Jerman Juara UEFA Euro U-21, Menang 1-0 Lawan Portugal

Lukas Nmecha mencetak gol tunggal Jerman di pertandingan final Euro U21 melawan Portugal yang dimainkan di Stožice Stadium, Ljubljana - Slovenia.

Lukas Nmecha mencetak gol tunggal Jerman di pertandingan final Euro U-21 melawan Portugal yang dimainkan di Stožice Stadium, Ljubljana – Slovenia. Gol tunggal Lukas dicetak di menit 49 dan mengantarkan tim U21 Jerman keluar sebagai juara dengan skor 1-0. Pemain Manchester City yang dipinjamkan ke Anderlecht ini membawa Jerman meraih juara 3 kali di turnamen ini setelah sebelumnya menjadi juara di tahun 2007/09 dan 2015/17. Lukas Nmecha juga berhasil meraih Alipay Top Scorer Award U21 dengan mencetak 4 gol mengalahkan Patrick Cutrone (Italy). Berikut finalis top 5 pencetak gol terbanyak di ajang UEFA U21: 1. Lukas Nmecha (Germany) 4 gol, 1 assist 2. Patrick Cutrone (Italy) 3 gol, 1 assist 3. Dany Mota (Portugal) 3 gol, 1 assist 4. Myron Boadu (Netherlands) 3 gol, 1 assist 5. Javi Puado (Spain) 3 gol, 0 assists UEFA U21 EURO top skor Final turnamen (sejak diperkenalkan grup) 2021: Lukas Nmecha (Germany) 4 2019: Luca Waldschmidt (Germany) 7 2017: Saúl Ñíguez (Spain) 5 2015: Jan Kliment (Czech Republic) 3 2013: Álvaro Morata (Spain) 4 2011: Adrián (Spain) 5 2009: Marcus Berg (Sweden) 7 2007: Maceo Rigters (Netherlands) 4 2006: Klaas-Jan Huntelaar (Netherlands) 4 2004: Alberto Gilardino (Italy), Johan Elmander (Sweden) 4 2002: Massimo Maccarone (Italy) 3 2000: David Jarolím (Czech Republic), Igor Tudor (Croatia), Lukáš Došek (Czech Republic) 2 Kompetisi UEFA U21 (termasuk kualifikasi grup) 2021: Odsonne Édouard (France), Eddie Nketiah (England) 13 2019: Dawid Kownacki (Poland), George Puşcaş (Romania) 11 2017: Patrik Schick (Czech Republic) 11 2015: Saido Berahino (England) 10 2013: Rodrigo (Spain) 12 2011: Tomáš Pekhart (Czech Republic) 10 2009: Robert Acquafresca (Italy) 8 2007: Nikita Bazhenov (Russia), Igor Denisov (Russia), Dragan Mrdja (Serbia), Maceo Rigters (Netherlands), Theo Walcott (England) 4 2006: Klaas-Jan Huntelaar (Netherlands) 14 2004: Alberto Gilardino (Italy) 11 2002: Ricardo Cabanas (Switzerland) 9 2000: Lampros Choutos (Greece) 15 1998: Steffen Iversen (Norway) 9 1996: Roy Makaay (Netherlands), Ole Gunnar Solskjær (Norway) 10 1994: Toni (Portugal) 8 1992: Peter Møller (Denmark) 9 1990: Igor Kolyvanov (Soviet Union) 9 1988: Aristidis Karasavidis (Greece) 5 1986: Gianluca Vialli (Italy) 4 1984: Mark Hateley (England) 6 1982: Pierre Littbarski (West Germany) 6 1980: Ramaz Shengelia (Soviet Union) 3 1978: Vahid Halilhodžić (Yugoslavia) 6 Sumber: https://www.uefa.com/under21/history/

Bulan Juli Berlaga di Pentas Internasional, Kemenpora-BLiSPI Berangkatkan Tim Pelajar U-15 ke Portugal

Kemenpora bersinergi dengan BLiSPI (Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia) dan sponsor akan memberangkatkan Tim Pelajar Usia (U)-15 ke Portugal, mengikuti turnamen sepak bola usia muda Iber Cup 2019, di kota Lisbon, pada 1-6 Juli. Raden Isnanta berharap skuat Garuda Muda mendapatkan pengalaman berlaga di pentas internasional. (Istimewa)

Jakarta- Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) bersinergi dengan BLiSPI (Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia) dan sponsor akan memberangkatkan Tim Pelajar Usia (U)-15 ke Portugal, mengikuti turnamen sepak bola usia muda Iber Cup 2019, di kota Lisbon, pada 1-6 Juli mendatang. Raden Isnanta, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, menyebut keberangkatan atlet pelajar ke kancah internasional akan memberikan pengalaman yang sangat luar biasa. “Kami berharap anak-anak ini memperoleh pengalaman yang luar biasa. Sebab, pengalaman internasional dari para atlet top dari ‘benua sepak bola’ merupakan sesuatu yang harus diperoleh,” ujar Isnanta, di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2). Diungkapkan Isnanta, bahwa gelar juara bukan tujuan utama dari skuat Garuda Muda ini, namun pengalaman menjadi sesuatu yang lebih berharga. “Kalau juara memang bukan target tim pelajar ini. Apalagi kompetitornya memang luar biasa, karena selama ini tim terbaik Indonesia saja hanya masuk 8 besar,” lanjutnya. “Tapi dengan melawan postur tinggi dan pola pembinaan yang benar disana, harapan kami mereka bisa mendapatkan ilmu yang berharga,” tambah Isnanta. Pria Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, menegaskan pemerintah menyiapkan generasi muda sepak bola ini untuk go internasional bukan tanpa tujuan. “Terlebih Indonesia ingin kembali menjadi “macan Asia’ untuk itu kami bersyukur anak-anak ini diperkenalkan ke pentas Eropa sejak usia dini,” terangnya. Lebih lanjut, ungkap Isnanta, dengan dana yang sangat terbatas membuat Kemenpora selama ini baru bisa memberangkatkan para atlet ke level Asia Tenggara. Sehingga, pihaknya berharap para sponsor bisa memberikan dukungan yang besar bagi kemajuan olahraga, khususnya sepak bola di usia muda. “Kekuatan dari sponsor-sponsor ini akan menjadi sumbangan yang besar untuk sekitar 18 atlet sepak bola pelajar U-15 dari 90 atlet nantinya,” tegasnya. Sementara itu, Ray Manurung, Manajer Timnas U-15, menerangkan nantinya dari 90 atlet yang terjaring akan disaring menjadi 18 pemain pada waktunya. Dan, dari 90 pemain yang terpilih, ungkap Ray, mereka akan diikutkan dalam tiga training center (TC). “TC pertama diawal April, dan Juli mendatang akan kami sampaikan TC berikutnya seperti apa. Kemungkinan TC kami gelar di Lembang (Bandung), Bali dan Jakarta,” tutur Ray. Ditambahkannya, nantinya dari TC kedua akan terbentuk paling tidak 18 pemain. Para pemain ini akan masuk pada TC ketiga, di Portugal. “Mereka akan bertanding pada 1 hingga 6 Juli 2019. Sedangkan konsekuensi TC di Portugal ini biayanya sangat tinggi, modal kami hanya yakin dan percaya saja, karena ini untuk bangsa dan negara. Jika ingin hasil ‘buah’ yang bagus, maka harus tanam bibit yang bagus pula,” tegas Ray. Sedangkan Subagja Suihan, Ketua BLiSPI, mengungkapkan pemain yang akan berangkat ke Portugal merupakan hasil kejuaraan Liga Sepak bola Pelajar U14 dan U16 Piala Menpora 2018. “Kami menunjuk Pak Ray, agar BLiSPI bisa memperoleh hasil yang terbaik dan berkualitas di Portugal. demi kepentingan sepak bola nasional,” tukas Subagja. (Adt)