Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta

Ratu DBL Yogyakarta masih milik SMA Olifant Yogyakarta. Kepastian ini didapat setelah pada partai final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 DI Yogyakarta putri Olifant berhasil menang atas Stece -sebutan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta- dengan skor akhir 84-25 Ketangguhan sang juara bertahan sudah terlihat sejak kuarter awal. Evangeline Yvonne dan kolega langsung melesat meninggalkan perolehan angka Stece. Keberhasilan mereka selalu mencetak dua digit poin selama empat kuarter menjadi bukti keganasan Olifant. Bahkan meski sudah unggul dengan selisih 16 poin di paruh pertama, Olifant tak mengendorkan serangan di babak kedua. Buktinya mereka justru terus melesat dan menyerang! Bertemu dengan Stece di partai final merupakan hal baru bagi Olifant. Terakhir kali mereka bertemu pada musim 2022 pada babak Fantastic Four. Saat itu pula Olifant berhasil menyingkirkan pemilik delapan gelar juara DBL Jogja. “Sejujurnya aku sendiri gak pernah ketemu Stece di final. Ini baru pertama kali. Sempat deg-degan juga soalnya kan Stece banyak freshman,” ungkap Josephine Felicia, salah satu penggawa Ilifant. Pada partai final pasukan Olifant menggempur bertubi-tubi pertahanan Stece. Mulai dari tusukan hingga tembakan tiga angka. Buktinya ada 86 percobaan menembak yang diciptakan putri Olifant. Hal ini berbanding terbalik dengan srikandi Stece yang sedikit sulit dalam menembus pertahanan Olifant (hanya 53 kali kesempatan menembak). Sejatinya srikandi Stece punya cara untuk memangkas jarak poin yang terlampau jauh. Cara tersebut adalah memaksimalkan tembakan gratis yang mereka dapat. Sayangnya kesempatan emas untuk memangkas margin tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik. Michelle Emanuela dan kawan-kawan hanya memasukkan 8 poin dari 29 percobaan tembakan gratis. Pada skuad Olifant nama Quinsah Ferlin menjadi tumpuan dalam mendulang angka. Total ada 19 poin dan 6 asis. Di belakangnya ada Evangeline Yvonne dengan tambahan 18 poin dan 8 steal. Lalu ada Agustina Refita dengan tambahan 14 poin dan 2 rebound. Sang kapten, Dinda Nugraheni memberi rasa aman di skuad Olifant kala melakukan defense. Terbukti ada 19 rebound yang ia koleksi pada partai final. “Pastinya senang karena kita bisa mempertahankan gelar tiga kali berturut-turut. Atmosfer di final memang beda banget. Suporternya Stece yang berisik itu bikin kita sempat nervous. Untungnya kita cepat buat nemu temponya,” sambung cewek yang masih duduk di bangku kelas 11 SMA. Di skuad Stece hanya ada nama Halmaherani Blandina yang mengoleksi dua digit poin dengan torehan 12 poin dan 9 rebound. Kemenangan ini semakin spesial bagi putri Olifant. Mereka berhasil mengukir sejarah baru untuk sekolah. Mempersembahkan gelar ketiga secara beruntun. Selamat, Olifant! Sumber: DBL

Perbasi Pusat Gelar Seleksi di Manado, Penjaringan untuk Skuad Basket Nasional

Perbasi Pusat Gelar Seleksi di Manado, Penjaringan untuk Skuad Basket Nasional

Kali ini, giliran Kota Manado didatangi Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi). Kehadiran Perbasi Pusat guna melakukan seleksi dan mencari atlet berprestasi dari daerah. Di bawah arahan pengurus Perbasi, Danny Kosasih, puluhan atlet basket dari Manado dan berbagai daerah mengikuti seleksi untuk ke tahap lebih lanjut. Danny Kosasih menerangkan, penjaringan yang menyasar atlet muda itu untuk dipersiapkan di berbagai kompetisi elit. “Nanti dibuat tiga skuad, untuk tim nasional, patriot 1 dan 2,” terang Danny Kosasih kepada BeritaManado.com, Jum’at (26/8/2022). Dikatakan, Manado menjadi sasaran Perbasi bersama 10 kota lainnya di Indonesia. “Seperti Jakarta, Bandung, Medan, Pontianak, Makassar, Tangerang, Yogyakarta, Palu, Samarinda, dan Surabaya,” terangnya. Sekretaris Perbasi Sulut, Fernando Wuwungan menjelaskan, proses seleksi menilai beberapa item seperti skill individual maupun pengetahuan bermain. Selain itu, lanjut Fernando, ukuran dan tinggi badan menjadi poin penting. “Mereka yang lolos di sini, akan direview lagi di pusat. Usianya 17-21 tahun, namun ada prioritas bagi atlet yang memiliki tinggi badan sesuai kriteria,” jelas Fernando. Sementara Ketua Tim Kerja Seleksi, Michell Tansil, memberikan apresiasi kepada Perbasi Pusat yang telah memilih Manado sebagai sasaran seleksi. Capaian itu, tambah Michell, tidak lepas dari partisipasi Pemprov Sulut bersama KONI yang begitu perhatian terhadap perkembangan olahraga basket di bumi nyiur melambai. “Salah satu faktor dipilihnya Manado karena fasilitas olahraganya. Kita punya lapangan basket bagus,” tandasnya.

Perbasi Buka Turnamen Basket 3×3 untuk Produksi Atlet Potensial bagi Timnas

Perbasi Buka Turnamen Basket 3x3 untuk Produksi Atlet Potensial bagi Timnas

Turnamen basket 3×3 akan digelar dalam waktu dekat oleh Perbasi dan Supersport Sensation (SSS) Internasional. Kompetisi ini diadakan untuk mendukung lahirnya bibit pebasket potensial. Kejuaraan itu akan digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, pada 19-23 Februari 2022 mendatang. “Saat ini kami sedang membutuhkan pemain yang konsentrasi di 3×3. Ke depan, Perbasi akan bentuk tim 3×3 junior sampai usia 23,” kata Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih, dalam keterangan resmi induk basket nasional. Digelarnya turnamen basket 3×3 ini bertujuan agar Indonesia punya ketersediaan atlet basket potensial untuk ajang-ajang penting yang akan dihadapi. Salah satunya SEA Games Hanoi pada Mei mendatang yang diramaikan dengan cabang basket 3×3. Format basket 3×3 menjadi salah satu cabang olahraga yang baru diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir ini. Untuk itu, atlet-atlet Indonesia yang punya konsentrasi di cabang ini terhitung masih sangat sedikit jumlahnya. Dengan demikian, kejuaraan 3×3 bisa menjadi wadah untuk menyaring peminat-peminat baru yang bisa diproyeksikan untuk memperkuat tim nasional Indonesia pada ajang penting di masa mendatang. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Melalui 3×3 akan terlihat anak-anak muda yang cinta bola basket untuk 3×3,” ujar Danny. Demi mencapai jangkauan yang luas, turnamen basket 3×3 rencananya digelar secara serempak di empat provinsi. Selain di Jakarta, kompetisi ini akan diadakan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Saat ini Indonesia sudah mulai berbicara di pentas internasional lewat cabang basket 3×3. Di Asian Games 2018 lalu, tim nasional basket 3×3 putri Indonesia berhasil mencapai perempat final. Pencapaian yang lebih memuaskan terjadi pada ajang FIBA 3×3 U-18 di Cyberjaya, Malaysia. Ketika itu timnas basket putri Indonesia sukses merebut medali perunggu. Sementara itu, timnas basket 3×3 putra Indonesia berhasil meraih medali perak setahun setelahnya di ajang SEA Games 2019 Filipina. Capaian ini tentu memberikan angin segar untuk perkembangan olahraga basket 3×3 yang semakin hari digandrungi masyarakat.

Bromelia 3×3 Cup Ajang Pencarian Pebasket Muda Potensial

Bromelia 3×3 Cup Ajang Pencarian Pebasket Muda Potensial

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Bogor terus menjalankan roda pembinaan. Untuk menjaring atlet muda potensial, mereka menggelar event Bromelia 3×3 Cup 2021, di Lapangan Basket Bromelia Sport Center, Rabu (28/12/2021). Ketua Perbasi Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, event ini diikuti 25 tim dari masing-masing kategori. “Ada kategori open putra putri, dan usia 16 tahun putra putri juga,” kata Iwan Setiawan. Wakil Bupati Bogor itu berharap dari event ini akan lahir pebasket-pebasket muda potensial yang nantinya bakal menjadi tulang punggung Kabupaten Bogor di berbagai ajang bergengsi. “Pembinaan menjadi kunci utama untuk meraih prestasi. Tim yang ikut serta pun dari klub di bawah Perbasi,” jelas Iwan Setiawan. Sementara itu, Sekretaris Umum Perbasi Kabupaten Bogor, Mabruri Wijaya mengatakan, event ini resmi, dan tercatat di FIBA. “Ini upaya kami untuk mencetak, sekaligus melahirkan pemain muda potensial. Khusus untuk kategori usia 16 tahun, nantinya bakal dijadikan penilaian untuk Porprov 2026 nanti,” kata Mabruri Wijaya. Mabruri menjelaskan, event ini diikuti dari berbagai daerah untuk kategori open. “Ada dari tim Porprov Kota Depok, dan Kota Bogor. Untuk usia 16 tahun kelahiran 2005 khusus klub anggota Perbasi Kabupaten Bogor,” pungkasnya. Hasil turnamen Bromelia 3×3 basketball 2021 Kategori U-16 Putri NKC Fundamental A Dramaga Karadenan Cibinong NKC Fundamental B Dramaga One’C Ciawi Kategori U-16 Putra Karadenan Cibinong One’C Ciawi Garuda Acalapati A & Garuda Acalapati B Bojonggede Kategori Open Putri Karadenan Cibinong YMS Bojonggede Porprov Kota Depok South.B Cigombong Kategori Open Putra YMS Bojonggede PBC Parung Andaz Basketball Bogor & Garuda Acalapati Bojonggede

Timnas Indonesia Cari Pengalaman di FIBA 3×3 World Cup

Timnas Indonesia Cari Pengalaman di FIBA 3x3 World Cup

PP Perbasi tidak menargetkan apa pun untuk timnas bola basket 3×3 putra dan putri Indonesia di FIBA 3×3 World Cup U-18 2021 pada 24-29 Agustus mendatang. Menurut manajer timnas bola basket junior, Wahyu Gunarto, itu terjadi karena ketatnya persaingan di sana. Jadi, event tersebut hanya dimanfaatkan untuk menambah jam terbang dan pengalaman bertanding bagi para pemain junior dan bekal menyambut berbagai kejuaraan di masa mendatang, termasuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024. “Memang, ada tiga nama dari U-16 dan kami berharap mereka bakal punya lebih banyak pengalaman,” kata Wahyu dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu (21/8/2021). “Kami tidak ada target. Target utama kami memberikan pengalaman kepada pemain karena 3×3 ke depan akan menjadi industri yang luar biasa. Meski enggak ada target tapi paling tidak mereka harus memberikan yang terbaik,” tambahnya. Empat pemain putra akan mewakili Indonesia di FIBA 3×3 World Cup U-18, yaitu Rafael Pasha, Franciscus Gerick Fernando, Aaron Nathanael, dan Mikail Jaydra Muhammad. Sementara untuk roster 3×3 putri diisi oleh Margareth Rachel Janna dan tiga pemain U-16 seperti Angelica Jennifer Candra, Vanissa Renata Siregar, dan Syarafina Ayasa Sjahril. Kedua tim sudah menjalani pemusatan latihan sejak 8 Agustus di GMC Basketball Arena, Cirebon, Jawa Barat. Timnas 3×3 putri tergabung di Grup C bersama Jerman, Latvia, Sri Lanka, dan Israel. Namun, Sri Lanka telah mengundurkan diri karena terdapat pemainnya yang terpapar covid-19. Sementara itu, timnas 3×3 putra berada di Grup A yang ditempati juga oleh Kazakhstan, Prancis, Brasil, dan Ukraina. Sumber: Medcom.id

Timnas Basket Junior Ikuti Kejuaraan FIBA 3×3 World Cup U-18 di Hongaria

Timnas Basket Junior Ikuti Kejuaraan FIBA 3x3 World Cup U-18 di Hongaria

Timnas Bola Basket Junior putra dan putri dibentuk untuk diikutkan pada ajang FIBA 3×3 World Cup U-18 di Hongaria, 24-29 Agustus 2021. Lalu, siapa sajakah yang berangkat untuk mewakili Indonesia? Untuk Timnas Bola Basket U-18 puteri diperkuat Angelica Jennifer Candra, Vanissa Renata Siregar, Syarafina Ayasa Sjahril, dan Margareth Rachel Janna. Mereka dipimpin Kepala Bidang Kepelatihan PP Perbasi Taufik Saleh sebagai team delegate. Kemudian, untuk Timnas Bola Basket U-18 Putera dipimpin Syafiq Ali Mubarak dengan pemain Rafael Pasha, Franciscus Gerick Fernando, Aaron Nathanael, dan Mikail Jaydra Muhammad. Kedua timnas ini sudah berlatih sejak 8 Agustus 2021 di GMC Basketball Arena, Cirebon, Jawa Barat. “Para pemain berlatih sampai 21 Agustus karena 22 Agustus sudah harus bertolak ke Hungaria. Merekalah yang akan mewakili Indonesia di FIBA 3×3 World Cup U-18 karena tidak ada promosi dan degradasi dalam training center ini,” kata Njoo Lie Wen, Ketua Badan Tim Nasional Junior PP Perbasi, Rabu (11/8). Pada ajang kali ini, diharapkan para pemain mendapat pengalaman bermain dengan atlet terbaik di dunia. Lebih dari itu, mereka bisa merasakan seperti apa level 3×3 U-18 World Cup. Dengan begitu, ajang ini bisa menjadi tolok ukur untuk mau berkembang lebih jauh lagi. Team Delegate Timnas Bola Basket U-18 Putera, Taufik Saleh menambahkan, pemilihan pemain dalam timnas ini kewenangannya ada di Badan Tim Nasional Junior PP Perbasi. Mereka dipercaya mewakili Indonesia karena sebelumnya sudah terpantau dan tersedia karena lolos kualifikasi dan terverifikasi oleh sistem FIBA 3×3. “Ini karena pemilihan pemain untuk Timnas 3×3 berbeda dengan 5×5. Ada syarat minimum tahun pembuatan passport, syarat ranking di FIBA 3×3 Play, dan lainnya,” terang Taufik. “Di 3×3 juga tidak ada istilah pelatih namun istilahnya Team Delegate yang bertugas untuk membantu latihan dan mendampingi tim selama TC dan berangkat untuk menggali banyak informasi dan pengetahuan di FIBA 3×3 U18 World Cup sehingga dapat bermanfaat untuk perkembangan 3×3 ke depan,” imbuh dia. Dalam pembentukan skuat ini, PP Perbasi memanggil tiga pemain yang masih tercatat sebagai penggawa Timnas Bola Basket U-16. Harapannya, mereka menimba pengalaman sebanyak mungkin dari ajang ini. “Kami membawa tiga orang pemain putri U-16 berada di Tim agar mereka semakin kaya pengalaman karena masih bisa diikutkan Timnas U18 untuk 2 tahun mendatang. Salah satunya selain untuk event FIBA 3×3 U18 berikutnya maupun FIBA Asia U18 Women’s Championship, di mana Timnas Putri U18 Indonesia masih tergabung dalam Level 1 (Division A) untuk FIBA Asian U-18 Women’s,” terang Taufik. Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan, federasi mendukung penuh perjuangan Timnas Bola Basket U-18 di FIBA 3×3 World Cup. Pada ajang ini, para pemain diharapkan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya pengalaman bertanding. Menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk perkembangan bola basket Indonesia ke depannya.

Usai Libur, Pemain Muda Kembali Tancap Gas

Usai Libur, Pemain Muda Kembali Tancap Gas

Lima pebasket muda yang diproyeksikan untuk timnas Basket Indonesia jelang FIBA Asia Cup 2021 kembali ke lapangan untuk mengikuti training camp (TC) atau pemusatan pelatihan di GBK Arena Senayan, Jakarta Pusat. TC ini kembali bergulir setelah 10 hari istirahat karena libur dalam rangka Idulfitri 1442 H. Lima pemain muda yang mengikuti TC, antara lain Ali Baghir, Yudha Saputera, Aldi Izzatur, Dame Diagne dan Serigne Modou Kane. “Materi latihan hingga akhir Mei ini adalah development skill dan pemahaman permainan sebagaimana yang diinginkan Coach Rajko (Toroman),” ujar coach Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. View this post on Instagram A post shared by NYSN Media (@nysnmedia) “Sebelum latihan, pemain melakukan tes swab PCR dan hasilnya negatif,” tambahnya. Lebih lanjut, Wahyu mengatakan selama Mei, latihan dilaksanakan satu kali sehari setiap sore. Latihan akan diawali dengan stretching atau peregangan, kemudian dilanjutkan dengan development skill dan pemahaman strategi bermain ala Rajko. “Di dalam latihan juga mengasah fisik pemain selama 40 menit di awal. Kemudian 30 menit di akhir latihan diisi dengan materi shooting. Setiap latihan, setiap pemain wajib melakukan tembakan 100 kali,” kata Wahyu. Pelatih yang akrab disapa Cacing itu menjelaskan latihan shooting 100 kali untuk setiap pemain sebenarnya masih kurang, sehingga dia berharap pemain menambah porsinya sendiri-sendiri untuk mengejar akurasi yang lebih baik. “Lebih baik lagi jika pemain menambah porsi latihan menembak sendiri karena 100 kali tembakan setiap latihan itu masih kurang. Semua ini dilakukan untuk mengejar kemampuan para senior mereka yang nanti akan gabung latihan mulai Juni,” ungkap coach Wahyu. Lima pemain muda Timnas Indonesia tersebut memang disiapkan menjadi pelapis saat FIBA Asia Cup 2021 pada Agustus nanti. Mereka diharapkan memiliki kemampuan yang setara dengan pemain inti, sehingga bisa diandalkan saat Indonesia berjuang dalam turnamen tersebut dan juga dalam FIBA World Cup 2023 mendatang. Saat ini, para pemain senior masih memperkuat klub masing-masing dalam lanjutan IBL Pertamax 2021 hingga akhir Mei. Medio Juni nanti gabungan kekuatan muda dan senior itu akan diuji lebih dulu pada Kualifikasi Jendela III FIBA Asia Cup 2021 pada 16-20 Juni di Filipina.

Pengurus Baru, Golden Star Diharapkan Mampu Cetak Atlet Berprestasi

Kepengurusan Baru, Golden Star Diharapkan Mampu Cetak Atlet Berprestasi

Klub basket legendaris Bengkulu, Golden Star, baru saja berganti pengurus baru untuk masa bakti 2020-2023. Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bengkulu, Dedy Ermansyah, di Aula Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu, Jumat (20/11). Dedy mengatakan, Golden Star turut bertanggung jawab untuk menciptakan bibit atlet basket di Bengkulu. Serta bagaimana memajukan olahraga basket di Bengkulu. “Menariknya klub ini belum mati, hari ini bisa tampil kembali dan bermanfaaat bagi adik-adik muda di Bengkulu. Karena Golden Star merupakan salah satu klub basket ternama di Bengkulu,” kata Dedy, dilansir dari Begkuluekspress.com. Dedy mengungkapkan, pada masanya, Golden Star satu-satunya klub basket yang ada di Sumatera yang mewakili pada kejuaraan kompetisi bola basket utama (Kobatama). “Nah, dengan nilai sejarah yang sangat baik ini, menjadikan momentum kebangkitan basket di Bengkulu dengan target prestasi seperti PON dan lainnya yang kita harapkan,” ungkapnya. Senada dengan Dedy, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman, mengatakan, jika Golden Star harus bisa memacu serta memotivasi generasi muda. Karena basket ini sangat diminati dikalangan khususnya pelajar saat ini. “Dengan begitu kedepan kita harapkan sistem pembinaan untuk menciptakan atlet basket Bengkulu yang berprestasi,” tegasnya. Sementara itu, Ketua umum Golden Star, Ribtazul Suhri, mengatakan, Golden Star telah terbentuk sejak tahun 1973 dan kembali dikukuhkan kepengurusannya karena kepedulian dengan olahraga basket di Bengkulu. “Golden Star merupakan klub pertama di Bengkulu mewakili pulau Sumatera 1992. Diharapkan senior-senior basket yang tergabung di Golden Star dapat membangun prestasi kembali pada pembinaan basket Bengkulu,” ujarnya. Ia menambahkan, Golden Star diharapkan dapat membantu Perbasi dalam target PON dan sebagainya. Karena memang penggemar olahraga basket saat ini cukup banyak di kalangan anak muda.

Amartha Jadi Sponsor Utama Timnas Basket U-17 Indonesia, Pemenang SEABA 2019

Timnas Basket U17 saat menerima Piala Juara 1 IIJBIT 2019

Jakarta, 9 Desember 2019 – PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menjadi sponsor utama Tim Nasional Basket Putra Usia-17 (Timnas Basket U-17), yang baru saja menyabet juara pertama di Indonesia International Junior Basketball Invitation Tournament (IIJBIT) 2019 yang digelar oleh South East Asia Basketball (SEABA). Kemenangan ini menjadi prestasi terbaik Timnas Basket U-17 Indonesia setelah selama 22 tahun puasa gelar. Dukungan Amartha ini telah diberikan selama pagelaran SEABA pada akhir November lalu, dalam bentuk uang tunai. Amartha merasa perlu mendukung timnas basket putra U-17, setelah melihat besarnya potensi mereka. Amartha menilai regenerasi pebasket dimulai dari U-17. “Kami melihat timnas U-17 punya potensi besar untuk bisa sukses dalam jangka panjang. Sehingga Amartha perlu untuk mendukung mereka agar terus berkembang dan membanggakan Indonesia di kompetisi internasional,” kata Andi Taufan Garuda Putra CEO & Founder Amartha. Pria yang akrab disapa Andi Taufan ini menambahkan, Amartha ingin agar banyak generasi muda menjadi pebasket hebat. Apalagi, tim Indonesia U-17 mempunyai potensi yang besar untuk perkembangan basket di Indonesia.“Ini adalah bentuk kepedulian Amartha untuk terus memajukan olahraga terutama basket di Indonesia. Kami mendukung agar lahir pebasket profesional yang berprestasi,” lanjut Andi Taufan. Pada gelaran yang juga diikuti oleh Malaysia dan Singapura ini, timnas basket putra U-17 berhasil menjadi juara, setelah melawan timnas Singapura di final dengan skor akhir 75-44. Terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) atau pebasket penampil terbaik pada pertandingan tersebut, Derrick Michael dengan 18 poin dan 15 rebound. Minimnya jadwal latihan, membuat kepala pelatih timnas U-17 Rifky Antolyon berusaha keras untuk membantu pemainnya memahami materi dengan baik.  “Kerja sama ini membuat kerja keras kita selama latihan begitu dihargai. Semoga ini bisa menjadi salah satu penyemangat timnas basket U-17 untuk mempertahankan performa terbaik,” terang Rifky Antolyon, kepala pelatih timnas Indonesia U17 putra. IIJBIT 2019 juga digunakan oleh Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) sebagai salah satu proses seleksi untuk timnas basket bisa ikut dalam turnamen FIBA Asia Cup yang kini memasuki tahap pra kualifikasi. Sebelumnya,Amartha telah menjadi sponsor utama tim basket Amartha – Hangtuah untuk berlaga di kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) 2019-2020. Keterlibatan Amartha ternyata ikut membawa Amartha Hangtuah menjadi Runner-up di kompetisi Piala Presiden 2019.  Tentang Amartha PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha didirikan pada 2010 sebagai Lembaga Keuangan Mikro. Pada tahun 2016 Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial terpercaya yang kini telah memiliki izin usaha dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Amartha memiliki visi untuk mewujudkan kesejahteraan merata bagi kita, Indonesia. Dimulai dengan layanan peer to peer lending, Amartha menghubungkan pendana di kota dengan para perempuan pelaku usaha mikro di desa melalui teknologi. Amartha memberikan akses, layanan dan edukasi keuangan kepada perempuan perempuan tangguh pengusaha mikro yang merupakan penggerak ekonomi bangsa. Lebih dari Rp1,6 Triliun modal usaha dari pendana telah Amartha salurkan kepada lebih dari 350 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia. Pendana Amartha pun mendapatkan keamanan dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, meraih keuntungan hingga 15% per tahun, dan menciptakan dampak sosial yang nyata di masyarakat.

Menyongsong Piala Dunia Basket, Perbasi Akan Seleksi 33 Pemain Untuk Tim Nasional U-18 Putra

OR_farewell_dbl_camp_dika_kawengian-5

Menjelang kompetisi bola basket internasional, Perbasi memanggil 33 nama atlet basket Indonesia U-18 putra untuk mengikuti seleksi pembentukan tim nasional, dan juga dalam rangka pengembangan program pencarian bakat untuk Piala Dunia. Perbasi yang menyebarkan surat dengan nomor 007/I/PP/2018 (Revisi) ini ditujukan kepada 8 Pengurus Provinsi (Pengprov) yaitu diantaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Riau. Surat tersebut berisi pemanggilan 33 nama atlet yang berhak mengikuti seleksi pada tanggal 13 dan14 Januari 2018 di The Hawk Basketball Court, Taman Tekno, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Pengurus PP Perbasi, Alvin Indra menjelaskan bahwa Perbasi membuka kesempatan untuk mengirimkan tambahan maksimal 3 pemain dari setiap provinsi yang dipanggil. “Kami juga membuka kesempatan untuk seluruh pengprov dengan mengirimkan tambahan maksimal tiga pemain di luar 33 nama yang dipanggil,” jelas Alvin yang dilansir pada website mainbasket.com Selain itu, seleksi ini akan lebih fokus kepada pemain yang akan berlaga di Souteast Asia Basketball Association (SEABA) dan Federation International de Basketball (FIBA) Asia yang akan digelar pada tahun ini. Tak hanya itu, pemanggilan 33 nama ini juga sebagai bentuk persiapan yang dimulai dari sekarang untuk Piala Dunia basket tahun 2023 mendatang. Seleksi ini akan dipimpin oleh pelatih-pelatih independen dan Perbasi dan juga para mantan pemain tim nasional yang berjumlah lima orang. Danny Kosasih sebagai ketua Perbasi beserta pengurus lainnya juga akan ikut memantau langsung untuk memastikan kelancaran acara yang diadakan selama dua hari tersebut. Berikut nama-nama peserta seleksi yang dipanggil beserta daerah asalnya yang dilansir pada website mainbasket.com: -Darryl Sebastian (DKI Jakarta) -Aldy Izzatur Rachman (DKI Jakarta) -Kier Serai Dharmadji (DKI Jakarta) -Ali Bagir Wayarabi (DKI Jakarta) -Anthony William (DKI Jakarta) -Yesaya Alexander Saudale (DKI Jakarta) -Ronald Firdaus Puadawe (DKI Jakarta) -Harits Prasidya (DKI Jakarta) -Timothy Joseph Bahar (DKI Jakarta) -Erfandi Iqbal (DKI Jakarta) -Chritopher Felix (Jawa Barat) -Saddam Asyruna (Jawa Barat) -Mikha Haidar (Jawa Barat) -Darren Benaya Budiman (Jawa Barat) -Khoerotsa Wisnu Pamungkas (Jawa Barat) -Rovi Okta Hermawan (Jawa Barat) -William Rivaldi Kosasih (Jawa Timur) -Aulia Naafigo Setiawan (Jawa Timur) -James Patrick (Jawa Timur) -Christopher Jason Winata (Jawa Timur) -Bryan Fadhil Herlambang (Jawa Timur) -Mekhail Fidel Afloubun (Jawa Tengah) -Bangun Subhan (Jawa Tengah) -Gregorius Kristian Linduaji (Jawa Tengah) -Vincentius Bryant Fernando (Jawa Tengah) -Ariel Emilio (Jawa Tengah) -Flavianus Aditya Riesta Saputra (DI Yogyakarta) -Naufal Alif Farhan Ramdhani (DI Yogyakarta) -Vickness Warren (DI Yogyakarta) -William Hardi Dinata (Kalimantan Barat) -Nickson Damara Gosal (Nusa Tenggara Barat) -Argus Sanyudi (Riau) -Kelvin Sanjaya (Riau). (put/adt)

Ini Kata Pebasket Cokorda Raka Tentang Perkembangan Basket di Indonesia

cokorda-raka

Basket memang masih belum bisa menyaingi olahraga sepakbola, bulutangkis ataupun futsal di Indonesia. Berbeda dengan negara Filipina yang menjadikan olahraga basket sebagai olahraga paling populer. Namun, jika dibina dengan sangat baik bukan tidak mungkin basket bisa menjadi olahraga paling populer di Indonesia. Pebasket nasional Cokorda Raka yang juga pernah melatih Satria Muda (SM) ketika dijumpai tim nysnmedia.com beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa perkembangan dunia basket di Indonesia memang masih sangat kurang. “Perkembangan basket di usia dini, saya melihat masih kurang. Tapi dengan adanya kompetisi antar klub maupun kategori usia yang sangat bagus harus diperbanyak,” ujarnya. Lanjutnya, kompetisi usia dini seharusnya menjadi ranah dari Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Perbasi harus bekerja mulai dari bawah, karena pengalaman bertanding yang dibutuhkan pebasket usia dini. “Khusus di Banten sendiri harus lebih sering, mengadakan kompetisi. Memang, seharusnya ini ranah perbasi. Harusnya dari bawah, saya melihat masih kurang kompetisi antar SD hingga SMP. Usia mereka harus banyak tanding,” papar Cokorda atau biasa disapa Wiwin. Ia juga berpendapat, sosok pelatih untuk menangani pebasket di usia muda harus mempunyai pengalaman dan juga visi misi untuk bisa memberikan pelajaran yang berharga bagi pemain. “Pelatih juga harus dibina secara benar. Kalau, seperti itu pemain akan menjadi pemain bagus,” ucapnya. Perihal match fixing yang terjadi baru-baru ini, Cokorda mengatakan sangat berpengaruh bagi perkembangan basket di Indonesia. Terlebih bagi pebasket-pebasket muda. “Match fixing, sedikit pasti memberikan pengaruh ke basket itu sendiri. Perbasi sudah bagus memberikan sanksi tegas, tetapi bandarnya juga harus dibasmi. Kalau tidak, akan sama saja,” tuturnya. (pah/adt)

Terungkap Kasus Match Fixing Di Indonesian Basketball League (IBL)

Terungkap-Kasus-Match-Fixing-Di-Indonesia-Basketball-League-IBL-1

Dunia basket di Indonesia baru-baru ini digegerkan dengan kabar yang mengejutkan. Terdapat kasus match fixing atau pengaturan skor yang dilakukan 8 pemain basket dan 1 official pada klub JNE Siliwangi Bandung. Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengeluarkan surat sanksi kepada 9 nama pada ajang Indonesia Basketball League (IBL) yaitu, Ferdinand Damanik, Tri Wilopo, Gian Gumilar, Haritsa Herludityo. Untung Gendro Maryono, Fredy, Vinton Nolan Sarawi, Robertus Riza Raharjo dan Zulhimi Fatturohman. Kesembilan nama ini telah melakukan pelanggaran dengan mengatur skor pada Seri II IBL musim lalu. Mereka berbuat curang pada 4 sampai 5 pertandingan. Mereka diduga menerima uang hingga 900 juta rupiah dalam satu kali laga. Rumor kasus ini sudah berhembus sejak ajang pemanasan Perbasi Cup 2017 sebelum IBL regular tahun 2017-2018 dimulai. Sejumlah nama-nama pemain dari klub Siliwangi sudah hilang dari daftar pemain yang akan berlaga. Bahkan kasus ini diduga sudah terjadi sejak dahulu ajang basket nasional Indonesia masih dengan nama National Basketball League (NBL) dan Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama). Namun, tidak pernah ada yang berani membuka kasus ini. Perbasi dan IBL Memberikan Sanksi Dalam surat yang dikeluarkan pada 21 November 2017 lalu, Perbasi memberikan sanksi tegas dengan membekukan pemain untuk mengikuti berbagai kegiatan basket di Indonesia baik sebagai pemain, official, pelatih dan sebagainya. Sanksi yang diberikan berbeda, seperti Ferdinand dibekukan selama 5 tahun, Triwilopo, Gian Gumilar, Haritsa dan Untung dijatuhi sanksi dibekukan selama 4 tahun. Fredy, Vinton dan Robertus selama 3 tahun dan Zulhimi selama 2 tahun. Perbedaan waktu sanksi ini dilihat dari seberapa besar kontribusi individu masing-masing dalam kasus ini. Bahkan, IBL pun ikut memberikan sanksi kepada pemain yang terlibat yaitu larangan bermain IBL seumur hidup. Sanksi keras ini diberikan karena melanggar peraturan IBL bab 4 pasal 7 ayat 2 yang berbunyi: “Apabila terdapat salah satu personel klub IBL yang terbukti melakukan game fixing (pengaturan skor), maka personel klub IBL tersebut akan dikenakan sanksi minimal Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) dan tidak boleh mengikuti kegiatan PT BBI seumur hidup.” Pengakuan Dari Para Pelaku Kasus ini dibeberkan oleh salah satu nama dari 9 nama tersebut yang memberitahu kepada Perbasi dengan membawa bukti rekaman. Tetapi, Perbasi enggan memberitahukan siapa yang mengadu. Ia merasa bahwa tidak nyaman atas perbuatannya. 8 nama lainnya juga sudah mengaku kesalahannya. 9 pelaku meminta kepada Perbasi untuk tidak membeberkan apa saja yang sudah mereka lakukan dan mereka tetap menerima resiko dari perbuatan haram tersebut. Dalam pengakuannya, mereka sangat terpaksa melakukan hal tersebut karena mereka tidak dibayar oleh klubnya. Namun, pihak manajemen klub Siliwangi membantah hal tersebut dan mengaku tidak terlibat dalam match fixing. Pihak manajemen klub Siliwangi merasa kecewa atas perbuatan anggota dari klub Siliwangi. Bahkan pihak manajemen klub Siliwangi sangat mengapresiasi tindakan dari Perbasi dan IBL dengan memberikan sanksi dan mengusut tuntas kasus ini. Klub JNE Siliwangi Bandung memang gagal melaju ke playoff setelah kalah dalam 10 pertandingan dari 14 pertandingan yang dilakukan. Hingga saat ini, Perbasi masih melakukan investigasi dan sudah mengantongi 13 nama lain yang diduga terlibat. Perbasi juga mengajak kerja sama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengusut kasus ini yang bisa berlanjut ke pengadilan. Selain itu, Perbasi mencurigai ada 5 pemain asing dari Amerika dan Kanada yang ikut terlibat. Perbasi merasa dalang atau bandar yang mengatur skor dari kasus ini bukanlah orang Indonesia. IBL 2017/2018 Terancam Ditunda Ajang IBL 2017/2018 rencananya akan mulai diselenggarakan pada 8 Desember mendatang dan akan diikuti 10 tim nasional. Dengan adanya kasus yang masih terus bergulir ini menimbulkan banyak komentar tentang ajang IBL 2017/2018 yang terancam ditunda. Seperti tweet dari akun @jalapag13 yang memberikan balasan dari akun @mainbasket. Dalam tweetnya ia setuju jika IBL 2017/2018 untuk ditunda hingga kasus match fixing tuntas. Ada juga tweet dari akun @legolard yang tidak setuju jika ditunda karena melakukan investigasi bisa sambil berjalan dengan liga IBL. Semoga kasus ini bisa cepat terselesaikan dan pihak-pihak terkait bisa menerima hukuman yang adil untuk mewujudkan basket Indonesia yang bersih.(put)

Tim Putri Bola Basket Indonesia yakin Rebut Emas Pada SEA Games 2017

Bola Baseket Putri

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) yakin Tim Nasional (Timnas) putri Basket Indonesia mampu meraih medali emas SEA Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Persiapan yang lebih matang dilakukan oleh Tim Basket Putri dibanding saat SEA Games 2015 di Singapura saat itu. “Peluang tim putri untuk meraih medali emas lebih besar karena mereka sudah mengikuti pelatihan di luar negeri. Meskipun harus bersaing kuat dengan tim Thailand dan tim Filipina, kami tetap optimistis dapat kembali mengalahkan mereka sebagaimana pada 2015 di Singapura,” tutur Wakil Ketua Perbasi Andiko Ardi Purnomo di Jakarta. Tim bola basket putri Indonesia diperkuat oleh 12 pemain yaitu Agustin Elya Retong, Kadek Pratita Dewi, Nathasa Christaline, Yuni Anggraeni, Mariam Ulfah, Henny Sutjiono, Mega Nanda Putri, Sumiati, Yuliana Anggita, Gabriel Sophia, Lea Kahol dan Regita Pramesti. Dilansir dari Okezone (17/08/17) Ketua Umum PB Pelita Jaya itu mengatakan peluang medali emas tim nasional bola basket putri berdasarkan hasil SEA Games 2015 yaitu medali perak sebagaimana hasil yang telah dicapai tim nasional bola basket putra. Sementara untuk tim nasional putra, Perbasi masih menargetkan medali perak menyusul kekuatan tim Filipina sebagai tim unggulan pertama pada cabang bola basket putra di ASEAN. “Persaingan pada tim putra berat. Tapi, peluang selalu ada. Kami berharap karena pada grup yang lebih baik dibanding grup tuan rumah Malaysia. Peluang untuk masuk putaran final lebih besar pada SEA Games ini,” kata Andiko. Tim bola basket putra Indonesia dalam SEA Games 2017 diperkuat oleh 12 pemain, yaitu Arki Dikania Wisnu, Hardianus Lakudu, Christian Ronaldo Sitepu, dan Kevin Yonas Siturus, Mario Wuysang, Sandy Febriansyakh, Firman Dwi Nugroho, Andakara Prastawa Dhyaksa, Abraham Damar Grahita, Vincent Kosasih, Diftha Pratama dan pemain naturalisasi Ebrahim “Biboy” Enguio Lopez. Tim bola basket putra Indonesia dalam grup B SEA Games 2017 bersama tim Kamboja, Laos, Singapura, dan Vietnam. “Jika tim kita sudah masuk putaran final, saya yakin para pemain akan mengeluarkan 100 persen tenaga mereka dan mencapai hasil lebih baik dibanding SEA Games 2015,” kata Andiko.

Merah Putih Berkibar Atas Kemenangan Tim Bola Basket Putri U-18 di Malaysia

Tim basket putri Indonesia menjadi juara FIBA 3x3 U18 Asia Cup 2017, di Cyberjaya, Malaysia. Foto : Perbasi

Tim Basket 3×3 Putri Indonesia U-18 berhasil meraih prestasi yang membanggakan dalam ajang FIBA 3×3 U18 Asia Cup 2017, yang di selenggarakan di Cyberjaya, Malaysia. Seperti yang di lansir oleh perbasi, bahwa Tim Malaysia berhasil di kalahkan Indonesia dengan hasil kemenangan 13-6. Tim yang diperkuat oleh Lea Kahol, Michelle Kurniawan, Nathania Claresta Orville, dan Valencia Pramono tersebut berhasil keluar sebagai juara Sementara itu, China berhasil di singkirkan tim basket putri indonesia di babak semifinal dengan skor tipis 19-16. Danny Kosasih ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), memberikan pujian atas kemenangan Miechelle dan tim. “Kami menyambut gembira keberhasilan Indonesia menjadi juara dalam ajang FIBA U-18 3×3 ini. PP Perbasi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras mereka,” tutur Kosasih. Kosasih menjelaskan bahwa Ini adalah awal yang bagus untuk bola basket U 18 Indonesia. Tahun lalu kita bisa naik level. Sekarang di level 3×3 kita bisa menjadi juara. Namun sayangnya, kesuksesan tim basket putri tersebut, tidak diraih juga oleh wakil nomor putra yang tergabung dalam grup D bersama Cina dan Taiwan, Indonesia menempati peringkat juru kunci di grup akibat dua kekalahan 8-21 dari Taiwan dan 10-21 dari Cina.(bam/adt/isport)