Tak Banyak Yang Tahu, Jens Raven Sudah Kantongi Lisensi Pelatih Eropa

Jens Raven masih muda belia, belum juga 19 tahun. Kendati demikian bomber Timnas Indonesia U-19 itu sudah mengantongi lisensi kepelatihan. Nama Raven mulai muncul dalam perbincangan publik sepak bola nasional pada beberapa bulan lalu ketika masuk radar naturalisasi. Kini pemuda 18 tahun itu kian sohor lantaran mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2024. Kendati masih belia dan diharapkan bisa menjadi ujung tombak tajam Timnas Indonesia, Raven ternyata sudah memiliki lisensi melatih. “Iya itu benar. Saya punya lisensi B di Eropa,” ujarnya ketika ditanya soal rumor kepemilikan izin melatih. Dalam wawancara di mixed zone Stadion Gelora Bung Tomo usai laga final Piala AFF U-19 2024, Raven menjelaskan alasan memiliki lisensi tersebut. “Sepak bola untuk saya ke depannya dan hobi. Saya [kelak] di Belanda juga [ingin] melatih anak-anak,” terang pemain yang kini berkostum Dordrecht tersebut. Raven juga menjelaskan proses pengambilan lisensi sudah dimulai dari level junior C. Sementara ia sudah memiliki lisensi B sejak akhir Juni. Raven menjadi pemain Timnas Indonesia U-19 yang paling produktif di Piala AFF U-19 2024 dengan koleksi empat gol sekaligus mengungguli dua bek subur Iqbal Gwijangge dan Kadek Arel, serta sederet pemain lain seperti Arlyansyah Abdulmanan, Alfharezzi Buffon, Arkhan Kaka, dan Kafiatur Rizky.

Profil Jens Raven, Striker Muda Baru Timnas

Jens Raven resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah pengambilan sumpah di Kementerian Hukum dan Ham, Jakarta, Kamis (27/6/2024) WIB. Berikut profil penyerang muda timnas Indonesia itu. “Jens Raven resmi telah diambil sumpah oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta R Andika Dwi Prasetya. Semoga kehadirannya membawa perubahan dan kontribusi positif untuk perkembangan Timnas sepak bola Indonesia,” kata Humas Kanwil Kumham DKI Jakarta di Instagram reminya @kanwilkumhamdki, Kamis (27/6/2024). Melansir laman Transfermarkt, Kamis (27/6/2024) Jens Raven lahir pada tanggal 12 Oktober 2005. Pemain yang kini genap berusia 18 tahun ini terbiasa bermain di posisi penyerang depan. Jens Raven masuk dalam skuad awal Timnas Indonesia U-19 menjelang Piala AFF U-19 2024. Sebelumnya, Raven juga menjadi bagian dari Skuad Garuda Muda yang tampil di Toulon Cup 2024. Darah WNI Jens Raven diketahui mengalir dari sang nenek. Nenek Jens Raven berasal dari Yogyakarta. Meski begitu, dirinya saat ini masih tercatat berkewarganegaraan Belanda. Meski saat ini memperkuat tim muda Dordrecht U-21, nyatanya Raven belum sekalipun memperkuat klub profesional. Sebelumnya ia sempat main di klub amatir Belanda, SV Nootdorp. Raven total telah mencetak 6 gol dari 19 laga yang dilakoninya bersama FC Dordrecht U-21. Dengan rincian 2 gol dari 10 penampilan di Divisi 2 musim semi U-21 dan 4 gol dari 9 laga di Divisi 2 musim gugur U-21 pada 2023-2024. Melihat usia Jens Raven yang masih relatif muda, ia memiliki masa depan panjang. Kualitas Jens Raven sebagai penyerang hanya perlu diasah lagi. Jika dipanggil ke Timnas Indonesia, Jens Raven akan melengkapi daftar penyerang muda. Selain Jens Raven, skuad besutan Shin Tae-yong telah memiliki Rafael Struick (21 tahun) yang jadi andalan di Piala Asia U-23 2024. Raven juga akan bersaing dengan striker lokal seperti Ramadhan Sananta (21 tahun). Serta satu nama lain yakni Hokky Caraka (19 tahun).

Shin Tae-yong Cari Pemain Depan, Sananta Jadi Harapan

Shin Tae-yong Cari Pemain Depan, Sananta Jadi Harapan

Pelatih Shin Tae Yong berharap Ramadhan Sananta bisa menjadi solusi masalah akut Timnas Indonesia yang hingga kini belum punya striker tajam di lini depan. Itulah alasan Shin memanggil striker 20 tahun tersebut. Berkaca dari penampilan Sananta bersama PSM Makassar dalam Liga 1 2022/2023 dan Piala AFC 2022, Shin yakin lini depan Timnas Indonesia akan semakin tajam. “Untuk Sananta, dia juga pemain muda. Saya lihat dia dalam latihan dan main dengan baik. Saya pilih dengan pikir mungkin saja dia bisa selesaikan masalah striker yang sebelumnya ada. Itu alasannya kenapa saya pilih Sananta,” kata Shin. Dalam Liga 1 2022/2022 Sananta telah mengoleksi tiga gol dari enam pertandingan. Namanya baru muncul pada musim ini, meski musim lalu sudah debut di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia bersama Tira Persikabo. Sejak Shin Tae Yong menangani Timnas Indonesia, persoalan yang hingga kini belum terpecahkan adalah lini depan. Sudah banyak striker yang dipanggil pria asal Korea Selatan ini, tetapi tidak ada yang memenuhi ekspektasi. Selama 2021-2022 misalnya, Timnas Indonesia mengoleksi 45 gol dari 18 pertandingan. Menariknya, top skor atau pencetak gol terbanyak selama fase tersebut adalah pemain berposisi gelandang, yakni Ricky Kambuaya. Pemain Persib Bandung tersebut mengoleksi lima gol selama 2021-2022. Pemain kedua dan ketiga yang sering menyumbang gol untuk tim Merah Putih adalah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri dengan empat gol. Striker lainnya yang coba dilihat kemampuannya adalah Dendy Sulistyawan. Sebelumnya pemain Bhayangkara ini dipanggil Shin dalam pemusatan latihan, tetapi dominan tak masuk skuad dalam pertandingan resmi. Pemain lainnya yang bakal menjadi harapan adalah Dimas Drajad. Pemain Persikabo 1973 ini untuk sementara merupakan striker tersubur Indonesia di Liga 1. Satu striker lainnya yang juga dinanti penampilannya adalah Muhammad Rafli. Timnas Indonesia akan menghadapi Curacao dalam laga FIFA Matchday. Pertandingan pertama akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September sementara laga kedua akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada 27 September. Layak dinantikan siapa yang akan mengisi lini depan skuat asuhan Shin Tae-yong.