4 Olahraga Favorit Masyarakat Indonesia

4 olahraga favorit di indonesia

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap manusia dimuka bumi ini. Olahraga menjadi kebutuhan manusia karena dapat menyehatkan tubuh, olahraga juga berfungsi sebagai salah satu cara refreshing atau melepas rasa penat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Berbagai macam olahraga sering kita temui. Mulai dari olahraga yang ringan seperti jalan-jalan atau berlari, hingga olahraga berat yang membutuhkan yang dapat menguras energi dalam tubuh dan membutuhkan pemanasan khusus sebelum melakukannya. Nah, di Indonesia sendiri ada berbagai macam jenis olahraga yang menjadi favorit masyarakat. Namun ada 4 olahraga yang paling diminati dan di ikuti oleh masyarakat Indonesia. Olahraga apa saja ya yang menjadi kesukaan masyarakat Indonesia? Berikut ini Adalah 4 Jenis Olahraga Favorit Indonesia: 4. Bulu Tangkis Bisa dibilang inilah cabang olahraga favorit yang membuat Indonesia patut berbangga. Ya, prestasi Indonesia dalam olahraga bulu tangkis memang sangat luar biasa, banyak para pemain yang dapat bersaing hingga di kelas Internasional dan bisa mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang berbagai medali kemenangan. Tak ayal membuat masyarakat Indonesia menggemari olahraga tangan ini. Badminton merupakan cabang olahraga permainan yang dimainkan dengan menggunakan raket dengan cara memukul dan menangkis shuttlecock. Sebenarnya setiap orang bisa saja memainkan permainan yang sederhana ini, namun ia harus bisa tetap mempertahankan agar nantinya bulu tidak jatuh ke daerah sendiri. 3. Basket Basket merupakan salah satu ekskul terfavorit di berbagai sekolah. Kemudian munculah istilah ‘keren kalau belum ikutan basket’. Orang yang menyukai basket terkenal dengan tubuh yang atletis dan tinggi sehingga banyak dari pemain yang digandrungi oleh kaum hawa. Mereka para wanita akan sangat histeris ketika para pemain basket memasukkan dan menggiring bola basket. Sama halnya seperti sepak bola, permainan basket ini memiliki inti mencetak poin sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola kedalam ring. Berbeda dengan sepak bola, basket memiliki 4 babak, masing-masing babak selama 10 menit. 2. Futsal Jaman sekarang olahraga ini memang sedang menjadi trending. Olahraga futsal merupakan olahraga favorit yang hampir mirip dengan sepak bola. Permainan ini memiliki tujuan pemain berusaha mencetak gol ke gawang. Namun perbedaan futsal dan sepak bola ini ialah, lapangannya yang lebih kecil dan terdiri dari 5 orang pemain. Setiap permainan futsal terdiri dari 2 babak yang terdiri dari 20 menit untuk masing-masing babak. Pergantian pemain ketika pertandingan juga tiada batas, namun pergantian penjaga gawang hanya dilakukan ketika bola mati. 1. Sepakbola Inilah olahraga paling digemari oleh seluruh elemen di Indonesia, Sepak bola. Olahraga ini terdiri dari 11 pemain yang terdiri atas 4 posisi. Posisi ini ialah penjaga gawang, gelandang, back dan penyerang. Di Indonesia olahraga sepak bola ini memang sangat populer, bahkan di seluruh dunia jenis olahraga ini juga begitu populer. Buktinya acara pertandingan bola seperti liga Inggris, Piala Dunia selalu saja memperoleh rating yang tinggi. sebenarnya sepak bola juga olahraga favorit yang tidak hanya digandrungi oleh kaum pria, kaum wanita juga banyak yang menyukai olahraga ini. Permainan sepak bola memiliki misi mencetak gol kedalam gawang lawan tanpa melakukan pelanggaran apapun. Ya, sepakbola merupakan olahraga sejuta umat dengan peraturan yang tidak terlalu sulit membuat sepakbola menjadi olahraga nomor satu di Indonesia maupun dunia. Jika pemain top dunia bermain sepakbola di stadion megah, kita yang hanya orang biasa-biasa saja memainkan si kulit bundar di lapangan yang becek, depan rumah orang, maupun di jalan. Itulah mengapa sepakbola disebut olahraga yang merakyat karena sangat cocok untuk semua orang.

Di Perkirakan Tahun 2017, Stadion Sepak Bola Rawa Badak Rampung Di Renovasi

Stadion Rawa Badak. Foto : Jakarta.go.id

Renovasi lapangan yang di lakukan oleh Pemprov Dki Jakarta terhadap stadion sepak bola Rawa Badak dimulai di bulan Juli 2017 dan di perkirakan tuntas di akhir tahun 2017 ini. Menurut sumber resmi dari jakarta.go.id, renovasi yang di lakukan untuk menyambut persiapan Jakarta Utara sebagai tuan rumah pelaksanaan pekan olahraga pelajar 2018. Stadion sepak bola Rawa Badak di bangun pertama kali pada tahun 1995, yang terletak di kecamatan Koja, Jakarta Utara ini memiliki luas wilayah kurang lebih 46.000 meter persegi. Di perkirakan bangunan stadion yang menelan anggaran sebesar Rp. 6,54 milliard ini, bersumber dari APBD Pemprov Dki Jakarta melalui dinas pemuda dan olahraga dan pembangunannya akan rampung di tahun ini. (adt/hnf)

Agung, Seorang Anak Penjual Bantal yang Mewujudkan Cita-Cita Melalui Sepakbola

Pasti semua orang mempunyai impian besar, dan banyak pula orang yang putus asa untuk menggapai keinginan mereka, tentunya menggapai harapan dapat di wujudkan melalui do’a dan juga niat yang bersungguh-sunguh. Agung Patara, Anak penjual bantal, kasur dan guling yang sering kita gunakan untuk menemani tidur, berangkat dari Medan yang berjuang keras untuk wujudkan cita citanya menjadi pemain sepakbola. Pengurus Unipapua DKI Jakarta yang akrab di sapa Bunda Hirma menjelaskan kepada NYSN melalui Hp selulernya bahwa Agung merupakan salah satu pilot project managemen Unipapua. “Ya, Agung Ini adalah salah satu pilot project management talent Unipapua ID GEN yang akan kami buktikan pada dunia, begitu banyak pengorbanannya sampai saat cidera dan bisa aktif kembali.” Tutur Hirma. Hirma juga menambahkan bahwa Agung Patara mempunyai skill yang amat complex dan berhasil lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 2017 (SNMPTN).(26/5) “Selain cepat memahami permainan olahraga sepak bola, Agung juga menguasai ilmu umum, dan buktinya dia berhasil lulus SNMPTN 2017 dengan nilai yang bagus, dan berhasil masuk perguruan tinggi negeri universitas negeri Jakarta.” Tambah Hirma. Agung Patara merupakan binaan Unipapua yang memiliki segudang Prestasi diantaranya, pernah menjadi juara 1 Yamaha Cup 2011 wilayah medan U 13, di tahun yang sama juga menjadi juara 3 Asean Cup Thailand U 13. Sedangkan di tahun 2012 Tim Agung mendapkan gelar juara 3 Aqua DNC wilayah Medan, lalu di tahun 2013 berhasil menjadi juara 1 Trofeo U 16 di Jakarta Timur, juara 1 Trofeo Ragunan U 16. Pada tahun 2014 kembali mendapatkan menjadi juara 1 POPDA Kabupaten Bekasi, sekaligus menjadi 5 besar Borneo Cup Malaysia U 14. Di susul pada tahun 2015 menjadi juara 3 Haornas Kota Bekasi U 15. Kemudian timnya masuk peringkat 8 besar MIC Cup di Spanyol U 15. Lalu pada tahun berikutnya 2016 Tim Agung juga meraih Prestasi yang gemilang menjadi juara 1 antar pelajar wijayakrama Cup, juara 2 antar pelajar tingkat Kodim U 16. lalu di teruskan mendapat peringkat 3 liga superball U 16, juara 2 se provinsi DKI Jakarta U 17. Bahkan dirinya sempat di nobatkan menjadi 10 pemain terbaik United training, dan menjadi perwakilan Indonesia di Allianz junior football camp U 16 pada tahun 2016.(adt)

Luar Biasa, Anak Penjual Nasi Uduk ini Mengukir Prestasi ke Jepang

Irvan yang mentorehkan prestasi saat menjadi 5 besar di Jepang mewakili DKI Jakarta

Muhammad Irvan Maulana yang kesehariaannya sering di sapa dengan panggilan Irvan adalah remaja yang duduk di kelas 3 SMA Darusalam Ciputat, Tangsel. Remaja ini menyenangi sepak bola sedari kecil, di mulai saat dirinya berumur 6 tahun. Bergabung di SSB villa 2000 Pamulang, Ivan pernah menjuarai turnamen futsal antar sekolah menengah pertama se Kota Tangsel saat dirinya masih duduk di bangku SMP tahun 2013, kala itu Ivan bersekolah di SMP Arayisa Pamulang. Pada tahun yang sama tahun 2013, Ivan terpilih mengikuti turnamen Sister city yang berlangsung di Jepang, mewakili DKI Jakarta yang dipilih dari tiap sekolah sepak bola (SSB). Turnamen Sister city yang diikuti oleh 16 negara ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dan tim Irvan berhasil masuk dalam urutan 5 besar. Remaja yang juga sangat menyukai sate ayam ini mengatakan kepada NYSN bahwa olah raga Futsal tidak sulit. “Menekuni sepak bola dan futsal tidak sulit kok, aturan mainnya sangat sederhana, apalagi saya di arahkan oleh pelatih futsal yang berpengalaman.” Papar Irvan yang tak lain anak dari ibu Sawi yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Atas prestasinya ini Irvan berharap mendapatkan hasil yang baik bagi masa depannya, guna membantu ekonomi orangtuanya. “Saya berharap dengan prestasi yang berhasil saya raih, akan mampu membantu ekonomi keluarga, dan semoga ke depan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak bagi saya.” Harap Irvan yang telah berhasil menyabet gelar juara 1 dalam ajang perebutan trophy Dispora Kota Tangerang Selatan.(bgs/adt)

Kota Bogor Konsisten Mengusung Pemain Muda Melalui AFN

Bogor kembali mengusung bakat pemain muda pemain futsal handal untuk Akademi Futsal Nusantara (AFN) Selain menyandang sebagai Kota hujan, bogor bisa dikatakan berhasil dengan memunculkan nama-nama, seperti Redita Lukiyana, Nurhadi hingga Muhammad Iqbal muncul ke pentas nasional. Berbagai kejuaraan tingkat kabupaten, kota dan nasional pun pernah mereka juarai. Wahyu Nusantoro selaku manajer di AFN menyatakan bahwa jika mereka tidak akan berhenti memunculkan para pemain muda yang berbakat dan berprestasi dari kota Bogor. “Kami takkan berhenti untuk memunculkan bakat talenta pemain muda dari Kota Bogor, prestasi akan selali kami raih.” Tegas Wahyu. Mereka pun telah melatih para pemain-pemain yang baru tergabung dalam akademi yuniornya, dan siap melesat pesat untuk naik ke tingkatan senior. Pola pelatihan, kondisi kesehatan, pemain muda telah di persiapkan bersama pemain senior untuk ikut serta dalam beberapa turnamen nasional untuk menambah pengalaman mereka adalah visi dan misi AFN.(bam/adt)

Raih Beasiswa, Nabila Kapten Tim Futsal Putri Ajak Kaum Perempuan Bersahabat Dengan Bola

Nabila bersama tim Futsal Putri SMK Letris

Perlu kita ketahui, bahwa menjadi seorang kapten dalam tim bukan hanya sekedar ikatan di lengan berban karet, tapi juga merupakan sentral komunikasi dimana harus menyerang dan juga mengatur waktu untuk bertahan. Nabila (16) yang tak lain merupakan siswi SMK Letris, dan sekaligus kapten futsal putri di tim sekolah nya. Nabila adalah seorang putri yang berprestasi dalam olahraga futsal, kecintaannya dalam bermain bola di mulai sejak menduduki bangku SMP. Berlatar belakang hobby, menjadi satu satunya alasan untuk menekuni olahraga permainan futsal. Prestasi menjadi tim futsal putri berhasil di raih, diantaranya turnamen Dubesta Cup yang laksanakan di universitas budi luhur awal maret 2016 lalu. Prestasinya berawal dari keberhasilannya menjadi juara 1 tingkat futsal putri dan sekaligus mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 34 juta dari panitia penyelenggara Universitas Budi Luhur. Nabila mengatakan kepada NYSN bahwa kaum perempuan jangan pernah merasa minder untuk menekuni olahraga yang di dominasi oleh kaum pria.(23/5) “Buat cewek-cewek yang lain jangan pernah takut mencoba olahraga yang di minati oleh banyak kaum pria. Bersahabatlah dengan bola dan lapangan, kerja sama yang baik dan konsisten dalam latihan adalah awalan yang baik untuk berprestasi di olah raga futsal.” Tegas Nabila Di balik keberhasilan Nabila meraih prestasi gemilang, tak luput berkat strategi sang pelatih Ahmad rifai dan imron nurhadi, yang selalu mengajarkan kedisiplinan dan latihan fisik. “Dua kali seminggu adalah bekal latihan fisik ataupun mental yang wajib di jalani oleh tim futsal putri di Letris. Segala tehnik passing, shooting dribbling juga di tekankan pelatih untuk tim putri.” Ujar Rifai. (bam/adt)

Antisipasi Kecurangan, XTC FC dari SMPN 6 Punya Kiat Khusus

Menjadi kapten bukan hanya mempunyai tanggung jawab yang besar, tapi juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik bagi tim, membuat tim lebih terkoordinir dan juga mencegah konflik internal. Satrio yudha (16) adalah seorang kapten dari club futsal sekolah smp negeri 6 Tangerang Selatan berhimpun dalam tim bernama club XTC FC. Kepada NYSN Satrio menceritakan perjalanan dari sebuah perjuangan untuk merebut gelar juara dalam pertandingan sebanding kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP). (22/5) Satrio mengatakan bahwa berbagai turnament usia setara telah di lewatinya bersama club yang ia naungi, sesekali satrio meluapkan kekesalannya yang tersimpan lama di dalam hati. “Lewat kerjasama tim yang baik maka mudah mengalahkan lawan, tapi susah untuk menang jika, lawan curang memakai pemain cabutan, terkadang anak SMA di pakai untuk memperkuat club musuh, pertandingan jadi tidak fair, karena club SMP yang seharusnya melawan club SMP namun lawan memakai tim cabutan dari SMA.”Tegas satrio dengan nada menyesal. Sementara itu,Sutrisno sang pelatih satrio beserta club XTC FC mengajarkan tentang antisipasi terhadap kecurangan lawan. “Yang penting selalu kompak, sportif, gerak cepat, kerjasama bagi tugas maka anak SMA pun juga bisa kalah. Jangan memikirkan tentang apapun yang bisa mengganggu mental, percaya diri yang paling utama.” Kata Sutrisno Sutrisno juga menambahkan bahwa Club XTC FC akan terus mengukir prestasi yang membanggakan. “Sepanjang perjalanan Club XTC FC ini sudah melewati 11 kali ajang turnament futsal khusus SMP dan berhasil menjuarai 7 turnament se-Kota Tangerang Selatan, saya yakin bahwa tim ini akan terus berprestasi lebih dari waktu ke waktu.” Tutup Sutris (bam/adt)⁠⁠⁠⁠

Yorrys Raweyai, Bangga Dengan Prestasi yang Dicapai Brigade Beringin

Yorrys Raweyai saat diminta keterangan oleh NYSN saat pemberian piala kepada Brigade Beringin sebagai pemenang di acara Football for Peace 2017, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Brigade Beringin yang keluar menjadi juara 1 Football For Peace 2017 ini tak henti hentinya menuai pujian dari berbagai pihak. Celebrasi dengan cara melompat lompat menjadi ciri khas sekaligus sebagai tanda bahwa pertandingan telah berakhir dengan sucses. Di lapangan inti pusat celebrasi terlihat sosok yang akrab di kalangan anak muda yang sering di panggil dengan sebutan bang Yoris turut hadir memberikan semangat bermain sportif. Yorrys Raweyai kepada NYSN mengatakan bahwa dirinya salut dan bangga kepada anak muda yang menjunjung tinggi Sportifitas. “Pandangan saya terhadap anak muda yang suka dengan olahraga itu sangat baik, menang atau kalahpun patut di apresiasi, karena mereka semuanya telah bermain dengan baik dengan menjunjung tinggi nilai sportifitas”Kata Yoris Yoris menambahkan bahwa dirinya juga mengapresiasi acara Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua Community dan juga di dukung oleh kementerian terkait. “Semoga acara seperti ini dapat menginspirasi seluruh pelaksana kegiatan, selanjutnya saya berharap bahwasannya Unipapua harus mampu menciptakan output setelahnya, menciptakan perdamaian sesama warga negara dan juga menjaga semangat damai itu sendiri.”Tambah Yoris. Dalam hal ini, Yoris juga mengatakan bahwa dirinya sangat bangga kepada seluruh Tim Panitia dan Tim Brigade Beringin. “Selamat untuk kalian semua.” Tutup Yoris seraya pergi meninggalkan lapangan. (adt)

Keluar Sebagai Pemenang, Brigade Beringin Jemput Piala

Tim Brigade Beringin berfoto bersama saat menerima piala bergulir Football for Peace 2017, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Final piala Football For Peace, tim Uncle berhadapan dengan 7 punggawa tim Berigade Beringin. Tim asuhan Andri dan Iqbal bertemu rival terberat berseragam kuning dalam kompetisi damai besutan Henkur kurniawan dan Avner. Dalam pertandingan tersebut Uncle terlihat kurang dapat mengimbangi serangan yang di lancarkan bertubi tubi oleh Brigade. Terbukti dalam waktu yang baru berjalan 5 menit tim berseragam merah ini mengalami kebobolan atas tendangan jarak dekat bernomor pungggung 09 M. Kholik Firmansyah. Kemudian diakhir babak pertama, gol kembali terjadi atas tendangan jarak jauh yang tercipta dari yadison lambe. Hingga babak kedua Uncle benar-benar di buat tak berdaya menahan serangan demi serangan, dan gol ketiga kembali tercipta oleh pemain depan Brigade Andro Levandy dengan nomor punggung 14, dan skor 5-0 untuk kemenangan Brigade Beringin di tutup oleh Hilman. Dengan demikian Tim Brigade Beringin akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara 1 Kompetisi Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua community.   Mayjen TNI ( Purnawirawan ) Albert Inkiriwang, di berikan kesempatan untuk menyerahkan kepada pemenang, lalu Al Busyra Basnur yang tak lain adalah Direktur diplomasi publik kementerian luar negeri turut ambil bagian, Taher Hamed Wakil kedutaan besar Palestina, dan juga Elias Ginting yang mewakili Patron Unipapua. (bgs/adt)

Anak Gawang di Boyong Roadshow ke Spanyol Valencia

Gabriel saat bertugas sebagai Ball Boy pada acara Football For Peace, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Gabriel Nicolas Honin (12) yang mengawali jejaknya menjadi anak gawang Unipapua tiap waktu makin menampakkan kemajuan yang signifikan. Seiring berjalannya waktu, Gabriel menjadi murid terbaik Unipapua dari 400 anak didikan di NGO Unipapua. Dan mendapatkan kesempatan training di spanyol merupakan kebanggaan tersendiri baginya. “Kecintaan aku di dunia bola sejak usia 10 tahun, meskipun masih terbilang baru namun akhirnya aku mampu berprestasi. Aku bangga menjadi salah satu anak Indonesia yang pernah latihan di Valencia.” Ungkap Gabriel dengan nada lugu. Dengan latihan yang rajin, serta selalu mengikuti instruksi pelatih adalah hal yang selalu gabriel jalankan demi mewujudkan keinginan yang lain. Sementara itu Yana Efendi yang juga merupakan pelatihnya selalu mengajarkan tehnik tehnik baru dalam bermain bola. “Di Unipapua kami selalu mengarahkan sesuai dengan usia si anak tersebut dalam dasar bermain bola, seperti Passing, control, dribble, tehnik dan strategi lainnya yang baru.”Ujar Yana Sedangkan pelatihan yang baik menurut koordinator Unipapua cabang cengkareng adalah kesabaran dalam menghadapi pertandingan adalah hal utama, agar anak anak dapat bermain dengan tenang bebas tanpa tekanan. “Hal yang perlu di perhatikan adalah mood si anak, bagaimana caranya bisa memberikan semangat agar si anak tersebut dapat leluasa bermain dengan sportif.” Di internal Unipapua cabang Cengkareng sampai saat ini berjumlah 80 anak didik. Dan metode pelatihan mengikuti arahan dari Unipapua pusat. (bam/adt)

Hasil Sementara Tournamen Football For Peace 2017

JKT69 saat melawan STEI pada pertanding persahabatan football for peace, sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Masuk ke semi final Tim A Unipapua kembali melenggang melawan Jakarta 69 FC hari ini di lapangan Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta (21/5) Tidak seperti biasanya, pintu utama Stadion di tutup dan di fungsikan hanya untuk tamu VIP. Selanjutnya dari pantauan NYSN hasil sementara pertandingan damai sebagai berikut, setelah berhasil menyingkirkan rival sebelumnya yaitu tim Arab league Tim B, kini Uncle FC segera di sambut oleh Jakarta 69 Senior. Sedangkan Jakarta 69 Fans akan bertemu dengan tuan rumah Tim A Unipapua, lalu Brigade Beringin berhasil melesat dan akan berhadapan dengan Jakarta 69 Fans Club. Lain dengan yang di alami oleh Timor Leste FC, setelah dewi fortuna berpihak dan mendapatkan Bye tanpa lawan, tim yang satu satunya mewakili dari negara luar akan di jamu oleh Sunros B siang ini. Sementara itu Saudi Arabia, North Korea, China, dan Iran belum berhasil masuk ke semi final (adt/bgs)

Menang lewat Adu Pinalti, Brigade Beringin Unggul atas JKT69 Tim B

JKT69 yang dimeriahkan oleh Ridho Slank (Sebelah Kanan) saat dikalahkan oleh Brigade Beringin melalui adu penalti, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Dari lapangan 1 telah berlangsung pertandingan penentu menuju final di ajang Football For Peace 2017, dari babak pertama di mulai belum juga membuahkan hasil dari kedua Tim. Bermain full di babak pertama tanpa gol, selepas istirahat kemudian kedua tim mulai meninggikan tekanan satu sama lain, dan akhirnya di babak kedua di buka gol pertama oleh Leo yang bernomor punggung 45 untuk keunggulan JKT69 FC, selang waktu yang tak beberapa lama, lalu di balas oleh brigade beringin lewat sepakan kaki hilman dengan nomer punggung 15. Kemudian sampai batas waktu yang di tentukan pertandingan berakhir dengan hasil seri 1-1, maka pertandingan tersebut di lanjutkan dengan adu pinalti. Saking ketatnya persaingan, adu pinaltipun mengalami hasil yang sama dengan Skor 3-3, lalu wasit mengambil langkah sesuai kesepakatan bahwa dengan pelemparan koin (undi) sekaligus menjadi penentu si penendang pertama. Tiba waktunya penentu hasil kemenangan bagi tim Brigade Beringin untuk mendapatkan kesempatan menendang lebih dulu dari hasil undi. Kiper Bigade Beringin Adiksi menjadi penentu kemenangan atas adu penalti ini. Sementara itu dari lapangan 2, Timor Leste FC yang berhadapan dengan Sunros B juga berhasil menang atas rivalnya dengan skor 4-1 untuk keunggulan Timor Leste. Di tempat yang sama Ridho Slank artis kawakan yang tergabung dalam tim JKT69 yang kebetulan di percaya menjadi kapten di timnya memaparkan kepada NYSN bahwa dirinya merasa fun. “Jujur gue merasa senang, Football For Peace 2017 ini sangat bagus, dan sekaligus menjadi ajang silaturahmi temen temen dengan Fans. Berhubung bola itu jadi hobby, ya kita cukup Fun dan sama sama menikmati.” Pungkas Ridho yang masih menjadi punggawa Band besar Indonesia Slank. (adt

Tuan Rumah Tim A UniPapua Gagal masuk ke Final

Goegre paraibabo, gelandang tengah Uni Papua saat menerima kekalahannya, Minggu 21/05/17

Sebuah hal yang lumrah bisa terjadi dalam pertandingan, ketika tuan rumah gagal mempertahankan gelar sebagai pemenang dari ajang yang kebetulan di gagas oleh Unipapua sendiri di acara Football For Peace 2017.(21/5) Peraturan bebas bertema perdamaian ini lebih di dedikasikan untuk tidak mencari pemenang dalam kompetisi, tetapi mencari celah bahwa olahraga di percaya mampu melahirkan jiwa yang sehat. Dari permainan standart soccer 2017 yang berlangsung di Gor mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan jakarta, para pemain yang berpondasikan 7 orang/tim termasuk kiper memakai free of rule dan sama sekali tidak ada kartu kuning dan merah. Sehingga pemain lebih leluasa untuk berganti pemain di lapangan secara bergantian kapanpun pemain itu siap, sampai dengan di perbolehkan pemain cabutan dari manapun. Kalah atas rivalnya Jakarta 69 Fans Club dengan skor 5-3 membuat Unipapua lebih bisa memaknai kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Seperti yang di ungkapkan oleh pemain berkulit hitam, gelandang tengah yang memperkuat barisan Tim A Unipapua Goegre paraibabo (21) kepada NYSN, bahwa dirinya sangat senang bermain dan bertemu teman teman baru dari seluruh negeri maupun luar negeri. “Sesuai dengan tema Football For Peace saya sangat senang bertemu dengan kawan kawan baru dari seluruh pelosok negeri, kami bermain tidak mencari menang tetapi mencari saudara yang juga mempunyai misi menebarkan kedamaian.” Kata George Maka dengan hasil demikian Tim A Unipapua di pastikan gagal melaju ke final.(adt)