Jelang SEA Games 2021, PB PODSI Gelar Seleksi Nasional

Jelang SEA Games 2021, PB PODSI Gelar Seleksi Nasional

Pengurus Besar (PB) Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) mulai melakukan persiapan guna mengikuti SEA Games 2021 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam. Salah satu agenda dari PB PODSI yakni menggelar seleksi nasional pada awal Desember mendatang. Seleksi nasional itu dimaksudkan untuk mencari sekaligus menyaring pedayung muda yang dimiliki Indonesia. Menurut pelatih nasional dayung, Muhammad Hadris, SEA Games Vietnam sendiri untuk cabang dayung akan mempertandingkan 16 nomor event khusus cabang rowing. Sedangkan atlet yang saat ini tersedia hanya sembilan, itu pun mereka akan difokuskan lebih dulu menuju Olimpiade Tokyo tahun depan. Oleh sebab itu, PB PODSI masih kekurangan atlet muda untuk melengkapi nomor yang akan dipertandingkan pada multiajang Asia Tenggara dua tahunan tersebut. “Kalau memungkinkan kita bisa ikut semua makanya kami gelar seleknas ini, mana tahu ada atlet berkualitas untuk komposisi SEA Games nanti,” kata Hadris, seperti dilansir dari detikSport, Senin (2/11/2020). Saat ini PB PODSI melalui wakil ketua umum, Budiman Setiawan, telah bersurat kepada tiap-tiap pengurus provinsi daerah untuk menyiapkan atletnya untuk mengikuti seleksi itu. “Atlet yang diincar sudah ada, artinya kami panggil ada yang eks Asian Games 2018, eks SEA Games, yang sekarang berlatih di daerahnya tentu mereka punya kemauan untuk bisa memperkuat timnas kembali,” ujar Hadris. “Kalau kita totalin mungkin lebih dari 20 atlet (yang kami siapkan untuk SEA Games) jika ingin ikut semua nomor. Jadi minimal satu atlet satu nomor, dan ada juga beregu,” lanjutnya. Adapun pelaksanaan seleknas rencananya berlangsung di Situ Cipule, Karawang. Tapi khusus untuk atlet proyeksi Olimpiade akan dites di Jatiluhur. “Kemungkinan besar atlet yang masuk skuad SEA Games ini ialah mereka yang sekarang ini sedang berlatih (untuk persiapan Olimpiade) karena mereka berlatih lebih awal ketimbang atlet lain. Makanya, seleknas ini buat tambahan tim yang sudah ada,” ujarnya. Prestasi Tim Rowing Indonesia Pada SEA Games 2019: Men Lightweight Double Sculls – Medali Emas Mahendra Yanto dan Ihram Lightweight Single Sculls – Medali Perunggu Kakan Kusmana Pairs – Medali Emas Denri Maulidzar al Ghiffari dan Ferdiansyah Women Lightweight Single Sculls – Medali Perunggu Mutiara Rahma Putri Pairs – Medali Emas Julianti dan Yayah Rokayah

PODSI Kalimantan Selatan Siap Gelar Kejurprov Dayung di Banjarmasin

PODSI Kalimantan Selatan Siap Gelar Kejurprov Dayung di Banjarmasin

Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalimantan Selatan direncanakan akan menggelar Kejurprov Dayung pada awal September 2020. Menariknya, akan ada dua kategori untuk junior dan satu senior yang akan diperlombakan. Meski digelar ditengah pandemi, para panitia dan peserta wajib menaati aturan utama tentang protokol kesehatan. Sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Podsi Kalsel, Donny Wirawan Achdiyat. “Kami nanti tetap meminta para atlet untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah berlaku dari pemerintah,” jelas Donny seperti dilansir dari banjarmasin.tribunnews.com. Para peserta nantinya akan dikumpulkan dalam sebuah technical meeting yang rencananya akan digelar pada Senin, 31 Agustus mendatang di Awang Regatta, Kompleks Mandiri IV Ujung, Kota Banjarmasin. Lebih lanjut, Donny pun menjelaskan mengenai teknis dan persyaratan untuk mengikuti kejuaraan tersebut. “Peserta wajib membawa akta kelahiran dan ijazah asli. Juga akan dijelaskan tentang protokol kesehatan,” sebut dia. Donny menegaskan Kejurprov ini sangat penting, jadi diharapkan semua Pengcab PODSI kabupaten/kota bisa mengikuti atau mengirimkan atletnya. “Bagi Pengcab PODSI Kabupaten/Kota yang absen pada kejurprov Junior, U 15 dan Senior tahun 2020, akan mendapatkan sanksi tegas dari PODSI Kalsel,” pungkas Donny. Dalam Kejurprov Dayung kali ini, ada tiga kategori yang dilombakan yakni Junior, Under 15 dan Senior. Untuk kategori senior, hanya boleh diikuti oleh peserta kelahiran maksimal tahun 1992. Sementara itu, untuk jadwal bertanding, Kejurprov Dayung akan dimulai dari kategori Junior dan Under 15 tahun yang akan berlangsung pada 1-3 September 2020 nanti di Awang Regatta Komplek Mandiri IV Ujung Banjarmasin. Kemudian disusul oleh kategori senior yang akan berlangsung pada Jumat-Minggu (4-6/9/2020). Ketegori Lomba/Nomor Lomba: JUNIOR a. Putra – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter – C1 1000 Meter – C2 1000 Meter b. Putri – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter Catatan: Boleh merangkap dua nomor canoeing UNDER 15 a. Putra – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter – C1 1000 Meter – C2 1000 Meter b. Putri – K1 1000 Meter – K2 1000 Meter Catatan: Boleh merangkap dua nomor canoeing Senior a. Jarak 1000 Meter – K1 Putra – K2 Putra – C1 Putra – C2 Putra b. Jarak 500 Meter – K1 Putri – K2 Putri – K4 Putra – K4 Putri c. Jarak 200 Meter – K1 Putra – K1 Putri d. DB 1000 Meter – Putra – Putri – MIX

Siswa Kelas XII SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Palu, Jadi Atlet Termuda Peraih Emas AG 2018 Kontingen Indonesia

Rio Rizki Darmawan, salah satu anggota tim dayung (Rowing) Indonesia di nomor kelas ringan delapan putra, menjadi peraih emas termuda kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Rio saat ini baru menginjak usia 15 tahun. (cnnindonesia.com)

Jakarta- Salah satu anggota tim dayung (Rowing) Indonesia di nomor kelas ringan delapan putra, Rio Rizki Darmawan, adalah atlet termuda peraih emas Asian Games 2018 kontingen Tim Merah Putih, sejauh ini. Rio bahkan masih tercatat sebagai siswa kelas XII SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Rio yang berasal dari Kulawi, kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masuk pelatnas dayung Asian Games, usai tampil di Pekan Olahraga Nasional 2018 di Jawa Barat. Sejak itu Rio menjadi andalan Indonesia. Saat di PON XIX Jawa Barat, Rio sebetulnya tampil biasa saja. Bukan prestasi yang mengagumkan, karena hanya medali perunggu di nomor single sculss kelas ringan (LM1x) putra, yang ia torehkan. Namun, prediksi PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) tidak salah. Ia lolos pelatnas dan menjadi tim dayung Indonesia di Asian Games 2018. Atlet binaan Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Pemprov Sulteng ini, bahkan kini berprestasi meraih emas pertama di cabor dayung. Salah satu yang faktor yang membuat PODSI kepincut dengan bakat Rio, karena kemampuannya yang mudah beradaptasi. Berkaca dari PON di Jawa Barat, Rio tetap bisa meraih medali perunggu, meski memakai peralatan yang belum pernah dipakainya, saat persiapan. Pada Kejuaraan Nasional Dayung dan Asian Rowing di Palembang, Sumatera Selatan, Desember 2017, Rio mulai menunjukkan prestasi, saat menyabet satu emas dan satu perak. Tahun ini, Rio membawa tim dayung Indonesia meraih dua emas di Belanda, dalam rangka TC Asian Games 2018. Masing-masing satu emas di kejuaraan di Bosban, Amsterdam, dan di Kejuaraan Holland Beker. Prestasi Rio di dayung pun terus mengalami peningkatan selama mengikuti pelatnas. Di Asian Games 2018, remaja kelahiran Kulawi, 11 Februari 2003, akhirnya mencatatkan namanya, sebagai peraih medali emas termuda sementara, dengan usia 15 tahun. Sedangkan, untuk peraih emas Indonesia tertua di Asian Games kali ini, menjadi milik atlet cabor paralayang, Hening Paradigma, yang sudah berusia 32 tahun. Selain itu, medali emas Rio, juga merupakan emas pertama bagi Indonesia dari cabang dayung, di event multi-cabor terbesar di Asia. Dalam Asian Games, prestasi terbaik tim dayung Indonesia, hanyalah meraih medali perak dari nomor single sculls putra, pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand, melalui Lasmin. Selebihnya, Indonesia hanya bisa meraih lima perunggu dari nomor kelas ringan coxless empat putri di Asian Games 1990, kelas ringan coxless empat putra di 2002, kelas coxless empat putra di 2006, single sculls putri di 2006, dan kelas ringan quadruple sculls, di 2014. (Ham)

Rowing Sumbang Emas Kesembilan, Indonesia ‘Terpaku’ di Posisi Lima Besar Perolehan Medali Asian Games 2018

Indonesia sukses meraih Emas kesembilan Asian Games 2018, dari cabang olahraga Dayung, di nomor Men’s Lightweight Eight (LM8-). Tim merah putih sukses menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 6 menit 08,88 detik. (tribunnews.com)

Palembang- Koleksi medali emas Asian Games XVIII/2018 kontingen Indonesia kembali bertambah. Usai Defia Rosmaniar (Taekwondo), Lindswell Kwok (Wushu), Tiara Andini Prastika dan Khoiful Mukhib (MTB Downhill), Eko Yuli Irawan (Angkat Besi). Kemudian, Hening Paradigma, Thomas Widyananto, Rony Pratama, Jafro Megaranto (Paralayang) serta Japro Megaranto (Paralayang), lalu Aries Susanti Rahayu (Panjat Tebing). Kini, giliran cabang dayung (rowing) yang menambah pundi medali emas Merah Putih. Emas kesembilan Indonesia ditorehkan tim dayung putra, yang bermaterikan Tanzil Hadid, Muhad Yakin, Rio Rizki Darmawan, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, dan Ujang Hasbulloh. Tampil di nomor Men’s Lightweight Eight (LM8-), mereka menjadi yang tercepat Bermodal catatan waktu 6 menit 08,88 detik, pada partai final yang dihelat Jumat (24/8) pagi, di Danau Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, hasil waktu Tanzil Hadid dan kolega mengalahkan tim Uzbekistan yang membukukukan catatan waktu 6 menit 12,46 detik dan harus puas mendapatkan medali perak. Sedangkan tim Hongkong berhak meraih medali perunggu, karena hanya mampu finish diurutan ketiga, usai mengukir catatan waktu 6 menit 14,46 detik. Selain medali emas, cabang dayung juga memanen medali perak dan perunggu. Perak didapat dari nomor Men’s Quadruple Scull. Kuartet Merah Putih yakni Kakan Kusmana, Edwin Ginanjar Rudiana, Sulpianto, dan Memo finish di posisi kedua dengan catatan waktu 6 menit 20,58 detik. Mereka berada di bawah tim India dengan catatan waktu 6 menit 17,13 detik dan mengantongi medali emas. Dan perunggu diraih Thailand yang mengukir catatan waktu 6 menit 22,41 detik. Sementara itu, Srikandi Indonesia melalui Chelsea Corputty, Wa Ode Fitri Rahmanjani, Julianti, dan Yayah Rokayah, turut menyumbang perunggu. Turun di Women’s Four, kuartet Indonesia harus takluk dari China (7 menit 05,50 detik) yang meraih medali emas, dan Vietnam (7 menit 14,52 detik). Keempat pedayung itu hanya sanggup merekap catatan waktu 7 menit 19,02 detik. Hingga Jumat (24/8), Indonesia mengoleksi lima medali dari cabang dayung yakni satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu. Pada Kamis (23/8), skuat Garuda menyabet perak dari Men’s Lightweight Four (Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram dan Isadi Ardi). Dayung memang jadi salah satu andalan Indonesia untuk mendulang medali di Asian Games 2018. Namun, tim dayung Indonesia sejatinya masih lemah di sektor tunggal dan ganda. Namun, Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Basuki Hadimuljono, yakin atlet dayung Indonesia memenuhi target perolehan medali. “Saya sangat mengapresiasi dan sangat bangga atas pencapaian satu emas, satu perak, dan satu perunggu,” kata Basuki Hadimuljono, pada Jumat (24/8). “Target kami itu ‘kan dua emas. Satu emas lagi, saya yakin akan didapat dari nomor perahu naga,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu. Dan, hingga Jumat (24/8) siang, Indonesia terpalu diurutan kelima dengan 9 emas, 7 perak dan 11 perunggu. Kontingen China tetap kokoh di puncak klasemen Asian Games 2018, dengan 60 emas, 41 perak, dan 22 perunggu. Diikuti Jepang (26 emas, 29 perak, dan 34 perunggu), serta Korea (19 emas, 22 perak dan 28 perunggu). (Adt)