Ajang JSFL 2018, Asah Mental Bertanding Siswa SD Al Fath

JSFL-2018

Tangsel-Ajang tournament sepakbola untuk usia-usia dini, memang sangat diperlukan dengan tujuan dapat menemukan bibit-bibit berbakat yang nantinya dapat menjadi pemain Nasional dan membela timnas Indonesia. Sepertia halnya, JSFL (Jakarta School Football League) yang merupakan liga sepak bola bagi siswa yang mewakili sekolah. Terdapat puluhan sekolah di Jabodetabek ikut bersaing untuk menjadi pemenang. Seperti halnya, SD Al Fath yang baru pertama kalinya mengikuti event JSFL. Pelatih SD Al Fath, Eko Rahmat Hermanto, mengatakan para siswa yang ikut merupakan siswa kelas 3 dan 4. “Ini merupakan tahun pertama kami mengukuti JSFL. Persiapanya kurang lebih 2-3 bulan. Tim kami, terdiri dari siswa kelas 3 dan 4, kelahiran 2007-2009,” ujar Herman, sapaanya kala dihubungi nysnmedia.com, Selasa (30/1) Meski baru pertama kalinya mengikuti JSFL, Al Fath sukses menduduki posisi dua klasemen sementara. Dalam tiga laga, Al Fath meraih dua kemenangan melawan Al Azhar Cikarang dengan skor 6-2 dan menang melawan ACG International dengan skor 9-3. Herman menjelaskan, dengan berpartisipainya Al Fath di JSFL bertujuan untuk meningkatkan mental para siswanya. Selain itu, target tiga besar ingin diraih pasukan Al Fath ini. “Salah satu target kami mengikuti JSFL adalah selain menambah jam terbang bertanding siswa, juga untuk meningkatkan mental bertanding siswa. Target kami bisa peringkat 3 besar di akhir kompetisi,” paparnya. Guna mencapai target tersebut, Herman akan memberikan arahan kepada siswanya disaat bermain agar lebih baik dari segi transisi menyerang dan bertahan. Salah satu orangtua siswa Al Fath, Faiqoh Faqih selalu mendampingi sang anak Moh. Fawwaz Nabih bertanding. Dengan begitu, sang anak akan termotivasi untuk tampil baik. “Tentunya untuk mendukung anak saya dan Al Fath dong. Semoga bisa menjadi juara Al Fath,” ujarnya. (pah)

Turnamen Masih Terbatas, Rully Nere: Pembinaan Usia Dini Di Tangan Asprov

Nivea Men TopSkor

Jakarta- Atmosfir kegiatan sepakbola di Indonesia saat ini, perlahan mulai tertata dengan rapih. Kompetisi dan Turnamen kelompok usia muda mulai ramai dan berjalan dengan baik. Pembinaan ini gencar dilakukan mengejar ketertinggalan dari Negara kuat seperti Thailand dan Vietnam yang baru saja mencetak sejarah sebagai tim Asean pertama yang lolos ke babak final Piala AFC 2018 di China. Seperti yang diutarakan oleh Legenda Timnas Indonesia 80-an, Rully Nere. Rully yang hadir dalam pembukaan Liga Nivea Men TopSkor U-16 mengapresiasi kompetisi ini, guna menambah pengalaman bagi pemain di usia muda. “Ini sangat baik, masih jarang turnamen rutin diusia muda. Dengan adanya turnamen Liga Nivea Men TopSkor U-16, anak-anak bisa menambah jam terbang. Juga, memperkaya mental dan karakter mereka dalam bertanding,” paparnya di Lapangan Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2). Rully mengatakan, dalam membentuk sepakbola Indonesia yang kuat harus bekerjasama dengan elemen-elemen yang mampu meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia. “Misalkan, bekerjsama dengan instansi pendidikan. Jika, membangun sendiri sepakbola Indonesia, itu sangat berat. Sekolah Sepakbola (SSB) hanya wadah dan kompetisi ini sangat baik untuk mereka,” ucapnya. Pembinaan usia muda, terbantu dengan adanya SSB. Namun, SSB hanya menempuh ilmu bermain sepakbola hingga usia 16 tahun. Setelah itu, pemain seolah bingung ingin mengarah kemana. Ini yang masih menjadi kendala di sepakbola Indonesia. Lanjutnya, peran Asosiasi Provinsi (Asprov) disetiap wilayah harus bekerja untuk mencari dan membina atlet-atlet sepakbola yang potensial. “Askot (Asosiasi Kota) dan Asprov harus menjadi landasan tebentuknya para atlet muda. Asprov harus akitf bergerak, menyediakan instrumen pertandingan usia muda,” jelas Rully. (pah)

Lima Bek Tangguh Yang Dimiliki Dunia Sepakbola Indonesia Versi NYSN Media

bek-indonesia

Menjadi seorang defender atau seorang bek dalam pertandingan sepakbola tentunya harus mempunyai fisik yang kuat dan tangguh. Bukan hanya itu, mereka diharapkan bisa mengambil keputusan untuk menggagalkan serangan lawan dengan cara halus. Di luar negeri, legenda seperti Javier Zenetti, Ivan Cordoba, Jaap Stam, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Paolo Maldini merupakan sosok bek tangguh. Namun, di Indonesia juga memiliki bek tangguh yang ditakuti para penyerang. Nysnmedia.com telah mengumpulkan lima bek tangguh asal Indonesia: Fachrudin Wahyudi Aryanto Fachrudin mengawali kariernya sebagai pesepakbola profesional Indonesia bersama PSS Sleman pada tahun 2007 sampai 2012. Pemain kelahiran Klaten, 19 Februari 1989 kemudian hijrah ke klub Madura Utama hingga pada tahun 2012 sampai 2014. Klub papan atas Sriwijaya pun, pernah menggunakan jasa Fachrudin untuk mengawal tembok pertahanan dalam mengarungi kompetisi 2014-2017. Setelah di Sriwijaya selama tiga musim, ia berlabuh ke tim Madura United. Disana, peran Fachrudin tak tergantikan. Tangguhnya Fachrudin dalam mengawal pertahanan Madura United berhasil membawa timnya menembus papan atas klasemen Liga 1. Di level Timnas sendiri, Fachrudin sudah melakoni debutnya pada saat Piala AFF 2012. Kini, ia dipercaya menjadi kapten di Timnas Indonesia. Meski, menjadi seorang bek, Fachrudin kerap mencetak gol. Ahmad Jufriyanto Tohir Ahmad Jufriyanto atau biasa disapa Jupe ini mempunyai syarat komplit menjadi seorang bek. Tak jarang, klub-klub besar dari dalam negeri dan luar negeri tertarik menggunakan jasanya. Jupe pernah membela Persita Tangerang sebagai kota kelahirannya pada tahun 2005-2008, Arema Malang 2008-2009, Pelita Jaya 2009-2010. Pernah juga bolak balik ke tim Sriwijaya dan saat ini membela Persib Bandung. Jupe merupakan bek yang komplit, selain tangguh di lini pertahanan. Jupe juga mempunyai tendangan akurat. Beberapa kali gol nya, terlahir dari tendangan bebasnya. Kini, Jupe pun kerap mengisi di deretan nama pemain Timnas Indonesia. Hansamu Yama Pranata Hansamu Yama Pranata atau yang lebih dikenal dengan Hansamu Yama lahir di Mojokerto, 16 Januari 1995. Sejak kecil, Yama sapaan akrabnya sudah bercita-cita menjadi pemain sepakbola. Bakatnya sudah mulai diasah di SSB Mokokerto Muda pada tahun 2010 hingga 2011. Lambat laun, Yama terus menunjukan peningkatan yang signifikan dan sukses berlatih di Uruguay bersama tim SAD Indonesia. Sejak itu, permainan Yama terus meningkat ditambah mempunyai postur yang tinggi, sehingga Indra Sjafri kepincut jasa Yama di timnas Indonesia U-19. Tak salah pilih, timnas U-19 berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013. Konsisten dalam bermain, mantan pelatih Timnas Indonesia senior, Alfred Riedl juga ingin menggunakan jasa Yama di Piala AFF 2016 meski usianya tergolong masih muda. Kini, Yama tetap setia di tim Barito Putera. Meski, banyak tawaran dari berbagai klub. M Rezaldi Hehanusa – Persija Jakarta Pria yang akrab disapa Bule ini, merupakan pemain Persija Jakarta. Mengisi posisi bek sayap kiri, Bule kerap membantu serangan Persija dengan cepat yang bermain dari kaki ke kaki. Bule juga baru saja dinobatkan sebagai pemain muda terbaik di Liga 1 Indonesia. Pemain kelahiran Jakarta, 7 November 1995 ini mencatatkan diri bermain bagi Persija sebanyak 19 kali bermain, mencetak satu gol dan tiga assist. Tentunya, masih ingat ketika Bule mencetak gol spektakuler pada ajang Sea Games, Kuala Lumpur, Malaysia 2017. Tendangan jarak jauhnya berhasil Indonesia meriah perunggu dan mengalahkan Myanmar 3-1. Permainannya yang sangat sederhana, membuat Bule mendapat sorotan dari pelatih Luis Milla. Ia pun, dipanggil untuk masuk ke timnas U-23 untuk mempersiapkan diri menghadapi Asian Games 2018. Johan Alfarizi Johan Alfarizi merupakan pemain sepak bola Indonesia yang lahir dan besar di Malang. Pemain yang lahir pada tanggal 25 Mei 1990, ini merupakan pemain yang besar dan juga berkembang berkat akademi Arema. Pemain dengan nomor punggung 87 ini memulai karir nya di sebuah SSB Kitaro di Jatigul, Sumberpucung, Malang. Mempunyai identik yang khas pada rambut gondrongnya, pernah dipinjamkan ke Persija Jakarta untuk meningkatkan permainannya. Alhasil, Alfarizi sukses menunjukan perkembangan yang pesat, sehingga Arema menarik kembali. Dari situ, tipe bek sayap yang tenang dan mempunyai akurasi umpan baik membuat dirinya sering membantu penyerangan tim. Dan, Alfarizi juga dipercaya menjadi kapten Arema hingga sekarang.(pah/adt)

Lima Kiper Terbaik Versi NYSN di Liga 1 Indonesia

5-kiper-liga-1

Sosok kiper merupakan benteng terakhir dalam pengamanan menjaga gawang dari ancaman lawan untuk membuat gol. Pentingnya sosok kiper menjadi salah satu faktor penentu dalam sistem pertahanan tim sepak bola. Oleh karena itu, rasanya perlu bagi kita untuk mengetahui siapa saja kiper terbaik yang ada di Liga 1 Indonesia. Berikut ini adalah lima nama penjaga gawang atau kiper terbaik selama Liga 1 berlangsung versi NYSN Media. Berikut nama-namanya: Choirul Huda – Persela Lamongan Sepakbola Indonesia berduka setelah kehilangan satu penjaga gawang terbaiknya yakni Choirul Huda. Huda sapaan karibnya, menghembuskan nafas terakhirnya setelah bertabrakan dengan Ramon Rodrigues saat melawan Semen Padang. Sempat mendapat perawatan dari tim medis, nyawa Huda tak tertolong. Pria kelahiran Lamongan, 2 Juni 1979 ini sepanjang karier sepakbolanya hanya membela satu klub saja yaitu Persela Lamongan. Berbagai penyelamatannya pun, membuat Persela Lamongan pernah bertengger di posisi empat pada Liga Super Indonesia tahun 2011-2012. Berkat penampilan terbaiknya, Huda mendapat panggilan untuk memperkuat timnas Indonesia pada tahun 2014-2015. Di Liga 1 2017 pun, Huda kerap menunjukan penyelamatan terbaiknya meski umurnya sudah tak lagi muda pada usia 38 tahun. Huda merupakan panutan bagi kiper-kiper di Indonesia dan legenda sepakbola Lamongan maupun Indonesia. Muhammad Ridho – Borneo FC Muhammad Ridho punya ambisi besar tahun depan bersama Borneo FC usai mendapatan kontrak baru. Ridho yang musim lalu mencatatkan 106 save di Liga 1, mendapatkan perpanjangan kontrak 2 tahun dari manajemen klub. Kiper kelahiran Pekalongan, 21 Januari ini dinobatkan sebagai kiper terbaik Liga 1 2017. Penampilan dan penyelematannya bersama Borneo FC sangat-sangat mengesankan dari semua pengamat serta pecinta sepakbola Indonesia. Berkat, penampilannya banyak klub untuk menggunakan jasanya bahkan, klub Malaysia disinyalir tertarik merekrut Ridho. Dengan penampilannya yang cemerlang bersama Borneo FC, bukan tidak mungkin Ridho akan masuk dalam skema timnas Indonesia dibawah pelatih Luis Milla. Andritany Ardhiyasa – Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa adalah pemain sepak bola Indonesia yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk seorang penjaga gawang. Andri sapaan akrabnya lahir di Jakarta, 26 Desember 1991. Pernah membela Persik Kuningan (2007) dan Sriwijaya (2008-2010), Andritany pulang untuk membela tim kota kelahirannya yakni Persija Jakarta. Sampai saat ini, Andritany menjadi kiper utama Persija. Di Liga 1, Persija Jakarta menjadi tim paling sedikit kebobolan yakni hanya kemasukan 24 gol. Predikat ini, tak lepas dari penampilan Andritany dibawah mistar. Kini, berkat penampilan yang konsisten dibawah mistar, Andritany menjadi kiper utama Timnas Indonesia asuhan Pelatih Luis Milla. Wawan Hendrawan – Bali United FC Wawan Hendrawal, kiper kelahiran Brebes, 8 Jamuari 1983 ini menjadi kiper terbaik yang dimiliki runner-up Liga 1 yakni Bali United FC. Usia yang tidak muda lagi, Wawan bisa menunjukan penyelamatan terbaiknya kepada kiper-kiper muda. Saat melawan PSM Makasar (6/11), tangguhnya Wawan dibawah mistar membuat pemain PSM Makasar frustasi dibuatnya. Berbagai penyelematan apiknya, membuat Wawan terpilih menjadi “Man Of The Match” dipertandingan tersebut. Awan Setho Raharjo – Bhayangkara FC Kiper muda Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo tampil gemilang saat membawa The Guardian menang tipis 1-0 atas PS TNI di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (3/9) malam. Tercatat, Awan membuat rekor penyelamatan terbanyak dalam satu pertandingan di Liga 1, yaitu sebanyak 14 kali. Kiper kelahiran Semarang, 20 Maret 1997 ini, terus konsisten dibawah mistar Bhayangkara FC. Hingga membuat dirinya menjadi kiper kepercayaan pelatih Simon McMenemy. Penampilannya, tercium oleh pelatih timnas Indonesia, Luis Milla dan memanggilnya pada laga uji coba melawan Kambija, 4 Oktober lalu. Kiper berusia 20 tahun itu bangga mendengar kabar pemanggilannya ke Tim Garuda.(pah/adt)

Tujuh Tahun Geluti Sepakbola, Dhika Berhasil Kibarkan Merah Putih Di Perancis

Andhika Dwi Kartika

Indonesia patut berbangga hati, terkadang mengibarkan nama negara di negara orang lain tidak semudah apa yang kita inginkan. Bahkan ada bahasa yang menyatakan “bahwa keinginan mesti sesuai dengan kemampuan.” Kisah Atlet muda dan bertalenta ini bernama lengkap Andhika Dwi Kartika, ia sudah menjadi kebanggaan orang tuanya, di umurnya yang masih terbilang muda ini sudah berhasil membawa nama Indonesia sampai ke negara Perancis melalui ajang sepakbola Danone. Andhika Dwi Kartika atau yang biasa disebut Dhika ini telah menekuni dunia sepak bola sejak umur 7 tahun. Melalui sekolah sepakbola yang di geluti nya yaitu SSB Salfas Soccer. Dan saat ini Dhika masih tercatat sebagai murid di sekolah menengah pertama SMPN 16 Cikokol, Kota Tangerang “Dari umur 7 tahun langsung ikut SSB, dari hati sendiri terus juga di tambah dukungan dari orang tua. “Ujar Dhika kepada nysnmedia.com, Selasa (28/11/2017). Selain prestasi dari ajang Danone 2016, Dhika juga berhasil mendapatkan 14 trophy dari berbagai ajang perlombaan mulai dari tingkat Kabupaten hingga nasional, dan tidak luput juga dari prestasi dirinya di sekolah yang menjuarai kompetisi Kemenpora se-Kota Tangerang dan timnya mendapat juara 3 serta juara 1 di Kota Tangerang Selatan menggebut bersama tim serpong City. ” Iya saya dan tim berhasil mendapatkan juara se-Kota Tangerang, tapi hanya mendapatkan juara 3, terus juga menjadi juara 1 di Kota Tangerang Selatan ikut sama tim Serpong FC tapi timnya dari anak-anak sekolah aku,”ujar Dhika yang juga memiliki hobi badminton Dengan semua gelar serta prestasi yang sudah di raih oleh atlet muda yang satu ini, tentu Dhika tidak pernah lupa berbagi pengalaman, dhika pun sempat memberikan pesan dan saran untuk pemain – pemain muda yang ingin menjadi pemain berkelas dan berbakat seperti dirinya. “Pesannya sih, mesti rajin latihan, terus berusaha dan tetap semangat, lalu ikuti saja arahan pelatih,”tutupnya.(cil/adt)

UNJ Pesta Gol ke Gawang Tuan Rumah UI 11-0 Pada LIMA Football

ade UNJ pencetak 9 goal

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengunci gelar juara LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 di laga terakhirnya melawan tuan rumah, Universitas Indonesia (UI), Rabu (22/11). Bermain di Stadion UI, Depok, anak-anak UNJ memborbardir sang tuan rumah dengan gelontoran 11 gol tanpa balas. Di babak pertama, UNJ langsung menekan pertahanan UI. Dalam kurun waktu 34 menit, UNJ sudah unggul 5-0. Lima gol tersebut diborong oleh pemain Ade Fajar. UI tak bisa keluar dari tekanan anak-anak UNJ. Beberapa kali serangan berbahaya mengancam pertahanan UI. Hasil di menit 41, Ilham menambah keunggulan menjadi 6-0 sekaligus menutup babak pertama berakhir. Di babak kedua, UNJ terus menekan dan tak mengendurkan serangan. Di menit 50, Ade mencetak gol ke enamnya dan merubah skor menjadi 7-0. Selang beberapa menit kemudian, Gilang Harjian merubah papan skor menjadi 8-0. UI sama sekali tak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya dan hanya menjadi bulan-bulanan serangan UNJ. Menit 64, Ade kembali mencatatkan namanya dan mencetak gol ketujuhnya, sekaligus merubah skor menjadi 9-0. Ade menjadi momok menakutkan bagi pertahanan UI. Hasilnya, di menit 74, kembali Ade mencetak gol ke delapannya dan merubah skor menjadi 10-0. Triple Hattrick (mencetak sembilan gol) berhasil dilesatkan Ade dalam satu pertandingan dalam ajang LIMA Football di penguhujung babak kedua berakhir. Skor 11-0 menjadi milik UNJ dan sekaligus poin UNJ untuk meraih Juara tak bisa dikejar tim lainnya. Pelatih UNJ, Agung Nopari mengatakan, tak mengira pemainnya bisa mencetak 11 gol. Ia hanya, memberikan instruksi untuk tidak membuang peluang. “Kami hanya menekankan untuk menang lebih awal dan juara lebih awal. Jangan menyia-nyiakan peluang yang ada seperti di lima pertandingan sebelumnya. Semua evaluasi dari lima pertandingan kami sebelumnya kami lakukan untuk di pertandingan ini. Karena kami mengira UI akan menyulitkan kami. Ternyata kami bisa meraih 11 gol di pertandingan hari ini,” jelasnya. Dengan raihan ini, UNJ gagah dipuncak klasemen yang tak bisa dikejar tim lainnya. Dan, yang paling mencenangkan gawang UNJ sama sekali belum kebobolan.(pah/adt)

Daya Juang UBL Berhasil Tahan Imbang UMJ di Ajang LIMA Football

ubl-vs-umj

Hari ketujuh LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 mempertemukan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melawan Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta yang berhasil bermain imbang 3-3 di Stadion Universitas Indonesia (UI), Rabu (22/11). UMJ mengawali laga di babak pertama, dengan menguasi jalannya pertandingan. Lini tengah UMJ, bermain sangat baik. Pemain UBL pun, kesulitan untuk mengambil bola dari kaki pemain UMJ. Tak butuh waktu lama bagi UMJ untuk mencetak gol. Melalui sepakan pojok dan kemelut di gawang UBL, Alfin Alfani berhasil mengubah papan skor menjadi 1-0. UBL yang tertinggal 1-0, mulai bermain menyerang. Namun, kordinasi yang kurang apik dari pemain UBL menjadi sia-sia. Justru, UMJ yang mampu menambah keunggulan menjadi 2-0. Berawal dari tendangan bebas, Ryan Maulana berhasil memperlebar jarak keunggulan UMJ. UBL terus berusaha untuk memperkecil ketinggalan. Upaya anak-anak Budi Luhur berbuah manis. Rizky Hanafi berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1. UMJ terus melakukan serangan, dipenghujung babak pertama Satriatama merubah papan skor menjadi 3-1 dan menutup babak pertama dengan keunggulan UMJ. Di babak kedua, UBL yang tertinggal dengan defisit dua gol terus mencoba mencetak gol. UMJ yang sudah unggul, bermain dengan aman dan sesekali melakukan serangan-serangan berbahaya. Barulah di menit 62, UBL berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 3-2 melalui gol Muhammad Fachdilah Amir. Gol dari Fachdilah, menjadi pelecut semangat pasukan Budi Luhur. Tak berselang lama, Fachdilah kembali mencetak gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Skor 3-3 pun, bertahan hingga pertandingan usai. Pelatih UBL, Agus Setiawan mengapresiasi semangat dan daya juang pemain untuk menyamakan kedudukan. “Kami sudah membaca permainan UMJ. Mereka bagus di serangan balik. Sebenarnya kami juga menerapkan counter attack, dan itu cukup berhasil. Semangat pemain di babak pertama agak kendor. Di babak kedua, kami hanya meningkatkan semangat para pemain saja,” ujar Agus Setiawan, pelatih UBL. Sementara itu, pelatih UMJ, Lebry Hidayatulloh, mengungkapkan lemahnya konsentrasi para pemainnya menjadi kendala dan memupuskan UMJ meraih tiga poin. “Dengan skor imbang ini, kami tetap optimistis unggul dari UBL karena selisih gol kami lebih besar dari mereka,” ucap Lebry.(pah/adt)

Ingin Tampil Prima Pada Laga JSFL 2017, Tim SD Islam Azmia Lakukan Persiapan Khusus

SD-Azmia

Jakarta School Football League (JSFL) merupakan ajang kompetisi sepak bola antar sekolah di Jakarta. Salah satu peserta yang mengikuti kompetisi ini adalah tim sepak bola SD Islam Azmia U-10 dan U-12. Coach Ahmad, selaku pelatih merasa terkejut, ketika diajak untuk mengikuti kompetisi internasional ini. “Saya juga kaget waktu diajak masuk di JSFL. Ada orang tua murid disini yang mengajar di Singapore Internasional School. Dia nawarin main di JSFL dan alhamdulilah U-12 dapat sponsor dan didaftarkan di JSFL. Makanya saya senang dengan U-12, cara bermainnya dan paham waktunya bercanda dan serius.”ujarnya kepada nysnmedia.com Bukan tanpa alasan, Tim sepak bola yang dibentuk pada bulan Oktober 2016 ini, pernah mendapatkan juara 1 dan 2 pada kompetisi yang diadakan di Mutiara Harapan Islamic School. Selain itu, Coach Ahmad pun mempersiapkan kondisi fisik dan pola khusus untuk menghadapi turnamen di JSFL 2017. “Ya, kita butuh persiapan yang lebih khusus lagi, karena lawannya juga berbeda dan banyak sekolah yang lebih bagus mainnya. Lawannya juga lebih susah, makanya kita focus persiapannya, dan lebih matang. Saya lebih menyorot ke persiapan fisik, posisi dan pola permainan, biar enak juga dilihat penonton dan pemain lain. Agar enak, bukan hanya asal ada bola ngumpul semua dan dikejar,”ucapnya Melihat bakat yang ada pada tim sepak bola SD Islam Azmia, Coach Ahmad pun berharap bisa membawa tim U-10 maupun U-12 ke ajang nasional dan internasional. “Saya melihat prestasi anak-anak ini bagus dan punya bakat semua. Dari segi skill juga bagus semua. Saya juga tengah mempersiapkan mereka untuk main ke liga. Saya pengen ikutin anak-anak ini pada kompetisi di Sekolah Sepak Bola (SSB). Karena saya ingin mereka bagus dan bukan hanya antar sekolah SD tapi lebih ke nasional,”harap Ahmad(put/adt)

Akhirnya Tim UII Yogyakarta Berhasil Raih Tiga Poin Pertamanya

UII Yogyakarta vs Usakti LIMA Football 2017

Setelah sempat menelan kekalahan dibeberapa pertandingan, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akhirnya berhasil meraih poin sempurna di lanjutan LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017, setelah mengalahkan Usakti dengan skor 3-1 di Stadion UI, Depok, Senin (20/11). Di babak pertama, pertandingan berjalan dengan keras. Beberapa kali, benturan keras tersaji. Di menit 14, tim UII yogyakarta mendapat hadiah tendangan bebas setelah pemain Usakti melanggar keras pemain UII. Reza yang mengambil eksekusi tendangan bebas, melakukannya dengan sempurna. Tendangan melengkungnya, berhasil merobek jala Usakti dan merubah skor menjadi 1-0. UII kembali memperlebar jarak. Solo run, Tesar di menit 31 berhasil mengelabui penjaga gawang Usakti dan menambah skor menjadi 2-0. Tertinggal 2-0, Usakti mulai meningkatkan permainan. Hasilnya, dipenghujung babak pertama, Rizky Satrio memperkecil keunggulan menjadi 2-1. Di babak kedua, Usakti dan UII sama-sama bermain menyerang. Beberapa peluang tercipta dari kedua kesebelasan. Usakti yang berusaha mengejar ketinggalan untuk menyamakan kedudukan, justru kembali kecolongan. Di akhir babak kedua, tim UII yogyakarta memastikan kemenangan dengan skor 3-1 melalui gol Ahmad Saulung. Dengan kemenangan ini, UII meraih kemenangan pertamanya di LIMA Football. Pelatih UII, Akhsin Yosida mengatakan, kepada pemainnya agar bermain pantang menyerah. Dan, strategi yang diterapkanya terbilang cukup ampuh “Tadi kami bermain dengan formasi 4-4-2, dengan dua striker. Alhamdulillah hasilnya positif. Saya tekankan agar pemain bermain pantang menyerah. Saya sangat puas dengan pertandingan ini. Yang terpenting sekarang yaitu pemulihan fisik para pemain karena besok mereka harus bermain lagi,” ungkap Akhsin. (pah/adt)

Hari Kelima LIMA Football, UNJ Masih Terlalu Tangguh Bagi Rivalnya

UNJ vs UPH LIMA Football 2017

Gelaran LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 sudah memasuki hari kelima yang berlangsung di Stadion UI, Depok, Senin (20/11). UNJ yang berhasil menggeser puncak klasemen dari tuan rumah UI, bertemu dengan UPH. Dan, UNJ berhasil meraup poin penuh kembali setelah menang dengan skor 2-0. Di babak pertama, UNJ langsung menggebrak pertahanan UPH. Pertahanan UPH pun, harus pontang panting untuk menahan gempuran anak-anak UNJ. Hasilnya, di menit 25, UNJ membuka skor melalui sepakan keras Darnus Tabuni dan merubah skor menjadi 1-0. Meski UNJ menekan terus menerus, tak membuat UPH rela dibombardir. UPH mengancam melalui serangan balik cepat. Namun, kordinasi yang kurang membuat peluang UPH terbuang sia-sia. Skor 1-0 pun mengakhiri babak pertama untuk keunggulan UNJ. Di babak kedua, pertandingan terbilang monoton. UNJ pun, merasa cukup puas dengan skor 1-0. Sedangkan, UPH belum mampu menembus pertahanan UNJ. Baru tambahan waktu normal, UNJ menambah keunggulan melalui Ade Fajar dan merubah skor menjadi 2-0, sekaligus menutup pertandingan. Dengan kemenangan ini, UNJ masih gagal duduk di puncak klasemen LIMA Football 2017. Pelatih UNJ, Agung Nopitra mengatakan, para pemain UNJ masih lemah dalam penyelesaian akhir. Dan, akan menjadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya. “Pertandingan tadi cukup dramatis. Hari ini kami bertemu lawan yang sama kuat dengan lawan sebelumnya. Hal yang harus kami evaluasi dari pertandingan tadi masih tetap di penyelesaian akhir memanfaatkan peluang,” ungkap Agung. Sementara itu, Kapten UNJ, Muhammad Faisal Hammam (14) mengatakan, bahwa dirinya tidak menemukan kesulitan untuk mengarahkan teman-teman satu timnya. “Tidak ada kesulitan karena kami sudah banyak berlatih. Hanya di awal-awal pertandingan komunikasi masih canggung. Saya hanya menekankan untuk tetap tenang dan jangan menjadi bebab pikiran,” tuturnya. Pertandingan sebelumnya, UNJ mampu mengalahkan UPH dengan pertandingan penuh drama dengan skor 1-0, Minggu (20/11). (pah/adt)

UBL Menang Tipis Atas UII Yogyakarta Di Laga LIMA Football 2017

UBL-vs-UII-Yogyakarta-LIMA-Football

Kesebelasan Universitas Budi Luhur (UBL) mampu mendulang poin penuh di laga LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017, dengan meraih kemenangan tipis 1-0 atas Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, melalui gol semata wayang pemain Gilang di menit 16. Hujan yang mengguyur Stadion Universitas Indonesia, Kamis (16/11), tak membuat surut kedua kesebelasan untuk bermain dengan penuh semangat. Di babak pertama, kedua kesebelasan terus memeragakan permainan apiknya. Namun, kondisi lapangan yang basah membuat aliran bola sulit untuk di kontrol oleh para pemain. UII yang mengambil aliran serangan terlebih dahulu, harus kecolongan di menit 16. Gilang akhirnya menjadi aktor gol UBL dan membuat skor berubah menjadi 1-0. Tertinggal, UII terus berusaha untuk menyamakan kedudukan. Kedisiplinan anak-anak Budi Luhur dalam bermain, membuat UII kesulitan. Skor 1-0 pun, berakhir hingga turun minum. Di babak kedua, UBL yang sudah unggul 1-0 mencoba bermain dengan tenang. Sementara, UII masih mencari cara untuk membongkar pertahanan UBL. Peluang demi peluang tercipta dari kedua kesebelasan. Lagi dan lagi, aliran bola yang berubah menjadi cepat dikarenakan hujan menjadi faktor kesulitan bagi para pemain. Hingga waktu normal 90 menit, UII tak bisa menyamakan kedudukan. UBL pun, mampu mengamankan tiga poin penuh. Asisten pelatih UBL, Adi Pratomo mengatakan, UII membuat para pemainnya bekerja ekstra keras. Terlebih, UBL baru pertama kali bertemu dengan UII dan belum mengetahui cara bermain anak-anak dari Kota Gudeg ini. “Mengingat duel ini merupakan kali pertama tim sepak bola UBL bertemu dengan UII, kami tidak tahu permainan UII seperti apa. Pada permainan tadi, UII cukup memberikan tekanan,” tambahnya. Meski mendulang poin penuh, Adi mengungkapkan masih banyak yang harus di evaluasi oleh tim UBL. “Tadi kami masih longgar dari segi pertahanan. Namun, setiap ada peluang sekecil apa pun, kami usahakan untuk mencetak gol. Beruntung kami dapat menciptakan sebuah gol di pertandingan tadi,” ucap Adi. Di pertandingan selanjutnya, UBL akan bertemu dengan UPH, Sabtu (18/11) di Stadion UI, Depok.(pah/adt)

Menang Telak, UI Puncaki Klasemen Sementara LIMA Football

Univesitas UPH (Seragam Merah) Menghadapi Universitas Indonesia (Seragam Kuning) di Ajang LIMA Football, Stadion UI, Depok, Kamis (16/11)

Sang tuan rumah, Universitas Indonesia (UI) tampil gemilang di laga pembuka LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 dengan mengalahkan pasukan Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan skor 4-0 di Stadion UI, Depok, Kamis (16/11). Empat gol yang disarangkan UI ke gawang UPH yakni melalui pemain Septia yang mencetak dua gol di babak pertama, Diki dan Janiarto di babak kedua. Sejak wasit meniupkan peluit di babak pertama, UI yang menjadi tuan rumah langsung tancap gas. UPH yang mencoba meredam dan berusaha melancarkan serang balik cepat. Melalui serangan yang rapih, UI berhasil mencetak gol di menit 29. Tendangan keras Septia, mampu merobek jala gawang UPH dan membuat papan skor berubah menjadi 1-0. Unggul 1-0, membuat anak-anak UI tampil menekan. UPH yang tampil dibawah tekanan, mencoba bermain sabar dan memaksimalkan serangan balik. Di penghujung babak pertama berakhir, Septia kembali mencetak gol keduanya dan menutup babak pertama dengan skor 2-0. Di babak kedua, tuan rumah yang sudah unggul 2-0 tak mengendurkan serangan. Hasilnya di menit 48, Diki mampu memperlebar keunggulan UI menjadi 3-0. UPH yang tertinggal jauh, mulai kehilangan fokus dalam bermain. Hal ini, mampu dimanfaatkan baik oleh pemain UI. Pada menit 66, UI kembali menjauh dengan skor 4-0. Kali ini, Janiarto yang ikut menyumbangkan namanya dalam pencetak gol. UPH yang tertinggal jauh tak bisa memperkecil ketinggalan. Skor 4-0 untuk UI pun, bertahan hingga usai. Dengan kemenangan ini, UI berhasil memuncaki klasemen sementara LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017. Asisten Pelatih UI, Ahmad Fakhrillah Yahya mengucap syukur atas kemenangan yang diraih anak asuhnya. Apalagi di tahun ini, UI menargetkan juara di rumah sendiri. “Kami berlatih terus menerus untuk LIMA Football ini. Sebenarnya UPH bermain bagus juga, tapi kami terus berusaha untuk dapat meraih poin dan menjadi juara di sini,” ungkap Ahmad. Di pertandingan selanjutnya, UI akan berhadapan dengan tim asal Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jumat (17/11).(pah/adt)

Resmi Dibuka, Ajang LIMA Football Di Fokuskan Untuk Pembinaan Membangun Karakter

Pembukaan-LIMA

Liga Mahasiswa (LIMA) merupakan suatu event bagus untuk mengasah bakat mahasiswa di cabang olahraga. Sepakbola yang merupakan event perdana di LIMA, secara resmi dibuka oleh tendangan bola yang dilakukan perwakilan LIMA, Azwar Mukhlis dan Kepala Sub Bidang Olahraga dan Kepedulian Masyarakat UI, Albert Pj Roring serta peniupan peluit tanda dibukanya kompetisi ini oleh Mustafa Umarella wasit terbaik Piala Presiden, Kamis (16/11) di Stadion UI, Depok. Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh seluruh peserta, perangkat pertandingan, perwakilan LIMA, Azwar Mukhlis dan Kepala Sub Bidang Olahraga dan Kepedulian Masyarakat UI, Albert Pj Roring. Tak hanya itu, para perangkat pertandingan mengucapkan janji wasit serta M Ibnu perwakilan student athlete asal kampus UI, turut mengucapkan janji atlet yang diikuti oleh seluruh student athlete peserta LIMA Football 2017. Dalam sambutannya, perwakilan dari LIMA, Azwar Mukhlis menegaskan kepada seluruh peserta agar bermain dengan tenang. Dan, jadikan ajang LIMA Football sebagai ajang pembinaan. “Bermainlah tanpa terpancing emosi. Turnamen ini merupakan ajang pembinaan. Gelar juara di LIMA Football ini hanya bonus, jangan jadikan tujuan utama. Jadikan ini ajang pembinaan untuk kalian,” jelas Azwar. Sementara itu, Kepala Sub Bidang Olahraga dan Kepedulian Masyarakat UI, Albert Pj Roring mengatakan, bahwa dalam setiap kompetisi menang kalah itu hal yang biasa. Namun, yang paling penting yakni membangun karakter. “Bertandinglah dengan nilai luhur olahraga, yaitu semangat pantang menyerah, kerja sama, dan respek,” tegas Albert.(pah/adt)

Nivea Men TopSkor Cup U-16 Dipantau Pelatih Timnas Fakhri Husaini

Direktur-TopSkor-Indonesia,-Yusuf-Kurniawan

Mempunyai visi yang sama dalam meningkatkan dan memajukan persepakbolaan di usia dini, Nivea Men dan TopSkor menggelar tournament Nivea Men TopSkor Cup U-16 yang berlokasi di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (11/11). Tournament ini diikuti 22 perpaduan antara Sekolah Sepakbola (SSB) dan sekolah formal nasional dan internasional (SMU/SMK) dari wilayah Jabodetabek. Total pemain & tim ofisial yang terlibat di kompetisi ini sekitar 650 orang. Direktur TopSkor Indonesia, Yusuf Kurniawan menjelaskan, bahwa Nivea Men dan TopSkor mempunyai visi sama dalam mengembangkan bakat sepakbola muda. Tak hanya tournament saja, dalam event ini juga digelar coaching clinic. “NIVEA MEN dan TopSkor memiliki visi yang sama untuk mengembangkan bakat anak-anak muda Indonesia. Selain dukungan penuh 1 bulan ke depan, kami juga menyediakan coaching clinic dan juga hadiah khusus kepada setiap pemain terbaik (Man of The Match) di setiap pertandingan,” papar pria yang biasa disapa Bung Yusuf ini. Bung Yusuf yang juga komentator sepakbola ini, berharap dengan kompetisi ini para pemain dapat memberikan dan menunjukan bakat mereka. Karena, event ini akan dipantau oleh Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini. “Kami berharap, melalui apresiasi ini, para peserta makin bersemangat menunjukkan kemampuan mereka. Apalagi ajang ini akan dipantau oleh pelatih Tim Nasional U-16 dalam rangka mencari pemain potensial untuk dipersiapkan menuju putaran final Piala Asia U-16 tahun 2018,” jelasnya. NIVEA MEN, yang merupakan merek perawatan kulit pria terkemuka di dunia, bekerja sama dengan TopSkor untuk menyelenggarakan kompetisi sepakbola. Ajang ini juga nantinya akan diikuti oleh, para pemain Timnas U-16, sebut saja Rendy Juliansyah dan Ahmad Rusadi yang akan membela panji ASIOP Apacinti. Ada pula Andre Oktaviansyah (Pelita Jaya), Yudha Febrian (Cibinong Putra), Yadi Mulyadi, Hamsa Lestaluhu, Sukrayatul Fajra, dan Ahluz Dzikri (ASAD Purwakarta). Nantinya, pertandingan akan digelar dengan sistem setengah kompetisi dimana ke-24 peserta akan dibagi ke dalam enam grup. Juara dan runner-up grup (12 tim) serta empat peringkat tiga terbaik akan lolos ke fase 16 besar hingga selanjutnya bersaing hingga final. Presiden Direktur PT Beiersdorf Indonesia, Holger Welters, mengatakan Nivea Men yang juga menjadi sponsor klub raksasa Spanyol, Real Madrid sangat bangga dalam event ini. Dan, Nivea Men siap membantu mempersiapkan generasi muda untuk mengasah bakatnya. “NIVEA MEN sebagai merek perawatan kulit terkemuka di dunia dan juga sebagai sponsor resmi klub sepakbola internasional REAL MADRID, sangat bangga dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini karena kami mendukung penuh pertumbuhan sepak bola di Indonesia dalam hal ini mempersiapkan generasi muda untuk dapat mengeksplorasi potensi mereka semaksimal mungkin dalam olahraga sepak bola,” ujar Holger. Sementara itu, Marketing Direktur PT Beiersdorf Indonesia, Tomasz Schwarz menjelaskan, Nivea Men sangat cocok untuk pemain sepakbola. Sehabis bermain, para pemain membutuhkan wajah yang cerah dan badan yang segar. “NIVEA MEN menyadari sepakbola memang aktivitas yang maskulin dan menyenangkan, namun wajah dan badan kita pun harus menghadapi situasi yang berat. Sebut saja, minyak yang berlebih, tanah kotor, debu, keringat berlebih, lumpur, terik matahari, dan sebagainya, situasi yang pasti dialami juga oleh para pemain NIVEA MEN TopSkor Cup nantinya. Dengan demikian, kita semua sama-sama membutuhkan produk perawatan kulit, seperti sabun muka dan deodoran, yang memang benar-benar efektif untuk membersihkan secara menyeluruh dan juga melindungi dari bau badan,” pukasnya.(pah/adt)

PSSI Luncurkan Buku Tentang Pembinaan Sepakbola Di Indonesia

danurwindo-01-ist_a39582e

PSSI merilis buku tentang pembinaan sepakbola di Indonesia. Buku yang memiliki 166 halaman ini berisikan tentang sejarah sepakbola di Indonesia dan cara membina pemain-pemain muda dari usia 6 hingga 19 tahun. Buku ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk membangun sepakbola di Indonesia. Peluncuran buku yang dilaksanakan pada 9 November lalu diselenggarakan di Kantor PSSI, Grand Rubina, Kuningan, Jakarta Selatan. Direktur Teknis PSSI yang menjadi salah satu penulis, Danurwindo menuturkan ajakan kepada seluruh pihak untuk membangun dan peduli terhadap sepakbola Indonesia. “Kami mengajak semua pihak yang peduli dengan sepakbola di Indonesia untuk bersama-sama menyebarkan buku ini. Sehingga tercetak banyak pelatih berkualitas untuk mendidik lebih banyak pemain muda, dan akhirnya akan membentuk tim nasional Indonesia seperti yang kita harapkan,” tutur Danurwindo. Buku tentang pembinaan sepakbola di Indonesia yang memiliki 6 bab ini, akan menjelaskan bagaimana melakukan latihan yang baik sesuai dengan umur para pemain. Danurwindo juga berharap para pelatih dapat menerapkan pola latihan yang baik agar perkembangan pemain akan maksimal dan pemain dapat mengambil keputusan dalam sepakbola, tidak hanya mengandalkan skill. “Pemain sekarang ini tidak hanya harus punya skill yang bagus, tapi juga cerdas. Mereka harus belajar aksi-aksi sepakbola dengan mengambil keputusan yang tepat,” ucap Danurwindo. Buku ini juga sudah mulai disosialisasikan dalam kursus pelatihan lisensi D dan sudah menjangkau ratusan pelatihan akademi dan sekolah sepakbola sejak awal tahun 2017. PSSI berencana akan memprioritaskan guru SMP secara bertahap dan akan di mulai pada 12 November 2017 kepada 90 guru di Sawangan Depok. PSSI akan tetap melakukan kerja sama kepada berbagai pihak akan buku tentang pembinaan sepakbola di Indonesia ini dapat cepat menyebar luas ke seluruh Indonesia.(put/adt)

Warga Cisauk Menggelar Turnamen Sepak Bola U-12, Untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda

Sinyal-FC-tim-A

Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ke-89 pada 28 Oktober mendatang, warga Kecamatan Cisauk menggelar turnamen sepak bola U-12 di lapangan Sinyal Cisauk, Sabtu, (14/10/2017). Selama 19 hari kedepan, pertandingan akan berlangsung dan di ikuti oleh 16 tim. Awaludin Alkhudlori selaku ketua pelaksana mengatakan, pertandingan sepak bola U-12 ini dilakukan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda ke-89 pada Oktober mendatang. “Pertandingan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sumpah pemuda ke-89 dan diikuti sebanyak 16 tim sepak bola dikelompok umur 12 tahun,” ujar Awal. Turnamen yang disponsori oleh UT 2000 ini mendapatkan respon yang luar biasa oleh warga sekitar. Sementara itu, Roysadi selaku pelatih mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih kepada UT 2000 yang sudah memberikan sponsor untuk turnamen sepak bola U-12 di daerahnya, sehingga kedepannya terus berjalan dengan baik. “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada UT 2000 yang sudah memberikan sponsor buat tim kami, ya walaupun pada pertandingan pertama dan kedua unggul dan sedikit berat. Selain itu tim kami jadi tambah percaya diri,” ungkap Roysadi. Sebelumnya pada pertandingan ke-2, tuan rumah Sinyal FC tim A dipertemukan dengan PSCS dan dimenangkan oleh tuan rumah dengan score 6-0. (pah/adt)

Lakukan Latihan-Latihan Ala Lionel Messi Ini Agar Kamu Bisa Mencetak Banyak Gol

“Lionel Andrés Messi” merupakan pesepak bola asal Argentina yang memiliki kemampuan dribbling luar biasa. Siapa yang tidak tau nama “Messi”, Ia sudah terkenal di kanca dunia. Bahkan kemampuannya sering disebut sebagai titisan dari legenda “Diego Maradona Baru”. Hingga saat ini posisi sebagai penyerang utama di FC Barcelona tak tergantikan. Messi sangat berpengaruh bagi rekan 1 tim mereka dalam meraih kemenangan. Tidak sampai disitu, pelatih Arsenal Arsen Wenger pun sampai-sampai menyebutnya sebagai pemain yang bukan berasal dari bumi (Alien). Wow banget bukan?! pasti banyak dari kamu yang penasaran seperti apa sih latihan yang Ia jalani sampai menjadi hebat seperti itu. Nah, ini dia nih disimak, latihan ala Lionel Messi menurut lansiran dari hipwee.com : Ternyata, sedari kecil Lionel Messi sudah Menghabiskan Waktunya Dengan Bermain Bola Cara Messi cukup sederhana untuk menjadi hebat seperti sekarang ini, yaitu mencintai permainan itu. Dari usia tiga tahun Ia sudah cinta, sampai-sampai bermain bola tiap pagi-sore-malam hari. Bahkan saat di dalam rumah, Ia melibatkan bola juga. Begitulah kebiasaan Messi sejak kecil, kamu bisa mempraktekkannya juga yaitu dengan kegiatan kamu dan bola menyatu. Misal, saat kamu sedang berjalan, cobalah sambil menggiring bola atau berlari sambil jogging. Dengan itu kamu dapat melatih dasar – dasar  tekhnik kamu agar lebih terbiasa dan keseimbangan kamu tanpa disadari akan meningkat loh! 2. Messi Hanya butuh ruang Untuk Mengecoh Lawan Cara cerdas yang dimainkan Messi setelah mendapat operan bola yaitu dengan menggiring bola secara perlahan menuju lawan. Mengapa begitu? tujuannya agar bola tidak terlalu jauh dari jangkauan dan tidak mudah direbut lawan. Menggiring bola secara perlahan seperti itu,  dipastikan lawan tidak mudah menebak apa langkah selanjutnya. Selain itu, mengamati ruang pergerakan lawan yang akan merebut bola darinya juga sama penting untuk dilakukan. Nah, jika kamu penerus taktik Messi, setelah menerima operan dari rekanmu giring bola tersebut secara perlahan, biarkan lawan menduga-duga apa yang akan dilakukan. Setelah itu, berikan dorongan ke arah yang berlawanan dengan arah kemiringan badan si lawan. Gerak cepat dan daya kejut yang sering dilakukan Messi membuat lawanmu pasti tertinggal beberapa langkah di belakangmu.. 3.  Fokus Latihan Cardio Untuk Meningkatkan Kecepatan dan Memperkuat Otot-Otot Kaki Untuk memiliki skill menggocek/dribbling mematikan ala Lionel Messi, kamu bisa menerapkan dengan  rutin latihan cardio. Kamu bisa mencoba lari jogging dan althetic setiap hari. Kemudian, latihan squat atau lari dengan rintangan ban dan cone, untuk memperkuat kaki yang lemah. Latihlah body balance kamu, agar badan kamu lentur saat menggiring bola. Berlatihlah mengontrol bola dengan kaki bergantian hingga bisa mengontrol bola tanpa melihat posisi bola tersebut. Ajak temanmu latihan 1 vs 1 untuk membantu timing yang tepat, misal saat berbelok mengecoh lawan. 4. Latihan Tendangan Bebas Terakurat Ala Lionel Messi Yang Terkenal Tendangan bebas (free kick) adalah kunci rahasia kehebatan Lionel Messi. Menurut Hipwee.com, Messi membeberkan rahasianya berlatih tendangan bebas yaitu dengan tanpa sepatu atau alas kaki. Kata pemain yang dijuluki Messiah itu seperti lansiran dari Hipwee.com: “Saya merasa lebih nyaman menendang bola tanpa menggunakan sepatu, dengan telanjang kaki.” Coba deh main bola tanpa menggunakan alas kaki.. Selain itu, dengan melihat tutorial video free kick yang banyak tersebar di internet berulang kali juga bisa loh mengasah ketajaman tendangan bebas kamu. Jika kamu rajin berlatih, pasti kamu bisa menyamai kelas permainan free kick Messi! 5.  Mencetak Goal Dalam Situasi Sulit dan Dinobatkan Sebagai Pemain Pencetak Goal Terbaik Eropa, Bagaimana Caranya? Jadi kiper Lionel Messi tetap fenomenal! via hipwee.com/ goal.com Goal Lionel Messi memang memukau di setiap pertandingan, insting dan naluri yang Ia gunakan memang luar biasa. Salah satunya saat kiper sekelas Manuel Never mampu dikelabui dengan tendangan chip khas Messi. Kamu pasti bisa juga kok melakukannya. Jadi, saat kamu berhadapan dengan kiper lawan, tendangan kamu harus sekuat-kuatnya tetapi jangan berlebih power juga karena nanti akan melambung ke atas. Fokus dengan tujuan untuk mencetak goal bukan untuk mengagetkan lawan. Tendanglah ke sudut – sudut gawang yang tidak bisa di jangkau kiper lawan. Gunakan instingmu agar bisa membaca pergerakannya. Saat kiper terlalu maju dari gawang, Kamu bisa melakukan chip, serta mengarahkan tendangan bola ke sudut tangan kiper yang lemah . Untuk menjadi pemain sepak bola profesional layaknya Lionel Messi tanamkan untuk disiplin latihan dan paling penting jangan mudah menyerah! Itu tadi bro, tips latihan ala Lionel Messi.. semoga bisa membantu kamu menjadi pemain hebat nan profesional layaknya Messi. Semangat!! You have to fight to reach your dream. You have to sacrifice and work hard for it. -Lionel Messi-  

Bekali Jiwa Sportifitas Sejak Dini, PJ Fun Festival 2017 Di jadikan Ajang Ketangkasan

pj-funfestival-2017

SD (Sekolah Dasar) Pembangunan Jaya kembali menyelenggarakan PJ Fun Festival 2017 bertema ‘Asah Bakat dan Junjung Sportivitas Untuk Meraih Prestasi’ dengan berbagai macam kegiatan, seperti lomba sepak bola mini tingkat TK dan SD, mewarnai dan juga ketangkasan. Kegiatan yang diikuti oleh 455 siswa TK dan SD di wilayah Jabodetabek ini berlangsung hingga Sabtu (7/10) di SD-SMP Pembangunan Jaya Bintaro Jaya. Dalam sambutannya, Principal Yayasan Pendidikan Jaya (YPJ) Indira Sunito mengucapkan rasa terima kasih kepada para guru pendamping dari sekolah lain yang turut berpartisipasi dalam PJ Fun Festival ke-17. Selain itu, wanita yang sebelumnya aktif di Labschool ini juga memaparkan kepada ratusan peserta yang berada di hadapannya untuk menanamkan kejujuran agar menjadi anak yang hebat di masa yang akan datang. “Dengan adanya pertandingan ini, sejak dini anak-anak diajarkan berlatih dan bekerja secara tim serta siap menerima kekalahan. Harus menjunjung tinggi sportifitas,” ujarnya. Selain silahturahmi, ia berharap yang terpenting adalah membangun konsep yang baik sejak kecil dan saling memberikan informasi yang baik. Sementara Ketua Panitia PJ Fun Festival 2017, Dimas Sasongko dalam sambutannya mengatakan, para peserta yang masih duduk di TK dan SD mampu mengasah bakat mereka. Bahkan, nantinya bisa mencapai level internasional dan membela Timnas Indonesia. “Terdapat 19 tim TK yang akan berlaga di ketangkasan dan mini soccer dan tim SD 21 tim termasuk putra dan putri yang akan bertanding. Saya berharap para peserta tidak berjuang hanya sampai disini. Namun dapat berlaga hingga menjadi timnas Indonesia,” tutur Dimas. (pah/adt)

Menang 3-1 Lawan Kamboja, Milla Puas Dengan Performa Timnas Indonesia

Septian David Maulana (29) setelah menjebol gawang lawan sekaligus memperkuat kemenangan dengan skor 3-1 melawan kamboja (10/5). Foto: NYSN Media/Ivan Anwar

Performa timnas Indonesia yang apik berhasil mengalahkan Kamboja dengan skor 3-1 pada laga persahabatan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10/2017). Gol kemenangan tim Merah Putih dicetak oleh Lerby Eliandry pada menit ke-31, Rezaldi Hehanusa (34′), dan Septian David Maulana (29′). Adapun satu-satunya gol Kamboja dicetak oleh Chan Vathanaka pada menit ke-48. Di babak pertama, Indonesia menguasai pertandingan dengan baik. Pada 10 menit babak pertama, Rezaldi Hehanusa atau Bule mendapat peluang emas melalui tembakan kerasnya, namun masih bisa ditepis kiper Kamboja. Setelah Bule, giliran pemain Sea Games 2017 yang lainnya yakni Septian David Maulana yang mendapat peluang pada menit 17. Namun, bola hasil tendangannya masih bisa ditepis kiper lawan. Indonesia terus mengurung pertahanan Kamboja. Kecepatan Andik dan Febry menjadi momok bagi pemain bertahan Kamboja. Di menit ke-30, sepakan bola placing Andik Vermansah masih membentur mistar gawang. Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang melalui sundulan Lerby Eliandry di menit 31, setelah mendapatkan umpan pojok dari Febry. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Indonesia. Tiga menit berselang, Rezaldi berhasil menggandakan keunggulan timnas Indonesia lewat golnya pada menit ke-34. Soloran Andik, di sektor kiri mampu dimanfaatkan Rezaldi menjadi gol. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Milla merotasi pemain dengan memasukkan Ilham Udin Armaiyn dan Fadil Sausu untuk menggantikan Taufik dan Andik Vermansah. Di menit awal babak kedua, fokus pemain bertahan Indonesia hilang. Chan Vathanaka berhasil memanfaatkannya untuk mencetak gol pada menit ke-48. Skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan Indonesia. Tak perlu lama bagi Indonesia untuk memperlebar jarak. Tendangan keras mendatar kaki kanan Septian David Maulana berhasil memperlebar keunggulan Indonesia menjadi 3-1 pada menit ke-49. Setelah itu, Irfan Bachdim dan Evan Dimas dimasukkan Luis Milla untuk menggantikan Septian David Maulana dan Lerby Eliandry pada menit ke-64. Luis Milla kembali memasukkan pemain, Rizky Pora dan Stefano Lilipaly masuk pada menit ke-77 untuk menggantikan Febri Hariyadi dan Fadil Sausu. Kapten Indonesia, Fachrudin, juga diganti pada menit ke-79 diganti oleh Ricky Fajrin. Stefano Lilipaly sempat mendapatkan peluang emas pada menit akhir pertandingan. Sayang, tendangannya masih melambung. Keunggulan 3-1 Indonesia bertahan hingga peluit akhir pertandingan. Pelatih Indonesia Luis Milla mengaku sangat puas dengan permainan anak asuhnya. Ditambah dengan kombinasi pemain senior dam junior, yang dianggapnya menunjukan grafik bagus. “Saya senang dengan performa timnas indonesia. Pemain senior dibutuhkan, untuk menambah kematangan dan pengalaman. Apalagi saya melihat banyak pemain muda yang sudah berkembang dengan baik dan pantas untuk menghuni skuat senior,” terang Milla setelah pertandingan selesai. (pah)

Gol Telat Rafly dan Egy Berhasil Tumbangkan Kamboja U-19

egy-pemain-timnas-U-19

Garuda Nusantara berhasil mengalahkan Kamboja U-19 dengan skor 2-0 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10). Meski mampu mendominasi pertandingan, anak asuh Indra Sjafri ini baru bisa mencetak gol di babak kedua. Jalannya pertandingan di babak pertama berjalan monoton. Egy Cs tidak bisa menembus pertahanan Kamboja. Dan juga, Garuda Nusantara bermain condong egois ingin melewati lawan yang hasilnya malah kehilangan bola. Egy Maulana sempat mendapatkan peluang, tetapi tendangan placing kaki kirinya masih melebar di kanan gawang kiper Kamboja. Kiper timnas U-19 Indonesia, Gianluca Pagliuca Rossy, sempat melakukan blunder dengan kontrol yang tidak sempurna pada menit ke-24. Beruntung, bola liar masih bisa disapu Nur Hidayat. Melihat banyak kekurangan di lini tengah dan sayap, Syahrian Abimanyu dan Rifad Marasabessy dimasukkan pada menit ke-41 untuk menggantikan Asnawi Mangkualam dan Dedi Tri. Namun, usaha ini belum membuahkan hasil skor tetap kacamata 0-0 hingga turun minum. Di babak kedua, putra asal Tangsel M Ralfi Mursalim akhirnya berhasil memecah kebuntuan timnas U-19 Indonesia pada menit ke-87. Gol tersebut tercipta lewat tendangan kaki kiri kerasnya jarak jauh yang tak bisa di halau kiper Kamboja U-19 Chea Vansak. Gol Rafly menjadikan pelecut semangat Garuda Nusantara. Hasilnya, Egy yang mampu mengecoh penjaga gawang Chea Vansak, dengan mudah menyarangkan bola ke gawang. Skor berubah menjadi 2-0 di menit 89. Indonesia sebenarnya mendapatkan tendangan penalti pada menit 91. Sayangnya, pemain Persela Lamongan Saddil Ramdani gagal mengeksekusi penalti itu dengan baik.   Pada akhir laga, Kamboja harus bermain dengan 10 orang setelah pemainnya mendapat kartu merah. Laga pun berakhir untuk kemenangan Indonesia dengan skor 2-0. Pelatih Kamboja, Kazuniri Inoue mengakui keunggulan anak asuh Indra Sjafri. Namun, Kazuniri menjelaskan anak asuhnya tak bermain baik karena kelelahan. “Indonesia bermain bagus. Mereka lama menguasai bola dengan baik, sedangkan pemain kami mengalami kelelahan. Permainan bagus, dari Indonesia,” ucap Kazuniri selepas pertandingan. Sementara itu, kapten Kamboja U-19 Teat Kimheng mengatakan dalam press conference, menurut Teat, timnya banyak melalukan kesalahan baik itu dari passing dan control bola. “Kami banyak melakukan kesalahan. Tapi, dari uji coba ini kami dapat belajar dari kesalah dan akan lebih baik lagi,” tuturnya kepada awak media. Sementara itu di tempat yang sama, pelatih Indonesia U-19 Indra Sjafri sudah memprediksi tim Kamboja akan bermain banyak bertahan. Indra pun, mengakui bahwa pertahanan Kamboja menyulitkan anak-anak Indonesia. “Kita memprediski Kamboja berikan kesulitan, mereka sangat paham tim Indonesia. Mereka defense dengan baik. Namun, setelah ketinggalan mereka mencoba keluar bermain dan mampu dimaksimalkan menjadi gol,” papar Indra. Egy pencetak gol kedua pun, sangat susah untuk membongkar pertahanan Kamboja. Namun, dengan kesabarannya berhasil menang dengan skor 2-0. “Awalnya agak susah bongkar defense Kamboja, meski ada beberapa peluang kurang. Mereka ingin bermain seri melawan kami, pas gol pertama mereka hilang fokus dan keluar menyerang. Hasilnya malah kecolongan lagi,” papar Egy yang mendapatkan julukan Messinya Indonesia. (pah/adt)