Takluk Dari Negeri Gajah Putih Akibat Kelelahan, Timnas Wheelchair Basketball Indonesia Janji Tampil All Out di Partai Pamungkas Kontra Irak

Indonesia vs Thailand di ajang Asian Para Games 2018 (Rizal/NYSN)

Jakarta- Tim nasional (Timnas) wheelchair basketball putra Indonesia harus menelan kekalahan ketiga saat berhadapan dengan Thailand, di Hall Basket, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada Rabu (10/10).

Donald Pura Santoso dan kawan-kawan tampil kurang greget saat meladeni skuat Negeri Gajah Putih. Hasilnya, Indonesia harus takluk dengan skor 10-62. Sebelumnya, berdasarkan catatan, tim wheelchair Indonesia sudah dua kali berjumpa dengan Thailand.

Pertemuan pertama yakni di kualifikasi Asian Para Games 2018, Maret lalu. Ketika itu, Danu Kuswantoro Cs kalah dengan skor 17-82. Perjumpaan kedua terjadi di Invitation Tournament. Indonesia kembali tumbang dengan skor 12-60.

Nuruz Zaman, Asisten Pelatih Timnas Wheelchair Basketball Putra Indonesia, mengakui bila anak didiknya itu tampil kurang semangat ketika melawan Thailand. “Mereka kelelahan. Saya melihat beberapa pemain juga tidak disiplin memanfaatkan waktu istirahat,” ujar Nuruz usai laga, Rabu (10/10).

“Ini kelihatan ketika masuk lapangan, kurang bergairah, tidak seperti saat melawan Iran atau China. Meski kalah dari Iran atau China, tapi pemain bisa mengeluarkan semangat perlawanan yang luar biasa. Mereka kelihatan dari mulai masuk lapangan,” lanjutnya.

Di Pertandingan terakhir penyisihan Pool A, skuat Merah Putih akan menghadapi Irak. Nuruz meminta punggawanya bermain maksimal. Sebab, mereka ditonton ratusan orang yang hadir ke Istora Senayan, serta memberikan dukungan semangat tak putus selama Donald Cs melakoni pertandingan.

“Kami akan berusaha yang terbaik, tapi kalau untuk memberikan kemenangan, kami tidak janji,” cetusnya.

Menurutnya, secara kualitas permainan tim Indonesia masih di bawah Irak. Terlebih, tambah Nuruz, dengan postur tubuh pemain Irak yang tinggi dan besar, maka akan sangat sulit pemain Indonesia mengimbangi lawan.

“Pemain Irak memiliki keunggulan yang sama dengan Iran. Kami sudah siapkan strategi untuk meredam keunggulan postur tubuh dan power pemain Irak,” terangnya.

“Kami akan berusaha menahan pemain Irak agar tidak mudah masuk dan berada di bawah ring. Pemain harus jaga zona, pertahanan di zona three point saat ditekan,” tukas Nuruz. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *