Garuda Muda Akui Keunggulan Guinea

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan 0-1 atas Guinea pada laga play-off Olimpiade 2024 di Stade Pierre Pibarot, Prancis, Kamis (9/5). Gol tunggal Guinea dicetak oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29′ melalui titik penalti. Guinea mendapat penalti seusai Witan Sulaeman menjatuhkan striker lawan. Pada laga kali ini, Indonesia yang memakai jersey berwarna putih-putih-putih sebenarnya mampu mengancam gawang Guinea. Indonesia memiliki peluang di menit ke-14, namun sepakan Rafael Struick gagal menjadi gol. Lanjt pada menit ke-16, sepakan Pratama Arhan masih bisa diamankan kipper Guinea. Pada menit ke-40, Marselino mendapatkan peluang tetapi tendangannya masih melebar. Indonesia nyaris kebobolan lagi pada menit ke-45, namun berkat ketenangan Ernando, tendangan striker Guinea Bah Algassime berhasil dipatahkan. Skor 1-0 untuk keunggulan Guinea bertahan hingga babak pertama berakhir. Pada babak kedua, Indonesia coba bangkit demi mengejar ketertinggalan. Menit 67, Marselino Ferdinan dengan aksi individunya berhasil menerobos pertahanan Guinea. Namun, aksi itu tidak menjadi gol. Pada menit 72, Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran terhadap Algassime Bah di dalam kotak penalti, Wasit Francois Letexier menunjuk titik putih untuk kedua kalinya bagi Guinea. Keputusan ini diprotes dengan keras oleh tim Indonesia, bahkan pelatih Shin Tae-yong sampai diberikan kartu merah. Setelah laga dilanjutkan, Algassi Bah yang jadi penendang penalti gagal menceploskan bola, sehingga skor 0-1 untuk Guinea tidak berubah. Sampai laga selesai, skor 0-1 untuk Guinea tidak berubah. Hasil ini membuat Indonesia gagal berlaga di Olimpiade Paris 2024. Sementara itu, Guinea tergabung di Grup A Olimpiade 2024 bersama tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru. Cabang olahraga (cabor) sepak bola putra Olimpiade 2024 akan berlangsung pada 24 Juli sampai 9 Agustus mendatang. Susunan Pemain Indonesia: Ernando Ari, Muhammad Ferarri, Komang Teguh, Nathan Tjoe-A-On, Bagas Kaffa, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Jeam Kelly Sroyer, Rafael Struick, Witan Sulaeman Guinea: Soumaila Sylla, Ibrahima Diakite, Saidou Sow, Mohamed soumah, Maadiou Keita, Issiaga Camara, Aguibou Camara, Ilaix Moriba, Ousmane Camara, Algassime Bah, Facinet Conte

Akui Keunggulan Irak, Ini Cara Timnas Untuk Tetap Lolos ke Olimpiade

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 1-2 pada laga perebutan tempat ketiga terbaik Piala Asia U-23 2024 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Jumat (3/5). Dalam laga tersebut, kedua tim bermain terbuka. Indonesia mencoba peruntungan melalui pergerakan Witan Sulaeman, namun bisa dipatahkan pemain Irak. Irak mengandalkan bola umpan silang yang membahayakan Indonesia. Beruntung, juga belum membuahkan hasil. Indonesia membuka skor melalui tendangan jarak jauh Ivar Jenner pada menit ke-19. Berawal dari tendangan sepak pojok, bola liar umpan Witan Sulaeman disambut Ivar Jenner dengan tendangan kaki kanan. Skor 1-0 untuk Indonesia. Tidak bertahan lama, Irak menyamakan kedudukan melalui tandukan Zahid Taahsen pada menit ke-27. Skor imbang 1-1 menutup jalannya babak pertama. Pada babak kedua, kedua tim agak bermain lebih tertutup di menit-menit awal. Namun, Indonesia menguasai penguasaan bola. Pada menit ke-54, Marselino Ferdinan melakukan tendangan melengkung dari kotak penalti. Sayang, bola sepakan kaki kanannya melebar di atas gawang Irak. Pada menit ke-71, Jeam Kelly Sroyer melakukan tendangan voli memanfaatkan bola liar lemparan Pratama Arhan. Sayang, bola melambung di atas mistar gawang Irak. Satu menit kemudian, Irak hampir membobol gawang Indonesia, andai bola tendangan Nihad Mohammed Watifi tidak dihalau Nathan Tjoe-A-On, karena gawang telah kosong ditinggal Ernando Ari Sutaryadi yang maju. Pada menit ke-87, Irak mendapatkan peluang melalui tandukan Ridha Fadhil Mayali. Beruntung, bola bisa ditepis Ernando Ari. Kembali Ernando Ari menjadi pahlawan setelag memuntahkan bola tendangan Nihad Mohammed Watifi, yang berdiri bebas. Skor imbang 1-1 bertahan. Pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Pada babak perpanjangan waktu, Irak berhasil unggul melalui gol tendangan Ali Jasim Elaibi pada menit ke-96. Bola umpan jauh dimanfaatkan Ali Jasim yang terlepas dari jebakan offside. Kemudian, bola disepak Ali Jasim untuk merobek gawang Ernando Ari. Skor 2-1 untuk keunggulan Irak bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat Indonesia harus menjalani laga play-off menghadapi Guinea, untuk memastikan satu tiket tersisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. Laga nanti berlangsung di Paris pada 9 Mei mendatang. Sedangkan Irak, kemenangan ini membuat mereka lolos ke Olimpiade Paris 2024, untuk kedua kalinya setelah 2016. Sumber: PSSI

Gagal ke Final, Garuda Muda Masih Berpeluang Lolos Otomatis ke Olimpiade

Sebelas Awal Tim U-23 Indonesia Kontra Uzbekistan U-23

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan 0-2 dari Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Senin (29/4). Dengan hasil ini Garuda Muda gagal lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024. Meski begitu masih ada peluang lolos ke Olimpiade 2024 dengan meraih kemenangan pada laga perebutan tempat ketiga melawan tim yang kalah antara Jepang atau Irak. Pada laga ini, skuad Garuda Muda bermain menyerang sejak menit pertama dan spartan. Indonesia berusaha keluar dari tekanan dengan mengandalkan serangan balik cepat. Tetapi skor 0-0 tidak berubah sampai turun minum. Pada babak kedua, Indonesia mulai bisa menembus pertahanan Uzbekistan. Garuda Muda bahkan sempat merobek gawang Uzbekistan yang dikawal oleh Abduvakhid Nematov pada menit 60 lewat Muhammad Ferarri. Ferarri menyambar bola liar yang bergulir di depan gawang Uzbekistan setelah Nematov tidak sempurna dalam menghalau bola yang dikirimkan Pratama Arhan. Sayangnya, gol ini dianulir setelah wasit Shen Yinhao mengecek VAR. Sebelum Ferarri mencetak gol, salah seorang pemain Indonesia, Ramadhan Sananta berdiri dalam posisi offside. Wasit pun memutuskan gol Indonesia tidak sah. Selepas momen ini, Uzbekistan justru mendapatkan momentum. Mereka terus mengurung pertahanan Garuda Muda dan berhasil merobek gawang Ernando Ari pada menit 68 melalui sepakan Khusain Norchaev setelah menerima umpan dari Muhammadkodir Hamraliev. Uzbekistan semakin di atas angin. Tim asuhan Timur Kapadze mendapatkan kesempatan emas, tetapi dua peluang mereka lewat tendangan Abbosbek Fayzullaev dan tandukan Khusain Norchaev masih diselamatkan oleh tiang gawang. Di saat tertinggal, Indonesia justru kehilangan kapten tim, Rizky Ridho, yang mendapatkan kartu kuning di menit 82. Ridho dianggap sengaja melakukan pelanggaran keras terhadap Jasurbek Jaloliddinov. Diusirnya Ridho membuat lubang di pertahanan Indonesia. Uzbekistan berhasil menambah keunggulan menjadi 0-2 setelah Pratama Arhan malah memasukkan bola ke gawang sendiri. Arhan yang bermaksud menghalau bola yang bergulir di depan gawang Indonesia justru membuat kesalahan besar. Ia salah melakukan sapuan sehingga bola masuk ke gawang sendiri. Sampai peluit panjang ditiup oleh Shen Yinhao, skor 0-2 untuk Uzbekistan tidak berubah. Dengan hasil ini, Indonesia akan melanjutkan perjuangan di laga perebutan tempat ketiga untuk merebut tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024.

Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah

Tim U-23 Indonesia kembali mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan (Korsel) U-23. Garuda Muda menang 11-10 (2-2) lewat babak adu penalti yang berlangsung. Laga babak perempat final di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4) WIB. Garuda Muda secara heroik menang atas Korsel. Korsel membobol gawang Indonesia pada menit tujuh melalui tendangan jarak jauh Lee Kang-hee yang memanfaatkan bola sapuan Komang Teguh yang tidak sempurna. Namun, gol dibatalkan setelah wasit Shaun Evans asal Australia mengecek VAR. Indonesia membuka keunggulan pada menit 15 melalui Rafael Struick. Pemain Ado den Haag itu melepaskan bola ke pojok kiri atas gawang Korsel yang tidak terjangkau Baek Jong-bum. Korsel langsung keluar menyerang setelah gol itu. Namun, barisan pertahanan Garuda Muda yang dikawal Rizky Ridho, Komang Teguh, dan Justin Hubner bermain sangat disiplin sehingga serangan-serangan yang dibangun Taeguk Warriors berhasil dipatahkan. Indonesia mendapat momentum menambah keunggulan pada menit 31. Namun, bola yang dilepaskan Marselino Ferdinan masih melebar. Sebelum melepaskan tendangan, Marselino melakukan kerja sama satu-dua dengan Rafael Struick. Memasuki akhir babak pertama, Korsel menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Bek Indonesia, Komang Teguh berniat menghalau bola yang disundul Eom Ji-sung. Tetapi bola justru berubah arah sehingga Ernando Ari terkecoh. Indonesia tidak butuh lama untuk kembali unggul. Hanya tiga menit selepas gol balasan Korsel, Rafael Struick mencetak gol kedua alias brace sekaligus membuat Garuda Muda menutup babak pertama dengan keunggulan 1-2. Di babak kedua, Indonesia tetap tampil menekan, meski dalam posisi unggul. Menit-54 Rafael Struick mempunyai peluang untuk mencetak hattrick. Sayangnya, sepakannya masih melebar. Struick kembali mendapatkan peluang di menit 56. Bola hasil tendangannya di dalam kotak penalti masih melambung. Dua menit berselang, Marselino Ferdinan memberikan ancaman. Pemain KMSK Deinze itu coba memasukkan bola dari sudut sempit, namun tidak menjadi gol. Memasuki menit 69, wasit Shaun Evans memberikan kartu merah untuk pemain Korsel U-23, Lee Young-jun, yang melanggar Justin Hubner. Saat dicek oleh VAR, terlihat dengan jelas Lee menginjak kaki Hubner. Unggul satu pemain, Garuda Muda malah lengah. Lewat sebuah serangan balik, Jeong Sang-bin berhasil merobek gawang Ernando sehingga skor menjadi 2-2. Laga pun harus berlanjut ke babak tambahan atau extra time. Pada paro pertama babak tambahan kedua tim tidak banyak mengkreasi peluang karena tempo permainan menurun seiring faktor stamina para pemain dari kedua tim yang cukup terkuras. Indonesia hanya hampir membobol gawang Korsel ketiga kalinya lewat sepakan Witan Sulaeman yang masih melambung. Di babak kedua extra time, Shin Tae-yong memasukkan Ramadhan Sananta. Sananta menggantikan Witan Sulaeman. Indonesia tampil lebih menekan dengan tambahan tenaga baru seperti Sananta, Jeam Kelly Sroyer, dan Arkhan Fikri. Peluang datang pada menit 109 melalui tendangan Justin Hubner. Bola sepakan pemain Cerezo Osaka itu berhasil ditepis Baek Jong-bum. Bola liar disambar Kelly, tetapi malah melambung. Nathan Tjoe-A-On punya kesempatan di menit 113 lewat tendangan jarak jauh. Namun, bola bergulir tipis di atas gawang Korsel. Sampai dua kali babak tambahan, skor 2-2 tidak berubah. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Di babak ini, Indonesia menunjukkan mental yang lebih baik. Garuda Muda menang 11-10 atas Taeguk Warriors dan memastikan tempat di semifinal, sekaligus membuka peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Gilas Yordania, Indonesia Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar Piala Asia U-23

Tim U-23 Indonesia mencetak sejarah di Piala Asia U-23 2024. Sejarah diukir Garuda Muda yang berstatus tim debutan dengan lolos ke babak pertama final untuk pertama kalinya. Kepastian ini didapat setelah mengalahkan Yordania U-23 dengan skor telak 1-4 pada laga ketiga atau partai terakhir Grup A di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Minggu (21/4). Dengan ini Indonesia berstatus sebagai runner up grup A akan melawan juara grup B antara Jepang atau Korea Selatan. Kedua tim ini akan berduel pada Senin (22/4) untuk memperebutkan status juara grup B. Pada laga ini sebenarnya Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk lolos. Garuda Muda berhasil membuka keunggulan pada menit 23 melalui titik putih yang dieksekusi dengan baik oleh Marselino Ferdinan. Penalti diberikan wasit Ammar Ashkanani asal Kuwait setelah salah satu pemain Yordania melakukan pelanggaran terhadap Rafael Struick. Skor 0-1 untuk Indonesia. Memasuki menit 40, Indonesia berhasil menambah keunggulan menjadi 0-2 lewat Witan Sulaeman. Witan melepaskan sepakan melengkung yang tidak bisa dijangkau oleh kiper Yordania, Ahmad Juaidi. Unggul dua gol tidak membuat Indonesia mengendurkan serangan di babak kedua. Anak asuh Shin Tae-yong terus berupaya mendapatkan gol ketiga. Upaya itu berbuah manis setelah Marselino Ferdinan mencatat brace di menit 70 sekaligus membawa Garuda Muda menjauh 0-3. Setelah unggul jauh, Indonesia U-23 sedikit lengah setelah Justin Hubner malah memasukkan bola ke gawang sendiri sehingga skor berubah menjadi 1-3 pada menit 79. Namun, tidak lama kemudian, atau tepatnya menit 86, skor kembali berubah 1-4 untuk Indonesia. Gol keempat Garuda Muda dicetak oleh Komang Teguh. Setelah melewati waktu tambahan selama 10 menit, Rizky Ridho dan kawan-kawan berhasil mempertahankan skor 1-4. Dengan hasil ini, Indonesia lolos ke perempat final atau delapan besar Piala Asia U-23 2024 sebagai runner-up Grup A mendampingi tuan rumah Qatar. Tim U-23 Indonesia mengumpulkan enam poin dari tiga laga.

Ernando Tampil Brilian, Garuda Muda Taklukkan Australia

Tim U-23 Indonesia sukses meraih kemenangan atas Australia dengan skor tipis 1-0 pada pertandingan matchday kedua Grup A Piala Asia U-23 2024, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (18/4). Dengan hasil ini membuka peluang Indonesia untuk lolos ke babak 8 besar. Gol tunggal Indonesia dicetak oleh Komang Teguh pada menit ke-45. Selain itu, pada laga ini kiper Ernando Ari menjadi pahlawan Indonesia karena berkali-kali menggagalkan sejumlah peluang emas Australia termasuk penalti dari mereka. “Alhamdulillah, kami meraih kemenangan penting hari ini melawan Australia. Kunci kemenangan adalah kerja keras semua pemain serta terimakasih atas doa dan dukungannya kepada kami,” kata Ernando seusai laga. Senada dengan Ernando, gelandang Marselino Ferdinan juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Terimakasih untuk seluruh tim, suporter dan semuanya yang telah mendoakan dan mendukung kami. Terimakasih juga untuk Ernando yang sangat luar biasa pada laga ini. Selanjutnya kita fokus untuk laga melawan Yordania dan optimistis meraih hasil terbaik,” kata Marselino. Kemenangan ini membuat Indonesia menempati posisi kedua klasemen sementara usai mengoleksi tiga poin. Indonesia akan menghadapi Yordania pada laga pemungkas yang dilangsungkan Minggu (21/4). Sedikit fakta di luar lapangan, kemenangan ini merupakan kemenangan pertama dalam sejarah Tim U-23 Indonesia kala jumpa Australia U-23 sekaligus kemenangan pertama pada ajang Piala Asia.

Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit

Manajer tim U-23 Indonesia, Endri Erawan resmi melayangkan protes ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Hal ini terkait kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assitent referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom. Pertandingan perdana kedua tim grup A tersebut berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4) dan berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Qatar. “Tentu kita semua kecewa dengan kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit VAR, Sivakorn Pu-Udom yang semua bisa melihat bahwa mereka banyak memberikan keputusan-keputusan yang merugikan untuk Indonesia. Setelah pertandingan, mewakili tim kami resmi protes kepada AFC terkait keputusan-keputusan mereka,” kata Endri. “Kita tahu protes ini tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun setidaknya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya di ajang bergengsi Piala Asia U-23 2024 ini para wasit/perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan yang tidak merugikan tim U-23 Indonesia,” tambah pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut. Selain soal kinerja wasit, pada laga hari ini tim U-23 Indonesia juga merasa dikerjain atau dibikin tidak nyaman saat berangkat ke stadion dari hotel jelang laga tersebut. “Ya ada kejadian yang kita sayangkan yakni bus tim Indonesia saat dari hotel menuju stadion tempat pertandingan kita dilewatkan jalan yang jauh dan berputar-putar (diluar jalur normal). Alhasil, kita satu tim telat memasuki stadion hampir 20 menit, harusnya hanya 8-10 menit dari hotel ke stadion. Karena biasanya dan sesuai regulasi kita datang ke stadion yakni 90 menit sebelum kick off. Entah hal ini siapa yang salah, yang jelas kita juga laporkan ke AFC, karena membuat kami semua rugi waktu dan tidak nyaman,” tukas Endri. Sementara itu, menurut Erick sebagai federasi, PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi. Apalagi ada beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan timnas Indonesia. “Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair. Tapi kita masih punya dua game. Kita fight di atas lapangan,” ujar Erick. Erick pun berpesan di hadapan para pemain agar tidak terpengaruh atas kepemimpinan wasit di laga pembuka. Menurut Erick masih ada dua laga tersisa di putaran grup bagi para pemain untuk tampil habis-habisan. “Jangan sampai game ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua game. Kita harus fight. Itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua game. Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua game. Kita harus melawan balik,” ujar Erick. Sumber: PSSI

Penuh Kontroversi, Tim U-23 Indonesia Akui Keunggulan Qatar

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Qatar dengan skor 0-2, pada laga grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4). Pada laga tersebut, sebetulnya Indonesia U-23 dapat mengimbangi Qatar. Skuad Garuda Muda mampu menahan serangan Qatar. Bahkan, bola tendangan Rafael Struick mengenai tiang gawang. Indonesia U-23 juga berkali-kali melancarkan serangan. Namun, pada menit ke 45+1, Indonesia harus kebobolan 0-1 lewat penalti Khalid Ali Sabah karena Rizky Ridho dianggap melakukan pelanggaran kepada Mahdi Salem Almejaba. Wasit asal Tajikistan Nasrullo Kabirov melihat video assitent referee (VAR). Skor 1-0 untuk Qatar bertahan hingga turun minum. Pada babak kedua, Ivar Jenner mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-46. Ivar dinilai melanggar bek Qatar, Saifeldeen Hassan Fadlalla. Qatar dapat memanfaatkan itu dengan mencetak gol kedua melalui tendangan bebas Ahmed Al-Rawi pada menit ke-54. Skor 2-0 untuk Qatar. Memasuki lima menit akhir waktu normal, Indonesia U-23 mencoba bertahan dari gempuran Qatar. Sayang, Ramadhan Sananta mendapat kartu merah di penghujung akhir babak kedua karena dianggap melakukan pelanggaran kepada pemain belakang Qatar. Tidak ada gol tambahan tercipta dari kedua tim. Qatar menang dengan skor 2-0. Hasil ini membuat Qatar menduduki puncak klasemen sementara Grup A dengan 3 poin. Indonesia berada di dasar klasemen dengan 0 poin. Sedangkan Yordania dan Australia berada di posisi kedua dan ketiga, setelah kedua tim main imbang 0-0. Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Australia pada Kamis (18/4) mendatang di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium. Sumber: PSSI

Enam Tim Termuda di Piala Asia U-23 2024

Skuad Timnas yang berlaga di Piala Asia U-23 2024 sudah dirilis. Berikut enam besar tim dengan rata-rata usia termuda. Piala Asia U-23 2024 berlangsung di Qatar pada 15 April sampai 3 Mei 2024. Indonesia menjadi salah satu dari 16 negara yang lolos ke putaran final. Indonesia, satu-satunya tim debutan, tergabung di Grup A Piala Asia U-23 2024 bersama Qatar, Australia, dan Yordania yang menjadi pesaing untuk lolos ke babak perempatfinal. Dalam data yang dihimpun oleh Seasia.goal, berikut ini data tim termuda di Piala Asia U-23 2024. Tim Termuda di Piala Asia U-23 2024 Australia dan China China dan Australia ada di posisi kelima tim termuda di Piala Asia U-23. Kedua tim mempunyai skuad dengan rata-rata usia 21 tahun. Pemain termuda Timnas China adalah Wang Yudong dengan usia 17 tahun. Dia lahir pada 13 November 2006. Sementara di Australia, ada Rhys Youlley yang menjadi pemain termuda. Dia berusia 19 tahun satu bulan. Qatar dan Tajikistan Qatar menjadi tim keempat yang mempunyai skuad termuda di Piala Asia U-23 2024. The Maroons mempunyai rata-rata usia 20,95 tahun. Pemain termuda di skuad Qatar ada Mohamed Khaled Gouda, yang berusia 19 tahun. Dia lahir pada 26 Januari 2005. Tajikistan juga masuk daftar tim dengan rata-rata usia skuad termuda di Piala Asia U-23 2024. Mereka mempunyai rata-rata usia sama dengan Qatar. Fakhriddin Akhtamov merupakan pemain dengan usia termuda, 19 tahun. Dia lahir pada 26 November 2004. Indonesia Indonesia ada di posisi kedua dalam daftar tim paling muda di Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda mempunyai rata-rata usia 20,56 tahun. Pemain Persija Jakarta, Dony Tri Pamungkas menjadi pemain termuda Indonesia. Dia masih berusia 19 tahun, lahir pada 11 Januari 2005. Di skuad Indonesia, ada lima pemain lain yang masih berusia 19 tahun. Arkhan Fikri, Marselino Ferdinan, Hokky Caraka, Daffa Fasya, dan Rayhan Hannan menjadi deretannya. Vietnam Vietnam menjadi tim dengan skuad termuda di Piala Asia U-23 2024. Golden Star Warrior mempunyai rata-rata usia tim 20,21 tahun. Nguyen Manh Hung menjadi pemain termuda dari skuad Vietnam. Dia berusia 18 tahun. Sumber: Detiksport, Seasia.goal

Inilah Lawan Garuda Muda Pada Kualifikasi Piala AFC U-23

Inilah Lawan Garuda Muda Pada Kualifikasi Piala AFC U-23

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru menuntaskan drawing babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 di Tashkent, Uzbekistan, pada Jumat (9/7/2021). AFC telah mengundi 42 negara untuk disebar ke dalam 11 grup, dari Grup A hingga K pada babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022. Berdasarkan hasil drawing tersebut, Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup G (Timur) pada babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022. Tim Garuda Muda bakal menghadapi Australia, China, dan Brunei Darussalam. Timnas Indonesia U-23 akan menjadi tuan rumah untuk Grup G. Babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 rencananya bakal bergulir pada Oktober 2021. Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan menghadapi Tiongkok pada partai pertama, kemudian melawan Australia di laga kedua, dan Brunei Darussalam dalam matchday terakhir. 📢 Presenting the 1️⃣1️⃣ groups for #AFCU23 Qualifiers! The competition will be played from Oct 23-31, 2021. Which 15 teams will join 🇺🇿 Uzbekistan in the 2022 Finals? pic.twitter.com/oF5PtHe3cg — #AsianQualifiers (@afcasiancup) July 9, 2021 Piala AFC U-23 2022 akan digelar di Uzbekistan pada 1 hingga 19 Juni 2022. Sebanyak 15 negara akan memperebutkan tiket untuk menemani tuan rumah lolos ke putaran final. Piala AFC U-23 adalah turnamen sepak bola usia di bawah 23 tahun yang berlangsung dua tahunan. Pada edisi sebelumnya, Korea Selatan berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Arab Saudi. Sementara itu, terkait hasil drawing, Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa Timnas Indonesia siap menghadapi ajang kualifikasi tersebut. Babak Kualifikasi Grup G akan berlangsung pada 27 hingga 31 Oktober mendatang di Indonesia. “Kami menargetkan Indonesia dapat lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022. Apalagi di babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 kami menjadi tuan rumah Grup G,” kata Yunus. “Untuk itu, PSSI ingin pelatih Shin Tae-yong dapat mempersiapkan tim dengan maksimal untuk mengikuti event tersebut. PSSI tentu mendukung penuh program latihan dari pelatih Shin Tae-yong demi torehan terbaik Timnas Indonesia,” tambahnya. Jadwal Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 27 Oktober 2021, Tiongkok vs Indonesia 29 Oktober 2021, Indonesia vs Australia 31 Oktober 2021, Indonesia vs Brunei Darussalam