Menuju Olimpiade Paris 2024, FPTI Bidik 4 Atlet Muda Panjat Tebing

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid mengaku telah memiliki gambaran calon tim utama di Olimpiade Paris 2024. Pemisahan nomor speed dari kombinasi dengan lead-boulder membuat Yenny Wahid optimistis Indonesia akan meraih prestasi. “Olimpiade 2024 nanti bisa jadi momen bagi insan panjat tebing kita, terutama para atlet kita untuk bisa berjaya, untuk bisa kembali merajai, dan menjadi paling the best,” ujar putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid tersebut, Rabu (4/8/2021). Setidaknya ada empat nama kandidat yang telah dibidik FPTI untuk masuk dalam skuad utama panjat tebing Indonesia menuju Paris 2024. Yenny Wahid menyebutkan atlet incaran tersebut masih berusia belasan dan akan mencapai usia emas saat Olimpiade Paris, tiga tahun lagi. Siapa sajakah keempat proyeksi atlet tersebut? Yang pertama ialah Rahmad Adi Mulyono asal Jawa Timur. Saat ini Rahmad baru 19 tahun. Ia pernah memenangi IFSC Connected Speed Knockout, pada 2 Agustus 2020 lalu. Selanjutnya, ada duo Veddriq Leonardo (Kalimantan Barat) dan Kiromal Katibin (Jawa Tengah) juga masuk radar FPTI menuju Olimpiade Paris 2024. Duo atlet putra panjat tebing Indonesia itu menorehkan prestasi luar biasa pada IFSC Climbing World Cup 2021 di Amerika Serikat dan Swiss. Bahkan, Veddriq Leonardo meraih back-to-back medali emas untuk nomor speed putra di dua ajang kelas dunia panjat tebing tersebut. And that's it! Veddriq Leonardo wins it! 🇮🇩 Watch more sport climbing on https://t.co/RG08DMKMzK 🧗#VillarsWC #ClimbingSurOllon pic.twitter.com/ot8D7CyoBf — The Olympic Games (@Olympics) July 2, 2021 Satu nama terakhir yaitu atlet putri Desak Made Rita Kusuma Dewi, FPTI membidik Rita yang finis keempat saat berlaga di Swiss, bulan lalu. “Rita itu bisa lebih lagi prestasinya. Pada prakualifikasi angkanya nomor tiga,” tutur Yenny Wahid soal alasan FPTI membidik atlet muda Bali itu dalam rilis FPTI. “Pas pertandingan agak enggak mujur, enggak bisa sampai atas. Tergelincir. Ini nasib. Tapi, secara hitungan, dia sudah dapat waktu. Sudah bisa memecahkan itu,” lanjut Yenny. Untuk tim pelapis kedua dan ketiga, FPTI akan mengincar pemain junior yang akan menuju usia remaja ketika Paris 2024 tiba. “Makin muda saat mendalami olahraga ini, makin terbentuk muscle memory-nya atau memori ototnya,” ia menambahkan. “Misalnya, Katibin, mulai dari usia 8 tahun. Penting sekali. Kalau betul-betul ada bakat dan minat dan ketemu dengan FPTI, pasti bisa kami fasilitasi,” pungkasnya.

Rahmad Adi Mulyono, Pemuda 19 Tahun dengan Target Prestasinya di Asian Games & Olimpiade di Panjat Tebing

Inilah Target Rahmad Adi Mulyono di Asian Games dan Olimpiade

Pemanjat dinding Indonesia, Rahmad Adi Mulyono, mengincar dua target kemenangan di Asia Games 2022 dan Olimpiade Paris 2024. Adi yang berhasil meraih emas di IFSC Connected Speed Knockout 2020 pada 2 Agustus 2020 lalu itu mengaku siap bersaing dengan para seniornya untuk bisa berprestasi di level internasional. “Kalau latihan tidak mau kalah sama yang senior, pengen sih ngalahin prestasi yang senior-senior itu,” kata Adi seperti dikutip dari Sport.tempo.co, Senin, 10 Agustus 2020. Tentang target, atlet yang baru menginjak usia 19 tahun ini mematok juara di Asian Games Hangzhou 2022 dan Olimpiade Paris 2024. Sedangkan Olimpiade Tokyo 2021, ia memilih realistis karena cabang olahraga panjat tebing masih memperlombakan nomor kombinasi yakni speed, lead, dan boulder. “Targetnya 2024, kalau Olimpiade Tokyo itu tiga kategori. Kalau saya fokus ke Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024,” ungkap Adi. Adi merupakan anggota klub panjat dinding Life Sport Climbing di Surabaya. Spesialisasinya adalah panjat dinding kecepatan. Ia mengaku pertama kali mengenal olahraga panjat tebing saat ia berada di kelas 6 SD. Pada awalnya, Adi merasa tertantang oleh adiknya yang lebih dahulu mengenal olahraga panjat tebing. “Lihat-lihat kok menantang, akhirnya ikut sendiri. Pertama diejek sama adek, dulu adikku sering juara, kamu tidak bisa seperti aku,” kata Adi menirukan tantangan adiknya. “Aku latihan terus, tak buktiin. Jadi saling bersaing, sekarang adekku masih di Pengcab (pengurus cabang) Surabaya,” lanjutnya. Nama Adi kian melejit saat ia menjuarai Kejuaraan Nasional kelompok umur pada 2015. Setelah itu, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mempercayakan dirinya tampil di Asian Youth Championship 2017 di Singapura. Namun, Adi belum mendapatkan hasil maksimal kala itu. Setelah itu, satu demi satu kejuaraan baik level nasional mau pun internasional diikuti oleh atlet kelahiran Surabaya, 31 Oktober 2000 ini. Adi pun bisa mempersembahkan beberapa medali hasil dari kerja kerasnya tersebut. Diantaranya medali emas di kejuaraan daerah dan nasional, medali perunggu untuk nomor perorangan dan medali emas untuk nomor beregu di Asian Youth Championship 2019. Ia juga menjadi kontingen Indonesia yang berangkat ke IFSC Youth World Championships di Arco, Italia. Adi berhasil membawa pulang medali perunggu.