AIA Championship for Women 2018 Digelar 1 Desember, 16 Wanita Terbaik Bersaing Menuju Tottenham Hotspur

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan wanita dalam olahraga, terutama sepakbola, PT AIA Financial menggelar ajang AIA Championship for Women, pada 1 Desember 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola wanita mengalami perkembangan yang cukup baik di dunia. Bahkan berbagai kompetisi sepak bola wanita juga digelar dan mampu menarik antusiasme penggemar sepak bola. Dan sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pemberdayaan wanita dalam olahraga, terutama sepakbola, PT AIA Financial menggelar AIA Championship for Women, pada 1 Desember 2018. Melalui event ini, salah satu perusahaan asuransi tersebut makin mempertegas dukungannya terhadap persepak bolaan di Tanah Air dengan memperluas partisipasi bagi perempuan untuk menunjukkan bakat mereka dalam sepak bola. “AIA Championship for Women diluncurkan untuk mengakomodasi minat para wanita terhadap sepak bola dan membantu mengembangkan potensi mereka,” ujar Kathryn Monika Parapak, Head of Brand and Communication PT AIA Financial, di Kawasan Episentrum, Jakarta Selatan, Selasa (2/10). Dengan kompetisi ini, Kathryn berharap melihat lebih banyak talenta pwsepak bola putri Indonesia, berlaga di kancah nasional hingga internasional, dan menginspirasi lebih banyak wanita untuk berpartisipasi dalam olahraga, terutama sepak bola. “Terselenggaranya kompetisi ini sekaligus membuka kesempatan masyarakat dan talenta-talenta muda agar mereka mengetahui tentang AIA Championship. Semoga informasi ini bisa tersebar luas,” lanjut Kathryn. Proses pendaftaran bakal dibuka mulai 16 November, dan AIA akan mencari 16 tim terbaik untuk berlaga di kejuaraan tingkat regional Asia. Finalis kejuaraan tingkat regional akan diboyong ke kejuaraan tingkat dunia, yang bakal diselenggarakan di markas Tottenham Hotspur di London, Inggris. “Nanti sehari penuh pada 1 Desember 2018, kejuaraan dilangsungkan, dan kami akan menyiapkan dua tim mewakili Indonesia di kejuaraan tingkat regional, di Bangkok pada Maret 2019,” ujar Kathryn. “Selama Desember hingga Maret, kami berikan pendampingan pelatih profesional dala persiapan kejuaraan regional tersebut,” tegasnya. Gelaran Asian Games XIII/2018 menjadi momentum besar bagi dunia sepak bola putri Indonesia. Timnas sepak bola putri mampu menduduki peringkat 77 dalam FIFA World Cup Ranking yang dirilis Juni 2018, sedangkan timnas sepak bola putra menghuni peringkat 164 dunia. Sementara itu, Zahra Muzdalifah, gelandang serang Timnas Putri Indonesia, menyambut baik event AIA Championship for Women. Menurutnya, banyak talenta-talenta muda sepak bola putri yang potensial di Indonesia, namun belum memiliki wadah, untuk berkompetisi. “Sebenarnya banyak talenta muda, terutama yang berusia di bawah 15 tahun. Termasuk yang dewasa, namun belum ada wadah, dan mereka juga bingung untuk berlatih dimana. Event ini sangat mendukung bagi wanita-wanita di Indonesia untuk gemar sepak bola. Apalagi ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga ajang seleksi,” cetusnya. Nantinya, AIA Championship for Women akan mempertandingkan 16 tim, guna meraih gelar juara nasional. Dari turnamen ini, akan dipilih 16 orang pemain terbaik yang akan dibentuk menjadi 2 tim, untuk bertanding di tingkat regional di Bangkok, Thailand. Jika, sukses menjadi finalis di kompetisi di Negeri Gajah Putih itu, maka tim Indonesia berlaga dalam babak final yang diselenggarakan di markas Tottenham Hotspur, di London, Inggris. “Tottengam Hotspur dan saya sangat senang dapat mendukung AIA dalam memajukan persepak bolaan wanita di Asia melalui AIA Championship for Women,” ucap Anton Blackwood, International Development Coach, dari klub Tottenham Hotspur. “Selama 2 tahun bekerjasama dengan AIA di Asia, saya telah melihat banyak bakat hebat dalam sepak bola junior. Sungguh kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk dapat terlibat dalam pengembangan kemampuan pesepak bola usia dewasa,” tukasnya. (Adt)

Final Sesama Univ Muhammadiyah, UMJ Tekuk UMM 1-0, Dan Segel Titel Juara LIMA Football Nationals 2018

LIMA Football Nationals 2018 telah selesai. Di partai final, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) unggul 1-0 atas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan menyegel Titel Juara LIMA Football Nationals 2018, pada Selasa (25/9), di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang, Jawa Timur. (LIMA)

Malang- LIMA Football Nationals 2018 telah selesai. Perhelatan akbar yang digelar di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang, Jawa Timur, telah bergulir 18-25 September 2018. Sebelumnya, fase conference telah digelar dengan keikutsertaan dua regional, yakni Greater Jakarta Conference (GJC) dan East Java Conference (EJC). Sebanyak delapan tim putra saling beradu kemahiran dalam ajang sepak bola nasional antarmahasiswa ini. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengakhiri kompetisi LIMA Football musim kedua ini sebagai yang terbaik. Hadir di LIMA Football Nationals 2018 sebagai runner-up GJC, UMJ bisa menyingkirkan juara GJC, Univ. Negeri Jakarta (UNJ) di semifinal dan menyingkrikan juara EJC di tempat yang sama dua pekan sebelumnya, Univ. Muhammadiyah Malang (UMM). Duel sesama Universitas Muhammadiyah itu menjadi sajian pamungkas Liga Mahasiswa (LIMA) Football Nationals 2018, pada Selasa (25/9). Walau merupakan dua saudara, kedua tim menampilkan permainan terbaik mereka kali ini, bahkan dengan kengototan. Pada menit ke-67, tendangan bebas bek UMJ, Didit Tri Gustoro (17), mengenai pemain UMM, sebelum menerpa mistar dan bola keluar lapangan. Usai dilakukan sepak pojok, terjadi kemelut di depan gawang UMM, yang dimanfaatkan penyerang UMJ, Tio Darmawan (9), menjadi gol. UNJ, juara LIMA Football GJC yang sekaligus Nusantara Conference (NC) di musim perdana tahun lalu, kali ini terpaksa finis di peringkat ketiga LIMA Football Nationals 2018. Univ. Pelita Harapan (UPH) Banten, juru kunci GJC-NC tahun lalu, merupakan semifinalis keempat. Skor 1-0 untuk UMJ, bertahan hingga akhir laga. “Alhamdulillah. Kami bersyukur meraih juara LIMA Football Nationals tahun ini. Anak-anak bermain baik dan berjuang habis-habisan,” ujar Lebry Hidayatullah, pelatih UMJ. “Kami akan berusaha dan berlatih untuk musim depan agar bisa mempertahankan gelar ini,” pungkasnya. Selain memberikan penghargaan untuk tim terbaik, LIMA juga mengapresiasi student athlete yang berprestasi cemerlang. Gelar all academic player disematkan untuk student athlete peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. LIMA juga memberi gelar bagi top scorer, kiper terbaik, pemain terbaik, dan manajemen terbaik. (Adt) Hasil LIMA Basketball Nationals 2018. Putra Juara – Universitas Muhammadiyah Jakarta Peringkat 2 – Universitas Muhammadiyah Malang Peringkat 3 – Universitas Negeri Jakarta Peraih gelar individual LIMA Basketball Nationals 2018. Best Management Univ. Muhammadiyah Jakarta All Academic Player Ravi Prananda Rinaldy (Universitas Pertamina, Teknik Logistik, IPK 3.93) Top Scorer Bima Fachri (Univ. Negeri Jakarta) Best Goalkeeper Reynold Septian Multhy Yuana (Univ. Muhammadiyah Malang) Best Player Tio Darmawan (Univ. Muhammadiyah Jakarta)

IDGEN-Uni Papua Gelar Festival Sepak Bola untuk Perdamaian 2018, Semai Benih Perdamaian Dalam Diri Generasi Muda Indonesia

Yayasan Generasi Indonesia Internasional (IDGEN) dan Komunitas Sepak Bola Uni Papua, resmi menggelar Festival Sepak Bola untuk Perdamaian (Football for Peace Festival) 2018, di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Sabtu (22/9). (Riz/NYSN)

Jakarta- Yayasan Generasi Indonesia Internasional (IDGEN) dan Komunitas Sepak Bola Uni Papua, resmi menggelar Festival Sepak Bola untuk Perdamaian (Football for Peace Festival) 2018, di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Sabtu (22/9). Event ini bertujuan menyemai benih perdamaian dalam diri generasi muda Indonesia, sekaligus agen diplomasi budaya. “Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) atau Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta wajib mendukung, termasuk memberi fasilitas lapangan sepak bola milik Jakarta,” ujar Ratiyono, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta, Sabtu (22/9). Menurutnya, event ini mampu membangkitkan semangat guna mempererat persatuan dan kesatuan, serta kebhinekaan, dalam sepak bola. “Sepak bola mampu memberikan edukasi nilai sportifitas. Satu sisi menjadi lawan bertanding di lapangan, tapi disisi lain sesungguhnya kawan dalam bermain. Ini filosofi dari sepak bola,” lanjutnya. “Kedepan semua pihak yang terlibat seperti Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), serta kementerian lain bisa bersinergi, sehingga kedepannya event Football for Peace Festival makin kuat dalam menyemai persatuan dan persahabatan,” terang Ratiyono. Sementara itu, Harry Widjaja, CEO Uni Papua, mengatakan tahun ini adalah penyelenggaraan yang kedua kalinya, dan Football for Peace Festival 2018 digelar satu hari penuh yakni pada Sabtu (22/9). “Kami bersama dengan Kemenlu dan Kemenkopolhukam menyelenggarakan event Football for Peace Festival ini dengan melibatkan 19 tim yang terdiri dari Kedubes negara sahabat, komunitas sepak bola lokal, komunitas ekspatriat, dan sekolah berbasis agama yakni pesantren dan sekolah Katolik,” cetus Harry. Ia menambahkan event sepak bola untuk perdamaian ini adalah pertama kali dihelat di 4 kota, yakni Banda Aceh dan Manokwari (24-28 September), Jakarta (1-5 Oktober), dan Tabanan (18-21 Oktober). Selain itu, pihaknya melibatkan unsur TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Republik Indonesia), BNN (Badan Narkotika Nasional), Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga), serta LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), sebagai narasumber workshop kebangsaan. “Dan untuk peserta, kami mengundang para praktisi sepak bola, guru-guru olahraga, organisasi dan komunitas kepemudaan, perguruan tinggi, dan sekolah sepak bola, sebagai peserta training of trainers dan festival sepak bola untuk perdamaian di 4 regional itu. Total yang terlibat dalam kegiatan ini sekitar 1000 orang,” jelasnya. Harry menyebut event ini nantinya akan memilih 2 anak dari masing-masing regional ditambah 1 orang pendamping dari setiap regional untuk diberangkatkan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka coaching clinic dan trauma healing bagi anak-anak korban gempa, dan pihaknya juga akan menyerahkan 1000 bola. “Anak-anak yang terpilih sekaligus dinobatkan sebagai duta sepak bola untuk perdamaian dan akan bertugas mengkampanyekan nilai-nilai perdamaian dan toleransi melalui sepak bola kepada rekan-rekan mereka,” tukas Harry. (Adt)

Menang 3-1, Jadi Angka Penuh UMM Buka LIMA Football Nationals 2018

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengawali LIMA Football Nationals 2018 dengan kemenangan cukup meyakinkan,3-1, atas Univ. Padjdjaran (Unpad) pada hari pertama perhelatan, pada Selasa (18/9). (LIMA)

Malang- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengawali LIMA Football Nationals 2018 dengan kemenangan cukup meyakinkan,3-1, atas Univ. Padjdjaran (Unpad) pada hari pertama perhelatan, pada Selasa (18/9). UMM tampil dominan sejak awal laga. Adaptasi yang lebih baik terhadap lapangan Stadion Gelora Brantas, Batu, yang menjadi venue mereka saat meraih gelar East Java Conference pekan lalu, memudahkan UMM menguasai permainan. UMM segera menunjukkan bukti keunggulan. Mereka memimpin saat laga baru memasuki menit kelima. Berawal dari operan jarak jauh dari lini belakang, Ghana Ardya Wangsa (nomor punggung 96) menjebol gawang Unpad. UMM masih menguasai sisa paruh pertama dengan penguasaan bola dan peluang yang lebih banyak daripada lawan yang merupakan peringkat keempat LIMA Football Greater Jakarta Conference itu. Semenit sebelum injury time babak pertama, Bagas Dwi Wicaksono (29) menggandakan keunggulan timnya memanfaatkan kelengahan lini tengah Unpad. Padjadjaran mengejutkan setelah jeda antarbabak. Serangan pertama mereka membuahkan penalti akibat pelanggaran bek UMM, Ahmad Rifal (21), terhadap Iqbal Nandaresta (17). Dari titik putih, kapten Unpad, Zulfikar Yalofa Ali (6), memperkecil jarak pada menit ke-48. Walau kebobolan, UMM masih dominan sampai jeda turun minum. Setelah water break, Unpad menaikkan tempo permainan dan frekuensi serangan. Namun, UMM kembali memperlihatkan keunggulan teknis. Dari tendangan bebas pada menit ke-83, Jaenal Abidin (7) kembali memperlebar keunggulan timnya. Skor 3-1 bertahan sampai akhir laga. “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, pertahanan UMM cukup rapat dan tampil disiplin. Kami berkesulitan membua ruang dan kecolongan dari serangan balik UMM. Kami akan membenahi transisi permainan dan penyelesaian akhir,” ucap pelatih Unpad, Luqkman Sobaryanto Maulidin, setelah pertandingan. “Alhamdulillah kami meraih tiga poin. Anak-anak bermain bagus, spartan, dan sportif. Tak ada hal-hal yang tak diinginkan dalam pertandingan. Mudah-mudahan selanjutnya anak-anak bermain lebih baik lagi. Saya memotivasi untuk selalu fokus pada bola, bukan mengedepankan emosi,” tutur pelatih UMM, Syafruddin Mustain. Poin penuh ini menempatkan UMM di puncak klasemen Pul Merah LIMA Football Nationals. Pada Kamis (20/9), UMM akan menghadapi Univ. Negeri Malang (UM), sementara Unpad melawan Univ. Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Sementara itu, Universitas Negeri Malang (UM) mengukir kemenangan pertama di laga perdana LIMA Football Nationals 2018. UM meraih angka penuh paska menekuk Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di laga kedua hari pertama, Selasa (18/9). Setelah tampil lima kali di gelanggang yang sama di ajang LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC), pekan silam, UM cukup mengenali karakter lapangan dan kondisi di stadion itu. UMunggul lewatduo strikernya, Prasetyo Rizki Ramadhan pada menit 35. Lalu Septi Sugiarto menambak skor saat injury time paruh pertama. “Alhamdulillah anak-anak sudah mulai menemukan ritme dan kekompakan permainan tim. Mungkin karena jeda conference dan Nationals tak terlalu jauh sehingga mereka sudah langsung bisa memberikan permainan terbaiknya. Saya cukup puas dengan performa tim hari ini,” ucap Fahrial Amiq, pelatih UM. Dengan angka penuh ini, UM mengikuti jejak UMM yang sebelumnya juga membukukan kemenangan (atas Univ. Padjadjaran) di laga pertama Pul Merah. Dengan selisih gol yang sama, UMM masih unggul jumlah gol memasukkan daripada UM. Dan pada Kamis (20/9), kedua tim sudah harus saling berhadapan, melakoni laga kedua. (art)

Masuki Tahun Kedua, Delapan Tim Berlaga di LIMA Football Nationals 2018

Univ. Muhammadiyah Malang (biru) tergabung dalam pul merah, di ajang LIMA Football Nationals 2018 yang akan digelar di tempat yang sama dengan LIMA Football EJC, yakni di Stadion Gelora Brantas, Batu, Jawa Timur, pada 18-25 September. (LIMA)

Malang- Setelah LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018 merampungkan perhelatan, LIMA menggelar LIMA Football Nationals 2018 yang akan digelar di tempat yang sama dengan LIMA Football EJC 2018, yakni di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang, Jawa Timur, pada 18-25 September. Delapan tim, yang terbagi dalam dua conference (East Java Conference dan Greater Jakarta Conference), akan beradu taktik di lapangan hijau untuk menjadi yang terbaik. Sebelum perhelatan sepak bola antarmahasiswa ini dimulai, dilaksanakan pembagian grup saat technical meeting, pada Senin (17/9). Delapan tim ini terdiri atas dua pul, yakni Pul Merah dan Pul Putih. Masing-masing pul akan menggelar setengah kompetisi, dan akan mengirim dua tim ke semifinal, yang dijadwalkan digelar pada Senin (24/9). Final akan digelar sehari kemudian. LIMA Football memasuki musim keduanya tahun ini. Di musim perdananya, LIMA hanya menyelenggarakan kompetisi di Greater Jakarta Conference. Kini, menjadi Nusantara Conference, seturut kehadiran Univ. Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang nota bene hadir di EJC musim ini. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi yang terbaik dalam musim debut LIMA Football saat itu. (Adt) Pul Merah 1. Univ. Muhammadiyah Malang 2. Univ. Muhammadiyah Jakarta 3. Univ. Negeri Malang 4. Univ. Padjadjaran Pul Putih 1. Univ. Negeri Jakarta 2. Univ. Islam Indonesia 3. Univ. Pelita Harapan 4. Univ. Brawijaya

Persija Jakarta U-16 Dua Kali Menang, Liga Elite Pro Academy U-16 2018 Resmi Bergulir

Striker Persija Jakarta U16, Ahmad Paisal (45), nyaris mencetak gol kemenangan bagi timnya. Persija akhirnya mengalahkan Persela Lamongan U16 dengan skor 2-1, di laga perdana Kompetisi Elite Pro Academy U-16 2018, di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (15/9). (Pras/NYSN)

Jakarta- Liga Elite Pro Academy U-16 2018 akhirnya resmi bergulir dengan melibatkan semua tim remaja, dari klub-klub yang berkompetisi di Liga 1 2018. PSSI membagi kompetisi remaja ini menjadi tiga grup, bagi seluruh peserta. Bhayangkara FC, PSIS Semarang, PS Tira, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan berada di Grup A. Laga pertama di grup A yang juga dimulai pada Sabtu (15/9), Bhayangkara FC menghadapi PSIS, PS Tira menghadapi Persib, dan Sriwijaya FC menghadapi PSMS. Sementara di Grup B, ada Bali United, Arema FC, Persija Jakarta, Persela Lamongan, Barito Putera, dan Madura United. Keenam tim yang tergabung di grup ini juga memulai laga pada hari ini. Sementara di Grup C ada Borneo FC, Perseru Serui, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Mitra Kukar, dan Persebaya Surabaya. Untuk Grup C, partai perdana dilangsungkan pada Minggu (23/9). Mengingat kompetisi ini melibatkan remaja dibawah usia 16 tahun, maka tiap pertandingan digelar hanya 2×30 menit. Namun, setiap tim akan menghadapi lawan yang sama, sebanyak dua kali setiap pekannya. Persija kontra Persela misalnya. Keduanya saling berhadapan pada Sabtu (15/9) dan Minggu (16/9). Laga tersebut bukan laga putaran kedua, karena Persija akan bertandang ke markas Persela pada putaran kedua, yang digelar pada Sabtu (27/10) dan Minggu (28/10). “Di level usia ini, butuh 25 – 30 laga dalam satu musim kompetisi. Kami buat dua partai sekaligus agar jumlah pertandingan banyak dan berkualitas. Jika durasinya tetap 2×45 menit, recoverynya terlalu pendek. Lagipula kualitas pemain tetap terjaga,” ujar Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, penanggung jawab Elite Pro Academy U-16. Persija Jakarta U-16 sukses menjalani awal bagus di kompetisi Elite Pro Academy U-16. Mereka sukses menaklukkkan perlawanan ketat Persela Lamongan U-16 dengan skor 2-1 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (15/9). Dalam laga ini Persija unggul terlebih dahulu, melalui tendangan bebas Muhammad Fajar Firdaus, pada menit ke 10. Namun, Persela sempat menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol gelandangnya, M. Ulil Abshor Abdalla. Macan Muda bisa memetik kemenangan usai Muhammad Amar Fadzillah, yang menjadi pemain pengganti, mampu mencetak gol pada masa injury time babak kedua. Hingga peluit akhir dibunyikan skor tak berubah, dan Persija mengunci kemenangan 2-1. Pelatih Persija U-16, Blitz Tarigan mensyukuri kemenangan anak asuhnya. Menurut dia kemenangan ini tak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh semua pemain yang berjuang di pertandingan kali ini. Toh pria kelahiran Medan, 5 Oktober 1969, ini menilai timnya masih ada catatan kedepannya. “Saya bersyukur hasilnya menang, tapi ya memang belum maksimal. Saya akui pertandingan perdana sulit, tapi saya tidak mau tahu alasannya. Pemain yang diharapkan tidak tampil maksimal, justru yang pengganti malah lebih bermain maksimal,” ucap Blitz. Langkah Persija makin mantap, usai lanjutan laga berikutnya, tim ibukota kembali menekuk Persela dengan skor tipis 1-0, pada Minggu (16/9). Ini jadi bekal positif bagi Ikhsan Febrian Rizola dan kolega, yang kembali menjadi tuan rumah saat menghadapi Bali United U-16, pada Sabtu (22/9) dan Minggu (23/9), di Stadion PTIK. (art) Klasemen Liga Elite Pro Academy U16 2018 Grup A No              Tim                 P      Gol     Poin 1   PSMS Medan U16           2      4:0       6 2   PS Tira U16                   2      1:0       6 3   PSIS Semarang U16       2      3:3       3 4   Bhayangkara FC U16      2      3:3       3 5   Persib Bandung U16       2      0:1       1 6   Sriwijaya FC U16            2      0:4       0 Grup B No             Tim                   P      Gol      Poin 1   Persija Jakarta U16         2      3:1          6 2   Bali United  U16             2      3:1          6 3   Madura United U16         2      2:2          3 4   Barito Putera U16           2      2:2          3 5   Persela Lamongan U16    2      1:3          0 6   Arema FC U16                2      1:3          0 Grup C No             Tim                     P      Gol      Poin 1   Persebaya Surabaya U16   0      0:0          0 2   Borneo FC U16                 0      0:0          0 3   Mitra Kukar U16               0       0:0         0 4   PSM Makassar U16           0       0:0         0 5   Persipura Jayapura U16     0      0:0          0 6   Perseru Serui U16             0      0:0          0 #Grup C partai perdana baru akan dilangsungkan pada Minggu (23/9)

Diwarnai Hujan Kartu Merah, UMM Kudeta Peringkat UII di Puncak Klasemen

Diwarnai keluarnya empat kartu merah, laga antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kontra Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menutup hari keempat LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018, Kamis (13/9), di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang. (LIMA)

Malang- Laga panas dengan tensi tinggi antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kontra Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menutup hari keempat LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018, Kamis (13/9), di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang. UMM, yang tampil menekan sepanjang laga, sukses menaklukkan UII, tim yang telah menyapu bersih tiga laga terakhirnya, dengan skor 2-0. Hasil ini mengantar UMM ke pucuk klasemen sementara, menyingkirkan UII. Sengitnya duel ditampilkan kedua tim sejak awal. UMM berhasil mengambil kendali permainan di sepanjang babak pertama. Lawannya, UII, dipaksa bertahan mengatasi perlawanan UMM. Namun, belum mencapai paruh waktu babak pertama, wasit telah mengeluarkan dua kartu kuning untuk UMM, yakni Ghana Ardya Wangsa (8’) dan Hendra Putra (11’). Berselang satu menit, pada menit ke-12, striker UMM, Rachmad Hidayat (9), justru menjadi yang pertama diusir keluar. Sepanjang laga UMM terus menekan dan nyaris menciptakan peluang di gawang tim asal Yogyakarta itu. Hingga akhirnya, bek tengah UMM, Ahmad Rifal (21), berhasil merobek jala UII dua menit sebelum turun minum. Gol Ahmad menutup paruh pertama dengan skor 1-0 untuk UMM. Memasuki babak kedua, UMM tak mengendurkan serangan. Tampil dengan 10 pemain, tim berkostum merah itu malah mendominasi duel panas ini. Namun, UMM kembali kehilangan satu pemainnya, pada menit ke-74. Bagas Dwi Wicaksono (29) terpaksa dijatuhi kartu merah, paska melakukan pelanggaran keras pada pemain UII. Dengan komposisi sembilan pemain, UMM masih mampu mengendalikan laga. UMM bahkan sukses melesakkan satu gol tambahan, yang kembali dicetak oleh Ahmad pada menit ke-85. Berselang dua menit, wasit kembali mencabut kartu merah, lagi-lagi untuk tim asal Kampus Putih itu. Sang kapten, Andy Cahya Kurniawan (5), harus keluar arena pada laga ini. Total, sudah tiga pemain UMM gagal menyelesaikan pertandingan kali ini. Tak lama berselang, giliran pemain UII bernomor punggung 88, Bima Yudha, menyusul Andy Cahya ke arena bench pemain, setelah menerima kartu merah dari wasit. Di sisa waktu, UMM hanya menyisakan delapan pemain, sementara sang lawan dengan 10 orang. Peluit panjang pun menyudahi laga panas ini dengan kemenangan 2-0 untuk UMM. Meski keduanya mengantungi sembilan poin, namun UMM lebih unggul dalam hal selisih gol, serta berhasil menyalip UII, di puncak klasemen sementara. “Hari ini kami kalah. Komunikasi antar pemain masih minim. Support dari lini ke lini juga minim. Mental mereka down sehingga beberapa dari mereka terpancing emosi. Pertandingan hari ini terlihat keras di menit awal. Tapi, saya mengarahkan ke anak-anak untuk tetap tenang apapun kondisinya,” kata Radian Zakir, arsitek tim UII. Hasil ini menjadi kekalahan perdana UII selama perhelatan LIMA Football: McDonald’s EJC ini. “Kami menerima kekalahan ini. Saya menekankan ke mereka bila hubungan antara UII dan LIMA sangat baik. Saya ingin teman-teman untuk tidak membuat masalah. Dan hubungan UII dan UMM harus baik, terlepas hasil laga di lapangan,” pungkasnya. (adt)

Batal Gelar Turnamen Mini, PSSI Sodorkan Turnamen Segitiga Untuk Timnas U-19

Winger Timnas U-19, Aulia Hidayat (merah) berusaha melepaskan sepakan ke arah gawang Persibara Banjarnegara, dalam laga uji coba di Stadion UNY, Depok, Sleman, pada Sabtu (8/9). Timnas U-19 berhasil menang 2-1 pada laga itu. (kampiun.id)

Jakarta- Turnamen mini yang sedianya dikuti Timnas U-19 beserta tiga negara undangan, akhirnya dipastikan batal. Namun, event ini tidak batal total, hanya konsep pertandingannya berubah menjadi turnamen segitiga. Ini terjadi karena dari tiga negara undangan, tercatat dua saja yang dipastikan hadir. Hal ini diungkapkan langsung oleh manajer Timnas U-19, Daconi Khotob, pada Jumat (14/9). “Dari informasi yang saya terima dari Ibu Sekjen PSSI (Ratu Tisha), turnamen akhirnya digelar bersama timnas Cina U-19 dan Thailand U-19 saja. Jadi formatnya juga berubah menjadi turnamen segitiga,” jelas Daconi. Adapun jadwal turnamen segitiga ini adalah akan digelar pada 21-25 September di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Pada laga pembuka akan saling berhadapan Timnas Cina U-19 melawan Timnas Thailand U-19 pada Jumat (21/9). Kemudian pada Minggu (23/9), Tim Garuda Nusantara akan berhadapan dengan Timnas Thailand U-19. Sedang pada matchday terakhir, yakni Selasa (25/9), Nurhidayat dan kolega dijajal oleh timnas Cina U-19. Setelah turnamen segitiga ini, PSSI masih menyiapkan satu agenda uji coba lagi untuk skuat asuhan Indra Sjafri. “Untuk uji coba lawan negara dari kawasan Arab, akan digelar Oktober yakni lawan Arab Saudi 6 Oktober dan Yordania pada 13 Oktober,” tambah Daconi. Dikatakannya, meski ada perubahan jumlah negara yang mengikuti turnamen ini, harapannya tentu saja tetap memberikan manfaat berarti bagi Timnas U-19 sebelum terjun di arena Piala AFC U-19 2018 mendatang. “Ini tentunya bagus dan positif untuk pemantapan tim, sebelum maju ke medan perang sesungguhnya nanti,” doa mantan CEO Semen Padang ini. Saat ini, timnas U-19 masih terus mematangkan diri di pemusatan latihan di Yogyakarta. (art) Jadwal Turnamen Segitiga Timnas U-19  Jumat 21 September Stadion : Pakansari, Cibinong, Bogor Timnas Cina U-19 vs Timnas Thailand U-19 Minggu 23 September Stadion : Pakansari, Cibinong, Bogor Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Thailand U-19 Selasa 25 September Stadion : Pakansari, Cibinong, Bogor Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Cina U-19

UMM Menang 1-0, Buka Peluang Ke Empat Besar LIMA Football 2018

Tekuk Universitas Negeri Malang (UNM) dengan skor tipis 1-0, tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM/merah) memperbesar peluangnya ke empat besar, setelah di laga pertama LIMA Football: East Java Conference (EJC) 2018, menang 2-0 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. (LIMA)

Malang- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menambah poin kemenangan, dalam LIMA Football: East Java Conference (EJC) 2018, Rabu (12/9). Menghadapi tim satu kota, Universitas Negeri Malang (UNM), UMM sukses meredam lawannya dengan skor tipis 1-0, di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang. UMM mendominasi babak pertama. Tim berkostum merah itu memaksa UNM bermain bertahan di sepanjang babak. Pada menit ke-24, UMM mengatasi kebuntuannya. Sundulan Akbar Galang Mahardika bersarang di gawang UNM. Tim asal Kampus Putih itu berhasil mencatatkan gol tunggal di babak pertama. Skor sementara 1-0 untuk keunggulan UMM di akhir paruh pertama. UNM lalu bermain terbuka di babak kedua. Tim berkostum biru dongker kini bisa keluar dari tekanan UMM. Tercatat tujuh tembakan berhasil dilepaskan anak asuh Fahrial Amiq itu. Meski lebih agresif, UNM belum bisa mencetak gol. Skor 1-0 untuk UMM bertahan hingga akhir laga. Sebelumnya, UMM mengandaskan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, pada Senin (10/9) dengan skor 2-0. Tim asuhan Arif Trisandi itu makin memperbesar peluangnya ke empat besar, menyusul Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, yang bertengger di puncak klasemen, hingga Rabu (12/9). (Adt)

Sempat Tertinggal, UII Atasi Perlawanan Ketat UIN Malang di Laga Perdana LIMA Football 2018

Kapten tim Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Reza Pratama (5), mencetka gol balasan, saat menundukkan tim Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang, pada Minggu (9/9). (LIMA)

Malang- LIMA Football resmi bergulir di regional Jawa Timur. Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang, Jawa Timur, menjadi rumah event laga perdana LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018 ini. Di laga perdana, pada Minggu (9/9), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan apik membuka kompetisi ini dengan kemenangan 2-1 atas Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang. Babak pertama belum menunjukkan hasil bagus untuk kedua tim. Baik UII maupun UIN Malang tampak masih membaca permainan di laga perdana mereka. Hingga akhir babak ini, kedua tim belum bisa keluar dari kekosongan gol. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, UIN Malang berhasil memecah kebuntuan. Tembakan sang kapten, Arman Safril Adam (4), pada menit ke-55 membuat UIN Malang unggul lebih dahulu dengan skor 1-0. Butuh waktu lama untuk UII, tim yang sebelumnya telah memiliki pengalaman bermain di LIMA Football regional Jakarta Raya, menyusul keunggulan lawannya. Tim asal Yogyakarta itu baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-78 lewat Reza Pratama (5), sang kapten. Satu gol kembali disarangkan UII pada menit ke-88, melalui sepakan Muhammad Fikri M. Basri (9). UIN Malang belum bisa menambah gol di sisa waktu pertandingan. UII akhirnya memenangi laga perdananya dengan skor 2-1. “Di babak pertama saya intsruksikan pemain untuk menguasai laga. Di babak kedua, kami sempat tertinggal, tapi kami bisa membalikkan kedudukan lewat rotasi pemain yang efektif. Saya melihat perkembangan pemain lebih pesat, dibanding musim pertama kami di LIMA Football,” kata Radian Zakir, pelatih kepala UII. Sementara itu, saat UII harus bersusah payah meraih tiga poin pertamanya, Universitas Brawijaya (UB) justru dengan mudah mendapat kemenangan atas 3-0 atas Universitas Darussalam (Unida) Gontor. UB menraih poin penuh pertamanya karena menang walk over (WO) atas Unida. Keputusan Unida untuk WO terkait kesalahan teknis yang dibuat tim asal Gontor itu. Alhasil, kedua tim tak sempat merasakan duel di hari pertama ini. (Adt)

Jadi Host Fase Nasional, Enam Tim Ikuti LIMA Football Region Jawa Timur di Malang

LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018 akan meramaikan Stadion Gelora Brantas, Kota Batu, Jawa Timur, pada 9-15 September 2018. Enam Universitas turut meramaikan kompetisi sepak bola tahunan antarmahasiswa ini. (LIMA)

Malang- Sukses menggelar LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) 2018 pada 23-30 Agustus lalu, pada musim keenam ini, LIMA menunjuk Malang Raya sebagai lokasi kedua penyelenggara LIMA Football, selain di Jakarta. Event yang bertajuk LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018 itu akan meramaikan Stadion Gelora Brantas, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9-15 September 2018. Enam tim turut meramaikan kompetisi sepak bola tahunan antarmahasiswa ini. Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, yang pada musim lalu bergabung di Greater Jakarta Conference, kini masuk ke dalam peta persaingan regional Jawa Timur. Tak hanya UII, Universitas Darussalam (Unida) Gontor, juga menjadi peserta dari luar kota pergelaran. Empat tim lainnya yakni Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, dan Universitas Negeri Malang (UM). Prosesi upacara pembukaan LIMA Football: McDonald’s EJC 2018 menandakan dimulainya ajang ini. Rida Achmad, selaku General Manager LIMA, menegaskan bahwa LIMA tak hanya datang untuk menggelar kompetisi, tapi juga menjadi agen perkembangan manusia. “Ini kali pertama kami menggelar LIMA Football di Malang. Sebagai human development agents, kami tak hanya mencari prestasi, tapi juga mengajarkan pada mahasiswa soal pentingnya memiliki hard skill dan soft skill,” kata Rida pada sambutannya dalam upacara pembukaan yang digelar di Stadion Gelora Brantas, Batu, Minggu (9/9). Tak hanya dihadiri seluruh peserta dan perangkat pertandingan, perwakilan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, Rita Triana, juga turut memberi kata sambutan dalam prosesi ini. “Kami berterima kasih kepada LIMA karena memberikan kontribusi perkembangan sepak bola, khususnya di tingkat mahasiswa di Jawa Timur. Kami berharap bisa melakukannya secara optimal dengan bersinergi antara perangkat pertandingan dan juga para peserta di sini. Kalian adalah tiket kemajuan Indonesia,” kata Rita. LIMA Football: McDonald’s EJC 2018 telah resmi bergulir. Nantinya, empat dari enam tim terbaik dari fase conference ini, akan kembali membuktikan kemampuannya di LIMA Football Nationals, yang masih akan berlangsung di tempat yang sama, pada 18-25 September 2018. (Adt)

Tundukkan Universitas Muhammadiyah 2-0, Gelar LIMA Football GJC Disegel UNJ Berturut-turut

Tundukkan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dengan skor 2-0, tim Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memastikan diri tampil sebagai tim terkuat, di region Jakarta Raya, babak final LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) 2018, di Stadion Sepak Bola Universitas Indonesia, Depok, pada Kamis (30/8). (LIMA)

Jakarta- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memastikan diri tampil sebagai tim terkuat di region Jakarta Raya, dalam perhelatan LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) 2018. UNJ menyegel status ini, usai taklukkan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dalam laga final, yang digelar di Stadion Sepak Bola Universitas Indonesia, Depok, pada Kamis (30/8). Menang dengan skor 2-0, membawa UNJ keluar sebagai juara bertahan dalam dua musim berturut-turut. UMJ menampilkan permainan yang meyakinkan di menit-menit awal. Penguasaan bola dominan dikuasai tim berkostum merah itu, hingga pertengahan babak pertama. UMJ sempat melakukan tiga kali percobaan tembakan, namun tak berbuah satu gol pun. Perlahan, UNJ langsung mengambil alih laga. Dengan cepat, anak asuh pelatih Raka Wipentra itu mulai menekan pertahanan UMJ. Akhirnya, satu gol berhasil dilesakkan pemain UNJ bernomor punggung 10,  Gillang Harjian, pada menit ke-22. Hingga 45 pertama berakhir, UMJ tak mampu menyamakan kedudukan. Skor 1-0 bertahan hingga jeda turun minum. Memasuki babak kedua, UNJ menunjukkan dominasinya. Juara bertahan itu menambah koleksi golnya lewat tendangan Eka Khairul Insan (8) pada menit ke-79. Meski kedua tim melakukan jual beli serangan, namun gol Eka menjadi penutup laga final yang digelar di Stadion Universitas Indonesia (UI), Depok, dan skor 2-0 tak berubah hingga laga usai. “Syukur Alhamdulillah, kami bisa mempertahankan gelar. Persaingan tahun ini cukup sulit, banyak kejutan dari tim-tim baru dan kekuatannya cukup merata,” ujar Raka, pelatih UNJ. Ini menjadi musim pertama LIMA Football menggelar fase nasional. Kedua finalis akan melanjutkan perjuangannya di LIMA Football Nationals 2018 yang akan digelar 18-25 September, di Malang, Jawa Timurm bersama dua tim lainnya, Universitas Pelita Harapan Banten dan Universitas Padjadjaran Bandung. “Persiapan untuk ke nasional kurang lebih dua pekan. Kami akan persiapkan diri dengan terus berlatih. Fokus kami latihan penyelesaian akhir. Target di nasional nanti tetap ingin menjadi juara,” lanjut Raka. (Dre) Rekapitulasi LIMA Football: Air Mineral Prim-A GJC 2018 Juara Universitas Negeri Jakarta Peringkat 2 Universitas Muhammadiyah Jakarta Peringkat 3 Univeristas Pelita Harapan Lolos ke fase nasional : Universitas Negeri Jakarta Universitas Muhammadiyah Jakarta Universitas Pelita Harapan Universitas Padjadjaran Bandung

Tugas Timnas U-23 Berikutnya : Kualifikasi Piala Asia U-23, dan Status Luis Milla

Gelandang serang Timnas U-23 kelahiran Semarang, 2 September 1996, Septian David Maulana (14), bakal ditunggu event Piala AFF 2018 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, usai tampil di Asian Games 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus mengakui keunggulan Uni Emirat Arab (UEA) di babak 16 besar Asian Games 2018, di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8). Paska gagal di Asian Games, Garuda Muda dijadwalkan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, dan Piala AFF 2018. Piala AFF 2018 dimulai pada 8 November hingga 15 Desember, dengan format baru. Indonesia masuk di Grup B, bersama juara bertahan Thailand, Filipina, Singapura, dan pemenang kualifikasi antara Timor-Leste kontra Brunei Darussalam. Timnas U-23 juga masuk dalam proyeksi, menjadi tim yang akan tampil di ajang ini. Usai AFF, perjuangan Timnas U-23 tampil di Olimpiade 2020, bakal dimulai dari babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Fase kualifikasi dihelat 18-26 Maret 2019. Babak kualifikasi ini diikuti oleh seluruh tim anggota konfedrasi Asia (AFC). Nantinya, tim-tim ini dibagi menjadi 10 grup, dan masing-masing juara grup lolos ke putaran final, ditemani enam runner-up terbaik. Timnas U-23 dalam pembagian pot, masuk ke pot 3 zona timur. Pot ini juga dihuni oleh Kamboja, Timor-Leste, Laos, dan Singapura Setelah itu, babak putaran final Piala Asia U-23 2020, bergulir pada 8-26 Januari 2020. Empat tim semifinalis, dipastikan otomatis mendapat jatah tiket ke Olimpiade 2020, yang dihelat di Tokyo, Jepang, pada 24 Juli-9 Agustus. Timnas Indonesia dalam sejarahnya, pernah sekali tampil di Olimpiade yakni pada 1956. Lalu, sejak Olimpiade cabang sepak bola diikuti oleh Timnas U-23 masing-masing negara pada 1992, tim Merah Putih belum pernah sekalipun lolos. Kiper Timnas U-23, Andritany Ardhiyasa, meminta timnya tak berlama-lama larut dalam kesedihan, usai gagal di Asian Games 2018. Pemain Persija Jakarta ini ingin timnya menatap turnamen selanjutnya yaki Piala AFF 2018. “Kami semua kecewa karena harus tersingkir. Tapi, kekalahan ini bukan akhir timnas, masih banyak pertandingan di depan,” ujar Andritany. “Jangan pernah menyerah. Di depan masih ada AFF, dan turnamen lainnya,” sambungnya. Satu hal yang harus dipastikan PSSI saat ini adalah kursi kepelatihan. Kontrak Luis Milla bersama PSSI akan habis per tanggal 31 Agustus. PSSI harus segera mengambil keputusan apakah memperpanjang kontrak pelatih asal Spanyol ini, atau tidak. (Dre)

Rapor Merah Luis Milla Berlanjut, Indonesia Kandas Dari UEA di 16 Besar Lewat Adu Penalti

Kiprah Timnas U-23 di Asian Games 2018 harus berakhir dengan dramatis. Hansamu Yama dkk akhirnya kalah, lewat drama adu penalti 4-3 dari Uni Emirat Arab (UEA), setelah pertandingan pada waktu normal berakhir dengan skor 2-2. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus tersingkir di babak 16 besar Asian Games 2018. Hal ini terjadi setelah Evan Dimas dan kawan-kawan kalah adu penalti 3-4 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8). Adu penalti harus dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 2-2 selama 120 menit. Timnas U-23 langung kecolongan pada menit 19. Pasukan Luis Milla dihukum penalti usai Andy Setyo melanggar Zayed Alameri. Zayed maju sebagai algojo sukses menceploskan bola. Gol balasan Indonesia diciptakan Alberto Goncalves pada menit 52. Pemain naturalisasi asal Brasil tersebut berhasil menyontek bola yang dikirimkan Septian David. Sial bagi tuan rumah, Timnas U-23 kena hukuman penalti lagi pada menit 62. Kapten Hansamu Yama melakukan kesalahan fatal dengan melanggar Aldarmki Shaheen di kotak terlarang. Almari Zayed yang kembali maju sebagai eksekutor, sukses menyarangkan bola. Di sisa waktu, Timnas U-23 menyerang UEA habis-habisan untuk menyamakan kedudukan. Usaha ini tak sia-sia, karena Stefano Lilipaly sukses mengubah skor jadi 2-2 di masa injury time. Di babak perpanjangan waktu, kedua masih terus jual beli serangan. Namun, tak ada gol tambahan yang tercipta dan pertandingan terpaksa dilanjutkan ke adu penalti. Stefano Lilipaly menjadi algojo pertama Indonesia dan sukses menjebol gawang UEA. Ahmad Alhashmi menyamakan skor. Penendang kedua Indonesia, Septian David Maulana, gagal menuntaskan tugas. Bola hasil hasil tendangannya melambung. Zayed Al-Ameri membawa UEA unggul 2-1. Beto Goncalves sukses menjebol gawang UEA dan kedudukan menjadi 2-2. Khaled Al-Dhanhani sukses menipu Andritany dan kembali membawa UEA unggul 3-1. Saddil Ramdani sebagai algojo keempat Indonesia gagal. Bola hasil tendangannya ditangkap kiper UEA, Mohamed Al-Shamsi. Drama berlanjut. Giliran UEA yang gagal menjebol gawang Andritany. Hargianto sukses memperpanjang napas Indonesia, skor menjadi 3-3. Uni Emirat Arab akhirnya memastikan kemenangan, setelah Abdulla Husain menjebol gawang Andritany. Kegagalan Timnas U-23 ini makin menegaskan reputasi buruk Milla. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya melawan tim-tim asal Timur Tengah, dibawah Milla, Indonesia sangat lemah. Sebelumnya, Garuda muda sempat menghadapi Bahrain dan Suriah. Dari kedua laga tersebut, Indonesia tak satupun sanggup memenangkan pertandingan. Hal serupa kembali terulang, saat Timnas U-23 takluk oleh tim asal Timur Tengah lainnya, Palestina, dengan skor tipis 1-2, pada laga penyisihan kedua Grup A Asian Games 2018, Rabu (15/8). Berdasarkan statistik partisipasi, rekor UEA sejatinya memang lebih baik dari Indonesia, di Asian Games. UEA tampil dalam cabor sepak bola Asian Games sebanyak empat kali, dan menjalani 17 laga. Total tujuh kemenangan, dalam dua edisi terakhir, dan menjadikan The Falcon selalu lolos ke delapan besar. Bahkan, pada 2010, mereka menembus final dan meraih medali perak, paska dikalahkan Jepang. Empat tahun lalu, langkah mereka pun terhenti saat mencapai babak delapan besar. Usai mengalahkan Vietnam di 16 besar, mereka lalu takluk dari Korea Utara. Sebaliknya, prestasi terbaik Indonesia dalam gelaran sebelumnya adalah lolos hingga ke babak 16 besar. Tampil di Asian Games 2014, In cheon, Korea Selatan, Garuda Muda akhirnya dihentikan Thailand. Sebelum Asian Games 2018, tim merah putih melakoni 7 laga di Asian Games, dengan torehan 2 kemenangan dan empat kali kalah. (Dre) Rekor Indonesia Di ASIAN GAMES 2002 tidak berpartisipasi 2006 babak kualifikasi pertama 2010 absen 2014 babak 16 besar Statistik Indonesia di Asian Games Sebelumnya Partisipasi: 2 kali Main: 7 Menang: 2 Imbang: 1 Kalah: 4 Gol: 14 Kebobolan: 21

Empat Tim Lolos Perempat Final, Vietnam Resmi Ukir Rekor Baru Cabor Sepak Bola di Asian Games

Striker Timnas Vietnam, Nguyen Cong Phuong (9), menjadi pencetak gol tunggal kemenangan timnya atas Bahrain, pada laga 16 besar, dan menjadi sejarah baru lolos ke perempat final event Asian Games 2018. (FoxsportsAsia.com)

Jakarta- Cabang sepak bola putra Asian Games 2018 menuntaskan empat partai, dari delapan laga 16 besar, pada Kamis (23/8). Korea Selatan, Uzbekistan, Suriah, dan Vietnam yang meraih kemenangan dipastikan bakal saling sikut pada fase perempat final. Bertempat di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, partai yang mempertemukan Timnas U-23 Iran vs Korea Selatan, berakhir dengan skor 0-2. Korea Selatan mengunci kemenangan berkat gol Hwang Ui Jo dan Lee Seungwoo. Hasil ini membuat Tim Negeri Ginseng dipastikan bakal bersua lawan tangguh, Uzbekistan pada babak perempat final. Uzbekistan turut memastikan satu tiket ke perempat final setelah menang mudah atas Hongkong pada laga 16 besar di hari yang sama. Laga Uzbekistan vs Hongkong berakhir dengan skor meyakinkan 3-0. Uzbekistan langsung memimpin lewat gol Ikromjon Alibaev pada babak pertama, tepatnya menit ke-27. Di paruh kedua, barulah dua gol lain sukses disarangkan skuat asuhan Ravshan Khaydarov, masing-masing lewat aksi Javokhir Sidikov serta Zabikhillo Urinboev. Pada hari yang sama, Suriah dan Vietnam juga mengunci satu tiket menuju perempat final. Kedua tim saling berhadapan pada babak perempat final. Suriah melakoni laga 16 besarnya lebih dulu. Menghadapi Palestina, mereka menang tipis 0-1. Gelandang Suriah bernomor punggung enam, Ahmad Ashkar, mencetak gol kemenangan pada menit 73. Adapun Vietnam yang berlaga di lokasi yang sama, Stadion Patriot Chandrabhaga beberapa jam kemudian menaklukkan Bahrain, dengan skor serupa, 1-0. Gol yang menyegel kemenangan Vietnam dalam laga ini, dicetak striker mereka, Nguyen Cong Phuong, dua menit jelang waktu normal berakhir. Jika tak ada perubahan tempat (venue), maka laga perempat final bakal berlangsung pada Senin (27/8), di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Duel Suriah vs Vietnam akan dihelat sore hari, sementara Uzbekistan akan meladeni perlawanan Korea Selatan pada petang harinya. Masih ada empat partai lain di hari kedua babak 16 besar, Jumat (24/8), termasuk Timnas U-23 melawan Uni Emirat Arab (UEA). Dari empat tim yang sudah lolos ke perempat final, terjadi partai menarik, saat Iran menantang juara bertahan Korea Selatan. Bagi Iran, kegagalannya kali ini sangat menyesakkan dada. Iran merupakan juara pada Asian Games 2002. Pada Asian Games 2006, Iran finis di urutan ketiga, lalu Asian Games 2010, Iran finis di posisi keempat. Namun, pada Asian Games 2014, Iran terhenti di penyisihan grup. Bagi Vietnam, hasil ini mengukir catatan baru dalam event Asian Games, yakni lolos pertama kali ke perempat final. Pada Asian Games 2010 dan 2014, Vietnam terhenti di babak 16 besar. Pada 2010, Vietnam disingkirkan Korea Utara dengan skor 2-0. Tahun 2014, Vietnam digasak Uni Emirat Arab dengan skor 3-1. (Dre) BABAK 16 BESAR HASIL Kamis, 23 Agustus 2018 Palestina 0-1 Suriah Uzbekistan 3-0 Hongkong Iran 0-2 Korea Selatan Vietnam 1-0 Bahrain JADWAL Jumat, 24 Agustus 2018 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi China vs Arab Saudi 16.00 WIB Stadion Wibawa Mukti, Bekasi Indonesia vs Uni Emirat Arab 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Malaysia vs Jepang 19.30 WIB Stadion Wibawa Mukti, Bekasi Bangladesh vs Korea Utara === PEREMPAT FINAL JADWAL Senin, 27 Agustus 2018 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Uzbekistan vs Korea Selatan 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi China/Arab Saudi vs Malaysia/Jepang 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Indonesia/UEA vs Bangladesh/Korea Utara 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Suriah vs Vietnam

Lolos Fase Grup, Jadi Rekor Tim Tersubur Dan Mimpi Buruk Luis Milla Versus Tim Timur Tengah

Winger Timnas U-23 asal Persib Bandung, Febri Haryadi (13), saat beradu sprint dengan gelandang Palestina, Mahmoud Abuwarda (7), pada laga penyisihan Asian Games 2018 Grup A, Selasa (15/8), di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 melaju ke perdelapan final Asian Games 2018, sebagai juara Grup A. Kontestan lainnya, UEA pun tembus ke babak 16 besar dari peringkat terbaik ketiga di Grup C. Kedua tim belum pernah bertemu. Selama penyisihan grup, Indonesia dan UEA ternyata sama-sama produktif, dalam melepaskan tembakan ke arah gawang. Selain melawan Palestina, Indonesia selalu unggul dalam tembakan tepat ke gawang saat menghadapi Taiwan, Laos, dan Hongkong. Sedangkan, UEA unggul dalam tembakan tepat ke gawang ketika menghadapi Suriah dan Timor Leste, tapi berimbang saat melawan China. Lalu siapa yang paling produktif melakukan tembakan tepat ke gawang? Berdasarkan statistik yang dikutip dari laman resmi AsianGames2018.id, Indonesia menghadapi empat kompetitor di Grup A, dengan total tembakan tepat ke gawang sebanyak 38 kali. Dari 38 kali tembakan tepat ke gawang itu, 11 berbuah gol. Namun, jika hasil melawan Taiwan tak dihitung, maka hanya ada 28 tembakan tepat ke gawang lawan dengan jumlah tujuh gol. Berdasarkan regulasi penentuan peringkat ketiga terbaik, hasil apapun melawan tim di urutan terbawah grup, tak akan dihitung demi asas keadilan. Sementara UEA, menghasilkan 21 tembakan tepat ke gawang, tapi hanya lima yang berbuah gol. Artinya, dalam eksekusi tembakan tepat ke gawang, tim merah putih jauh lebih produktif ketimbang UEA. Diprediksi, UEA akan kembali melakukan banyak upaya tembakan tepat ke gawang, pada babak perdelapan final nanti. Selain menyegel titel juara grup, tim asuhan Luis Milla pun menjadi salah satu tim tersubur pada fase grup Asian Games 2018, dengan torehan 11 gol. Jumlah ini sama dengan catatan yang dibuat oleh Juara Grup C, China. Bedanya, Indonesia mencetak 11 gol dari empat pertandingan, sementara 11 gol China didapat dari tiga laga. Namun, sejatinya ada hal yang harus diwaspadai oleh Milla. Sejak menjadi arsitek Indonesia pada Januari 2017, Milla sudah tiga kali mendampingi skuad Garuda melawan negara asal Timur Tengah. Dua kali melawan Suriah dan satu kali menghadapi Palestina. Dari ketiga laga itu, Indonesia selalu takluk dari lawannya, meski dengan skor tipis. (Ham) Rekor Indonesia Kontra tim asal Timur Tengah 16 November 2017 (Persahabatan) Indonesia 2-3 Suriah (Septian David 36′, Osvaldo Haay 45′; Momen Naji 31′,43′, Abd Al-Rahman 53′) 18 November 2017 (Persahabatan) Indonesia 0-1 Suriah (Mouhamad Anez 83′) 15 Agustus 2018 (Asian Games 2018) Indonesia 1-2 Palestina (Irfan Jaya 23′; Oday Dabbagh 16, Mohamed Darwish 51′) == Statistik Penyisihan INDONESIA TAIWAN 0-4 INDONESIA Total Tembakan: 7-22 Tembakan ke Gawang: 5-10 Dominasi Bola: 42%-58% INDONESIA 1-2 PALESTINA Total Tembakan: 6-17 Tembakan ke Gawang: 1-8 Dominasi Bola: 51%-49% LAOS 0-3 INDONESIA Total Tembakan: 3-32 Tembakan ke Gawang: 2-17 Dominasi Bola: 37%-63% INDONESIA 3-1 HONGKONG Total Tembakan: 17-4 Tembakan ke Gawang: 10-2 Dominasi Bola: 59%-41% === UNI EMIRAT ARAB (UEA) UEA 0-1 SURIAH Total Tembakan: 8-7 Tembakan ke Gawang: 3-2 Dominasi Bola: 54%-46% TIMOR LESTE 1-4 UEA Total Tembakan: 8-24 Tembakan ke Gawang: 4-16 Dominasi Bola: 35%-64% UEA 1-2 CHINA Total Tembakan: 9-5 Tembakan ke Gawang: 2-2 Dominasi Bola: 55%-47%

Tren Positif UEA Babak 16 Besar di Dua Asian Games Terkini, Wajib Diwaspadai Timnas U-23

Bek kanan Timnas U-23, I Putu Gde Juni Antara (2), membayangi pemain Hongkong Wai Keung Chung (9), pada laga penentuan Juara Grup A, di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Senin (20/8) malam. Indonesia berhasil unggul 3-1 dan lolos ke babak 16 besar cabor sepak bola putra. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 Indonesia dan Timnas U-23 Uni Emirat Arab (UEA) terus mengasah diri. Kedua tim itu akan bertemu dalam babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (24/8) pukul 16.00 WIB. Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup A setelah pada laga terakhirnya menekuk Timnas U-23 Hongkong 3-1. Uni Emirat Arab lolos ke babak 16 besar setelah menjadi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik, meski kalah 1-2 dari China pada laga terakhirnya. Mengamati perjalanan UEA ke babak 16 besar, di atas kertas Indonesia berpeluang lolos ke perempat final. Namun, fase sistem gugur (knockout) biasanya berbeda dengan penyisihan grup. Sebuah tim bisa saja tampil kurang mengesankan di penyisihan grup, tapi bisa tampil lebih baik di fase babak knockout. Sepanjang tampil di Asian Games, tim yang nyaris saja batal ikut cabang sepak bola ini karena sempat tak diikutkan dalam undian itu, lebih baik dari Indonesia. UEA mengikuti sepak bola Asian Games sejak 2002. Prestasi terbaik UEA di cabang sepak bola itu adalah runner-up atau meraih medali perak. Sedangkan Indonesia hanya sampai babak 16 besar. UEA memiliki tradisi positif, di dua Asian Games sebelumnya, setiap kali lolos ke babak 16 besar. Pada Asian Games 2012 di Guangzhou, China, tim berjuluk Al Suqor (The falcons) menekuk para atlet Kuwait 2-0 di babak 16 besar. Di partai perempat final, UEA menang adu penalti 9-8 setelah bermain 0-0 hingga perpanjangan waktu dengan Korea Utara. Dan di fase semifinal, UEA menang 1-0 atas Korea Selatan setelah 0-0 hingga 2×45 menit. Akhirnya, di final UEA menyerah 0-1 kepada Jepang. Lalu, Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, UEA juga lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup G. Di babak 16 besar, UEA berhasil menekuk Vietnam, yang perkasa di penyisihan grup, dengan skor 3-1. Di perempat final, langkah UEA dihentikan Korea Utara dengan skor 1-0. Dalam sejarah Asian Games, UEA sejatinya pernah melawan Indonesia, pada babak perempat final Asian Games X/1986 di Seoul, Korea Selatan. Saat itu, tim asuhan Almarhum Bertje Matulapelwa, sukses mengandaskan negara dengan julukan negri Tuan Tanah itu, melalui adu penalti dengan skor 4-3. Sebelumnya, skor 2-2 dalam pertandingan normal. Tim Indonesia maju ke semifinal Asian Games 1986. Tapi, Ponirin Meka, Marzuki Nyakmad, Ricky Yakob, dan kawan-kawan, tumbang di tangan tuan rumah, Korea Selatan 4-0. Pada perebutan medali perunggu, Ponirin cs pun dikalahkan Kuwait 5-0. Peringkat keempat 1986 merupakan prestasi tertinggi tim merah putih, di ajang Asian Games. Skuad tim 1986 yang antara lain berisi Ponirin Meka/I Gede Putu Yasa, Yonas Sawor, Marzuki Nyakmad, Zulkarnaen Lubis, Ricky Yakob, Ely Idris, Robby Darwis, dan Robby Maruanaya, merupakan salah satu generasi emas dalam sepak bola nasional. (Ham) JALAN KE 16 BESAR Timnas U-23 Taiwan 0-4 INDONESIA INDONESIA 1-2 Palestina Laos 0-3 INDONESIA INDONESIA 3-1 Hongkong Uni Emirat Arab UEA 0-1 Suriah Timor Leste 1-4 UEA UEA 1-2 China

Tak Setragis Korea Utara, Timnas Putri Indonesia Dihujani Selusin Gol Korea Selatan

Anggota Timnas Sepak bola Putri Indonesia, Zahra Musdalifa (11) tak kuasa menahan airmatanya, usai dibantai 12-0 oleh tim Korea Selatan, dibabak penyisihan Grup A. Laga ini berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, pada Selasa (21/8). (Detik.com)

Palembang- Timnas Sepak bola Putri Indonesia harus mengakui ketangguhan Korea Selatan, usai dilibas dengan skor telak 0-12, dalam lanjutan grup A yang dimainkan di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (21/8). Belum genap lima menit, gawang yang dikawal Vera Lestari dirobek oleh Hyunyoung Lee. Tujuh menit berselang, giliran Moon Mira yang memaksa Vera Lestari memungut bola dari sarangnya, lalu disusul Lim Seonjoo di menit ke-14. Tak berhenti disitu, Moon Mira kembali berulah di menit ke-37, dan menambah pundi-pundi gol Korea Selatan. Tujuh menit sebelum turun minum, Hyunyoung Lee membuat gol kelima Korea Selatan di babak pertama. Setelah jeda turun minum, Korea Selatan yang bermain di atas angin, hingga menambah tujuh gol, yakni Hyunyoung Lee (47″), (71″), (90″); Son Hwayeon (48″); Jang Selgi (67″); dan Ji Soyun (88″), (90+”). Didapati statistik yang dilansir dari laman Asian Games 2018, Korea Selatan sangat mendominasi permainan. Penguasaan bola tim negeri Ginseng mencapai 76% dengan total lama bermain yakni 45 menit. Sedangkan Indonesia hanya mencapai 24% dengan waktu lama bermain 14 menit. Dari segi peluang, Indonesia hanya mampu melesatkan satu tendangan yang terarah selama 2×45 menit. Sementara Korea Selatan, total mencapai 21 tendangan ke arah gawang, dan 12 diantaranya tercipta gol. Meski begitu, nasib Garuda Pertiwi masih sedikit lebih baik, dibandingkan Korea Utara di ajang yang sama. Sehari sebelumnya, cerita lebih tragis dialami Timnas Putri Korea Utara, saat diberondong 0-16 oleh tim putri Cina. Kini, timnas putri Korea Selatan telah mengoleksi 9 poin dari tiga laga yang telah dilakoni. Sebelum membantai Indonesia 12-0, Korea Selatan telah menekuk Taiwan 2-1 dan Maladewa dengan skor 8-0. Atas perolehan yang telah dicapainya, Korea Selatan memimpin akhir klasemen grup A, dan menjadi juara grup. Timnas putri Taiwan yang sukses memenangkan 2 laga, berhasil mengumpulkan 9 poin, dan berhak atas tiket ke fase gugur sebagai runner up grup A mengikuti timnas putri Korea Selatan. Timnas putri Indonesia hanya meraih 3 poin dan berada di urutan ketiga klasemen. Satu-satunya poin didapat Srikandi Indonesia, pada saat melawan Maladewa dengan skor 8-0. Sedangkan saat melawan Taiwan, Timnas putri Indonesia dihajar 4-0. Sedangkan timnas putri Maladewa berada di urutan paling buncit tanpa meraih kemenangan. (Dre) Hasil Grup A Sepak Bola Wanita Asian Games 2018, Selasa (21/8) Indonesia 0-12 Korea Selatan Taiwan 7-0 Maladewa Klasemen Akhir Grup A sepak bola Putri Asian Games 2018 No        Tim          MP   Gol   Poin 1. Korea Selatan     3     22:1   9 2. Taiwan               3     12:2   6 3. Indonesia           3     6:16   3 4. Maladewa           3     0:21   0

Kipsta, Merek Bola Pendatang Baru Dari Eropa

2018 Authentic Decathlon Kipsta F900 Football (DHgate.com)

Sepak bola? Siapa yang tak mengenal sepak bola. Dari semua usia, semua strata pasti tau sepak bola. Nah, banyak unsur yang bisa mempengaruhi pola permainan sepak bola. Dari segi teknis misalnya, ada jersey, sepatu, kaus kaki dan bola itu sendiri. Nah, disini kami akan sedikit mereview –tidak semua aspek–, salah satunya adalah bola. Tanpa bola, para pemain tidak mungkin bisa menendang dan menggiring si kulit bundar. Banyak merk ternama maupun non-ternama yang memproduksi bola, dari nike, molten, bahkan adidas. Namun, disini kita akan membahas bola dari negeri Prancis, yaitu Kipsta. Salah satu tipe bola besutan Kipsta yang paling bagus adalah jenis f-500. Layaknya bola yang digunakan saat Piala Dunia 2018 (Telstar 18), bola ini juga dibuat dengan memakai teknologi thermo-bonded, artinya dari hubungan panel satu ke panel lainnya direkatkan menggunakan panas sehingga membuatnya terlihat lebih rapih dan juga lebih kuat. Bukan lagi di jahit atau di lem. Mungkin ini bisa disebut salah satu kelebihannya. Bola yang diproduksi di Pakistan ini  juga sudah mengantungi legal resmi dari FIFA. Selain itu, Kipsta juga menjalin kerjasama pada klub-klub di Ligue 1 (Prancis), beberapa nama pemain kelas atas seperti Paulo Dybala pernah merasakan bola Kipsta ini. Selain F-500, adapun jenis Kipsta F-100. Nah, kalau ditinjau dari segi kualitas memang terbilang sama, tapi hanya saja soal ukuran. Kalo F-500 di desain untuk pemain profesional, sedangkan F-100 untuk anak-anak usia antara 12-14 tahun. Bola Kipsta ini terbuat dari bahan kantong latex 70%, karet isobutilena isoprena (IIR), butil 30%, poliester 100%, poliuretan 100%. yang dibanderol dengan harga kisaran 150-240 ribu. Saat ini, bola Kipsta hanya bisa didapatkan secara resmi di Decathlon Sport Store di bilangan Alam Sutera, Tangerang. (Dre)