Para Pemecah Rekor Pemain Termuda di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia mencatatkan sejarah gemilang dengan kemunculan sejumlah pemain muda yang berhasil memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang tampil di level internasional. Kehadiran para talenta muda ini menunjukkan regenerasi yang menjanjikan bagi sepak bola nasional, membuktikan bahwa bakat-bakat Indonesia mampu bersaing di panggung internasional dan menjadi harapan besar dalam mengejar prestasi lebih tinggi. Siapa sajakah pesepakbola yang pernah memecahkan rekor pemain termuda di Timnas Indonesia? Arkhan Kaka (Persis Solo) Arkhan berhasil menjadi pemain termuda yang debut untuk Timnas Indonesia pada laga lawan Myanmar, Senin (9/12/2024). Saat ini, umurnya baru menginjak 17 tahun 3 bulan 7 hari. Tambahan informasi, Arkhan Kaka merupakan putra seorang pesepakbola bernama Purwanto Suwondo yang pernah main untuk banyak klub Liga Indonesia dari Semen Padang, Persebaya, PSBI Blitar, dan lain-lain. Ronaldo Kwateh (Muangthong United) Ronaldo Kwateh pernah memecahkan rekor debut pemain Timnas termuda. Kala itu, Timnas Indonesia melakoni friendly match lawan Timor Leste, pada hari Minggu (30/1/2022). Ronaldo Kwateh masuk di menit 46 dan berusia 17 tahun 3 bulan 8 hari. Tak hanya debut, Kwateh juga memberikan assist ke Ricky Kambuaya di match yang berkesudahan dengan kemenangan Indonesia 3-0 tersebut. Asnawi Mangkualam (Port FC) Asnawi menjalani debut untuk Timnas Indonesia tahun 2017 di friendly match melawaan Myanmar, Selasa (21/3/2017). Saat itu, umur Asnawi masih 17 tahun 5 bulan 17 hari. Di match ini, Asnawi masuk di menit 55 untuk menggantikan Hargianto. Namun, pada laga debutnya tersebut, Indonesia kalah 1-3 lawan Myanmar. Egy Maulana Fikri (Dewa United) Egy debut untuk Timnas Indonesia melawan Islandia di friendly match pada hari Minggu (14/1/2018). Waktu itu Egy starting dan turun dari menit pertama, umurnya masih 17 tahun 6 bulan 7 hari. Di match ini, Timnas yang dilatih sama Luis Milla kalah 1-4 lawan dari Islandia.

Arkhan Kaka Pecahkan Rekor Ronaldo

Arkhan Kaka

Arkhan Kaka menjadi pemain termuda yang debut dengan Tim Garuda. Rekor tersebut pecah ketika Timnas Indonesia berhadapan dengan Timnas Myanmar di Piala AFF 2024. Arkhan Kaka mencatatkan penampilan perdananya untuk Timnas Indonesia dalam usia 17 tahun, 3 bulan, dan 7 hari. Striker asal Persis Solo itu hanya unggul sehari dari pemegang rekor sebelumnya, Ronaldo Kwateh, yang bermain untuk Timnas Indonesia di umur 17 tahun, 3 bulan, dan 8 hari pada 27 Januari 2022. Rekor itu dibuat oleh Arkhan Kaka ketika bermain sebagai starter sewaktu Timnas Indonesia menang 1-0 atas Timnas Myanmar pada matchday pertama Grup B Piala AFF 2024. Berlaga di Thuwunna Stadium, Yangon, Senin (9/12/2024) malam WIB, Arkhan Kaka beraksi selama 45 menit sebelum digantikan oleh Victhor Detan pada jeda turun minum. Arkhan Kaka baru dipromosikan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Sebelumnya, pemain yang pernah berselebrasi dance terminator ini adalah bagian dari timnas U-20. Selain Arkhan Kaka, tujuh pemain lainnya juga debut bersama Timnas Indonesia saat mengalahkan Myanmar meliputi Cahya Supriadi, Kadek Arel, Dony Tri Pamungkas, Zanadin Fariz, Alfriyanto Nico, Victor Dethan, dan Robi Darwis. Sumber: Bola.com

Shin Tae-yong Resmi Buka Akademi Sepak Bola di Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) membuka akademi sepak bola di Indonesia yang bernama STY Football Academy. STY mengambil langkah itu sebagai tekad untuk turut berkontribusi dalam mencetak pemain sepak bola juara di Indonesia. “Di Shin Tae-yong Football Academy, kami tak hanya mengajarkan sepak bola, kami membentuk juara,” demikian tulis unggahan di akun resmi Instagram Shin Tae-yong Football Academy. Melalui portal resminya, Akademi Sepak Bola Shin Tae-Yong menawarkan program pelatihan sepak bola elite untuk anak-anak dan remaja, dengan fokus pada pengembangan keterampilan, kebugaran, dan kerja sama tim. Akademi ini bakal dibimbing oleh pelatih profesional yang berpengalaman. “Kami menyediakan kurikulum komprehensif yang melayani semua level, dari pemula hingga pemain tingkat lanjut. Fasilitas canggih kami, termasuk lapangan berstandar FIFA, memastikan atlet muda berlatih di lingkungan yang profesional,” katanya. Akademi ini berlokasi di Jakarta dan berada di bawah naungan perusahaan STY Sports Group. Program terdekat yang dijalankan oleh Shin Tae-yong Football Academy adalah kamp sepak bola yang akan berlangsung di Jakarta pada 2-20 Desember 2024 mendatang. Kamp sepak bola yang digagas Shin Tae-yong Football Academy ini akan digelar di empat tempat berbeda di Jakarta, yakni Gaskan Arena, Arena Simprug, Urban Sports Dome, dan Asatu Arena. Sumber: Nusantara News

Kevin Diks, Estella Loupatty dan Noa Leatomu Resmi jadi WNI

Kementerian Hukum RI melakukan sumpah kewarganegaraan terhadap pemain sepak bola putra Kevin Diks beserta dua putri Estella Raquel Loupattij dan Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kedutaan Besar RI di Copenhagen, Denmark, Jumat. Dalam siaran pers Kementerian Hukum RI yang diterima pewarta di Jakarta, Jumat malam, menjelaskan bahwa Kevin, Estela, dan Noa merupakan pemain sepak bola kelahiran Belanda yang memiliki garis keturunan Indonesia. Pengambilan sumpah kewarganegaraan ketiga pemain dilakukan setelah melalui proses panjang, di antaranya mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden RI. Dijelaskan, dengan telah resminya pengambilan sumpah ketiga pemain tersebut, maka mereka siap memperkuat timnas Indonesia di berbagai ajang kejuaraan. Pengambilan sumpah kewarganegaraan dilakukan Kementerian Hukum RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal Andministrasi Hukum Umum Cahyo M. Muzhar dan disaksikan oleh Staf Khusus Menteri Akhmad Ali Fahmi, Sesditjen Administrasi Hukum Umum Mohamad Aliamsyah, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, dan Chief of President office PSSI Nirmala Dewi. Turut hadir menyaksikan sumpah kewarganegaraan yaitu Duta Besar Republik Indonesia untuk Denmark Dewi Savitri Wahab beserta jajarannya. Ketua PSSI, Erick Thohir menyambut gembira dengan pengambilan sumpah kewarganegaraan, termasuk Kevin Diks. Erick Thohir memberikan apresiasi proses naturalisasi pemain FC Copenhagen itu yang cepat karena dukungan Presiden Prabowo Subianto, Komisi X dan XIII DPR, Dirjen AHU dan Dirjen Imigrasi, serta Dukcapil DKI Jakarta. “Alhamdulillah hari ini Kevin Diks sudah mengambil sumpah sebagai Warga Negara Indonesia untuk memperkuat Timnas Indonesia,” kata Erick Thohir. “Terima kasih Bapak Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Ketua DPR RI, Pimpinan dan Anggota DPR, juga Bapak Menteri, atas dukungannya dan memungkinkan percepatan sumpah Kevin untuk Timnas Indonesia,” ujarnya. Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa Kevin Diks telah melakukan proses pembuatan KTP dan paspor. Selanjutnya, Kevin akan melakukan proses perpindahan federasi untuk membela timnas Indoensia. Kehadiran Kevin Diks akan menambah kekuatan bek timnas Indonesia. Apalagi timnas Indonesia akan melawan Jepang dan Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 15 dan 19 November 2024. “Kedatangan Kevin Diks yang kita ketahui sangat tangguh di lini belakang FC Copenhagen, termasuk saat mampu bertarung dengan tim-tim kuat Eropa di Europa Conference League, sangat kita butuhkan. Tak hanya di dua laga tandang kita besok, tapi di laga-laga lain,” kata Erick Thohir. Kita tunggu saja, apakah proses perpindahan federasi bisa selesai sebelum melawan Jepang dan Arab Saudi. Timnas Indonesia akan melakoni dua laga penting dalam perjuangan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 yaitu melawan Timnas Jepang pada Jumat, 15 November 2025 Selanjutnya, tim asuhan pelatih Shin Tae-yong juga kembali berperan sebagai tuan rumah untuk menjamu Timnas Arab Saudi pada Selasa, 19 November 2024. Timnas Indonesia saat ini berada di posisi kelima klasemen sementara Grup C dengan membukukan tiga poin menahan imbang Arab Saudi 1-1, Australia 0-0, Bahrain 2-2, dan takluk dari China 1-2. Sumber: West Java Today

Shin Tae-yong Bawa Timnas U-22 Indonesia ke Piala AFF 2024

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengatakan bahwa ia tidak akan membawa skuad terbaiknya untuk bertarung di Piala AFF 2024. Juru taktik asal Korea Selatan itu hanya akan membawa pemain timnas U-22 Indonesia. Sampai saat ini belum ditentukan siapa saja pemain berusia 22 tahun yang dibawa Shin Tae-yong. Shin Tae-yong masih merahasiakan nama-namanya. Pelatih berusia 54 tahun itu mengakui bahwa kekuatan timnas Indonesia di Piala AFF 2024 tidak seperti negara-negara lain. Sebab, Shin Tae-yong sedang fokus bersama timnas Indonesia yang lagi bertarung pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia menjadi satu-satunya negara asal Asia Tenggara yang melaju hingga ke Putaran Ketiga. Peluang timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih ada. Atas dasar itu, Shin Tae-yong hanya akan membawa pemain dari timnas U-22 Indonesia untuk bertarung dalam turnamen yang kini bernama ASEAN Championship 2024. Piala AFF 2024 berlangsung mulai 8 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025. Pada Piala AFF 2024, Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos. Piala AFF 2024 ini adalah Piala AFF ketiga Shin Tae-yong bersama Skuad Garuda. Pada Piala AFF 2020, yang digelar 2021, Timnas Indonesia melangkah ke final sebelum dikalahkan Thailand. Sementara itu, setahun berselang, atau pada Piala AFF 2022, Timnas Indonesia dihentikan Vietnam di semifinal. Pada tahun ini Shin Tae-yong menargetkan Timnas Indonesia minimal mencapai partai puncak.

Pemain Muda Indonesia Resmi Bergabung dengan Sevilla D

Pemain muda Indonesia, Darrel Nathan Ang, mendapat kesempatan mengadu nasib di sepak bola Eropa. Ia direkrut oleh salah satu klub papan atas Spanyol, Sevilla, untuk bergabung dengan tim internasional D mereka. Darrel Nathan Ang saat ini berada di bawah bimbingan The Gate Football Enterprise, pimpinan eks pelatih Persiba Balikpapan Jaino Matos. The Gate Football Enterprise berfokus untuk pengembangan karier pemain muda Indonesia. Jaino Matos mengatakan, proses Darrel untuk bergabung dengan Sevilla tak gampang. “Untuk bergabung ke Tim D Sevilla FC, prosesnya panjang berbulan-bulan. Kami koordinasi dengan Sevilla, mengirim laporan dan video tentang kemampuan Darrell dan akhirnya diterima serta adaptasi dia di Spanyol berjalan lancar,” kata agen pemain berlisensi FIFA itu kepada Skor.id, Jumat. Ini bukan pertama kalinya Darrel Nathan Ang bermain di klub Eropa. Pemain berusia 20 tahun yang berposisi sebagai bek kiri ini juga pernah bermain di beberapa klub Jerman seperti SV Pforzheim, Friedrichstal, serta VfL Kurpfalz. Darrell tak bisa menutupi rasa senangnya bisa begabung dengan Sevilla D. “Saya merasa luar biasa, saya sudah berada di sini sekitar tiga atau empat hari. Saya mendapatkan pengalaman yang bagus dari rekan setim, pelatih, dan staf di sini,” kata Darrell Nathan Ang, dalam video wawancaranya yang diunggah @academy_sfc. “Saya melihat tidak jauh berbeda soal teknik antara sepak bola Spanyol dan Indonesia. Namun memang secara taktik di Spanyol lebih advance dan sangat intensif.” “Saya merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan ini. Saya rasa ini luar biasa, bisa melihat setiap pemain dari negara dan budaya yang berbeda. Ada teman saya dari Afrika begitu kuat secara fisik, dan rekan dari Spanyol punya teknik yang bagus,” kata dia lagi. Darrell Nathan Ang juga mengungkapkan pemain dari Sevilla yang menjadi idolanya saat ini adalah Jesus Navas. “Dia memiliki mental yang bagus dan bisa memimpin tim. Dia bisa menjadi contoh yang bagus,” tuturnya. Selain itu, dia juga memberikan pesan kepada para pesepak bola muda yang ingin menjadi pemain profesional sepertinya. “Jangan menyerah dengan mimpimu, tetap bekerja keras, dan Tuhan akan mengarahkan ke tujuanmu di waktu yang tepat,” kata dia.

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Curi Satu Poin

Timnas Indonesia sukses menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 pada laga Grup C Babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (6/9) WIB. Pada laga tersebut, Indonesia memakai jersey putih, sementara Arab Saudi mengenakan jersey hijau. Indonesia pun langsung bermain terbuka sejak menit pertama. Menit ke-19, Indonesia unggul 1-0 lewat gol Ragnar Oratmangoen. Pemain FCV Dender tersebut mendapat ruang tembak, menembak bola dengan kaki kiri. Bola berbelok arah mengenai Sandy Walsh. Namun, Ragnar lah yang disahkan mencetak gol. Skor 1-0 untuk Indonesia. Tertinggal satu gol, Arab Saudi keluar menyerang. Hasilnya, Musab Fahz Aljuwayr mencetak gol pada menit ke-45+3. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir. Pada babak kedua, permainan semakin terbuka, Indonesia pun juga sering menyerang. Arab Saudi mendapat peluang melalui titik penalti. Salem Aldawsari yang menjadi algojo, gagal mengeksekusi penalti. Bola tendangannya ditepis kiper Maarten Paes. Setelah itu Maarten Paes berkali-kali menepis peluang Arab Saudi. Skor imbang 1-1 pun berakhir. Pada laga selanjutnya Indonesia akan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9) mendatang. Australia pada laga perdana ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia harus mengakui keunggulan tamunya Bahrain dengan skor 0-1.

Jay Idzes Bangga Debut di Serie A

Jay Idzes menjadi pemain Indonesia dan ASEAN pertama yang debut di Serie A. Hal ini setelah dirinya bermain untuk Venezia FC saat melawan Fiorentina di Stadion Artemio Franchi, Firenze, Minggu (25/8). Laga pekan kedua Serie A tersebut berakhir imbang 0-0. Seusai laga, pemain belakang timnas Indonesia tersebut bangga dan berharap kiprahnya bisa diikuti oleh pemain Indonesia lainnya. “Saya sangat bangga menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Serie A. Saya berharap akan ada lebih banyak pemain Indonesia yang bermain di level tinggi di masa depan. Semoga pencapaian saya dapat menginspirasi banyak orang,” kata Jay Idzes. Pada laga tersebut, Jay Idzes membuat 58 sentuhan, 3 clearance, dan sekali intersep serta tekel. Dirinya bermain selama 68 menit sebelum digantikan oleh Michael Svoboda. Penampilannya bersama Venezia mendapat banyak pujian dan tentunya sejarah untuk Indonesia. Jay Idzes juga menambahkan bahwa kondisinya saat ini tidak ada masalah. Dan siap bergabung bersama timnas Indonesia jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga melawan Arab Saudi dan Australia. “Tidak. Semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang serius,” kata pemain berusia 24 tahun tersebut. Skuad Garuda bakal lebih dulu bertandang ke Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, untuk melawan Arab Saudi, Kamis (5/9). Setelah itu menjamu Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9). “Kami memiliki kesempatan luar biasa di depan kami. Kami akan bermain melawan negara-negara hebat dan kami memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia,” jelas Jay Idzes. “Kami ingin menunjukkan apa yang bisa kami lakukan dan kami ingin semakin mengangkat nama Indonesia di peta dunia,” tukasnya.

Tak Banyak Yang Tahu, Jens Raven Sudah Kantongi Lisensi Pelatih Eropa

Jens Raven masih muda belia, belum juga 19 tahun. Kendati demikian bomber Timnas Indonesia U-19 itu sudah mengantongi lisensi kepelatihan. Nama Raven mulai muncul dalam perbincangan publik sepak bola nasional pada beberapa bulan lalu ketika masuk radar naturalisasi. Kini pemuda 18 tahun itu kian sohor lantaran mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2024. Kendati masih belia dan diharapkan bisa menjadi ujung tombak tajam Timnas Indonesia, Raven ternyata sudah memiliki lisensi melatih. “Iya itu benar. Saya punya lisensi B di Eropa,” ujarnya ketika ditanya soal rumor kepemilikan izin melatih. Dalam wawancara di mixed zone Stadion Gelora Bung Tomo usai laga final Piala AFF U-19 2024, Raven menjelaskan alasan memiliki lisensi tersebut. “Sepak bola untuk saya ke depannya dan hobi. Saya [kelak] di Belanda juga [ingin] melatih anak-anak,” terang pemain yang kini berkostum Dordrecht tersebut. Raven juga menjelaskan proses pengambilan lisensi sudah dimulai dari level junior C. Sementara ia sudah memiliki lisensi B sejak akhir Juni. Raven menjadi pemain Timnas Indonesia U-19 yang paling produktif di Piala AFF U-19 2024 dengan koleksi empat gol sekaligus mengungguli dua bek subur Iqbal Gwijangge dan Kadek Arel, serta sederet pemain lain seperti Arlyansyah Abdulmanan, Alfharezzi Buffon, Arkhan Kaka, dan Kafiatur Rizky.

Profil Jens Raven, Striker Muda Baru Timnas

Jens Raven resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah pengambilan sumpah di Kementerian Hukum dan Ham, Jakarta, Kamis (27/6/2024) WIB. Berikut profil penyerang muda timnas Indonesia itu. “Jens Raven resmi telah diambil sumpah oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta R Andika Dwi Prasetya. Semoga kehadirannya membawa perubahan dan kontribusi positif untuk perkembangan Timnas sepak bola Indonesia,” kata Humas Kanwil Kumham DKI Jakarta di Instagram reminya @kanwilkumhamdki, Kamis (27/6/2024). Melansir laman Transfermarkt, Kamis (27/6/2024) Jens Raven lahir pada tanggal 12 Oktober 2005. Pemain yang kini genap berusia 18 tahun ini terbiasa bermain di posisi penyerang depan. Jens Raven masuk dalam skuad awal Timnas Indonesia U-19 menjelang Piala AFF U-19 2024. Sebelumnya, Raven juga menjadi bagian dari Skuad Garuda Muda yang tampil di Toulon Cup 2024. Darah WNI Jens Raven diketahui mengalir dari sang nenek. Nenek Jens Raven berasal dari Yogyakarta. Meski begitu, dirinya saat ini masih tercatat berkewarganegaraan Belanda. Meski saat ini memperkuat tim muda Dordrecht U-21, nyatanya Raven belum sekalipun memperkuat klub profesional. Sebelumnya ia sempat main di klub amatir Belanda, SV Nootdorp. Raven total telah mencetak 6 gol dari 19 laga yang dilakoninya bersama FC Dordrecht U-21. Dengan rincian 2 gol dari 10 penampilan di Divisi 2 musim semi U-21 dan 4 gol dari 9 laga di Divisi 2 musim gugur U-21 pada 2023-2024. Melihat usia Jens Raven yang masih relatif muda, ia memiliki masa depan panjang. Kualitas Jens Raven sebagai penyerang hanya perlu diasah lagi. Jika dipanggil ke Timnas Indonesia, Jens Raven akan melengkapi daftar penyerang muda. Selain Jens Raven, skuad besutan Shin Tae-yong telah memiliki Rafael Struick (21 tahun) yang jadi andalan di Piala Asia U-23 2024. Raven juga akan bersaing dengan striker lokal seperti Ramadhan Sananta (21 tahun). Serta satu nama lain yakni Hokky Caraka (19 tahun).

Jens Raven Resmi Menjadi Warga Negara Indonesia

PSSI dengan bangga mengumumkan bahwa Jens Raven, pemain berbakat yang baru berusia 18 tahun dan saat ini membela FC Dordrecht, telah resmi mengucapkan sumpah kewarganegaraan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Pengambilan sumpah menjadi WNI yang dilakukan pada Kamis, 27 Juni 2024 ini menjadi langkah penting sekaligus menandai komitmen baru Jens Raven untuk membangun sepakbola nasional. Terlebih dengan usia yang masih muda, pemain kelahiran 1 Oktober 2005 ini bakal memperkuat skuad Timnas U-19. “Sudah pasti saya menyambut baik kehadiran Jens Raven, pemain muda untuk menambah skuad timnas, baik yang U-19 ataupun pelapis timnas senior yang memang butuh pemain berkualitas. Apalagi setelah banyak kita menambah pemain-pemain belakang, kehadiran Jens yang biasa main di lini tengah-depan, sangat kita butuhkan,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Jakarta, Kamis (27/6). Pemain Dordrecht U-21 itu memang masuk skuad Garuda Nusantara untuk Piala AFF U-19 2024 mendatang. Sebelumnya, Raven juga ambil bagian saat Timnas Indonesia U-20 berlaga di Toulon Cup 2024. Hadirnya Raven tentu menambah kekuatan Timnas Indonesia. Apalagi, skuad Garuda membutuhkan amunisi di lini serang sehingga diharapkan striker berpostur 1,89 meter itu bisa memberi dampak positif.

Indonesia di Grup B ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024

Tim Nasional Indonesia

Indonesia berada di grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar dan Laos pada ajang ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024. Kepastian itu didapat setelah adanya drawing resmi yang dilakukan di Hanoi, Selasa (21/5). Sementara itu, grup A diisi oleh Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja dan satu negara lagi akan diperebutkan oleh Brunei Darussalam dan Timor Leste. Ini adalah edisi kelima belas untuk tahun 2024. Di edisi sebelumnya, Thailand keluar sebagai juara. Sementara Indonesia hanya sampai di laga semifinal. Ditahan imbang 0-0 saat menjadi tuan rumah oleh Vietnam, dan kalah 0-2 saat bertamu ke Vietnam. Rencananya gelaran ini akan dimulai dari tanggal 23 November 2024 hingga 21 Desember 2024. Hasil Drawing ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024: Grup A: Thailand Malaysia Singapura Kamboja Brunei Darussalam/Timor Leste Grup B: Vietnam Indonesia Filipina Myanmar Laos

Garuda Muda Akui Keunggulan Guinea

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan 0-1 atas Guinea pada laga play-off Olimpiade 2024 di Stade Pierre Pibarot, Prancis, Kamis (9/5). Gol tunggal Guinea dicetak oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29′ melalui titik penalti. Guinea mendapat penalti seusai Witan Sulaeman menjatuhkan striker lawan. Pada laga kali ini, Indonesia yang memakai jersey berwarna putih-putih-putih sebenarnya mampu mengancam gawang Guinea. Indonesia memiliki peluang di menit ke-14, namun sepakan Rafael Struick gagal menjadi gol. Lanjt pada menit ke-16, sepakan Pratama Arhan masih bisa diamankan kipper Guinea. Pada menit ke-40, Marselino mendapatkan peluang tetapi tendangannya masih melebar. Indonesia nyaris kebobolan lagi pada menit ke-45, namun berkat ketenangan Ernando, tendangan striker Guinea Bah Algassime berhasil dipatahkan. Skor 1-0 untuk keunggulan Guinea bertahan hingga babak pertama berakhir. Pada babak kedua, Indonesia coba bangkit demi mengejar ketertinggalan. Menit 67, Marselino Ferdinan dengan aksi individunya berhasil menerobos pertahanan Guinea. Namun, aksi itu tidak menjadi gol. Pada menit 72, Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran terhadap Algassime Bah di dalam kotak penalti, Wasit Francois Letexier menunjuk titik putih untuk kedua kalinya bagi Guinea. Keputusan ini diprotes dengan keras oleh tim Indonesia, bahkan pelatih Shin Tae-yong sampai diberikan kartu merah. Setelah laga dilanjutkan, Algassi Bah yang jadi penendang penalti gagal menceploskan bola, sehingga skor 0-1 untuk Guinea tidak berubah. Sampai laga selesai, skor 0-1 untuk Guinea tidak berubah. Hasil ini membuat Indonesia gagal berlaga di Olimpiade Paris 2024. Sementara itu, Guinea tergabung di Grup A Olimpiade 2024 bersama tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru. Cabang olahraga (cabor) sepak bola putra Olimpiade 2024 akan berlangsung pada 24 Juli sampai 9 Agustus mendatang. Susunan Pemain Indonesia: Ernando Ari, Muhammad Ferarri, Komang Teguh, Nathan Tjoe-A-On, Bagas Kaffa, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Jeam Kelly Sroyer, Rafael Struick, Witan Sulaeman Guinea: Soumaila Sylla, Ibrahima Diakite, Saidou Sow, Mohamed soumah, Maadiou Keita, Issiaga Camara, Aguibou Camara, Ilaix Moriba, Ousmane Camara, Algassime Bah, Facinet Conte

Akui Keunggulan Irak, Ini Cara Timnas Untuk Tetap Lolos ke Olimpiade

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 1-2 pada laga perebutan tempat ketiga terbaik Piala Asia U-23 2024 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Jumat (3/5). Dalam laga tersebut, kedua tim bermain terbuka. Indonesia mencoba peruntungan melalui pergerakan Witan Sulaeman, namun bisa dipatahkan pemain Irak. Irak mengandalkan bola umpan silang yang membahayakan Indonesia. Beruntung, juga belum membuahkan hasil. Indonesia membuka skor melalui tendangan jarak jauh Ivar Jenner pada menit ke-19. Berawal dari tendangan sepak pojok, bola liar umpan Witan Sulaeman disambut Ivar Jenner dengan tendangan kaki kanan. Skor 1-0 untuk Indonesia. Tidak bertahan lama, Irak menyamakan kedudukan melalui tandukan Zahid Taahsen pada menit ke-27. Skor imbang 1-1 menutup jalannya babak pertama. Pada babak kedua, kedua tim agak bermain lebih tertutup di menit-menit awal. Namun, Indonesia menguasai penguasaan bola. Pada menit ke-54, Marselino Ferdinan melakukan tendangan melengkung dari kotak penalti. Sayang, bola sepakan kaki kanannya melebar di atas gawang Irak. Pada menit ke-71, Jeam Kelly Sroyer melakukan tendangan voli memanfaatkan bola liar lemparan Pratama Arhan. Sayang, bola melambung di atas mistar gawang Irak. Satu menit kemudian, Irak hampir membobol gawang Indonesia, andai bola tendangan Nihad Mohammed Watifi tidak dihalau Nathan Tjoe-A-On, karena gawang telah kosong ditinggal Ernando Ari Sutaryadi yang maju. Pada menit ke-87, Irak mendapatkan peluang melalui tandukan Ridha Fadhil Mayali. Beruntung, bola bisa ditepis Ernando Ari. Kembali Ernando Ari menjadi pahlawan setelag memuntahkan bola tendangan Nihad Mohammed Watifi, yang berdiri bebas. Skor imbang 1-1 bertahan. Pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Pada babak perpanjangan waktu, Irak berhasil unggul melalui gol tendangan Ali Jasim Elaibi pada menit ke-96. Bola umpan jauh dimanfaatkan Ali Jasim yang terlepas dari jebakan offside. Kemudian, bola disepak Ali Jasim untuk merobek gawang Ernando Ari. Skor 2-1 untuk keunggulan Irak bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat Indonesia harus menjalani laga play-off menghadapi Guinea, untuk memastikan satu tiket tersisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. Laga nanti berlangsung di Paris pada 9 Mei mendatang. Sedangkan Irak, kemenangan ini membuat mereka lolos ke Olimpiade Paris 2024, untuk kedua kalinya setelah 2016. Sumber: PSSI

Target dan Harapan Maarten Paes Seusai Menjadi WNI

Maarten Paes, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melakukan pengambilan sumpah di Jakarta, Selasa (30/4). Sumpah dilakukan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta dan dipimpin Kepala Kantor Wilayah, R. Andika Dwi Prasetya. Ketum PSSI, Erick Thohir, hari ini juga menemui tiga pemain keturunan di Jakarta. Mereka adalah Maarten Paes, Jens Raven, dan Calvin Verdonk. Erick juga mengatakan, Raven dan Verdonk juga akan dinaturalisasi. “Setelah tiba di Jakarta dari Doha, saya kembali fokus memperkuat tim nasional. Hari ini Maarten Paes sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Sementara Calvin Verdonk pemain NEC Nijmegen dan Jens Raven pemain FC Dordrecht juga dalam proses naturalisasi,” kata Erick. Sementara itu, Maarten Paes mengatakan bahwa dirinya sangat senang menjadi WNI. “Saya sangat bangga. Ini adalah momen besar (bersejarah) bagi saya. Momen yang membahagiakan untuk dibagi bersama masyarakat Indonesia, saya sangat bangga dan tidak sabar untuk memulai bermain (bersama timnas Indonesia),” kata Maarten Paes. “Semuanya sudah jelas untuk Juni nanti (Kualifikasi Piala Dunia 2026). Saya rasa bangsa ini layak untuk berada di Piala Dunia, dan itu adalah target utama saya, dan bermain sebanyak mungkin. Serta memberikan dampak (bagi timnas) di dalam dan di luar lapangan. Karena saya juga ingin menjadi contoh (teladan) bagi generasi yang lebih muda,” tambahnya. “Para penggemar di Indonesia sangat luar biasa. Mereka orang-orang paling loyal yang saya tahu, dan mereka orang-orang yang penuh dengan semangat. Bisa dilihat, di Piala Asia U-23 saat ini, bagaimana mereka memberikan dukungan kepada timnas, bahkan hingga di luar stadion,” tukas Maarten Paes. Paes adalah kiper kelahiran Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998. Saat ini kiper dengan tinggi 191cm itu bermain di Liga Amerika Serikat (MLS) bersama FC Dallas. Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940. Dia merupakan pemain naturalisasi rekomendasi Shin Tae Yong untuk memperkuat Timnas Indonesia. Kiper 25 tahun itu menjalani proses naturalisasi bersama Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen pada awal Maret 2024. Maarten Paes diharapkan dapat memperkuat timnas Indonesia saat melawan Irak (6 Juni) dan Filipina (11 Juni) pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta. Sumber: PSSI

Gagal ke Final, Garuda Muda Masih Berpeluang Lolos Otomatis ke Olimpiade

Sebelas Awal Tim U-23 Indonesia Kontra Uzbekistan U-23

Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan 0-2 dari Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Senin (29/4). Dengan hasil ini Garuda Muda gagal lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024. Meski begitu masih ada peluang lolos ke Olimpiade 2024 dengan meraih kemenangan pada laga perebutan tempat ketiga melawan tim yang kalah antara Jepang atau Irak. Pada laga ini, skuad Garuda Muda bermain menyerang sejak menit pertama dan spartan. Indonesia berusaha keluar dari tekanan dengan mengandalkan serangan balik cepat. Tetapi skor 0-0 tidak berubah sampai turun minum. Pada babak kedua, Indonesia mulai bisa menembus pertahanan Uzbekistan. Garuda Muda bahkan sempat merobek gawang Uzbekistan yang dikawal oleh Abduvakhid Nematov pada menit 60 lewat Muhammad Ferarri. Ferarri menyambar bola liar yang bergulir di depan gawang Uzbekistan setelah Nematov tidak sempurna dalam menghalau bola yang dikirimkan Pratama Arhan. Sayangnya, gol ini dianulir setelah wasit Shen Yinhao mengecek VAR. Sebelum Ferarri mencetak gol, salah seorang pemain Indonesia, Ramadhan Sananta berdiri dalam posisi offside. Wasit pun memutuskan gol Indonesia tidak sah. Selepas momen ini, Uzbekistan justru mendapatkan momentum. Mereka terus mengurung pertahanan Garuda Muda dan berhasil merobek gawang Ernando Ari pada menit 68 melalui sepakan Khusain Norchaev setelah menerima umpan dari Muhammadkodir Hamraliev. Uzbekistan semakin di atas angin. Tim asuhan Timur Kapadze mendapatkan kesempatan emas, tetapi dua peluang mereka lewat tendangan Abbosbek Fayzullaev dan tandukan Khusain Norchaev masih diselamatkan oleh tiang gawang. Di saat tertinggal, Indonesia justru kehilangan kapten tim, Rizky Ridho, yang mendapatkan kartu kuning di menit 82. Ridho dianggap sengaja melakukan pelanggaran keras terhadap Jasurbek Jaloliddinov. Diusirnya Ridho membuat lubang di pertahanan Indonesia. Uzbekistan berhasil menambah keunggulan menjadi 0-2 setelah Pratama Arhan malah memasukkan bola ke gawang sendiri. Arhan yang bermaksud menghalau bola yang bergulir di depan gawang Indonesia justru membuat kesalahan besar. Ia salah melakukan sapuan sehingga bola masuk ke gawang sendiri. Sampai peluit panjang ditiup oleh Shen Yinhao, skor 0-2 untuk Uzbekistan tidak berubah. Dengan hasil ini, Indonesia akan melanjutkan perjuangan di laga perebutan tempat ketiga untuk merebut tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024.

Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah

Tim U-23 Indonesia kembali mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan (Korsel) U-23. Garuda Muda menang 11-10 (2-2) lewat babak adu penalti yang berlangsung. Laga babak perempat final di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4) WIB. Garuda Muda secara heroik menang atas Korsel. Korsel membobol gawang Indonesia pada menit tujuh melalui tendangan jarak jauh Lee Kang-hee yang memanfaatkan bola sapuan Komang Teguh yang tidak sempurna. Namun, gol dibatalkan setelah wasit Shaun Evans asal Australia mengecek VAR. Indonesia membuka keunggulan pada menit 15 melalui Rafael Struick. Pemain Ado den Haag itu melepaskan bola ke pojok kiri atas gawang Korsel yang tidak terjangkau Baek Jong-bum. Korsel langsung keluar menyerang setelah gol itu. Namun, barisan pertahanan Garuda Muda yang dikawal Rizky Ridho, Komang Teguh, dan Justin Hubner bermain sangat disiplin sehingga serangan-serangan yang dibangun Taeguk Warriors berhasil dipatahkan. Indonesia mendapat momentum menambah keunggulan pada menit 31. Namun, bola yang dilepaskan Marselino Ferdinan masih melebar. Sebelum melepaskan tendangan, Marselino melakukan kerja sama satu-dua dengan Rafael Struick. Memasuki akhir babak pertama, Korsel menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Bek Indonesia, Komang Teguh berniat menghalau bola yang disundul Eom Ji-sung. Tetapi bola justru berubah arah sehingga Ernando Ari terkecoh. Indonesia tidak butuh lama untuk kembali unggul. Hanya tiga menit selepas gol balasan Korsel, Rafael Struick mencetak gol kedua alias brace sekaligus membuat Garuda Muda menutup babak pertama dengan keunggulan 1-2. Di babak kedua, Indonesia tetap tampil menekan, meski dalam posisi unggul. Menit-54 Rafael Struick mempunyai peluang untuk mencetak hattrick. Sayangnya, sepakannya masih melebar. Struick kembali mendapatkan peluang di menit 56. Bola hasil tendangannya di dalam kotak penalti masih melambung. Dua menit berselang, Marselino Ferdinan memberikan ancaman. Pemain KMSK Deinze itu coba memasukkan bola dari sudut sempit, namun tidak menjadi gol. Memasuki menit 69, wasit Shaun Evans memberikan kartu merah untuk pemain Korsel U-23, Lee Young-jun, yang melanggar Justin Hubner. Saat dicek oleh VAR, terlihat dengan jelas Lee menginjak kaki Hubner. Unggul satu pemain, Garuda Muda malah lengah. Lewat sebuah serangan balik, Jeong Sang-bin berhasil merobek gawang Ernando sehingga skor menjadi 2-2. Laga pun harus berlanjut ke babak tambahan atau extra time. Pada paro pertama babak tambahan kedua tim tidak banyak mengkreasi peluang karena tempo permainan menurun seiring faktor stamina para pemain dari kedua tim yang cukup terkuras. Indonesia hanya hampir membobol gawang Korsel ketiga kalinya lewat sepakan Witan Sulaeman yang masih melambung. Di babak kedua extra time, Shin Tae-yong memasukkan Ramadhan Sananta. Sananta menggantikan Witan Sulaeman. Indonesia tampil lebih menekan dengan tambahan tenaga baru seperti Sananta, Jeam Kelly Sroyer, dan Arkhan Fikri. Peluang datang pada menit 109 melalui tendangan Justin Hubner. Bola sepakan pemain Cerezo Osaka itu berhasil ditepis Baek Jong-bum. Bola liar disambar Kelly, tetapi malah melambung. Nathan Tjoe-A-On punya kesempatan di menit 113 lewat tendangan jarak jauh. Namun, bola bergulir tipis di atas gawang Korsel. Sampai dua kali babak tambahan, skor 2-2 tidak berubah. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Di babak ini, Indonesia menunjukkan mental yang lebih baik. Garuda Muda menang 11-10 atas Taeguk Warriors dan memastikan tempat di semifinal, sekaligus membuka peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Gilas Yordania, Indonesia Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar Piala Asia U-23

Tim U-23 Indonesia mencetak sejarah di Piala Asia U-23 2024. Sejarah diukir Garuda Muda yang berstatus tim debutan dengan lolos ke babak pertama final untuk pertama kalinya. Kepastian ini didapat setelah mengalahkan Yordania U-23 dengan skor telak 1-4 pada laga ketiga atau partai terakhir Grup A di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Minggu (21/4). Dengan ini Indonesia berstatus sebagai runner up grup A akan melawan juara grup B antara Jepang atau Korea Selatan. Kedua tim ini akan berduel pada Senin (22/4) untuk memperebutkan status juara grup B. Pada laga ini sebenarnya Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk lolos. Garuda Muda berhasil membuka keunggulan pada menit 23 melalui titik putih yang dieksekusi dengan baik oleh Marselino Ferdinan. Penalti diberikan wasit Ammar Ashkanani asal Kuwait setelah salah satu pemain Yordania melakukan pelanggaran terhadap Rafael Struick. Skor 0-1 untuk Indonesia. Memasuki menit 40, Indonesia berhasil menambah keunggulan menjadi 0-2 lewat Witan Sulaeman. Witan melepaskan sepakan melengkung yang tidak bisa dijangkau oleh kiper Yordania, Ahmad Juaidi. Unggul dua gol tidak membuat Indonesia mengendurkan serangan di babak kedua. Anak asuh Shin Tae-yong terus berupaya mendapatkan gol ketiga. Upaya itu berbuah manis setelah Marselino Ferdinan mencatat brace di menit 70 sekaligus membawa Garuda Muda menjauh 0-3. Setelah unggul jauh, Indonesia U-23 sedikit lengah setelah Justin Hubner malah memasukkan bola ke gawang sendiri sehingga skor berubah menjadi 1-3 pada menit 79. Namun, tidak lama kemudian, atau tepatnya menit 86, skor kembali berubah 1-4 untuk Indonesia. Gol keempat Garuda Muda dicetak oleh Komang Teguh. Setelah melewati waktu tambahan selama 10 menit, Rizky Ridho dan kawan-kawan berhasil mempertahankan skor 1-4. Dengan hasil ini, Indonesia lolos ke perempat final atau delapan besar Piala Asia U-23 2024 sebagai runner-up Grup A mendampingi tuan rumah Qatar. Tim U-23 Indonesia mengumpulkan enam poin dari tiga laga.

Ernando Tampil Brilian, Garuda Muda Taklukkan Australia

Tim U-23 Indonesia sukses meraih kemenangan atas Australia dengan skor tipis 1-0 pada pertandingan matchday kedua Grup A Piala Asia U-23 2024, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (18/4). Dengan hasil ini membuka peluang Indonesia untuk lolos ke babak 8 besar. Gol tunggal Indonesia dicetak oleh Komang Teguh pada menit ke-45. Selain itu, pada laga ini kiper Ernando Ari menjadi pahlawan Indonesia karena berkali-kali menggagalkan sejumlah peluang emas Australia termasuk penalti dari mereka. “Alhamdulillah, kami meraih kemenangan penting hari ini melawan Australia. Kunci kemenangan adalah kerja keras semua pemain serta terimakasih atas doa dan dukungannya kepada kami,” kata Ernando seusai laga. Senada dengan Ernando, gelandang Marselino Ferdinan juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Terimakasih untuk seluruh tim, suporter dan semuanya yang telah mendoakan dan mendukung kami. Terimakasih juga untuk Ernando yang sangat luar biasa pada laga ini. Selanjutnya kita fokus untuk laga melawan Yordania dan optimistis meraih hasil terbaik,” kata Marselino. Kemenangan ini membuat Indonesia menempati posisi kedua klasemen sementara usai mengoleksi tiga poin. Indonesia akan menghadapi Yordania pada laga pemungkas yang dilangsungkan Minggu (21/4). Sedikit fakta di luar lapangan, kemenangan ini merupakan kemenangan pertama dalam sejarah Tim U-23 Indonesia kala jumpa Australia U-23 sekaligus kemenangan pertama pada ajang Piala Asia.

Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit

Manajer tim U-23 Indonesia, Endri Erawan resmi melayangkan protes ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Hal ini terkait kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assitent referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom. Pertandingan perdana kedua tim grup A tersebut berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4) dan berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Qatar. “Tentu kita semua kecewa dengan kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit VAR, Sivakorn Pu-Udom yang semua bisa melihat bahwa mereka banyak memberikan keputusan-keputusan yang merugikan untuk Indonesia. Setelah pertandingan, mewakili tim kami resmi protes kepada AFC terkait keputusan-keputusan mereka,” kata Endri. “Kita tahu protes ini tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun setidaknya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya di ajang bergengsi Piala Asia U-23 2024 ini para wasit/perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan yang tidak merugikan tim U-23 Indonesia,” tambah pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut. Selain soal kinerja wasit, pada laga hari ini tim U-23 Indonesia juga merasa dikerjain atau dibikin tidak nyaman saat berangkat ke stadion dari hotel jelang laga tersebut. “Ya ada kejadian yang kita sayangkan yakni bus tim Indonesia saat dari hotel menuju stadion tempat pertandingan kita dilewatkan jalan yang jauh dan berputar-putar (diluar jalur normal). Alhasil, kita satu tim telat memasuki stadion hampir 20 menit, harusnya hanya 8-10 menit dari hotel ke stadion. Karena biasanya dan sesuai regulasi kita datang ke stadion yakni 90 menit sebelum kick off. Entah hal ini siapa yang salah, yang jelas kita juga laporkan ke AFC, karena membuat kami semua rugi waktu dan tidak nyaman,” tukas Endri. Sementara itu, menurut Erick sebagai federasi, PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi. Apalagi ada beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan timnas Indonesia. “Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair. Tapi kita masih punya dua game. Kita fight di atas lapangan,” ujar Erick. Erick pun berpesan di hadapan para pemain agar tidak terpengaruh atas kepemimpinan wasit di laga pembuka. Menurut Erick masih ada dua laga tersisa di putaran grup bagi para pemain untuk tampil habis-habisan. “Jangan sampai game ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua game. Kita harus fight. Itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua game. Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua game. Kita harus melawan balik,” ujar Erick. Sumber: PSSI