Cetak Gol Perdana di Liga Slovakia, Witan Selamatkan AS Trencin dari Kekalahan

Cetak Gol Perdana di Liga Slovakia, Witan Selamatkan AS Trencin dari Kekalahan

Witan Sulaeman sudah mengemas gol untuk AS Trencin. Pemain 21 tahun itu menyelamatkan klub yang dibelanya dari kekalahan. Dalam lanjutan Liga Slovakia, Sabtu (5/11/2022), AS Trencin memetik hasil imbang 1-1 saat melawat ke markas Liptovsky Mikulas. Tim tamu ketinggalan lebih dulu saat bertanding di Futbalovy Stadion NTC Poprad akibat gol dari Erik Jendrisek pada menit ke-67. Witan masuk menjadi pemain pengganti pada laga itu. Dia baru merumput pada menit ke-68 mengBerselang 15 menit, Witan mencatatkan namanya di papan skor. Meneruskan umpan tarik dari Samuel Kozlovsky, Witan menjaringkan bola dari jarak dekat. AS Trencin mempunyai peluang emas lewat titik putih pada menit ke-89. Tapi, Rastislav Vaclavik gagal menjaringkan bola. Kedudukan imbang 1-1 bertahan sampai pertandingan bubar. Trencin kini menduduki peringkat keenam di Liga Slovakia dengan raihan 20 poin, sementara Liptovsky Mikulas ada di posisi terbawah dengan koleksi sembilan poin. Bagi Witan, gol ke gawang Liptovsky Mikulas merupakan yang pertama untuk Trencin pada ajang Liga Slovakia. Sementara di Piala Slovakia, Witan sudah membukukan dua gol saat membantu Trencin menang 14-0 atas Slovan Hlohovec. Secara keseluruhan, Witan sudah bermain sebanyak 12 kali untuk AS Trencin. Dia membukukan tiga gol.

Zahra Muzdalifah Direkrut Tim Inggris, Langsung Cetak Gol Debut

Zahra Muzdalifah Direkrut Tim Inggris, Langsung Cetak Gol Debut

Pemain timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, langsung unjuk gigi ketika mendapat kesempatan tampil di Eropa. Zahra Muzdalifah menunjukkan bakat dan kemampuannya dengan mencetak gol pada laga debut bersama tim Inggris, South Shields Women. Momen debut Zahra Muzdalifah bersama South Shields Women terjadi dalam laga kontra Sunderland U-23, Minggu (18/9/2022). Pada laga tersebut, Zahra Muzdalifah tampil sebagai pemain pengganti. Setelah masuk ke lapangan, dia langsung mencetak gol ke gawang Sunderland U-23. Gol Zahra Muzdalifah yang lahir pada menit ke-80 itu sekaligus menegaskan keunggulan South Shields Women. South Shields Women sukses memenangi laga kontra Sunderland U-23 dengan skor telak, 4-0. Sebelum Zahra Muzdalifah mencetak gol, South Shields Women sudah unggul 3-0 berkat hat-trick Eva Gatens. Debut gemilang Zahra Muzdalifah bersama South Shields Women kemudian diabadikan dalam unggahan di akun media sosial klub. GOALLLL!!!!! ZAHRA MUZDALIFAH MAKES IT FOUR!!!! (0-4)#SSFC #OurTownOurDestiny pic.twitter.com/7A9vPtJ3hU — South Shields FC Women (@SSFCWomen) September 18, 2022 “SSFC Women menang 4-0 atas Sunderland U-23 di Academy of Light sore ini. Zahra Muzdalifah menutup kemenangan dengan gol pertamanya untuk klub,” demikian tertulis dalam unggahan di akun Instagram South Shields Women. South Shields Women merupakan salah satu klub yang bersaing di Northern Premiere League, divisi 5 kompetisi sepak bola wanita di Inggris untuk skala regional. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Zahra Muzdalifah telah berlatih bersama South Shields Women sejak pertengahan 2022. Zahra berhasil lolos trial dan masuk skuad South Shields Women FC untuk kompetisi North East Regional (Kasta 5) Inggris. Diketahui, Zahra menjalani trial sejak awal Juli 2022. Zahra pun langsung mencatatkan debut bersama South Shields Women FC saat melawan Blyth Town Ladies. Dalam pertandingan itu, Zahra masuk menit ke-70. South Shields Women FC sukses meraih kemenangan 4-0. Kesempatan Zahra Muzdalifah bermain di Inggris tak lepas dari kerja sama antara Sekolah Sepak Bola (SSB) Asiana Soccer School dan South Shields Women.

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat Samai Kapten AS Trencin

Seusai tampil cemerlang dalam setahun terakhir di Eropa, nilai pasar pemain andalan timnas Indonesia Witan Sulaeman melesat tajam dalam waktu kurang dari setahun. Dilansir laman transfermarkt.com, nilai Witan saat ini adalah 300,000 euro atau setara kurang lebih 4,4 miliar rupiah dengan kurs 1 Euro = 14,800 rupiah. Sebagai catatan, saat berada di Lechia Gdansk, Witan hanya bernilai 25,000 euro atau sekira 370 juta rupiah per tanggal 31 Desember 2021 lalu. Tak heran, capaian tersebut diraih karena Witan Sulaeman tampil luar biasa bersama AS Trencin, di Piala Slovakia 2022-2023. Yang terbaru, Witan mampu mencetak dua gol saat melawan FC Slovan Hlohevec. Tim yang diperkuat Witan Sulaeman itu menang besar 14-0 atas Slovan Hlohevec dalam laga babak kedua Piala Slovakia yang berlangsung di Futbalovt Stadion Hlohevec, Slovakia, pada Rabu (24/8/2022) malam WIB. Kemenangan telak AS Trencin ini tentu saja luar biasa karena klub Witan ini mampu menghujani gawang lawan dengan lebih dari selusin gol. Pemain andalan timnas Indonesia itu menunjukkan taringnya dengan mencetak dua gol untuk tim. Pemain asal Palu itu sukses menyarangkan gol ke gawang lawan pada menit ke-10 dan kembali menyumbang gol pada menit ke-31. Sementara untuk 12 gol lain yang membuat AS Trencin berpesta gol berasal dari Rahim Ibrahim pada menit ke-2, dan Filip Bainovic (15′, 18’, dan 83′). Juga ada Samuel Kozlovsky yang mencetak gol pada menit ke-33, disusul Kelvin Pires (43’), Samuel Lavrincik (45’), Adam Gazi (51’), Adewale Oladoye (53’, 56’), Matus Kmet (68’), dan Artur Gajdos (86’).

Berkenalan Dengan Rizky Si Pemilik Rambut Eksentrik

Berkenalan Dengan Rizky Si Pemilik Rambut Eksentrik

Rizky Alfa Thoni merupakan pemain klub Borneo FC U-16 yang memiliki rambut eksentrik. Pemain berusia 15 tahun asal Medan itu mengakui penampilannya sudah sejak dari kecil. Bermodal ketangkasan sepak bola yang mumpuni dan dua kali membawa timnya meraih kemenangan melawan Arema FC U-16 1-0 dan 3-0, Rizky bangga bisa menjadi bagian dari keluarga Borneo FC. “Mengenai penampilan saya ini, merupakan rambut model curly drum, sejak kecil memang saya seperti ini, rambut gondrong dengan warna cokelat alami. Tidak ada keturunan dari luar negeri,” ungkapnya. Dalam kompetisi Mola Elite Pro Academy ini, dia berharap penampilannya bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi Borneo FC U-16. “Selain itu juga, saya berharap bisa memberikan kontribusi positif kepada tim. Saya juga bangga bisa membahagiakan kedua orang tua karena juga bisa bermain di EPA,” tuturnya. Mengenai dua laga yang dijalaninya, Rizky mengungkapkan awalnya sulit untuk membongkar pertahanan lawannya itu. “Pertandingan sebelumnya saya rasa awalnya sangat sulit menembus pertahanan lawan, tetapi karena kerjasama yang baik dengan teman-teman yang lain, semua dapat teratasi. Kesulitan lainnya tadi adalah susah untuk memaksimalkan lari dengan bola,” jelasnya. Terakhir, Rizky memiliki target pribadi dalam karirnya sebagai pesepakbola. “Target saya adalah bisa menjuarai Elite Pro Academy tahun ini. Kemudian, membahagiakan orang tua juga menjadi target pribadi saya, lalu bisa menjadi pemain Timnas Indonesia, dengan mempersiapkan semuanya sejak dini,” ceritanya. “Saya tetap tenang dan konsentrasi. Ambil positifnya. Tetap semangat dan percaya akan proses itu ada,” tutupnya. Berikutnya, di hari Kamis tanggal 21 Oktober 2021 Borneo FC U-16 akan berhadapan dengan tim Persiraja Banda Aceh U-16 di Lapangan Lodaya. Tentu kemenangan juga menjadi target utama dari Rizky dan kawan-kawan untuk membawa timnya menjuarai turnamen tahun ini. Profil Singkat Rizky: Nama Lengkap: Rizky Alfa Thoni Panggilan: Entong Tempat Tanggal Lahir: Sawit Seberang, 11 April 2006 Tinggi/Berat Badan: 170cm/60 kg Pendidikan: SMP Negeri 4 Cirebon Kaki Terkuat: Kanan Nomor Punggung: 8 Posisi: Striker Klub Saat Ini: Borneo FC U-16

Zahra Muzdalifah Masuk Nominasi Pemain Terbaik Kualifikasi Piala Asia Wanita

Zahra Muzdalifah Masuk Nominasi Pemain Terbaik Kualifikasi Piala Asia Wanita

Penyerang timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, masuk dalam daftar Pemain Terbaik versi AFC pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022. Zahra Muzdalifah menjadi salah satu di antara enam pemain yang masuk dalam nominasi. Pemain kelahiran 4 April 2001 tersebut sukses mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2022 yang rencananya akan digelar di India pada bulan Januari mendatang. Pada rilis AFC, selain Zahra juga terdapat nama-nama beken pemain timnas wanita negara lainnya seperti Moon Mi-ra (Korea Selatan), Pham Hai Yen (Vietnam), Janista Jinantuya (Thailand), Behnaz Taherkhani (Iran), dan Chandler McDaniel (Filipina). “Inti dari keberhasilan Indonesia adalah penyerang 20 tahun, Zahra Muzdalifah. Pergerakannya yang cerdan dan umpannya yang presisi mampu menciptakan peluang untuk dirinya dan rekan setimnya dalam dua pertandingan (melawan Singapura),” tulis AFC, dikutip dari laman resmi PSSI. “Dia dengan jelas memperlihatkan kebahagiaan, kelegaan, dan kegembiraan, saat mengakhiri kebuntuan di kualifikasi dalam sebuah wawancara setelah pertandingan,” demikian pernyataan AFC saat mendeskripsikan peran Zahra di timnas putri Indonesia. Zahra mengaku bangga dan bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh AFC. “Alhamdulillah sangat senang masuk dalam nominasi Pemain Terbaik kualifikasi Piala Asia Wanita 2022,” kata Zahra. “Saya mohon dukungan dan vote dari semuanya. Ini menjadi penambah motivasi saya agar terus memberikan yang terbaik untuk timnas Indonesia,” tutur Zahra. Publik sepak bola Tanah Air bisa mendukung Zahra Muzdalifah untuk menjadi pemain favorit yang paling bersinar pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022. Berikut tautan untuk memberikan dukungan kepada Zahra Muzdalifah: LINK.

TC Selesai Digelar, Ini Harapan Ronaldo dan Edgard

TC Selesai Digelar, Ini Harapan Ronaldo dan Edgard

Tahap kedua pemusatan latihan (TC) Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-18 boleh saja telah usai, namun ada harapan dan asa masing-masing pemain disitu. Tahap kedua ini adalah lanjutan dari tahap pertama yang telah berlangsung dari tanggal 29 Agustus hingga 3 September 2021 dengan 36 pemain. Kemudian di tahap kedua ini berlangsung dari tanggal 6 sampai 10 September 2021, juga dengan 36 pemain yang dipanggil. Dua nama pemain sebagai perwakilan dari 36 pemain lain, mengungkapkan harapan dan asanya. Adalah Ronaldo Joybera R Junior dan Edgard Amping yang bercerita mengenai hal itu. Ronaldo menjadi yang paling bersyukur bisa dilatih oleh Shin Tae-yong. “Pertama-tama, saya bersyukur bisa dipanggil dan dipercaya oleh coach Shin untuk melakoni pemusatan latihan sampai dengan hari ini, saya belajar banyak darinya. Mulai dari kontrol dan passing bola saja sudah diperhatikan dengan detail dan seksama, terus dari segi fisik juga,” buka Ronaldo, Jumat (10/9). Di timnas dirinya langsung diberikan test dan materi fisik mulai hari pertama, sangat berbeda dengan saat bersama klub. “Sangat berbeda sih, hari pertama sudah dikasih materi fisik, cukup berat juga, tiga hari berturut-turut juga ada gim internal, baru hari ini recovery. Ya cukup beda,” ungkap pemain Madura United itu. Selain bicara mengenai peluang, Ronaldo juga berpesan kepada teman-temannya. “Untuk peluang, yang penting saya memberikan yang terbaik saja, untuk masalah dipilih atau tidaknya, saya serahkan kepada tim pelatih, dan semoga saya bisa dipilih masuk tim ini. Saya akan terus berlatih lagi secara konsisten, agar motivasi saya tercapai,” tuturnya. “Untuk teman-teman yang lain, saya hanya bisa katakan untuk tetap semangat latihan disini dan harus bisa lebih semangat lagi semoga kita bisa bertemu kembali,” jelasnya. Sementara bagi Edgard, selain senang bisa dipanggil untuk pemusatan latihan ada hal lain. “Bersyukur dan bangga sudah tentu, selain itu disini juga saya bisa bermain bola lagi dengan level berbeda bersama-sama teman-teman lain yang berasal dari daerah beragam. Tentu ada kepuasan tersendiri,” buka Edgard. Pemain yang sudah merasakan pengalaman berlatih dan bermain bola di klubnya PSM Makassar dan juga Garuda Select itu menuturkan perbedaan tipis latihan diantara keduanya dengan saat di timnas. “Perbandingannya tidak terlalu banyak, hanya disini lebih ketat dan disiplin serta disini kita dianjurkan pantang menyerah. Yang didapat selama TC adalah untuk tidak cepat menyerah, terus kerja keras di lapangan dan berusaha semaksimal mungkin,” tambahnya. Terakhir, dirinya memotivasi pribadinya sendiri dan memberikan pesan-pesan kepada teman-temannya yang lain. “Motivasi saya pastinya ingin dipanggil kembali untuk pelatihan timnas ini, bisa masuk skuat ini dan berjuang untuk negara. Saya sangat yakin bisa masuk timnas. Semoga juga teman-teman juga bisa sama seperti saya, bisa mendapatkan pelajaran di TC ini,” tutupnya.

Babak Baru Petualangan Egy di Eropa

Babak Baru Petualangan Egy di Eropa

EgyEgy Maulana Vikri menandai petualangan barunya di Slovakia dengan bergabung salah satu klub yakni FK Senica. Berita transfer Egy diumumkan klub pada Selasa (31/8/2021). Egy akan berkompetisi di Liga Super Slovakia, Fortuna Liga. Pemain 21 tahun itu dikontrak selama 6 bulan dengan opsi perpanjangan hingga 1,5 tahun. Sebelumnya, Egy berkarier selama 3 tahun di Polandia tepatnya bergabung dengan Lechia Gdansk. Namun di sana ia merasa kurang mendapat menit bermain. Egy hanya bermain dalam 10 pertandingan dengan total 133 menit selama 3 musim di Lechia Gdansk. “Semua tahu, saya tidak mendapat menit bermain di Polandia. Jadi saya langsung berbicara ke klub dan Direktur Olahraga (FK Senica), kalau saya ingin kesempatan di sini,” kata Egy Maulana seperti dikutip BolaSport.com dari Youtube FK Senica. “Mereka mengatakan akan memberikan saya kesempatan karena saya butuh waktu bermain untuk menunjukkan kemampuan terbaik.” ujar pesepakbola kelahiran Medan, Sumatera Utara tersebut. “Saya ingin dapat menit bermain. Saya ingin bermain dengan kemampuan terbaik dan menang bersama tim. Kami harus fokus pertandingan tiap pertandingan, dan berusaha menang dalam setiap pertandingan,” tambahnya. https://www.youtube.com/watch?v=12Ok98SyZ8w Berkarier di Slovakia merupakan pengalaman baru buat Egy Maulana Vikri. Beruntungnya, sambutan yang diberikan FK Senica sangat positif buat Egy. “Tentu saja, orang-orangnya sangat baik di sini, saya merasa ketika saya datang ke klub, sangat nyaman,” ujarnya. “Stadionnya bagus, orang-orang di dalamnya sangat ramah.” lanjutnya. Sementara itu, Liga Slovakia kasta teratas atau Slovak Super Liga musim 2021-2022 sudah bergulir dan FK Senica menempati peringkat 5 klasemen sementara. Egy Maulana Vikri juga berkesempatan bakal melawan eks Liverpool di liga tersebut, yakni Martin Skrtel.

Media Polandia Bocorkan Berita Kepindahan Witan Sulaeman

Media Polandia Bocorkan Berita Kepindahan Witan Sulaeman

Pesepakbola muda Indonesia, Witan Sulaeman, beberapa waktu lalu telah resmi berpisah dari klubnya, FK Radnik Surdulica. Teka-teki tujuan selanjutnya Witan pun menjadi perbincangan hangat. Terbaru, media asal Polandia, Interia Sport, membocorkan klub yang akan menjadi pelabuhan anyar pemain yang belum genap berusia 20 tahun tersebut. Interia Sport menyebutkan bahwa Witan Sulaeman bakal bergabung dengan mantan klub Egy Maulana Vikri yakni Lechia Gdansk. Kepindahan Witan Sulaeman ke Lechia Gdansk diketahui usai laga melawan Radomiak Radom, Sabtu (28/8/2021), yang berkesudahan dengan skor 2-2. “Setelah pertandingan, kami dapat mengetahui bahwa pemain dari klub Lechia Gdansk adalah pemain Indonesia, Witan Sulaeman,” tulis Interia Sport. Kedatangan Witan Sulaeman ke Lechia Gdansk diperkirakan media Polandia itu akan membawa berbagai keuntungan seperti ketika mendatangkan Egy Maulana Vikri. Diperkirakan jumlah pengikut Lechia Gdansk di Instagram akan kembali bertambah setelah mengumumkan secara resmi Witan Sulaeman sebagai pemainnya. Apalagi, Witan juga memiliki jumlah pengikut yang cukup besar pada akun Instagram pribadinya yakni sekitar 529 ribu pengikut. Para pengikut Witan Sulaeman diperkirakan mampu menggantikan para pengikut Egy Maulana Vikri yang juga memutuskan berhenti mengikuti Lechia Gdansk. Tak hanya itu, Lechia Gdansk disebut juga berpeluang kembali mendapatkan sponsor dari perusahaan asal Asia. View this post on Instagram A post shared by Witan Sulaeman (@witansulaiman_) Adapun sebelumnya, Witan Sulaeman dipastikan tak lagi memperkuat FK Radnik Surdulica yang berkompetisi di Liga Serbia. Kepastian itu didapat setelah ia menyampaikan salam perpisahan lewat akun Instagram pribadinya pada Jumat (27/8/2021). Selama semusim membela FK Radnik, Witan Sulaeman hanya dipercaya tampil pada lima pertandingan.

Sabreena Dressler Bicara Soal Tantangan Di Timnas Wanita

Sabreena Dressler Bicara Soal Tantangan Di Timnas Wanita

Pesepakbola putri, Sabreena Dressler merupakan satu dari sekian nama yang dipanggil ikut pemusatan latihan timnas Indonesia putri di Jakarta pada 8-31 Maret 2021. Dara berusia 20 tahun tersebut mengakui tak mudah menjalani program yang diberikan pelatih Rudy Eka Priyambada. Saat ini, Sabreena dan 37 pemain lain sedang mengikuti (TC) Timnas Wanita Indonesia untuk proyeksi SEA Games 2021 Vietnam. Sabreena tak pernah menyangka satu dari sekian banyak mimpinya terwujud. Pemain asal DKI Jakarta ini tak berhenti bersyukur karena salah satu impiannya untuk mengikuti seleksi dan pemusatan latihan (TC) timnas wanita Indonesia bisa tercapai di awal tahun 2021 ini. Dilansir laman resmi PSSI, Sabreena mengaku jika minat terhadap olahraga sepakbola yang ia miliki berawal dari hobi berolahraga saja. “Dari kecil saya sudah menyukai olahraga tetapi sejujurnya saya tidak pernah main sepak bola. Saya baru mulai bermain sepakbola sejak usia 12 tahun. Saat itu di sekolah saya tidak ada tim sepak bola putri, karena tidak ada yang suka bermain bola. Saya bergabung dengan tim putra dan mulai mengikuti turnamen kecil sepakbola putri antar sekolah,” kata Sabreena. Setelah menyadari dirinya mampu bermain sepakbola, Sabreena memutuskan untuk mengasah kemampuannya di Pro Direct Academy pada tahun 2018. Namun sayangnya tak lama berselang ia bergabung bersama Pro Direct, pemain berdarah campuran Jerman-Indonesia ini dibekap cedera selama delapan bulan, hingga akhirnya menetap beberapa waktu di Jerman. Setelah sedikit pulih dari cedera, Sabreena pun kembali ke Indonesia dan tak lama setelah itu tepatnya pada tahun 2019, dirinya pun dipanggil untuk memperkuat Persija Putri pada kompetisi tertinggi sepakbola putri di Indonesia, Liga 1 Putri 2019. “Saat saya dikontrak dengan Persija, rasanya sungguh luar biasa senang, karena bertepatan dengan sembuhnya saya dari cedera. Seperti momen comeback dan keajaiban yang ditunggu-tunggu. Sayangnya saat di Persija saya memang belum banyak mendapatkan kesempatan bermain karena kondisi yang belum fit seratus persen,” ujar Sabreena. Kini Sabreena masuk dalam seleksi dan pemusatan latihan Timnas Wanita. Tiga pekan sudah pemain yang berposisi sebagai gelandang sayap ini berada dalam TC dibawah asuhan pelatih Rudy Eka Priyambada. Ini menjadi pencapaian yang luar biasa untuk Sabreena selama dirinya berkarier dalam dunia sepakbola. “Senang sekali saya bisa masuk seleksi dan TC. Keinginan untuk masuk ke timnas sudah ada sejak lama, tapi saya sadar fisik dan skill saya belum cukup bagus untuk bisa diperhitungkan di timnas, apalagi pernah dibekap cedera. Dipanggil ikut TC saja sudah sangat bersyukur. Saya aku coba menunjukkan yang terbaik dan berusaha lebih keras lagi,” lanjutnya Sabreena pun menyadari latihan yang dijalani bersama timnas jauh lebih intens dan berat daripada latihan lainnya. Anak keempat dari empat bersaudara ini mengaku materi yang diberikan selama pemusatan latihan menjadi tantangan tersendiri untuk dirinya. “Materi yang diberikan tentu lebih susah daripada yang di klub apalagi dari segi fisik. Di sini benar-benar dilatih fisiknya. Drill-drill yang diberikan juga intens dan menantang. Namun yang terpenting adalah pembentukan mental. Mental kita benar-benar ditempa disini. Di sini kami dituntut untuk selalu fokus, baik saat latihan atau pertandingan, karena kita bermain untuk negara,” tambah Sabreena “Tidak ada kesulitan beradaptasi sama teman-teman karena saya orangnya mudah bersosialisasi dengan orang lain dan saya tahu berbicara bahasa Indonesia dengan lancar juga, jadi tidak ada kesulitan untuk bergabung dengan yang lain selama TC ini,” tutupnya.

Miftah Resmi Direkrut Oleh Klub Bosnia-Herzegovina

Miftah Resmi Direkrut Oleh Klub Bosnia-Herzegovina

Pemain belakang asal Persita, Miftah Anwar Sani, resmi diumumkan bergabung bersama klub Bosnia-Herzegovina, FK Sloboda Tuzla, Selasa (16/2/2021). Tentu saja kabar ini sedikit mengejutkan karena sebelumnya sang pemain telah membantah kabar soal dirinya yang akan bergabung bersama klub Eropa. Saat itu Miftah Anwar Sani menyebutkan bahwa dirinya tidak mungkin bisa bermain di Eropa mengingat statusnya adalah anggota TNI aktif. Belakangan diketahui bantahan Miftah ini hanyalah upayanya agar tidak menimbulkan kegaduhan. Faktanya, pada Selasa (16/2/2021) lalu, Miftah menggelar konferensi pers di Kedutaan Besar Bosnia-Herzegovina. Duta Besar Bosnia-Herzegovina, Mehmed Halilovic, mengatakan bahwa Miftah akan menjadi pemain Indonesia pertama yang akan berkompetisi di Bosnia. “(Miftah) segera menandatangani kontrak dengan salah satu klub Bosnia-Herzegovina, FK Sloboda Tuzla,” kata Mehmed, Selasa (16/2/2021). “Setahu saya Miftah adalah pemain Indonesia pertama yang akan bermain di Bosnia, kalau di Eropa mungkin sudah ada, tapi Miftah yang pertama ke Bosnia,” jelasnya. FK Sloboda Tuzla sendiri adalah klub yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Bosnia-Herzegovina. Miftah Anwar Sani dikabarkan dikontrak selama enam bulan hingga akhir musim 2020/21, yaitu Juni 2021. Dengan bergabungnya Miftah bersama FK Sloboda Tuzla maka menambah panjang daftar Garuda Muda yang berhasil menembus Eropa. Sebelumnya ada Witan Sulaeman yang merumput bersama klub Serbia, FK Radnik Surdulica, Egy Maualana Vikri (Lechia Gdansk/Polandia), Elkan Baggott (Ipswich Town/Inggris), Brylan Aldama (HNK Rijeka/Kroasia), dan Bagus Kahfi (FC Utrecht/Belanda). Biodata: Nama: Miftah Anwar Sani Tempat, Tanggal Lahir: Salatiga, 19 September 1995 Posisi: Pemain belakang Karir Sepak Bola: 2017-2019: TIRA-Persikabo 2017: PPSM Magelang (Dipinjamkan Dari TIRA-Persikabo) 2018: Madua (Dipinjamkan Dari TIRA-Persikabo) 2019: Badak Lampung 2020-2021: Pesita Tangerang 2021: Sloboda Tuzla

Ohee: SSB Harus Jadi Tumpuan Utama Pembinaan Atlet Usia Dini

Silas Ohee: SSB Harus Jadi Tumpuan Utama Pembinaan Atlet Usia Dini

Mantan pesepak bola profesional sekaligus pelatih kepala Sekolah Sepak Bola (SSB) Petra Sentani, Silas Iskandar Ohee menjelaskan pentingnya peran SSB sebagai tumpuan utama untuk menemukan dan mengasah para pemain sepak bola muda berbakat di tengah situasi semakin jarangnya kompetisi sepak bola usia dini yang berjenjang dan berkelanjutan. Ohee berharap, SSB mampu menciptakan sendiri program pelatihan sepak bola yang rutin dan berkelanjutan. SSB semakin menjadi tumpuan untuk menemukan dan mengasah pemain muda berbakat, karena pembinaan olahraga usia dini sulit mendapatkan dukungan dari pemerintah. Ohee menyatakan proses pembinaan atlet usia dini sesungguhnya lahir dari sistem kompetisi yang berjenjang. Idealnya, pemerintah daerah menyiapkan dukungan bagi pembinaan olahraga usia dini, baik dalam bentuk kompetisi rutin dan berjenjang, ataupun menyediakan fasilitas pendukungnya. “Seiring berjalannya waktu, kami sebagai pembina menyadari kalau pemerintah punya terlalu banyak fokus [perhatian]. Risiko kurang perhatian itu [semakin terasa] wajar bagi kami,” ujar Ohee dilanisir dari Jubi.co.id. Di sisi lain, mantan Kiper Arema Malang itu mengakui bahwa pembinaan dan pelatihan sejumlah SSB berjalan tanpa konsep yang jelas. Konsep itu termasuk kesiapan seluruh SSB untuk melaksanakan, mengikuti, serta mengelola kompetisi rutin yang berjenjang dan berkelanjutan. Kelemahan itu membuat pemerintah menjadi kebingungan, tidak mengetahui bagaimana cara untuk mendukung pembinaan atlet sepak bola usia dini. “[Kebanyakan dari] kita lebih suka tampil dengan kebiasaan ‘tiba masa, tiba akal’. Ada kegiatan, lalu  dadakan disesuaikan. Itu bagian dari [contoh] mengerjakan pembinaan dengan tidak terkonsep,” jelasnya. Berkaca dari berbagai kelemahan itu, mantan pemain Persidafon era 1990-an itu menyusun konsep kerja SSB Petra terencana dan berkesinambungan. Ohee kini mulai menyosialisasikan konsep itu dengan sejumlah koleganya yang juga menjadi pembina sejumlah SSB di Kabupaten Jayapura. “Saya sedang menyusun program kerja pelatih dengan sistem peer coaching. Program itu berfokus kepada penyebaran dan pengembangan ilmu kepelatihan sepak bola, termasuk sistem kerja sama terpusat. [Setiap] pelatih [harus] belajar menjadi pengajar dan pelatih sepak bola, [sekaligus] menjadi mitra pemantau kinerja pelatih yang lain,” kata Ohee. Ohee optimis penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua akan menguntungkan bagi pembinaan olahraga usia dini di Papua, karena menambah jumlah sarana dan prasarana olahraga di Papua. Akan tetapi, para pemangku kepentingan olahraga di Papua harus mempersiapkan konsep yang jelas dalam memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang telah dibangun itu. “Saya optimis, kejayaan sepak bola Kabupaten Jayapura akan muncul kembali, pastinya dengan perencanaan yangg terukur. Hampir belasan tahun kami [melakukan] pembinaan, tapi hasilnya belum kelihatan. Itu cukup menjadi pelajaran berharga bagi kami,” ucapnya. Secara terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jayapura, Yaan Yoku mengaku pembinaan olahraga bagi anak usia dini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Yoku berharap pembinaan atlet usia dini itu dimulai dari inisiatif komunitas, termasuk SSB. “Kalau pada tingkatan atlet yang sudah siap, bukan tanggung jawab kami. Itu tanggung jawab KONI. Kami hanya melakukan pembinaan usia dini,” kata Yoku.

Nasihat Marc Klok Untuk Pemain Muda Indonesia

Nasihat Marc Klok Untuk Pemain Muda Indonesia

Pemain Persija Jakarta, Marc Klok, memberikan nasihat kepada para pesepakbola muda Indonesia. Gelandang berusia 27 tahun itu menuturkan bahwa seorang pesepakbola harus berani untuk keluar dari “zona nyaman”. Hal itu diungkapkan Klok dalam wawancaranya dengan konfederasi sepakbola Asia (AFC). Klok berharap, pemain muda harus “berani” ketika ada tawaran untuk berkarir di luar negeri demi meningkatkan kemampuan diri sendiri. AFC sebelumnya menyoroti sejumlah pemain muda Indonesia yang memilih berkarir di Eropa maupun Asia. AFC menyebut ada lima pemain muda memilih berkarir di Eropa, yakni Witan Sulaeman yang merumput bersama klub Serbia, FK Radnik Surdulica, Egy Maualana Vikri (Lechia Gdansk/Polandia), Elkan Baggott (Ipswich Town/Inggris), Brylan Aldama (HNK Rijeka/Kroasia), dan Bagus Kahfi (FC Utrecht/Belanda). Sedangkan tiga lainnya memilih berkarir di kompetisi Asia, seperti Todd Rivaldo Ferre yang memperkuat klub Thailand, Lampang FC, Syahrian Abimanyu (Newcastle Jets/Australia), dan Asnawi Mangkualam Bahar (Ansan Greeners/Korea Selatan). “Jika kita bicara dari sisi profesionalisme dan struktur, ada beberapa liga yang bagus di Asia. Jika pemain Indonesia mendapatkan pengalaman di sana, itu akan sama seperti bermain di Eropa,” ujar Klok. “Bukan berarti Eropa itu lebih bagus dibandingkan negara-negara [Asia] itu. Jika mereka pergi ke kompetisi elit Asia, atau Eropa, itu hanya membuktikan mereka berani keluar dari zona nyaman.” lanjutnya. “Itu merupakan faktor paling penting buat mereka untuk berkembang. Jika selalu berada di zona nyaman, mereka tidak akan pernah mendapatkan didikan dan perkembangan dengan cara yang berbeda, karena mereka tidak pernah mendapatkan dorongan yang bisa mereka peroleh di liga yang berbeda.” kata pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, tersebut. Klok menambahkan, keberanian keluar dari zona nyaman bakal mendatangkan keuntungan tersendiri bagi sang pemain, terutama karir mereka di masa depan. Sebab, para pemain ini nantinya mempunyai pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia. “Sebagai pemain muda, Anda perlu bermain dan mengambil kesempatan berkarir di luar negeri. Mendapatkan kesempatan bermain di Eropa atau bahkan liga-liga terbaik di Asia dengan organisasi yang bagus dan level lebih tinggi, itu akan menjadi keuntungan buat mereka,” tutur Klok. “Itu akan menjadi modal dalam karir mereka. Sebab level struktur dan profesionalisme yang akan mereka lihat, bermain dengan cara berbeda, serta bagaimana cara hidup seorang atlet, tidak bakal mereka peroleh bila tetap menghabiskan karir di Indonesia.” “Saya sangat senang dengan mereka [yang berkarir di luar Indonesia], karena itu akan mencerahkan masa depan mereka. Saya berharap lebih banyak lagi yang mengikuti jejak pemain-pemain itu. Pada akhirnya, ini akan memberikan keuntungan tersendiri untuk persepakbolaan Indonesia agar menjadi lebih baik.” pungkasnya.

Tiga Garuda Muda di Eropa On Fire!

Tiga Bintang Timnas di Eropa On Fire!

Tiga pesepakbola muda Indonesia yang saat ini tengah merumput di Eropa sedang on fire. Ketiga pemain tersebut ialah Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman dan Elkan Baggott. Masing-masing pemain mendapat menit bermain dan berkontribusi besar dalam laga yang mereka mainkan bersama klubnya. Dimulai dari Egy Maulana Vikri yang akhirnya mencetak gol perdana di skuat utama Lechia Gdansk. Egy menjadi penyumbang 1 gol dan 1 assist dalam kemenangan telak Lechia Gdansk atas Olympia Grudziadz dengan skr 9-1 pada laga uji coba di Sopot, Selasa (19/1/2021). Tak mau kalah, Witan Sulaeman juga mencetak gol untuk timnya, FK Radnik Surdulica juga dalam partai uji coba. Witan Sulaeman mencetak gol untuk Radnik Surdulica dalam laga ujicoba melawan klub Rusia, FC Khimki di Antalya, Turki pada Rabu (20/1/2021) atau Kamis dini hari WIB. Pada laga yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan FC Khimki itu, Witan mencetak gol ketiga FK Radnik Surdulica pada menit ke-88. Sementara itu, pemain terakhir yang tengah on fire yakni Elkan Baggott. Tampil 90 menit bersama Ipswich Town U-23 dalam laga Professional Development League Two melawan Millwal, Senin (18/1/2021). Elkan tak hanya membantu timnya meraih 3 poin, melainkan mencatatkan cleansheet di kandang Millwall dengan skor 1-0. Tambahan tiga poin tersebut membuat Baggott dan rekan-rekannya berjaya di puncak klasemen Professional Development League Two. Mereka mengoleksi 23 poin dari 12 pertandingan, unggul tiga poin dari The Lions (Millwall FC) yang menempati peringkat kedua.