PB Djarum kembali menggelar ajang pencarian atlet bulutangkis muda bertalenta melalui Audisi Umum PB Djarum 2022 untuk dua kelompok usia, yakni U-11 dan U-13. Program ini merupakan salah satu upaya klub memutar roda regenerasi atlet yang akan dibina sejak usia dini. Kali ini, proses seleksi dipusatkan di GOR Djarum, Jati, Kudus, selama empat hari, 19-22 Oktober 2022. Para atlet belia yang terpilih akan menjalani serangkaian pembinaan dan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menyampaikan dengan berfokus pada dua kategori ini, pihaknya berharap dapat membina para atlet sejak usia dini dan meneruskan semangat juara yang sudah terbentuk sejak lama. “Karena menempa talenta serta mental atlet setidaknya butuh waktu 10 tahun sampai mereka siap membela nama bangsa di panggung bulutangkis dunia,” ujarnya dalam keterangannya dikutip Jumat (9/9). Dia menambahkan, selama masa pembinaan di markas PB Djarum di Kudus, para atlet usia dini akan diberikan kesempatan dan target membuktikan serta mengukur kemampuan. Hal ini dicapai dengan menerjunkan mereka ke berbagai turnamen lokal, regional, nasional dan internasional. “PB Djarum memiliki agenda rutin mengirimkan atlet-atlet usia dini memperkaya jam terbang mereka dengan bertanding di level nasional hingga internasional,” kata Yoppy. “Salah satu yang sering kami lakukan ialah mengirimkan atlet ke berbagai kejuaraan Eropa seperti Slovenia, Denmark dan juga Jerman agar mereka mengetahui kerasnya persaingan bulutangkis di level dunia,” papar Yoppy. Di sisi lain, Ketua Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto, menuturkan Audisi Umum tahun ini akan mencari bibit pebulutangkis berkarakter yang memiliki bakat dan teknik, ditopang dengan semangat juang serta mental yang kokoh. Berbagai elemen penilaian akan diterapkan demi menemukan bibit berkualitas sesuai kriteria yang ditentukan PB Djarum. “Untuk itu, elemen penilaian akan kami buat lebih ketat dari sebelumnya. Tahun ini kami menerapkan proses screening dua kali, yaitu main lima menit dan main 10 menit dengan tujuan agar bisa lebih mengetahui kualitas si atlet,” jelas Juara Dunia sektor Ganda Putra tahun 1997 tersebut. Setelah itu, lanjut Sigit, proses seleksi berlanjut ke tahap turnamen. Mereka yang menjadi finalis di babak turnamen akan lanjut ke fase karantina. Elemen penilaian pembeda lainnya ialah diperpanjangnya durasi karantina dari yang semula satu minggu menjadi tiga minggu. Selama rentan waktu tersebut, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui dua aspek, yakni fisik dan psikis, guna mengukur kemampuan emosional, motivasi/daya juang, serta tingkat kematangan atlet saat betanding. Buah dari tempaan fisik dan mental dalam proses pembinaan usia dini oleh PB Djarum sudah terlihat. Di sejumlah turnamen level junior, atlet-atlet PB Djarum mulai menunjukkan tajinya di atas lapangan. Terkini, mereka sukses mengantarkan Tim Jawa Tengah meraih titel juara umum pada Piala Presiden 2022, dengan memboyong sembilan gelar juara. Menariknya, di sektor Tunggal Pemula Putra U-15, terjadi all PB Djarum semifinal, yang diisi oleh para pemain jebolan Audisi Umum. Mereka adalah Yarits Al Kaaf Rengganingtyas, Radithya Bayu Wardhana, Nazwan Abdillah, dan Muh. Nasrulloh Al-Habsyi. Radithya yang merupakan jebolan Audisi Umum tahun 2018 keluar sebagai kampiun di nomor ini. Kesuksesan di Piala Presiden 2022 menambah koleksi gelar juara setelah pada beberapa waktu lalu ia juara di Sirnas B Sumatera Utara 2022. Tak hanya sektor putra, PB Djarum juga fokus mengembangkan para pemain di nomor putri. Salah satu natu nama yang prestasinya kian gemilang yaitu Jolin Angelia. Dara asal Medan berusia 14 tahun ini juga sukses menyabet gelar juara di Piala Presiden 2022 untuk nomor Ganda Pemula Putri U-15. Tak hanya di nomor ganda, Jolin juga piawai bermain di nomor tunggal. Sebagai pembuktian, ia sudah mengkoleksi tiga gelar juara, yakni Juara Liga PB Djarum U-11 dan U-13, serta Juara Sirnas B Sumatera Utara di kategori Tunggal Pemula Putri. Sigit menuturkan, Radithya dan Jolin merupakan satu dari sekian banyak nama atlet muda PB Djarum yang dibina sesuai dengan bakat dan tingkat ketertarikan si atlet. Skema pembinaan yang sama juga diterapkan oleh PB Djarum kepada pemain ganda putri unggulan Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sebelum berkilau di level senior, Fadia ‘kenyang’ dengan tempaan para pelatih PB Djarum di level junior. Bergabung di PB Djarum pada 2014, Fadia diasah dan diterjunkan ke berbagai turnamen regional, nasional bahkan internasional untuk mengasah kemampuan. “Selain bakat dan kemampuan yang benar-benar diasah, saya juga diberikan banyak kesempatan mengikuti berbagai turnamen selama di PB Djarum. Hal ini sangat berguna untuk pengembangan kemampuan dan juga jam terbang saya sebagai atlet. Saya berharap pembinaan seperti ini khususnya di usia dini terus berjalan,” ucapnya. Sebagai informasi, sesi pendaftaran Audisi Umum PB Djarum 2022 saat ini sudah dibuka. Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti seleksi dapat mendaftar secara daring melalui www.pbdjarum.org.