Timnas U-19 Resmi Dilepas, Shin Tae-yong Coret Dua Pemain

Timnas U-19 Resmi Dilepas, Shin Tae-yong Coret Dua Pemain

Tim Nasional Sepak Bola U-19 Indonesia telah resmi dilepas untuk mengikuti rangkaian kegiatan pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kroasia. Acara pelepasan bertempat di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2020). Namun, jelang keberangkatan ke Kroasia, Shin Tae-yong kembali melakukan pencoretan pemain dari skuatnya. Kedua pemain tersebut adalah Serdy Ephy Fano Boky dari Bhayangkara FC dan Ahmad Afhridzal dari Vamos Indonesia. Dua pemain dicoret karena melakukan tindakan indisipliner yaitu terlambat datang pada sesi latihan terakhir di Jakarta, Sabtu (28/8/2020). Pencoretan kedua pemain ini dikonfirmasi langsung oleh etua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Menurutnya, pencoretan dua pemain ini murni keputusan Shin Tae-yong. “Yang akan berangkat tadinya 30 pemain. Tapi, tadi pagi dua pemain dipulangkan oleh pelatih karena kurang disiplin. Saya persilakan pelatih buat melakukan itu,” kata Iriawan seperti dikutip dari Detik Sport. Shin Tae-yong memang dikenal disiplin dan tidak segan memberi sanki kepada anak asuhnya yang indisipliner. Bahkan, pelatih asal Negeri Gingseng itu sebelumnya sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk lebih disiplin. “Itu resiko, sebab dari awal pelatih kita memang selalu menekankan disiplin dan mental. Dua pemain yang dicoret itu Serdi dan Rizal,” ujar Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan. Sebanyak 27 pemain timnas U-19 Indonesia sendiri telah diberangkatkan dari Jakarta menuju Zagreb pada Sabtu (29/8/2020) pukul 21.00 WIB.  Sementara, satu pemain yakni Elkan Baggott direncanakan bergabung dari Inggris ke Kroasia. Namun, kehadiran bek bertinggi badan 194 cm tersebut masih belum terkonfirmasi karena masih terkendala ijin dari klubnya, Ipswich Town, yang belum keluar. Sementara itu, PSSI menyatakan bahwa mereka masih menanti keputusan Piala Asia U-19 akan berjalan sesuai rencana atau mengalami penundaan. Hal tersebut berkaitan dengan jadwal Timnas U-19 usai melakukan TC di Kroasia. Jika sesuai rencana, Timnas U-19 akan langsung berangkat menuju Uzbekistan untuk berlaga di Piala Asia U-19 bulan Oktober mendatang. “Nanti kita lihat perkembangan Piala AFC U-19, apakah tim ini lanjut ke Uzbekistan atau menuju tempat lain untuk berlatih tanding di negara negara lain yang dibilang sebagai negara maju dalam persepakbolaan. Kita lihat apakah akan ke Turki, Portugal atau negara lain,” jelas Iriawan dikutip dari web resmi PSSI. Berikut daftar 28 pemain Skuat Timnas U-19 Indonesia Adi Satryo – PSMS Medan Erlangga Setyo – Persib Bandung Yofandani Damai – PSIS SEmarang Pratama Arhan – PSIS Semarang Yudha Febrian – Barito Putera Komang Tri – Bali United Elkan Baggot – Ipswich Town (menunggu konfirmasi) Ahmad Rusadi Muhammad Fadhil – Semen Padang FC Bayu M. Fiqri – PON Jatim Rizky Ridho – Persebaya Bagas Kaffa – Barito Putera Komang Teguh – Diklat Ragunan Andre Oktaviansyah David Maulana – Barito Putera Brylian Aldama Beckham Putra – Persib Bandung Mohammad Kanu – Babel United FC Braif Fatari – Persija Jakarta Andi Irfan – AS Abadi Tiga Naga Sandi Arta – Persija Jakarta Witan Sulaeman – FK Radnik Surdulica Jack Brown – Lincoln City Mochammad Supriadi – Persebaya Irfan Jauhari – Bali United Khairul Zakiri – Gymnastica Cueta Saddam Gaffar – PSS Sleman Moh. Bahril – PSIS Semarang

Inilah Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-19 yang Mengikuti TC di Kroasia

Inilah Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-19 yang Mengikuti TC di Kroasia

Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah menetapkan 30 nama yang akan dibawa untuk mengikuti rangkaian kegiatan pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas U-19 Indonesia di Kroasia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, usai mendapat laporan dan update dari Shin Tae-yong. “Sebanyak 30 pemain telah dipilih pelatih Shin Tae-yong untuk diberangkatkan ke Kroasia. Ia (Shin Tae-yong) juga memberikan laporan bahwa saat ini pemain mengalami perkembangan yang bagus dan grafik meningkat selama pemusatan latihan,” kata Iriawan dikutip dari website resmi PSSI. Timnas U-19 Indonesia rencananya akan bertolak ke Kroasia pada akhir Agustus nanti. Setibanya di Kroasia nanti, Garuda Muda dijadwalkan akan mengikuti sebuah mini turnamen yang diikuti tuan rumah Kroasia, Bulgaria, dan Arab Saudi pada 2-8 September 2020. Latar berlakang pemilihan Kroasia sebagai lokasi TC karena paling cepat menanggapi surat PSSI dan pemain timnas U-19 tidak harus menjalani karantina. Selain itu, iklim di sana yang tak jauh berbeda dengan Uzbekistan yang berkisar antara 19-23 derajat celcius. Selepas TC, timnas U-19 Indonesia memang dipastikan akan langsung bertolak ke Uzbekistan untuk berjuang di Piala Asia U-19 yang dijadwalkan berlangsung pada 14 hingga 31 Oktober mendatang. Maka dari itu, kesempatan TC ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh timnas U-19 untuk beradaptasi. Pada TC ini, Mochamad Iriawan juga berharap para Garuda Muda dapat berlatih lebih keras dan berjuang secara maksimal dalam rangka persiapan jelang Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. “TC di Kroasia ini, kami harap bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain. Mereka harus bekerja keras dan terus bersemangat demi torehan positif di Piala AFC U-19 dan tentunya Piala Dunia U-20. PSSI selalu mendukung program dari pelatih Shin Tae-yong untuk timnas,“ kata Iriawan. Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa 30 pemain dipilih berdasarkan penilaiannya selama pemusatan latihan. “Kami memilih 30 pemain untuk dibawa ke Kroasia. Pemain saat ini dalam kondisi bagus dan terus mengalami perkembangan yang positif setiap harinya. Saya yakin selama di Kroasia, fisik, teknik, dan permainan timnas U-19 akan makin meningkat.” ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut. Pada Piala Asia U-19, timnas U-19 Indonesia tergabung dalam Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Kamboja, dan Iran. Pertandingan perdana timnas U-19 akan melawan Kamboja pada 14 Oktober. Selanjutnya melawan Iran 17 Oktober dan menantang tuan rumah Uzbekistan pada 20 Oktober. Meski hasil Piala Asia U-19 nanti tidak memengaruhi posisi timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 karena berstatus sebagai tuan rumah, Shin Tae-yong ingin anak asuhnya tetap bermain maksimal. bukan berarti kami seenaknya saja bermain di Uzbekistan. Kami tetap menargetkan hasil maksimal di sana (Uzbekistan),” tegasnya. Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-19 yang Mengikuti TC ke Kroasia Adi Satryo – PSMS Medan Erlangga Setyo – Persib Bandung Yofandani Damai – PSIS SEmarang Pratama Arhan – PSIS Semarang Yudha Febrian – Barito Putera Komang Tri – Bali United Elkan Baggot – Ipswich Town Ahmad Rusadi Muhammad Fadhil – Semen Padang FC Bayu M. Fiqri – PON Jatim Rizky Ridho – Persebaya Bagas Kaffa – Barito Putera Komang Teguh – Diklat Ragunan Andre Oktaviansyah David Maulana – Barito Putera Brylian Aldama Beckham Putra – Persib Bandung Mohammad Kanu – Babel United FC Braif Fatari – Persija Jakarta Andi Irfan – AS Abadi Tiga Naga Sandi Arta – Persija Jakarta Witan Sulaeman – FK Radnik Surdulica Jack Brown – Lincoln City Mochammad Supriadi – Persebaya Irfan Jauhari – Bali United Khairul Zakiri – Gymnastica Cueta Saddam Gaffar – PSS Sleman Ahmad Afhridrizal – Vamos Indonesia Moh. Bahril – PSIS Semarang Serdi Fano – Bhayangkara FC

Resmi, Negara Ini Menjadi Tujuan Lokasi Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-19

Resmi, Negara Ini Menjadi Tujuan Lokasi Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-19

Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menentukan negara tujuan untuk menjalani pemusatan latihan (TC) bagi Tim Nasional Indonesia U-19 yang direncanakan mulai akhir Agustus mendatang. Hal itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. “Kroasia akhirnya menjadi negara pilihan tempat TC timnas U-19.” kata Mochamad Iriawan dikutip dari website resmi PSSI. Lebih lanjut, Iriawan menjelaskan latar belakang pemilihan Kroasia sebagai lokasi pemusatan latihan bagi David Maulana cs. Awalnya, ada beberapa negara yang menjadi opsi tempat TC timnas U-19 Indonesia seperti Korea Selatan, Jerman, Prancis, dan Belanda. “Hal ini karena federasi sepak bola Kroasia paling cepat merespon surat dari PSSI. Kroasia merupakan salah satu negara yang hebat di sepak bola, buktinya pada Piala Dunia 2018 mereka menjadi runner-up dan peringkat enam pada rangking FIFA saat ini,” ungkap Iriawan. Serangkaian kegiatan pun sudah dijadwalkan oleh federasi sepak bola Kroasia untuk menyambut timnas U-19. Salah satunya yaitu mengikuti turnamen yang diikuti empat negara termasuk Kroasia pada tanggal 2 hingga 8 September mendatang. “Begitu timnas U-19 mendarat di Kroasia, kami sudah mendapatkan info bahwa mereka tidak perlu melakukan karantina. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi timnas U-19. Suhu di Kroasia juga tidak terlalu beda dengan Uzbekistan. Karena rencananya timnas u-19 akan berangkat ke Uzbekistan pada 4 Oktober mendatang,” tambah Iriawan. Selepas TC di Kroasia, timnas U-19 Indonesia memang dipastikan akan langsung bertolak ke Uzbekistan. Timnas U-19 Indonesia akan ikut serta dalam Piala Asia U-19 Uzbekistan yang dijadwalkan berlangsung mulai 14 sampai 31 Oktober. Pada Piala Asia U-19, timnas U-19 Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Uzbekistan, Kamboja, dan Iran. Sementara itu, pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong, mengatakan bahwa ia akan membawa sebanyak 30 pemain untuk diboyong ke negara asal Ivan Rakitic tersebut. Sebagai catatan, Shin Tae-yong beberapa waktu lalu “memulangkan” 11 pemain ke klub mereka masing-masing dan menyisakan 35 orang pemain. Artinya, Shin Tae-yong harus melakukan pengurangan pemainnya lagi agar memenuhi kuota yang diinginkan. “Jadi pertama hampir 30 pemain akan dibawa ke Kroasia,” kata Shin Tae-yong di Stadion Madya Senayan Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2020).

Pakai Jersey Nomor 38, Firza Andika Pilih AFC Tubize Karena Sepi

Usai resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize, Firza Andika, akan memakai nomor punggung 38. Ia akan membela tim berjuluk Les Sang et Or (Si Merah Darah dan Emas) itu selama dua musim. Tampak Firza (kiri), dan CEO AFC Tubize, Shim Chan Koo, di Kantor Northcliff, Jakarta, pada Jumat (25/1). (bolasport.com)

Jakarta- Eks Timnas U-19 yang tengah mengikut Pelatnas Timnas U-22, Firza Andika resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Firza telah menandatangani kontrak berdurasi dua musim dalam acara seremoni yang digelar di Kantor Northcliff Indonesia, SCBD, Jakarta, Jumat (25/1). Hadir dalam kesempatan ini berbagai perwakilan pihak-pihak yang mendukung Firza merumput dan berkarir di Eropa. Yakni Shim Chan Koo selaku CEO AFC Tubize, dan Khairul Asyraf selaku Consultant of Northcliff Sport. Selain resmi menandatangani kontrak berdurasi dua musim, Firza juga mendapatkan nomor punggung 38. “Pakai nomor 38 karena sebenarnya mau pakai 11 atau 29. Tapi, nomor itu sudah dipakai,” ujar pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999. “Kalau 3 ditambah 8 ‘kan jadinya 11 juga dan itu adalah tanggal lahir dan di timnas pun pakai nomor 11,” ujar bek sayap yang mengawali karir dari SSB Tasbih dan SSB Asamkumbang di Medan. “Terima kasih untuk Northcliff yang mendukung saya selama ini. Terima kasih juga manajemen Tubize. Mungkin anak Indonesia bisa bermimpi seperti saya. Intinya bekerja keras untuk bisa menggapai mimpi,” tukas jebolan Akademi Semen Padang dan Sekolah Semen Padang ini. Firza punya dua pilihan sebelum akhirnya menerima tawaran klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Selain menjalani trial di Tubize, pemain yang pernah menjadi bek kanan, gelandang, sayap kiri dan striker ini, sempat menunjukkan kemampuannya bersama klub kasta keempat Liga Spanyol yakni UD Alzira. Kedua klub itu kemudian sama-sama menyatakan minatnya kepada eks bek kiri PSMS Medan itu. Ia akhirnya lebih memilih AFC Tubize dan menandatangani kontrak berdurasi dua musim di Kantor Northclifff, Jakarta, Jumat (25/1). Lalu apa alasan Firza memilih berkarier di klub dengan Stadion Leburton sebagai kandang itu ? “Saya pilih Tubize karena permainan timnya sangat bagus. Orang-orangnya juga bisa berkomunikasi dengan baik dan sangat terbuka,” bilangnya paska tandatangani kontrak. “Jadi, saya sangat ingin bermain di sana. Selama trial, di sana juga tak ada kendala berarti, seperti misalnya cuaca,” terang pemain yang punya kecepatan ini. Kota Tubize, berada sekitar 33 km ke arah selatan Brussel, ibu kota Belgia. Suasana sepi Tubize, juga jadi salah satu faktor pilihannya. Firza bisa fokus mengembangkan karier dan bakatnya. “Lingkungan di sana juga bagus karena sepi, jadi bisa lebih fokus. Apalagi saya orangnya tak terlalu suka main keluar,” tuturnya. (Adt)

Teken Kontrak Dua Tahun, Bek 19 Tahun Asal Medan Bela Klub Kasta Kedua Belgia

Bek sayap serba bisa milik Timnas U-19 dan mantan pemain PSMS Medan, Firza Andika (kiri), resmi dikontrak Klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Pemain Kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini bergabung usai tampil di Piala AFF U-22. (foxsports.co.id)

Jakarta- Pesepakbola asal Medan, Firza Andika mewujudkan mimpinya bermain di Eropa. Klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize resmi mengontrak eks pemain PSMS tersebut, pasca mengikuti proses trial selama dua minggu pada November 2018. Hal tersebut dibenarkan Khairul Asyraf, agen Firza yang juga Direktur 2Touch. “Iya benar (sudah deal) di sana. Dia dikontrak dua tahun,” ujarnya via WhatsApp, Kamis (24/1) petang. Konsultan Sepak Bola Divisi Olahraga NorthCliff ini menambahkan pilihan jatuh ke AFC Tubize juga lantaran klub tersebut sangat bagus untuk perkembangan pemain muda. “Klub yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi pemain muda di sana,” jelasnya. Namun, Firza belum bisa bergabung dengan klub barunya, karena mengikutui pemusatan latihan Timnas U-22 di Jakarta. Mantan bek sayap kiri PSMS itu berpeluang tampil di Piala AFF U-22 bulan depan di Kamboja. Klub Tubize didirikan pada tahun 1990 dan saat ini bermain di First Divison B (kasta kedua) Belgia di bawah asuhan manajer Philippe Thys. Pemain Kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini akan memulai transisi dari tim cadangan (reserve), sebelum bergabung dengan tim senior tahun ini. First Division B di Belgia saat ini berada di tahap paruh kedua musim, selayaknya kompetisi lain di Eropa, dan klub ini juga memiliki relasi yang kuat dengan raksasa Inggris, Manchester City. Ernest Agyiri dan Aaron Nemane adalah pemain Tubize yang dipinjam dari tim Premier League Inggris, sementara putra dari legenda Liverpool Ronny Rosenthal, yakni Tom Rosenthal, akan menjadi salah satu rekan satu tim bek sayap serba bisa milik Timnas U-19 dan PSMS Medan, di Tubize nanti. Kini Firza segera menyusul rekannya di Timnas U-19 yaitu Egy Maulana Vikri yang lebih dulu bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk sejak tahun lalu. Indonesia kini telah menarik banyak minat para pencari bakat dari klub-klub di sepakbola Eropa. (Adt)

Resmi Lolos Trial, Eks Bek Timnas U-19 Ini Segera Merumput di Eropa

Full bek kiri Timnas U-22 kelahiran Medan 11 Mei 1999, Firza Andika, dilaporkan sudah sudah lolos seleksi trial dan memilih tim untuk berlabuh di antara klub Spanyol dan Belgia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Full bek kiri Timnas U-22, Firza Andika, dilaporkan sudah memilih tim untuk berlabuh di antara Spanyol dan Belgia. Sebelumnya, Firza sempat mengikuti trial terlebih dahulu bersama dengan AFC Tubize, selaku klub kasta kedua di Belgia, pada November 2018. Pada awal Desember 2018, ia pun mencoba trial di klub kasta ketiga Spanyol, UD Alzira. Setelah menanti pengumuman, bek PSMS Medan ini mengaku sudah lolos seleksi trial di kedua klub tersebut. “Jadi kemarin pas saya trial di Spanyol dan Belgia Alhamdulilah hasilnya saya diterima,” tukasnya. Agen Firza, Khairul Asyraf, juga mengonfirmasi bahwa kliennya itu berhasil lolos seleksi di AFC Tubize dan UD Alzira. “Lolos. Kami sedang menunggu proses Visa,” ujar Khairul, dilansir BolaSport.com. Lebih lanjut, Khairul juga menyebut bila rekan karib Egy Maulan Vikri itu, telah memilih satu dari kedua klub tersebut. “Sudah (memilih klub), tapi kami belum mau umumkan sampai visa sudah di-approve,” ujar Direktur Agensi 2 Touch International itu. Tak hanya dua klub tersebut, pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini, juga mengaku ditawar oleh klub luar negeri lain dan sejumlah klub papan atas Liga 1. “Banyak tawaran baik dalam klub luar negeri ataupun Indonesia. Kita lihat saja karena saya mau fokus seleksi timnas U-22 Indonesia dahulu,” tegasnya. Firza memang saat ini sedang berada di Jakarta dan fokus dengan Timnas U-22 untuk menembus skuat ke Piala AFF U-22 2019. (Adt)

Bek Timnas U-19 Tiba di Brussel dan Trial di AFC Tubize, Klub Asalnya Kini Meradang

Bek kiri Timnas U-19, Firza Andika (jaket biru), saat ini sudah tiba di Brussel, Belgia. Firza akan memulai trial selama tiga pekan bersama klub Divisi 2 Belgia, AFC Tubize, hingga 25 November 2018. (instagram)

Brussel- Bek kiri Timnas U-19, Firza Andika, saat ini sudah tiba di Brussel, Belgia. Firza akan memulai trial selama tiga pekan bersama klub Divisi 2 Belgia, AFC Tubize, hingga 25 November 2018. Kepastian Firza tiba di Belgia, disampaikan dua agensi yang mengurus kepindahannya, yaitu 2 Touch International dan Northcliff Sport. Dalam akun Instagram dua agensi itu, pada Senin (5/11), tampak Firza berfoto menggunakan jaket Timnas Indonesia, dengan latar belakang pemandangan Kota Brussel. “Kami sudah berada di Eropa untuk trial Firza Andika di klub Belgia, AFC Tubize. Ia melakukan trial yang dimulai pada hari ini dan berada di sini selama tiga pekan. Kami akan melakukan pembaruan dan akan membagikan lebih banyak perkembangan tentangnya,” bunyi caption foto dalam akun Instagram 2 Touch International. Dengan hadirnya Firza di Belgia, diharapkan akan semakin banyak pemain Indonesia yang benar-benar berkarier di Eropa. Sebelum Firza, rekan setimnya di Timnas U-19, Egy Maulana Vikri, sudah lebih dulu berangkat ke Eropa, dan kini resmi menjadi bagian dari klub Polandia, Lechia Gdansk. Sebelumnya, Firza sempat dikritik oleh pelatih PSMS Medan, Peter Butler, karena dinilai meninggalkan tim saat kondisi kritis. “Kenapa dia tak tunggu Natal atau Desember, hingga kompetisi selesai, setelah itu dia mau persiapan ke sana tidak masalah,” ujar Peter, dilansir dari Tribun Medan, pada Sabtu (3/11). “Tidak ada tertarik PSMS di hati dia. Kenapa, dia lebih tertarik dengan klub lain. Saya tak tahu, dia pergi ke sana karena uang atau buat masa depan dia,” tambahnya. Kekecewaan pelatih asal Inggris ini memang tanpa alasan, karena peran Firza sangat dibutuhkan PSMS demi bangkit dan terlepas dari zona degradasi. Saat ini, tim berjulukan Ayam Kinantan masih menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 2018 dengan perolehan 30 poin. Firza sediaanya tampil memperkuat PSMS ketika menjamu Borneo FC pada pekan ke-29 Liga 1, Sabtu (3/11). Namun, Firza dikabarkan sudah tidak bersama PSMS Medan sejak Kamis (1/11). (art)

Ditonton Lebih dari 65 ribu orang, Timnas U-19 Takluk 0-2 Dari Jepang Dan Gagal Lolos ke Piala Dunia U-20

Duo Timnas U-19, Witan Sulaeman (8/merah) dan Hanis Saghara (19/merah), saat berduel dengan bek Jepang U-19, Daiki Hashioka (4), yang tampil di tengah guyuran hujan, saat laga perempat final Piala Asia U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10). Indonesia takluk 0-2, dan gagal lolos Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 harus mengubur impian melaju ke Piala Dunia U-20 kandas usai kalah 0-2 dari Jepang U-19, pada laga perempat final Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (28/10). Tim Samurai Biru Muda tampil lebih dominan sejak awal laga. Situasi ini memaksa Indonesia untukk tampil dominan bertahan di babak pertama. Dan lini kiri skuat Garuda Nusantara, menjadi sisi yang paling sering dieksploitasi lawan. Jepang sempat sempat membuat suporter Indonesia terdiam saat Daiki Hashioka membobol gawang Muhammad Riyandi, lewat sundulan pada menit ke-11. Tapi, gol dianulir wasit Mooud Bonyadifard (Iran), karena dianggap offside. Timnas U-19 nyaris membuka keunggulan di menit ke-36 lewat serangan balik cepat. Hanis Saghara melepaskan umpan pada Saddil Ramdani di sisi kiri kotak penalti Jepang. Sayang, tendangan Saddil masih melenceng di sisi kiri gawang Kosei Tani. Jepang yang bermain lebih sabar untuk membongkar pertahanan rapat Indonesia akhirnya membuahkan hasil di menit ke-40. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Jepang Disini Tendangan jarak jauh bek kiri, Higashi Shunki dari luar kotak penalti, bersarang di pojok kiri gawang Riyandi. Indonesia mencoba mengambil inisiatif serangan di babak kedua. Luthfi Kamal mencoba melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti di menit ke-52, namun bola belum menemui sasaran. Perjuangan anak-anak Indonesia untuk menyamakan kedudukan semakin berat, paska Jepang menggandakan keunggulan jadi 2-0 di menit ke-70. Mendapat umpan cerdik di kotak penalti, Taishei Miyashiro sukses menceploskan gawang Riyandi. Tertinggal dua gol memaksa Indonesia tampil lebih agresif. Sayang sejumlah peluang yang dimiliki gagal dimanfaatkan. Tim Merah Putih harus mengakui keunggulan Jepang 0-2 di SUGBK. Hasil negatif ini memaksa Garuda Nusantara tersingkir di Piala Asia U-19, sekaligus kembali gagal mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia U-20, yang edisi 2019 berlangsung di Polandia. Namun, laga ini akhirnya dipastikan memecahkan rekor penonton non timnas senior terbanyak, dalam sejarah Piala Asia U-19 2018. Pihak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyatakan rekor penonton di ajang Piala Asia U-19 sebelumnya, terjadi saat Indonesia takluk dari Qatar, pada laga Grup A di SUGBK, Minggu (21/10). Kala itu 38.217 penonton hadir menyaksikan pertandingan menegangkan Indonesia dikalahkan Qatar 5-6. Rekor penonton itu kembali pecah, saat Indonesia menghadapi Jepang. Setidaknya, lebih dari 65 ribu penonton, hadir di SUGBK malam ini, menyaksikan laga Indonesia vs Jepang setelah tiket pertandingan ludes terjual. (art)

Striker Timnas U-16 Trial di Tiga Klub Eropa, Rendy Juliansyah Menuju Klub La Liga Leganes

Striker Timnas U-16 kelahiran Tangerang Selatan 22 Juli 2002, Rendy Juliansyah, mengaku akan melakukan trial ke tiga klub Eropa. Satu di antara yang sudah pasti adalah klub Spanyol (La Liga), Leganes. (detiksport.com)

Jakarta- Striker Timnas U-16, Rendy Juliansyah, mengaku memiliki rencana terkait kariernya sebagai pesepak bola. Ia akan melakukan trial ke luar negeri, tepatnya ke Eropa dalam waktu dekat. Rendy tergabung dalam Timnas U-16 di bawah asuhan pelatih Fakhri Husaini, dalam Piala AFC U-16 2018. Bersama pasukan Garuda Asia, atlet kelahiran Tangerang Selatan 22 Juli 2002 ini, membukukan 19 penampilan dan mencetak 15 gol. Pemain ASIOP Apacinti itu mengaku akan melakukan trial ke tiga klub Eropa. Satu di antara yang sudah pasti adalah klub Spanyol (La Liga), Leganes. “Insya Allah, bulan depan akan trial ke klub luar negeri. Tujuannya sih ada tiga klub Eropa yakni di Spanyol, Italia, dan Belgia. Pokoknya saya akan mencari klub yang terbaik buat masa depan saya,” tukas siswa yang mengenyam sekolah di SMA Kartika X-1, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. “Untuk klub yang di Spanyol adalah Leganes. Untuk yang di Italia dan Belgia, saya belum tahu,” ujar Rendy. Demi mempertahankan kebugarannya usai tampil bersama Timnas U-16 paska Piala AFC U-16 2018, brand ambassador aplikasi pendidikan (ruangguru.com) ini memiliki program latihan sendiri. Putra bungsu dari empat bersaudara pasangan Rizal Alfansyah dan Rita Aryani ini aktif bermain bersama ASIOP di Liga Topskor U-16, agar kondisi fisik dan sentuhan bolanya  terjaga. “Saya mengikuti program latihan tersendiri, dan ada instruktur yang mengarahkan latihannya. Fokusnya buat ke strength,” ucapnya. Andai mendapatkan kesempatan bermain di Leganes, pemuda yang mengidolakan pemain Bayern Muenchen asal Polandia, Robert Lewandowski, akan mengikuti jejak Egy Maulana Vikri, yang berkiprah bersama klub di Eropa. Bintang Timnas U-19 itu saat ini menjalani kariernya bersama klub Polandia, Lechia Gdansk. (art) Biodata Nama : Rendy Juliansyah Lahir: Tangerang Selatan (Banten), 27 Juli 2002 Tinggi/Berat : 174 cm/58 Kg Agama: Islam Orang tua: Riza Alfansyah (ayah), Rita Aryani (ibu) Saudara: Vicky Utama Putra, Rio Renaldo, Bella Novtaria, Media sosial : Instagram @rendyjuliansyah Perjalanan Karir Klub: 2010 – .. : ASIOP Apacinti (Jakarta) 2017-2018 : Aomori Yamada High School Soccer Club (Jepang) Negara: 2017 – Sekarang: Timnas Indonesia U-16 Gelar dan Prestasi Internasional 2018 : Perempat Final Piala AFC U-16 2018 : Juara AFF Cup U-16 2017 : Juara Turnamen Jeneys Cup U-16 2017 : Juara Piala Tien Phong Plastik U-16 Individual 2017 : Top Skor Piala Tien Phong Plastik U-16 2016 : Player of the Month-Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 2016/17 2016 : Pemain Terbaik Menpora Cup 2016 2015 : Top Skor Liga Topskor 2015

Jadi Calon Lawan di Babak 8 Besar Piala AFC U-19, Jepang Punya Memori Buruk Menantang Indonesia

Menyandang status juara bertahan Piala AFC U-19, membuat skuat Masanaga Kageyama jadi unggulan teratas di Piala AFC U-19 2018. Tiap kontestan disinyalir bakal inferior saat menghadapi tim sekaliber Jepang, yang kini dimotori Lionel Messi Asia, Takefusa Kubo. (AFC.com)

Jakarta- Status juara bertahan Piala AFC U-19, membuat skuat Masanaga Kageyama jadi unggulan teratas di Piala AFC U-19 2018. Setiap kontestan disinyalir bakal inferior ketika dihadapkan dengan tim sekaliber Jepang. Jepang menunjukan tajinya. Dalam tiga pertandingan Piala AFC U-19 2018, Yuta Taki dan kolega menyapu bersih semua laga dengan kemenangan. Teranyar, Jepang menggasak Irak lima gol tanpa balas, ketika melakoni matchday terakhir Grup B, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (25/10). Total selama penyisihan grup, tim negri bunga matahari ini sudah menggelontorkan 13 gol, dan baru kebobolan 3 kali. Satu-satunya negara yang sanggup menempel jumlah torehan gol Jepang adalah Qatar, yang ‘cuma’ mencatatkan 11 gol. Performa menawan Jepang sejatinya sudah terlihat sebelum dimulainya turnamen itu. Tim Samurai Biru menunjukan peforma mengkilap ketika menjalani tiga laga uji coba kontra Canary Islands, Republik Ceko, dan Spanyol. Jepang memetik kemenangan atas Canary Island dan Republik Ceko. Namun, Jepang takluk 0-2 dari Spanyol, dalam laga uji coba tersebut. Masanaga cukup jeli dalam memanfaatkan materi pemain Jepang. Pakem formasi 4-4-2 pun dipilih sang pelatih untuk melewati setiap pertandingan di Piala AFC U-19 2018. Taktik 4-4-2 membuat permainan Jepang begitu cair. Para penggawa mereka leluasa bertukar posisi saat menyerang lini pertahanan lawan. Startegi berjalan sesuai rencana karena Jepang juga didukung sejumlah pemain yang punya teknik yang mumpuni. Satu di antaranya adalah Takefusa Kubo. Sosok yang dijuluki Lionel Messi dari Jepang itu, punya kecepatan di atas rata-rata. Dia tak ragu menggiring bola dan melewati sejumlah pemain, demi merangsek ke kotak penalti lawan. Dengan kemampuannya, Takefusa dengan mudah mengancam pertahanan lawan. Dia pun telah menorehkan satu gol untuk Jepang, sepanjang turnamen bergulir. Namun, tidak hanya Takefusa, pemain yang patut diwaspadai Timnas U-19. Jepang juga memiliki penyerang andalan produktif di Piala AFC U-19 2018, yakni Koki Saito. Saito menyumbang tiga gol saat ini. Teranyar, dia mencatatkan namanya di papan skor usai melibas Irak 5-0. Timnas U-19 harus menyiapkan strategi jitu untuk meredam agresivitas Jepang, dalam pertandingan nanti. Meski terbilang sulit, Garuda Nusantara masih punya peluang menembus semifinal, jika tampil efektif dan maksimal. Timnas U-19 pun sebenarnya menyimpan catatan rekor yang bagus, kala menghadapi negara-negara dari Timur Asia. Sejak 1960 hingga 2004, dalam turnamen resmi, Indonesia sanggup mengimbangi negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, China, hingga Taiwan. Bukan hanya mengimbangi, bahkan jika dilihat dari statistik, skuat Garuda Nusantara bahkan unggul, dengan catatan tujuh kemenangan, empat imbang, dan lima kali kalah. Meladeni Jepang pun, Indonesia saling mengalahkan. Namun, skuat Jepang terkini, memang jauh lebih unggul dan meyakinkan. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Negara Asia Timur (turnamen resmi) Indonesia 1-5 China 27 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Korea Utara 5-1 Indonesia 6 November 1990 Grup A Piala Asia U-16 1990 China 1-1 Indonesia 22 April 1976 Grup B Piala Asia U-19 1976 Korea Selatan 1-1 Indonesia 3 Mei 1976 Perempat Final Piala Asia U-19 1976 Indonesia 3-1 Taiwan 16 April 1972 Grup C Piala Asia U-19 1972 Indonesia 1-2 Korea Selatan 26 April 1972 Perempat Final Piala Asia U-19 1972 Indonesia 1-0 Taiwan 23 April 1970 Grup D Piala Asia U-19 1970 Korea Selatan 0-1 Indonesia 30 April 1970 Semifinal Piala Asia U-19 1970 Indonesia 4-2 Hongkong 16 April 1967 Grup B Piala Asia U-19 1967 Indonesia 3-0 Korea Selatan 18 April 1967 Grup B Piala Asia U-19 1967 Indonesia 0-0 Korea Selatan 17 April 1962 Grup B Piala Asia U-19 1962 Hongkong 0-2 Indonesia 19 April 1962 Grup B Piala Asia U-19 1962 Indonesia 2-2 Korea Selatan April 1961 Grup A Piala Asia U-19 1961 Indonesia 2-1 Jepang April 1961 Grup A Piala Asia U-19 1961 Korea Selatan 4-2 Indonesia 4 April 1960 Grup B Piala Asia U-19 1960 Jepang 3-2 Indonesia 7 April 1960 Peringkat Ketiga Piala Asia U-19 1960

Belum Bertemu Di Perempat Final Piala AFC U-19, Indonesia Sudah Babak Belur Dibantai Jepang 1-4

Gelandang Timnas U-19, Luthfi Akmal (7), saat berduel dengan skuat Timnas Jepang U-19, Hasioka Daiki (4/ketiga kiri). Indonesia takluk 1-4 dari Jepang U-19, pada partai uji coba jelang Piala AFC U-19, yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Minggu (25/3). (liputan6.com)

Jakarta- Timnas U-19 memastikan tiket ke perempat final Piala AFC U-19 2018, usai menang 1-0 atas Uni Emirat Arab (UEA), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (24/10). Hasil tersebut membuat Indonesia menempati posisi runner-up Grup A. Adapun UEA harus gigit jari karena tersingkir meski sempat menguasai puncak Grup A beberapa hari. Posisi uara Grup A ditempati Qatar. Qatar unggul produktivitas gol (7-7), ketimbang Indonesia (6-6) dan UEA (2-2). Indonesia sudah ditunggu Jepang U-19, yang dipastikan menjadi juara Grup B, meski menyisakan satu laga melawan Irak. Laga itu kembali berlangsung di SUGBK, Jakarta, Minggu (28/10). Indonesia patut mewaspadai kekuatan Jepang. Pada Maret silam, Timnas U-19 babak belur dibantai Jepang pada partai uji coba persiapan Piala AFC U-19, pada Minggu (25/3), di SUGBK. Tim yang saat itu diasuh Bima Sakti, menelan kekalahan telak 1-4. Sejauh ini, Kyosuke Tagawa dan kawan-kawan menyapu bersih dua kemenangan, dan mencetak delapan gol. Bukan itu saja, Jepang pun berstatus juara bertahan di turnamen ini. Mereka menjuarai Piala Asia U-19 2016, yang berlangsung di Bahrain, 13-30 Oktober 2018. Selain itu, Jepang juga memiliki pemain andalan Takefusa Kubo. Pemain FC Tokyo itu, sempat menimba ilmu di akademi Barcelona, pada periode 2011-2015. Lebih dahsyat lagi, Jepang bahkan bagaikan sebuah monster, jika menilik rekam jejaknya di Piala Asia U-19. Terutama jika menyimak rekornya, sejak turnamen edisi 1988 di Bahrain. Sejak saat itu, Timnas U-19 Jepang tidak pernah gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-19. Pencapaiannya pun gila-gilaan. Sebelum menjadi juara untuk pertama kalinya pada 2016, Jepang tercatat 5 kali menjadi runner-up turnamen pada 1994, 1998, 2000, 2002, dan 2006. Jepang juga sempat menjadi peringkat 3 (1992 dan 2004), peringkat 4 (1996), dan selalu mencapai perempat final pada edisi 2008, 2010, 2012, dan 2014. Bagi Indonesia, lolos ke 16 besar jadi hasil terbaik sejak 1986. Dalam lima edisi terakhir, tim Merah Putih selalu kandas di babak grup. Tapi, torehan kali ini, memang bukan yang terbaik sepanjang sejarah. Sebelumnya, Timnas U-19 sudah pernah menjadi juara (1961), runner-up (1967 dan 1979), serta meraih posisi ketiga (1962). (art)

Maju Perempat Final Piala AFC U-19, 10 Orang Skuat Timnas U-19 Indonesia Pendam Ambisi UEA

Timnas U-19 lolos babak perempat final Piala AFC U-19, usai menundukkan Uni Emirat Arab (UEA) U-19 dengan skor tipis 1-0, pada laga penutup grup A, fase penyisihan Piala AFC U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Rabu (24/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 berhasil menekuk Uni Emirat Arab (UEA) U-19 dengan skor tipis 1-0, pada laga penutup grup A, fase penyisihan Piala AFC U-19 2018. Selain lolos ke perempat final, kemenangan ini membuat Egy Maulana Vikri dkk membalaskan dendam Evan Dimas Cs empat tahun silam. Empat tahun lalu di ajang yang sama, Timnas U-19 yang dihuni angkatan Evan Dimas dan kolega, juga bersua Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia takluk 1-4 di Stadion Stadion Whunna Theikdi, Myanmar, 14 Oktober 2014. Gol semata wayang Timnas U-19 saat itu, dicetak striker Dimas Drajad. Dua laga sebelumnya Garuda Nusantara menelan dua kekalahan. Timnas U-19 takluk 1-3 dari Uzbekistan dan 0-1 dari Australia. Alhasil skuat yang juga dinakhodai Indra Sjafri terpuruk di papan bawah Grup B, tanpa koleksi sebiji poin pun. Kini, kekalahan Timnas U-19 angkatan Evan Dimas dan kolega, akhirnya bisa terbalas oleh penampilan imrepsif Egy Maulana dkk. Laga ini dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Rabu (24/10). Meski di menit ke-53 harus bermain dengan 10 orang, paska Nurhidayat Haji Haris dikartu merah, Indonesia mempertahankan kemenangannya, lewat gol semata wayang Witan Sulaeman (22′). Ini adalah gol ketiga Witan, pada Piala AFC U-19 2018. Sebelumnya, dia mencetak dua gol pada partai versus Taiwan U-19. . Timnas U-19 pun lolos dengan torehan enam poin, dari dua kemenangan dan satu kekalahan. Selanjutnya, kiprah Indonesia akan berlanjut menghadapi juara Grup B, Jepang, pada perempat final Piala AFC U-19. Laga itu berlangsung di SUGBK, Minggu (28/10) Tiga tim teratas Grup A, sebenarnya semua memiliki poin sama, yakni enam. Namun, Indonesia dan Qatar, justru yang berhak lolos karena keunggulan produktivitas gol yang dicetak ketimbang UEA. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs UEA Disini Ini mengacu aturan “liga mini”, ketika ada tiga tim yang punya nilai sama, maka pemeringkatannya dihitung tanpa mengikutkan hasil lawan tim terbawah. Untuk event Piala AFC U-19, juru kunci dipegang Taiwan. UEA tersingkir karena hanya menorehkan dua gol, sementara Indonesia mengoleksi enam gol, dan Qatar menggelontorkan tujuh gol. Pelatih UEA U-19, Ludovic Batelli mengatakan, timnya bermain tak sesuai rencana mereka, yang mengharapkan hasil imbang. “Menurut saya kami bermain berbeda di dua babak pertandingan. Babak pertama kami bermain buruk,” ujar Ludovic selepas pertandingan. “Saya tak terkejut Indonesia mengalahkan kami. Mereka bermain baik. Target kami adalah seri, tapi kami kurang taktis dan harus menerima kekalahan,” jelasnya. Dengan kekalahan ini, UEA U-19 dipastikan tersingkir dari area Piala AFC U-19. Target Piala Dunia U-20 pun harus berakhir di babak penyisihan. Sejatinya, dalam penentuan lolos peringkat di Piala Asia U-19 2018, ada beberapa hal memengaruhi sebuah tim di posisi grup. Berikut ini tie breaker untuk penentuan fase grup Piala AFC U-19 2018: 1. Jumlah poin yang diperoleh dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut ( head-to-head ); 2. Selisih gol yang dihasilkan dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut; 3. Jumlah gol yang dicetak dari pertandingan grup yang melibatkan kedua tim tersebut; 4. Jika terdapat lebih dari dua tim dengan perolehan poin yang sama dan kriteria head-to-head di atas tetap sama, kriteria pemeringkatan diterapkan berdasarkan aspek berikut ini: – Selisih gol dari seluruh pertandingan grup; – Jumlah gol yang dicetak dari seluruh pertandingan grup; – Adu penalti jika dua tim dengan poin yang sama bertemu di pertandingan terakhir grup; – Poin fair play berdasarkan kartu kuning dan kartu merah yang dikumpulkan dari seluruh pertandingan grup dengan penilaian sebagai berikut: * Kartu kuning: 1 poin * Kartu kuning kedua/kartu merah tidak langsung: 3 poin * Kartu merah langsung: 3 poin * Kartu kuning dan diikuti kartu merah langsung: 4 poin * Undian. (art) Hasil Pertandingan Grup A Piala AFC U-19 2018 Kamis, 18 Oktober 2018 16:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Uni Emirat Arab 2-1 Qatar 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Indonesia 3-1 Taiwan U-19 Minggu, 21 Oktober 2018 16:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Taiwan U-19 1-8 Uni Emirat Arab U-19 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Qatar U-19 6-5 Indonesia Rabu, 24 Oktober 2018 19:00 WIB Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Indonesia 1-0 Uni Emirat Arab U-19 19:00 WIB Stadion Pakansari, Cibinong Qatar U-19 4-0 Taiwan U-19

Lawan UEA Tepis Skenario Hitung-hitungan Lolos, Timnas U-19 Wajib Tiru Spirit Era Evan Dimas dkk

Timnas U-19 melakoni laga hidup-mati dalam matchday terakhir babak penyisihan grup A kompetisi sepak bola Benua Asia, Piala Asia U-19 2018, kontra sang pemuncak klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) U-19, pada Rabu (24/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 akan melakoni laga hidup-mati dalam matchday terakhir babak penyisihan grup A kompetisi sepak bola Benua Asia, Piala Asia U-19 2018, kontra sang pemuncak klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) U-19. Pertandingan yang bakal berlangsung pada Rabu (24/10), di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta itu, menjadi pertandingan penentu bagi Egu Maulana Vikri dan kolega untuk dapat melangkah ke babak selanjutnya. Andai Timnas U-19 meraih hasil seri sekalipun, mereka masih harus berharap pada pertandingan lainnya. Terlebih bila mendapatkan kekalahan, dapat dipastikan mimpi untuk Indonesia tampil di Piala Dunia U-20, kembali pupus tahun ini. Kemenangan atas UEA akan meloloskan Indonesia, berapapun skornya. Namun bagaimana jika Indonesia kalah? Akankah Merah Putih Muda bakal otomatis tersingkir? Jawabannya tidak. Andai kalah berapapun skornya, Indonesia masih bisa lolos, dengan syarat Taiwan menang atas Qatar. Jika syarat tersebut terpenuhi, UEA bisa dipastikan menjadi juara grup dengan 9 poin. Lalu Taiwan, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengantongi 3 poin dan memperebutkan posisi runner up. Menurut regulasi, tim dengan poin yang sama akan dilihat dari head to head. Bila Indonesia dan Qatar sama-sama menang, maka akan dilakukan proses hitung-hitungan selisih gol antara kedua tim dan UEA, yang akan sama-sama memiliki nilai 6. Untuk itu hasil atas Taiwan akan diabaikan. Posisi sebelum laga ketiga itu, selisih gol masing-masing tim adalah sebagai berikut: UEA 2-1 (+1), Qatar 7-7 (0), dan Indonesia 5-6 (-1). Dengan demikian kemenangan 2-0 atas UEA, cukup membuat Timnas U-19 lolos. Dari jejak UEA U-19 kontra tim-tim asal Asia Tenggara di gelaran Piala Asia U-19, sejatinya tim asal Timur Tengah ini tak mempunyai rekor pertandingan yang impresif, bahkan mereka sempat dipermalukan salah satu wakil Asia Tenggara. Edisi tahun ini menjadi keikutsertaan ke-14 sepanjang sejarah. UEA baru sekali menjadi juara di Piala AFC yakni pada edisi 2008. Pada edisi sebelumnya, kiprah UEA hanya sampai babak penyisihan grup. Timnas UEA U-19 pertama kali tampil di Piala Asia U-19, pada 1982. Tercatat, mereka sudah 17 kali tampil di Piala Asia U-19. Dalam 17 kesempatan tersebut, Timnas UEA U-19 sudah tujuh kali berhadapan dengan tim asal Asia Tenggara. Hasilnya beragam, meski secara statistik UEA U-19 masih unggul dari keseluruhan pertemuan. Pertemuan pertama terjadi di Piala Asia U-19 1985, saat melayanai Thailand U-19. Pada laga itu, sekaligus menjadi kemenangan perdana UEA kontra tim Asia Tenggara, usai unggul telak dengan skor 7-1. Hasil pun berlanjut hingga gelaran Piala Asia 1996 dan 2002, saat Al Sukoor (The Falcons) kembali menang atas Thailand dan tim asal Asia Tenggara lainnya, Vietnam. Justru torehan minor sempat mereka terima, kala takluk dari Thailand 2-1 di Piala Asia U-19 2006, dan menyerah dari Myanmar 1-0 di perempatfinal Piala Asia U-19 2014. Artinya anak asuh Indra Sjafri, memang harus mewaspadai tim yang kini yang diasuh Mahdi Redha itu. Namun, Timnas U-19 setidaknya memiliki kenangan manis tentang UEA, yaitu kemenangan 2-1, di uji coba pada 2014. Empat tahun lalu, Garuda Nusantara yang masih diperkuat generasi Evan Dimas, mampu memaksa skuat berjuluk Alap-alap (The Falcons) ini, kehilangan dua pemain akibat kartu merah. (art) Rekor UEA U-19 vs Asia Tenggara UEA U-19 (7) vs (1)Thailand U-19 (Piala Asia U-19 1985) Thailand U-19 (2) vs (3) UEA U-19 (Piala Asia U-19 1996) UEA U-19 (2) vs (0) Vietnam U-19 (Piala Asia U-19 2002) Thailand U-19 (2) vs (1) UEA U-19 (Piala Asia U-19 2006) UEA U-19 (4) vs (0) Vietnam U-19 (Piala Asia U-19 2010) UEA U-19 (0) vs (1) Myanmar U-19 (Piala Asia U-19 2014) Vietnam U-19 (1) vs (1) UEA U-19 (Piala Asia U-19 2016)

Lewati Drama 11 Gol, Timnas U-19 Takluk Dari Qatar Dan Cemas Menuju Laga Berikutnya

Usai takluk 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10), ternyata peluang Witan Sulaiman (8/putih) dan kolega untuk lolos dari fase grup Piala Asia U-19 2018, masih besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 kalah 5-6 dari Timnas U-19 Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10). Gol Qatar dicetak Hashim Ali (menit 11, 51′), Abdulrasheed Umaru (14′, 41′, 56′), Mohammed Waad (24′). Indonesia membalas lewat Luthfi Kamal (28′), Rivaldo Ferre (65′, 73′, 80′), Saddil Ramdhani (69′). Hasil ini membuat posisi pasukan Indra Sjafri di klasemen grup A Piala Asia U-19 2018, turun ke posisi ketiga dengan koleksi 3 poin. Garuda Nusantara kalah head to head dari Qatar di posisi kedua, walau mengoleksi poin yang sama. Peluang untuk meraih satu dari dua tiket ke perempat final masih ada, meski tidak mudah. Setelah pertandingan, Indra mengakui ada kesalahan yang dilakukan para pemain karena faktor psikologis. “Ada masalah psikologis, seolah anak-anak ingin memenangkan pertandingan lebih cepat. Itu yang membuat terjadi kesalahan. Ada gol cepat di bawah 10 meni, dan ada tiga gol yang terjadi dalam 23 menit,” ujar tegas Indra. Sementara, asisten pelatih Qatar U-19, Lino Godinho menyebut kemenangan melawan Timnas Indonesia memiliki arti yang penting. Kemenangan ini membuat asa Qatar untuk bisa melaju ke babak berikutnya masih terbuka. “Pertandingan ini adalah laga yang sangat penting bagi kami dan sangat penting untuk kami menangkan. Kami menunjukkan dengan jumlah gol yang kami cetak. Selain itu, pemain datang dengan niat yang sangat tinggi,” ucap Lino. Pada pertandingan terakhir, Qatar akan menghadapi Taiwan, di Stadion Pakansari, Rabu (24/10). Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Qatar Disini Sedangkan Egy Maulana Vikri harus menghadapi pemuncak klasemen Uni Emirat Arab (UEA), di pertemuan pamungkas. Padahal Indonesia membutuhkan hasil sempurna guna menjaga peluang lolos dari fase grup. Ada beberapa situasi yang membuat Indonesia bisa lolos. Pertama, jika Qatar tumbang dari Taiwan, Indonesia hanya perlu imbang dengan UEA. Dengan hasil itu, klasemennya adalah UEA (7 poin), Indonesia (4), Taiwan (3), Qatar (3). Kedua, jika Qatar dan Taiwan bermain seri, Indonesia harus meraih kemenangan karena hasil imbang akan membuat mereka kalah head to head dari Qatar. Jika terwujud, Indonesia (6 poin) memimpin klasemen, disusul UEA (6), Qatar (4), Taiwan (1). Ketiga, jika Qatar menang, Indonesia harus menang. Maka, UEA, Qatar, dan Indonesia sama-sama mengoleksi 6 poin. Klasemen akan ditentukan oleh selisih gol, di antara ketiga tim. Dua tim dengan agregat terbaik akan lolos ke perempat final. UEA memimpin sementara klasemen Grup A Piala Asia U-19 2018, usai dua laga yang dijalani. UEA meraih kemenangan besar dan kedua mereka di fase grup, paska melibas Taiwan dengan skor 8-1, dalam partai yang digelar pada Minggu (21/10) sore. (Art)

Catatan Kelam Timnas U-19 Kontra Qatar vs Impian Lolos Piala Dunia U-20 di Polandia

Jika sanggup mengandaskan Qatar, saat laga kedua Grup A Piala Asia U-19, pada Minggu (21/10), di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, maka akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 selangkah lagi bisa menapakkan kaki ke babak delapan besar Piala Asia U-19 2018. Satu kemenangan saja akan membuka peluang Egy Maulana Vikri dan Kolega lolos ke fase 16 Besar. Indonesia akan melawan Qatar, di laga kedua Grup A Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (21/10) malam. Bagaimana catatan penampilan Timnas U-19 kontra Qatar di Piala Asia U-19? Timnas U-19 sudah empat kali bertemu Qatar di Piala Asia U-19. Ternyata, Qatar sanggup menang tiga kali dan sisanya berakhir imbang. Jika memenangkan laga atas Qatar, Garuda Nusantara mengemas enam poin. Lalu, jika Uni Emirat Arab (UEA) memenangkan laga melawan Taiwan, pada Minggu (21/10), otomatis, hanya Timnas U-19 dan UEA yang akan lolos ke babak 16 besar. Sebab jika Qatar dan Taiwan mengalami dua kekalahan, maka saat mereka saling berhadapan di laga pamungkas Grup A, hasil apapun tak akan mengejar perolehan poin Timnas U-19 dan UEA. Ceritanya akan berbeda, jika hasil laga antara Timnas U-19 melawan Qatar berkesudahan imbang. Torehan nilai tim asuhan Indra Sjafri ini hanya empat poin, dan Qatar meraih satu poin. Bahkan, laga Al-Annabi (julukan Qatar) kontra Taiwan di laga terakhir Grup A, amat berpotensi menjadi kejutan yang menyakitkan. Maka, Timnas U-19 hanya punya opsi melibas UEA di partai penutup Grup A, jika ingin lolos ke babak delapan besar. Sementara, jika UEA menang dari Taiwan, maka tim berjuluk Al Sukoor (The falcons) itu mengantungi enam poin. Sebaliknya, bila Taiwan yang unggul atas UEA, maka tim yang dulu dikenal sebagai negara Formosa ini, akan mengumpulkan tiga poin. Keadaan Grup A justru akan menjadi dramatis, kala di laga kedua besok, Timnas U-19 terpaksa kalah dari Qatar, dan Taiwan menyudahi UEA dengan kemenangan. Maka, seluruh kontestan total memiliki tiga poin, dan partai bernuansa “Final” bakal tersaji di partai terakhir, pada Rabu (24/10) nanti. Maka jika ingin menjaga asa lolos, Timnas U-19 harus mengalahkan Qatar. Selain itu, merah putih muda pun wajib menang dengan margin gol besar, demi mengantisipasi resiko tersisih, andai selisih gol menjadi paramater lolos atau tidaknya ke perempat final. Setelah itu, Timnas U-19 harus menang di babak perempat final melawan juara atau runner-up Grup B, lalu tampil di babak semifinal sekaligus merebut tiket ke Piala Dunia U-20, yang akan berlangsung pada bulan Mei-Juni pada 2019, di Polandia. (art) Rekor Pertemuan Timnas U-19 vs Qatar U-19 25 September 2004 Grup B Piala Asia U-19 2004 Qatar 1-0 Indonesia 11 September 1994 Grup A Piala Asia U-19 1994 Indonesia 1-1 Qatar 3 November 1990 Grup A Piala Asia U-19 1990 Indonesia 1-2 Qatar 1 Desember 1986 Grup A Piala Asia U-19 1986 Qatar 3-0 Indonesia

Duet Jebolan SKO Ragunan Saling Berbagi Umpan, Timnas U-19 Bekuk Taiwan 3-1

Kemenangan 3-1 Timnas U-19 Indonesia atas Timnas U-19 Taiwan, tak lepas dari performa gelandang kelahiran Palu 17 tahun lalu, Witan Sulaeman (8/tengah). Jebolan SKO Ragunan ini menyumbang dua gol dan satu assist, pada laga perdana Grup A Piala Asia U-19 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (18/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 tampil imresif pada laga perdana Grup A Piala Asia U-19 2018. Tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (18/10) malam, Garuda Nusantara melumat Timnas Taiwan U-19, dengan skor 3-1. Anak asuh Indra Sjafri unggul lebih dulu pada menit ke-50, melalui gol pemain lulusan SKO Ragunan, Egy Maulana Vikri. Namun, berselang tiga menit, Taiwan membalasnya melalui gol Chung-Yu Wang. Meski sangat menguasai pertandingan, Timnas U-19 harus mebutuhkan waktu 17 menit, untuk kembali unggul atas Taiwan. Gol keunggulan Indonesia remaja menit ke-70 itu dipersembahkan winger yang juga jebolan SKO Ragunan, Witan Sulaeman. Skuat Garuda Nusantara belum menyerah mencetak gol. Lagi-lagi, Witan kembali membobol gawang Taiwan, pada menit ke-88. Timnas U-19 akhirnya menang 3-1 atas Taiwan. Kerja sama Egy dan Witan memang menjadi kunci kemenangan pertama Indonesia. Selain saling menorehkan gol, keduanya pun berbagi assist. Witan menjadi pengirim umpan yang berbuah gol Egy, sementara Egy mengirim assist untuk gol ketiga yang dicetak Witan. Jika harus memilih pemain terbaik pada laga ini, Witan layak dikedepankan. Pemain kelahiran Palu, 8 Oktober 2001 itu, menunjukkan ketajaman yang nyaris sempurna. Witan melakukan empat tembakan, dan tiga diantaranya tepat sasaran meski satu berhasil diblok, seperti dikutip BolaSport.com dari Labbola. Lihat foto-foto pertandingan Indonesia vs Chinese Taipei Disini Artinya, winger 17 tahun itu hanya gagal sekali saja mengkonversi tembakan tepat sasaran menjadi gol. Efektivitas tembakan Witan, hanya kalah dari Wang Chungyu, yang mencetak gol dari satu-satunya tembakan tepat sasaran. Bahkan, itu merupakan tembakan mengenai target pertama Taiwan sepanjang laga. Selain soal ketajaman, Witan punya catata apik soal dribel. Ia sukses melakukan dua dari tiga percobaan dribel (66 persen). Hanya gelandang Taiwan, Wu Yensu, yang mencatat keberhasilan dribel 100 persen, tetapi hanya lewat satu kali dribel. Usai laga, Pelatih Taiwan U-19, Von Ca Nhum, menilai atmosfer pertandingan jadi salah satu faktor timnya kesulitan mengimbangi Timnas U-19. “Di laga ini, atmosfer menjadi hal saya khawatirkan, karena tim kami terbiasa tampil dengan tekanan yang lebih sedikit. Kami kalah, tapi kami berjuang hingga menit akhir,” ucap Von. Sementara Indra, bersyukur meraih kemenangan atas Taiwan U-19, dan senang dengan permainan anak asuhnya yang sukses membongkar pertahanan rapat lawan. “Para pemain bisa bereaksi dengan baik dan bermain sabar, serta membongkar pertahanan rapat Taiwan. Ini poin yang sangat penting untuk Indonesia,” ucap Indra. Dari hasil ini, Nurhidayat Haji Haris dan kolega memimpin klasemen Grup A dengan nilai 3. Mereka menggusur Timnas U-19 Uni Emirat Arab (UEA), yang sempat memimpin klasemen beberapa jam sebelumnya. Timnas U-19 UEA menang 2-1 atas Timnas U-19 Qatar, pada laga sore tadi. Meski memiliki nilai sama, 3, Indonesia berhak memimpin klasemen karena unggul selisih gol, dari UEA. Laga berikutnya, Timnas U-19 menghadapi laga berat kontra Qatar, pada Minggu (21/10). Jika menang atas Qatar, Timnas U-19 langsung meraih tiket perempat final. Begitu pun bagi UEA, jika menang atas Taiwan pada laga keduanya, mereka otomatis melaju ke perempat final. Andai mengoleksi kemenangan kedua, Timnas U-19 dan UEA total mengoleksi nilai 6 dan tak terkejar lagi oleh Qatar dan Taiwan. (art) Hasil Grup A Piala Asia U-19 2018 Kamis (18/10) Uni Emirat Arab 2-1 Qatar Indonesia 3-1 Taiwan STATISTIK Pertandingan Timnas U-19 vs Taiwan U-19 29 Total Tembakan 6 10 Tembakan Tepat Sasaran 2 63% Dominasi Bola 37% 536 Umpan 324 87% Akurasi Umpan 75% 10 Pelanggaran 7 1 Kartu Kuning 1 0 Kartu Merah 0 5 Offside 0 8 Sepak Pojok 1

Dilirik Klub Liga 2 Belgia, Firza Andika Susul Pemain Timnas U-16 Ikut Berlatih di Eropa

Full bek kiri Timnas U-19, Firza Andika, mengaku bersyukur mendapat kesempatan berlatih di salah satu klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Firza menjadi pemain lain dari level Timnas Junior yang berangkat ke Eropa. (Pras/NYSN)

Jakarta- Full bek kiri Timnas U-19, Firza Andika, mengaku bersyukur mendapat surat undangan berlatih di salah satu klub Belgia, AFC Tubize. Pemain PSMS Medan itu pun bertekad tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. “Kalau lolos, saya bakal main di sana. Makanya, saya harus terus bekerja keras dan berdoa agar bisa bermain di Liga Belgia,” kata Firza, pada Sabtu (13/10). Dalam surat itu, AFC Tubize memberi kesempatan untuk Firza berlatih di markas mereka, kurang lebih selama tiga pekan, mulai 5 hingga 25 November 2018. Program itu adalah sesi latihan di markas AFC Tubize, Stade Leburton, di Tubize, Belgia. Ia juga mendapat kesempatan trial di tim profesional. Surat yang ditandatangani General Manager AFC Tubize, Josselin Croise, berbunyi jika klub akan segera menyediakan segala keperluan Firza, jika menerima tawaran itu. Mulai dari sarana akomodasi, makan, hingga transportasi, selama menjalani latihan di Belgia. Namun, belum dijelaskan, apakah biaya transportasi dari dan ke Indonesia menuju Belgia, juga akan ditanggung oleh klub. AFC Tubize merupakan klub yang tampil di kasta kedua Liga Belgia. Pemuda kelahiran Medan, 11 Mei 1999 ini, lalu menceritakan proses dirinya mendapatkan undangan berlatih itu. “Saya punya agen, dan kebetulan NorthCliff mendapatkan undangan itu. Mereka mau carikan saya tim di luar negeri, jika saya bersungguh-sungguh untuk bermain sepak bola,” tukas kawan karib Egy Maulan Vikri di Timnas U-19 ini. Ia menyatakan siap bekerja keras selama berlatih, demi memenuhi impiannya berkarier di Eropa. “Makanya, saya tak akan sia-siakan kesempatan ini. Bermain di Eropa adalah impian saya,” tuturnya. “Saya juga sudah mulai latihan tambahan sendiri saat waktu kosong. Dan tak lupa selalu berdoa,” ujarnya menambahkan. Kabar kepindahan Firza ke Belgia, makin menambah panjang daftar pemain Timnas usia muda, yang menimba ilmu di Eropa. Menyusul Egy, pemain Timnas U-16 juga berbondong-bondong bakal ke Eropa, selepas Piala Asia U-16 September lalu. Pertama, gelandang lincah asal Surabaya, Mochammad Supriadi. Pemuda kelahiran 23 Mei 2002 ini, mengaku akan ke Liverpool selepas membela tim Garuda Asia. “Rencananya minggu depan, akan berangkat ke Liverpool bersama dengan beberapa pemain junior lainnya, dari Surabaya,” kata Supriadi, pada Kamis (4/10). Nantinya, pemain berposisi winger itu, akan berangkat dengan 10 pemain lainnya dari Surabaya. “Saya yang paling besar yang berangkat ke sana. Sisanya usianya sekitar 12 sampai 15 tahun,” ucap Supriadi menambahkan. Selain Supriadi, pilar Timnas U-16 lainnya, Sutan Diego Zico, juga bakal menyusul Supriadi ke Eropa. Zico berpeluang bermain bersama Firza lantaran dia berencana pergi ke Belgia. “Iya, agen sudah bilang kepada saya, dan rencananya mau bawa saya ke Belgia atau Belanda,” kata Zico, beberapa waktu lalu. Tak hanya dirinya, Zico pun menyebut pemain-pemain Timnas U-16 juga berpeluang mengikuti jejaknya. Mereka adalah Brylian Aldama, serta duo kembar, Amiruddin Bagus Kahfi, dan Amiruddin Bagas Kaffa. “Karena kami dulu berempat sempat berlatih akademi Chelsea yang ada di Singapura, jadi kami mau dibawa sama pihak mereka,” jelasnya. “Mungkin nanti, kami bisa bersama-sama ke salah satu akademi di Eropa, atau saya sama Brylian ke Belanda, sementara Bagus bersama Bagas ke tempat lain,” ucap striker bernomor punggung 9 tersebut. Meski begitu, Zico mengatakan dirinya belum memutuskan kapan akan bertolak ke Eropa, sebab dia masih harus menyelesaikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bogor, Jawa Barat, serta memulihkan cidera pahanya. (art) Daftar Pemain yang bakal menimba ilmu di Eropa: 1. Sutan Diego Zico (Belgia/Belanda) –> Timnas U-16/Striker 2. Brylian Aldama (Belgia/Belanda) –> Timnas U-16/Gelandang 3. Amiruddin Bagus Kahfi (Belgia/Belanda) –> Timnas U-16/Striker 4. Amiruddin Bagas Kaffa (Belgia/Belanda) –> Timnas U-16/Bek Kanan 5. Mochammad Supriadi (Inggris) –> Timnas U-16/Winger 6. Firza Andika (Belgia) –> Timnas U-19/Bek Kiri

Bek Kiri Asal Medan Sumbang Dua Gol Kemenangan, Timnas U-19 Masih Kalah Jauh dari Yordania

Full bek kiri Timnas U-22 kelahiran Medan 11 Mei 1999, Firza Andika, dilaporkan sudah sudah lolos seleksi trial dan memilih tim untuk berlabuh di antara klub Spanyol dan Belgia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-19 akhirnya sukses memutus rentetan hasil minor dalam persiapan jelang tampil di Piala AFC U-19 2018, mulai Kamis (18/10). Usai bermain imbang 2-2 kontra Thailand dan kalah 0-3 dari China pada PSSI Anniversary Cup U-19 2018, Timnas U-19 kembali takluk, saat berjumpa Arab Saudi U-19 di laga uji coba terakhir. Namun, menjamu Yordania U-19, pada Sabtu (13/10) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Nurhidayat dan kolega meraih kemenangan, paska unggul 3-2. Full bek kiri asal PSMS Medan, Firza Andika sukses menjadi aktor dalam pertandingan itu, berkat dua gol cantik yang ia ciptakan melalui sepakan keras, dari luar kotak penalti. Firza adalah generasi baru sepak bola dari Medan, yang memiliki gaya bermain yang lebih modern dari seniornya. Selain cepat, Firza pun memiliki kecerdasan bermain yang sangat baik. Yang paling spesial dari pemuda kelahiran 11 Mei 1999 ini, adalah kotrol bola dan akurasi melepas umpan yang terukur. Meski mampu melumat Yordania, sejatinya Timnas U-19 masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Dari data situs penyedia data statistik labbola, Timnas U-19 masih kalah jauh dalam hal duel udara. Garuda Nusantara hanya mencatatkan 20% aerials won, berbanding 80% milik Yordania. Hal itu harus segera diperbaiki, sebab Indonesia berada satu grup, dengan tim-tim yang unggul duel udara, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan juga Qatar. Tak hanya itu, dua dari tiga gol kemenengan Timnas U-19 kontra Yordania U-19, justru dihasilkan Firza, yang notabene adalah pemain bertahan. Laga uji coba ini merupakan yang terakhir sebelum Piala Asia U-19 yang dimulai pada 18 Oktober 2018. Di sana, Timnas U-19 berada dalam Grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar, dan Taiwan. Partai perdana Timnas Indonesia U-19 melawan Taiwan bakal dihelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis (18/10), pukul 19.00 WIB. (Art)

Tiga Kali Uji Coba Internasional Tanpa Kemenangan, Timnas U-19 Masih Percaya Diri

Winger Timnas U-19, Todd Rivaldo Ferre (25), saat ditempel ketat bek Arab Saudi U-19, dalam laga uji coba jelang Piala AFC U-19 2018, di Stadion Wibawa Mukti, Rabu (10/10). Timnas U-19 harus menelan kekalahan 1-2 pada pertadingan ini. (Pras/NYSN)

Jakarta- Laga Timnas U-19 kontra Arab Saudi berakhir 1-2, pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Rabu (10/10). Hasil negatif ini menegaskan langkah tim asuhan Indra Sjafri terseok-seok jelang perhelatan Piala AFC U-19 2018. Dua gol kemenangan Arab Saudi dicetak oleh Abdullah Alhamdan pada menit ke-37 dan 69′. Tim Merah-Putih hanya mampu membalas satu lewat gol Saddil Ramdani, menit ke-45. Secara beruntun, ini kali ketiga Timnas U-19 gagal meraih kemenangan di laga uji coba jelang Piala AFC U-19 2018. Sebelumnya, Tim Garuda Nusantara imbang 2-2 kontra Thailand, dan takluk 0-3 dari China, pada ajang PSSI Anniversary Cup U-19 2018. Namun, Indra tak risau dengan pencapaian kurang memuaskan ini. “Saya tak cari kemenangan di laga uji coba. Fokus saya membangun tim. Memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, agar saat berlaga di ajang sesungguhnya timnas bisa menyajikan permainan terbaik,” ujar pelatih asal Sumatra Barat itu. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah Piala AFC U-19 2018 yang dihelat 18 Oktober-4 November 2018. Indonesia berada di Grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar, dan Taiwan. Tim Merah-Putih dibebani target lolos ke semifinal, agar bisa berlaga di Piala Dunia U-20 pada 2019, di Polandia. Piala Dunia U-20 2019 yang digelar di Polandia, akan berlangsung pada bulan Mei-Juni tahun depan. AFC mendapat jatah empat wakil untuk turnamen ini. Bertindak sebagai tuan rumah Piala Asia U-19 jelas menguntungkan posisi Indonesia, untuk merebut tiket ke Piala Dunia. Syarat untuk bisa lolos ke Polandia adalah menjadi semifinalis Piala Asia U-19 2018. Untuk bisa mencapai target itu, jelas tak mudah. Pertama, Timnas U-19 harus lolos dulu dari Grup A. Setelah itu, Timnas U-19 harus menang di babak perempat final, melawan juara atau runner-up Grup B. Timnas U-19 menyisakan satu uji coba lagi sebelum turun di Piala Asia U-19 2018. Garuda Nusantara ini akan berhadapan dengan Yordania, pada Sabtu (13/10). Sebagai catatan, prestasi tertinggi Yordania di ajang Piala Asia remaja ini adalah lolos semifinal Piala Asia U-19 2016. Indonesia sekali bertemu dengan Yordania saat Piala Asia U-19 1978. Saat itu, merah putih muda sukses membekap Yordania 4-0, dan Indonesia lolos ke Piala Dunia U-20 1979 di Jepang, menggantikan posisi Irak. (Art)

Jelang Uji Coba Internasional, Skuat Final Timnas U-19 Diumumkan Hari Senin

Witan Sulaeman (10), Saddil Ramdani (11), dan M. Rafli Mursalim (13), bakal mendapat kepastian tampil membela Timnas U-19 di ajang Piala Asia U-19, pada Senin (8/10), sebelum melewati dua laga uji coba. (Pras/NYSN)

Jakarta- Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri menyebut, Senin (8/10), menjadi momen pengumuman skuat final untuk tampil di Piala Asia U-19. Pengumuman itu dilakukan dua hari, sebelum pertandingan uji coba melawan Arab Saudi, pada Rabu (10/10), di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Skuat Timnas U-19 berkekuatan 29 pemain, termasuk Egy Maulana Vikri, yang masih bermain di klub Polandia, Lechia Gdansk. “Kami lakukan evaluasi dari latihan, dan laga termasuk uji coba. Tim sudah ingin ditentukan 29 pemain, termasuk Egy, yang akan diciutkan tanggal 8,” ujar Indra di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10). “Hari per hari, akan kami lihat terus siapa pemain yang akan didaftarkan. Karena, nanti tidak bisa diubah lagi, setelah resmi didaftarkan,” tandasnya. Selain beruji coba dengan Arab Saudi, Skuat Garuda Nusantara beruji tanding kontra Yordania, pada Sabtu (13/10). Uji coba melawan Yordania, menjadi yang terakhir sebelum turun di ajang Piala Asia U-19, 18 Oktober-4 November. Nurhidayat Haji Haris dan kawan-kawan akan memulai petualangan melawan Taiwan pada Kamis (18/10), di Jakarta. Meski gagal pada babak kualifikasi, Timnas U-19 tetap bisa tampil di putaran final. Jatah wild card diberikan karena Indonesia sebagai tuan rumah. Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah dilakukan AFC pada 25 Juli 2017 lalu. Putaran final Piala Asia U-19 2018 diikuti oleh 16 tim yang dibagi ke dalam 4 grup. Indonesia berada di Grup A bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, dan Taiwan. Sejak pertama kali digelar 1959 lalu, Indonesia sudah tiga kali melaju ke final. Pada Piala Asia U-19 yang berlangsung di Thailand 1961 lalu, Indonesia bahkan keluar sebagai juara bersama Myanmar, usai kedua tim bermain imbang tanpa gol di babak final. Indonesia kembali melaju ke final pada 1967. Namun, Timnas U-19 gagal mengangkat trofi, setelah di babak final, kalah 0-3 dari Israel. Sementara pada Piala Asia U-19 yang berlangsung di Filipina 1970 lalu, Indonesia juga sampai di babak puncak, tapi takluk 0-3 dari Myanmar. Tahun ini, Tim Merah Putih Remaja mendapat target dari PSSI untuk lolos hingga babak semifinal. Empat semifinalis Piala Asia U-19 pada edisi 2018, akan mewakili Asia di Piala Dunia U-20 di Polandia, pada 2019. (art) Fase Grup Piala Asia U-19 2018 Grup A 18 Oktober 2018 Indonesia vs Taiwan 18 Oktober 2018 Uni Emirat Arab Vs Qatar 21 Oktober 2018 Taiwan vs Uni Emirat Arab 21 Oktober 2018 Qatar vs Indonesia 24 Oktober 2018 Indonesia vs Uni Emirat Arab 24 Oktober 2018 Qatar vs Taiwan Fase Gugur Perempat Final 28 Oktober 2018 Pemenang Grup A vs Runner-up Grup B (perempat final 1) 28 Oktober 2018 Pemenang Grup B vs Runner-up Grup A (perempat final 2) 29 Oktober 2018 Pemenang Grup C vs Runner-up Grup D (perempat final 3) 29 Oktober 2018 Pemenang Grup D vs Runner-up Grup C (perempat final 4) Semifinal 1 November 2018 Pemenang Perempat Final 1 vs Pemenang Perempat Final 3 (semifinal 1) 1 November 2018 Pemenang Perempat Final 2 vs Pemenang Perempat Final 4 (semifinal 2) Final 4 November 2018 Pemenang Semifinal 1 vs Pemenang Semifinal 2