SDUT Bumi Kartini Jepara dan SD Muhammadiyah Birrul Walidain Sukses Bawa Pulang Gelar Kampiun

Para pemenang MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 turnamen sepak bola putri KU 10 dan KU 12 yang berlangsung pada 5-9 Februari 2025 di SuperSoccer Arena, Rendeng dan Lapangan Porma, Kudus.

KUDUS, 9 Februari 2025 – Perebutan gelar juara MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 yang tersaji di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, sejak Rabu (5/2) hingga Minggu (9/2) berlangsung kompetitif dan menegangkan. Di partai final Kelompok Usia (KU) 12, Tim SDUT Bumi Kartini Jepara akhirnya berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Tim SDIT Al Islam Kudus dengan skor 4-2. Sementara di KU 10, Tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain sukses jadi kampiun usai mengalahkan SDIT Al Islam Kudus lewat adu penalti dengan skor 3-2. Mencuplik jalannya pertandingan KU 12, sejak kickoff babak pertama, tim SDUT Bumi Kartini Jepara bergegas membangun serangan ke jantung pertahanan SDIT Al Islam Kudus. Menit ke-3, SDUT Bumi Kartini Jepara memperoleh peluang emas yang berhasil dikonversi jadi gol. Sepak pojok Rere Zenita Farza mengarah ke gawang lalu terkena badan Anindya Dewi Maharani dan berbuah poin pertama bagi SDUT Bumi Kartini Jepara. Meski kebobolan, SDIT Al Islam terus mencoba untuk menjebol gawang yang dijaga Queisha Sava Azzalfa. Pertandingan menegangkan itu pun kembali pecah saat sontekan kaki Naura Hasna El Tsaqif di menit ke-6 mampu menembus penjagaan Aqila Rizki Beryl yang membuat SDUT Bumi Kartini Jepara unggul 2-0. Berusaha mengejar ketertinggalan, SDIT Al Islam Kudus membalas dengan gol yang tercipta dari tendangan jarak jauh Anindya di menit ke-9 yang membuat kedudukan berubah 2-1. Menutup babak pertama, Rara Zenita Fatin mampu menceploskan bola ke gawang usai memanfaatkan umpan apik dari saudari kembarnya Rere Zenita Farza sehingga skor sementara 3-1. Usai turun minum, pertandingan makin intens dengan serangan terbuka kedua tim. Tendangan Alesha Farzana Aznii Putri Aji di menit ke-20 dari sisi kanan gawang melesat masuk ke gawang menjadikan skor 3-2. Namun Rara akhirnya mampu mengunci kemenangan lewat gol balasan berkat umpan silang Naura. Skor 4-2 terus bertahan hingga wasit Nur Yasin meniup peluit panjang, memastikan gelar juara untuk SDUT Bumi Pertiwi Jepara. Bagi tim asuhan pelatih Noor Hadi, ini merupakan gelar keempat yang diraih di KU 12. Sepanjang MilkLife Soccer Challenge tahun 2024, Rara Zenita Fatin dan kawan-kawan sudah memboyong tiga piala berturut-turut.   “Seneng dan bangga banget bisa menang lagi. Kerjasama tim sudah bagus tapi harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak. Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya,” ucap Rara yang juga mendapat gelar Top Scorer dengan mengemas total 29 gol. Sementara di partai KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain menang dramatis lewat adu penalti 3-2 melawan SDIT Al Islam Kudus. Tim yang dipimpin oleh Keisha Athira Imawan itu mampu menunjukkan permainan yang apik. Namun kokohnya pertahanan kedua tim, membuat mereka harus berbagi skor kacamata hingga babak akhir. Kemenangan ini jadi kebanggaan Keisha dan kawan-kawan setelah pada MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024 lalu hanya menjadi runner-up. “Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang,” ucap siswi kelas 4 itu. Wakil Ketua Pelaksana MilkLife Soccer Challenge Welly Arisanto mengungkapkan animo peserta MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 sangat menarik. Pasalnya Kudus sebagai sasaran inkubasi pengembangan ekosistem sepak bola putri usia dini menunjukkan potensi yang meningkat. Hal ini juga didukung dengan proses regenerasi pemain dan keseriusan sekolah untuk mengembangkan olahraga sepak bola putri. “MilkLife Soccer Challenge Kudus kali ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 ada tiga kali penyelenggaraan, dan saat ini membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi,” ucap Welly. Milklife Soccer Challenge – Kudus 2025 diikuti 1.547 siswi di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim, yang terdiri dari 100 tim bertanding di KU 12 dan 42 tim di KU 10. Tak hanya datang dari Kudus, para peserta berasal dari berbagai daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara. Komitmen Penguatan Ekosistem Sepak Bola Putri Usia Dini Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 menjadi komitmen Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife untuk terus menguatkan ekosistem sepak bola putri dari level paling dasar. Oleh karena itu, beberapa inovasi dan penyesuaian pun dilakukan demi memastikan wadah kompetitif ini bisa terus berjalan dengan lebih baik. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, berkaca dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, maka ke depan MilkLife Soccer Challenge akan disesuaikan dengan mengikuti kalender akademik. Hal ini dilakukan agar turnamen bisa berjalan seiring dan tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. “Sesuai komitmen yang kami janjikan di tahun 2023, MilkLife Soccer Challenge ini akan terus digelar berjenjang dan berkelanjutan. Tahun ini, MilkLife Soccer Challenge akan dimulai pada Juni 2025 hingga Juli 2026 sesuai dengan kalender akademik. Dalam proses penyesuaian tersebut, maka diselenggarakan masa transisi. Supaya tidak ada benturan dengan jadwal akademik dan menjaga ekosistem turnamen terus bergulir,” ucap Yoppy. Selain itu, untuk memastikan proses regenerasi pesepakbola putri terus bermunculan dari kelompok usia yang lebih dini, maka diselenggarakan pula Festival SenengSoccer secara bersamaan dengan MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025. Berbeda dengan format turnamen di KU 10 dan KU 12, Festival SenengSoccer dikhususkan untuk siswi usia 6-8 tahun (KU 8), dengan tujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola. “Melalui Festival SenengSoccer kami berharap para putri usia 8 tahun ke bawah bisa merasakan dulu asyiknya bermain bola. Tidak perlu ada pertandingan, yang penting mereka tahu bermain sepak bola itu menyenangkan, dan minatnya tumbuh. Dengan melihat tim KU 12 bertanding sepak bola di lapangan yang sama, juga akan memotivasi adik-adik untuk bisa menjadi pemain sepak bola mewakili sekolah,” bilang Yoppy. Senada, Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan Festival SenengSoccer merupakan tahap awal pengenalan sepak bola, berupa latihan fisik dan teknik dasar yang dikemas secara menyenangkan. Para peserta secara individual diajak bermain bola dengan cara melewati tiga macam rintangan yang mencakup latihan lari, ketangkasan, melompat, melempar dan menggiring bola. Peserta dinilai berdasarkan catatan waktu tercepat dalam menyelesaikan semua permainan. “Festival SenengSoccer merupakan stimulus agar para putri KU 8 mengenal sepak bola. Rintangan yang dibuat sebenarnya latihan koordinasi dari … Read more

Ini Para Juara MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 3 2024

Partai final MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 3 2024 yang berlangsung di Supersoccer Arena, Rendeng Kudus pada Sabtu (28/9) berlangsung seru dan menegangkan. Di Kelompok usia (KU) 12, SDUT Bumi Kartini Jepara berhasil mempertahankan gelar juara setelah berhasil kembali mengalahkan SDIT Al Islam Kudus. Sementara di KU 10, SDN Jambean 02 Pati kembali meraih podium tertinggi usai mengalahkan lawan terberat mereka, SD Muhammadiyah Birrul Walidain A asal Kudus. Mencuplik jalannya pertandingan pamungkas di KU 12, SDUT Bumi Kartini Jepara dan SDIT Al Islam Kudus langsung bermain terbuka dan agresif sejak wasit M. Labib Alfaekari meniup peluit kickoff babak pertama. Serangan-serangan yang dilancarkan kedua tim memaksa lini pertahanan harus bekerja keras terutama di area kotak penalti. Skor kacamata akhirnya terputus di menit ke-6 saat pemain tengah SDUT Bumi Kartini Jepara, Rere Zenita Farza berhasil keluar dari kemelut di depan gawang dan langsung melesatkan tendangan menuju gawang. Tendangan kuat Rere tak kuasa ditepis oleh kiper SDIT Al Islam Kudus, Aqila Rizki Beryl, yang tak menduga arah datangnya bola. Ingin mempertebal keunggulan, upaya menyerang ke garis pertahanan lawan yang dilakukan Rere dkk pun membuahkan hasil. Gol cantik tercipta dari kaki Rara Zenita Fatin usai mendapatkan assist oleh rekannya. Tertinggal 2 gol, Tim SDIT Al Islam Kudus mulai tampil lebih agresif menekan garis pertahanan lawan. Hasilnya, wakil Kudus ini berhasil mencuri gol melalui tendangan penalti yang berhasil dieksekusi oleh Alesha Farzana Aznii Putri Aji. Kedudukan bertahan 2-1 hingga turun minum. Memasuki babak kedua, duo Rara dan Rere kembali menyumbang sepasang gol melalui skema penyerangan yang apik. Rere mampu membidik tendangan yang langsung menukik gawang, sedangkan Rara memanfaatkan celah terbuka di depan gawang. Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 4-1 menandai SDUT Bumi Kartini Jepara sebagai juara bertahan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 3 2024. Kemenangan ini menjadikan kartini-kartini muda asal Jepara ini sukses mencatatkan hattrick lantaran tiga kali juara beruntun dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge yang diadakan di Kudus sepanjang 2024. Selama tiga seri itu pula, SDUT Bumi Kartini Jepara selalu berjumpa dan menang atas SDIT Al Islam Kudus di partai final. Beralih ke laga pamungkas sektor KU10, upaya perebutan gelar juara juga berjalan seru. Dua tim yang berjumpa di final yakni SDN Jambean 02 Pati dan SD Muhammadiyah Birrul Walidain A punya catatan sejarah tersendiri. Sejak seri 1 Kudus, mereka selalu bertemu di final dan silih berganti meraih kemenangan. Pada Seri 1 Kudus Maret lalu, SDN Jambean Pati 02 menang 4-2 atas SD Muhammadiyah Birrul Walidain. Di Kudus Seri 2 pada Juni lalu, giliran SD Muhammadiyah Birrul Walidain yang berhasil menundukkan wakil Pati tersebut dengan skor 3-2. Rekaman adu kebolehan di dua seri sebelumnya ini yang membuat partai final KU 10 pada MilkLife Soccer Challenge Kudus Series 3 2024 ini berjalan dengan tensi yang begitu tinggi sejak peluit babak pertama ditiup oleh wasit Imam Handoko. Tepat setelah kickoff, pemain depan SD Muhammadiyah Birrul Walidain A, Devina Evelyn Utomo langsung melakukan tendangan jauh tepat menuju gawang. Sontak kiper SDN Jambean 02 Pati, Faliha Talloi Carena, pun tak mampu menahan bola dari arah yang tak terduga. Papan skor pun langsung berubah 0-1 untuk wakil Kudus. Tertinggal gol tak membuat para punggawa SDN Jambean 02 Pati menyerah. Pada menit ke-8, Hafiza Khaira Lubna Lista mampu memecah kebuntuan dengan memanfaatkan lengahnya kiper SD Muhammadiyah Birrul Walidain A, Aqilla Anindita Khairinniswa, yang tak mampu menahan bola yang menuju pojok gawang. Hafiza dkk pun berhasil menggandakan gol satu menit berselang yang membuat kedudukan menjadi 2-1 untuk wakil Pati saat turun minum. Di babak kedua, masing-masing tim kembali menerapkan skema permainan terbuka sekaligus mempertebal lini pertahanan mereka. Peluang-peluang pun tercipta melalui permainan apik para putri. Pemain SDN Jambean 02 Pati pun berhasil mengecoh tim lawan yang membuahkan gol ketiga dari kaki Hafiza. Sujud syukur pun langsung dilakukan saat wasit menutup babak kedua dengan skor akhir 3-1. Bagi Hafiza, kemenangan atas wakil Kudus ini menjadi catatan istimewa tersendiri karena ia juga sukses menjadi pencetak gol terbanyak KU 10. Sejak babak awal hingga partai final, putri kelahiran Pati, 3 Maret 2014 ini berhasil mengemas 47 gol. “Tadi awalnya deg-degan karena kami sempat ketinggalan di menit awal banget. Aku mengira malah akan kalah. Tapi alhamdulillah ini hasil latihan terus dan dukungan sekolah serta doa orang tua, kami bisa bangkit karena pelan-pelan nambah gol terus. Ini bukti kalau kita tidak boleh menyerah pasti ada hasil,” ucap Hafiza berseri-seri. Satu catatan apik lainnya, Hafiza selalu menjadi pencetak gol terbanyak sejak Seri 1 Kudus 2024. Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 3 2024 menunjukkan ekosistem sepak bola putri mulai berputar di tengah masyarakat. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat partisipasi peserta yang mencapai 1.886 siswi dari dari 116 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Kota Kudus dan kota-kota di sekitarnya seperti Rembang, Pati, Jepara dan Demak Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024 yang diikuti oleh 1.050 peserta dari 62 MI dan SD pada Juni lalu. Kala itu, ada 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang berburu gelar juara. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan Kudus dan kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge lainnya diharapkan dapat menjadi tolok ukur pertumbuhan ekosistem sepak bola putri level usia dini. Untuk itu, ia mengapresiasi konsistensi para peserta serta dukungan sekolah dan orangtua yang telah ambil bagian dalam turnamen ini. “Tahun lalu ketika kami memulai MilkLife Soccer Challenge di Kudus, kami memancang harapan tinggi bahwa Kudus dan kota-kota penyelenggaraan MIlkLife Soccer Challenge lainnya bisa menjadi lokomotif yang menggerakkan ekosistem sepak bola putri agar berputar kembali. Tahun ini, kami optimistis harapan itu bisa terwujud di masa mendatang melihat dari tingginya antusiasme para peserta dan dukungan orang tua serta sekolah terhadap cabang olahraga ini,” ujar Yoppy. Meningkatnya antusiasme dari para peserta membuat penyelenggara menerapkan sistem turnamen 64 tim dengan tujuan meningkatkan kualitas para peserta yang bertanding di MilkLife Soccer Challenge. Dengan sistem ini, setiap kelompok usia akan berisikan 64 tim terbaik yang berasal dari 32 tim yang sudah pernah ikut serta dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge seri sebelumnya, dan 32 tim yang … Read more

SDUT Bumi Kartini Jepara Pertahankan Gelar Juara dan SD Muhammadiyah Birrul Walidain Tampil Gigih Balas Kekalahan

Juara, runner-up, dan semifinalis MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024 mengabadikan momen bersama di podium kemenangan.

Kudus, 15 Juni 2024 – Partai final MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024 yang bergulir di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus pada Sabtu (15/6) berlangsung seru dan kompetitif. Menariknya, laga pamungkas ini mempertemukan kembali dua tim di KU 10 maupun KU 12 seperti yang terjadi di babak final series 1. Pada KU 12, SDUT Bumi Kartini Jepara berhadapan dengan SDIT Al Islam Kudus, sementara di KU 10 SD Muhammadiyah Birrul Walidain melawan SDN Jambean 02 Pati. Pertandingan penentu KU 12, SDUT Bumi Kartini Jepara mampu menunjukkan performa gemilang dengan serangan agresif yang menekan pertahanan SDIT Al Islam Kudus. Akhirnya pertahanan SDIT Al Islam Kudus berhasil jebol di menit ke-10 melalui sepakan Rara Zenita Fain ke gawang, kedudukan menjadi 1-0. Masih di babak pertama, serangan balasan pun kembali dilancarkan tim SDIT Al Islam Kudus yang membuahkan gol dari tendangan jarak jauh nomor punggung 5, Nathania Marshaniswah sehingga keadaan imbang 1-1 hingga turun minum. Ingin mengunci kemenangan, Rara Zenita Fain kembali menyarangkan gol ke gawang lawan di paruh babak kedua. Kedudukan bertahan 2-1 hingga wasit meniup peluit panjang tanda SDUT Bumi Kartini Jepara mampu mempertahankan gelar juara MilkLife Soccer Challenge Series 1 dan 2 2024. “Pertandingan tadi sangat seru. Seneng banget tim SDUT Bumi Kartini bisa kompak main di final dan banyak peluang gol tercipta meski susah karena pertahanan belakang mereka kuat. Tapi akhirnya bisa dua gol dan menang. Ini jadi motivasi aku dan teman-teman untuk terus jadi juara,” ungkap Rara yang juga meraih gelar Top Scorer KU 12 dengan total 18 gol. Sementara di laga penentu KU 10, permainan saling serang ditunjukkan sejak menit-menit awal babak pertama. Yang menarik di partai final ini, kedua tim menunjukkan sikap sportivitas tinggi. Tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain mampu membobol gawang SDN Jambean 02 Pati melalui sepakan yang dilancarkan oleh Devina Evelyn Utomo di menit pertama. Keseruan pertandingan berlanjut mana kala gol balasan tim SDN Jambean 02 Pati tercipta di menit kelima.  Jual beli serangan terus berlanjut di babak pertama yang membuahkan satu poin bagi tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain dengan sumbangan gol cantik dari Adzkiya Almira Shakeena. Begitu pula tim SDN Jambean 02 Pati yang mengejar ketertinggalan poin dengan menciptakan satu gol melalui tendangan Indah Dwi Safrina di menit ke-13. Aksi penjaga gawang kedua tim yang tenang mampu menggagalkan lahirnya gol di babak kedua. Kedudukan 2-2 terus bertahan hingga paruh waktu babak kedua. Namun Devina Elveyn Utomo, pemain tengah SD Muhammadiyah Birrul Walidain berhasil mengunci kemenangan dengan memanfaatkan umpan cantik yang menghasilkan gol keduanya pada menit 23. “Seneng banget bisa membalas kekalahan di MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 1 kemarin. Lawannya sama, sedikit grogi dan deg-degan sampai ingin menangis, tapi aku bertekad kuat untuk bisa menang. Kemenangan ini buat aku ingin terus latihan bola supaya jadi pemain handal,” kata Adzkiya Almira Shakeena. Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Coach Timo Scheunemann mengatakan, potensi maupun skill dari 37 tim KU 10 dan 57 tim KU 12 yang terlibat di Kudus Series 2 ini mengalami peningkatan yang cukup baik. Terlebih karena di Kudus, MilkLife Soccer Challenge sudah berlangsung sebanyak lima kali, para siswi sudah mulai terbiasa dengan pertandingan sepak bola sehingga mereka rutin menjalani latihan secara intensif. “Kalau di kota-kota lain masih Series 1, jadi para siswi juga masih berkenalan dengan dunia sepak bola, mungkin pertama kali merasakan ikut turnamen. Tetapi di Kudus turnamen sepak bola putri sudah diselenggarakan dari tahun 2023 sebanyak tiga kali. Jadi secara kemampuan para putri Kudus juga semakin berkembang karena sudah lebih sering latihan. Bahkan peningkatannya sangat signifikan, mereka semakin cinta dengan sepak bola ini sudah sangat terlihat,” kata Timo. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengapresiasi 1.050 siswi dari 62 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) asal Kudus, Jepara, dan Pati yang telah berjuang meraih kemenangan dan #BeraniCetakGol. Ia berharap animo serta peningkatan kualitas ini juga dialami oleh para peserta MilkLife Soccer Challenge di kota-kota berikutnya. “Selamat kepada para pemenang dan tetap semangat bagi yang belum berhasil. Kami berharap euforia di Kudus menular ke kota lain dan akhirnya membentuk ekosistem pembinaan sepak bola putri yang berkesinambungan. Untuk para peserta di kota lain, terus berlatih demi meraih asa menjadi pesepak bola putri profesional,” ucap Yoppy. Berikut daftar pemenang MilkLife Soccer Challenge – Kudus Series 2 2024: Kategori Usia 10 Juara : SD Muhammadiyah Birrul Walidain Runner-up : SDN Jambean 02 Pati Semifinalis : SD 2 Panjunan dan SDN 1 Rendeng Kudus Top Scorer : Hafiza Khaira Lubna Lista – SDN 02 Jambean Pati Best Player : Alisha Khaira Wilda – SDIT Al Islam Kudus Best Goalkeeper : Faiha Talloi Carena – SDN Jambean 02 Pati Fairplay Team : SDN 1 Rendeng Kudus   Kategori Usia 12 Juara : SDUT Bumi Kartini Jepara Runner-up : SDIT Al Islam Kudus Semifinalis : SD NU Nawa Kartika dan MI NU Baitul Mukminin Top Scorer : Rara Zenita Fain – SDUT Bumi Kartini Jepara Best Player : Nathania Marshaniswah – SDIT Al Islam Kudus Best Goalkeeper : Alya Putri Ariyanto – SD 1 Wergu Kulon Fairplay Team : MI NU Baitul Mukminin