Pelatih Indonesia Berusaha Raih Lisensi AFC Pro PSSI, Apa Keuntungannya?

Seperti yang #sobatmudaNYSN ketahui, bahwa kini pelatih-pelatih Indonesia sedang berusaha loh meraih lisensi AFC Pro PSSI. Program ini merupakan yang pertama kalinya hadir di Indonesia dalam pelatihan lisensi AFC Pro yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta pada 14 sampai 20 April 2018. Para pelatih dibina untuk mempunyai kualitas dan andil yang cukup besar dalam membina pesepakbola muda Indonesia. Lalu, apa saja ya keuntungan yang didapat bagi peraih lisensi AFC Pro ini? Berdasarkan lansiran dari indosport.com, sederet keuntungan yang diraih bisa mulai dari gaji hingga jangkauan karier ranah kepelatihan. Hm, sungguh menarik bukan? Deretan Keuntungan tersebut berasal dari beberapa lisensi, yakni Lisensi D PSSI, C AFC, B AFC, A AFC, dan juga AFC Pro. Setiap tahapan, memiliki persyaratan yang harus dipenuhi. Syarat tersebut tergantung pada tingkat kepelatihan masing-masing (jam terbang si pelatih), hal ini lah yang nanti akan menentukan besar gaji yang didapat hingga jangkauan karier pelatih yang dapat diambil atau ditangani. Tiap perolehan lisensi memiliki pendapatan yang berbeda-beda. Misal, pada lisensi D, besar pendapatan mencapai 3-4 juta Rupiah, sedangkan untuk pelatih yang bisa meraih lisensi AFC Pro bisa mempunyai pendapatan 250-300 juta rupiah. Wow… Pelatih top Indonesia sendiri dikabarkan telah masuk dalam daftar peserta kepelatihan lisensi Pro AFC tersebut. Seperti pelatih klub PSMS Medan Djajang Nurjaman, pelatih Arema FC Joko Susilo, eks pelatih Borneo FC Iwan Setiawan, pelatih Bali United Widodo C Putro, hingga mantan pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri. Yap, semoga ajang lisensi AFC pro ini memang menjadi momentum Indonesia untuk bisa mengupgrade kualitas pesepakbola ke arah yang lebih baik. sobatmudaNYSN, yuk kita doakan yang terbaik bagi para pelatih Indonesia. Tetap Semangat!     (indosport.com)  

Wow, Anak-Anak Terbaik MFC 2018 Dikirim ke Barcelona

Ajang kompetisi Milo Football Championship 2018 memberikan kesempatan lebih besar di tahun ini untuk anak-anak berbakat Indonesia agar bisa menimba ilmu persepakbolaan di Barcelona. Menurut lansiran dari tempo.co (25/03/2018), kejuaraan yang bekerja sama dengan Gerakan Ayo Olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) ini akan menyaring 18 pemain terbaik dari tiap kota untuk bisa lolos ikut final kompetisi sepakbola U-12 Piala Menpora 2018. Para pemain terpilih akan mendapatkan juga pelatihan eksklusif bersama pelatih dari FCBEscola Barcelona yang meliputi teknik dribbling, shooting, passing, turning, dan keeping. Menurut mantan striker nasional, Kurniawan Dwi Yulianto berkata bahwa 9 pemain terbaik yang berhasil lolos tahap seleksi juga dapat bergabung dengan puluhan anak dari seluruh dunia karna mendapatkan pelatihan intensif di FCBEscola Barcelona. Hal tersebut dikatakan merupakan bagian dari kerja sama Nestle Milo dengan FC Barcelona. Tujuannya agar mendorong hidup sehat dan aktivitas fisik kepada generasi muda di Asia, Oseania, Afrika, dan Amerika Latin. Business Executive Manager Beverages Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo berkata kejuaraan ini merupakan kontribusi bagi perkembangan sepakbola Indonesia dengan tanamkan kecintaaan olahraga pada siswa sejak dini. Selain itu juga tentu mendukung pemerintah dalam menemukan bibit pesepak bola yang hebat.

Ajang Untuk Anak Berbakat Kembali Hadir, MILO Football Championship (MFC) 2018

Jakarta- MILO Football Championship (MFC) 2018 kembali menghadirkan kompetisi sepak bola tingkat Sekolah Dasar (SD). Acara ini merupakan gelaran keempat yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut lansiran dari tribunnews.com bahwa kompetisi ini diperuntukan untuk anak di bawah 12 tahun dengan sedikitnya 8.000 siswa SD yang mengikuti. Kemudian, hadir untuk empat kota besar, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, dan Makassar. Tujuannya selain  mengasah kemampuan sepak bola anak juga berguna bagi perkembangan karakter. Menurut Menpora Imam Nahrawi, lewat olahraga, anak-anak akan terbentuk karakter, watak, respek, serta sikap saling menghormati, menghargai satu sama lain. Dengan ajang ini, menpora juga memastikan bisa jadi anak-anak tersebutlah yang nantinya meneruskan Timnas Indonesia di masa datang. MILO Football Championship dilaksanakan pada 24-25 Maret di Jakarta, 31 Maret-1 April di Medan, 14-15 April di Bandung, dan 28-29 April di Makassar, dengan memakai peraturan pertandingan FIFA untuk anak usia SD. Pemenang MILO Football Championship di empat kota tersebut, nantinya akan langsung bisa lolos ke babak final pada ajang Sepak Bola U-12 Piala Menpora 2018, yang diselenggarakan pada hari Olahraga Nasional. Menarik bukan? (tribunnews.com, sportourism.id)

Menunggu Wajah Baru Klub “Bayi Ajaib” Persikota Tangerang

wajah-baru-persikota

Setelah luncurnya ‘lahir kembali’ Persikota Tangerang pada Minggu (11/02), klub julukan bayi ajaib tersebut menggelar seleksi terbuka untuk persipaan liga pada 26-28 Februari 2018 di Stadion Benteng, kota Tangerang. Hingga dua hari dilaksanakan, total peserta yang terlibat dalam proses seleksi mencapai 500 peserta dan nantinya akan mengerucut hingga 35 peserta. Mayoritas peserta berdomisili di Tangerang, meskipun beberapa peserta berasal dari luar kota Tangerang, bahkan luar pulau Jawa. Nursaelan, yang dipilih sebagai kepala pelatih untuk mengatasi klub Persikota mengatakan dari 500 peserta, akan memprioritaskan terlebih dahulu bagi peserta di lingkup kota Tangerang. “Kita prioritaskan di ruang lingkup kota Tangerang. Namun, jika ada yang lebih bagus, kita akan cari yang di luar lingkup Tangerang”, ujar pria kelahiran Banyumas tersebut. Proses seleksi juga terdiri dari beberapa kriteria, antaranya mengenai fisik, teknik, taktik, dan mental. “Kriteria seleksi ini kita lihat berdasarkan fisik, teknik, taktik dan mental. Tetapi, sementara ini kita lihat mereka secara skill yang kita lihat di lapangan”, tutupnya. (Dre)

Seleksi Pemain Persikota Tangerang Diwarnai Oleh Peserta Dari Timur

Seleksi-Persikota

Tangerang terus berbenah. Salah satunya adalah melalui dunia sepak bola. Tangerang punya dua klub kebanggan, Persita Tangerang dan Persikota Tangerang. Pada 26-28 Februari, Persikota membuka seleksi untuk para pemain kelahiran 1 Januari 1996 hingga 31 Desember 1997 yang diselenggarakan di Stadion Benteng, kota Tangerang. Sejak hari Senin, peserta telah mendaftarkan dirinya dan mencapai 500 peserta. Peserta datang dari seluruh nusantara. Salah satunya Rozy, peserta yang berasal dari Fak-Fak (Papua Barat). Tekad dan harapannyannya untuk menggapai cita-cita sebagai pemain sepak bola terus dikejar. “Saya berharap bisa lolos ke Persikota Tangerang. Siapa tau ada yang mantau setiap bermain dan itu bisa main ke Timnas Indonesia”, ujar Ozy panggilan akrabnya. Ozy memang lolos ke tahap akhir seleksi, tapi pesaing bukan hanya satu atau dua orang. Tetapi ia tetap berusaha semaksimal mungkin. Baiknya nasib Ozy tidak semulus Adol dan Arsy Londong. Kedua pria asal Nusa Tenggara Timur tersebut tidak bisa mengikuti proses seleksi Persikota Tangerang. Ungkapan kekecewaan dan penyesalan datang dari suara mereka berdua. “Saya kecewa banget. Ya memang informasi telat datang ke saya, dan harusnya Selasa (27/02) saya bisa daftar, tetapi saya telat bangun pagi jadi tidak bisa ikut seleksi Persikota”, ujar Adol yang berasal dari Flores. Ungkapan yang hampir sama juga diutarakan oleh Arsy. “Informasinya baru dapet kemarin sore, niatnya ngejar daftar hari ini (27/02) tapi sampai ke stadion siang dan pendaftaran udah ditutup. Lumayan kecewa sih, tapi ya sudahlah”, ujar pria kelahiran Sumba, NTT tersebut. Meskipun kecewa, mereka berdua tidak patah asa. Mereka justru akan lebih giat lagi berlatih dan akan mengikuti proses seleksi-seleksi sepak bola bersama Persikota atau klub lainnya. (Dre)

Sejarah Etnis Tionghoa dalam Sepakbola Indonesia

sutanto-tan

Beberapa bulan yang lalu, dunia politik dikejutkan dengan isu SARA. Terbaru adalah soal pernyataan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Anies Baswedan yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI tentang kata ‘pribumi’ menjadi polemik di tengah masyarakat. Ketika dunia politik, isu suku, ras, dan agama menjadi topik hangat, berbeda halnya dengan dunia si kulit bundar –sepak bola-. Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan dari Negara Indonesia. Frasa yang berasal dari bahasa Jawa Kuno ini diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14 ketika zaman kerajaan Majapahit. Mpu Tantular menulisnya untuk mengajarkan sikap yang toleran antara umat Hindu Siwa dan Buddha. Semboyan dan makna frasa “Bhinneka Tunggal Ika” juga dapat berlaku untuk dunia sepak bola, terutama pada zaman ketika etnis Tionghoa masih aktif menjadi bagian dari timnas Indonesia. Sejarah Singkat Etnis Tionghoa dalam Sepakbola Indonesia Etnis dari keturunan Tionghoa mempunyai sejarah yang sangat panjang di Indonesia, khususnya dalam bidang sepakbola. Etnis Tionghoa mulai bermunculan dan terlibat dalam sepakbola Indonesia seiring lahirnya klub sepakbola yang bernama Union Makes Strength (UMS) pada tanggal 19 Desember 1905. Memang sejatinya sepakbola bukan hanya urusan menendang bola atau mengangkat trofi saja. Sepakbola dapat dijadikan alat pemersatu bangsa dan menunjukan identitas suatu bangsa. Pada 1938 ketika Indonesia menggunakan nama Hindia Belanda dan berhasil “mentas” pada ajang Piala Dunia yang digelar di Prancis, banyak nama-nama etnis Tionghoa yang bermunculan seperti Tan Mo Heng, Tan See Handi, dan Tan Hong Djien. Dalam ajang itu, Hindia Belanda (Indonesia) belum bisa berbicara banyak setelah dikalahkan Hungaria empat gol tanpa balas. Legenda sepakbola Indonesia keturunan Tionghoa, Tan Liong Houw pernah melontarkan kalimat seperti ini “Jangan tanyakan masalah nasionalisme orang-orang Tionghoa. Kami siap mati di lapangan demi membela Indonesia melalui sepakbola,”. Kalimat penuh semangat tersebut ternyata bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Dalam sejarah sepakbola Indonesia sendiri, penulis buku Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola (2010) karya Bayu Aji, menuturkan bahwa kelompok etnis Tionghoa Surabaya sudah mendirikan sebuah klub sepak bola pada 1915. Pergerakan rintisan etnis Tionghoa pernah berperan membawa negeri ini, meski masih menenteng nama Hindia-Belanda saat itu, berlaga di Piala Dunia 1938 di Perancis. Romantisme etnis Tionghoa dengan sepak bola Indonesia mulai terkubur di awal 1960-an. Hal ini begitu memanas ketika situasi politik tahun 1965. Yang dipuncaki dengan meletusnya Gestapu dan genosida membuat etnis Tionghoa kian terpojok. Sentimen terhadap etnis Tionghoa di lapangan hijau semakin membuat mereka enggan menjadikan sepakbola sebagai pilihan utama. Setelah puluhan tahun peristiwa 1965, dalam beberapa tahun terakhir mulai muncul kembali pemain etnis Tionghoa ke lapangan hijau di Indonesia, seperti Juan Revi, Kim Jeffrey Kurniawan, dan yang terbaru adalah Sutanto Tan. Kemunculan pemain keturunan etnis Tionghoa di persepakbolaan Indonesia beberapa tahun terakhir, memperlihatkan bahwasanya mampu memberi ruang kepada etnis Tionghoa mampu berbicara di kancah sepak bola Indonesia kembali seperti terdahulu mereka. Semoga ini tetap terjaga dan berlanjut. (Dre) Sumber: panditfootball.com dan fourfourtwo.com

Lima Ultras Suporter Sepakbola di Indonesia

ultras-suporter-Indonesia

Semua khalayak, semua kelas sosial sudah tak asing dengan sepakbola. Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dari zaman kolonial hingga ‘zaman now’. Berbicara dengan sepakbola, pastinya tidak bisa terpisahkan dari suporter. Tak heran, bila suporter disebut dengan pemain ke-12. Bedanya, ‘pemain ke-12’ ini hadir di sektor tribun stadion. Suporter di Indonesia sedang berada dalam periode bertumbuh dan berkembang. Dalam lima tahun terakhir ini, kehadiran kelompok suporter ini sedikit banyak merubah gaya dukung dan pola perilaku penonton di lapangan. Secara keseluruhan, berdampak pada industri sepakbola nasional yang lebih semarak dan berwarna. Tak bisa dipungkiri, aksi-aksi kreatif suporter Indonesia banyak mengadopsi gaya suporter luar negeri. Misalnya suporter dari Barras Bravas (Argentina-Amerika Latin), Die Schwarzgelben (Borussia Dortmund-Jerman), Gate 13 (Panathinaikos-Yunani), Section F (Linfeld-Irlandia Utara) dan tentunya Italian Ultras. Berbicara tentang budaya ultras di Indonesia, ada kelompok yang cukup dikenal di Indonesia bahkan luar Indonesia. Tidak hanya berasal dari tim-tim besar yang berada di kasta tertinggi lokal, beberapa justru berasal dari kasta dibawahnya. Berikut beberapa kelompok ultras klub di Indonesia: North Side Boys 12 (Bali United) North Side Boys 12 atau NSB 12 merupakan ultras dari klub Bali United. Tak pernah mati ide. Inovasi yang terus digencarkan suporter NSB 12 di tribun utara sangat membuahkan hasil dan menjadi tenaga besar bagi Bali United. Sumber foto: northsideboys12.com Curva Nord (Persija Jakarta) Pendukung tim Macan Kemayoran ini memang terkenal fanatik. Tak hanya saat bermain di kendang, pada pertandingan tandang pun mereka rutin mendampingi tim kebanggan ibukota. Aksi-aksinya pun cukup menghibur dan kerap mewarnai dukungan yang dilakukan organisasi supporter terbesar Jakarta yakni The Jak Mania. Sumber foto: google Green Nord 27 (Persebaya Surabaya) Green Nord 27 adalah kelompok ultras yang dimiliki klub Persebaya. Seperti halnya Bali United dan Perdija Jakarta, Green Nord 27 pun dikenal sebagai kelompok supporter yang militan. Dukungan penuh selalu mereka berikan acapkali Bajul Ijo bertanding, dimanapun tempatnya. Sumber foto: greennord27.blogspot.com Brigata Curva Sud (PSS Sleman) Ultras milik PSS Sleman ini bisa dibilang sebagai yang terbaik di Indonesia. Selain populer di Indonesia, nama BCS juga sempat diperbincangkan di media internasional. BCS kerap identik dengan aksi koreo kreatif di tribun stadion saat tim kesayangannya bertanding, yang terus berkumandang selama 90 menit. Sumberfoto: bcsxpss.com Brajamusti (PSIM Yogyakarta) Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatotkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa. Maksud dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepak bola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga. Sumber Foto: google (Dre)

Jadi Host Porprov V Banten 2018, Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 20 Miliar Bangun 20 Venue

Stadion-Persita

Tangsel- Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten ke-V 2018. Segala persiapan mulai dari venue dan lainnya, terus di kebut oleh Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) bersama KONI. Nantinya, 20 venue akan digunakan untuk 39 cabang olahraga (cabor) di Porprov Banten ke-V. Kepala Disporabudpar Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengatakan, pembuatan venue merupakan kerjasama Pemkab Tangerang dengan pihak swasta. Hingga saat ini, anggaran yang sudah keluar yakni Rp 20 miliar. “Pembuatan 20 Venue, sekitar 60 persen dari kita dan sisanya dari pihak swasta. Dana yang sudah keluar sudah 20 miliar rupiah, untuk pembangunan Venue, gaji atlit, gaji pelatih dan lain-lain,” jelas Taufik, pada Kamis (18/1). Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menargetkan proyek pembangunan stadion utama, di Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, selesai April 2018 sesuai rencana semula. “Agar dapat digunakan untuk acara pembukaan dan pertandingan pada Porda V Banten,” kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Taufik Emil, di Tangerang, pekan lalu, dilansir antaranews.com. Dia mengatakan, saat ini dalam tahap pekerjaan penyelasaian akhir dan pada bagian dalam telah ditanami rumput untuk lapangan sepakbola. Dia mengatakan proyek stadion yang juga sebagai pusat olahraga Kabupaten Tangerang itu mengunakan dana yang bersumber dari APBD tahun jamak sebesar Rp120 miliar. (pah)

Persitangsel Menang di Uji Coba Pertama Menjelang Suratin Cup

Uji-coba-Persitangsel

Tangsel- Persitangsel U-17 terus mematangkan diri jelang tampil di even Suratin Cup. Mereka mengalahkan SSB Atep dari Cianjur dengan skor 3-1. Bermain 2×45 menit, Persitangsel muda unggul melalui gol Gea di menit 15 dan dua gol dari Riko ( ’70 dan ’85). Sedangkan, satu gol dari SSB Atep di cetak Angga di menit 35. Uji coba pertama di Lapangan Paku Jaya, Serpong Utara, Rabu (10/1), bertujuan untuk meningkatkan stamina para pemain. Asisten Pelatih Persitangsel U-17, Iwan Rukmana mengatakan, akan fokus membenahi stamina para pemain hingga akhir Januari ini. “Saya kurang puas, stamina anak-anak masih kendor. Tapi, saya maklum. Ini uji coba pertama,” jelas Iwan, akhir pekan lalu. Saat ini, Persitangsel dihuni 30 pemain dan akan memilih 20 pemain terbaik untuk mengikuti Suratin Cup. Ia sudah mengantongi nama-nama pemain dalam skemanya dan akan mencoret beberapa pemain yang tak maksimal. “Sistem degradasi pemain masih ada sampai akhir Januari. Ada enam pemain yang berpotensi ikut, atau dicoret,” tambahnya. Dengan target juara di Suratin Cup, Manajer tim, Edi Mamat siap memberi pola makanan yang sehat dan vitamin. “Ketika anak-anak latihan, mereka punya problem dengan pola makan. Artinya mereka butuh pola makan yang sehat, dan tambahan vitamin. Semoga target juara bisa tercapai,” tutup Edi, yang juga legislator Kota Tangsel. (pah)

IJSL 2018 Bidik 16 Pemain Merumput di Gothia Cup China

pagelaran-Indonesia-Junior-Soccer-League-(IJSL)

Tangsel- Indonesia Junior Soccer League (IJSL) Pre Gothia Cup China 2018 U-12 kembali bergulir di Jakarta Japanese Club (JJC), Sentul City, Bogor, pada Minggu (7/1). IJSL 2018 diikuti 48 tim terbaik yang berasal dari Jabodetabek. Pihak panitia membagi tim peserta ke dalam tiga grup yaitu U-12 Merah, U-12 Putih dan U-12 Biru. Tiap grup masing-masing dihuni 16 tim. Empat tim terbaik dari tiap grup berhak melaju ke babak 12 besar. Pada akhir liga, 16 pemain terbaik akan berangkat menuju kejuaraan Gothia Cup di China yang akan berlangsung 11-19 Agustus 2018. Hal ini disampaikan Direktur Kompetisi IJSL 2018, Dede Supriyadi. “Pemain terbaik akan kami kirim ke Gothia Cup di China. Kami punya talent scouting sendiri untuk memilih pemain terbaik di IJSL 2018,” ujar Dede melalui pesan whatsapp, Senin (15/1). Klasemen Grup merah dipuncaki SSB Citeureup Raya dengan koleksi 9 poin. Di grup putih, SSB Erlangga memimpin dengan nilai sama. Pemimpin Grup biru, SSB Putra Pakuan unggul dengan torehan nilai 9 dari tiga kali kemenangan. IJSL 2018 berakhir pada Mei dan akan ditentukan siapa pemain terbaik yang akan berangkat ke Gothia Cup China. “Putaran pertama mulai dari Januari hingga April. Selanjutnya di putaran kedua yakni babak final akan bermain di bulan Mei,” tambahnya. (pah) Berikut jadwal IJSL 2018 putaran 1 hingga putaran 2 (final): Putaran ke-1: Pekan I : 7 januari 2018 Pekan ke 2 : 18 Februari 2018 Pekan ke 3 : 25 Maret 2018 Pekan ke 4 : 8 April 2018 Pekan ke 5 : 15 April 2018 Putaran ke-2 ( final ): 1 Mei 2018.

Terkait Larangan Pemain Berkarir Di Luar Negeri, AFC Akan Selidiki PSSI

Evan-Dimas-yang-sudah-dikontrak-Selangor-FC

Sepertinya, PSSI tidak ada kapok-kapoknya mencari masalah. Kasus di banned oleh FIFA, tak membuat PSSI banyak belajar. Kali ini, terkait komentar Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi yang melarang Evan Dimas dan Ilham Udin bermain di Selangor FC, Malaysia. Terkait komentar tersebut, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akan menyelidiki PSSI. Melalui Sekjen AFC, Datuk Windsor Paul John, AFC akan terus mengkaji dan menyelidiki kebijakan yang terlontar dari Ketum PSSI. “Berdasarkan kabar yang beredar, aksi (pelarangan) tersebut lebih kepada pemain Indonesia untuk memperkuat tim nasional mereka. Saya pikir itu tergantung kepada sang pemain untuk memutuskan. Namun, tidak ada tindakan yang bisa dilakukan saat ini karena baru diajukan,” ujar Datuk Windsor Paul John seperti dilansir Berita Harian. Kalaupun, ada regulasi tentang larangan pemain AFC akan melihat dan mempelajarinya. Karena, pemain bebas untuk menentukan pilihan klub dan bebas untuk bermain di Liga manapun. “Jika regulasi tersebut sedang diatur (oleh PSSI), AFC harus terlebih dulu melihat apa arti dari regulasi tersebut dan jika terbukti melanggar peraturan FIFA dan AFC, kami dapat memulai penyelidikan karena pemain bebas untuk bermain di klub mana pun dan di negara mana pun,” lanjutnya. Apalagi Evan dan Ilham yang sudah diikat kontak, tak menunjukan batang hidungnya di tim yang pernah juga dibela Bambang Pamungkas dan Eli Eboy yakni Selangor. Selangor FA akan mengambil tindakan dalam kasus ini. Ditambah, Selangor ingin langsung bertemu dengan PSSI terkait kasus ini. (pah)

Duet Toha dan Edi Resmi Mengatur Kendali Persitangsel U-17

M-Toha-(kiri)-dan-H-Edi-Mamat-(kanan)

Persitangsel U-17 patut berbangga, sebab dua anggota dewan Tangsel yakni M Toha dan H Edi Mamat secara resmi memegang kendali Persitangsel U-17 atau menjadi manajer. Peresmian duet manajer ini, disaksikan pelatih Persitangsel U-17, Iwan Rukmana dan juga official staff Persitangsel U-17 di Stadion Mini Ciputat, Senin (8/1). Manajer Persitangsel U-17, M Toha tentunya sangat senang dengan bergabungnya H Edi Mamat menjadi manajer. “Tidak ada wakil manajer. Saya dan H Edi Mamat sama-sama menejer Persitangsel U-17,” tuturnya. Toha juga mengungkapkan harapan dengan bergabungnya H Edi di dalam Persitangsel U-17. Ia pun, secara langsung akan membagi-bagi tugas guna membangun Persitangsel berprestasi. “Ya, saya harap bisa membawa nama Tangsel berprestasi dan juga membangun sepakbola Tangsel,” harap Toha. Sedangkan, H Edi Mamat langsung memberikan arahan kepada pemain Persitangsel muda agar mencontoh sang kakak yakni M Rezaldi Hehanusa yang kini sukses membela Timnas Indonesia. “Anak-anak harus semangat, mereka harus mempunyai kemauan untuk mengikuti kakak-kakaknya seperti Rezaldi Bule yang sudah menjadi pemain Timnas,” ungkapnya. Duet Toha dan Edi pun, langsung menargetkan juara di Suratin Cup pada bulan Maret mendatang. “Kami ingin membangun Persitangsel dan membawa nama harum Tangsel agar lebih maju kedepan. Yang terpenting ingin memajukan sepakbola di Tangsel,” ucap H Edi. Namun, sebelum itu, Toha dan H Edi harus menyelesaikan permasalahan dispensasi sekolah bagi para pemain. Karena, pemain yang mayoritas masih duduk di kelas X dan XI harus menunggu jam pulang sekolah untuk mengikuti latihan dan ingin mengganggu kesiapan tim. (pah)

Persitangsel U-17 Terus Susun Strategi Menjelang Suratin Cup

Persitangsel

Persitangsel U-17 terus melakukan persiapan demi mendapatkan hasil maksimal di Suratin Cup, bulan April mendatang. Seleksi demi seleksi terus dilakukan dibawah komando Iwan Rukmana dan Assisten pelatih, Budi Iswadi serta disaksikan langsung oleh manajer Persitangsel U-17, M Toha di Stadion Mini Ciputat, Tangsel, Senin (8/1). Seleksi sudah berjalan selama dua minggu, dari ratusan anak yang berpartisipasi dalam seleksi, kini sudah mulai mengerucut menjadi 30 anak terbaik dari Tangsel. Di mulai pukul 14.00 WIB, seleksi diawali dengan latihan fisik, kemudian menguji kekompakan dan selanjutnya melakukan game 11 vs 11 antara rompi orange melawan rompi hijau selama 2×25 menit. Dalam game tersebut, dimenangkan rompi orange dengan skor 2-0 melalui gol Faisal dan Andrian. Setelah game berlangsung pun, Persitangsel muda melakukan kembali tes fisik. Pelatih Persitangsel U-17, Iwan Rukmana mengatakan, sistem degradasi masih terus berlangsung untuk mencari 20 pemain terbaik. Iwan menargetkan, akhir Februari kerangka tim sudah terbentuk. “Masih ada sistem degradasi, ini sambil berjalan dan melihat layak masuk kerangka tim atau tidak. Nantinya, dari 30 pemain akan dikerucutkan menjadi 20 pemain terbaik,” ujarnya. Menanggapi game 11 melawan 11, Iwan melihat masih banyak kekurangan terutama di stamina pemain. Dan juga, Persitangsel muda masih membutuhkan pelapis penjaga gawang dan pemain bertahan. “Tadi game 2×25 saja, pemain mulai kedodoran staminya. Di bulan Januari ini, saya fokuskan untuk membenahi stamina pemain. Di bulan selanjutnya, baru saya mulai melakukan taktik bermain. Kendala kerangka tim, masih mencari pelapis di posisi penjaga gawang dan bertahan. Selebihnya saya lihat sudah bagus,” papar Iwan. Rencananya, Persitangsel U-17 akan melakukan agenda uji tanding melawan Ralin. “Kalau bisa lawan Ralin untuk uji tanding, Rabu (10/1) besok,” tutupnya. (pah)

Banyak Kejutan di Pekan ke-20 Liga Kompas

Siaga-Pratama-(hijau)-bermain-sangat-baik-ketika-menghadapi-JFA

Liga Kompas Gramedia U-14 sudah memasuki pekan ke-20, pada Sabtu (23/12) lalu. Banyak kejutan yang terjadi di tiap pertandingan, Liga Kompas Gramedia U-14 Asiop Apacinti (1) vs Remci Tangerang (0) Seperti yang telah di kutip oleh ligakg.kompas.id. Asiop Apacinti yang bertemu dengan Remci Tangerang yang mempertontonkan pertandingan yang alot. Kedua tim, sama-sama saling ngotot ingin meraih kemenangan. Hasilnya, gol tunggal dari Tegar Andy (17) berhasil membawa Asiop unggul pada menit ke-17, sekaligus menutup laga dengan skor 1-0. Dengan kemenangan ini, Asiop berhasil mengambil alih puncak klasemen sementara pada Liga Kompas Gramedia U-14. Pelatih Asiop Apacinti, Yayat mengatakan, pertandingan semakin ketat dan tak bisa di prediksi. Tak hanya itu, cuaca pun juga sulit di prediksi. “Tidak peduli papan atas maupun bawah, semuanya tampak kompetitif pada musim ini. Cuaca lapangan yang panas di luar dugaan kami, karena selama ini latihan selalu hujan. Makanya saya minta anak-anak lebih bermain taktikal”, imbuhnya. Sedangkan, Tim binaan Firman Utina yakni Talenta Muda FU15 belum memberikan hasil maksimal di pekan ke-20. FU15 yang bertemu dengan penghuni dasar klasemen SSJ Kota Bogor, hanya bermain imbang tanpa gol hingga laga usai. Dan hasil skorpun tak berubah. Talenta Muda FU15 (0) vs SSJ Bogor (0) Bina Taruna yang ditinggalkan sang pelatih, berdampak pada permainan tim. Dan benar saja, Bina Taruna harus takluk di tangan Cibinong Raya dengan skor 1-0. Meski, bermain dengan baik yakni menguasi penguasaan bola. Bina Taruna, merasa kesulitan menghadapi Cibinong Raya. Justru, Cibinong Raya berhasil mencuri gol di menit 45 melalui Dwi Putra (14). Gol tersebut, menjadi satu-satunya gol yang tercipta dan membuat Cibinong Raya meraih poin penuh. Hasilnya Cibinong Raya (1) vs Bina Taruna (0) Pelatih sementara Bina Taruna, Anwar sempat mengatakan, bahwa strategi yang digunakan tidak berjalan dengan baik. “Melawan Cibinong Raya kami selalu berusaha untuk pressing ke depan, namun transisi pemain dari menyerang ke bertahan masih belum sempurna,” terang Anwar. Sementara itu, Asiop Apacinti harus berterima kasih kepada Siaga Pratama. Karena, Siaga Pratama mampu mengalahkan JFA yang beberapa pekan ini berhasil memuncaki klasemen sementara. Siaga Pratama sukses mengalahkan JFA dengan skor 2-0 dan harus rela posisi puncaknya direbut Asiop Apacinti. Para pemain JFA tak menduga, pemain Siaga Pratama bermain begitu menggila. JFA tak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. Justru, pertahanan JFA terus menerus di tekan pemain Siaga Pratama. Wildhan (26) dan Satria Thoriq (12) menjadi aktor kunci mengalahkan JFA dengan sumbangan golnya pada menit 27 dan 47. Skor 2-0 pun, membuat Siaga Pratama meraih poin penuh atas JFA. Pelatih fisik Siaga Pratama, Wanda mengatakan, fisik pemain yang prima menjadi kunci utama memenangkan pertandingan ini. Walaupun, masih banyak terkendala dalam berlatih. “Sebenarnya lapangan latihan menjadi kendala utama kami. Siaga Pratama hanya bisa berlatih strategi permainan pada hari Jumat karena ketersediaan lapangan”, tuturnya. (pah/adt)

Inilah Lima Sosok Gelandang Sepakbola Terbaik Versi NYSN di Liga 1 Indonesia

gelandang-liga-1

Sosok gelandang sangatlah berpengaruh dalam membangun serangan dan juga memutus serangan dari lawan. Meski mempunyai tugas pengatur serangan dan pemutus serangan lawan, para pemain di posisi gelandang ini bisa membuat gol yang dapat membantu timnya meraih kemenangan. Jika di luar ada Paul Pogba, Luca Modric, Andres Iniesta, yang merupakan deretan para gelandang di Liga top dunia. Di Liga 1 Indonesia juga mempunyai gelandang terbaik. Berikut nysnmedia.com berikan 5 gelandang terbaik: Willem Jan Pluim – PSM Makasar Pluim datang ke PSM Makasar dengan predikat marquee player. Bergabung dengan PSM, sejak pagelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 lalu, Wiljan Pluim merupakan mantan pemain dari Roda JC dan Vitesse klub dari Belanda. Meski memiliki postur tubuh yang bagus, Pluim mempunyai visi permainan brilian, dan kualitas individu luar biasa. Statistiknya di Liga 1 pun tak bisa dianggap remeh. Gelandang berkembangsaan Belanda ini, dapat menjadi bukti bahwa ia benar-benar susah untuk diatasi. Di Liga 1 mencetak 12 gol dan 9 assist yang merupakan terbaik dibandingkan pemain PSM lainnya. Evan Dimas Darmono Nama Evan Dimas kian mencuat ketika menjadi kapten timnas Indonesia U-19 di ajang Piala AFF U-19, dimana Indonesia keluar sebagai juara. Dibawah pelatih Indra Sjafri, Evan terus menjadi gelandang andalan bagi timnas. Tepatnya, pada saat Qualifikasi Piala Asia U-19 menghadapi Korea Selatan. Evan mencetak hattrick dan menobatkan Indonesia juara grup sekaligus lolos ke Piala Asia. Evan yang bermain di Bhayangkara FC, tetap tak tergantikan perannya. Evan pun, mampu membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017. Pria kelahiran, Surabaya 13 Maret 1995 ini sudah menjadi andalan timnas U-23 dan mampu menembus skuad timnas senior. Adapaun statistik Evan selama di Liga 1 sukses menyumbangkan 1 gol dan 5 assist dengan akurasi operan mencapai 88%. Kini, Evan akan mengarungi Liga Malaysia bersama Selangor FC dan akan ditemani rekannya Ilham Udin yang juga di kontrak oleh Selangor FC. Bayu Pradana Andriatmo Bayu Pradana Andriatmo merupakan pemain dari tim berjuluk Naga Mekes yakni Mitra Kukar. Bayu sapaan akrabnya, mempunyai ketenangan yang sangat bagus dalam memotong serangan lawan dan juga kekuatan yang sangat baik untuk berduel dengan lawan. Pemain kelahiran Salatiga, 19 April 1991 ini sudah menjadi langganan mengisi sektor tengah Timnas Indonesia sejak tahun 2016. Sang Kapten Mitra Kukar ini mempunyai catatan yang baik selama putaran Liga 1 2017 berlangsung yakni 27 kali bermain, menciptakan satu gol dan satu assist. Febri Haryadi Febri Haryadi adalah pemuda asli Bandung, ia adalah jebolan SSB Pro UNI Bandung. Pada saat memperkuat Persib U-21, tak butuh waktu lama bagi Febri untuk meyakinkan Djajang Nurjaman pelatih Persib Bandung kala itu, untuk masuk ke tim senior. Pada saat ajang Sea Games di Kuala Lumpur, Febri berhasil mencetak gol cantik melalui tembakan kerasnya dari luar kotak penalti. Meski bermain di posisi sayap, kecepatan Febri hampir mirip dengan Boaz pada saat muda. Kekuataan kaki kiri dan kaki kanan, membuat pemain lawan harus mencari cara untuk menutup pergerakannya. Selama penampilannya di Persib, Febri mencatatkan 21 kali bermain, mencetak empat gol dan empat assist. Fadil Sausu – Bali United FC Bali United tengah mempersiapkan diri mengikuti kualifikasi Liga Asia 2018. Bali United yang meraih runner-up di Liga 1, mempunyai statistik operan terbaik dibandingkan klub lain yakni 10.768 operan sukses. Ini tak lepas dari peran sang jendral lini tengah yakni Fadil Sausu yang berhasil mencatatkan 1.415 operan sukses diikuti duet tengahnya. Sedangkan nama M. Taufik berhasil mencatatkan 1.315 kali operan sukses. Pria kelahiran Palu 19 April, 1985 ini sangat dominan di lini tengah Bali. Tak hanya itu, tendangan bebas dari Fadil selalu membahayakan penjaga gawang dan juga umpan-umpannya yang sangat akurat. Di lihat dari statistik Liga 1, Fadil mencatatkan 32 kali main, mencetak tiga gol dan lima assist. Tentunya, catatan ini sangat baik di usia Fadil yang sudah berkepala tiga. (pah/adt)

Egy Maulana Incar Klub Eropa, Mana Yang Dipilih?

Egy Maulana Vikri.

Egy Maulana Vikri, Bintang Timnas U-19 akan menuju salah satu klub sepakbola di benua Afrika. Dalam akun instagram, Egy telah mengunggah foto bersama Duzan Bogdanovic Egy Maulana Vikri masih belum fix menentukan klub mana yang akan menjadi tempat untuk Ia mengembangkan bakatnya. Egy saat ini masih belum berkontrak dengan klub manapun di Eropa dan masih dengan status tanpa klub. Target pemuda asal Medan ini bergabung dengan klub Eropa.Karena itu, Egy sempat menolak tawaran dari klub asal Thailand, Chainat Hornbill. Bintang Timnas U-19 ini dibantu Kemenpora dalam mencari  klub mana yang pas untuknya. Saat proses pencarian tersebut, Egy mengunggah foto diri di tempat yang dikelilingi salju bersama agen, Duzan Bogdanovic. Penunjukkan Duzan menjadi agen untuk Egy Maulana, merupakan instruksi kemenpora sebagai perantara Egy dengan klub-klub Eropa. “Skenario awal untuk Egy adalah masuk liga yang profesional. Artinya dari sisi umur, kami harus tunggu sampai 18 tahun ke atas,” ujar Isnanta yang dilansir dari Indosport. Pemuda kelahiran Medan ini memang banyak menjadi incaran klub-klub papan atas. Egy dengan usia yang masih begitu muda, ingin bakatnya bisa dijajal ke klub-klub luar negeri agar mendapat pengalaman bertanding yang lebih menantang. Selain itu, yang terpenting bisa mengharumkan nama Indonesia di Eropa.  

Dipikir Sepele, Sarung Tangan Kiper Ternyata Menjadi Faktor Penentu Dalam Menghadang Bola

Ilustrasi Kiper. Foto Okezone.com

Bagi kamu yang gemar atau bahkan sering berada di posisi sebagai seorang kiper, jangan lupakan untuk membaca update blog kali ini. Sarung tangan Kiper kerap kali dianggap menjadi sesuatu hal yang mudah atau enteng. Tak jarang orang akan lebih mementingkan latihan teknik menangkap bola ketimbang memperhatikan perlengkapan seperti sarung tangan yang sebenarnya lebih menguntungkan. Benda ini bukan saja sebagai pelindung tangan, tetapi juga untuk membantu memudahkan kiper dalam menangkap bola selama pertandingan. Kalau saja teknik dan kemampuan kamu sudah handal dalam menangkap bola, namun kalau kamu di pertandingan tidak memakai sarung tangan yang sesuai, apa yang terjadi? bisa saja kamu tak mampu menghalau bola dikarenakan telapak tak dapat menghadang kencangnya tembakan. Akibatnya setiap pertandingan, tim lawan akan lebih unggul gol dari tim kamu. Sungguh disayangkan bukan? Maka itu, perlu tindakan yang tepat dalam memilih dan memperoleh sarung tangan kiper: Ketahui Bahan Sarung Tangan Yang Kamu Pilih Sarung tangan kiper bahannya bisa menyesuaikan dengan kondisi lapangan serta cuaca. Bagian permukaan telapak dibuat dari bahan lateks, tetapi sarung tangan kiper jenis terbaik seluruhnya berbahan lateks. Ketahui Ukuran Sarung Tangan Ilustrasi: ukuran Mengapa harus tahu ukurannya? Karena jika ukuran salah dan tidak sesuai sarung tangan akan mudah rusak, loh. Ukur tangan kamu, dan perlu diketahui ukuran tiap tangan itu berbeda. Sebagai alternatif, kamu bisa kunjungi toko olahraga sekitar lingkungan kamu untuk mengetahui ukuran yang tepat. Berikut panduannya; Kiper junior, ukuran 4-5 itu sesuai buat kiper usia di antara 7-9 tahun, sedangkan Ukuran 6-7 sesuai  usia 10-12 tahun Kiper dewasa, Ukuran 10 untuk yang berukuran sedang sampai besar. Ukuran 11 untuk besar. Ukuran 12 untuk kiper dengan tangan sangat besar. Pilih Sarung Tangan Dengan “Genggaman” Bagi pemain baru atau muda, kamu bisa memilih sarung tangan yang lumrah dan murah yang ada di pasaran. Tetapi sebenernya area terpenting pada sarung tangan kiper sebenarnya ada pada bagian genggaman. Area ini yang menentukan seberapa kuat dan ketahan kamu pada tembakan bola atau genggaman ke bola. Kamu bisa memilih dari model sarung tangan kiper berikut ini yang dilihat dari genggaman: Jika telapak sarung tangan lembut, berarti memiliki genggaman yang baik. Apabila telapak kasar, berarti bahan dasarnya karet dan ini lebih cocok untuk permainan di dalam ruangan. Jika telapak sarung tangan Anda ketebalannya antara 3-4 mm, artinya sebagai seorang Kiper kamu lebih dapat merasakan genggaman bola, karena sarung tangan lebih tipis. Sebenarnya yang baik adalah memilih sarung tangan yang ketebalannya diatas itu, untuk menghindari cedera atau sebagai perlindungan. Telapak sarung tangan profesional berbahan lateks tebal dan dianggap tahan segala kondisi. Namun, apabila cuaca basah Ia cenderung harus dibasahi sebelum pertandingan dan saat paruh waktu. Nah, dari sinilah, Anda harus paham apakah sarung tangan kamu itu bisa digunakan dalam kondisi apa: kering, basah, tanah keras, atau permukaan alami. Perhatikan Masa Pakai Sarung Tangan Kamu Kamu bisa saja membeli dua sarung tangan, untuk berjaga-jaga akan kualitasnya. Jika dipakai untuk latihan dan pertandingan juga dikawatirkan akan cepat usang. Biasanya masa pakai sarung tangan kiper bisa sampai 12-14 kali pertandingan, tergantung cara merawatnya juga. Cermat Dalam Membeli Ilustrasi: Cermat dalam Beli Kamu sudah punya bekal pengetahuan dalam memilih sarung tangan yang sesuai untuk kebutuhan kamu, saatnya agar kamu lebih cermat dalam membeli. Ada banyak sekali pilihan di toko-toko untuk macam-macam sarung tangan kiper, pilih dengan cerdik yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, budget dan pastinya yang paling menguntungkan saat digunakan dalam pertandingan. Apabila kamu pemain bola yang serius dan berpengalaman, kamu bisa mencari dan membeli sarung tangan kiper dengan kualitas tinggi di toko olahraga atau di internet yang secara khusus menjual produk perlengkapan olahraga. Kelima tindakan diatas semoga bisa berguna bagi kamu apabila serius untuk menjadi kiper handal. Baca, aplikasikan, dan selamat menghalau bola dengan mudah di gawang!

Ini Hasil Pertandingan dan Klasemen Sementara Pekan 17 Liga Kompas U-14

Klasemen-Liga-kompas-gramedia

Liga Kompas U-14 sudah memasuki pekan ke-17. Dimana terdapat banyak pertandingan seru, dan banyak sekali kejutan pada pekan ke-17 yang dibuat oleh tim-tim papan tengah, Minggu (3/12) di Stadion Ciracas, Jakarta Timur. Sementara ini, JFA masih kokoh dipuncak klasemen, walaupun hanya mendapatkan satu poin dari hasil imbang 1-1 melawan Cibinong Raya kemarin. JFA masih kokoh di peringkat pertama dengan koleksi 40 poin dari hasil 12 kali menang, 4 kali seri dan 1 kali menelan kekalahan. Sedangkan duduk pada peringkat kedua, ada nama Asiop Apacinti, yang menguntit dengan koleksi 35 poin dari 10 kali menang, 5 kali imbang dan 2 kali kalah. Sementara pada posisi dasar klasemen, masih dihuni oleh SSJ Kota Bogor dengan koleksi 4 poin, dari hasil 1 kali menang, 2 kali imbang dan 14 kali menelan kekalahan. Berikut nysnmedia.com berikan hasil dan klasemen Liga Kompas U-14: (pah/adt)

JFA Hanya Mampu Bermain Imbang 1-1 Melawan Cibinong Raya

JFAvsCibinong

Lanjutan Liga Kompas U-14 pekan 17, banyak terjadi kejutan. Seperti pada laga JFA yang menjadi pemuncak klasemen melawan Cibinong Raya, yang berakhir imbang 1-1, Minggu (3/12) di Stadion Ciracas, Jakarta Timur. Cibinong Raya yang menduduki klasemen 11, tak gentar melawan pemuncak klasemen. Di babak pertama, Cibinong Raya terus menekan pertahanan JFA. Hasilnya dimenit 13, Cibinong Raya unggul melalui Imam Afif Faizal dan merubah skor menjadi 1-0. JFA yang tertinggal 1-0, berusaha bermain menyerang, akan tetapi serangan yang dibangun selalu kandas. Skor 1-0 pun, bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, JFA mulai bangkit dengan mengurung pertahanan Cibinong Raya. Anak-anak JFA pun, melakukan variasi serangan dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sementara, Cibinong Raya mengandalkan serangan balik berbahaya. Pertahanan Cibinong Raya lengah dan hilang fokus. Kelengahan ini, berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh JFA. Hasilnya, Riski Praganta Ginting berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 52. Tak ada gol tambahan di sisa waktu. Skor 1-1 pun, bertahan hingga usai pertandingan. Pelatih Cibinong Raya, Sairan mengatakan, sangat puas dengan permainan anak asuhnya. Menurutnya, anak asuhnya dapat memperagakan permainan sesuai dengan arahannya. “Saya puas dengan permainan anak-anak, mereka menerapkan strategi yang saya instrusikan, dan kami menempatkan beberapa pemain yang mampu mendobrak pertahanan JFA, hingga kami unggul terlebih dahulu,” tutur Sairan seperti dikutip akun resmi ligakg.kompas.id. Sementara Pelatih JFA, Zulkifli mengatakan, ada beberapa penyebab anak asuhnya tak menunjukan permainan terbaiknya. “Beberapa pemain datang terlambat, beberapa menit pertandingan akan dimulai, sehingga skema pemain berubah,” ujarnya.(pah/adt)

Sukses Tontonkan Skill Individu, Nama M Rafly Duduk Dalam Bursa Transfer Pemain

Rafly-pemain-timnas-u-19

Meski timnas Indonesia hanya mendapat peringkat tiga di ajang Piala AFF U-19. Namun, anak-anak besutan Indra Sjafri ini, mempunyai skill olah bola yang aduhai, dan berhasil membuat klub-klub top Liga 1 kepincut untuk menggunakan jasa mereka di Liga 1 2018. Bisa di lihat sebelumnya bahwa nama Hanis Saghara Putra dan Febi Eka Putra telah resmi dikontrak oleh runner-up Liga 1 Bali United. Dan, Egy “Kelok Sembilan” Maulana Vikry akan berguru ke ranah Eropa. Namun, ada satu penyerang timnas U-19 yang masih jadi rebutan klub Liga 1, yakni M Rafly Mursalim yang mendapat julukan si Santri asal Kota Tangsel. Meski santer dikabarkan akan bergabung ke PS TNI, ayah Rafly yakni Faisal Risal mengungkapkan bahwa belum ada tanda tangan kontrak dari PS TNI. “Sementara belum ada tangan kontrak dan belum deal,” ujar Faisal kepada tim nysnmedia.com melalui pesan whatsapp, Selasa (5/12). Rafly pernah memperkuat Porda Tangsel dan juga liga Soeratin Tangsel. Faisal juga mengatakan, tak hanya PS TNI saja yang ingin mengontrak Rafly. “Ya, bukan hanya 1 klub yang minat, Alhamdulillah ada beberapa klub Liga 1 yang dari awal minat sama M Rafly,” ucapnya. Tak hanya klub Liga 1 saja yang aktif dalam bursa transfer pemain. Tetapi, klub luar juga sedang aktif untuk memperkuat pondasi demi merengkuh juara. Saat ini, klub luar juga sudah mulai melirik pemain Indonesia, seperti Evan Dimas dan Ilham Udin yang baru saja dikontrak oleh Selangor FC (Malaysia). Melihat banyaknya minat klub luar akan kehebatan pemain Indonesia, tak terkecuali sang santri Rafly. Namun, sang ayah ingin Rafly berkarir di Indonesia dan merasakan atmosfir Liga 1. “Sementara biar berkarir dulu di dalam negeri dan merasakan atmosfir Liga Indonesia. Masalah nanti ada tawaran main keluar negeri, kita liat aja perkembangannya seperti apa,” jelas Faisal. (pah/adt)