Berangkat dari keinginan untuk mengembangkan bakat anak muda khususnya di bidang olahraga kota Binjai, Nico Malau dan pembina Anton Hasibuan mendirikan Football Academy Anima. Sejak berdiri pada Agustus 2020 lalu, Football Academy Anima resmi menyelesaikan proses pembelian lahan untuk pembangunan fasilitas pelatihan.
“Kini Academy Anima sedang dalam proses mendirikan sejumlah arena pendukung latihan, seperti lapangan futsal, asrama, gym dan beberapa sarana lain, guna menunjang bakat siswa yang bergabung disini, dan ini sah milik yayasan Anima sendiri,” beber Nico, Jum’at (23/4), dilansir dari Bratapos.com.
Untuk lokasinya sendiri, berada di Jalan Markisa Kelurahan Limau Mungkur, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara.
“Kami telah berkordinasi dengan Camat Binjai Barat Samuel Lumbantoruan dan Pembina Yayasan ibu Sri Ulina Ginting S.Pd untuk mendukung apa yang telah direncanakan,” ujar mantan punggawa timnas itu.
Pria yang sempat membela klub Semen Padang musim 2011-2012 itu menyampaikan bahwa pihaknya masih membuka seleksi bagi calon siswa yang berprestasi, dimana mereka akan mendapat beasiswa berupa pelatihan Acedemy Boarding School untuk kategori SMP dan SMA.
“Nantinya Anima akan berjalan selaras dengan pendidikan, mengingat para siswa akan memasuki tahun ajaran baru. Selain itu, kami juga membuka kategori senior untuk persiapan Liga Futsal Nusantara (LFN),” ucap Nico.
Untuk junior, pihaknya berencana mengadakan turnamen antar pelajar yang akan berlangsung bulan Mei mendatang.
Bagi para siswa yang ingin sukses di bidang futsal dan sepak bola, baik dari daerah maupun luar daerah, Niko Malau masih membuka pendaftaran.
Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan kota Binjai, Sri Ulina Ginting S.Pd mengaku mendukung gagasan Nico. Mnurutnya, apa yang direncanakan Yayasan sepak bols Anima memiliki korelasi terhadap program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Saya sangat mendukung program Anima, karena itu merupakan suatu cara dalam mambentuk karakter anak. Artinya, sejalan dengan misi Kementrian Pendidikan,” pungkas Lina.