Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) menggelar kejuaraan...
Read MoreTak Butuh Waktu Lama Les Di SCUA, Remaja Ini Sabet Gelar Juara 1 Olahraga Catur Tingkat Nasional.
Akbar Adiputra Irawan, atlet di bidang olahraga catur dan merupakan calon mahasiswa di Universitas Padjajaran. Pria yang lahir di Tangerang 28 November 1998 ini awalnya hanya diajarkan bermain olahraga catur oleh ayahnya, dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti les catur. “Tahun 2010, pertama kalinya saya bermain Saya ingin menjadi atlet yang bergelar Grand Master kedepannya dan tahun ini insha Allah akan bermain di POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) catur dan pada saat itu saya diajari ayah saya untuk melangkahkan buah catur, ketika saya sudah bisa melangkahkan buah catur. Setelah itu, saya meminta kepada ayah saya untuk mengikuti les dan latihan di SCUA, Sekolah Catur Utut Adianto.” tutur Akbar. Sekitar delapan bulan berlatih catur, Akbar dipercayakan mengikuti kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SD dan berhasil sampai ke runner up nasional beregu dan akhirnya mewakili daerah Banten. Tak butuh waktu lama, pemuda ini terus memperlihatkan bakatnya di SCUA, lalu Akbar di ajak untuk memperkuat PERCASI Tangsel. “Setelah dua bulan saya les di SCUA, saya diajak guru catur pertama saya untuk masuk di PERCASI Tangsel.” lanjutnya. Akbar mengakui, dirinya menyukai catur karena seperti sedang memecahkan suatu masalah yang berada di atas papan catur dan semakin susah untuk menemukan sebuah langkah yang paling tepat, semakin semangat bagi Akbar untuk berpikir lebih keras. Berikut beberapa prestasi yang telah diraih oleh Akbar, diantaranya adalah : 1. Juara 2 Nasional Beregu tingkat SD tahun 2010 2. Juara 1 Nasional tingkat SM tahun 2014 3. Juara junior Banten berturut-turut tahun 2010 sampai 2017, 4. Rank 4 asean di Malaysia tahun 2015 5. Juara 1 tingkat Nasional tahun 2016 “Keluarga saya selalu mendukung saya sesuai dengan kemauan saya, dan selalu mengarahkan saya ke jalan yang benar sebagaimana Orang tua memberi nasehat ke anaknya.” ujar Akbar. Akbar juga mengatakan bahwa ia masih ingat pengalaman lucunya saat awal bermain catur. “Dulu pada saat masih di bangku sekolah dasar, saya kalau bermain olahraga catur dalam satu pertandingan selalu bawa air minum dan jumlahnya bisa empat botol dalam satu permainan.” kata Akbar. Akbar menceritakan bahwa pada tahun 2013, ia sempat berhenti bermain catur selama 1 tahun karena tidak bisa menyeimbangkan antara profesinya sebagai seorang atlet dengan kewajibannya sebagai seorang siswa yakni bersekolah. Ditambah dirinya juga suka bermain game. Akhirnya Akbar memutuskan untuk lebih mementingkan sekolah terlebih dahulu dan fokus belajar menjelang UN tahun 2014. Akbar juga bersyukur karena memiliki orang-orang terdekat yang bisa menyemangatinya. “Orang tua saya, kakak saya dan teman-teman saya selalu menyemangati saya ketika saya kalah.” tuturnya. Akbar juga memberikan beberapa tips untuk bisa menjadi pemuda yang berprestasi. “Menjadi diri sendiri, kalo kalian ingin sukses tentu harus ada pengorbanan. Seperti bekerja dan berusaha lebih keras. Bahkan di malam ketika hari orang tidur terkadang bisa kita gunakan untuk latihan atau belajar pelajaran sekolah. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta restu kedua orang tua.” pesan Akbar. “Saya ingin menjadi atlet yang bergelar Grand Master kedepannya dan tahun ini insha Allah akan bermain di POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional).” tutupnya.(crs/adt)