Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) menggelar kejuaraan...
Read MoreResmi Diperkenalkan INAPGOC, Ada ‘Bunyi’ Dalam Medali Asian Para Games 2018
Jakarta- Asian Para Games III/2018, siap dihelat pada 6-13 Oktober. Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC) resmi memperkenalkan medali bagi pesta multievent terbesar penyandang disabilitas se-Asia itu, di GBK Arena Senayan, Jakarta, pada Jumat (5/10). Medali Asian Para Games yang diperkenalkan INAPGOC memiliki keunikan, karena medali mengeluarkan suara gemerincing jika digoyang-goyangkan. Suara itu berasal dari bola-bola kecil yang terdapat di dalam kepingan medali. “Medali emas berisikan 26 bola-bola kecil, sedangkan perak 20. Dan perunggu ada 16 bolanya,” ujar Fanny Irawan, Direktur Sport INAPGOC, di GBK Arena Senayan, Jakarta, Jumat (5/10). Menurutnya, medali sengaja diciptakan seperti itu untuk memudahkan atlet tuna netra dalam mengenali medali yang diraihnya. Medali yang dibuat di Guangzhou, China, ini bisa mengeluarkan suara. Hal itu diakibatkan adanya bola-bola kecil yang dimasukkan di dalam tubuh medali. Bila medali itu digerakan, maka bunyi akan keluar dari medali tersebut. Rinciannya, 26 bola terdapat di dalam medali emas, 20 bola di medali perak, dan 16 bola di medali perunggu. Medali bersuara ini terinspirasi dari Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu. “Ide awal medali bunyi ini dari Tarek Souei (CEO APC). Dan, atlet powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih, pernah meraih perunggu yang berbunyi di Paralimpiade Rio Janeiro, Brazil 2016,” tuturnya. “Kami mengambil contoh dari medali milik Widi (sapaannya). Bahkan, kami harus ke Bali (asal Nengah) mengambil medali itu,” tambahnya. Medali yang terbuat dari besi solid dan dilapisi emas ini, dibuat dengan teknik semprot. Fanny menyebut Ferry Kono (Wakil Sekretaris Jenderal INAPGOC) adalah orang yang merancang desain medali tersebut. Keunikan lain dari medali ini, yaitu pada bagian depan terdapat logo Asian Para Games 2018, dan slogan ‘The Inspiring Spirit and Energi of Asia’. Sedangkan di bagian belakang medali, tertera logo Asian Paralympic Committee (APC). Lalu, terdapat kode yang menggunakan huruf brille (huruf khusus bagi penyandang tuna netra). Fanny menjelaskan bila pembuatan medali membutuhkan waktu 4 bulan. “Medali ini kami buat di Guangzhou (Cina),” tukas Fanny. Opening ceremony Asian Para Games III/2018 akan berlangsung pada Sabtu (6/10), terdapat 18 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan nomor pertandingan mencapai 337, dan memperebutkan 568 medali. (Adt)