Indra Sjafri: Promosi Degradasi Pemain Masih Terus Dilakukan

timnas-u-19-idn

Setelah menumbangkan Kamboja U-19 dengan skor 2-0, anak asuhan Indra Sjafri akan ditantang tim kuat Thailand U-19, Minggu (8/10) mendatang di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Indra mengatakan, dua laga uji coba ini sangat penting untuk mencari format pas dan pemain yang pas untuk mempersiapkan diri di Piala Asia 2018 mendatang. “Kami ingin mencari format yang pas dan pemain pas. Makanga, kita setiap uji coba meminta minimal pergantian lebih dari enam. Laga uji coba harus mendapat momen fisikis dan taktikal,” ucap Indra. Di setiap latihannya, Indra Sjafri selalu mengatakan kepada pemainnya bahwa selama belum menemukan komposisi yang pas sistem degdradasi dan promosi pemain masih akan terus berlangsung. “Saya bilang ke pemain, promosi degradasi masih tetap ada,” pukasnya. Dalam uji coba melawan Kamboja U-19, Indra menganggap semua lini harus diperbaiki. Namun, di uji coba melawan Kamboja U-19, lini pertahanan menjadi perhatian Indra Sjafri kedepannya. “Semua harus diperbaiki, lini belakang bermain kurang baik. Tapi, kita masih punya waktu untuk perbaiki,” ungkapnya. Indra pun, berharap masyarakat Indonesia tak terlalu mengembor-gemborkan anak asuhnya. Dirinya takut, anak asuhnya akan mendapatkan beban yang sangat besar. “Maka dari itu, jangan gemborkan terlalu besar dan jangan jumawa. Saya takut, mereka anak-anak usia 17 tahun. Ayo, sama-sama bangun tim Indonesia yang kuat,” paparnya. (pah/adt)

Sejumlah 2.380 Personil Amankan Laga Uji Coba Indonesia vs Kamboja

stadion-patriot

PSSI nampaknya tak ingin melakukan kesalahan kembali. Kali ini, PSSI bersinergi dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk pengamanan dua pertandingan persahabatan Timnas Indonesia vs Kamboja di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (4/10/2017). Sekitar 2.380 personel akan dilibatkan yang berasal dari gabungan unsur Polri dan keamanan internal PSSI. Dikutip tribunnews.com Head of Infrastructure Safety and Security PSSI Nugroho Setiawan mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya, PSSI berupaya memperbaiki sistem pengamanan di dalam maupun luar stadion. “Kami sudah merancang sistem pengamanan yang disinergikan dengan pihak kepolisian. Pemeriksaan kepada penonton akan lebih ketat dan kami imbau para suporter tidak membawa barang-barang yang memang dilarang untuk dibawa masuk ke stadion,” kata Nugroho. Beberapa benda yang tidak diperkenankan dibawa suporter di antaranya, cerawat, petasan, lampu laser, korek api, rokok, bom asap, tongkat dan apapun jenis barang yang bisa dijadikan senjata. Selain itu, juga spanduk yang bertuliskan pesan di luar sepak bola dan olahraga. Suporter juga tidak diperkenankan membawa minuman beralkohol dalam laga Indonesia vs Kamboja. “Kami ingin isu keamanan dan kenyamanan menonton di stadion kita jaga bersama. Karena itu kami juga berharap kesadaran dan kerja sama dari semua pihak. Kami ingin menciptakan suasana pertandingan yang nyaman disaksikan dan aman untuk semua,” ujar Nugroho. Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan, terkait isu keamanan dan keselamatan penonton di stadion sebenarnya sudah diatur dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulation. “Kita akan terus mengkampanyekan dan mensosialisasikan hal ini. Tentu saja kami juga berharap bantuan dari pihak lain, seperti klub dan media. Yang tak kalah penting juga kesadaran dari para suporter. Intinya masalah keamanan tanggung jawab kita bersama,” jelas Tisha. Tisha optimistis sepak bola Indonesia akan terus berkembang dan menjadi sebuah industri. Dengan adanya perbaikan infrastrukur, stadion akan menjadi salah satu tempat tujuan rekreasi. Masyarakat tak cuma datang untuk mendukung timnya, tetapi juga menikmati suasana stadion dengan rasa aman dan nyaman. (PSSI.org) Jadwal pertandingan: Pukul 18.30: Timnas U19 Indonesia vs Timnas U19 Kamboja Pukul 21.30: Timnas Senior Indonesia vs Timnas Senior Kamboja (pah/adt)

Timnas U-19 Akan Tampil Garang di Laga Uji Coba Melawan Kamboja Sore Ini Di Stadion Patriot Bekasi

timnas-u-19-indonesia

Timnas U-19 Indonesia akan menjalani uji coba melawan timnas U-19 Kamboja dalam laga persahabatan di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/10/2017). Dikutip dari kompas.com Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, mengatakan bahwa pasukannya akan memperlihatkan karakter permainan yang sesungguhnya. Indra pun berharap masyarakat Indonesia bisa secara langsung menyaksikan permainan dari Garuda Nusantara. “Saya harap masyarakat Indonesia bisa melihat permainan sesungguhnya dari Timnas U-19 secara langsung di Stadion Patriot,” kata Indra saat sesi jumpa pers di Hotel Aston, Bekasi, Selasa (3/10/2017). Uji coba ini dilakukan sebagai persiapan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan pada 31 Oktober mendatang. Indra pun, akan terus mengevaluasi skuatnya meski sudah dipastikan lolos ke putaran final karena ditunjuk sebagai tuan rumah. Nantinya di kualifikasi Egy Cs akan menghadapi lawan-lawannya seperti Malaysia, Timor Leste, Brunei dan Korea Selatan yang tergabung di Grup J. “Manfaat uji coba ini untuk menyiapkan timnas menuju Piala Asia. Alhamdulillah kita menjadi tuan rumah tahun 2018. Ditambah, uji coba yang dilakukan ini untuk membangun tim yang kuat karena hakikat usia muda itu menyiapkan individu pemain yang berkualitas dari hari ke hari demi menyiapkan generasi baru dalam persepakbolaan Indonesia,” tambah Indra.(pah/adt)

Milla Anggap Uji Coba Melawan Kamboja Sebagai Proyek Jangka Panjang

Luis-Milla

Bagi pelatih Luis Milla, uji coba melawan kamboja yang dijalani Timnas Indonesia kali ini akan menjadi tahapan dari proyek jangka panjang untuk membentuk Tim Garuda yang berkualitas. Sudah lama masyarakat Indonesia, ingin merasakan timnas Indonesia kembali menjadi macan Asia. Dikutip dari portal bola.com, pelatih asal Spanyol itu menekankan target di laga uji coba kontra Kamboja adalah untuk melihat kualitas dan tipe bermain para pemain senior Indonesia. “Saya punya proyek jangka panjang dengan tim senior ini. Sebagai pelatih Timnas Indonesia saya bertanggung jawab dalam mengikuti dan mengamati para pemain baik di kompetisi atau pun saat bergabung dengan tim saya. Kami akan pikirkan ke depan sementara untuk laga kali ini saya ingin memberikan gambaran yang baik soal Timnas Indonesia dengan tetap respek terhadap lawan,” ujar Luis Milla. Dari 20 pemain yang dibawa Luis Milla ke Bekasi dalam kondisi prima. Tim Garuda dalam kondisi yang sangat baik dan siap tanding serta menunjukan permainan terbaiknya. Pada uji coba melawan Kamboja, Milla juga ingin mempunyai gambaran para pemain senior yang nantinya akan dipilih tiga pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 dalam persiapan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Selain itu, pelatih asal Spanyol itu sengaja membawa delapan pemain muda, dengan enam pemain adalah anak asuhnya di SEA Games 2017. Terlebih terdapat wajah-wajah baru yang dipanggil oleh Luis Milla untuk menghadapi Kamboja. “Kami memanggil pemain senior untuk menganalisa mereka dan kami memanggil beberapa pemain muda agar bisa mempersiapkan diri untuk menjadi pemain tim senior di masa depan,” ujarnya. Perkiraan line up Indonesia vs Kamboja: Satria Tama; Beny Wahyudi, Fachrudin Aryanto, Achmad Jufriyanto, Rezaldi Hehanusa; Bayu Pradana, Evan Dimas, Stefano Lilipaly; Andik Vermansah, Irfan Bachdim, Rizki Pora (4-3-3) Skuat Timnas Indonesia Kiper: Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Satria Tama Hardianto (Gresik United), Awan Setho Raharjo (Bhayangkara) Belakang: Beny Wahyudi (Arema), Fachrudin Wahyudi Aryanto (Madura United), Ricky Fajrin (Bali United), Rezaldi Hehanusa (Persija Jakarta), Achmad Jufriyanto (Persib Bandung). Tengah: Evan Dimas (Bhayangkara), Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Fadhil Sausu, Taufiq (Bali United), Septian David Maulana, Bayu Pradana (Mitra Kukar) Depan: Andik Vermansah (Selangor FA), Febri Haryadi (Persib Bandung), Ilham Udin (Bhayangkara), Rizki Rizaldi Pora (Barito Putera), Lerby Eliandry (Borneo FC).(pah/adt)

Keterbatasan Tidak Menghalangi Eman Sulaeman Membuat Dunia Berdecak Kagum di Ajang Homeless World Cup

Keterbatasan bukan halangan. Eman Sulaeman, Lahir sebagai difabel tapi tidak menyurutkan langkahnya sebagai kiper Indonesia pada Homeless World Cup 2016 di Glasgow, Skotlandia. Seperti yang dilansir detikSport, Eman sulaeman terlahir sebagai disabilitas. kaki kanannya hanya ada sampai pergelangan, sedangkan kaki kirinya sampai lutut. Semua keterbatasan itu, tidak memberhentikan langkah Eman di atas lapangan. Saat bermain sebagai kiper ia bertumpu dengan kaki kanannya, sementara tangan kiri ikut menahan badan ketika sedang menguasai bola. Eman dan rekan-rekannya membawa nama Indonesia di Homeless World Cup. Mereka  semua, memperjuangkan diri sebagai kalangan yang termajinalkan. Sedikitpun Eman tidak terlihat malu-malu. Beberapa kali ia berhasil menyelamatkan gawangnya dari tembakan bola lawan, lalu kembali melemparkan bola jauh-jauh keluar dari area timnya. Tak hanya itu, Eman juga bergerak sangat lincah, meski dengan dua kaki yang tak sempurna. “Kang Eman kayak peluru. Melesat ke sana-ke mari,” ujar Tiffani Imron, mahasiwa University of Strathclyde asal Surabaya menurut lansiran DetikSport. Sepakbola memang bukan hal baru bagi Eman. sejak kecil ia sudah bermain bola, bahkan bermain sebagai striker, sebelum akhirnya ia beralih menjadi kiper. Ia merasa senang menikmati atmosfer pertandingan kali itu dan bangga sekali bisa mewakili tim Indonesia sampai ke Skotlandia. Kegigihan Eman tersebut mengundang decak kagum masyarakat. Menurut lansiran dari detikSport, Beberapa media Inggris, seperti The Mirror, memuji ketangguhannya kendati memiliki keterbatasan fisik. Video dirinya melakukan penyelamatan beredar di situs jejaring sosial Facebook. Penonton yang menyaksikan aksi hebatnya langsung  ikut menyemangati. Eman, dan juga rekan-rekannya, ingin membuktikan bahwa dengan mereka bermain di Homeless World Cup bisa mengaburkan keterbatasan dan pandangan miring. Hingga akhirnya semua itu bisa dihadapi.  

Berkat Perjuangan Orang Tua, Remaja Ini Dinobatkan Menjadi Kiper Terbaik Dalam Barcelona Cup

Adi-Sepak-Bola

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat disukai oleh Muhammad Adi Satryo. Pelajar yang biasa dipanggil Adi ini sudah menjadi atlet sepak bola sejak kelas 3 SD. Berawal hanya mengikuti sepak bola mini atau biasa disebut dengan futsal, akhirnya Adi merasa bahwa ia memiliki potensi dalam olahraga tersebut. Prestasi Adi bersama timnya dan juga prestasi individunya antara lain adalah sebagai berikut: 1. Juara 1 dalam Liga Menpora tingkat Nasional 2. Juara 2 dalam Liga Suratin 3. Keeper terbaik dalam Liga Danon 4. Keeper terbaik dalam Liga Suratin 5. Keeper terbaik dalam Barcelona Cup Diakui Adi, sang mama sangat berjasa selama ini dalam memperhatikan Adi agar tidak salah jalan dan terjatuh dalam pergaulan negatif yang sedang marak di kalangan anak muda sekarang ini. “Dari kecil, sebelum fokus dengan sepak bola, mama selalu melibatkan saya dalam berbagai jenis olahraga.” tutur Adi, yang juga mengatakan kepada NYSN bahwa untuk mengisi waktu senggang dan menghindari kegiatan yang tidak jelas, sekarang ini ia memiliki pelatih sendiri untuk mengajar sepak bola secara privat. (3/8) Pengalaman sedih juga pernah dirasakan oleh Adi di saat turut liga suratin dimana ada dua pilihan yang harus di pilih salah satunya. “Saat Liga Suratin, semi final dan finalnya bentrok dengan kegiatan UKK dari sekolah. Sempat ada masalah sama eyang dan mama, disuruh pilih pelajaran atau olahraga. Akhirnya saya nurut sama eyang, saya lebih pilih sekolah dan ikut UKK, karena biar bagaimanapun sekolah tetap yang utama. Saat itu, club saya yang di Bandung, yang akan mengikuti Liga Suratin bersama, langsung kecewa dan sampai sekarang masih agak canggung.” kata Adi. Di masa depan, Adi mengatakan bahwa ia ingin menjadi ABRI, karena tertarik ketika melihat film perang-perangan semasa kecil. “Raihlah cita-citamu setinggi mungkin, dan jangan lupa diiringi dengan doa.” tutup Adi.(crs/adt)

Para Wasit Perempuan Ini Siap Memimpin Jalannya Pertandingan Sepakbola di Inggris

Deliana-Wasit

Emansipasi perempuan saat ini sudah masuk ke dalam hampir seluruh segmen para laki laki, balap motor, balap mobil, basket, bahkan dalam olahraga tinju sekalipun wanita sudah mendominasi. Tak terkecuali dalam sepak bola, sudah banyak dalam suatu pertandingan menggunakan wasit perempuan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa British Council dan Premier league sedang bekerjasama dengan wasit sepakbola Indonesia pada tahapan kursus pengembangan wasit premier skills yang pertama kali di adakan di Jakarta. Dalam kursus tersebut terdapat tiga level atau tiga tahapan dalam program pengembangan wasit, untuk tahun ini sebagai permulaan program level 2 dan 3 di lapangan ISCI Ciputat, Tangsel. Pada pengembangan level 1 adalah tentang pemahaman tentang pengantar peraturan standart law of the game (peraturan permainan) dan juga mengembangkan keterampilan praktis agar dapat memenuhi kualifikasi sebagai wasit. Sedangkan pada level 2 kursus tersebut lebih di tekankan pada jam terbang atau berpengalaman selama1-3 tahun di tiap pertandingan, dalam artian mereka terjun langsung memimpin pertandingan secara rutin. Rutinitas level 2 para wasit ini secara langsung mendemonstrasikan serangkaian kompetisi dan potensi sampai mereka lolos ke tingkat yang lebih tinggi. Dan pada level 3,selain terlibat secara rutin, mereka juga di tuntut untuk terlibat pembelajaran progresif dengan fase masa 4 tahun pengalaman. Serangkaian level tersebut sedang di jalani oleh calon wasit di program premier skills, dari banyaknya yang terlibat dalam program tersebut ada diantaranya 4 orang wasit perempuan. Dia bernama Mimin Mintarsih, Sumarni, Deliana Iman Dewi Gita, Gita Dewi Mulyani. Keempat wasit wanita ini akan di gadang menjadi wasit yang berskala international melalui program premier skills.(adt)

British Council Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muda Untuk Membangun Budaya Olahraga.

opening-british-council

Sepertinya masyarakat Indonesia perlu bernafas lega, pasalnya premier skill ini tidak hanya mengakomodir atlet berbakat, tetapi juga akan memfasilitasi para wasit di seluruh indonesia melalui British Council. Perlu di ketahui bahwa Premier Skill kemitraan antara liga premier inggris (premier league) dan British council yang menggunakan sepak bola sebagai alat untuk mengembangkan masa depan potensi kaum muda hingga seluruh dunia. Program ini berawal dari ketertarikan dan keahlian global liga premier inggris yang telah berhasil menyajikan ajang sepakbola bergensi di dunia, premier skills mampu mempengaruhi pendekatan kelembagaan terhadap tindakan sosial melalui sepakbola serta memberikan pelatihan langsung kepada pelatih dan wasit. Terhitung sudah memasuki usia 10 tahun program premier skills ini berjalan, dari jumlah 17.715 pelatih dan wasit yang telah mengikuti pelatihannya di 29 negara. Artinya telah berhasil menjangkau 1,5 juta kaum muda, lalu 6000 guru yang telah mendapatkan pelatihan penggunaan materi bahasa inggris, juga 6,5 juta yang sudah melihat materi online. Semua program itu di berikan secara gratis. British council merupakan wadah atau organisasi intenasional inggris dalam bidang hubungan budaya dan beasiswa pendidikan. Bekerja sama dengan 100 negara di dunia melalui seni budaya telah berhasil menyedot perhatian lebih dari 20 juta orang secara langsung dan 500 juta orang secara online. Di Indonesia sendiri para pengurus British council mengaku telah siap memfasilitasi dan membuka sebanyak banyaknya peluang kepada masyarakat. (adt)

Closing Seremoni Pelatihan Wasit Premier Skills Berlangsung Lancar Di Lapangan ISCI Tangsel.

closing-british-council

Pembinaan dan pelatihan wasit yang di lakukan oleh sebuah organisasi internasional British Council berlangsung lancar, seleksi calon wasit turut di saksikan oleh kementerian terkait dan organisasi nasional seperti PSSI. Pada kesempatan itu, kementerian pemuda dan olahraga melalui Deputi III bidang pembudayaan olahraga, DR Raden Isnanta, MPD mengatakan bahwa wasit itu adalah pemimpin. “Wasit adalah pemimpin, sebagai dirijen di lapangan. Potensi olahraga nasional dan internasional tentang sepak bola sangat besar, kami kementerian pemuda dan olahraga mengakui kekurangan wasit yang berkualitas di dalam negeri.”ujar Isnanta Selain berikan ucapan selamat kepada peserta yang sudah mengikuti pelatihan wasit, dan dirinya berharap wasit indonesia berjiwa berbagi, salah satunya berbagi ilmu. “Salah satu budaya Indonesia adalah berbagi, saya sangat mengapresiasi program Premier Skill ini sebagai wadah peningkatan mental para wasit, dan saya berharap kepada pemuda yang berhasil mendapatkan kesempatan disini semoga bisa berbagi di lingkungan masing masing.”tegas Isnanta. Sementara itu hal senada juga di ungkapkan oleh sekertaris jendral Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria, di tempat yang sama dia mengatakan moment ini perlu di dukung dan di kembangkan sebagai icon kebangkitan olahraga sepak bola. “Iya, secara filosofi kami di PSSI memakai cara sederhana secara gotong royong, ibarat membangun rumah alangkah lebih baik jika bersama-sama, gotong royong membangun istana nan megah sebagai cita-cita bersama.” Kata Ratu. Ratu juga menambahkan bahwa wasit itu bertugas dan memiliki kewenangan untuk menjaga keindahan dalam sebuah pertandingan. “Wasit itu selain memimpin berjalannya sebuah pertandingan, mereka juga wajib menjaga keindahan olahraga tersebut, jika di ibaratkan sebuah candi, wasit ini memiliki tujuan membangun kerajaan sepakbola, dan para wasit disini juga menjadi gawangnya.” tambah Ratu Program premier skill rutin di selenggaran sebagai bentuk konsistensi demi menjaga hubungan baik kedua negara, antara inggris dan indonesia. Lalu akhirnya tersaji pertandingan bergengsi liga premier inggris di televisi swasta di Indonesia. Acara di tutup dengan pemberian sertifikat secara klasifikasi kelas atau level kemampuan wasit secara individu, di saksikan oleh wasit senior liga Inggris Graham Laws dan juga Clive Oliver. (adt)

Canangkan Reformasi Sepak Bola Lewat Unipapua, Harry Widjaja Ajak Semua Lapisan Bergabung

Harry Widjaja, CEO Uni papua, bersama tim Uni Papua dalam acara Football For Peace, Sabtu 20/0517. (NYSN Media)

Setelah sucses menggelar sepak bola yang bertema Football For Peace 2017, pejabat eksekutif tertinggi atau dengan kata lain di sebut CEO (Chief Executive Officer) Harry Widjaja kembali canangkan ide reformasi sepak bola dan aksi pendampingan mental kepada korban bencana alam (counseling). Di Gor Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Harry menjelaskan bahwa spirit NGO Unipapua binaannya akan terus melakukan reformasi dalam sepak bola. “Maksud yang di usung Unipapua murni merupakan aksi sosial, yang pertama adalah untuk membangkitkan gairah sepak bola dalam negeri dan tebarkan salam perdamaian di dalam, lalu saat ini sepak bola indonesia dalam momentum reformasi, dan wujud aksi ini adalah ingin memperkaya agar pertandingan sepak bola lebih kreative.” Pungkas Harry Harry menambahkan bahwa setelah mendapatkan dukungan dari kementerian luar negeri, maka event football for peace 2017 terlaksana dengan baik. “Iya, setelah kami berkomunikasi dengan kementerian luar negeri guna mendapatkan rekom kerjasama, maka alhasil 30 negara menyambut baik gerakan sosial ini. Dan akhirnya moment yang baru pertama kali di dunia ini terlaksana dengan baik, pertandingan sepak bola damai sekaligus mempromosikan Indonesia.” Tambah Harry kepada NYSN (20/5) Lebih lanjut Harry menambahkan mengenai banyaknya dukungan yang berpartisipasi dari berbagai rekanan dalam memeriahkan football for peace 2017, semata mata mereka mempunyai kesamaan pandangan, dan NGO besutannya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin berjuang bersama menyebarkan olahraga damai. “Kami sepakat bahwa sepak bola hanya di jadikan pintu masuk dalam membangun karakter anak-anak muda. Karena tidak semua anak-anak binaan Unipapua menjadi pemain bola. Kita hanya menampung dan mencoba menanamkan jiwa yang sehat, tidak mudah terprovokasi dan tidak benar bahwa sepak bola itu rusuh.” Kata Harry Selanjutnya Harry juga mengatakan kepada NYSN, bahwa akan menggelar moment yang sama khusus untuk daerah pinggiran perbatasan. “Selain akan menggelar acara serupa di seluruh wilayah perbatasan, kami juga akan menggelar aksi sosial berikutnya sebagai wujud soledaritas untuk membangkitkan semangat kepada anak anak yang khusus menjadi korban bencana alam.” Tutup Harry (adt/iha)

Remaja Ini Rela Menjual Sepatu Emasnya Demi Kesembuhan Kakinya

Hapidin (Berbaju Merah), remaja yang terpaksa menjual sepatu emasnya, demi pengobatan cidera yang dialaminya.

Dibalik prestasinya yang sangat membanggakan tersimpan cerita pilu yang akhirnya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.
Pada tahun 2015, tepatnya satu tahun setelah menerima penghargaan sepatu emas, Hapidin mengalami cidera patah tulang kering yang cukup parah, dan mengalami kendala pada anklenya (pergelangan kaki) dan juga patah tulang kering.

Timnas Indonesia U-16 Akan Uji Kekuatan di Turnamen Vietnam

Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 setelah berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Singapura U-16. Foto: ANTARA

⁠⁠⁠Timnas Indonesia U-16  makin menuain hasil yang mengagumkan di tingkat uji coba internasional. Pasukan arahan Fakhri Husaini itu sebelumnya telah sukses menghentikan langkah Singapura 4-0 pada uji coba Kamis (8/6) di Stadion Wibawamukti Cikarang. begitu juga dengan Filipina dengan jumlah skor yang sama. Selain sudah melalui uji coba internasional, sudah lima kali uji coba lokal yang dijalani para Garuda muda. Empat dari lima pertandingan itu menghasilkan kemenangan. Dua di antaranya mereka mengalahkan Villa 2000 U-17 dan tim PPLP DKI Jakarta. Dengan hasil sangat membanggakan itu, PSSI memperkuat keinginannya agar Althaf Indie Alrizky dan kawan-kawan akan diikutsertakan pada turnamen internasional U-15 di Vietnam pada 14-18 Juni 2017. Berdasrkan rilis PSSI yang dilansir dari Antara, 22 pemain asuhan Fakhri akan dikirim ke Vietnam untuk mengikuti turnamen tersebut sebagai bagian dari rentetan tour uji coba internasional mereka. Timnas U-16 akan ikut berlaga di ajang Piala AFF U-15 di Thailand pada waktu yg akan datang. Rencananya petandingan akan di selenggarakan pada 9 Juni sampai 2 Juli 2017. Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Australia, Thailand, Laos, Myanmar dan Singapura. Berikut adalah daftar 22 Pemain Timnas U-16 yang diboyong ke Vietnam, yaitu: Kiper: Ahluzd Dzikri Fikri (Jawa Barat) dan Hafiz Fauzan Muzaki (Sumatera Barat) Belakang: Mochammad Yudha Febrian (DKI Jakarta), Muhammad Uchida (DKI Jakarta), Liba Valentino Imwahyusyah (Jawa Timur), Muhammad Reza Fauzan (Aceh), Ahmad Rusadi (Kalimantan Timur), Amirudin Bagas Kaffa Arrizqi (Jawa Tengah) dan Mifthakul Septa Anjar Pradika (Jawa Tengah) Tengah: Hamsah Lestaluhu (Tulehu), David Maulana (Sumatera Utara), Kartika Vedayanto Putra (Jawa Tengah), Brilyan Negietha Dwiki Aldana (Jawa Timur) serta Fadillah Nur Rahman (Sumatera Barat) Depan: Rendy Juliansyah (DKI Jakarta), Amirudin Bagus Kahfi Alfikri (Jawa Tengah), Yadi Mulyadi (Jawa Barat), Andre Oktaviansyah (DKI Jakarta), Sakra Yatul Fajra (Jawa Barat) dan Althaf Indie Alrizky (DKI Jakarta)

Di Perkirakan Tahun 2017, Stadion Sepak Bola Rawa Badak Rampung Di Renovasi

Stadion Rawa Badak. Foto : Jakarta.go.id

Renovasi lapangan yang di lakukan oleh Pemprov Dki Jakarta terhadap stadion sepak bola Rawa Badak dimulai di bulan Juli 2017 dan di perkirakan tuntas di akhir tahun 2017 ini. Menurut sumber resmi dari jakarta.go.id, renovasi yang di lakukan untuk menyambut persiapan Jakarta Utara sebagai tuan rumah pelaksanaan pekan olahraga pelajar 2018. Stadion sepak bola Rawa Badak di bangun pertama kali pada tahun 1995, yang terletak di kecamatan Koja, Jakarta Utara ini memiliki luas wilayah kurang lebih 46.000 meter persegi. Di perkirakan bangunan stadion yang menelan anggaran sebesar Rp. 6,54 milliard ini, bersumber dari APBD Pemprov Dki Jakarta melalui dinas pemuda dan olahraga dan pembangunannya akan rampung di tahun ini. (adt/hnf)

Agung, Seorang Anak Penjual Bantal yang Mewujudkan Cita-Cita Melalui Sepakbola

Pasti semua orang mempunyai impian besar, dan banyak pula orang yang putus asa untuk menggapai keinginan mereka, tentunya menggapai harapan dapat di wujudkan melalui do’a dan juga niat yang bersungguh-sunguh. Agung Patara, Anak penjual bantal, kasur dan guling yang sering kita gunakan untuk menemani tidur, berangkat dari Medan yang berjuang keras untuk wujudkan cita citanya menjadi pemain sepakbola. Pengurus Unipapua DKI Jakarta yang akrab di sapa Bunda Hirma menjelaskan kepada NYSN melalui Hp selulernya bahwa Agung merupakan salah satu pilot project managemen Unipapua. “Ya, Agung Ini adalah salah satu pilot project management talent Unipapua ID GEN yang akan kami buktikan pada dunia, begitu banyak pengorbanannya sampai saat cidera dan bisa aktif kembali.” Tutur Hirma. Hirma juga menambahkan bahwa Agung Patara mempunyai skill yang amat complex dan berhasil lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 2017 (SNMPTN).(26/5) “Selain cepat memahami permainan olahraga sepak bola, Agung juga menguasai ilmu umum, dan buktinya dia berhasil lulus SNMPTN 2017 dengan nilai yang bagus, dan berhasil masuk perguruan tinggi negeri universitas negeri Jakarta.” Tambah Hirma. Agung Patara merupakan binaan Unipapua yang memiliki segudang Prestasi diantaranya, pernah menjadi juara 1 Yamaha Cup 2011 wilayah medan U 13, di tahun yang sama juga menjadi juara 3 Asean Cup Thailand U 13. Sedangkan di tahun 2012 Tim Agung mendapkan gelar juara 3 Aqua DNC wilayah Medan, lalu di tahun 2013 berhasil menjadi juara 1 Trofeo U 16 di Jakarta Timur, juara 1 Trofeo Ragunan U 16. Pada tahun 2014 kembali mendapatkan menjadi juara 1 POPDA Kabupaten Bekasi, sekaligus menjadi 5 besar Borneo Cup Malaysia U 14. Di susul pada tahun 2015 menjadi juara 3 Haornas Kota Bekasi U 15. Kemudian timnya masuk peringkat 8 besar MIC Cup di Spanyol U 15. Lalu pada tahun berikutnya 2016 Tim Agung juga meraih Prestasi yang gemilang menjadi juara 1 antar pelajar wijayakrama Cup, juara 2 antar pelajar tingkat Kodim U 16. lalu di teruskan mendapat peringkat 3 liga superball U 16, juara 2 se provinsi DKI Jakarta U 17. Bahkan dirinya sempat di nobatkan menjadi 10 pemain terbaik United training, dan menjadi perwakilan Indonesia di Allianz junior football camp U 16 pada tahun 2016.(adt)

Kota Bogor Konsisten Mengusung Pemain Muda Melalui AFN

Bogor kembali mengusung bakat pemain muda pemain futsal handal untuk Akademi Futsal Nusantara (AFN) Selain menyandang sebagai Kota hujan, bogor bisa dikatakan berhasil dengan memunculkan nama-nama, seperti Redita Lukiyana, Nurhadi hingga Muhammad Iqbal muncul ke pentas nasional. Berbagai kejuaraan tingkat kabupaten, kota dan nasional pun pernah mereka juarai. Wahyu Nusantoro selaku manajer di AFN menyatakan bahwa jika mereka tidak akan berhenti memunculkan para pemain muda yang berbakat dan berprestasi dari kota Bogor. “Kami takkan berhenti untuk memunculkan bakat talenta pemain muda dari Kota Bogor, prestasi akan selali kami raih.” Tegas Wahyu. Mereka pun telah melatih para pemain-pemain yang baru tergabung dalam akademi yuniornya, dan siap melesat pesat untuk naik ke tingkatan senior. Pola pelatihan, kondisi kesehatan, pemain muda telah di persiapkan bersama pemain senior untuk ikut serta dalam beberapa turnamen nasional untuk menambah pengalaman mereka adalah visi dan misi AFN.(bam/adt)

Raih Beasiswa, Nabila Kapten Tim Futsal Putri Ajak Kaum Perempuan Bersahabat Dengan Bola

Nabila bersama tim Futsal Putri SMK Letris

Perlu kita ketahui, bahwa menjadi seorang kapten dalam tim bukan hanya sekedar ikatan di lengan berban karet, tapi juga merupakan sentral komunikasi dimana harus menyerang dan juga mengatur waktu untuk bertahan. Nabila (16) yang tak lain merupakan siswi SMK Letris, dan sekaligus kapten futsal putri di tim sekolah nya. Nabila adalah seorang putri yang berprestasi dalam olahraga futsal, kecintaannya dalam bermain bola di mulai sejak menduduki bangku SMP. Berlatar belakang hobby, menjadi satu satunya alasan untuk menekuni olahraga permainan futsal. Prestasi menjadi tim futsal putri berhasil di raih, diantaranya turnamen Dubesta Cup yang laksanakan di universitas budi luhur awal maret 2016 lalu. Prestasinya berawal dari keberhasilannya menjadi juara 1 tingkat futsal putri dan sekaligus mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 34 juta dari panitia penyelenggara Universitas Budi Luhur. Nabila mengatakan kepada NYSN bahwa kaum perempuan jangan pernah merasa minder untuk menekuni olahraga yang di dominasi oleh kaum pria.(23/5) “Buat cewek-cewek yang lain jangan pernah takut mencoba olahraga yang di minati oleh banyak kaum pria. Bersahabatlah dengan bola dan lapangan, kerja sama yang baik dan konsisten dalam latihan adalah awalan yang baik untuk berprestasi di olah raga futsal.” Tegas Nabila Di balik keberhasilan Nabila meraih prestasi gemilang, tak luput berkat strategi sang pelatih Ahmad rifai dan imron nurhadi, yang selalu mengajarkan kedisiplinan dan latihan fisik. “Dua kali seminggu adalah bekal latihan fisik ataupun mental yang wajib di jalani oleh tim futsal putri di Letris. Segala tehnik passing, shooting dribbling juga di tekankan pelatih untuk tim putri.” Ujar Rifai. (bam/adt)

Antisipasi Kecurangan, XTC FC dari SMPN 6 Punya Kiat Khusus

Menjadi kapten bukan hanya mempunyai tanggung jawab yang besar, tapi juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik bagi tim, membuat tim lebih terkoordinir dan juga mencegah konflik internal. Satrio yudha (16) adalah seorang kapten dari club futsal sekolah smp negeri 6 Tangerang Selatan berhimpun dalam tim bernama club XTC FC. Kepada NYSN Satrio menceritakan perjalanan dari sebuah perjuangan untuk merebut gelar juara dalam pertandingan sebanding kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP). (22/5) Satrio mengatakan bahwa berbagai turnament usia setara telah di lewatinya bersama club yang ia naungi, sesekali satrio meluapkan kekesalannya yang tersimpan lama di dalam hati. “Lewat kerjasama tim yang baik maka mudah mengalahkan lawan, tapi susah untuk menang jika, lawan curang memakai pemain cabutan, terkadang anak SMA di pakai untuk memperkuat club musuh, pertandingan jadi tidak fair, karena club SMP yang seharusnya melawan club SMP namun lawan memakai tim cabutan dari SMA.”Tegas satrio dengan nada menyesal. Sementara itu,Sutrisno sang pelatih satrio beserta club XTC FC mengajarkan tentang antisipasi terhadap kecurangan lawan. “Yang penting selalu kompak, sportif, gerak cepat, kerjasama bagi tugas maka anak SMA pun juga bisa kalah. Jangan memikirkan tentang apapun yang bisa mengganggu mental, percaya diri yang paling utama.” Kata Sutrisno Sutrisno juga menambahkan bahwa Club XTC FC akan terus mengukir prestasi yang membanggakan. “Sepanjang perjalanan Club XTC FC ini sudah melewati 11 kali ajang turnament futsal khusus SMP dan berhasil menjuarai 7 turnament se-Kota Tangerang Selatan, saya yakin bahwa tim ini akan terus berprestasi lebih dari waktu ke waktu.” Tutup Sutris (bam/adt)⁠⁠⁠⁠