Pembinaan balap PT Astra Honda Motor, terus berlanjut di 2025....
Read MoreSambut SEA Games Dan Olimpiade, PSTD Kembali Menggeliat Setelah 22 Tahun Vakum
Jakarta- Sebanyak 400 pesilat muda, tampil di Kejuaraan Nasional (kejurnas) Perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD), di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, (TMII) Jakarta Timur pada 13-16 Desember. Kejurnas kali ini dihadir dari berbagai peguruan di 14 Pengurus Daerah PSTD dari seluruh Indonesia. Ketua Umum Perguruan PSTD, Hariadi Anwar mengatakan, ada dua misi yang diusung dalam kejurnas kali ini. Pihaknya berharap bisa meningkatkan kemampuan kompetisi pesilat PSTD menurut aturan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Apalagi, pencak silat sedang gencar dipromosikan untuk ditampilkan dalam Olimpiade 2032, maka harus didukung. “Kita tengah meningkatkan kemampuan pertarungan pesilat PSTD untuk ditampilkan dalam ajang MMA yang saat ini sedang berkembang,” kata Hariadi Anwar di Jakarta, Jumat (14/12). Selain mempertandingkan semua nomor laga dan TGR, kejurnas juga mempertandingkan nomor khusus combat. Hariadi berharap, dengan adanya Kejurnas PSTD 2018 ini, membuat silat kian memasyarakat. Bisa dipahami mengingat cabang olahraga (cabor) ini sukses menyumbangkan 14 medali emas pada Asian Games 2018. Jumlah tersebut nyaris setengah dari yang diraih Indonesia. Pada edisi ke-18 pesta olahraga antarnegara Asia itu, Merah Putih meraih 31 emas sekaligus jadi rekor terbaik dalam sejarah. PSTD memiliki ciri utama pada pertarungan, combat pencak silat. Itu merupakan kemampuan bertarung dari anggota PSTD yang harus dituangkan. Hariadi menambahkan kejuaraan ini merupakan penyelenggaraan ke-4. Namun, ajang itu menjadi yang pertama kali setelah vakum selama 22 tahun. Ia mengatakan bahwa masalah pembinaan tetap terjaga. Buktinya, ada 14 Pengurus PSTD di tanah air, membuktikan pencak silat tenaga dalam sebenarnya masih eksis, khususnya di berbagai daerah. “Terakhir kali kami menggelar kejurnas, terjadi pada 1996 lalu. Jadi, sebenarnya sudah cukup lama vakum. Tapi bukan berarti pembinaan tidak jalan selama ini. Di daerah justru lebih banyak kejuaraan di gelar. Jadi, kita berinisiatif untuk kembali menyelenggarakan kejuarana nasional di sini,” tukasnya. Harapan Kejurnas ini bisa rutin berlangsung juga bergulir. “Kejurnas PSTD 2018 ini merupakan yang keempat sejak kali pertama diselenggarakan pada 1990. Setelah lama absen, kami berharap, event ini rutin diselenggarakan,” ujar Ketua Panitia Kejurnas PSTD 2018, Rudi Trianto, menambahkan. “Apalagi, Kejurnas PSTD merupakan proyeksi ke tingkat nasional untuk internal IPSI. Misalnya dalam rangka menghadapi berbagai event,” tuturnya dalam menyambut berbagai event penting pada 2019, mulai dari SEA Games di Filipina, hingga PON 2020 Papua. (Adt)