Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Perenang muda Indonesia, Azzahra Permatahani, terus mempersiapkan dirinya untuk mengikuti dua kejuaraan multi ajang penting di tahun ini yakni, Olimpiade Tokyo dan Sea Games Hanoi. Gadis kelahiran Jakarta, 7 Januari 2002 ini menjelaskan, dirinya memiliki target yang ingin dicapai. Azzahra mengaku target utamanya untuk dua Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi mendatang ialah memperbaiki catatan waktunya. Maka dari itu, saat ia terus berlatih mengembalikan kekuatan. Hal ini sempat terkendala akibat awal covid-19 tahun 2020 lalu yang membuat latihannya sempat diliburkan. “Sekarang latihannya mulai maksimal. Latihan renang biasanya sembilan kali dalam seminggu, dua kali gym juga. Selain itu saya joging dan skipping,” ujar Zahra, dilansir Warta Kota. “Target utama saya memang memperbaiki catatan waktu baik di Olimpiade maupun di Sea Games, dan saya bersyukur saat ini latihan sudah bisa digelar di kolam renang Akuatik, Senayan, Jadi saya bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi,” jelasnya. Zahra sendiri merupakan pemegang tiga rekor nasional yakni nomor 200 meter gaya dada putri, 200 meter gaya ganti putri, dan 400 meter gaya ganti putri. Bahkan dirinya telah menembus limit B nomor 200 meter gaya ganti putri. Sebelumnya pada tahun 2019 lalu, Zahra memecahkan rekor nasional nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Anandia Treciel Vanessa Evato dengan catatan waktu 2 menit, 32,57 detik. Prestasi Azzahra Permatahani: Medali Perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur Medali Emas Indonesia Open 2018 Jakarta Medali Emas SEA Age Group 2018 Filipina Medali Emas SEA Age Group 2019 Kamboja Medali Perunggu SEA Games 2019 Filipina

Hari Keempat IOAC 2019, Farrel Masih Yang Terbaik di 200 M Gaya Punggung Putra

Samuel Benard Tanalepe yang khusus datang ke Jakarta memantau Farrel.

Jakarta, Perenang dari daerah Papua, Farrel Armandio Tangkas masih yang terbaik di nomor 200 meter gaya punggung putra, setelah keluar sebagai juara di 3rd Indonesia Open Aquatic Championship 2019. Pada ajang SEA Games 2019, Farrel merupakan perenang andalan Indonesia yang berhasil menyumbang medali perak di nomor 200 meter gaya punggung. Berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, Senin 16 Desember 2019, dalam babak final sore hari Farrel finish pertama dengan catatan waktu 02 menit 05,28 detik. Kedua Daniel Setyawan 02.07,38 dan ketiga Dwiki Anugrah 02.10,95. Pada IOAC 2019, ini merupakan medali kelima, sebelumnya juga menang di gaya punggung 50 dan 100 M, 400 M gaya bebas dan 200 M gaya ganti putra. Sedangkan 200 M gaya bebas dapat perak saat final malam hari. “Senang bisa mempertahankan waktu terbaik usai lomba di SEA Games 2019 Filipina beberapa hari lalu. Ini juga jadi modal awal saya sebelum bertanding di PON Papua 2020,” ujar Farrel. “Farrel itu sossok inspirator untuk para perenang di Papua. Dia bisa jadi motivator para junior untuk bisa mempersembahkan medali emas di PON Papua nanti,” tambah Kabid Binpres PRSI Papua, Samuel Benard Tanalepe yang khusus datang ke Jakarta memantau Farrel. Di nomor 1500 M gaya bebas putra pemenangnya adalah Reza Bayu Prasetyo 16.01,62 dan kedua Rashief Amila Yaqin 16.11,32 serta ketiga Ernest Fabian Wijaya 16.22,78. Pada nomor lainnya, 800 M gaya bebas putri dimenangkan Adinda Larasati Dewi dengan catatan 09.09,73 detik. Kedua Angel Gabriel Yus 09.10,71 dan ketiga Izzy Dwifaiva 09.25.04. Di nomor 100 M gaya kupu putra, emas diraih M.Fauzan Martzah 00.55,42 detik. Kedua Azel Zelmi 00.56,67 dan ketiga Nanda Wahyu Jendro 00.56,75. Untuk nomor 100 M gaya kupu putri emas diraih perenang pelatnas Adinda Larasati Dewi dengan waktu 01.01,42, kedua Angel Gabriel Yus 01.03,69 dan ketiga Hanna Christina 01.04.40. Di nomor 200 M gaya punggung putri juaranya Azzahra Permatahani 02.20,49. Kedua Dewi Novita Lestari 02.23,57 dan ketiga Patrisia Yosita 02.24,93. Sementara itu dari polo air putra, hasil pertandingan Senin 16 Desember 2019 masih Jawa Barat pemimpin klasemen sementara. Jabar meraih dua kemenangan atas Jambi 16-6 dan DIY 13-5. Tim DKI Jakarta juga meraih kemenangan atas Kaltim 17-10 dan mengalahkan Jambi 13-7. Hasil pertandingan lainnya, Jatim mengalahkan Sumut 15-13 dan Kaltim menekuk Sumut 12-9. Penentuan juara untuk cabang polo air putra, DKI Jakarta akan melawan Jawa Barat pada pukul 17.00 WIB.

Indonesia ‘Host’ SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship 2019, Diramaikan Perenang Peraih Empat Medali Emas Olimpiade

Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah renang master internasional (SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship 2019, di Stadion Akuatik GBK, Senayan, Jakarta, 30-31 Maret. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah (host) renang master internasional bertajuk ‘SEASF 1st South East Asian Master Swimming Championship 2019’. Event ini dihelat di Stadion Akuatik, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada 30-31 Maret 2019. Ini merupakan kejuaraan renang master jarak pendek kolam 25 meter pertama di GBK. Sebanyak 400-an perenang dari berbagai negara, yakni Thailand, Filipina, Singapura, Hong Kong, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Italia, Uni Emirate Arab, Aljazair, Belanda, dan lainnya, turut berpartisipasi. Bahkan diantara peserta internasional yang hadir yaitu perenang asal Amerika Serikat yang juga peraih empat medali emas Olimpiade kategori estafet 4×100 meter (Sydney 2000, Athens 2004, Beijing 2008, dan Beijing 2008), Jason Lezak, dan peraih medali emas Olimpiade (Sydney 2000) asal Australia, Bill Kirby. Harlin Erlianto Rahardjo, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), mengatakan kejuaraan ini merupakan event besar, dan Indonesia merupakan negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang diberi kepercayaan sebagai tuan rumah. “Kami melihat dari peserta maupun dari segi kewarganegaraan sangat banyak. Dan, tujuannya tentu saja mempopulerkan olahraga renang di Indonesia,” ujar Harlin, di Stadion Akuatik, Kompleks GBK Senayan, Jakarta, Rabu (27/3). Harlin menilai publik sangat percaya dengan venue akuatik yang dimiliki Indonesia dan berstandar internasional. “Dengan banyaknya event internasional, maka ini juga mendukung usaha lndonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” lanjut pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) SEASF (South East Asian Swimming Federation). Senada, Wisnu Wardhana, Ketua Panitia, menyebut bahwa ini merupakan event renang master internasional pertama di GBK Aquatic Stadium, dimana panjang kolam yang digunakan adalah 25 meter, atau setengah dari kolam 50 meter. “Pesertanya selain dari kawasan Asia, juga terbuka untuk umum. Artinya non Asia diperbolehkan mendaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” terang Wisnu. Ditambahkannya, peserta yang mengikuti kejuaraan ini sangat banyak. Begitu juga dengan animo dari masyarakat pecinta renang yang sangat tinggi, terlebih adanya venue dengan fasilitas yang terawat dengan baik. “Saat ini yang telah terdaftar mencapai 378 peserta atau hampir mencapai 400-an peserta, dengan total 17 negara. Ini adalah satu pertandingan yang terus kami lakukan di luar pembinaan yang sudah berlangsung selama ini,” tegas Wisnu. Event yang berlangsung selama dua hari itu melombakan 34 nomor, dan diikuti mulai dari perenang berusia 25 tahun ke atas. Bahkan, perenang tertua ada yang mencapai usia sekitar 84 tahun. “Berangkat dari sukses Asian Games 2018 ini untuk menjaga momentum semakin mempopularkan olahraga renang di masyarakat umum. Khususnya renang bisa menjadi gaya hidup sehat masyarakat lndonesia yang memang dikenal sebagai negara bahari,” cetus pria yang juga menjabat sebagai Kabid Binpres (Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi) PB PRSI. Sementara itu, kategori usia yang dilombakan adalah usia 25-29 tahun, usia 30-34 tahun, usia 35-39 tahun, usia 40-44 tahun, usia 45-49 tahun, usia 50-54 tahun, usia 55-59 tahun, 60-64 tahun, dan seterusnya. Lalu, nomor yang dipertandingkan adalah putra-putri gaya bebas, gaya punggung, gaya dada, serta gaya kupu-kupu. Semua melombakan mulai jarak 25 meter, 50 meter, dan 100 meter. Hanya gaya bebas yang ada jarak jauh yakni 200 meter. Kemudian, ada nomor 100 meter gaya ganti. Untuk estafet nomor yang dilombakan 4×25 meter gaya bebas, 4×25 meter gaya ganti, 4×25 meter gaya ganti campuran, 4×25 meter gaya bebas campuran. Dalam kesempatan itu, Jason menilai Indonesia memiliki banyak anak berbakat di renang yang bisa menjadi juara di masa depan. “Saya belum banyak mengetahui, karena baru satu hari disini (Indonesia). Tapi, saya melihat mereka sangat antusias, dan banyak anak-anak berpotensi di Indonesia,” tuturnya. “Bagi saya kejuaraan renang master ini sangat baik, karena selain baik dalam menjaga kesehatan, juga pertemanan. Sangat positif dan ini harus bisa berjalan terus,” tukas Jason. Disisi lain, sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Akuatik, PB PRSI akan menyelenggarakan FINA Coaching Clinic untuk pelatih loncat indah (25-29 April), dan pelatih renang (29 April-3 Mei). (Adt)