Semen Padang Gelar Kejurnas Tenis Junior, 39 Klub dari Sumatera dan Jawa Bersaing

Kejuaraan Nasional Junior TdP Semen Padang Tennis Tournament 2024

PT Semen Padang menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior TdP Semen Padang Tennis Tournament 2024 yang diikuti 183 atlet, dari 39 klub yang berasal dari 36 kabupaten dan kota di Sumatera dan Jawa, di Lapangan Tenis Semen Padang pada 20-24 November 2024. Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri, sambutannya ketika membuka kejurnas tersebut mengucapkan selamat datang dan selamat bertanding kepada para peserta yang berasal dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Dia berharap, Kejurnas ini bisa melahirkan bintang-bintang petenis muda masa depan yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Selamat bertanding dengan menjunjung sportivitas. Semoga, Kejuaraan Nasional atau Kejurnas Junior Tennis Tournament ini dapat menjadi ajang untuk terus menggali potensi diri.” “Karena tanpa kejuaraan yang rutin, pembinaan atlet menjadi percuma. Karena tidak ada tolak ukurnya,” kata Oktoweri pada acara pembukaan yang berlangsung di Lapangan Tenis Terbuka PT Semen Padang, Rabu (20/11/2024). Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan apresiasi kepada panitia atas diselenggarakannya kejurnas Tenis Junior tersebut karena, kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang pencarian bibit-bibit potensi masa depan, namun juga dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi. “Tentunya kejurnas ini dapat meningkatkan silahturahmi dan kebersamaan serta persahabatan. Tidak hanya bagi peserta, tapi juga official dari masing-masing tim yang berasal dari berbagai provinsi di Sumatera dan Jawa,” ujarnya. Pembukaan Kejurnas Junior TdP Semen Padang Tennis Tournament 2024 itu ditandai dengan pemukulan gong dan servis oleh Oktoweri. Hadir pula pada pembukaan kejurnas tersebut uKetua Umum Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang (FKKSP) Group, Freddo Syukri, dan sejumlah perwakilan dari para sponsor. Ketua Panitia Kejuaraan Nasional Junior TdP Semen Padang Tennis Tournament 2024, Angga Permana Putra menyampaikan bahwa kejurnas ini sengaja digelar, karena pembinaan tenis di Provinsi Sumbar pada saat ini sudah mulai berkembang dengan baik pasca-pandemi Covid-19. Pertumbuhan club-club dari berbagai kabupaten dan kota juga mulai menampakkan bibit atlet yang akan menjadi calon atlet prestasi kedepannya. Hal ini terlihat pada saat beberapa kejuaraan junior tahun 2023 dan 2024, di antaranya pada Piala Bupati Tanah Datar, Tennis Junior Solok Berjuara dan beberapa Kejurnas lainnya yang digelar di Provinsi Riau dan Sumbar. Untuk mendukung hal tersebut, Semen Padang Tennis Club (SPTC) di bawah naungan FKKSP Group dengan dukungan penuh dari manajemen PT Semen Padang, terutama oleh Direktur Utama, Indrieffouny Indra, diharapkan Kejurnas ini bisa menjadi agenda tahunan SPTC ke depannya. “Itu harapan kami,” katanya. Kejurnas Junior ini, lanjutnya, terbagi kepada 6 kategori pertandingan. Rinciannya, kategori Red Ball Putra dan Putri (Kelompok umur 8 tahun), serta Kelompok Umur Putra dan Putri untuk umur 10, tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun, dan 18 tahun. Kejurnas ini statusnya sudah TdP atau Tournamen diakui Pelti artinya tournamen yang poinnya diakui. Untuk pesertanya, berasal dari 39 klub yang tesebar di berbagai provinsi di Sumatera. Sebut saja ada dari Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan dan Bengkulu. Bahkan, club dari Bogor, juga ikut memeriahkan kejurnas tennis junior ini. Sumber: ANTARA

Tenis Indonesia Juara Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024

Timnas tenis putri Indonesia U-14 baru saja mengukir prestasi membanggakan di kejuaraan tenis dunia. Tidak main-main, mereka berhasil menjuarai Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024 yang diselenggarakan di Kolombo, Sri Lanka. Capaian itu mengantarkan Tim Garuda berhak melaju ke fase kualifikasi berikutnya dalam ajang yang serupa pada Maret 2024 mendatang. Keberhasilan tim tenis putri Indonesia terwujud setelah menumbangkan Nepal pada partai final Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Mereka unggul dengan skor kemenangan 2-1, Sabtu (17/2/2024). Tim Garuda sendiri menang setelah para atlet junior yang beranggotakan Gwen Emily Kurniawan, Callista Rosiana, dan Assyifa Khansa Putri Raga tampil begitu gemilang. Timnas tenis putri Indonesia U-14 tentu melakoni perjuangan yang tidak mudah selama berlaga di Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Pasalnya, mereka harus menghadapi beberapa lawan kuat dari seluruh dunia. Untungnya, Tim Garuda berhasil melewati adangan itu dengan catatan keluar sebagai juara. Tim tenis putri Indonesia U-14 tergabung dalam Pool A di Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Dalam grup ini, mereka harus berjumpa Macau, Pacific Ocean, dan Kyrgyzstan. Tanpa diduga, Indonesia yang dibela tiga atlet bertalentanya mampu menggulung ketiga lawannya itu sekaligus menjadi juara group. Perjuangan timnas tenis putri Indonesia U-14 pun menembus ke babak semifinal Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Kali ini, mereka harus berhadapan dengan Myanmar. Meski begitu, lagi-lagi, Garuda terus menunjukkan ketangguhannya usai menang dengan skor 2-1 dari Myanmar.Selanjutnya, tim tenis putri Indonesia U-14 bertemu Nepal pada partai puncak Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Tren positif mereka rupanya terus berlanjut. Melawan Nepal, Sabtu (17/2/2024), Tim Garuda kembali unggul 2-1 sekaligus keluar sebagai kampiun. Atas hasil tersebut, Indonesia akhirnya menyegel tiket lolos ke Asia/Oceania Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Nantinya, babak terbaru ini akan diselenggarakan di Kuching, Malaysia, selama 18—23 Maret 2024. Momen ini tentu menjadi kesempatan bagi Gwen Emily Kurniawan, Callista Rosiana, dan Assyifa Khansa untuk mengharumkan nama Indonesia lagi di kancah yang lebih tinggi. Pencapaian timnas tenis putri Indonesia U-14 tentu tak lepas dari andil sang pelatih, Revel Yehezkia, atas keberhasilannya di Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Sang pelatih pun mengatakan tidak membolehkan anak didiknya untuk berpuas diri walau telah juara. Menurutnya, langkah mereka belum berhenti lantaran akan menatap babak kualifikasi di Malaysia. “Kami sangat bahagia atas hasil ini. Itu memperlihatkan bila anak-anak selalu siap memberikan yang terbaik. Namun, kami tetap tidak boleh berpuas diri karena tantangan selanjutnya ada pada babak kualifikasi di Malaysia. Di sana, kami akan bertemu dengan lawan yang memiliki level lebih tinggi,” kata Revel merujuk laman media sosial Tennis Indonesia Official. Pencapaian-pencapaian seperti ini sudah selayaknya diberi apresiasi yang positif. Sebab, berkat mereka, cabang olahraga tenis Indonesia bisa menunjukkan kapasitasnya di dunia walau dalam kelompok usia 14 tahun. Terus berjuang Garuda Muda! Sumber: IDN Times

430 Petenis Junior Ikuti Turnamen FIKS Tennis Open

430 Petenis Junior Ikuti Turnamen FIKS Tennis Open

Sekitar 430 peserta mengikuti 60 thn FIKS Tennis Open 2022 The Oldest National Junior Turnament, yang berlangsung di Lap Tenis Indoor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jln Setiabudhi Bandung, Sabtu 17 Desember 2022. Ketua FIKS Bandung Dra. Meiska H. Wigun menuturkan kalau gelaran kejuaraan tenis FIKS tahun ini terasa lebih spesial, mengingat tahun ini usia FIKS telah mencapai 60 tahun. “Menghasilkan atlet tenis terbaik merupakan salah satu tujuan mulia dari Sekolah Tenis FIKS, dan tahun ini 430 peserta siap bertanding dengan performa terbaiknya di Bandung,” ungkap Meiska seusai pembukaan kenjuaraan. Meiska juga mengatakan, kejuaraan ini diikuti para petenis dari seluruh Indonesia, yang memang sudah menunggu kejuaraan ini. “Dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Lampung, Pekanbaru, Bangka Belitung, Bali, Banjarmasin, Palu, Balikpapan, Palembang, Banjarnegara, dan Makassar, ikut serta dalam kejuaraan kali ini dan memang kejuaraan FIKS selalu ditunggu,” jelasnya. Kejuaraan sendiri dibuka langsung oleh wakil ketua PP PELTI, Prof. Wikan Sakarinto, yang mengaku sangat mengapresiasi kejuaraan FIKS ini bahkan untuk peserta sendiri membludak sehingga pendaftaran ditutup sebelum waktunya. “Kami sangat mengapresiasi kejuaraan ini, dari sini bakat-bakat dan munculnya atlet handal muncul, yang menjadi petenis andalan nasional,” tegasnya. Dalam acara ini, klub tenis FIKS juga memberikan penghargaan kepada 10 pelatih tenis yang telah melahirkan petenis hebat di Indonesia, seperti Deddy Tedjamukti, pelatih dari Angelique Widjaja, yang berhasil menjuarai kategori single di Wimbledon Junior 2001, dan Ryan Tanujoyo, yang berhasil membawa Priska Nugroho menjadi juara Grand Slam Australian Open Junior Double tahun 2020.

Baru 19 Tahun, Raducanu Masuk Daftar Atlet Putri Terkaya Dunia

Baru 19 Tahun, Raducanu Masuk Daftar Atlet Putri Terkaya

Emma Raducanu menjadi salah satu petenis dengan bayaran tertinggi di usia 19 tahun. Berkat citranya yang apik, ia tetap jadi magnet sponsor meski performanya menurun. Petenis remaja itu menjadi sensasi di lapangan usai menjuarai US Open. Predikat sebagai petenis Inggris pertama yang menggondol trofi dari Grand Slam, sejak Virginia Wade di Wimbledon 1977, terus mendongkrak pamornya. Citra sebagai atlet muda enerjik, punya prestasi dan cantik tentu saja menarik bagi perusahaan reksasa tertarik menggaetnya sebagai bintang iklan. Tak tanggung-tanggung, petenis berpostur 175 cm tersebut meraup pendapatan hingga 10 kali lipat dari yang diperoleh di lapangan. Dalam tempo satu tahun, hingga Mei 2022, Raducanu mendulang 2,8 juta pound (sekira RP50,4 miliar) sebagai hadiah dari tenis. Itu termasuk bonus 1,8 juta pound menyusul kemenangan di US Open. Pundi-pundinya menggelembung hingga mencapai 22,8 juta pound. Itu berkat endorse dari merek-merek besar di dunia. Gadis blasteran Rumania-Cina itu menandatangani kontrak jutaan pound dengan produsen mobil Porsche, pembuat perhiasan mewah Tiffany & Co, merek fashion Dior. Ia pun ditunjuk sebagai duta British Airways, minuman Evian, produsen telekomunikasi Vodafone dan bank HSBC. Petenis yang kini mengalami cedera pergelangan tangan juga tampil dalam iklan Sports Direct. Nike dan Wilson pun membayar mahal agar produknya dikenakan Raducanu. Kekayaan yang meroket membawa petenis peringkat ke-76 dunia tersebut ke deretan atlet kaya. Ia masuk dalam tabel petenis dengan pendapatan tertinggi 2022, yakni posisi keenam. Raducanu juga mengisi peringkat ketiga atlet putri dengan pemasukan terbanyak tahun ini. Ia di bawah Naomi Osaka yang mengumpulkan 46 juta pound dan Serena Williams 30,6 juta pound.

Atlet Muda Indonesia Juara Ajang Tenis Junior di Thailand

Atlet Muda Indonesia Juara Ajang Tenis Junior di Thailand

Atlet muda Indonesia mengharumkan Merah-Putih usai jadi juara ajang Tenis Junior di Thailand. Gelar juara itu dimenangkan Timnas Tenis Putra Indonesia yang diperkuat atlet-atlet muda berusia 12 tahun. Mereka dipimpin Kapten Revel Yehezkia dan diperkuat oleh Rafalentino Ali Da Costa, Raihan Somantri serta Titouan Parrod. Para atlet muda Indonesia itu berhasil meraih emas pada Kejuaraan Tenis Lapangan Junior International Tennis Federation (ITF) Asia 12 & Under Team Competition Regional Qualifying Event for Southeast Asia. Kompetisi tersebut digelar pada tanggal 18–23 Juli 2022 di Nonthaburi, Thailand. Tak hanya putra, Timnas Tenis putri juga membawa pulang medali perunggu. Mereka dipimpin oleh Kapten Okki Yonda, didukung oleh Gwen Emily Kurniawan, Assyifa Khansa Putri Raga dan Kaylee Rathana Tandjung. “Mereka berhak ke final kejuaraan Asia di Kazakhstan pada akhir tahun nanti,” terang Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP PELTI) Lani Sardadi seperti dikutip dari Gerakita. Atas prestasi tersebut, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman menyampaikan selamat. “Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya mengucapkan selamat kepada Timnas Tenis Putra dan Putri Indonesia yang berhasil meraih prestasi pada Junior ITF Asia 12 & Under Team 2022,” kata Ketum KONI Pusat. “Terima kasih atas kerja keras para atlet, pelatih, ofisial dan PP PELTI yang dipimpin Bapak Rildo Ananda Anwar karena berhasil mengantar atlet-atlet muda meraih prestasinya,” lanjut Ketum KONI Pusat.

Indonesia Menghelat Turnamen Tenis International Junior

Indonesia Menghelat Turnamen Tenis International Junior

Indonesia kembali menggelar turnamen tenis Internasional Junior, mulai kemarin, Sabtu (25/6). Turnamen digelar pada tanggal 25 Juni – 2 Juli 2022 di lapangan tenis Epicentrum Jakarta. Turut hadir sejumlah petenis Junior dari berbagai negara seperti Asia dan eropa. Sebelumnya, Jakarta juga mengadakan turnamen tenis junior nasional dengan tajuk JITA National Junior Tennis Tournament yang diselenggarakan tanggal 19 – 26 Juni 2022 di lapangan tennis Epicentrum, Jakarta. Turnamen yang cukup bergengsi ini mempertandingkan kelas tunggal dan ganda putra dan putri kelompok umur 12 tahun ke bawah, 14 tahun ke bawah dan 16 tahun ke bawah. Ketua Pengda Pelti DKI Jakarta, Erwin Suryadi, yang menyempatkan diri hadir untuk menyaksikan sekaligus memberikan hadiah kepada para pemenang pertandingan ini menyampaikan bahwa Turnamen Junior dengan skala nasional ini merupakan sebuah turnamen yang harus diapresiasi dan didukung oleh Pelti DKI Jakarta. Sebab, ajang ini khususnya untuk menemukan bibit-bibit pemain junior yang nantinya bisa menjadi pemain yang bisa memiliki prestasi internasional maupun nasional. Erwin dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa apreasiasi yang sangat tinggi juga diberikan kepada sekolah tenis JITA (Jakarta International Tennis Academy) yang dikomandani oleh Goenawan T Sutikno dan Revel Yehezkia, di mana selain turnamen Junior nasional ini. “Semoga dengan semakin semaraknya turnamen nasional dan internasional, khususnya di Jakarta akan semakin menggairahkan tenis lapangan di Indonesia ini,” ungkap Erwin. Sumber: Medcom.id

Sabet Gelar Juara US Open 2021, Berikut Profil Raducanu

Sabet Gelar Juara US Open 2021, Berikut Profil Raducanu

Nama Emma Raducanu sedang ramai dijagat olahraga usai menjuarai US Open 2021. Remaja 18 tahun asal Inggris itu mencatatkan sejarah menjadi petenis pertama yang merebut gelar Grand Slam dari fase kualifikasi. Raducanu memastikan gelar juara seusai mengalahkan petenis asal Kanada, Leylah Fernandez, pada partai final, Minggu (12/9/2021) pagi WIB. Bertanding di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat, Raducanu menumbangkan Leylah Fernandez dua gim langsung atau straight game dengan skor 6-4 dan 6-3. Kemenangan atas Leylah Fernandez menyempurnakan penampilan Raducanu yang memulai US Open 2021 dari babak kualifikasi. Raducanu harus berjuang melewati tiga pertandingan kualifikasi terlebih dahulu sebelum berhasil masuk babak utama US Open 2021. Meski berstatus non unggulan, Raducanu selalu tampil percaya diri hingga akhirnya berhasil menyapu bersih tujuh laga babak utama US Open 2021 untuk membawa pulang trofi. Simak profil singkatnya dari merintis karir hingga meraih gelar Grand Slam pertamanya berikut ini. Awal Karier Raducanu lahir pada 13 November 2002, di Toronto, Kanada. Ayahnya berasal dari Rumania sedangkan sang ibu dari Cina. Ia pindah ke London pada usia dua tahun dan mulai bermain tenis pada usia lima tahun. Raducanu memulai karir sebagai petenis profesional pada tahun 2018. Raducanu mencapai 20 besar di tingkat junior. Memenangi tiga gelar Federasi Tenis Internasional. Raducanu melakukan debut turnamen WTA-nya di lapangan rumput di Nottingham pada Juni 2021. Raducanu menjadi terkenal ketika dia membuat debut undian utama Grand Slam di Wimbledon pada Juli 2021. Memasuki turnamen sebagai wildcard berperingkat 338 dunia, dia maju hingga babak keempat. Dia mundur saat melawan petenis Australia Ajla Tomljanovic setelah menderita kesulitan bernapas. Raducanu mencapai final acara WTA 125K di Chicago pada Agustus 2021. Gelar Grand Slam Pertama Raducanu lolos ke undian utama US Open 2021 setelah membukukan kemenangan straight set di ketiga babak kualifikasi. Berperingkat 150 dunia, Raducanu menjadi petenis kualifikasi pertama yang memenangkan gelar Grand Slam. Dia menjuarai US Open tanpa kehilangan satu set pun, baik di kualifikasi atau dalam tujuh pertandingan undian utamanya. Raducanu menjadi wanita Inggris pertama yang memenangkan US Open sejak Virginia Wade menang pada 1968 dan yang pertama merebut gelar Grand Slam sejak Wade memenangkan Wimbledon pada 1977. Raducanu saat ini sudah naik ke peringkat 24 dunia setelah memenangi gelar US Open. Ia resmi mengakhiri posisi Johanna Konta, sebagai wanita Inggris berperingkat teratas dunia yang sudah berlangsung 310 minggu.

Terjun ke Tenis Profesional, Ini Jadwal Turnamen yang Diikuti Priska Nugroho

Terjun ke Tenis Profesional, Ini Jadwal Turnamen yang Diikuti Priska Nugroho

Petenis muda Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, saat ini tengah mengadu peruntungan sebagai petenis profesional di Eropa. Petenis berusia 18 tahun itu tengah mengikuti rangkaian turnamen di Denmark. Level pro sendiri baru dijalaninya pada pertengahan tahun ini. Sebelumnya, ia merupakan petenis junior Indonesia yang terpilih menjadi bagian dari ITF (Federasi Tenis Internasional) Touring Team to Europe. Ia bergabung dengan tim yang dibiayai Grand Slam Development Fund di Paris, Prancis, sejak Mei lalu. Bersama talenta muda dari berbagai negara, Priska melakoni sejumlah turnamen junior level atas di Benua Eropa, termasuk dua Grand Slam yakni Roland Garros dan Wimbledon. Hasil mengecewakan diraih Priska Madelyn Nugroho di ajang Prancis Terbuka Junior. Ia langsung kandas di babak pertama. Bertanding di Stade de Roland Garros, Paris, di nomor tunggal putri, Priska yang ditempatkan sebagai unggulan ke-15 takluk dari petenis Rep. Ceko, Darja Vidmanov. Pada sektor ganda putri, Priska berpasangan dengan petenis asal Rusia, Erika Andreeva juga tersingkir di babak pertama. Mereka takluk dari pasangan petenis dari Prancis, Laia Petretic yang berpasangan dengan petenis Meksiko, Julia Garcia. Prestasi lebih baik diraih Priska di ajang Wimbledon 2021. Peraih juara ganda putri Autralian Terbuka junior 2020 ini lolos hingga babak kedua baik di nomor tunggal dan nomor ganda putri. Ajang Wimbledon Junior ini sendiri mengakhiri rangkaian perjalanan Priska Madelyn Nugroho sejak dirinya terpilih sebagai anggota ITF Touring Team to Europe. Pasca tersingkir dari Wimbledon Junior, Priska pun memulai kariernya pada level profesional. Pada 16 Juli lalu, Ia menjadi semifinalis ganda putri bersama petenis Korea Selatan, Yeonwoo Ku, di turnamen ITF W15 Almada, Portugal. Dilansir dari laman resmi ITF, Priska juga sempat mengikut iurnamen ITF Amarante Ladies Open yang digelar pada tanggal 19-25 Juli 2021, di Portugal. Namun, ia baru bisa merebut gelar juara pertama di level pro pada turnamen Pada turnamen ITF World Tennis Tour W15 Frederisberg, Denmark, Priska Madelyn Nugroho sukses meraih gelar juara ganda putri. Berpasangan dengan pemain Jepang, Naho Sato, mereka berhasil menundukkan Viktoriia Dema (Ukraina)/Ani Vangelova (Bulgaria) di partai final dengan skor 6-0,6-1, Sabtu, 7 Agustus 2021. ITF World Tour W15 merupakan level terendah dalam struktur kompetisi Federasi Tenis Internasional (ITF). Ajang berhadiah total 15.000 dolar AS (sekitar Rp215 juta) merupakan loncatan awal petenis junior merintis karier di tenis profesional. ITF World Tennis Tour W15 Frederisberg merupakan turnamen kedua bagi Priska Nugroho di Denmark. Sebelumnya, petenis unggulan tanah air itu sempat mengikuti turnamen di kota Vejle. Berlaga di sektor tunggal putri, ia hanya mampu mencapai babak semifinal. Turnamen yang dijalani sang atlet merupakan bagian dari rangkaian turnya di Eropa. Setelah berlaga di Denmark, Priska direncanakan berangkat ke Jerman dan Austria untuk berlaga di turnamen lainnya. Setelah semua turnamen selesai diikuti, Priska Nugroho dijadwalkan pulang ke tanah air. Petenis muda Indonesia itu akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional yang akan dihelat di Jayapura, Papua. Karier tenis Priska Madelyn Nugroho diwarnai pencapaian apik di level junior. Ia menjuarai Australia Terbuka Junior 2020 di nomor ganda putri, saat berpasangan dengan petenis Filipina Alexandra Eala. Sumber: Tempo

Yuk! Intip Kegiatan Tenis Putri Indonesia di Masa #dirumahaja

Aldila Sutjiadi Petenis putri Indonesia

Di situasi pandemic virus Covid-19 ini, kita sangat perlu untuk selalu mencoba mengisi waktu dengan sesuatu yang positif supaya kita dapat menjaga kesehatan dan produktif. Nah, mungkin #SobatmudaNYSN penggemar tenis, bisa checkout kegiatan tenis putri Indonesia sambil mendukung kampanye #dirumahaja. Beberapa waktu lalu, akun instagran resmi PELTI (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia) @tennisindonesiaofficial melakukan Bincang Atlit Tenis melalui aplikasi Zoom yang menghadirkan 5 petenis putri Indonesia di antaranya Aldila Sutjiadi, Janice Tjen, Priska Nugroho, Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies. Sebagai moderator adalah Wilson Hidayat. Dalam sesi 40 menit, mereka berbagi cerita seputar kegiatan masing-masing pada saat #dirumahaja. Sangat menarik untuk #SobatMudaNYSN karena bisa berinteraksi langsung dengan idola kita masing-masing secara online. Akun Instagram Aldila Sutjiadi @dila11 juga berbagi tips workout yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga performance dan persiapan untuk event ke depan. Jessy Rompies juga berbagi tips yang tidak kalah menarik melalui akun Instagram nya @jessy_rompies View this post on Instagram A post shared by jessy rompies (@jessy_rompies) View this post on Instagram A post shared by Aldila Sutjiadi (@dila11) So, #SobatMudaNYSN, stay inspired, stay healthy and active ya!

Petenis Junior Indonesia, Priska Nugroho Juara di Australia Open Junior 2020

Priska Nugroho, petenis putri Junior Indonesia berhasil menjuarai turnamen Australia Open Junior 2020 di nomor ganda putri.

Priska Nugroho, petenis putri Junior Indonesia berhasil menjuarai turnamen Australia Open Junior 2020, Jumat 31/1/2020. di nomor ganda putri. Berpasangan dengan Alexandra Eala (Filipina), mereka sukses mengalahkan pasangan Ziva Falkner (Slovenia)/Matilda Mutavdzic (Britania) dalam dua set langsung 6-1, 6-2. Pasangan Priska/Eala yang menjadi unggulan keempat di turnamen ini langsung mendominasi dari awal pertandingan yang berlangsung di lapangan 3 Melbourne Park, Australia. Priska dengan permainan apik di net berhasil mengembalikan keadaan dari ketinggalan 15-30 di game kelima sehingga menambah keunggulan menjadi 5-0. Priska/Eala hanya kehilangan 1 set sebelum menuntaskan 6-1 di set pertama. Set kedua, Falkner/Mutavdzic memimpin terlebih dahulu 1-0 namun Priska/Eala mampu menyamakan keadaan 1-1 dan menambah keunggulan menjadi 3-1. Lalu, pasangan Falkner/Mutavdzic memberi perlawanan dengan memperkecil ketinggalan menjadi 3-2. Priska/Eala tidak terkejar dengan langsung menutup pertandingan dengan skor 6-2. Alexandra Eala saat ini menduduki ranking 8 junior putri ITF. Petenis junior putri Indonesia yang mempunyai nama lengkap Priska Madelyn Nugroho menduduki peringkat ke-27 ITF sesuai data tanggal 27 January 2020. Priska menyamakan pencapaian yang diperoleh Angelique Widjaja 18 tahun lalu di ajang yang sama.

Piala Davis 2019, Filosofi Kopi ala Pelti

Meski tak menghindarkan kekalahan Indonesia dari Selandia Baru pada laga Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania, kemenangan petenis debutan Ari Fahresi (17 tahun) memberi kebanggaan tuan rumah. Belia kelahiran Sampang, Madura, 2 Agustus 2002 itu mengalahkan tunggal utama tim Kiwi, Ajeet Rai di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (15/9). Ari menang atas peringkat ke-744 dunia, 6-3 2-6 10-7. “Kekalahan dari Selandia Baru memang pahit, karena kami sebenarnya memiliki kesempatan untuk memenangi dua partai tunggal di hari pertama. Namun ibarat kopi, kendati pahit pun tetaplah bisa dinikmati. Kemenangan Ari meski dalam laga yang sudah tak menentukan memberikan kenikmatan di sela rasa pahit itu,” tutur kapten tak bermain tim Merah Putih, Febi Widhiyanto. Regu Piala Davis Indonesia tak mampu menghindar dari kekalahan 0-3 setelah duo Susanto, David Agung dan Anthony gagal mengadang kepiawaian ganda kelas dunia milik Selandia Baru, Marcus Daniell/Michael Venus. David dan Anton kalah telak dari spesialis ganda grand slam itu 0-6 3-6. Kekalahan ini membawa Indonesia harus melakoni babak Play Off Grup II yang dijadwalkan berlangsung Maret 2020. Tim Merah Putih bergabung dengan 11 negara lain yang kalah pada laga Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania (Filipina dan Hongkong), Zona Amerika (El Savador, Paraguay/Meksiko, Guatemala), Zona Eropa/Afrika (Zimbabwe, Bulgaria, Denmark, Maroko, Mesir dan Georgia) serta 12 tim promosi dari Grup III (Kosta Rika, Jamaika, Puerto Riko, Vietnam, Suriah, Sri Lanka, Polandia, Estonia, Yunani, Latvia, Tunisia dan Kenya). Dalam babak Play Off Grup II yang mulai tahun depan menggunakan format global tanpa pembagian zona, 12 tim berhak menempati posisi unggulan berdasarkan peringkat negara di Piala Davis menghadapi 12 non-seeeded. Pemenang babak tersebut akan bertahan di Grup II, sementara tim yang kalah bakal terlempar, degradasi ke Grup III sesuai zona wilayahnya. “Dalam minggu ini, kami akan lakukan evaluasi hasil Piala Davis ini bersama dengan bidang pembinaan. Kami harus bersiap lebih baik karena untuk sekedar bertahan di Grup II ini pun tidak mudah. Namun kami tetap optmistis karena dari kekalahan ini pun tetap muncul sebersit harapan dari pemain muda,” tutur Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar. Dalam sejarah partisipasi di ajang Piala Davis, Indonesia pernah bercokol di posisi elite Grup Dunia 1983 dan 1989 meskipun langsung kalah di babak pertama serta masuk play off Grup Dunia 1994. Namun dalam tiga tahun terakhir, tim Merah Putih harus selalu berjibaku dalam babak play off hanya untuk sekadar bertahan di Grup II Zona Asia/Oseania. Hasil Piala Davis 2019 Grup II Zona Asia/Oseania Indonesia v Selandia Baru Sabtu, 14 September R1 Muhammad Rifqi Fitriadi v Ajeet Rai 6-7(7) 3-6 R2 David Agung Susanto v Rhett Purcell 6-3 4-6 0-6 Minggu, 15 September R3 David Agung Susanto/Anthony Susanto v Marcus Daniell/Michael Venus 0-6 2-6 R4 Ari Fahresi v Ajeet Rai 6-3 2-6 10-7 R5 Muhammad Rifqi Fitriadi v Rhett Purcell Not Played

WTA Future Stars Indonesia 2019, Bentrok Dua Unggulan Teratas

Pada babak empat besar, Kholisa menyingkirkan wakil Gresik, Hasna Raissaneva melalui pertarungan straight set 7-5 6-2.

Final ideal tercipta pada nomor tunggal 14 tahun turnamen kualifikasi Indonesia WTA Future Stars 2019. Dua unggulan teratas bakal terlibat bentrok pada partai puncak, yakni Kholisa Siti Maisaroh Maisaroh asal Kudus (Jawa Tengah) dengan Tiara Naura Nur Azizah dari Pelalawan (Riau) di lapangan tenis The Hilton Hotel & Residence Jakarta, Sabtu (31/8). “Saya optimistis bisa menang di final dan merebut tiket menuju final WTA Future Stars di China, Oktober nanti,” ujar Kholisa yang menempati unggulan pertama usai laga semi final, Jumat (30/8). “Sudah sering bertemu Tiara, hasilnya kalah menang. Namun terakhir menang pada turnamen di Jember (Jawa Timur),” imbuhnya. Pada babak empat besar, Kholisa menyingkirkan wakil Gresik, Hasna Raissaneva melalui pertarungan straight set 7-5 6-2. Sedangkan Tiara yang menempati posisi seeded kedua melaju ke laga final setelah mendepak unggulan keempat, Joanne Lynn Hartono (Bandung) 6-2 6-2. Sementara itu di kelompok 16 tahun, Jessica Christa Wirahadipoernomo harus berjuang susah payah melakoni partai semi final. Seeded ketiga itu harus kerja keras untuk menepiskan perlawanan petenis ibu kota, Felicia Halim. Jessica unggul rubber set 3-6 6-4 6-2. Pada laga final, Jessica akan menantang petenis asal Bali, Anggi Dwi Hidayati yang berhasil mendepat Aurellia Azzahra Putri (DKI) 6-2 6-1. WTA Future Stars Indonesia ini merupakan turnamen kualifikasi untuk memeilih wakil tim Merah Putih yang akan berlaga di final ajang serupa yang berlangsung di Shenzhen, China, Oktober 2019. Lebih dari 20 negara dari kawasan Asia Pasifik mengikuti perhelatan yang mengiringi panggung akhir musim bagi delapan petenis putri terbaik dunia, WTA Finals. “Setiap negara akan diwakili seorang petenis di tiap kelompok umur, baik 14 maupun 16 tahun,” tutur Direktur Turnamen, Susan Soebakti yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen PP Pelti ini. Hasil Jumat (30/8) Semi Final U-14 1-Kholisa Siti Maisaroh (Kudus) v Hasna Raissaneva (Gresik) 7-5 6-2 2-Tiara Naura Nur Azizah (Pelalawan) v  4-Joanne Lynn Hartono 6-2 6-2 Semi Final U-16 Anggi Dwi Hidayati (Bali) v Aurellia Azzahra Putri (DKI) 6-2 6-1 3-Jessica Christa Wirahadipoernomo (Semarang) v Felicia Halim (DKI) 3-6 6-4 6-2 Jadwal Final, Sabtu (31/8) U-14  : 1-Kholisa Siti Maisaroh (Kudus) v 2-Tiara Naura Nur Azizah (Pelalawan) U-16 : Anggi Dwi Hidayati (Bali) v 3-Jessica Christa Wirahadipoernomo (Semarang)

WTA Future Stars Indonesia 2019, Joanne Hanya Ingin Terbaik

Petenis asal Bandung, Joanne Lynn Hartono berhasil melangkah ke semi final KU-14 tahun turnamen kualifikasi WTA Future Stars Indonesia 2019.

Petenis asal Bandung, Joanne Lynn Hartono berhasil melangkah ke semi final KU-14 tahun turnamen kualifikasi WTA Future Stars Indonesia 2019. Di perempat final, Kamis (29/8), unggulan keempat itu sukses memenangi duel Jawa Barat untuk menyisihkan Nazwa Syamsabila (Ciamis). Joanne yang bercokol di peringkat nasional (PNP) keempat itu unggul dalam laga rubber set, 4-6 7-5 6-4. Pada babak empat besar perhelatan yang digelar untuk memilih wakil tim Merah Putih pada ajang puncak WTA Future Stars di Shenzhen, China ini, siswi kelas VII SMP Tri Mulia Bandung itu bakal menantang seeded kedua, Tiara Naura Nur Azizah dari Pelalawan (Riau). “Rekor pertemuan dengan Naura, saya masih tertinggal 1-2. Namun pada pertemuan terakhir di Bantul, tahun lalu, saya berhasil mengalahkan Tiara. Tentu saja, saya ingin mengubahnya jadi sama kuat 2-2 dengan memenangi pertandingan semi final di ajang ini,” ucap Joanne di arena kejuaraan, lapangan tenis The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Namun belia kelahiran 17 April 2007 ini mengaku tak mematok target apapun di ajang bergengsi ini. “Saat ini saya hanya ingin menampilkan permainan terbaik saja di ajang ini. Perjalanan masih panjang, saya masih bisa bermain di kelompok umur ini hingga dua tahun ke depan,” tuturnnya. Partai empat besar KU-14 lainnya, Jumat (30/8) akan mempertemukan unggulan teratas, Kholisa Siti Maisaroh (Kudus) dengan kuda hitam asal Gresik, Hasna Raissaneva. Kholisa yang berperingkat nasional pertama itu melaju ke semi final setelah menang atas Bunga Nuraini (Surabaya) 6-3 6-2. Sedangkan Hasna unggul atas Fransisca Heidi Tan (Purworejo) 6-0 6-2. Pada KU-16, Jessica Christa Wirahadipoernomo menjadi satu-satunya petenis unggulan yang masih bertahan hingga semi final WTA Future Stars Indonesia setelah membekap Justmin Da Costa 6-1 6-0. Pada babak empat besar, Jessica akan meladeni tantangan non-unggulan asal DKI Jakarta, Felicia Halim yang menyingkirkan seeded kedua, Niken Ferlyana (Pati) 6-4 7-5. Wakil ibukota, Aurellia Azzahra Putri membuat kejutan menyingkirkan unggulan teratas, Rara Sima Kusuma Wardani asal Semarang. Aurel menang rubber set 2-6 6-1 7-5 untuk menghadapi wakil Bali, Anggi Hidayati di semi final. Anggi juga membuat kejutan dengan menepiskan perlawanan seeded keempat Keila Mangesti Paath (Depok) 6-0 7-5. Hasil Kamis (29/8) Perempat Final U-14 1-Kholisa Siti Maisaroh (Kudus) v Bunga Nuraini (Surabaya) 6-3 6-2 Hasna Raissaneva (Gresik) v Fransisca Heidi Tan (Purworejo) 6-0 6-2 4-Joanne Lynn Hartono v Nazwa Syamsabila (Ciamis) 4-6 7-5 6-4 2-Tiara Naura Nur Azizah (Pelalawan) v Cylova Zuleyka Hukmasabiya (Banten) 6-2 6-3 Perempat Final U-16 Aurellia Azzahra Putri (DKI) v 1-Rara Sima Kusuma Wardani (Semarang) 2-6 6-1 7-5 Anggi Dwi Hidayati (Bali) v 4-Keila Mangesti Paath (Depok) 6-0 7-5 3-Jessica Christa Wirahadipoernomo (Semarang) v Justmin Da Costa (Tangerang Selatan) 6-1 6-0 Felicia Halim (DKI) v 2-Niken Ferlyana (Pati) 6-4 7-5 Jadwal Jumat (30/8) Semi Final U-14 1-Kholisa Siti Maisaroh (Kudus) v Hasna Raissaneva (Gresik) 4-Joanne Lynn Hartono v 2-Tiara Naura Nur Azizah (Pelalawan) Semi Final U-16 Aurellia Azzahra Putri (DKI) v Anggi Dwi Hidayati (Bali) 3-Jessica Christa Wirahadipoernomo (Semarang) v Felicia Halim (DKI)

Combiphar Tennis Open 2019, Gelar Juara Istimewa Justin Barki

Gelar Juara Istimewa Justin Barki

Pasangan gado-gado Indonesia dan Afrika Selatan, Justin Barki (19) dan Ruan Roelofse berhasil meraih gelar juara ganda pekan kedua Combiphar Tennis Open 2019, Sabtu (17/8). Di final turnamen internasional berlabel ITF World Tennis Tour itu, duet unggulan ketiga ini mengalahkan ganda asal Jepang, Hiroyasu Ehara/Sho Shimabukuro. Justin/Ruan membekap seeded keempat itu melalui pertarungan straight set dengan skor akhir 7-6 (3) 6-4. “Bersyukur akhirnya bisa juara sesuai target meskipun permainan kami kurang stabil, naik turun di final tadi,” tutur Justin usai laga final berdurasi satu jam 17 menit di lapangan tenis The Sultan Hotel & Residence Jakarta. “Gelar juara ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Meski kecil dan tak berarti, tapi inilah kado persembahan dari lapangan tenis,” tutur Justin yang telah mengoleksi tujuh gelar juara ganda turnamen ITF. Sementara itu, Ruan Roelofse berpeluang mengawinkan gelar ganda dan tunggal sekaligus. Petenis asal Afrika Selatan itu sukses melangkah ke babak pamungkas nomor tunggal kejuaraan berhadiah total 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 210 juta per pekan ini setelah mendepak Aryan Goveas (India) di semi final. Ruan menang 6-7(3) 6-4 6-3. “Saya sangat letih melakoni laga semi final tunggal dan final ganda hari ini. Namun saya sangat siap untuk menjalani partai final tunggal. Akan sangat indah bila bisa membawa pulang dua gelar sekaligus,” ucap Ruan. Di final tunggal, Ruan akan kembali berhadapan dengan petenis Jepang yang dikalahkannya di laga puncak sektor ganda, Sho Shimabukuro, Minggu (18/8). Hasil Sabtu (17/8) Final Ganda 3-Justin Barki/Ruan Roelofse (Afrika Selatan) v 4-Hiroyasu Ehara/Sho Shimabukuro (Jepang) 7-6(3) 6-4 Jadwal Minggu (18/8) Final Tunggal Sho Shimabukuro (Jepang) v Ruan Roelofse (Afrika Selatan)  

MedcoEnergi Junior Tennis Championships 2, Menjaga Martabat Sumatera Selatan

Petenis Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Sherena Valencia memborong gelar juara tunggal dan ganda putri KU-10.

Petenis asal Musi Banyuasin, Sherena Valencia berhasil memborong gelar juara tunggal dan ganda Kelompok Umur (KU) 10 tahun Kejurnas seri kedua MedcoEnergi Junior Tennis Championships. Pada laga final yang berlangsung di Stadion Tenis Bukit Asam, Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (27/7), Sherena sukses menepiskan perlawanan wakil Banten, Maula Sa’ya 8-5. “Senang sekali bisa menjadi juara di Palembang,” ujar belia kelahiran Sekayu , 8 Desember 2010 ini. Sherena juga sukses meraih gelar juara ganda turnamen diakui PP Pelti (TDP) kategori J5 ini, berpasangan dengan Syakirah Aqillah Putri. Duet Muba ini unggul atas pasangan Raden Ayu Deva Kusumaningrum (Bengkulu)/Dinara Syafina (Jambi) 8-1. Wakil Sumatera Selatan masih berpeluang mengoleksi tambahan gelar di turnamen yang mendapat dukungan dana dari PT Medco Energi Tbk ini. Bahkan petenis putri tuan rumah berhasil menguasai KU-14 dengan menciptakan laga All Palembang Final antara Tiara Regita melawan Dwi Rahmasari dan All Musi Banyuasin Final melalui pertemuan Indah Septi Putri dengan Meliana Mona Rizki di partai puncak KU-18, Minggu (28/7). Suguhan pertandingan puncak antar wakil tuan rumah pun tersaji pada final tunggal putra KU-14 antara Rafael Ramadhan (Lubuk Linggau) dan M. Aji Fauzal Nizam (Muba). Sedangkan trio Muba, Jackquillyn Savio A Yoza (KU-12) dan Jones Pratama (KU-18) putra serta Finasti Kusuma Dewi (KU-16 putri) bakal mengusung martabat Sumsel dari gempuran petenis luar daerah di partai pamungkas. Hanya di laga akhir KU-16 putra, wakil Sumatera Selatan gagal lolos hingga ke fase akhir. Petenis peringkat teratas nasional, Rafli Zulkarnain dari Sidoarjo (Jawa Timur) akan meladeni Faried Widya Rohmadiansyah (DKI). “Saya sudah cukup sering bertemu Faried dan selalu menang. Tahun ini sudah dua kali bertemu di Ambarawa dan Yogya, bulan lalu,” ujar Rafli. Final Tunggal Hasil Sabtu (27/7) KU-10 Putra Giftbrain Rizqzain Fadhrezy (Bangka Belitung) v Reifan Mu’izzataya Martadiredja (Banten) 8-1 KU-10 Putri Sherena Valencia (Musi Banyuasin) v Maula Sa’ya (Banten) 8-5 Jadwal Minggu (28/7) Putra KU-12 Jackquilynn Zavio A Yoza (Musi Banyuasin) v Rasyel Trianda (DIY) KU-14 M. Aji Faizal Nizam (Musi Banyuasin) v Rafael Ramadhan (Lubuk Linggau) KU-16 Rafli Zulkarnaen (Sidoarjo) v Faried Widya Rohmadiansyah (DKI) KU-18 Owissa Makuta Annas (Bangka Belitung) v Jones Pratama (Musi Banyuasin) Putri KU-14 Tiara Regita (Palembang) v Dwi Rahmasari (Palembang) KU-16 Finasti Kusuma Dewi (Musi Banyuasin) v Ghean Desya Zahrani (Jambi) KU-18 Indah Septia Putri (Musi Banyuasin) v Merliana Mona Rizki (Musi Banyuasin)

Kembar Ana dan Ani, Petenis Muda Andalan Merah Putih di ASEAN Schools Games 2019

Si kembar Ana dan Ani menjadi andalan Indonesia di ASG 2019, di Semarang, Jawa Tengah. (Kemenpora)

Nama lengkapnya Fitriana dan Fitriani, dua perempuan kembar yang biasa disapa Ana dan Ani ini menjadi salah satu atlet muda yang menjadi andalan Indonesia di cabang olahraga tenis. Salah satu ajang internasional yang akan dihadapi petenis remaja kelahiran Tangerang, Banten, 13 Februari 2001 itu, dalam waktu dekat yakni ASEAN Schools Games (ASG) 2019, di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada 17-29 Juli. Berawal dari melihat sang kakak si Ani bermain tenis, Ana pun mulai tertarik dan mengikuti jejak sang kakak pada usia 8 tahun. Di situlah si kembar ini mulai dilatih oleh sang ayah, Nursalim yang juga pelatih untuk mulai menggeluti dunia tenis tersebut. “Motivasi awal terjun ke dunia olahraga tenis ini karena awalnya aku memang suka tenis, terus dilatih oleh ayah. Kemudian melihat aku mainnya bagus, banyak dikenal orang, Ana jadi ikutan main. Dari awal memang kami dilatih oleh Ayah. Ayah itu sabar banget, ngerti kalau kita lagi capek, lagi kurang bagus mood-nya. Nggak pernah dipaksa, cuma disemangatin terus,” ujar Ani dikutip dari situs resmi Kemenpora, Selasa (18/6/2018). Semenjak itu, di bawah bimbingan sang Ayah mulai mengikuti sejumlah kejuaraan tenis pada nomor ganda putri. Pada usia 15 tahun, Ana dan Ani berkesempatan mendalami karir sebagai atlet junior profesional di bawah binaan PPLP (Pusat Pembinaan dan Pelatihan Pelajar) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Saat ini, si kembar Ana dan Ani sudah tercatat sebagai atlet junior lapis satu. Bakat yang dibina dan terus diasah sejak kecil akhirnya mulai menampakkan hasil yang gemilang. Pada usia 17 tahun Ana dan Ani menyumbangkan medali emas bagi Indonesia pada ajang multievent atlet pelajar ASG 2018, di Malaysia, pada nomor ganda putri. Sebelumnya, remaja kembar ini juga tercatat sebagai Finalist Double Women Circuit 15. Sampai sekarang remaja kembar tersebut mengaku masih dilatih dan terus dibimbing oleh Nursalim. Karena bagi Ana dan Ani apa yang mereka raih hari ini barulah awal dari sebuah perjuangan yang sebenarnya. Perjuangan yang lebih berat dan lebih panjang, sebab mereka memiliki cita-cita yang tinggi untuk mengharumkan nama Indonesia, khususnya melalui olahraga tenis lapangan. Sebagai salah satu langkah mewujudkan cita-cita tersebut, tahun ini Ana dan Ani dikabarkan akan kembali bertanding pada ajang ASG 2019 yang akan digelar pada Juli nanti di Semarang, Indonesia. “Kalau ASEAN School Games (ASG) mungkin persiapannya udah 90 persen ya, kebetulan 2 bulan besok (Juni sama Juli) kita juga ada tanding. Mungkin ASG itu penutupan,” tutur Ana. Hingga saat ini, keduanya konsisten untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia. Ana dan Ani optimis dapat kembali menyumbangkan medali emas bagi Indonesia. Mereka mengaku bahwa sejauh ini persiapannya sudah matang, kendala-kendala selama latihan juga dapat teratasi dengan baik. Ana dan Ani menyatakan sudah siap diminta turun pada ASG 2019. Ke depannya, petenis kembar ini bercita-cita terus bermain bersama hingga go internasional. Keduanya juga berharap dapat bermain di salah satu kompetisi WTA (Women’s Tennis Association) serta menyumbangkan sebanyak mungkin medali emas untuk Indonesia.

Siapkan 16 Atlet Pelatnas, PP Pelti Bidik Dua Emas di SEA Games 2019

PP Pelti optmis Aldila Sutjiadi Cs bisa meraih dua medali emas di SEA Games 2019, Filipina, November mendatang. (Adt/NYSN)

Jakarta- Menghadapi SEA Games 2019, Filipina, November mendatang, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) sangat optimis. Induk organisasi olahraga di bawah pimpinan Rildo Ananda Anwar itu yakin Aldila Sutjiadi dan kawan-kawan mampu membawa pulang medali emas di ajang multievent olahraga dua tahunan tersebut. “Kami menargetkan bisa meraih dua medali emas di SEA Games mendatang. Dua emas itu diharapkan berasal dari pasangan ganda campuran (Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi) dan ganda putri (Beatrice Gumulya/Jessy Rompies),” ujar Rildo, di Stadion Tenis Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/5). Target dua emas yang dibebankan kepada skuat tenis Indonesia itu, bukan tanpa alasan. Di ajang Asian Games 2018, duet Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi sukses mempersembahkan medali bagi kontingen Merah Putih. Lebih lanjut, Rildo menjelaskan saat ini pihaknya sudah memanggil 16 atlet untuk melakukan Pelatnas (pemusatan latihan nasional), dimana salah satunya adalah petenis junior Priska Madelyn Nugroho. “Kami sudah memanggil 16 atlet yang terdiri dari 8 putra dan 8 putri. Pada 20 Mei nanti, mereka sudah mulai berlatih di Wisma Sanitia Pejompongan, Jakarta,” tambah Rildo. Terkait pemilihan lokasi Pelatnas di luar kawasan GBK, Rildo menyebut bila hal tersebut dilakukan karena dinilai lebih efisien. “Di Pejompongan itu ada dua lapangan tenis baru yang bisa digunakan. Tidak hanya itu saja, disana juga sudah tersedia tempat penginapan untuk para atlet, jadi lebih mudah, efektif, efisien,” ungkap Rildo. Saat ini, sebagian pemain Indonesia masih menjalani serangkaian turnamen di luar negeri. Christopher Rungkat mengikuti Busan Open, Jessy Rompies dan Aldila menjalani turnamen Singapore W25, dan Priska Madelyn berlaga di sebuah turnamen di Italia. Dan, ke 16 atlet yang dipanggil mengikuti Pelatnas merupakan perpaduan antara pemain senior dan junior. Untuk pemain putra yakni Christopher Benjamin Rungkat, David Agung Susanto, Ignatius Anthony Susanto, M Rifqi Fitriadi, Odeda M Arazza, Ari Fahresi, M Ali Akbar, dan Nauvaldo Jati Agatra. Sedangkan di kategori putri yaitu Beatrice Gumulya, Aldila Sutjiadi, Jessy Priskila Rompies, Deria Nurhaliza, Priska Madelyn Nugroho, Janice Tjen, Fitriana Sabrina, dan Fitriani Sabatini. Sementara agenda training center (TC) untuk try-in dan try-out yang akan diikuti, di antaranya ITF Wolrd Tennis Tour Men Hongkong 25K (3-16 Juni), ITF Junior J5 Nonthaburi di Thailand (10-22 Juni), ITF Wolrd Tennis Tour Women 25K di Jepang (19-25 Agustus). Lalu, ITF Junior J5 di Thailand (12-17 Agustus), ITF Junior J4 di Jepang (28 Agustus – 1 September), ITF World Tennis Tour Women Japan 25K (2-8 September), Davis Cup Indonesia vs Selandia Baru di Palembang (14-15 September), ITF Junior J4 di Thailand (21-26 Oktober), dan terakhir TC di Thailand selama sebulan, sebelum akhirnya terjun di SEA Games Filipina pada November mendatang. (Adt)

Apresiasi Timnas Pertahankan Tiket Group I Piala Fed, PP Pelti : Modal Positif ke SEA Games 2019

Tim nasional (Timnas) Piala Fed Indonesia sukses mempertahankan tiket di group I Asia Oceania. Torehan itu didapat setelah Aldila Sutjiadi Cs menaklukan Tim Thailand dengan skor 2-1, di Astana, Kazakhstan, pekan lalu. (Adt/NYSN)

Jakarta- Tim nasional (Timnas) Piala Fed Indonesia sukses mempertahankan tiket di group I Asia Oceania. Torehan itu didapat setelah Aldila Sutjiadi Cs menaklukan Tim Thailand dengan skor 2-1, di Astana, Kazakhstan, pekan lalu. Rildo Ananda Anwar, Ketua Umum PP (Pengurus Pusat) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti), mengapresiasi hasil positif ini. “Kami sangat mengapresiasi keberhasilan yang sudah ditorehkan para atlet kami di Asia Oceania,” ujar Anwar, di Sekretariat Pelti Senayan, Jakarta, Senin (11/2). Dijelaskannya, torehan positif ini akan menjadi modal berharga menghadapi pesta multievent terbesar di Asia Tenggara, pada akhir tahun nanti. “Ini tentu akan menjadi modal kami untuk menuju ajang SEA Games 2019 yang akan digelar di Filipina nanti,” lanjutnya. Lebih lanjut, Anwar menerangkan hasil yang diraih Tim Piala Fed Indonesia kali ini dapat dikatakan mengalami kemajuan. Sebab, ungkapnya, pada tahun sebelumnya skuat Indonesia meraih hasil yang kurang konsisten. “Selama ini posisi Tim Fed Cup selalu pasang-surut. Tapi, kali ini mereka stabil di Grup 1,” cetus Anwar. Ia menegaskan Tim Piala Fed Indonesia yang terdiri dari Beatrix Gumulya, Aldila Sutjiadi, Jessy Rompies, dan Deria Nur Halizq, didampingi Dedy Tedjamukti (Pelatih) itu akan dipertahankan dalam ajang SEA Games 2019 Filipina. “Tim ini akan dipertahankan, selama seleksi junior belum masuk ke level mereka. Tapi, untuk SEA Games 2019, kami akan akomodir 60 persen junior dan 40 senior,” tutur Anwar. Sementara itu, Aldila mengatakan, hasil positif mempertahankan posisi untuk tetap berada di Group I tidaklah mudah. Apalagi, lawan yang dihadapi memiliki peringkat di atas para pemain Indonesia. “Di Piala Fed ini, semua lawan kami, seperti Korea, Cina dan Thailand memiliki ranking di atas kami. Bahkan, di Group I itu, kami adalah underdog,” tukas peraih medali emas tenis ganda campuran Asian Games 2018 bersama Christopher Rungkat. Menurut Aldila, selama ini performa dirinya dan kolega kerap naik turun, sehingga untuk tetap berada di Group I sangat sulit. “Akhirnya kami bisa tetap bertahan dan tahun depan masih berada di Group I,” pungkas dara kelahiran Jakarta, 2 Mei 1995. (Adiantoro)

Tekuk Unggulan Keenam, Priska Jumpa Seeded Kesembilan Australia Open Junior 2019

Priska Madelyn Nugroho, melaju ke babak ketiga nomor tunggal Australia Terbuka Junior 2019. Pada babak kedua, Selasa (22/1), satu-satunya wakil andalan Merah Putih itu, mendepak unggulan keenam dari Amerika Serikat, Ma Lea, dengan skor akhir 5-7 6-3 6-0. (topskor.co.id)

Melbourne- Petenis Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, melaju ke babak ketiga nomor tunggal Australia Terbuka Junior 2019. Pada babak kedua, Selasa (22/1), satu-satunya wakil Merah Putih di turnamen tenis berjuluk Grand Slam of Asia Pacific itu, mendepak unggulan keenam dari Amerika Serikat, Ma Lea. Priska unggul dalam laga rubber set dengan skor akhir 5-7 6-3 6-0. Sebelumnya, di laga pembuka Australia Open Junior 2019, pada Minggu (20/1), Priska menyudahi petenis Korea Selatan, Yoen Woo Ku, juga dengan tiga set 6-3, 6-7, 6-4. “Saya sempat kehilangan konsentrasi ketika unggul 3-1 di set awal. Kejadian serupa nyaris terulang pada set kedua. Tapi saya bisa kembali mengontrol permainan dan menyelesaikan set kedua dan percaya diri menyelesaikan set berikutnya,” ucap Priska usai laga. Partai seru berdurasi satu jam 18 menit itu, berlangsung di lapangan nomor delapan Melbourne Park ini. “Serve pertama menjadi kunci kemenangan ini,” imbuh dara manis berkawat gigi yang lahir 29 Mei 2003 ini. Merujuk statistik pertandingan, Priska sanggup melesakkan tujuh kali aces alias serve yang tak tertepis lawan. Padahal, rata-rata kecepatan servisnya hanya 144 km/jam, yang sejatinya lebih pelan dari Ma Lea, yang mencatat rerata ace 147 km/jam. Pada babak ketiga, Rabu (23/1), Priska bakal kembali menghadapi lawan yang tak kalah berbobot, yakni Kamilla Bartone. Petenis Latvia peringkat 21 dunia itu menempati posisi unggulan kesembilan turnamen. Di babak 32 besar, remaja semampai kelahiran Riga, Latvia, 7 Juni 2002 itu, menang atas andalan Australia, Olivia Gadecki 7-6(4) 4-6 6-3. Sepekan silam, saat tampil di babak kedua turnamen pemanasan di Traralgon, Priska unggul straight set atas Gadecki 6-4 6-2. “Kalau Priska mampu mempertahankan level permainan seperti babak kedua, saya yakin peluangnya cukup besar melewati babak 16 Besar,” tutur pelatih Ryan Tanujoyo yang bersama Elbert Sie mendampingi Priska selama di Negeri Kanguru. (Adt) Hasil Selasa (22/1)Babak Kedua (32 Besar)Priska Madelyn Nugroho v 6-Ma Lea (AS) 5-7 6-3 6-0 Jadwal Rabu (23/1)Babak Ketiga (16 Besar)Priska Madelyn Nugroho v 9-Kamilla Bartone (Latvia)

Tantang Unggulan Keenam Asal New York di Australia Open Junior, Priska : Siap Siapapun Lawannya

Petenis Indonesia peringkat 44 dunia, Priska Madelyn Nugroho (15 th) akan menjajal ketangguhan unggulan keenam asal Amerika Serikat berperingkat 19 dunia, Ma Lea (17 th), pada babak kedua Australia Terbuka Junior, pada Selasa (22/1). (picssr.com)

Melbourne- Petenis Indonesia, Priska Madelyn Nugroho menjajal ketangguhan unggulan keenam asal Amerika Serikat, Ma Lea, pada babak kedua Australia Open Junior 2019, pada Selasa (22/1). Pertemuan antara peringkat ke-44 dan 19 dunia itu dijadwalkan berlangsung di lapangan nomor delapan Melbourne Park. Lawan Prsika terhitung cukup matang dari sisi usia. Lea adalah petenis berdarah Tionghoa berasal dari Dix Hills, New York. Dara kelahiran 1 Februari 2001 ini merupakan atlet timnas USA, yang tampil dalam ajang Olimpiade Remaja (Youth Olympic) pada Oktober 2018 lalu, di Buenos Aires, Argentina. “Pokoknya saya siap saja melawan siapapun karena memang tak ada lawan yang mudah di ajang level grand slam seperti ini,” ucap Priska, tak gentar ketika dihubungi pada Senin (21/1), yang tampil di arena pertandingan turnamen tenis berjuluk Grand Slam of Asia Pacific itu. “Berusaha main terbaik dan semaksimal mungkin memanfaatkan peluang yang ada,” lanjut dara kelahiran Jakarta, 29 Mei 2003 ini. Kiprah Priska, satu-satunya wakil Merah Putih di arena grand slam ini hanya tersisa di nomor tunggal, menyusul kekalahannya pada babak pertama ganda, Senin (21/1). Duet Priska/Wei Sijia kandas di tangan unggulan kedua asal Thailand, Thasaporn Naklo/Mananchaya Sawangkaew 0-6 2-6 hanya dalam tempo 46 menit. “Lawan sangat dominan dari awal pertandingan. Priska dan partnernya kesulitan dan tak mampu keluar dari tekanan,” ulas pelatih Ryan Tanujoyo yang bersama Elbert Sie mendampingi Priska. Menurut Ryan, faktor jam terbang juga sangat berpengaruh dalam pertarungan di level grand slam. “Pasangan Thailand itu sangat kompak dan lebih berpengalaman tampil di grand slam seperti Australia Terbuka ini. Sementara Priska dan Wei memang baru melakukan debut di ajang seperti ini,” paparnya. Priska dan Wei Sijia merupakan petenis termuda yang masuk sebagai direct acceptance babak utama Australia Terbuka Junior 2019. “Semoga Priska dapat segera melupakan kekalahan di nomor ganda dan bisa mengambil banyak pelajaran dari pertandingan itu agar lebih siap menjalani partai babak 32 besar tunggal,” tandasnya. (Adt) Jadwal Selasa (22/1)Priska Madelyn Nugroho v 6-Ma Lea (AS) Hasil Senin (21/1)Priska Madelyn Nugroho / Wei Sijia (China) v 2-Thasaporn Naklo / Mananchaya Sawangkaew (Thailand) 0-6 2-6