Menang Tips, Garuda Muda Taklukkan Tajikistan

Menang Tips, Garuda Muda Taklukkan Tajikistan

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 memetik hasil manis pada laga uji coba perdana mereka jelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Garuda Muda berhasil membekuk Tajikistan dengan skor tipis 2-1 di Republican Central Stadium, Dushanbe, Selasa (19/10/2021) malam WIB. Indonesia tertinggal terlebih dahulu 0-1 pada pertandingan ini sebelum dua gol kemenangan dicetak oleh Hanis Saghara Putra pada menit ke 35′ dan Bagus Kahfi menit ke 64′. Selanjutnya, Indonesia U-23 akan melakukan uji coba melawan Nepal pada 22 Oktober mendatang. Seusai laga, pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa para pemain telah bekerja keras demi meraih kemenangan. Ia menyebut meski tertinggal terlebih dahulu, timnya bisa membalikkan keadaan menjadi 2-1 dan perkembangaannya kelihatan sangat baik. “Saya melihat karena ini uji coba pertama, jadi para pemain ada yang merasa grogi. Apalagi pada pertandingan ini kita menggunakan lapangan sintetis dan memang beda lingkungan seperti makanan dan cuaca, jadi memang masih dalam proses adaptasi,” kata Shin Tae-yong. Pada pertandingan ini, pelatih asal Korea Selatan tersebut menyatakan bahwa ada beberapa evaluasi yang masih menjadi pekerjaan rumah Garuda Muda. Terutama dalam sektor pertahanan. “Kami akan terus perbaiki kekurangan dari tim ini. Semoga di laga uji coba selanjutnya dapat lebih baik lagi dan puncaknya saat melawan Australia mendapatkan performa terbaik. Pada pertandingan ini juga kami tekankan pemain untuk bermain fair play. Jadi tidak boleh terpancing emosi dan menghargai pemain lawan,” imbuh pelatih berusia 52 tahun tersebut. Selanjutnya, timnas U-23 kembali akan menggelar laga uji coba pada 22 Oktober 2021. Kali ini, yang menjadi lawan adalah Nepal. Dua pertandingan uji coba itu digelar untuk mematangkan persiapan timnas U-23 menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 melawan Australia pada 27 dan 30 Oktober. Bila mampu melewati Australia akan lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022 mendatang. Starting XI timnas U-23 vs Tajikistan: Ernando Ari; Asnawi Mangkualam (c), Rizky Ridho, Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Mohammad Kanu, Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, Witan Sulaeman, Bagus Kahfi, Hanis Saghara Pelatih: Shin Tae-yong (KOR)

Inilah Lawan Timnas U-23 Berikutnya

Inilah Lawan Timnas U-23 Berikutnya

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 akhirnya telah menentukan siapa lawan mereka di laga uji coba internasional. Anak asuh Shin Tae-yong tersebut dipastikan akan menjalani dua pertandingan selama pemusatan latihan di Tajikistan. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengatakan bahwa dua uji coba akan berlangsung pada 19 Oktober melawan Tajikistan U-23 dan 22 Oktober versus Nepal U-23. “Dua uji coba ini sebagai persiapan menghadapi Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Dengan adanya uji coba, pelatih Shin Tae-yong akan mengetahui perkembangan para pemain,” kata Indra Sjafri. Selain pemusatan latihan, selama di Tajikistan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan akan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan terus mengingatkan kepada pemain yang mengikuti pemusatan latihan dan bertanding di ajang tersebut untuk menunjukkan performa terbaik. Apalagi ajang ini sangat penting bagi Indonesia demi asa lolos ke Piala AFC U-23 2022 yang rencananya akan digelar di Uzbekistan. “Saya mendapat laporan perkembangan pemain semakin baik. Fisik dan mental juga terus ditempa oleh pelatih Shin Tae-yong. Dengan adanya dua laga uji coba ini sangat bagus untuk melihat perkembangan pemain demi hasil terbaik saat melawan Australia nanti,” kata Iriawan. Dua uji coba ini akan berlangsung di Republican Central Stadium Dushanbe, Tajikistan. Venue stadion tersebut sama saat Indonesia akan melawan Australia pada 27 dan 30 Oktober mendatang. Grup G Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 hanya diisi Indonesia dan Australia saja. Hal ini setelah Brunei Darussalam dan Tiongkok mengundurkan diri.

5 Calon Andalan Timnas U-23 di Kualifikasi Piala Asia

Timnas Sepak Bola Indonesia U-23 akan tampil di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 yang digelar di Tajikistan pada akhir Oktober nanti. Berikut 5 calon andalan Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae Yong memanggil 33 pemain untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 di Tajikistan. Sayang, tiga pemain Timnas Indonesia U-23 yaitu Egy Mualana Vikri, Syahrian Abimanyu, dan Saddil Ramdani dipastikan tidak bisa ambil bagian dalam Kualifikasi Piala Asia U-23. Egy Maulana dan Syahrian Abimanyu tidak mendapatkan izin oleh klubnya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 lantaran ajang ini di luar agenda FIFA Match Day. Sedangkan, Saddil Ramdani tidak dapat bergabung dengan timnas karena cedera. Meski demikian, Timnas Indonesia U-23 masih memiliki beberapa pemain yang bisa diandalkan pada pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-23 nanti. Selain masih diperkuat nama-nama beken seperti Amiruddin Bagus Kahfi, Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, dan Rachmat Irianto, Timnas Indonesia U-23 juga memiliki beberapa pemain lain yang bisa menjadi andalan di Kualifikasi Piala Asia U-23 nanti. Berikut 5 Calon Andalan Timnas U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23: 1. Natanael Siringo Ringo (Kelantan FA) Penampilan bersinar bersama klub Divisi Dua Liga Malaysia, Kelantan FA, membuat Natanael Siringo Ringo dipanggil oleh Shin Tae Yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23. Natanael dikenal merupakan pemain yang memiliki kecepatan, skill, ketajaman, dan mampu bermain di posisi gelandang, winger, atau penyerang. Kehadiran Natanael di Timnas Indonesia U-23 diyakini bakal memberikan warna baru bagi permainan tim di Kualifikasi Piala Asia U-23 nanti. Walaupun, Natanael masih harus bersaing dengan beberapa pemain berkualitas di posisi winger seperti Witan Sulaeman, Ramai Rumakiek, atau Gunansar Papua Mandowen. 2. Beckham Putra Nugraha (Persib) Gelandang muda Persib Beckham Putra Nugraha telah menunjukkan kontribusi besar untuk Tim Maung Bandung di Liga 1 2021. Pemain berusia 19 ini telah menyumbang dua gol dan satu assist dari enam pertandingan yang dilakoni bersama Persib di Liga 1 musim ini. Catatan gemilang Beckham di Liga 1 2021 ini diyakini juga akan membuatnya mendapat kepercayaan lebih dari Shin Tae Yong saat memperkuat Timnas Indonesia U-23. Beckham adalah pemain yang dikenal memiliki kelincahan, visi bermain yang baik, skill, dan punya naluri mencetak gol yang tinggi. 3. Marselino Ferdinan (Persebaya) Nama Marselino Ferdinan mencuat saat tampil apik bersama Timnas Indonesia U-15 di Piala AFF U-15 2019. Kini, kehadiran Marselino Ferdinan diyakini akan menambah kekuatan lini tengah Timnas Indonesia U-23. Gelandang Persebaya berusia 17 ini dikenal adalah pemain yang memiliki visi bermain yang baik, skill, punya penetrasi yang baik, dan memiliki ketajaman. Meski usianya masih muda, Marselino kini menjadi andalan Persebaya di Liga 1. Adik kandung dari gelandang Persebaya Oktafianus Fernando itu sejauh ini telah tampil di lima pertandingan Persebaya di Liga 1. Potensi Marselino juga diakui oleh media Inggris, The Guardian, yang memasukkan namanya dalam 60 wonderkid terbaik di dunia. 4. Ramai Melvin Rumakiek (Persipura) Liga 1 2021 menjadi panggung bagi gelandang muda Persipura, Ramai Rumakiek. Pemain berusia 19 ini sukses menunjukkan penampilan gemilangnya saat debut di Liga 1 musim ini. Ramai Rumakiek telah menempatkan dirinya menjadi pemain andalan dari pelatih Persipura Jacksen Ferreira Tiago. Ramai kini telah mencetak satu gol dari lima penampilannya di Liga 1 2021. Penampilan gemilang di Liga 1 2021 juga telah mengantarkannya ke Timnas Indonesia. Ramai telah melakoni debut di Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae Yong saat Tim Garuda mengalahkan Taiwan 2-1 di leg pertama playoff Kualifikasi Piala Asia 2023, 7 Oktober lalu. Dalam laga debut tersebut, Ramai sukses mencetak satu gol dan menjadi gol pembuka Indonesia saat mengalahkan Taiwan. 5. Ronaldo Joybera Junior Kwateh (Madura United) Ronaldo Joybera Junior Kwateh telah menunjukkan sinarnya di Liga 1 2021. Dia menjadi salah satu pemain termuda Liga 1 2021 dengan usia 16. Meski masih terbilang muda, Ronaldo Kwateh mampu merebut tempat utama dalam skuad bertabur bintang di Madura United. Ronaldo selalu tampil dalam enam pertandingan Madura United di Liga 1 2021. Penampilan regulernya di Liga 1 diyakini semakin mengasah kemampuan serta mental anak kandung dari mantan penyerang asing di Liga Indonesia, yakni Roberto Kwateh tersebut. Ronaldo bisa menjadi opsi terbaik untuk mengisi posisi penyerang tengah atau winger di Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae Yong. Sumber: CNN Indonesia

Tiba di Tajikistan, Timnas U-23 Indonesia Langsung Latihan

Tiba di Tajikistan, Timnas U-23 Indonesia Langsung Latihan

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 telah tiba di Dushanbe, Tajikistan pada Kamis (14/10) pagi waktu setempat. Begitu sampai di Bandara Dushanbe, Garuda Muda langsung menuju ke hotel. Timnas U-23 total melakukan perjalanan selama 40 jam dari Buriram, Thailand pada Selasa (12/10) kemarin hingga ke Dushanbe dan sempat transit di Istanbul, Turki. Selain itu ada sejumlah pemain yang melakukan perjalanan dari Jakarta pada waktu yang sama. Suhu udara di Tajikistan saat ini sudah dingin sekitar 13-16 derajat celcius. “Setelah melakukan perjalanan panjang ke Tajikistan dan tiba di hotel, pemain langsung sarapan dan istirahat sebentar. Sore ini, kami langsung menjalani latihan perdana disini,” kata pelatih timnas U-23, Shin Tae-yong. Seperti diketahui, selama di Tajikistan, Indonesia U-23 akan melakoni babak kualifikasi Piala AFC U-23 2022. Indonesia berada di Grup G Bersama Australia dan Tiongkok, dan Brunei Darussalam. Namun, Tiongkok dan Brunei memutuskan mundur. Kini hanya tersisa Indonesia dan Australia. Sebelum menjalani laga kualifikasi Piala AFC U-23, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan akan menjalani pemusatan latihan plus agenda uji coba disini. Uji coba perdana akan melawan tuan rumah Tajikistan U-23 pada 19 Oktober mendatang. “Alhamdulillah setelah melakukan perjalanan yang panjang kami akhirnya sampai di Tajikistan. Kondisi kami baik-baik saja dan langsung beristirahat untuk persiapan latihan nanti sore,” kata kiper timnas U-23, Muhammad Riyandi. Untuk saat ini, pemusatan latihan timnas U-23 di Tajikistan berkekuatan 29 orang. Hal ini karena Egy Maulana, Syahrian Abimanyu, dan Rachmat Irianto telah kembali ke klub mereka masing-masing. Sementara, Saddil Ramdani batal bergabung karena mengalami cedera.

Inilah Lawan Garuda Muda Pada Kualifikasi Piala AFC U-23

Inilah Lawan Garuda Muda Pada Kualifikasi Piala AFC U-23

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru menuntaskan drawing babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 di Tashkent, Uzbekistan, pada Jumat (9/7/2021). AFC telah mengundi 42 negara untuk disebar ke dalam 11 grup, dari Grup A hingga K pada babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022. Berdasarkan hasil drawing tersebut, Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup G (Timur) pada babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022. Tim Garuda Muda bakal menghadapi Australia, China, dan Brunei Darussalam. Timnas Indonesia U-23 akan menjadi tuan rumah untuk Grup G. Babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 rencananya bakal bergulir pada Oktober 2021. Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan menghadapi Tiongkok pada partai pertama, kemudian melawan Australia di laga kedua, dan Brunei Darussalam dalam matchday terakhir. 📢 Presenting the 1️⃣1️⃣ groups for #AFCU23 Qualifiers! The competition will be played from Oct 23-31, 2021. Which 15 teams will join 🇺🇿 Uzbekistan in the 2022 Finals? pic.twitter.com/oF5PtHe3cg — #AsianQualifiers (@afcasiancup) July 9, 2021 Piala AFC U-23 2022 akan digelar di Uzbekistan pada 1 hingga 19 Juni 2022. Sebanyak 15 negara akan memperebutkan tiket untuk menemani tuan rumah lolos ke putaran final. Piala AFC U-23 adalah turnamen sepak bola usia di bawah 23 tahun yang berlangsung dua tahunan. Pada edisi sebelumnya, Korea Selatan berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Arab Saudi. Sementara itu, terkait hasil drawing, Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa Timnas Indonesia siap menghadapi ajang kualifikasi tersebut. Babak Kualifikasi Grup G akan berlangsung pada 27 hingga 31 Oktober mendatang di Indonesia. “Kami menargetkan Indonesia dapat lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022. Apalagi di babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 kami menjadi tuan rumah Grup G,” kata Yunus. “Untuk itu, PSSI ingin pelatih Shin Tae-yong dapat mempersiapkan tim dengan maksimal untuk mengikuti event tersebut. PSSI tentu mendukung penuh program latihan dari pelatih Shin Tae-yong demi torehan terbaik Timnas Indonesia,” tambahnya. Jadwal Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 27 Oktober 2021, Tiongkok vs Indonesia 29 Oktober 2021, Indonesia vs Australia 31 Oktober 2021, Indonesia vs Brunei Darussalam

Pratama Arhan Diincar Klub Korea Selatan

Pratama Arham Diincar Klub Korea Selatan

Bek kiri PSIS Semarang, Pratama Arhan diisukan diminati oleh salah satu klub asal Negeri Gingseng. Kabar tersebut didukung dengan berbagai postingan-postingan di media sosial asal Korea. Adapun Arhan memang tengah naik daun atas penampilan ciamiknya di Piala Menpora 2021. Klub yang dimaksud adalah Seongnam FC yang bermain di divisi K League 1. Berita tentang ketertarikan Seongnam FC rupanya sudah sampai ke klub Pratama Arhan saat ini. CEO klub  PSIS, A. S. Sukawijaya alias Yoyok Sukawi, angkat bicara. Menurutnya, Ia mengaku senang salah satu pemain muda terbaiknya di PSIS Semarang itu mendapat perhatian dari klub Korea. “Bagus dong, membanggakan. PSIS akan mendukung Arhan bermain di Korea Selatan. Kami terbuka untuk itu,” kata Yoyok Sukawi dilansir detikSport. Arhan is rumoured to transfer to K League 1 club Seongnam FC who are looking for another leftback option. He debuted for the national team last May. PSIS and Seongnam did not reach an agreement yet and a transfer can not be confirmed yet (CLvis) #PSSI #KitaGaruda #Bola #SepakBola pic.twitter.com/BoJlP2sJur — Tiberius (@CLvis91) June 17, 2021 Seongnam FC adalah klub yang pernah diperkuat Shin Tae-yong, baik sebagai pemain maupun pelatih. Ada kemungkinan Shin Tae-yong yang merekomendasikan Arhan ke Seongnam. Sebelumnya, Pelatih Timnas Indonesia itu juga pernah merekomendasikan Asnawi Mangkualam ke Ansan Greeners, klub K League 2. Sejauh ini, Asnawi mampu tampil ciamik dan dianggap sebagai transfer sukses buat Ansan. Kesuksesan Asnawi disinyalir mulai membuka mata terhadap potensi pemain-pemain asal Indonesia. Apalagi Liga Korea (K League 1 dan K League 2) memang punya kuota khusus untuk pemain ASEAN. “Rumornya kan begitu ya. Untuk pembicaraan atau tawaran resmi belum ada. Sekarang enggak usah berandai-andai dulu. Yang jelas Arhan punya kontrak di PSIS sampai tahun 2024,” ucap Yoyok. Meski masih muda, Pratama Arhan yang memiliki lemparan dalam maut itu juga ikut dipanggil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pemain berusia 20 tahun itu bahkan selalu tampil penuh bersama Timnas Indonesia melawan Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Timnas Indonesia Masuk Pot 3 Kualifkasi Piala Asia U-23 2022

Timnas Indonesia Masuk Pot 3 Kualifkasi Piala Asia U-23 2022

AFC selaku Konfederasi Sepakbola Asia sudah mengumumkan pembagian pot untuk kualifikasi Piala Asia U-23. Timnas Indonesia U-23 dipastikan masuk pot 3 yang didominasi oleh negara-negara Asia Tenggara. Dalam pot 3, hanya satu tim yang berasal dari luar Asia Tenggara, yaitu Hong Kong. Selebihnya, Indonesia tergabung bersama Timor Leste, Kamboja, dan Laos. Sementara itu, dua klub kuat di Asia Tenggara, Vietnam dan Thailand masuk pot 1. Korea Selatan, Korea Utara, dan Australia juga masuk pot 1. Malaysia, Myanmar dan Kamboja berada di pot 2 bersama China dan Jepang. Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 akan digelar pada 23-31 Oktober 2021. Pengundian pembagian grup akan dilakukan di AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pengundian akan dibagi dalam dua zona, barat dan timur. Indonesia tergabung di Zona Timur, yang terdiri atas negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur. Untuk tuan rumah, AFC telah menunjuk Uzbekistan pada bulan Maret kemarin. Keputusan untuk menjadikan Uzbekistan sebagai tuan rumah diambil melalui pertimbangan bahwa negara ini sudah siap untuk menjadi tuan rumah event AFC, dan terus memperlihatkan perkembangan dalam berbagai kegiatan. Terlebih, sebelumnya Uzbekistan juga batal menjadi tuan rumah untuk Piala Asia U-19 tahun lalu, yang terpaksa gagal digelar lantaran pandemi virus corona melanda dunia. Uzbekistan juga sudah memohon supaya mereka jadi tuan rumah ajang di atas. Pot Undian Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 Zona Timur: Pot 1: Australia, Korea Utara, Korea Selatan, Thailand, Vietnam. Pot 2: Jepang, China, Malaysia, Singapura, Myanmar. Pot 3: Indonesia, Hong Kong, Timor Leste, Kamboja, Laos. Pot 4: China-Taipei, Filipina, Kepulauan Mariana Utara, Guam, Makau, Mongolia, Brunei Darussalam.

Indosiar Akan Siarkan TIMNAS U-23 MATCH DAY

Jakarta, 26 Februari 2021Setelah melewati musim libur yang panjang akan kehadiran pertarungan dari lapangan hijau di layar TV, pecinta sepakbola tanah air akhirnya dapat melepas kerinduan menyaksikan pertandingan sepakbola lokal bermutu dan berkelas. Tidak tanggung-tanggung, Indosiar menghadirkan Timnas U-23 kebanggaan Indonesia yang dipersiapkan berlaga di SEA GAMES 2021 melawan 2 klub Liga 1. Tayangan bergengsi ini akan hadir bertajuk “Timnas U-23 Match Day” pada tanggal 3 dan 5 Maret 2021 LIVE mulai pukul 19.30 WIB. Laga perdana “Timnas U-23 Match Day” mendatang, skuad Garuda Muda U-23 Evan Dimas dkk akan menantang langsung Tira Persikabo. Klub asal kota Bogor termasuk klub Liga 1 yang disegani dan menjadi salah satu klub Liga 1 yang telah menggelar latihan untuk menghadapi turnamen bergengsi Piala Menpora di bulan Maret 2021. Pertandingan Timnas U-23 vs Tira Persikabo akan menjadi pembuktian hasil latihan kedua tim dalam menghadapi turnamen besar yang akan mereka ikuti. Pemirsa dapat menyaksikan keseruan pertandingan ini dengan tetap di rumah saja melalui layar kaca Indosiar pada hari Rabu, 3 Maret 2021 secara LIVE dan Eksklusif atau Live Streaming di aplikasi Vidio. Selanjutnya, Timnas U-23 akan menghadapi lawan yang lebih berat Bali United salah satu klub Liga 1 yang sangat ditakuti. Juara Liga 1 2019 Bali United akan menjadi lawan yang siap menundukkan Timnas U-23. Pertandingan dipastikan akan berlangsung sengit dengan jual beli serangan. Mampukah pasukan Garuda Muda pimpinan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong menjebol pertahanan Serdadu Tridatu yang diasuh pelatih asal Brazil Stefano Cugurra Teco? Saksikan Timnas U-23 vs Bali United pada hari Jumat, 5 Maret 2021 pukul 19.30 WIB LIVE dan Eksklusif di Indosiar atau Live Streaming di aplikasi Vidio. Dua pertandingan kandang ini akan mejadi salah satu tolak ukur kesiapan Pasukan Garuda Muda menuju SEA GAMES 2021. Seluruh pertandingan “Timnas U-23 Match Day” akan diselenggarakan di Stadion Madya Gelora Bung Karno sesuai protokol kesehatan dengan tanpa supporter ataupun penonton langsung. Pemirsa dapat menyaksikan Timnas U-23 melawan Tira Persikabo dan Bali United dari rumah saja melalui layar kaca Indosiar dan Vidio. Pertandingan dipastikan kian menarik karena “Timnas U-23 Match Day” akan dipandu langsung oleh sportcaster yang sangat khas dengan jargonnya yakni Valentino Jebreeet Simanjuntak.

Jelang SEA Games, PSSI Ingin Timnas U-23 Lakoni Minimal Tiga Laga Uji Coba

Jelang SEA Games, PSSI Ingin Timnas U-23 Lakoni Minimal Tiga Laga Uji Coba

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 tengah melakukan pemusatan latihan/training camp (TC) di Stadion Madya dan Lapangan D, Jakarta. Saat ini, TC sudah memasuki pekan kedua. Berbagai menu latihan pun sudah diberikan tim pelatih demi perkembangan positif pemain timnas. Selain menggelar latihan, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, meminta agar timnas U-23 menjalani tiga laga uji coba sebelum mengakhiri pemusatan latihan (TC) di Jakarta pada akhir Februari. Menurutnya, sudah ada beberapa tim yang bersedia menjadi lawan. “Saya meminta minimal ada tiga kali pertandingan persahabatan. Kalau bisa sebenarnya lima kali, tetapi melihat perkembangannya,” ujar Iriawan kepada awak media di Jakarta, Kamis (18/2/2021). “Kemudian sudah ada yang bersedia (menjadi lawan). Kalau tidak salah, Bali United dan Persib U-23,” tambahnya. Timnnas U-23 yang dipersiapkan untuk mengarungi SEA Games 2021 ini memang dijadwalkan menjalani TC di Jakarta hingga akhir Februari. Namun, hingga pekan kedua pelaksanaan TC, pelatih Shin Tae-yong masih terus membenahi fisik para pemain yang dinilai turun karena tidak bertanding hampir setahun. Iriawan pun mengaku setuju dengan program latihan pelatih asal Korea Selatan tersebut. Sebab menurutnya, bukan hal bagus juga jika para pemain dipaksa bertanding ketika kondisi kebugaran belum sempurna. “Saya juga meminta jangan melakukan ‘sparring’ dengan tim lain kalau fisik belum siap,” pungkas Iriawan. SEA Games 2021 dijadwalkan berlangsung di Vietnam, 21 November- 2 Desember. PSSI menargetkan medali emas dari ajang ini demi mengulangi prestasi serupa yang terakhir kali diraih pada 1991 silam. Saat ini, skuad Timnas Indonesia U-23 sudah lengkap. Dalam sesi latihan Rabu 17 Februari 2021, tiga pemain Osvaldo Haay, Braif Fatari, dan Rizky Pellu, sudah gabung. Mereka melengkapi formasi 36 pemain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong. Sesuai aturan yang berlaku, SEA Games memberikan kelonggaran kepada para pesertanya untuk mendaftarkan dua pemain senior. Namun, aturan resmi untuk SEA Games kali ini terkait hal tersebut belum muncul sampai sekarang. Sementara untuk ajang SEA Games 2021 sendiri direncanakan akan berlangsung mulai bulan November mendatang di Hanoi, Vietnam. Pada SEA Games 2019 lalu, timnas Indonesia meraih perak usai kalah 0-3 dari Vietnam pada laga final yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial Manila, Filipina.

Resmi! Asnawi Bela Ansan Greeners FC

Resmi! Asnawi Bela Ansan Greeners FC

Setelah kabar mengenai kepindahannya kian kencang, Asnawi Mangkualam Bahar akhirnya secara resmi telah dipinang oleh Ansan Greeners FC, klub K-League 2 di Korea Selatan. Asnawi telah mengucapkan salam perpisahan kepada PSM Makassar klub yang telah ia bela selama 4 tahun. Ia mengaku jika bermain di luar negeri merupakan cita-citanya sejak kecil. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa klub luar negeri yang menginginkannya. Namun, Ansan Greeners FC, lah, yang paling serius. Ketika kesempatan tersebut datang, ia pun seakan tidak mau melewatkannya begitu saja. Terlebih, PSM sangat mendukung keputusan Asnawi untuk bermain di luar negeri dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. “Karena memang impian saya sejak kecil bermain di luar negeri. Alhamdulillah baru sekarang mendapat tawaran bermain di luar,” kata Asnawi, dilansir dari Detik.com. “Saya sudah 4 tahun menunggu dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud. Ada beberapa, sih, cuman yang lebih serius yah Ansan,” ujar pemain berusia 21 tahun tersebut. Bagi Asnawi, kiprahnya di kompetisi dalam negeri sejauh ini serasa kurang lengkap karena belum bisa mewujudkan impian masa kecil. “Karena prinsip saya percuma saya berprestasi di Indonesia tapi salah satu impian saya belum terwujud,” tegasnya. Dalam kesempatan berbeda sebelumnya, PSM Makassar yang menjadi klub Asnawi Mangkualam sebelum menuju Ansan Greeners FC sudah turut menyatakan harapannya agar pemain timnas Indonesia itu bisa unjuk gigi di Korea. “PSM Makassar dan Klub K-League 2 Ansan Greeners FC menyepakati melepas pemain Asnawi Mangkualam Bahar,” kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim saat dikonfirmasi, Jumat (29/1/2021). “Meski kontraknya masih tersisa semusim, PSM Makassar bersedia melepas demi pengembangan karier sang pemain. Apalagi di tengah situasi sepakbola dalam negeri yang tidak pasti,” tambahnya. “PSM Makassar berterimakasih atas dedikasi Asnawi dan mendoakannya sukses di Ansan Greneers FC, bisa mengharumkan nama PSM Makassar dan Indonesia. Semoga Ansaan Greneers terus meraih kesuksesan di masa-masa mendatang,” pungkas Sulaiman. Asnawi dikabarkan telah menandatangani kontrak berdurasi 1+1 pada tanggal 19 Januari lalu. Kabar kepindahannya pertama kali ditulis oleh KBS, sebuah media Korea Selatan beberapa waktu lalu. Ada fakta menarik dibalik kepindahan Asnawi. Rupanya ada peran pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam transfer itu. Shin Tae-yong rupanya memberi rekomendasi buat Asnawi Mangkualam, yang ia sebut sangat layak untuk bermain di kompetisi Korsel setelah beberapa kali melihat permainannya. “Pemain ini (Asnawi) nomor 1 di hati saya. Dia pemain yang tak akan saya sesali (untuk direkomendasikan),” kata Shin Tae-yong.

Pemain Muda Indonesia Banyak Dilirik, Giliran Asnawi Diincar Klub Korea Selatan

Pemain Muda Indonesia Banyak Dilirik, Giliran Asnawi Diincar Klub Korea Selatan

Beberapa waktu lalu, banyak pemain muda Indonesia yang mendapat kesempatan untuk berkarir di luar negeri. Seperti Bagus Kahfi (FC Utrecht), Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), dan Witan Sulaeman (Radnik Surdulic). Kali ini giliran pemain PSM, Asnawi Mangkualam Bahar, yang dikabarkan segera bergabung ke klub Korea Selatan, Ansan Greeners. Ia dikabarkan bakal diikat kontrak selama setahun. Kabar mengenai perekrutan Asnawi ini diungkap oleh situs berita Negeri Ginseng, KBS. Lewat salah satu petingginya, Joo Chan-yong, Ansan Greeners FC mengungkapkan perekrutan bek berusia 21 tahun itu. “Pada tanggal 19, sudah diputuskan untuk mendatangkan pemain bertahan tim nasional Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar. Kontrak diatur dengan durasi 1 tahun (dengan opsi perpanjangan 1 tahun,” kata Chan-yong mengenai perekrutan Asnawi. Asnawi akan menjadi pemain Indonesia pertama yang memperkuat klub Korsel. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, rupanya memang sangat menyarankan pemain asal Makassar itu untuk bisa berkiprah di K-League. “Sebagai seorang pemain bertahan, dia merupakan pemain dengan determinasi dan semangat,” kata Shin Tae-yong di KBS. “Sebagai pemain yang menjanjikan, yang menembus Timnas dengan usianya di Indonesia, dia saat ini aktif bermain di Timnas U-23 dan Timnas senior. Dia beroperasi di sisi kanan pertahanan dan kemampuan bertahannya luar biasa dengan menempel pemain depan di hadapannya agar tak bisa menunjukkan kemampuannya dengan baik,” kata dia menambahkan lagi. Klub Asnawi saat ini yakni PSM telah memberi respons terkait rumor tersebut. Melalui Media Officer mereka, Sulaiman Abdul Karim, meski baru sekadar rumor, PSM mendukung Asnawi jika ingin berkarir di luar negeri. Apalagi pemain bertahan timnas Indonesia itu masih sangat muda dan kondisi sepakbola dalam negeri dinilainya masih tak pasti. “Kalau ada peluang untuk pengembangan karier pemain, ya itu bagus untuk pemain. PSM sendiri mendukung perkembangan pemain muda yang berkarier terutama untuk bermain di luar negeri, apalagi dengan kondisi sepakbola dalam negeri yang belum pasti,” jelasnya. Lebih lanjut rumor tersebut juga bagus jika Asnawi dilirik oleh klub luar negeri. Asnawi bahkan disebut sebagai ikon PSM Makassar. “Tapi ini adalah sesuatu yang bagus karena pemain muda asli produk PSM Makassar dan bisa dikatakan sebagai ikon PSM, dikait-kaitkan dengan klub luar negeri,” terangnya. Biodata: Nama: Asnawi Mangkualam Bahar Tanggal Lahir: 4 Oktober 1999 Tempat Lahir: Makassar Posisi: Pemain Belakang Klub: PSM Makassar Fun Fact: Asnawi merupakan anak dari legenda sepak bola asal Makassar, Bahar Muharram.

Efek Domino Piala AFF U-22 2019, Kunci Tongkat Estafet Skuat Junior Timnas Indonesia

Salah satu event yang jadi terobosan baru AFF adalah event Piala AFF U-22, yang akan diselenggarakan di Kamboja, sekaligus menjadi negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah perdana. Nama Egy Maulana Vikri yang memperekuat klub Polandia, Lechia Gdansk, menjadi kandidat skuat Timnas Indonesia di ajang itu. (goal.com)

Jakarta- Dewan AFF menggelar sidang ke-16 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (25/8). Dalam sidang itu diputuskan beberapa negara yang menjadi tuan rumah kejuaraan, mulai Piala AFF U-15, Piala AFF U-18, sampai Piala AFF U-22, untuk penyelenggaraan 2019. Hasil sidang memutuskan Piala AFF U-15 2019 akan berlangsung di Thailand, Piala AFF U-18 2019 di Vietnam. Dan, Piala AFF U-22 digelar di Kamboja. Dari sekian banyak agenda kejuaraan AFF pada 2018, Indonesia tak kebagian satupun sebagai penyelenggara. Sebab, pada 2018, Indonesia sudah banyak menjadi tuan rumah agenda AFF. Salah satu event yang menjadi terobosan baru AFF adalah pelaksanaan perdana ajang Piala AFF U-22. Rencananya kejuaraan itu bakal diselenggarakan di Kamboja, sekaligus menjadi negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah pertama. Namun, untuk kepastian bulan atau tanggal pasti penyelenggaraannya, AFF belum bisa memutuskan. Meski demikian ada opsi yang disiapkan, yakni sebelum, atau sesudah SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina. Khusus bagi Indonesia, mengikuti Piala AFF U-22 bakal dibutuhkan perombakan besar di skuat tim nasional. Maklum, sebagian besar penggawa Asian Games 2018 sudah melewati batas usia 22 tahun, pada 2019. Sebagai contoh di lini belakang, hanya ada nama Andy Setyo (20 tahun) dan Bagas Adi Nugroho (21 tahun) yang pada 2019, belum melewati umur 22 tahun. Lalu di posisi kiper, tinggal menyisakan Awan Setho (21 tahun), dan Satria Tama, jika ia masih dipanggil Timnas. Sementara itu di lini tengah, Indonesia kehilangan generasi yang menjuarai Piala AFF U-19 2013. Trio Evan Dimas, Hargianto, dan Zulfiandi, tahun depan akan menginjak usia 23-24 tahun, yang tentunya tak bisa diturunkan di Piala AFF U-22. Dua pemain yang berpotensi tampil adalah Hanif Sjahbandi dan Septian David Maulana. Keduanya sekarang berumur 21 tahun. Justru, yang paling mengkhawatirkan adalah komposisi lini depan. Indonesia sampai detik ini belum memiliki penyerang kategori U-22 dengan kualitas mumpuni. Bahkan, di gelaran Asian Games 2018, pun merah putih sampai harus menggunakan jasa Beto Goncalves, sebagai pemain senior naturalisasi. Opsi terbaik sementara ini adalah Saddil Ramdani, yang belum genap berkepala dua, itupun sebagai penyerang sayap. Untuk penyerang tengah, ada dua nama populer yakni Ezra Walian (20 tahun), dan Egy Maulana Vikri (18 tahun), meski sebaiknya tidak terlalu berharap, karena belum tentu mereka dilepas klubnya. Lalu bagaimana jika memanggil nama Amiruddin Bagus Kahfi, yang tampil gemilang di Piala AFF U-16? Tidak menutup kemungkinan ia mendapat panggilan ke timnas U-22, tapi juga tidak bisa dibebani ekspektasi yang tinggi, lantaran usianya yang masih sangat belia. Pada 2019, Indonesia akan ditinggal sejumlah besar pemain U-23 yang tampil di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Artinya, Garuda Muda akan memasuki era baru dengan para pemain baru. Sayangnya, saat ini belum terlihat pemain yang berpotensi menjadi andalan di Timnas U-22 tahun depan. Persoalan ini sebelumnya juga pernah dihadapi Indonesia, jelang SEA Games 2017. Minimnya jumlah pemain U-22 yang cukup menit bermain di klubnya, ‘memaksa’ PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) meneken regulasi anyar, yang mewajibkan seluruh tim Liga 1, harus memainkan pemain U-23 sebagai starter. Regulasi itu memang berhasil. Ada banyak pemain muda yang meroket seperti Rezaldi Hehanussa, Hanif Sjahbandi, Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, hingga Marinus Wanewar. Itu menunjukkan, andai klub lebih berani memberikan porsi bermain pada pemain muda, akan ada banyak bakat besar yang terus berkembang. Langkah serupa seharusnya diterapkan jelang Piala AFF U-22. Tentu menimbulkan pro dan kontra, meski tak dipungkiri muncul efek negatifnya, bagi beberapa klub. Tapi, jika kesadaran untuk memainkan pemain muda, masih belum dimiliki klub, maka kelak akan muncul kembali, aturan yang “memaksa” untuk melakukannya. Timnas junior Indonesia terus menyabet prestasi dan hasil membanggakan. Sebagian besar skuat juara, kemudian menjadi tulang punggung di kategori usia selanjutnya. Jika trofi juara bisa disabet di Piala AFF U-22 2019, bukan tak mungkin, Timnas Indonesia akan memiliki calon generasi juara di Piala AFF senior. (Art)

Uji Coba Kontra Mauritania Tanpa Luis Milla, Kiper 21 Tahun Klub Sampdoria ‘Intip’ Peluang Bela Timnas Indonesia

Penjaga gawang berdarah Italia Indonesia, Emil Audero Mulyadi, yang kini bermain untuk Sampdoria di kompetisi Liga Serie A Italia, dikabarkan berharap bisa membela Timnas Merah Putih, usai memasang bendera Indonesia di halaman profil media sosialnya. (instagram)

Jakarta- PSSI menyiapkan agenda uji coba internasional untuk Timnas Indonesia, sebelum tampil di Piala AFF 2018 pada November-Desember. Selain meyakinkan Luis Milla bertahan, konfirmasi kepastian laga persahabatan itu juga sudah diketuk. “Yang sudah konfirmasi tanggal 11 September, melawan Timnas Mauritania, Lalu 9 Oktober melawan Timnas Myanmar,” ujar Sekjen PSSI, Ratu Tisha, Selasa (28/8). “Sisanya masih menunggu keputusan dari tim Asia Timur, kemungkinan Taiwan atau Hong Kong. Kami masih tunggu tanggal mainnya juga,” tambah Tisha. Namun, PSSI sudah menyiapkan alternatif, bila Milla gagal mendampingi tim di pinggir lapangan. PSSI tengah bernegosiasi terkait kontrak dengan Milla. Lantaran proses negosiasi membutuhkan waktu dan tak langsung segera rampung, maka laga pada 11 September nanti membutuhkan pelatih alternatif. Hal ini pun sudah diantisipasi PSSI. Nama Danurwindo pun dipilih, guna menangani tim, dibantu oleh Bima Sakti. “Lawan Mauritania, belum ditangani Milla. Pasti pelatih interim. Itu akan ditempati coach Danurwindo dan Bima,” ucapnya. “Saat ini, coach Danurwindo masih mengumpulkan data pemain senior, yang disiapkan tampil di Piala AFF nanti,” jelas Tisha. Sementara itu, penjaga gawang berdarah Italia Indonesia, Emil Audero Mulyadi, yang bermain untuk Sampdoria di kompetisi Liga Serie A Italia, dikabarkan berharap bisa membela Timnas Merah Putih. Setelah musim lalu dipinjamkan ke Venezia di Serie B, kini pemuda kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 18 Januari 1997 itu akan bermain untuk Sampdoria dengan status pinjaman. Sampdoria memiliki opsi menebus Emil secara permanen, di akhir musim. Pemuda bertinggi 192 cm ini adalah pemain jebolan akademi Juventus. Saat diwawancarai oleh situs resmi klub pekan lalu, ia dengan terbuka menceritakan terlahir dari seorang ayah Indonesia, dan ibu dari Italia. Dia tumbuh besar di Italia sejak bayi. Emil baru menjalani debutnya di Serie A, saat berkostum Juventus dan mengalahkan Bologna 2-1, pada musim 2016/2017. Musim lalu di Venezia, Emil bermain 39 kali dan kebobolan 41 kali, serta mencatat 14 clean sheet. Venezia finis ke­lima di klasemen Serie B, musim 2017/2018. Emil pun saat liburan musim panas pada Juni lalu, kedapatan kembali ke kampung halamannya di Mataram, serta mengunjungi pantai di daerah Lombok. Meski sempat menolak panggilan PSSI membela skuat Garuda, namun pernyataannya terkini, serta memasang bendera Indonesia di halaman profil media sosialnya, seolah menegaskan, Emil tak lupa dengan darah Indonesia yang ia miliki. (Dre)

Ketum PSSI Harus Berdebat Soal Status Pelatih Timnas, Nama Luis Milla Lagi-lagi Dipertahankan

PSSI akhirnya memutuskan untuk memperpanjang kontrak Luis Milla Aspas. Dia bakal diproyeksikan untuk menangani Timnas Indonesia untuk Piala AFF yang bakal berlangsung pada 8 November sampai 15 Desember 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, memastikan Luis Milla Aspas tetap menjadi pelatih timnas Indonesia. Sosok pelatih asal Spanyol itu siap bertugas membawa timnas Indonesia di Piala AFF 2018, yang mulai bergulir pada 8 November sampai 15 Desember. Keputusan untuk memperpanjang kontrak Milla ini, sesuai hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di salah satu hotel di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Selasa (28/8). Milla pun setuju untuk memperpanjang kontrak satu tahun ke depan. Kontrak Milla sebagai pelatih Timnas U-23 dan Senior, sejatinya sudah tamat sejak tersingkir di 16 besar Asian Games 2018. Saat itu, suara-suara masyarakat yang ingin PSSI mempertahankan Milla, berhembus kencang. Di bawah Milla, Indonesia menunjukkan penampilan yang membaik. Ia tak banyak merombak pemain selama satu setengah tahun. PSSI akhirnya memutuskan untuk memperpanjang kontrak Milla. Dia bakal diproyeksikan untuk menangani Timnas Indonesia, untuk Piala AFF yang bakal berlangsung pada 8 November sampai 15 Desember 2018. “Saya atas nama PSSI dan seluruh Exco meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena gagal memenuhi target di Asian Games,” kata Edy. “Kami tadi berdebat juga dengan Exco terkait keuntungan dan kerugian. Akhirnya kami putuskan mengontrak Milla lagi untuk Piala AFF. Kami mengontrak Milla selama waktu satu tahun,” sambung Edy Target terdekat, Milla akan bertanggung jawab untuk memimpin Merah-Putih untuk Piala AFF 2018. “Khusus AFF yang akan dilaksanakan Bulan November. Sehingga, kami kontrak kembali Milla dalam jangka kontrak satu tahun,” tukas Edy. Karena kontrak Milla berdurasi satu tahun ke depan, maka Milla akan menukangi Indonesia pada SEA Games 2019, di Manila, Filiphina. “Target tentu harus juara, tidak boleh tidak juara,” pungkas Edy. Kelahiran Aragon, Spanyol, 12 Maret 1966 ini menyelesaikan tugasnya bersama Timnas U-23 dan timnas senior Indonesia, selama kurang lebih satu setengah tahun. Dikutip BolaSport.com dari labbola, Milla banyak memberikan perkembangan kepada skuat Garuda Muda. Mulai dari Sea Games 2017, Timnas U-22 meraih peringkat ketiga usai menekuk Myanmar dengan skor 3-1. Kala itu, Timnas U-22 hanya mengalami satu kekalahan, tatkala bertemu Malaysia di semifinal. Kemudian, di ajang Aceh World Solidarity Cup 2017, Timnas di bawah asuhan Milla meraih gelar runner-up, dengan mengukir dua kemenangan dan satu kali kalah. Indonesia hanya kalah dari Kirgistan, pada ajang persahabatan itu. Lalu, Milla kembali tunjukkan sentuhan apik Timnas U-23, di ajang PSSI Anniversary Cup pada 27 April hingga 3 Mei 2018. Meski berada di posisi ketiga, Indonesia mampu menjadi tim dengan pertahanan kuat, yang hanya kemasukan satu gol selama tiga laga. Terakhir, karya Milla mendapatkan apresiasi meski harus terhenti di babak 16 besar Asian Games 2018. Skuat Garuda Muda mampu mencetak 14 gol, dari lima pertandingan dan hanya kemasukan lima gol. Torehan ini jelas mengungguli 12 gol yang diciptakan oleh Ferdinand Sinaga dkk pada Asian Games 2014. Secara keseluruhan, Timnas U-23 dan senior Indonesia di tangan Milla mampu mencetak 53 gol dan kemasukan 32 gol dari total 24 pertandingan. Eks gelandang Real Madrid itu pun secara total mencatatkan 14 kemenangan, sembilan kali imbang, dan 11 kali kalah. Tim pun mampu membukukan rekor 16 kali cleansheet. (Ham)

Tugas Timnas U-23 Berikutnya : Kualifikasi Piala Asia U-23, dan Status Luis Milla

Gelandang serang Timnas U-23 kelahiran Semarang, 2 September 1996, Septian David Maulana (14), bakal ditunggu event Piala AFF 2018 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, usai tampil di Asian Games 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus mengakui keunggulan Uni Emirat Arab (UEA) di babak 16 besar Asian Games 2018, di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8). Paska gagal di Asian Games, Garuda Muda dijadwalkan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, dan Piala AFF 2018. Piala AFF 2018 dimulai pada 8 November hingga 15 Desember, dengan format baru. Indonesia masuk di Grup B, bersama juara bertahan Thailand, Filipina, Singapura, dan pemenang kualifikasi antara Timor-Leste kontra Brunei Darussalam. Timnas U-23 juga masuk dalam proyeksi, menjadi tim yang akan tampil di ajang ini. Usai AFF, perjuangan Timnas U-23 tampil di Olimpiade 2020, bakal dimulai dari babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Fase kualifikasi dihelat 18-26 Maret 2019. Babak kualifikasi ini diikuti oleh seluruh tim anggota konfedrasi Asia (AFC). Nantinya, tim-tim ini dibagi menjadi 10 grup, dan masing-masing juara grup lolos ke putaran final, ditemani enam runner-up terbaik. Timnas U-23 dalam pembagian pot, masuk ke pot 3 zona timur. Pot ini juga dihuni oleh Kamboja, Timor-Leste, Laos, dan Singapura Setelah itu, babak putaran final Piala Asia U-23 2020, bergulir pada 8-26 Januari 2020. Empat tim semifinalis, dipastikan otomatis mendapat jatah tiket ke Olimpiade 2020, yang dihelat di Tokyo, Jepang, pada 24 Juli-9 Agustus. Timnas Indonesia dalam sejarahnya, pernah sekali tampil di Olimpiade yakni pada 1956. Lalu, sejak Olimpiade cabang sepak bola diikuti oleh Timnas U-23 masing-masing negara pada 1992, tim Merah Putih belum pernah sekalipun lolos. Kiper Timnas U-23, Andritany Ardhiyasa, meminta timnya tak berlama-lama larut dalam kesedihan, usai gagal di Asian Games 2018. Pemain Persija Jakarta ini ingin timnya menatap turnamen selanjutnya yaki Piala AFF 2018. “Kami semua kecewa karena harus tersingkir. Tapi, kekalahan ini bukan akhir timnas, masih banyak pertandingan di depan,” ujar Andritany. “Jangan pernah menyerah. Di depan masih ada AFF, dan turnamen lainnya,” sambungnya. Satu hal yang harus dipastikan PSSI saat ini adalah kursi kepelatihan. Kontrak Luis Milla bersama PSSI akan habis per tanggal 31 Agustus. PSSI harus segera mengambil keputusan apakah memperpanjang kontrak pelatih asal Spanyol ini, atau tidak. (Dre)

Rapor Merah Luis Milla Berlanjut, Indonesia Kandas Dari UEA di 16 Besar Lewat Adu Penalti

Kiprah Timnas U-23 di Asian Games 2018 harus berakhir dengan dramatis. Hansamu Yama dkk akhirnya kalah, lewat drama adu penalti 4-3 dari Uni Emirat Arab (UEA), setelah pertandingan pada waktu normal berakhir dengan skor 2-2. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus tersingkir di babak 16 besar Asian Games 2018. Hal ini terjadi setelah Evan Dimas dan kawan-kawan kalah adu penalti 3-4 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8). Adu penalti harus dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 2-2 selama 120 menit. Timnas U-23 langung kecolongan pada menit 19. Pasukan Luis Milla dihukum penalti usai Andy Setyo melanggar Zayed Alameri. Zayed maju sebagai algojo sukses menceploskan bola. Gol balasan Indonesia diciptakan Alberto Goncalves pada menit 52. Pemain naturalisasi asal Brasil tersebut berhasil menyontek bola yang dikirimkan Septian David. Sial bagi tuan rumah, Timnas U-23 kena hukuman penalti lagi pada menit 62. Kapten Hansamu Yama melakukan kesalahan fatal dengan melanggar Aldarmki Shaheen di kotak terlarang. Almari Zayed yang kembali maju sebagai eksekutor, sukses menyarangkan bola. Di sisa waktu, Timnas U-23 menyerang UEA habis-habisan untuk menyamakan kedudukan. Usaha ini tak sia-sia, karena Stefano Lilipaly sukses mengubah skor jadi 2-2 di masa injury time. Di babak perpanjangan waktu, kedua masih terus jual beli serangan. Namun, tak ada gol tambahan yang tercipta dan pertandingan terpaksa dilanjutkan ke adu penalti. Stefano Lilipaly menjadi algojo pertama Indonesia dan sukses menjebol gawang UEA. Ahmad Alhashmi menyamakan skor. Penendang kedua Indonesia, Septian David Maulana, gagal menuntaskan tugas. Bola hasil hasil tendangannya melambung. Zayed Al-Ameri membawa UEA unggul 2-1. Beto Goncalves sukses menjebol gawang UEA dan kedudukan menjadi 2-2. Khaled Al-Dhanhani sukses menipu Andritany dan kembali membawa UEA unggul 3-1. Saddil Ramdani sebagai algojo keempat Indonesia gagal. Bola hasil tendangannya ditangkap kiper UEA, Mohamed Al-Shamsi. Drama berlanjut. Giliran UEA yang gagal menjebol gawang Andritany. Hargianto sukses memperpanjang napas Indonesia, skor menjadi 3-3. Uni Emirat Arab akhirnya memastikan kemenangan, setelah Abdulla Husain menjebol gawang Andritany. Kegagalan Timnas U-23 ini makin menegaskan reputasi buruk Milla. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya melawan tim-tim asal Timur Tengah, dibawah Milla, Indonesia sangat lemah. Sebelumnya, Garuda muda sempat menghadapi Bahrain dan Suriah. Dari kedua laga tersebut, Indonesia tak satupun sanggup memenangkan pertandingan. Hal serupa kembali terulang, saat Timnas U-23 takluk oleh tim asal Timur Tengah lainnya, Palestina, dengan skor tipis 1-2, pada laga penyisihan kedua Grup A Asian Games 2018, Rabu (15/8). Berdasarkan statistik partisipasi, rekor UEA sejatinya memang lebih baik dari Indonesia, di Asian Games. UEA tampil dalam cabor sepak bola Asian Games sebanyak empat kali, dan menjalani 17 laga. Total tujuh kemenangan, dalam dua edisi terakhir, dan menjadikan The Falcon selalu lolos ke delapan besar. Bahkan, pada 2010, mereka menembus final dan meraih medali perak, paska dikalahkan Jepang. Empat tahun lalu, langkah mereka pun terhenti saat mencapai babak delapan besar. Usai mengalahkan Vietnam di 16 besar, mereka lalu takluk dari Korea Utara. Sebaliknya, prestasi terbaik Indonesia dalam gelaran sebelumnya adalah lolos hingga ke babak 16 besar. Tampil di Asian Games 2014, In cheon, Korea Selatan, Garuda Muda akhirnya dihentikan Thailand. Sebelum Asian Games 2018, tim merah putih melakoni 7 laga di Asian Games, dengan torehan 2 kemenangan dan empat kali kalah. (Dre) Rekor Indonesia Di ASIAN GAMES 2002 tidak berpartisipasi 2006 babak kualifikasi pertama 2010 absen 2014 babak 16 besar Statistik Indonesia di Asian Games Sebelumnya Partisipasi: 2 kali Main: 7 Menang: 2 Imbang: 1 Kalah: 4 Gol: 14 Kebobolan: 21

Empat Tim Lolos Perempat Final, Vietnam Resmi Ukir Rekor Baru Cabor Sepak Bola di Asian Games

Striker Timnas Vietnam, Nguyen Cong Phuong (9), menjadi pencetak gol tunggal kemenangan timnya atas Bahrain, pada laga 16 besar, dan menjadi sejarah baru lolos ke perempat final event Asian Games 2018. (FoxsportsAsia.com)

Jakarta- Cabang sepak bola putra Asian Games 2018 menuntaskan empat partai, dari delapan laga 16 besar, pada Kamis (23/8). Korea Selatan, Uzbekistan, Suriah, dan Vietnam yang meraih kemenangan dipastikan bakal saling sikut pada fase perempat final. Bertempat di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, partai yang mempertemukan Timnas U-23 Iran vs Korea Selatan, berakhir dengan skor 0-2. Korea Selatan mengunci kemenangan berkat gol Hwang Ui Jo dan Lee Seungwoo. Hasil ini membuat Tim Negeri Ginseng dipastikan bakal bersua lawan tangguh, Uzbekistan pada babak perempat final. Uzbekistan turut memastikan satu tiket ke perempat final setelah menang mudah atas Hongkong pada laga 16 besar di hari yang sama. Laga Uzbekistan vs Hongkong berakhir dengan skor meyakinkan 3-0. Uzbekistan langsung memimpin lewat gol Ikromjon Alibaev pada babak pertama, tepatnya menit ke-27. Di paruh kedua, barulah dua gol lain sukses disarangkan skuat asuhan Ravshan Khaydarov, masing-masing lewat aksi Javokhir Sidikov serta Zabikhillo Urinboev. Pada hari yang sama, Suriah dan Vietnam juga mengunci satu tiket menuju perempat final. Kedua tim saling berhadapan pada babak perempat final. Suriah melakoni laga 16 besarnya lebih dulu. Menghadapi Palestina, mereka menang tipis 0-1. Gelandang Suriah bernomor punggung enam, Ahmad Ashkar, mencetak gol kemenangan pada menit 73. Adapun Vietnam yang berlaga di lokasi yang sama, Stadion Patriot Chandrabhaga beberapa jam kemudian menaklukkan Bahrain, dengan skor serupa, 1-0. Gol yang menyegel kemenangan Vietnam dalam laga ini, dicetak striker mereka, Nguyen Cong Phuong, dua menit jelang waktu normal berakhir. Jika tak ada perubahan tempat (venue), maka laga perempat final bakal berlangsung pada Senin (27/8), di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Duel Suriah vs Vietnam akan dihelat sore hari, sementara Uzbekistan akan meladeni perlawanan Korea Selatan pada petang harinya. Masih ada empat partai lain di hari kedua babak 16 besar, Jumat (24/8), termasuk Timnas U-23 melawan Uni Emirat Arab (UEA). Dari empat tim yang sudah lolos ke perempat final, terjadi partai menarik, saat Iran menantang juara bertahan Korea Selatan. Bagi Iran, kegagalannya kali ini sangat menyesakkan dada. Iran merupakan juara pada Asian Games 2002. Pada Asian Games 2006, Iran finis di urutan ketiga, lalu Asian Games 2010, Iran finis di posisi keempat. Namun, pada Asian Games 2014, Iran terhenti di penyisihan grup. Bagi Vietnam, hasil ini mengukir catatan baru dalam event Asian Games, yakni lolos pertama kali ke perempat final. Pada Asian Games 2010 dan 2014, Vietnam terhenti di babak 16 besar. Pada 2010, Vietnam disingkirkan Korea Utara dengan skor 2-0. Tahun 2014, Vietnam digasak Uni Emirat Arab dengan skor 3-1. (Dre) BABAK 16 BESAR HASIL Kamis, 23 Agustus 2018 Palestina 0-1 Suriah Uzbekistan 3-0 Hongkong Iran 0-2 Korea Selatan Vietnam 1-0 Bahrain JADWAL Jumat, 24 Agustus 2018 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi China vs Arab Saudi 16.00 WIB Stadion Wibawa Mukti, Bekasi Indonesia vs Uni Emirat Arab 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Malaysia vs Jepang 19.30 WIB Stadion Wibawa Mukti, Bekasi Bangladesh vs Korea Utara === PEREMPAT FINAL JADWAL Senin, 27 Agustus 2018 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Uzbekistan vs Korea Selatan 16.00 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi China/Arab Saudi vs Malaysia/Jepang 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Indonesia/UEA vs Bangladesh/Korea Utara 19.30 WIB Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Suriah vs Vietnam

Lolos Fase Grup, Jadi Rekor Tim Tersubur Dan Mimpi Buruk Luis Milla Versus Tim Timur Tengah

Winger Timnas U-23 asal Persib Bandung, Febri Haryadi (13), saat beradu sprint dengan gelandang Palestina, Mahmoud Abuwarda (7), pada laga penyisihan Asian Games 2018 Grup A, Selasa (15/8), di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 melaju ke perdelapan final Asian Games 2018, sebagai juara Grup A. Kontestan lainnya, UEA pun tembus ke babak 16 besar dari peringkat terbaik ketiga di Grup C. Kedua tim belum pernah bertemu. Selama penyisihan grup, Indonesia dan UEA ternyata sama-sama produktif, dalam melepaskan tembakan ke arah gawang. Selain melawan Palestina, Indonesia selalu unggul dalam tembakan tepat ke gawang saat menghadapi Taiwan, Laos, dan Hongkong. Sedangkan, UEA unggul dalam tembakan tepat ke gawang ketika menghadapi Suriah dan Timor Leste, tapi berimbang saat melawan China. Lalu siapa yang paling produktif melakukan tembakan tepat ke gawang? Berdasarkan statistik yang dikutip dari laman resmi AsianGames2018.id, Indonesia menghadapi empat kompetitor di Grup A, dengan total tembakan tepat ke gawang sebanyak 38 kali. Dari 38 kali tembakan tepat ke gawang itu, 11 berbuah gol. Namun, jika hasil melawan Taiwan tak dihitung, maka hanya ada 28 tembakan tepat ke gawang lawan dengan jumlah tujuh gol. Berdasarkan regulasi penentuan peringkat ketiga terbaik, hasil apapun melawan tim di urutan terbawah grup, tak akan dihitung demi asas keadilan. Sementara UEA, menghasilkan 21 tembakan tepat ke gawang, tapi hanya lima yang berbuah gol. Artinya, dalam eksekusi tembakan tepat ke gawang, tim merah putih jauh lebih produktif ketimbang UEA. Diprediksi, UEA akan kembali melakukan banyak upaya tembakan tepat ke gawang, pada babak perdelapan final nanti. Selain menyegel titel juara grup, tim asuhan Luis Milla pun menjadi salah satu tim tersubur pada fase grup Asian Games 2018, dengan torehan 11 gol. Jumlah ini sama dengan catatan yang dibuat oleh Juara Grup C, China. Bedanya, Indonesia mencetak 11 gol dari empat pertandingan, sementara 11 gol China didapat dari tiga laga. Namun, sejatinya ada hal yang harus diwaspadai oleh Milla. Sejak menjadi arsitek Indonesia pada Januari 2017, Milla sudah tiga kali mendampingi skuad Garuda melawan negara asal Timur Tengah. Dua kali melawan Suriah dan satu kali menghadapi Palestina. Dari ketiga laga itu, Indonesia selalu takluk dari lawannya, meski dengan skor tipis. (Ham) Rekor Indonesia Kontra tim asal Timur Tengah 16 November 2017 (Persahabatan) Indonesia 2-3 Suriah (Septian David 36′, Osvaldo Haay 45′; Momen Naji 31′,43′, Abd Al-Rahman 53′) 18 November 2017 (Persahabatan) Indonesia 0-1 Suriah (Mouhamad Anez 83′) 15 Agustus 2018 (Asian Games 2018) Indonesia 1-2 Palestina (Irfan Jaya 23′; Oday Dabbagh 16, Mohamed Darwish 51′) == Statistik Penyisihan INDONESIA TAIWAN 0-4 INDONESIA Total Tembakan: 7-22 Tembakan ke Gawang: 5-10 Dominasi Bola: 42%-58% INDONESIA 1-2 PALESTINA Total Tembakan: 6-17 Tembakan ke Gawang: 1-8 Dominasi Bola: 51%-49% LAOS 0-3 INDONESIA Total Tembakan: 3-32 Tembakan ke Gawang: 2-17 Dominasi Bola: 37%-63% INDONESIA 3-1 HONGKONG Total Tembakan: 17-4 Tembakan ke Gawang: 10-2 Dominasi Bola: 59%-41% === UNI EMIRAT ARAB (UEA) UEA 0-1 SURIAH Total Tembakan: 8-7 Tembakan ke Gawang: 3-2 Dominasi Bola: 54%-46% TIMOR LESTE 1-4 UEA Total Tembakan: 8-24 Tembakan ke Gawang: 4-16 Dominasi Bola: 35%-64% UEA 1-2 CHINA Total Tembakan: 9-5 Tembakan ke Gawang: 2-2 Dominasi Bola: 55%-47%

Tren Positif UEA Babak 16 Besar di Dua Asian Games Terkini, Wajib Diwaspadai Timnas U-23

Bek kanan Timnas U-23, I Putu Gde Juni Antara (2), membayangi pemain Hongkong Wai Keung Chung (9), pada laga penentuan Juara Grup A, di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Senin (20/8) malam. Indonesia berhasil unggul 3-1 dan lolos ke babak 16 besar cabor sepak bola putra. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 Indonesia dan Timnas U-23 Uni Emirat Arab (UEA) terus mengasah diri. Kedua tim itu akan bertemu dalam babak 16 besar sepak bola putra Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (24/8) pukul 16.00 WIB. Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup A setelah pada laga terakhirnya menekuk Timnas U-23 Hongkong 3-1. Uni Emirat Arab lolos ke babak 16 besar setelah menjadi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik, meski kalah 1-2 dari China pada laga terakhirnya. Mengamati perjalanan UEA ke babak 16 besar, di atas kertas Indonesia berpeluang lolos ke perempat final. Namun, fase sistem gugur (knockout) biasanya berbeda dengan penyisihan grup. Sebuah tim bisa saja tampil kurang mengesankan di penyisihan grup, tapi bisa tampil lebih baik di fase babak knockout. Sepanjang tampil di Asian Games, tim yang nyaris saja batal ikut cabang sepak bola ini karena sempat tak diikutkan dalam undian itu, lebih baik dari Indonesia. UEA mengikuti sepak bola Asian Games sejak 2002. Prestasi terbaik UEA di cabang sepak bola itu adalah runner-up atau meraih medali perak. Sedangkan Indonesia hanya sampai babak 16 besar. UEA memiliki tradisi positif, di dua Asian Games sebelumnya, setiap kali lolos ke babak 16 besar. Pada Asian Games 2012 di Guangzhou, China, tim berjuluk Al Suqor (The falcons) menekuk para atlet Kuwait 2-0 di babak 16 besar. Di partai perempat final, UEA menang adu penalti 9-8 setelah bermain 0-0 hingga perpanjangan waktu dengan Korea Utara. Dan di fase semifinal, UEA menang 1-0 atas Korea Selatan setelah 0-0 hingga 2×45 menit. Akhirnya, di final UEA menyerah 0-1 kepada Jepang. Lalu, Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, UEA juga lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup G. Di babak 16 besar, UEA berhasil menekuk Vietnam, yang perkasa di penyisihan grup, dengan skor 3-1. Di perempat final, langkah UEA dihentikan Korea Utara dengan skor 1-0. Dalam sejarah Asian Games, UEA sejatinya pernah melawan Indonesia, pada babak perempat final Asian Games X/1986 di Seoul, Korea Selatan. Saat itu, tim asuhan Almarhum Bertje Matulapelwa, sukses mengandaskan negara dengan julukan negri Tuan Tanah itu, melalui adu penalti dengan skor 4-3. Sebelumnya, skor 2-2 dalam pertandingan normal. Tim Indonesia maju ke semifinal Asian Games 1986. Tapi, Ponirin Meka, Marzuki Nyakmad, Ricky Yakob, dan kawan-kawan, tumbang di tangan tuan rumah, Korea Selatan 4-0. Pada perebutan medali perunggu, Ponirin cs pun dikalahkan Kuwait 5-0. Peringkat keempat 1986 merupakan prestasi tertinggi tim merah putih, di ajang Asian Games. Skuad tim 1986 yang antara lain berisi Ponirin Meka/I Gede Putu Yasa, Yonas Sawor, Marzuki Nyakmad, Zulkarnaen Lubis, Ricky Yakob, Ely Idris, Robby Darwis, dan Robby Maruanaya, merupakan salah satu generasi emas dalam sepak bola nasional. (Ham) JALAN KE 16 BESAR Timnas U-23 Taiwan 0-4 INDONESIA INDONESIA 1-2 Palestina Laos 0-3 INDONESIA INDONESIA 3-1 Hongkong Uni Emirat Arab UEA 0-1 Suriah Timor Leste 1-4 UEA UEA 1-2 China

Juarai Grup A, Uni Emirat Arab Calon Lawan Timnas U-23 Babak 16 Besar

Winger Timnas U-23, Irfan Jaya (18) melakukan selebrasi bersama Evan Dimas (6) dan Hansamu Yama (16), usai mencetak gol balasan merah putih ke gawang Timnas Hongkong, pada awal babak kedua. Timnas akhirnya menang dengan skor akhir 3-1. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 menang 3-1 atas Hong Kong pada partai pamungkas Grup A sepak bola Asian Games 2018, di Stadion Patriot Candrabhaga, Senin (20/8). Skuat Garuda menekuk Hongkong dengan skor akhir 3-1. Tiga gol pasukan Luis Milla dicetak oleh Irfan Jaya 46′, Stefano Lilipaly 85′, dan Hanif Sjahbandi 90+2′. Sedangkan gol tunggal Hongkong lahir dari kaki sang kapten Hok Ming Lau, di akhir babak pertama. Dengan kemenangan ini, Indonesia telah mengoleksi sembilan poin (tiga kali menang satu kali kalah). Di posisi runner-up adalah Palestina yang merangkum delapan angka. Evan Dimas dkk selanjutnya akan meladeni Uni Emirat Arab (UAE) di babak 16 besar. Uni Emirat finis di baris ketiga Grup C, setelah hanya mampu meraih tiga poin dari tiga laga. Poin ini didapat dari kemenangan besar saat mengandaskan Timor Leste dengan skor 4-1. Sisanya, Uni Emirat tampil tak terlalu istimewa. Mereka bahkan kalah telak dari China (1-2) serta Suriah (0-1). Berdasarkan jadwal awal, Indonesia akan bertanding di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (24/8). Namun, sebagai tuan rumah, ada opsi untuk menggeser tempat penyelenggaraan. Babak 16 besar awalnya dijadwalkan dimainkan di Stadion Wibawa Mukti, dan Stadion Pakansari (Bogor). Sedianya, Stadion Patriot Candrabhaga, dipakai pada babak perempat final. Sementara itu, Palestina dipastikan akan menghadapi Suriah. Adapun Hong Kong berhadapan dengan Uzbekistan selaku juara Grup B. “PSSI telah memberi motivasi berupa bonus, dan bonus itu sudah diberikan sejak laga melawan Taiwan dan Laos,” kata Endri Erawan, manajer Timnas U-23, akhir pekan lalu. Endri menolak memerinci berapa besaran bonus buat Timnas U-23. Pastinya, bonus itu di luar pendapatan uang saku Rp 1 juta per hari, yang diberikan KOI, kepada tiap atlet yang berlaga di Asian Games 2018. Jika mengacu pada laga uji coba jelang Asian Games 2018, Timnas U-23 mengantungi bonus dengan variasi 2,5 hingga 5 juta rupiah. Perinciannya Rp 5 juta buat apresiasi kemenangan, sementara Rp 2,5 juta buat hasil imbang. Saat pelatnas Asian Games 2018, para pemain diguyur uang saku harian Rp 500 ribu. Pendapatan para pemain timnas, lebih kecil dibanding penghasilan mereka di level klub. Rata-rata penggawa Garuda Muda dibayar kisaran Rp 750 juta hingga Rp 1,5 miliar per musim. Nominal uang yang didapat, akan lebih besar lagi, saat event sesungguhnya berlangsung. Apalagi Timnas U-23 diberi target berat, yakni lolos minimal ke semifinal Asian Games 2018. Rata-rata pemain Timnas U-23 kerap mengesampingkan berapa besar bayaran yang didapat saat berlaga di Asian Games 2018. “Saya pribadi membela Timnas Indonesia merupakan sebuah kebanggaan. Tak bisa dibayar berapapun. Saya bangga menjadi warga Indonesia,” ujar Alberto Goncalves, striker naturalisasi asal Brasil. (Ham) Klasemen Timnas U-23 di Grup A No        Tim           MP     Gol    Poin 1 Indonesia U23      4       11:3     9 2 Palestina U23       4         5:3     8 3 Hong Kong U23    4         9:5     7 4 Laos U23             4         4:8     3 5 Taiwan U23          4         0:10   0 Hasil Grup A Senin (20/8) Indonesia 3-1 Hongkong Taiwan 0-2 Laos Jadwal 16 Besar Jumat (24/8) 19.00 WIB Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Indonesia vs Uni Emirat Arab