Edelina Daxilia Atlet Aerobic Gymnastics Muda Berprestasi

Edelina Daxilia Atlet Aerobic Gymnastics Muda Berprestasi

Prestasi membanggakan berhasil diraih atlet Aerobic Gymnastics muda Indonesia Edelina Daxilia yang baru berusia 13 tahun pada kejuaraan Aerobic Gymnastics Suzuki World Cup 2022. Edelina berhasil menjadi juara 4 dunia pada kejuaraan yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang pada 12-14 Desember 2022 dengan kategori Age Group 12-14 tahun yang diikuti oleh 12 negara. Menggeluti aerobic dibawah binaan Lody Lontoh, Sang Master Aerobic Indonesia, Dexie termasuk atlet yang giat latihan sehingga bisa berprestasi. Tak hanya sekolah dan latihan aerobic, atlet muda berparas cantik ini juga menjadi seorang influencer di sosial media pada akun instagram @dexie_aerogymnast. “Berolahraga adalah kebutuhan tubuh kita. Kebiasaan berolahraga dapat dipupuk sejak usia dini, entah dimulai dari lingkungan keluarga ataupun sekolah,” katanya. Dukungan besar dari orangtua tak luput dari munculnya potensi baik seorang atlet. Seperti Dexie, kemampuannya untuk berprestasi hari ini adalah buah atas kerja keras pelatih, dukungan orangtua, serta kemauan diri yang kuat yang sudah dipupuk sejak dulu.

Kisah Dua Bersaudara Atlet Fencer Yang Sarat Ambisi

Kisah Dua Bersaudara Atlet Anggar Yang Sarat Ambisi

Olahraga anggar sudah tak asing bagi Putri Faradilah dan Sandy Daffa Faradilah. Mewarisi bakat sang ayah yang merupakan fencer (atlet anggar) profesional era 1980-2000, dua bersaudara ini mulai mendunia. Orang tua merupakan role modele bagi anaknya. Pengalaman Hendra Faradilah melanglang buana ke berbagai penjuru negara, benar-benar memikat hati kedua anaknya. Ketertarikan berawal dari si sulung, Putri Faradilah. “Papa (panggilan Putri ke Hendra) kan pelatih. Awalnya ya iseng lihat, anggar itu bagaimana sih. Akhirnya tertarik, oh ternyata begini ya. Dari coba-coba malah ketagihan sampai sekarang,” ujar dara berusia 17 tahun itu, dikutip dari Jawa Pos Radar Solo. Sebelumnya, siswa kelas XII SMAN 4 Surakarta tersebut lebih tertarik ke dunia renang. Namun dia akhirnya beralih ke anggar saat duduk di bangku kelas I SD. Kini olahraga tersebut sudah menjadi bagian hidup Putri. Putri merupakan sosok yang tak kenal kata menyerah. Bisa dibilang tidak ada hari tanpa berlatih. Mulai dari matahari terbit, dari pukul 06.00-07.30. Dilanjutkan sesi kedua mulai 18.00-19.30. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Fencer kelahiran Palembang ini sudah mengantongi banyak prestasi. Mulai dari daerah hingga internasional. Jadi tak usah kaget jika namanya tercatat sebagai wakil dari Indonesia. “Saya bakal bertanding di FIE Junior World Cup: Men’ and Women’s Foil, Individual, and Teams di Bangkok, Thailand. Tentu saya akan mempersiapkan diri. Terutama di fisik,” bebernya. Ini bukan kejuaraan dunia pertama bagi Putri. Sebelumnya putri dari Dessy Arisandy ini pernah terbang ke Negeri Jiran. Dan berhasil meraih juara II Beregu Sabel Putri SEAFF Malaysia 2017. Dara manis tersebut optimistis bisa tampil maksimal plus membanggakan Indonesia di Negeri Gajah Putih. Tak sendiri, Putri berangkat bersama dua atlet lainnya. Salah satunya sang adik, Sandy Daffa Faradilah. “Kalau ini merupakan kejuaraan dunia pertama bagi saya,” imbuh Sandy. Terpaut empat tahun dengan sang kakak, Sandy juga tak kalah hebat. Fencer kelahiran 30 Mei 2008 ini sudah sering terjun di kejuaraan nasional. Salah satunya di Kejurnas Anggar 2022, dia berhasil menyabet medali emas. Prestasi dua bersaudara ini tidak diraih secara instans. Keduanya intens berlatih bersama sang ayah di rumah. “Sandy itu dulu melihat kakaknya (Putri) berprestasi. Terus dia ingin (ikut anggar). Jadi sering latihan bersama. Meski kakak beradik dan berbeda jenis kelamin, mereka tak mau kalah saat latihan,” cerita sang ayah. Sejak kecil memang sudah tertanam jiwa kompetitif tinggi. Tentunya mereka ingin menang, siapapun lawannya. Hendra pun sering mengingatkan bahwa keduanya merupakan saudara. Jadi kompetisi tidak boleh dibawa ke luar lapangan. “Kadang saya ingatkan kalau mereka itu kakak adik. Mereka juga tak mungkin bertemu, kenapa harus seperti itu (saling berlomba menang). Tapi namanya anak-anak dan atlet, tetap aja tak mau kalah,” jelas Hendra. Sementara itu, Hendra sendiri memulai karirnya sebagai fencer sekitar 1987. Mulai 1988 dia sudah mengikuti kejurnas berlanjut PON. Terakhir mengikuti Sea Games di Manila tahun 2005. “Prestasi yang belum pernah saya ikuti itu olimpiade. Jadi saya ingin anak atau anak didik saya bisa mencapai level tersebut,” kata Hendra. Soal kejuaraan di Bangkok yang bakal berlangsung 16-18 Desember ini, Hendra terus mendorong mental plus strategi bagi kedua anaknya. Targetnya tak muluk-muluk, yakni lulus di sesi gugur. Sebab, lawannya bukan ecek-ecek. Peta kekuatan yang dominan di pegang oleh tim Eropa. Seperti Perancis, Italia, dan Amerika Serikat. “Mereka ranking 1-10 besar dunia. Kalau kami masih awal, apalagi dua tahun ini puasa kompetisi level internasional (imbas Covid-19). Sehingga kami harus merangkak dari bawah dulu,” beber pria yang menjabat sebagai kepala bidang pembinaan prestasi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kota Solo.

Rekrutmen Beasiswa Bulutangkis PB Djarum Jaring 12 Atlet Muda

Rekrutmen Beasiswa Bulutangkis PB Djarum Jaring 12 Atlet Muda

Setelah melewati rangkaian panjang seleksi dalam Audisi Umum PB Djarum 2022, 12 peserta akhirnya dipastikan mendapat Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan bergabung menjadi atlet binaan PB Djarum. Mereka terpilih dari 33 peserta yang tersisa dari penyaringan tahap pertama di karantina. Para peserta yang lolos berasal dari tujuh provinsi dan 12 kota yang berbeda. Pengumuman disampaikan oleh Ketua Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto, disaksikan oleh Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin dan didampingi tim pencari bakat serta jajaran pelatih PB Djarum pada Selasa (15/11), pukul 13.00 WIB di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Sebelumnya, dalam masa karantina Audisi Umum PB Djarum 2022, seluruh peserta telah menjalani beberapa tes mulai dari penalaran, tes fisik dan kesehatan. Di minggu terakhir karantina, atlet belia ini juga melakukan psikotest untuk melihat kondisi sosio emosi mereka serta melakukan pemeriksaan EKG (elektrokardiografi) yang merupakan tes diagnostic umum untuk mengevaluasi fungsi jantung. “Perkembangan para peserta hingga tahap akhir sangat bagus. Kami dari tim pencari bakat terus memantau dan melihat performa mereka selama karantina. Rangkaian tes yang diberikan membantu kami melihat lebih dalam untuk mengerti kondisi para atlet secara menyeluruh. Dalam keseharian mereka juga terlihat happy dan bisa berbaur,” kata Sigit Budiarto. “Dari seluruh rangkaian tes itu, akhirnya kami memutuskan 12 nama yang terpilih untuk bergabung dengan PB Djarum. Harapannya mereka bisa benar-benar menunjukkan potensi yang dimiliki dan terus berkembang bersama PB Djarum untuk menjadi generasi penerus bulutangkis Indonesia di level dunia,” lanjut Sigit. Setelah pengumuman hari ini, 12 peserta yang terpilih akan kembali ke daerah masing-masing untuk mempersiapkan diri dan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Mereka kemudian akan kembali lagi ke markas besar PB Djarum di Kudus pada 2 Januari 2023, untuk mulai berlatih. “Selamat untuk peserta yang berhasil lolos. Ini adalah sebuah proses bagi para atlet untuk menentukan arah ke depannya. Selama pulang nanti harus giat berlatih, jangan menurunkan standarnya. Untuk yang belum lolos, jangan berkecil hati. Teruslah giat berlatih. Kita bisa bertemu lagi di tahun depan atau beberapa tahun yang akan datang dalam Audisi Umum lagi,” jelas Sigit. Berikut adalah daftar nama peserta yang lolos Audisi Umum PB Djarum 2022: U-11 Putra: Bariza Ghiffari Al-Fattah – Klaten, Jawa Tengah (Bintang Klaten) U-11 Putri: Jordana Alexa Mongkareng – Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (PB Champion Kudus) Keiko Na’Chelle Sahe – Jakarta Barat, DKI Jakarta (Champion Dakota) Liyana Zahirah – Pekalongan, Jawa Tengah (PB Unggul Jaya) Alisha Artha Amara – Sukoharjo, Jawa Tengah (PB PMS Solo) Mikha Ribka Kasalang – Tulungagung, Jawa Timur (Wendra Badminton Academy Tulungagung) U-13 Putra: Rizky Caesar Ramadhan – Sidoarjo, Jawa Timur (PB Eka jaya Sidoarjo) Zhalem Julian Yullyana – Bandung, Jawa Barat (PB Pangkas) Muhammad Waldan Habibi – Binjai, Sumatera Utara (PB Rada Binjai) Deva Devandra Santosa – Malang, Jawa Timur (PMS) U-13 Putri: Alysa Mukti Salsabiela – Sleman, DI Yogyakarta (PB Jaya Raya Satria) Catherine Caroline Sumual – Minahasa Utara, Sulawesi Utara (PB Maesa)

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Satu lagi kabar membanggakan datang dari putra daerah Banyuwangi. Wisnu Bintang Bharata namanya. Siswa kelas X SMAN 1 Giri Taruna Bangsa itu bakal mewakili Indonesia dalam kejuaraan olahraga karate di tingkat internasional. Indonesia punya banyak sekali atlet olahraga yang mampu bersanding dengan atlet dari negara lain. Apa saja yang bisa dengan mudah ditaklukkan oleh pemain Indonesia, bahkan di tingkat dunia? Tentunya yang banyak orang tahu adalah bulutangkis, pencak silat, karate, taekwondo, dayung, dan masih banyak lagi. Jika ada kejuaraan tersebut di tingkat dunia, pasti ada wakil Indonesia yang ikut bertanding. Meski tidak semuanya membawa juara, bisa bersanding dengan jawara dunia di partai final internasional bukanlah hal yang mudah. Bintang menjadi salah satu dari dua atlet terbaik yang terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk maju bertanding pada Venice Cup & Youth League WKF yang akan diselenggarakan di Itali pada Desember mendatang. Membanggakan bukan? Atlet murni berdarah Banyuwangi itu mengaku tak pernah menyangka jika ia diberi kesempatan menjadi perwakilan untuk berlaga di negara tersohor akan kuliner Pizza nya tersebut. “Alhamdulillah, sebelumnya saya tidak pernah membayangkan bahkan terpikirkan pun tidak,” terangnya pada TIMES Indonesia, Sabtu (5/11/2022). Pemuda kelahiran 8 Oktober 2006 ini, merupakan salah satu atlet muda berprestasi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi. Putra pasangan Agung Bayu Bharata dan Rina Mayasari itu memang sudah menggeluti olahraga beladiri karate sejak ia menginjak usia 10 tahun. Terhitung sudah delapan tahun ia berkecimpung dalam dunia beladiri. Selama itu juga berbagai kejuaraan kerap ia menangkan. Seperti yang terbaru, Bintang berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan karate dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Bintang mengungkapkan bahwa apa yang ia capai saat ini bukanlah hasil kerja kerasnya sendiri. Melainkan ada dukungan dan doa dari orang tua, pelatih serta juga saudara maupun teman dekatnya yang selalu mengiringi dan menjadi semangat dalam berlaga. “Ini berkat dukungan dan doa dari ibu ayah, pelatih serta saudara dan teman dekat saya,” katanya. Saat ini, Bintang pun masuk dalam jajaran atlet yang dipercayai untuk mewakili kontingen Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi guna berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII. Sementara itu, pelatih Bintang, Firda Dian Pramana memaparkan, pihaknya bersyukur karena anak didiknya bisa memperoleh medali juara pertama di perlombaan 02SN sekaligus terpilih mewakili Indonesia untuk bertanding di Eropa. “Alhamdulillah anak didik saya bisa mengikuti jejak saya,” terang Firda, pelatih Bintang. Firda merupakan pelatih yang disiplin dalam melatih atlet-atlet didikannya. Pada tahun 2017 lalu, Firda pernah menjuarai perlombaan karate se-Asia Tenggara. Ia menyampaikan bahwa ia memiliki keinginan agar anak didiknya bisa melebihi apa yang telah ia capai. Selaras, Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Banyuwangi, Aiptu Wayan Redita, menyampaikan syukur atas apa yang telah diperoleh salah satu atletnya. Terlebih membanggakan, ia pun mengungkapkan bahwa Bintang merupakan atlet pertama dari Bumi Blambangan yang terpilih untuk bertanding di tingkat Internasional. “Mudah-mudahan dengan adanya Bintang lomba di tingkat Internasional, bisa memberi motivasi bagi para pelajar lain. Supaya lahir dan muncul lebih banyak atlet bertaraf internasional dari Banyuwangi,” terangnya.

Bamsoet Apresiasi Kiprah Pembalap Muda Indonesia Di Ajang FIM MiniGP World Series 2022

Bamsoet Apresiasi Kiprah Pembalap Muda Indonesia Di Ajang FIM MiniGP World Series 2022

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, mengapresiasi kerja keras dua atlet muda balap Indonesia, Clevan Louis Valera (10 tahun) dan Lanova Tantra Mahardika (14 tahun) sebagai Juara I dan II FIM MiniGP Indonesia Series 2022. Keduanya telah berjuang maksimal di ajang balap bergengsi dunia FIM MiniGP World Series 2022, pada 1-3 November 2022, di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol. Diikuti 33 pembalap muda dari 17 negara dunia yang merupakan pemenang dari masing-masing FIM MiniGP di negaranya masing-masing. “Pada saat babak kualifikasi Race 1 FIM MiniGP World Series 2022 di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, Clevan berhasil memberikan hasil maksimal finish di urutan kedua, dengan selisih waktu hanya 0.063 detik dari Jakub Stankiewicz (Polandia) yang finish di urutan pertama. Sedangkan atlet muda Indonesia lainnya, Tantra, finish di urutan ke-9. Pada saat Race 1, Clevan finish di urutan ke-14, Race 2 finish di urutan ke-15, dan Super Race finish di urutan ke-13,” ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (5/11/22). “Secara keseluruhan total poin dari Race 1, Race 2 dan Super Race, Clevan berada di posisi ke-16. Namun itu bukanlah persoalan, karena yang dikejar dalam event ini bukan sekadar juara, melainkan kesempatan bertanding di level internasional melawan para pembalap muda dari berbagai negara dunia. Sehingga selain mengasah skill balap, Clevan dan Tantra juga bisa mengasah mental dan daya tahan mereka di lintasan sirkuit,” sambungnya. Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selain dari Indonesia, para pembalap muda yang mengikuti FIM MiniGP World Series 2022 antara lain berasal dari Alpe Adria, Australia, Austria, Prancis, India, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Belanda, Portugal, Qatar, Spanyol dan Inggris. FIM MiniGP World Series diperkenalkan sejak tahun 2021 oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) bersama Dorna Sports yang merupakan penyelenggara MotoGP. “Kehadiran FIM MiniGP World Series dimaksudkan sebagai ajang pencarian bakat pembalap muda usia 10 hingga 14 tahun dari berbagai negara dunia. Sekaligus menjadi gerbang pembuka bagi para pembalap muda tersebut untuk menapaki karir balapnya dalam menembus MotoGP. Indonesia baru tahun ini berpartisipasi dalam FIM MiniGP World Series,” jelas Bamsoet. “Di tahun mendatang, IMI tetap berkomitmen mendukung dan mengirimkan kembali atlet muda Indonesia mengikuti ajang FIM MiniGP World Series. Sebagai bagian dari pembinaan para atlet muda bangsa, sehingga mereka bisa mengasah kemampuan balap, mental, daya tahan, sekaligus menambah jam terbang,” lanjutnya. Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, dengan mengirimkan sebanyak mungkin atlet balap untuk bertanding ke luar negeri, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sekadar membangun fasilitas infrastruktur berupa sirkuit balap dengan berbagai sarana dan prasarananya, melainkan juga menyiapkan kegiatan pembinaan yang terstruktur, masif, dan sistematis. Salah satunya seperti yang dilakukan melalui FIM MiniGP Indonesia Series dan keikutsertaan di FIM MiniGP World Series yang akan dilaksanakan secara rutin tiap tahun. “Setelah dari FIM MiniGP Indonesia Series dan FIM MiniGP World Series, para pembalap muda Indonesia tersebut bisa lanjut mengikuti berbagai kejuaraan bergengsi seperti Red Bull MotoGP Rookie maupun Asia Talent, Moto3, Moto2, hingga akhirnya bisa ke MotoGP,” tambah Bamsoet. “Jalan menuju ke sana memang tidak mudah, tapi kita tetap harus berusaha maksimal. Karena itu, dukungan sponsor dari berbagai pelaku usaha swasta maupun dari pemerintah sangat penting. Karena dengan bergotongroyong, kita bisa memajukan olahraga balap sebagai media untuk mengharumkan Indonesia di dunia internasional,” pungkas Bamsoet.

Kejuaraan Dunia Junior 2022. Indonesia Sapu Bersih Kemenangan Kedua

Tim junior Indonesia menjalankan tugas dengan baik di laga kedua penyisihan grup A Piala Suhandinata 2022. Berlaga di Palacios de Deportes de Santander, Santander, Spanyol pada hari Selasa (18/10), Garuda Muda menerkam Swedia dengan kemenangan telak 5-0. Kemenangan ini menjadi sapu bersih kedua usai Senin (17/10) kemarin, tim Indonesia juga menang 5-0 atas Latvia. Menurunkan komposisi berbeda, Garuda Muda tidak menemukan hambatan berarti. Semua wakil menang dengan straight game dengan durasi rata-rata 25 menit. Wakil tunggal putra Muhammad Reza Al Fajri membuka skor dengan mengalahkan Edvard Hylander 21-11, 21-10. “Senang bisa tampil di beregu, bawa nama Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2022. Senang juga alhamdulillah bisa sumbang poin,” kata Reza usai laga. “Di pertandingan tadi saya coba membuat enak dulu pukulan. Dari sisi lawan juga tidak terlalu memberikan tekanan jadi saya lebih coba-coba pola permainan,” lanjutnya. Di laga kedua giliran tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari yang berlaga. Juara Kapal Api Indonesia International Series 2022 ini menyudahi perlawanan Khushi Harakamani dengan skor 21-6, 21-13. Kemenangan Indonesia ditentukan sang debutan ganda putra Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah. Putra/Rayhan menyumbang angka ketiga dengan menang 21-8, 21-9 dari Victor Morskogen/Daniel Strom. “Hari ini kami merasa sudah enak mainnya, sudah keluar semua. Tidak ada kendala adaptasi dengan Putra, di lapangan juga tadi lancar-lancar saja. Putra kan playmaker atau pemain depan dan saya pemain belakang jadi lebih mudah juga untuk nyambungnya. Dia pegangannya tangan kiri malah jadi lebih susah ke lawan,” terang Rayhan. “Di lapangan tadi semua ok. Agak silau tapi tidak terlalu mengganggu. Angin juga tidak ada jadi kita lebih mudah mengontrol bola,” timpal Putra. Skor semakin menjauh kala Anisanaya Kamila/Az Zahra Ditya Ramadhani juga mengemas kemenangan atas Elin Ohling/Elin Ryberg. Ganda putri ini unggul 21-17, 21-13. “Kita tadi sempat ada tegang juga saat masuk lapangan karena ini kan pertama kali main beregu, tapi untungnya tadi tim sudah menang 3-0 jadi bisa lebih tenang ketika pertandingan sudah berjalan. Secara kualitas, lawan pun lumayan bagus, mereka kemarin sukses main tiga gim dari Malaysia. Itu yang kita waspadai,” tukas Naya. “Walau tadi tim sudah unggul, kita tetap fight dan mau menang. Sekalian juga tadi coba adaptasi dengan lapangan, persiapan bila diturunkan lagi,” sambung Ara. Akhirnya, kemenangan Garuda Muda disempurnakan Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang menang atas Mio Molin/Sofia Stromvall 21-9, 21-11. “Dua kemenangan ini sudah sesuai harapan kami. Menjadi modal berharga untuk hadapi Malaysia,” ujar Eddy Prayitno, manajer tim Indonesia. “Setelah ini kami berpesan kepada anak-anak untuk beristirahat yang cukup dan tetap fokus menghadapi laga selanjutnya yang semakin berat,” tambah Eddy. Indonesia akan menghadapi Malaysia di partai terakhir penyisihan grup A hari Rabu (19/10) besok. Partai ini akan menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara grup dan berhak lolos ke babak perempatfinal karena Malaysia juga menyapu bersih kemenangan atas Latvia dan Swedia. Seperti diketahui, hanya juara grup lah yang bisa terus berjuang untuk meraih gelar juara. “Lawan Malaysia besok akan ketat. Tunggalnya kuat jadi kita harus lebih fokus lagi. Kalau besok diturunkan lagi, saya siap.” kata Reza. “Besok lawan Malaysia pasti ketat. Siapa yang menang itu kan yang lolos. Peluangnya 50:50 dan mungkin bisa saja penentunya di ganda putra. Jadi kita harus lebih siap, tambah hari harus tambah siap,” pungkas Rayhan. Sumber: PBSI

Perjuangan Khalimatus Sadiyah Dibalik Keterbatasan untuk Harumkan Indonesia

Perjuangan Khalimatus Sadiyah Dibalik Keterbatasan untuk Harumkan Indonesia

Keterbatasan fisik tak menghalangi Khalimatus Sadiyah alias Alim untuk berprestasi. Terbukti, sejak menjadi atlet para-bulutangkis Indonesia, Alim berhasil menorehkan prestasi luar biasa salah satunya, medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 di nomor ganda putri bersama Leani Tantri. Alim merupakan putri dari pasangan Maslukah dan Suko Handoko. Masa kecilnya berbeda dengan teman seusianya, sebab Alim memiliki masalah pada kaki. Kendati demikian, Alim tetap semangat menjalani aktivitas sehari-harinya. Potensi yang ada didalam diri wanita kelahiran 17 September 1999 asal Mojokerto ini berhasil dimaksimalkan. “Kenali potensi dirimu, buatlah orang mengenalmu karena kelebihan mu, bukan kekuranganmu,” kata Alim. Perjuangan Alim kini berlanjut di arena ASEAN Para Games 2022 di Solo. Diharap, dia akan melanjutkan tren baik tersebut untuk meraih medali emas. “Berlatih dengan disiplin, menjaga kesehatan fisik dan mental, mempunyai tekad kuat untuk bisa jadi juara sehingga bisa membanggakan Indonesia,” jelasnya.

Tasya Farahnailah Jadi Salah Satu Atlet Bulu Tangkis Junior Terbaik di Asia

Tasya Farahnailah Jadi Salah Satu Atlet Bulu Tangkis Junior Terbaik di Asia

Indonesia memiliki banyak sekali atlet bulu tangkis yang memiliki prestasi membanggakan. Tak hanya atlet senior, namun juga atlet junior, salah satunya adalah Tasya Farahnailah. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada bulai Mei 2022, nama Tasya Farahnailah sempat menjadi sorotan karena penampilannya di ajang Piala Uber 2022 atau Uber Cup 2022. Atlet yang kini berusia 18 tahun itu bahkan baru menginjak usia 17 tahun saat menjalani debutnya di ajang Piala Uber 2022 dan bertanding dengan ranking 13 dunia, Sayaka Takahashi dari Jepang. Walaupun pada akhirnya ia harus kalah dalam pertandingan yang digelar di Impact Arena, Thailand itu, pengalamannya untuk bermain di pentas besar dunia itu tentu sangat berharga. Apalagi, ia bisa tampil di level internasional meskipun saat itu masih duduk di bangku SMA. Tasya Farahnailah is an Indonesian player currently ranked #33 in BWF’s junior world ranking for women’s singles. At just 16 years old, she’s already had 37 career wins, making her one of Asia’s best junior players! Read more: https://t.co/AP38C4mryw pic.twitter.com/Kdt8929t2F — Badminton Asia (@Badminton_Asia) July 1, 2021 Melansir Kompas.com, situs resmi Badminton Asia pada Juli 2021 menuliskan Tasya Farahnailah sebagai atlet junior terbaik di Benua Asia. Atlet kelahiran Medan, 17 Agustus 2004 itu merupakan pemain Indonesia yang saat ini berada di peringkat 33 dunia junior BWF untuk tunggal putri. Walaupun masih berada di tingkat junior, Tasya telah menunjukkan kebolehannya dan berkompetisi di berbagai turnamen internasional. “Di usianya yang baru 16 tahun, dia sudah berkompetisi di banyak turnamen internasional dan telah memenangi 37 laga dalam kariernya, serta menjadikannya salah satu pemain junior terbaik di Asia!” demikian bunyi tulisan dalam situs Badminton Asia. Nama Tasya Farahnailah sendiri mulai dikenal usai meraih kemenangan, yakni juara dua, di ajang Bangladesh International Challenge 2021 di sektor tunggal putri. Di kompetisi tersebut, ia berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan keenam, Kadivi Sirimannage dari Sri Lanka dalam dua gim. Perjalanan karier Tasya Farahnailah di tingkat internasional ternyata telah dimulai sejak tahun 2015 lalu di Singapura saat dirinya baru berusia 11 tahun. Pada tahun 2016, ia kembali ke Singapura untuk berpartisipasi dalam ajang Oue Singapore Youth International Series 2016, di mana Tasya berhasil masuk ke semifinal. Kemudian pada tahun 2018, Tasya berhasil meraih runner-up di ajang Victor Exist Jakarta Open Junior International Championship usai kalah dari Pitchamon Opatniput. Di tahun berikutnya, atlet bulu tangkis tunggal putri itu berhasil menjadi juara di ajang Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2019 usai mengalahkan Cheng Sin Yan Happy, atlet asal Hong Kong. Itulah profil singkat dan perjalanan karier Tasya Farahnailah, atlet junior yang telah menorehkan banyak prestasi di usianya yang masih muda.

Pemain Voli Timnas Indonesia Dikontrak Klub Jepang

Pemain Voli Timnas Indonesia Dikontrak Klub Jepang

Kabar baik datang dari cabang olahraga bola voli Indonesia. Salah satu pemain timnas Indonesia dikontrak selama satu musim, terhitung September 2022 hingga April 2023, oleh salah satu klub voli Jepang. Pemain tersebut ialah Doni Haryono yang bergabung dengan Nagano Tridents. Sebenarnya Nagano Tridents sudah tertarik merekrut Doni sejak musim lalu. Tetapi, dia tidak bisa bergabung bersama rekannya di timnas voli Indonesia Rivan Nurmulki di klub yang berkompetisi di V-League Jepang itu. “Tahun lalu sebenarnya ada tawaran, dua tim, cuma sudah ada kontrak dengan Lavani duluan jadi nggak bisa berangkat. Akhirnya tahun ini ada tawaran lagi,” kata Doni dikutip dari Liputan6.com menjelang keberangkatan ke Jepang di Bandara Soekartno-Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis (1/9/2022) malam WIB. Selain Nagano Tridents, klub Jepang lainnya yang berminat memakai tenaga Doni adalah Oita Miyoshi Weisse Adler. Kedua tim tersebut tahun ini kembali menunjukkan minatnya merekrut atlet voli kelahiran 21 Februari 1999 tersebut. Ketika ditanya kenapa memilih Nagano ketimbang Oita, Pemain Terbaik Proliga 2022 itu menjawab: “Manajer, karena tahu mana yang lebih bagus. Yang penting di sana main maksimal dan tunjukan yang terbaik.” Doni mengaku merasa beruntung karena tawaran baik Nagano maupun Oita datang dua kali. Namun, dia tak bersedia menyebut besaran mana kontraknya dengan Nagano dan Bogor Lavani. “Pokoknya cukuplah, tapi pengalaman tidak bisa dinilai. Tidak semua orang dapat tawaran main di luar negeri, apalagi datang dua kali,” ujarnya. Rivan Nurmulki merupakan pemain kunci Nagano Tridents selama dua musim bermain untuk klub Jepang itu. Pada musim debutnya, Rivan menempati posisi kelima klasemen akhir daftar top skorer. Musim berikutnya, ia berada di urutan ketujuh. Meski demikian, Doni menyatakan merasa tidak terbebani dengan capaian Rivan itu. “Karena kita beda posisi. Dia di all around, memang mesin poin. Sementara open tugasnya passing, lebih lengkap. Pemain dunia jarang yang dapat top skorer di posisi open,” ucapnya. “Jadi tidak ada beban, bermain sebaik mungkin. Mau dinilai seperti apa, terserah,” Doni menegaskan bergabung dengan Nagano bukan sebagai pengganti Rivan. “Tidak, kita berbeda posisi. Saya open, dia (Rivan) all around,” papar Doni. Sebelum berangkat, Doni mengaku meminta informasi kepada Rivan yang pernah dua musim bermain untuk Nagano. “Kayak tempat tinggal di sana, latihan,” ucapnya. Bermain di V.League Jepang, Doni Haryono akan bertemu dan bersaing dengan pevoli idolanya, Bartosz Kurek. Opposite asal Polandia itu akan kembali bermain untuk Wolfdogs Nagoya. “Jadi main pertama lawan dia (Kurek), minta foto,” kata Doni. Biodata Nama: Doni Haryono Tempat lahir: Magelang, Jawa Tengah Tanggal lahir: 21 Februari 1999 Kewarganegaraan: Indonesia Tinggi badan: 188 cm Posisi: Spiker

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat Samai Kapten AS Trencin

Seusai tampil cemerlang dalam setahun terakhir di Eropa, nilai pasar pemain andalan timnas Indonesia Witan Sulaeman melesat tajam dalam waktu kurang dari setahun. Dilansir laman transfermarkt.com, nilai Witan saat ini adalah 300,000 euro atau setara kurang lebih 4,4 miliar rupiah dengan kurs 1 Euro = 14,800 rupiah. Sebagai catatan, saat berada di Lechia Gdansk, Witan hanya bernilai 25,000 euro atau sekira 370 juta rupiah per tanggal 31 Desember 2021 lalu. Tak heran, capaian tersebut diraih karena Witan Sulaeman tampil luar biasa bersama AS Trencin, di Piala Slovakia 2022-2023. Yang terbaru, Witan mampu mencetak dua gol saat melawan FC Slovan Hlohevec. Tim yang diperkuat Witan Sulaeman itu menang besar 14-0 atas Slovan Hlohevec dalam laga babak kedua Piala Slovakia yang berlangsung di Futbalovt Stadion Hlohevec, Slovakia, pada Rabu (24/8/2022) malam WIB. Kemenangan telak AS Trencin ini tentu saja luar biasa karena klub Witan ini mampu menghujani gawang lawan dengan lebih dari selusin gol. Pemain andalan timnas Indonesia itu menunjukkan taringnya dengan mencetak dua gol untuk tim. Pemain asal Palu itu sukses menyarangkan gol ke gawang lawan pada menit ke-10 dan kembali menyumbang gol pada menit ke-31. Sementara untuk 12 gol lain yang membuat AS Trencin berpesta gol berasal dari Rahim Ibrahim pada menit ke-2, dan Filip Bainovic (15′, 18’, dan 83′). Juga ada Samuel Kozlovsky yang mencetak gol pada menit ke-33, disusul Kelvin Pires (43’), Samuel Lavrincik (45’), Adam Gazi (51’), Adewale Oladoye (53’, 56’), Matus Kmet (68’), dan Artur Gajdos (86’).

Cetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik

Cetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik

Atlet renang artistik asal Yogyakarta, Nabilah Umarella, akan mengikuti FINA World Junior Artistic Swimming Championships 2022 di Quebec, Kanada. Ini untuk kali pertama perenang muda Indonesia tampil di kejuaraan dunia junior yang berlangsung pada 23-27 Agustus 2022. Prestasi mengesankan dari Nabilah karena dirinya bakal menambah jam terbang dan ‘membuka jendela’ lebih luas dalam dunia renang artistik. Perenang berusia 17 tahun ini telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan PB PRSI sehingga mendapat kesempatan mewakili Indonesia di kejuaraan dunia junior. Ketua Umum Pengda PRSI DIY, Maryanto menuturkan keikutsertaan Nabilah dalam kejuaraan FINA World Junior Artistic Swimming Championships merupakan salah satu upaya menjalankan Long Term Athlete Development pada cabang renang artistik. Atlet yang memenuhi persyaratan dari PB PRSI setidaknya mendapat kesempatan melakukan try out di luar negeri. “Pada prinsipnya Pengda PRSI mendukung atlet seperti Nabilah untuk mencari pengalaman dengan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Persaingan di kejuaraan dunia tentu sangat ketat. Saya berharap keikutsertaan di kejuaraan junior ini bisa membuka wawasan dia,” kata Maryanto di Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Nabilah akan mengikuti pertandingan di nomor Solo Technical Routine dan Solo Free Routine. Pengda PRSI DIY berharap keikutsertaan pelajar home schooling tersebut memotivasi atlet renang DIY untuk meraih prestasi sehingga bisa tampil di kejuaraan tingkat dunia. “Ini juga menjadi kebanggaan karena Nabilah tercatat sebagai atlet pertama dari Indonesia yang tampil di kejuaraan dunia junior. Keikutsertaan dia semoga bisa memberi motivasi kepada 25 atlet renang artistik DIY,” ujar Maryanto. Sementara, pelatih Rosa Palmastuti yang mendampingi atletnya memprediksi Nabilah harus berjuang ekstrakeras menghadapi persaingan yang ketat. Pasalnya, dia bakal berebut untuk menjadi yang terbaik dengan atlet dari penjuru dunia. Menurut dia apa pun hasil di Kanada, Nabilah mendapatkan pengalaman berharga berkompetisi dengan perenang dunia. “Tidak mudah menghadapi persaingan di kejuaraan dunia. Bila mampu masuk final saja itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa. Saya berharap dia mendapatkan pengalaman berharga dari kejuaraan itu,” kata Rosa. Keikutsertaan Nabilah di kejuaraan dunia junior tidak terlepas dari dukungan orangtua dan pelatih serta klub tempat dia bernaung, JAQ. Selain itu support diberikan PB PRSI, KONI DIY, dan Pengda PRSI DIY, serta Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini wakil bupati Kabupaten Sleman, Dispora Kabupaten Sleman dan Pengkab PRSI Sleman. Kontingen renang artistik ini juga mendapat dukungan dari JNE, KPTI, Hermina Group, dan Eiger Adventure. “Peran orangtua memang sangat penting, terutama yang aktif mendorong anaknya. Bahkan peran orangtua itu bisa mencapai 50 persen. Setelah itu baru pelatih dan atlet itu sendiri. Jadi kami mendukung sepenuhnya Nabilah. Dukungan ini tidak lagi 100 persen tetapi 150 persen,” kata Maryanto memungkasi. “Sebagai orang tua kita akan dukung anak untuk bisa berprestasi, terlebih lagi menuju prestasi dunia. Karena tugas orang tua memberikan support terbaik untuk anak,” ucap Rijal, ayah Nabilah yang berasal dari Ambon ini.

Profil Iqbal, Sang Pemain Terbaik AFF U-16

Kemenangan skuad garuda di ajang Piala AFF U-16 2022 tak luput dari peran Muhammad Iqbal Gwijangge. Sosok kapten Timnas Indonesia tersebut berhasil membawa timnya menjadi juara usai membuat Timnas Vietnam bertekuk lutut dengan skor 1-0. Tak berhenti di situ, pemain sepak bola berumur 15 tahun tersebut juga berhasil pulang dengan predikat pemain terbaik AFF U-16 2022. Baginya, kunci kemenangan yang ditorehkan oleh Timnas Indonesia yang ia komandoi adalah kekompakan. “Dari awal kita di-press tapi harus menang. Kita tim kompak, yang penting main dan jadi juara,” terangnya, Jumat (12/8/2022). Ternyata, atlet yang disapa dengan Iqbal tersebut memiliki rekam jejak dan prestasi yang gemilang. Berikut profil Muhammad Iqbal Gwijangge selengkapnya. Meski disebut berdarah Putra Papua, Muhammad Iqbal Gwijangge lahir di Sumedang 29 Agustus 2006. Ibunya bernama Besinah Haluk yang merupakan mantan atlet wanita angkat besi asal Jawa Barat. Kini, Iqbal rencananya akan diangkat sebagai anak oleh Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan berjanji akan memberikan dukungan bagi karier dan pendidikannya. Terkait dengan rencana tersebut, sang ibunda bersyukur Iwan Bule berbaik hati menerima buah hatinya sebagai anak angkat. “Dengan senang hati Alhamdulillah bersyukur, makasih untuk Pak Ketum yang begitu perhatian ke Iqbal,” ucap Besinah saat ditemui di Stadion Maguwoharjo pada Rabu (10/8/2022). Iqbal kini usai tamat dari SMP Negeri 44 Bandung. Semasa ia duduk di bangku sekolah, Iqbal sudah menorehkan prestasi yakni juara 1 Kuala Lumpur CUP di Malaysia pada 2018. Kini, Iqbal tergabung dalam tim kesebelasan klub Bhayangkara FC U-16. Sebelumnya, ia pernah tergabung dengan Klub Sepakbola Bandung Pro United. Iqbal berhasil memukau para penggemar sepak bola usai performanya di AFF U-16 2022. Tak hanya sebagai kapten Timnas, Iqbal menunjukkan permainan yang apik sebagai pemain bertahan. Bahkan, berkat kehadirannya, Timnas Vietnam tak mampu menjebol lini pertahanan skuad Garuda saat bertemu di final AFF U-16 2022 lalu. Ia juga berhasil dinobatkan sebagai pemain terbaik ajang kejuaraan tersebut. Biodata: Nama: Muhammad Iqbal Gwijangge Tempat Tanggal Lahir: Sumedang, 29 Agustus 2006 Umur: 16 tahun Posisi: Bek Tengah Klub: Bhayangkara FC U-16 Tinggi: 179 cm

Usai Juara Dunia 2022, Ini Target Selanjutnya Safira

Usai Juara Dunia 2022, Ini Target Selanjutnya Safira

Kebahagiaan dirasakan Safira Dwi Meilani yang baru menerima bonus sebesar Rp40 juta dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Apresiasi tersebut diberikan, menyusul kesuksesannya meraih medali emas di 19th World Pencak Silat Championships 2022 di Malaysia. Wanita yang menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu menjadi yang terbaik pada Kelas B kategori 50-55 kg putri. Safira mengaku berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Kudus dan bertekad menjaga semangat ini untuk terus berprestasi. “Mudah-mudahan bermanfaat buat saya dan bisa lebih berprestasi nantinya karena dalam waktu dekat juga ada beberapa kompetisi,” ucapnya. Setelah menjadi juara dunia di Malaysia, target Safira selanjutnya adalah meraih medali emas di Paris Open dan SEA Games 2023 Kamboja. Indonesia keluar sebagai juara umum 19th World Pencak Silat Championships 2022 dengan 29 medali (11 emas, 9 perak, dan 8 perunggu). Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberi bonus Rp40 juta kepada Safira di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (8/8/2022). Bonus tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Kudus Hartopo yang mengaku sangat bangga dengan prestasi pesilat cantik itu. “Bonus ini jangan dilihat nilainya, tetapi perhatian dan kepedulian pemerintah daerah,” kata Hartopo seperti dilansir dari Antara. Hartopo pun berharap semakin banyak atlet-atlet Kudus yang mampu menorehkan prestasi, baik di tingkat nasional maupun dunia. Atas dasar itu pula, KONI Kudus diharapkan semakin gencar menjaring atlet-atlet muda berpotensi seperti Safira Dwi Meilani.

Nyambi Kuliah, Priska Madelyn Nugroho Back to Back Juara di Tunisia

Nyambi Kuliah, Priska Madelyn Nugroho Back to Back Juara di Tunisia

Petenis muda Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, menunjukkan konsistensinya dengan menjejak podium tertinggi di Monastir, Tunisia. Priska berhasil meraih dua gelar, yakni tunggal putri dan ganda putri dalam turnamen ITF W15K yang sekaligus back to back. Tepatnya 24 Juli lalu, atlet 19 tahun itu memboyong gelar juara tunggal putri dan ganda putri di ajang ITF Tunisia 29A. Priska meraih emas sektor tunggal putri usai mengalahkan Vaidehi Chaudhari (India) dengan skor 6-3, 1-6, 6-4 di partai final. Sedangkan di sektor ganda putri, Priska menjadi kampium bersama Seijia Wei (Cina). Berlaga di partai final, Priska/Seijia menang 6-4, 6-1 atas Back Da-yeon/Jeong Bo-young (Korea Selatan). Sepekan selanjutnya, Priska lagi-lagi berhasil menjajaki podium tertinggi di dua nomor yang sama, tunggal dan ganda dalam ITF Tunisia 30A. Priska keluar sebagai juara tunggal putri setelah menundukkan Anastasiia Gureva (Rusia), 6-2, 6-1, di final. Priska yang kembali berpasangan dengan Seijia di nomor ganda putri sukses mengamankan gelar berkat kemenangan 6-2, 4-6, 5-10 atas Anastasiia Gureva (Rusia)/Michaela Laki (Yunani). Sebagai informasi, Priska sudah tidak lagi menjadi pemain junior mulai tahun ini dan harus merintis karier sebagai pemain pro. Selain harus berjuang mandiri, Priska juga tengah menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS). Tentu saja hal tersebut menjadi tantangan untuknya. “Sejak tahun ini Priska sudah tidak lagi menjadi pemain junior dan harus merintis karier sebagai pemain pro dan membangun peringkatnya sebagai seorang petenis pro,” ujar Sekretaris Jenderal PP. PELTI, Lani Sardadi. Dengan kondisi tersebut, Priska diharapkan mampu menjadi petenis handal Indonesia meski harus membagi waktunya sembari melanjutkan kuliah. Ia sendiri memiliki bakat hebat, salah satu prestasi besarnya adalah menjadi juara Girls Double di Australia Open 2020 bersama Alex Eala dari Filipina.

Mojang Bandung Raih Medali Emas Angkat Besi di Uzbekistan

Mojang Bandung Raih Medali Emas Angkat Besi di Uzbekistan

Atlet angkat besi kelas 59 kg, Sarah (16), berhasil menjuarai Asian Youth & Junior Weightlifting Championship Tashkent di Uzbekistan. Dirinya berhasil menyabet beberapa medali dalam ajang tersebut. Sarah berhasil menyabet raihan 3 medali emas di kategori remaja kelas 59 kg putri, kemudian 2 medali perak dan 1 medali perunggu di kategori junior kelas 59 kg putri. Mendengar kabar tersebut, ayah angkat Sarah, Sandy Zaenul Hikmat (31) mengaku bangga dengan prestasi yang diraih anaknya tersebut. Dengan itu, menurutnya, sebagai salah satu pembuktian. “Perasaan mah sebenarnya campur aduk, bangga ada, haru ada, cuma alhamdulillah bisa ngebuktiin sekarang,” ujar Sandy saat dihubungi detikJabar, Jumat (22/7/2022). Dia mengungkapkan saat Sea Games lalu, anaknya tersebut belum bisa mempersembahkan medali. Namun, saat ini bSarah bisa memberikan medali bagi Indonesia. “Kemarin kan pas di sea games nggak dapet medali, karena kemarin lawannya senior. Kalau yang juara sekarang, meskipun levelnya asia, tapi juara di umurnya. Jadi lawannya bukan senior, umurnya sebanding,” katanya. Keberhasilan Sarah tidak pernah lepas dari sosok Ayahnya tersebut. Ayahnya merupakan kakak dari Windy Cantika, seorang atlet angkat besi asal Babakan Cianjur, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Sandy mengungkapkan anaknya tersebut dahulu sempat berlatih bersama Windy Cantika di Babakan Cianjur. Namun, pada tahun selanjutnya berpindah ke Kampung Balandongan, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. “Jadi awalnya sarah belajar angkat besi di tahun 2015. Memang awalnya latihan di mamah (ibunya windy), kan kebeneran masih orang di lingkungan Babakan Cianjur. Terus memang kondisinya Yatim Piatu, terus saya angkat jadi anak tahun 2016,” ucapnya. Pihaknya menjelaskan dalam perjalannya Sarah selalu berlatih dengan gigih dan disiplin. Bahkan, kata dia, latihannya pun tetap berada di rumahnya. “Dulu latihannya pas di mamah, ya sama. Rutin bersama yang lainnya. Biasanya rutin setiap hari Kamis. Jadi di sana (KBB) di rumah juga latihannya sama, sepulang sekolah, istirahat, makan, langsung latihan. Da latihannya juga di rumah saya, di garasi, sama lah kaya di mamah,” ucapnya. Sandy berharap ke depannya anaknya tersebut bisa tetap rendah hati. Sehingga bisa terus konsisten berlatih dan mendapatkan prestasi. “Kalau menurut saya untuk sarah ke depannya adalah yang penting nurut aja kata pelatih, terus dianya mau bekerja keras, disiplin. Masalah sekarang juara, mudah-mudahan kalau sarahnya tetap rendah hati, tetap nggak jumawa. Mudah-mudahan ke depannya bisa konsisten seperti bibinya, Windy Cantika,” pungkasnya.

Prabowo Gelar Kompetisi Bola U-16 Demi Kejar Piala Dunia

Prabowo Gelar Kompetisi Bola U-16 Demi Kejar Piala Dunia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ikut turun tangan membuat kompetisi sepak bola di tanah air bertajuk Nusantara Open 2022, khusus untuk tim U-16. Turnamen yang memperebutkan Piala Prabowo Subianto ini resmi dibuka di Nusantara Polo Club, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Sabtu, 16 Juli 2022. “Anak-anakku, saudara-saudara, Indonesia harus punya tim yang masuk piala dunia. Maksud kalian kami undang ke sini adalah kita ingin cari bibit-bibit pemain,” kata Prabowo dalam sambutannya selaku Ketua Dewan Pembina Garuda Nusantara Academy ini, keterangan tertulis, Minggu, 17 Juli 2022. Ketua Umum Gerindra tersebut mencari bibit terbaik dalam turnamen yang diikuti oleh 16 tim U-16 dari hampir seluruh akademi di Indonesia ini. Prabowo melanjutkan bahwa dirinya ingin mengumpulkan 20 sampai 30 anak yang bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia. “Saudara sekarang umurnya 15-16 tahun, tiga tahun lagi 18 tahun. Tiga tahun kita harus punya tim di piala dunia yang akan datang,” kata dia. Prabowo mengatakan tidak ada yang tidak mungkin bagi Indonesia atas tekad tersebut. Ia menyerukan para atlet agar selalu optimistis untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Ia pun yakin target ini bisa terwujud dengan kerja sama dan perjuangan bersama. “Saya tidak percaya bahwa tidak ada. Akan ada dan harus bisa. Dan kita bekerja sama, berjuang bersama untuk cita-cita itu,” ucapnya. “Nantinya tim terbaik akan mendapatkan hadiah yang menarik dan pemain-pemain terbaik mendapatkan beasiswa dan pelatihan terbaik di luar negeri,” tambah Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Akademi Nusantara Bersatu. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI, Mochamad Iriawan, juga turut hadir pada pembukaan turnamen Nusantara Open Piala Prabowo 2022 ini. Iwan Bule, sapaannya, hadir dengan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi dan Direktur Teknik, Indra Sjafri “Alhamdulillah, PSSI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada bapak Prabowo Subianto yang telah menggelar turnamen usia muda ini. Kami yakin akan muncul pemain-pemain berbakat dan potensial yang muncul di ajang yang sangat luar biasa ini,” kata Iwan, dalam laman resmi PSSI. Turnamen usia muda ini, diikuti 16 tim serta berlangsung dari tanggal 16 hingga 31 Juli mendatang. Adapun daftar 16 tim U-16 yang berkompetisi dalam Nusantara Open 2022 yaitu sebagai berikut: 1. Persija Jakarta 2. Persib Bandung 3. PSIS Semarang 4. Borneo FC 5. PSLS Lhokseumawe 6. Garuda Nusantara 7. ASIFA 8. ASIOP 9. PSM Makassar 10. Persipura Jayapura 11. PSS Sleman 12. Bogor Junior Academy 13. PSA Ambon 14. Bintang Timur Academy 15. Tiga Naga 16. Maluku Utara Selection

Wow! Kiromal Katibin Pecahkan Rekor Dunia Lagi

Wow! Kiromal Katibin Pecahkan Rekor Dunia Lagi

Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, kembali menorehkan prestasi di International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2022. Ia mempertajam rekor dunia untuk kali kelima usai mencatatkan waktu 5.00 detik. Tampil di babak kualifikasi nomor speed putra, di Place du Mont Blanc, Prancis, Jumat (8/7) waktu lokal, Kiromal Katibin membukukan waktu terbaik 5.00 detik. “Saya sangat senang sekali. Ini terjadi karena saya berlatih dengan keras. Terima kasih atas semua doa dari masyarakat, semoga dengan ini panjat tebing Indonesia semakin jaya,” kata Katibin, dalam rilis FPTI, Sabtu (9/7/2022). Bagi Katibin, hasil ini cukup membanggakan. Bagaimana tidak, Katibin untuk kali kelima memperbaharui catatan rekor dunianya dalam empat seri Piala Dunia Panjat Tebing. Rekor pertama ia pecahkan di IFSC World Cup pada 6 Mei 2022. Saat itu, ia mencatatkan waktu 5,17 detik di Seoul, Korea Selatan. Katibin kemudian mempertajam rekornya di Salt Lake City, Amerika Serikat (ASO pada 28 Mei 2021) dengan mencatatkan rekor 5,10 detik. Tak berhenti sampai di sana, Katibin kembali mempertajam rekornya di Villars, Swiss, pada 30 Juni 2022 sebanyak dua kali. Pertama ia mempertajam rekornya menjadi 5,09 detik kemudian dipertajam kembali dengan mencetak waktu 5,04 detik. Kemudian terbaru di Prancis, tepatnya di babak kualifikasi usai membukukan waktu 5.00 detik. Dengan raihan tersebut, Kiromal Katibin sekaligus memastikan satu tempat di babak final yang terdiri dari 16 atlet untuk memperebutkan medali. Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid yang turut menyaksikan langsung pertandingan tersebut, mengaku bangga dengan prestasi yang dipersembahkan Katibin. Ia berharap hasil ini menjadi modal atlet menuju ajang yang lebih besar, Olimpiade 2024 di Paris. “Alhamdulllah hari ini di Chamonix, Prancis, atlet andalan kita kembali menorehkan prestasi gemilang dengan memecahkan rekor dunia tercepat, rekor dunia atas namanya sendiri dengan catatan waktu 5.00 detik,” kata Yenny. “Kami delegasi Indonesia merasa sangat bangga dengan raihan ini. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan hingga Olimpiade nanti,” kata Yenny. Sebagai informasi, dalam turnamen yang diikuti oleh 32 negara ini, Indonesia menerjunkan 20 atlet, 10 orang wanita dan 10 orang pria. Dengan rincian, kategori speed putra enam orang, lead putra empat orang dan masing-masing lima atlet untuk speed dan lead putri.

Sosok Helsya, Kapten Termuda Timnas Wanita

Sosok Helsya, Kapten Termuda Timnas Wanita

Helsya Maeisyaroh kembali menjadi kapten timnas wanita Indonesia pada gelaran Piala AFF Wanita 2022. Ini menjadi kali kedua bagi Helsya untuk mengenakan badge kapten di laga internasional timnas wanita. Terpilihnya Helsya menjadi kapten tim melengkapi catatan pribadi Helsya yang masuk dalam daftar sebelas pemain pertama di kompetisi Piala Wanita AFF 2022. Helsya menjadi salah satu pemain muda yang dipercaya pelatih Rudy Eka untuk menjadi kapten saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Memilih Helsya sebagai kapten bukan tanpa alasan. Selain memberikan jam terbang, hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah regenerasi kepemimpinan. Helsya sudah pernah tampil di Piala Wanita Asia, sudah ada pengalaman di level itu, jadi diharapkan jiwa kepemimpinannya terbentuk untuk timnas wanita ke depannya,” ujar Rudy Eka. Mendapat kepercayaan menjadi kapten di gelaran Piala Wanita AFF 2022 menjadi pengalaman paling berharga untuk Helsya. Pemain yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini merasa bersyukur karena diberikan kepercayaan oleh pelatih Rudy Eka untuk menjadi pemimpin tim kala bertanding kontra Thailand dan Malaysia. “Bersyukur dan tidak menyangka saat saya mendapat kepercayaan dari pelatih memakai badge kapten dua kali secara berturut-turut. Selama berlatih dan memperkuat timnas, saya hanya fokus ke pertandingan, bukan tentang menjadi kapten atau tidak. Ini berarti saya punya tanggung jawab bersama teman-teman yang bertanding di lapangan,” ujar Helsya. Pengalaman memakai badge kapten secara dua kali berturut-turut di laga internasional level senior memang baru pertama kali Helsya rasakan. Namun memakai badge kapten saat pemusatan latihan sudah pernah ia rasakan saat tim tengah dalam persiapan menjalani kualifikasi Piala Wanita Asia bulan September lalu, tepatnya saat timnas wanita berhadapan dengan tim sepakbola putri Jawa Barat yang dipersiapkan untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 lalu. “Rasanya berbeda ketika memakai badge kapten di level internasional. Entah kenapa, tapi rasanya tanggung jawab jadi lebih besar dari pada sekedar laga uji coba. Harus benar-benar mempersiapkan mental dan menjaga mental tim juga supaya tidak down ketika menghadapi pertandingan,” tambahnya. Di laga tersisa Helsya berharap kekuatan tim akan semakin kuat dalam menghadapi tim-tim di fase grup a. Apalagi lawan tersisa yang dihadapi adalah lawan yang familiar, seperti Australia dan Singapura yang pernah dihadapi pada Piala Wanita Asia 2022 serta Singapura yang telah berduel dengan Indonesia pada kualifikasi Piala Wanita Asia di Tajikistan pada September 2021 lalu. “Siapapun yang menjadi kaptennya harus bisa menjaga mental dan semangat tim. Karena menjadi kapten berarti mendapat kepercayaan lebih dari pelatih. Semoga timnas wanita bisa memberikan penampilan terbaik di Piala Wanita AFF tahun ini.” tutup Helsya. Di laga fase grup a, timnas wanita Indonesia akan menjalani tiga laga lagi yakni kontra Australia pada 8 Juli 2022, tuan rumah Filipina pada 10 Juli 2022 dan Singapura pada 12 Juli 2022. Sejauh ini, skuat Garuda Pertiwi telah membukukan 1 hasil imbang dan 1 kekalahan. Timnas wanita pun bertengger di peringkat 4 klasemen sementara dengan mengoleksi 1 poin.

Statistik Pratama Arhan di Laga Debutnya Bersama Tokyo Verdy

Statistik Pratama Arhan di Laga Debutnya Bersama Tokyo Verdy

Bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan, akhirnya mencatatkan debut bersama Tokyo Verdy pada pertandingan resmi, yakni saat bertandang ke markas Tochigi SC dalam lanjutan J2 League 2022. Pada pertandingan yang berlangsung di Kanseki Stadium, Tochigi, Rabu (6/7/2022) itu, Pratama Arhan bermain sebagai starter ketika Tokyo Verdy menantang Tochigi SC. Meskipun posisi naturalnya adalah bek kiri, tetapi pada pertandingan ini Pratama Arhan diplot untuk bermain sebagai sayap kanan oleh pelatih Tokyo Verdy. Di lini serang, ada tiga pemain yang dipasang. Selain Arhan, ada Keito Kawamura dan Junki Koike. Penampilan Arhan cukup berbeda karena ia masih kesulitan untuk memainkan peran barunya tersebut. Oleh karena itu, eks-pemain PSIS Semarang ini hanya tampil selama 45 menit. Artinya, Arhan full bermain di babak pertama, lalu diganti pelatih saat memasuki babak kedua. Selama tampil di atas lapangan, statistik yang dicatatkan Pratama Arhan terbilang belum memuaskan. Tercatat, pemain 20 tahun ini melakukan 10 kali umpan, hanya enam di antaranya yang sukses. Selain itu, pemain muda potensial asal Blora, Jawa Tengah, ini juga menciptakan satu kali umpan kunci dan dua kali umpan silang. Arhan juga tercatat 11 kali melakukan sentuhan bola. Untuk aspek defensif, eks-pemain timnas Indonesia U-19 ini juga memberikan kontribusi. Sebab, Pratama Arhan turut menciptakan satu kali sapuan dan satu kali blok tendangan saat mencatatkan debutnya di J2 League 2022. Terlepas dari statistik itu, penampilan Pratama Arhan pada pertandingan ini sempat dinodai dengan satu kartu kuning ketika melanggar kapten Tochigi SC. Setelah Pratama Arhan ditarik keluar, beruntung Tokyo Verdy mampu mencuri gol dari tuan rumah pada menit ke-67 lewat gol yang dicetak oleh Ryoga Sato. Pemain timnas Indonesia ini diharapkan mampu beradaptasi dengan baik bersama Tokyo Verdy, sehingga bisa mendapat kesempatan bermain yang lebih banyak di J2 League. Pada pertandingan berikutnya, Tokyo Verdy akan menghadapi Omiya Ardija pada laga pekan ke-26 J2 League 2022 di NACK5 Stadium, Minggu (10/7/2022). Tentu saja, Pratama Arhan diharapkan kembali mendapat kesempatan tampil dari pelatih Tokyo Verdy agar bisa mendongkrak kepercayaan dirinya.

Kalahkan Atlet Senior, Dinov Panen Medali di Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge

Kalahkan Atlet Senior, Dinov Panen Medali di Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge

Atlet muda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih atau akrab dipanggil Dinov, berjaya di Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge (ESC) Series 2 di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas Jakarta Timur pada tanggal 22-26 Juni 2022 lalu. Dinov meramaikan persaingan baik di kategori Dressage (tunggang serasi) maupun kelas Show Jumping (lompat rintangan). Lebih spesialnya lagi, kali ini Dinov, atlet muda DNV Equestrian, harus bersaing dengan para seniornya di olahraga berkuda. Tak hanya sekedar bersaing, Dinov pun membuat kejutan dengan mengungguli para seniornya tersebut. Total Dinov membawa pulang enam medali emas, tiga perak dan dua perunggu dalam ESC Series 2 kali ini. Ibunda Dinov sekaligus Founder DNV Equestrian, Riyanti Kutty Nurinda merasa bangga dengan prestasi sang anak. “Prestasi Dinov pada kejuaraan ini sangat membanggakan kami sebagai orang tua, baik di kelas Dressage dan Jumping,” kata Riyanti seperti rilis yang diterima media. “Di kelas Dressage kali ini sangat berbeda dan menantang, karena terdapat juri asing FEI dressage judge level 3, yang benar-benar tidak kenal dengan seluruh peserta. Jadi penilaiannya sangat obyektif berdasarkan atas kualitas kuda dan ridernya,” dia menambahkan. Dari kategori Dressage, di hari pertama kejuaraan, 22 Juni, Dinov mengoleksi 2 medali emas dari kelas Preliminary German Open dan Preliminary FEI U-21 berpasangan dengan kuda Blue Diamond B. Tambahan 1 medali perak juga diraihnya di kelas Preliminary FEI U21 bersama kuda Calimba Do Sol. Sedangkan di hari kedua kejuaraan, 23 Juni, Dinov Kembali mengulang sukses mendapatkan 2 medali emas lagi yaitu bersama kuda Blue Diamond B dengan menjuarai kelas Preliminary German Open dan satu lagi medali emas yang diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol di kelas Preliminary FEI Open. Sementara kuda Blue Diamond B kali ini berhasil mendapatkan peringkat keempat. Sementara itu dari kategori Show Jumping, performa Dinov pun tak kalah memukau baik di kelas adu cepat (Speed Class) ataupun di kelas Optimum Time (dimana rider harus masuk garis finish sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan). Di hari pertama kategori ini, Dinov tampil impresif dengan meraih kemenangan ganda di kelas Jumping 95 – 105 Cm Open Speed Class dengan meraih medali emas bersama kuda Püppi dan medali perak saat berpasangan dengan kuda Maura. Di kelas ini semua rider mengalami kendala lain yaitu arena yang sudah agak gelap karena peserta di kelas sebelumnya yang sangat banyak. Namun Dinov bersama kuda Püppi berhasil menjadi satu-satunya rider yang menyelesaikan lomba dengan clear round (tidak ada satupun rintangan yang jatuh). Satu medali perak juga diraih Dinov di kelas Optimum Time 70-90 Cm ditambah satu podium lagi peringkat ke 8 di kelas 50-70 Cm yang diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol dengan peserta sebanyak 55 peserta. Memasuki hari terakhir kejuaraan, 26 Juli, Dinov kembali membuktikan sebagai “The Real King” di kelas Jumping 95 – 105 Cm Speed Class dengan menyabet medali emas bersama kuda Püppi dan medali perunggu dengan kuda Maura. Satu medali perunggu juga diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol di kelas Optimum Time 50 – 70 Cm, serta tambahan peringkat 4 kelas 40 – 60 Cm dan peringkat 5 kelas 50 -70 Cm yang diraihnya bersama kuda Blue Diamond B. “Mental, kedisiplinan dan kemauan yang keras memang terlihat dari sikap yang Dinov tunjukkan. Khususnya saat bertanding di kelas Jumping 95 – 105 Cm Speed Class,” kata Riyanti.