan ajang ini menjadi yang terbesar di Indonesia karena akan melibatkan lebih dari 200 ekor kuda yang sudah teregistrasi. Nantinya, para atlet dan kuda yang berkompetisi di FEI CSIs International Jumping Competition 2025, wajib memiliki Rider’s ID dan Horse ID yang terdaftar di FEI. “Semua peserta yang akan hadir di sini harus punya rider’s ID dan juga Horse ID, karena dalam Equestrian, horse atau kuda itu juga dianggap sebagai atlet. Jadi semua yang ikut itu pendaftaran langsung ke FEI, database hasilnya juga akan terlihat ranking, dan untuk di Indonesia pertama kali dibuat CSI one star (CSI1*) atau CSI J-A,” ujar Adinda. Adinda yang juga Executive Board Member Asian Equestrian Federation (AEF), mengatakan sudah ada beberapa negara yang mengkonfirmasi akan hadir di FEI CSIs International Jumping Competition 2025. Selain atlet Indonesia, atlet negara tetangga seperti, Malaysia, Singapura, dan Australia, akan turut serta. Selain negara-negara di atas, masih ada atlet asal Uzbekistan, Pakistan, dan Qatar, yang akan menjadi penantang tuan rumah. Ajang ini nantinya akan dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden AEF, Hamad Al-Attiyah, serta Wakil Presiden AEF, Bakhromjon Gaziev. “Pada saat opening ceremony, yang akan membuka adalah Presiden dari Asian Equestrian Federation, dari Qatar Hamad Al-Attiyah, juga akan ada Vice President Asian Equestrian Federation, dari Uzbekistan (Bakhromjon Gaziev), dia juga atlet, jadi dia akan ikut bertanding,” ungkap Adinda. Pada edisi sebelumnya, Indonesia sendiri berhasil meraih gelar juara pada dua kelas bergengsi yaitu, 125 cm open dan 120 cm. Pada kelas tertinggi, 125 cm open, Rosad Febrisamina berhasil menjadi juara bersama kuda, Gentlemen. Rosad dibayangi oleh Riko Febryyanto dan Denies Cristian Sanjaya yang menduduki peringkat kedua dan ketiga. Di kelas yang sama, Bakhromjon Gaziev gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya dan harus puas berada di urutan kesembilan dari total 14 peserta. Sementara itu dalam kelas 120 cm, atlet Indonesia, Steven Menayang dengan kuda Babriola, berhasil menjadi juara setelah melampaui Rahman Setiawan di posisi kedua. Berkaca dari hasil tahun lalu, Adinda yang juga Sekretaris Jenderal PP PORDASI, berharap para atlet Indonesia yang akan turun di ajang ini bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia berharap turnamen ini bisa menjadi kesempatan unjuk keterampilan. “Jadikan event-event seperti ini kesempatan untuk showcase, menunjukkan keterampilan, prestasi dan kemampuan. Jadi harus diikuti dengan serius. Ini kesempatan yang besar, biasanya kami kalau mau mengikuti CSI1, ini harus pertandingan ke luar negeri,” harap Adinda. “Harus maksimal dan mumpung di sini kan pakai kuda sendiri, kalau di luar negeri borrow horse (Kuda Pinjaman), jauh lebih susah bonding-nya,” sambungnya. Lebih lanjut, Adinda mengatakan ajang ini menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet Indonesia untuk bisa mendapatkan jam terbang di level internasional. Dengan desain lintasan yang berstandar dunia, para atlet Tanah Ait bisa mendapatkan pengalaman berharga sebagai modal jika terjun di multi-event, seperti Youth Olympic Games, SEA Games, dan Asian Games. “Untuk hasil dari pertandingan ini, karena kami juga ada (atlet) junior, nanti ada Youth Olympic Games 2026. Roadmap yang terdekat adalah untuk SEA Games Bangkok 2025 dan Asian Games Tokyo 2026. Jadi pertandingan seperti ini sangat penting,” jelas Adinda. “Karena pertama rankingnya juga masuk langsung ke FEI, yang kedua, course atau kesulitan secara teknisnya sangat penting untuk atlet-atlet itu tahu secara teknis, sesulit apa ajang Internasional,” tutupnya. Sumber: Medcom

Atlet Muda Equestrian Indonesia Siap Tanding di Queen’s Cup Thailand

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) mengumumkan keikutsertaan salah seorang atlet muda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih dalam kejuaraan bergengsi di Thailand, The Queen’s Cup Pink Polo. The Queen’s Cup Pink Polo tak sebatas pertandingan olahraga berkuda saja, namun ada misi sosial dengan fokus pada penyakit kanker payudara untuk meningkatkan perhatian serta menggalang dana bagi penelitian kanker. “Selaku Ketum PP Pordasi dan mewakili masyarakat olahraga prestasi berkuda di tanah air, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi serta penghormatan yang tinggi kepada penyelenggara Queen’s Cup Pink Polo yang menggelar kompetisi bergengsi ini,” kata Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat. “Tentu selain bergengsi untuk pembinaan olahraga berkuda, kompetisi ini membanggakan karena memadukan sport tourism dan juga tujuan mulia untuk kemanusiaan, khususnya kanker payudara,” lanjutnya. Tidak sembarang atlet dapat mengikuti kompetisi tersebut. Sebab, peserta kompetisi adalah mereka yang terpilih dan diundang oleh penyelenggara. Peserta yang diundang dipercaya sebagai rider muda bertalenta dunia yang ada di Asia Tenggara. Adapun kompetisi menggunakan sistem borrowed horse, menggunakan kuda-kuda yang disediakan penyelenggara. Kemampuan berkuda Dinov diasah dengan pengalaman tanding pada berbagai kompetisi tingkat nasional dan juga internasional. Dalam setahun terakhir, Dinov mengikuti beberapa kompetisi di Eropa. Oleh karena itu, ia dipercaya komunitas equestrian internasional, dalam hal ini Asia Tenggara untuk turut serta bertanding. “Kami juga memberikan dukungan penuh dan juga harapan kepada Dinov beserta pelatih juga tim DnV Stables, semoga dapat menunjukkan performa maksimal serta meraih prestasi yang membanggakan Indonesia. Junjung tinggi sportivitas dan persahabatan komunitas berkuda,” ujar Triwatty. Dinov akan bersaing dengan atlet-atlet terbaik lainnya pada kelas Show Jumping CSI-JB. Pertandingan digelar di Thai Polo & Equestrian Club di Pattaya, Thailand. Sumber: ANTARA

The Jakarta Masters Kembali Digelar untuk Cari Talenta Muda

The Jakarta Masters Kembali Digelar untuk Cari Talenta Muda

The Jakarta Masters, kompetisi olahraga berkuda akan digelar pada 28-31 Juli 2022. Kompetisi ini untuk mencari talenta muda. Founder The Jakarta Masters, Rohalia Kharisma Zein menyebutkan, event tahun ini merupakan yang pertama kali pascapandemi Covid-19 dan perhelatan terakhir yang dilaksanakan pada 2019 lalu. “Event ini serta sebagai wadah untuk menampilkan dan mengapresiasikan bakat maupun minat yang dimiliki oleh generasi muda terutama dalam pecinta olah raga berkuda di Indonesia,” ujar Rohalia Kharisma Zein, Selasa (5/7/2022) dalam keterangan tertulisnya. Owner dari ZZ Stable tersebut mengungkapkan, dalam perhelatan The Jakarta Masters 2019 di Jakarta International Equistrian Park Pulomas (JIEPP) sebelumnya telah berjalan dengan baik. “Perhelatan 2019 merupakan rekor equestrian dengan jumlah pendaftar terbesar sepanjang sejarah,” kata Rohalia. The Jakarta Masters kini kembali digelar dan akan diselenggarakan di Arthayasa Stable Depok, Jawa Barat. Rohalia menyebutkan, antusiasme dari para atlet sangat tinggi untuk persiapan The Jakarta Master 2022. “Saat ini sudah sold 160 kandang dari seluruh Indonesia. Adapun bentuk kegiatan yang dilombakan kali ini adalah show jumping dan dressage,” jelas Rohalia. Event ini makin meriah karena kali keempat ini ZZ Stable bekerja sama dengan event organizer B’Proud Idea, yang akan mengadakan food festival dan multiproduct bazaar. Selain ZZ Stable dan B’Proud Idea, event ini juga terselenggara atas dukungan dan kerja sama dari Aragon Stable & Arthayasa Stable. Dengan diadakanya The Jakarta Masters 2022, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat luas terhadap dunia berkuda dan menemukan bibit-bibit unggul atlet yang potensial dalam berkuda khususnya equestrian. Event bertujuan untuk pembibitan atlet muda yang berkecimpung dalam olahraga berkuda. Rohalia berharap event The Jakarta Masters 2022 dapat memajukan dunia equestrian di Indonesia dan membibitkan atlet equestrian yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Perhelatan tahun ini merebutkan dua piala bergilir di kelas 100 cm open dan 140 cm dengan hadiah motor listrik yang akan diikuti atlet berkuda senior dan junior dari kurang lebih 40 klub berkuda,” terang Rohalia. Sementara itu, Dirut PT Bproud Idea Media Kreasi, Fajar Abdillah selaku penyelenggara menyebutkan, perhelatan The Jakarta Masters 2022 merupakan event yang menarik bagi para pecinta olahraga berkuda. “Event equestrian adalah event minoritas tetapi sebenarnya sangat layak menjadi event mayoritas. Harapan kami dengan perhelatan The Jakarta Masters 2022 dapat kembali menjadi rekor sejarah dunia equestrian di Indonesia,” kata Fajar Abdillah. Ia menyebutkan nantinya dalam perhelatan The Jakarta Masters 2022 akan menjadi suguhan tontonan menarik bagi masyarakat dan pecinta dunia olahraga berkuda.

Undang Seleksi Rider Usia 12-21 Tahun, PP Pordasi Cari Penunggang Serasi Terbaik Dalam Event AEF U-21

Atlet berkuda Indonesia, Ferry Wahyu Hadiyanto, menorehkan sejarah saat lolos babak final nomor jumping Asian Games 2018, di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta, Kamis (30/8). (liputan6.com)

Jakarta- Equestrian Indonesia kian kembali menggeliat. Pasca gelaran berkuda ketangkasan Asian Games XVIII/2018, kompetisi equestrian di tanah air kembali berlangsung. Beberapa event equestrian sudah diselenggarakan. Terbaru, Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menggelar seleksi. Pembinaan berkelanjutan untuk atlet/rider yunior kini semakin diprioritaskan oleh Pengurus Pusat Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia, khususnya bidang equestrian atau berkuda ketangkasan. Walau disiplin cabor berkuda ini tak terlalu memperhitungkan masalah usia, namun progress pembinaan rider usia muda harus tetap dikedepankan. Event seleksi ini untuk menentukan satu atlet/rider terbaik, yang akan mewakili Indonesia dalam ajang Asian Equestrian Federation (AEF) U-21 Dressage Championship. Seleksi atau kualifikasi AEF U-21 Championship ini dilangsungkan Kamis dan Jumat, 4-5 Oktober 2018, di Anantya Riding Club (ARC), Karanggaan, Gunung Putri, Bogor. Event AEF U-21 Dressage Championship adalah program dari Asian Equestrian Federation (AEF/Federasi Equestrian Asia) dalam membina rider muda di kawasan Asia. Kompetisi tunggang serasi ini, diadakan bergantian di delapan negara Asia. Tiap negara, akan diwakili rider terbaik, untuk mengikuti final di Doha, Qatar, pada 3-5 April 2019. Dalam surat bertanggal 24 September dan bernomor 155/WK-U-EQ/PP/IX/2018 yang langsung ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum II Bidang Equestrian PP Pordasi, Jose Rizal Partokusumo, disebutkan beberapa nama rider terbaik dari kategori usia 12-21 tahun (kelahiran 1997-2006), diundang khusus oleh PP Pordasi, untuk mengikuti seleksi. Beberapa rider yang diundang mengikuti seleksi atau kualifikasi AEF U-21 Dressage Championship, yakni Rosad Natsir, Glory Gabrielle Surya, Mia Sri Andhika, Muhammad Akbar Maulana, Muhammad Akbar Kurniawan, Ivana Santosa, Sausan Intan, Audirania Amanda, dan Gendhis Anjali. “Itu yang terdata dan terpantau oleh kita. Di luar nama-nama itu, kamui juga membuka kesempatan dengan menginformasikan data diri masing-masing, berikut kudanya, tentu dengan ringkasan prestasi dalam satu tahun terakhir,” ungkap Jose Rizal pada Rabu (3/10). Jose Rizal menambahkan, peserta seleksi atau kualifikasi AEF U-21 Dressage Championship ini maksimal 40 rider. “AEF mengirimkan trophy untuk pemenang babak kualifikasi ini. Trophy dikirimkan melalui DHL, dari Qatar dan saat ini sudah sampai di Singapura, mungkin Kamis besok sampai di Jakarta,” pungkasnya. Terkait dengan proses pembinaan rider yunior tersebut, setidaknya masih ada 4 event internasional hingga akhir tahun 2018 ini. Yakni, seleksi/kualifikasi AEF U-21 Dressage Championship pada 4-5 Oktober ini Anantya Riding Club (ARC), Gunung Putri. Lalu event CSIJ-B di Taipei, 9-12 November. Kemudian, kejuaraan CSIJ-B di Thailand, 17-20 November, dan yang terakhir, yakni World Jumping Challenge, akhir November hingga awal Desemeber, di Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jawa Barat. (Art)