Cetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik

Cetak Sejarah, Gadis 17 Tahun Ikut Kejuaraan Dunia Junior Renang Artistik

Atlet renang artistik asal Yogyakarta, Nabilah Umarella, akan mengikuti FINA World Junior Artistic Swimming Championships 2022 di Quebec, Kanada. Ini untuk kali pertama perenang muda Indonesia tampil di kejuaraan dunia junior yang berlangsung pada 23-27 Agustus 2022. Prestasi mengesankan dari Nabilah karena dirinya bakal menambah jam terbang dan ‘membuka jendela’ lebih luas dalam dunia renang artistik. Perenang berusia 17 tahun ini telah memenuhi kualifikasi yang ditentukan PB PRSI sehingga mendapat kesempatan mewakili Indonesia di kejuaraan dunia junior. Ketua Umum Pengda PRSI DIY, Maryanto menuturkan keikutsertaan Nabilah dalam kejuaraan FINA World Junior Artistic Swimming Championships merupakan salah satu upaya menjalankan Long Term Athlete Development pada cabang renang artistik. Atlet yang memenuhi persyaratan dari PB PRSI setidaknya mendapat kesempatan melakukan try out di luar negeri. “Pada prinsipnya Pengda PRSI mendukung atlet seperti Nabilah untuk mencari pengalaman dengan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Persaingan di kejuaraan dunia tentu sangat ketat. Saya berharap keikutsertaan di kejuaraan junior ini bisa membuka wawasan dia,” kata Maryanto di Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Nabilah akan mengikuti pertandingan di nomor Solo Technical Routine dan Solo Free Routine. Pengda PRSI DIY berharap keikutsertaan pelajar home schooling tersebut memotivasi atlet renang DIY untuk meraih prestasi sehingga bisa tampil di kejuaraan tingkat dunia. “Ini juga menjadi kebanggaan karena Nabilah tercatat sebagai atlet pertama dari Indonesia yang tampil di kejuaraan dunia junior. Keikutsertaan dia semoga bisa memberi motivasi kepada 25 atlet renang artistik DIY,” ujar Maryanto. Sementara, pelatih Rosa Palmastuti yang mendampingi atletnya memprediksi Nabilah harus berjuang ekstrakeras menghadapi persaingan yang ketat. Pasalnya, dia bakal berebut untuk menjadi yang terbaik dengan atlet dari penjuru dunia. Menurut dia apa pun hasil di Kanada, Nabilah mendapatkan pengalaman berharga berkompetisi dengan perenang dunia. “Tidak mudah menghadapi persaingan di kejuaraan dunia. Bila mampu masuk final saja itu sudah menjadi prestasi yang luar biasa. Saya berharap dia mendapatkan pengalaman berharga dari kejuaraan itu,” kata Rosa. Keikutsertaan Nabilah di kejuaraan dunia junior tidak terlepas dari dukungan orangtua dan pelatih serta klub tempat dia bernaung, JAQ. Selain itu support diberikan PB PRSI, KONI DIY, dan Pengda PRSI DIY, serta Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini wakil bupati Kabupaten Sleman, Dispora Kabupaten Sleman dan Pengkab PRSI Sleman. Kontingen renang artistik ini juga mendapat dukungan dari JNE, KPTI, Hermina Group, dan Eiger Adventure. “Peran orangtua memang sangat penting, terutama yang aktif mendorong anaknya. Bahkan peran orangtua itu bisa mencapai 50 persen. Setelah itu baru pelatih dan atlet itu sendiri. Jadi kami mendukung sepenuhnya Nabilah. Dukungan ini tidak lagi 100 persen tetapi 150 persen,” kata Maryanto memungkasi. “Sebagai orang tua kita akan dukung anak untuk bisa berprestasi, terlebih lagi menuju prestasi dunia. Karena tugas orang tua memberikan support terbaik untuk anak,” ucap Rijal, ayah Nabilah yang berasal dari Ambon ini.

Profil Iqbal, Sang Pemain Terbaik AFF U-16

Kemenangan skuad garuda di ajang Piala AFF U-16 2022 tak luput dari peran Muhammad Iqbal Gwijangge. Sosok kapten Timnas Indonesia tersebut berhasil membawa timnya menjadi juara usai membuat Timnas Vietnam bertekuk lutut dengan skor 1-0. Tak berhenti di situ, pemain sepak bola berumur 15 tahun tersebut juga berhasil pulang dengan predikat pemain terbaik AFF U-16 2022. Baginya, kunci kemenangan yang ditorehkan oleh Timnas Indonesia yang ia komandoi adalah kekompakan. “Dari awal kita di-press tapi harus menang. Kita tim kompak, yang penting main dan jadi juara,” terangnya, Jumat (12/8/2022). Ternyata, atlet yang disapa dengan Iqbal tersebut memiliki rekam jejak dan prestasi yang gemilang. Berikut profil Muhammad Iqbal Gwijangge selengkapnya. Meski disebut berdarah Putra Papua, Muhammad Iqbal Gwijangge lahir di Sumedang 29 Agustus 2006. Ibunya bernama Besinah Haluk yang merupakan mantan atlet wanita angkat besi asal Jawa Barat. Kini, Iqbal rencananya akan diangkat sebagai anak oleh Ketum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan berjanji akan memberikan dukungan bagi karier dan pendidikannya. Terkait dengan rencana tersebut, sang ibunda bersyukur Iwan Bule berbaik hati menerima buah hatinya sebagai anak angkat. “Dengan senang hati Alhamdulillah bersyukur, makasih untuk Pak Ketum yang begitu perhatian ke Iqbal,” ucap Besinah saat ditemui di Stadion Maguwoharjo pada Rabu (10/8/2022). Iqbal kini usai tamat dari SMP Negeri 44 Bandung. Semasa ia duduk di bangku sekolah, Iqbal sudah menorehkan prestasi yakni juara 1 Kuala Lumpur CUP di Malaysia pada 2018. Kini, Iqbal tergabung dalam tim kesebelasan klub Bhayangkara FC U-16. Sebelumnya, ia pernah tergabung dengan Klub Sepakbola Bandung Pro United. Iqbal berhasil memukau para penggemar sepak bola usai performanya di AFF U-16 2022. Tak hanya sebagai kapten Timnas, Iqbal menunjukkan permainan yang apik sebagai pemain bertahan. Bahkan, berkat kehadirannya, Timnas Vietnam tak mampu menjebol lini pertahanan skuad Garuda saat bertemu di final AFF U-16 2022 lalu. Ia juga berhasil dinobatkan sebagai pemain terbaik ajang kejuaraan tersebut. Biodata: Nama: Muhammad Iqbal Gwijangge Tempat Tanggal Lahir: Sumedang, 29 Agustus 2006 Umur: 16 tahun Posisi: Bek Tengah Klub: Bhayangkara FC U-16 Tinggi: 179 cm

Usai Juara Dunia 2022, Ini Target Selanjutnya Safira

Usai Juara Dunia 2022, Ini Target Selanjutnya Safira

Kebahagiaan dirasakan Safira Dwi Meilani yang baru menerima bonus sebesar Rp40 juta dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Apresiasi tersebut diberikan, menyusul kesuksesannya meraih medali emas di 19th World Pencak Silat Championships 2022 di Malaysia. Wanita yang menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu menjadi yang terbaik pada Kelas B kategori 50-55 kg putri. Safira mengaku berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Kudus dan bertekad menjaga semangat ini untuk terus berprestasi. “Mudah-mudahan bermanfaat buat saya dan bisa lebih berprestasi nantinya karena dalam waktu dekat juga ada beberapa kompetisi,” ucapnya. Setelah menjadi juara dunia di Malaysia, target Safira selanjutnya adalah meraih medali emas di Paris Open dan SEA Games 2023 Kamboja. Indonesia keluar sebagai juara umum 19th World Pencak Silat Championships 2022 dengan 29 medali (11 emas, 9 perak, dan 8 perunggu). Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberi bonus Rp40 juta kepada Safira di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (8/8/2022). Bonus tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Kudus Hartopo yang mengaku sangat bangga dengan prestasi pesilat cantik itu. “Bonus ini jangan dilihat nilainya, tetapi perhatian dan kepedulian pemerintah daerah,” kata Hartopo seperti dilansir dari Antara. Hartopo pun berharap semakin banyak atlet-atlet Kudus yang mampu menorehkan prestasi, baik di tingkat nasional maupun dunia. Atas dasar itu pula, KONI Kudus diharapkan semakin gencar menjaring atlet-atlet muda berpotensi seperti Safira Dwi Meilani.

Nyambi Kuliah, Priska Madelyn Nugroho Back to Back Juara di Tunisia

Nyambi Kuliah, Priska Madelyn Nugroho Back to Back Juara di Tunisia

Petenis muda Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, menunjukkan konsistensinya dengan menjejak podium tertinggi di Monastir, Tunisia. Priska berhasil meraih dua gelar, yakni tunggal putri dan ganda putri dalam turnamen ITF W15K yang sekaligus back to back. Tepatnya 24 Juli lalu, atlet 19 tahun itu memboyong gelar juara tunggal putri dan ganda putri di ajang ITF Tunisia 29A. Priska meraih emas sektor tunggal putri usai mengalahkan Vaidehi Chaudhari (India) dengan skor 6-3, 1-6, 6-4 di partai final. Sedangkan di sektor ganda putri, Priska menjadi kampium bersama Seijia Wei (Cina). Berlaga di partai final, Priska/Seijia menang 6-4, 6-1 atas Back Da-yeon/Jeong Bo-young (Korea Selatan). Sepekan selanjutnya, Priska lagi-lagi berhasil menjajaki podium tertinggi di dua nomor yang sama, tunggal dan ganda dalam ITF Tunisia 30A. Priska keluar sebagai juara tunggal putri setelah menundukkan Anastasiia Gureva (Rusia), 6-2, 6-1, di final. Priska yang kembali berpasangan dengan Seijia di nomor ganda putri sukses mengamankan gelar berkat kemenangan 6-2, 4-6, 5-10 atas Anastasiia Gureva (Rusia)/Michaela Laki (Yunani). Sebagai informasi, Priska sudah tidak lagi menjadi pemain junior mulai tahun ini dan harus merintis karier sebagai pemain pro. Selain harus berjuang mandiri, Priska juga tengah menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS). Tentu saja hal tersebut menjadi tantangan untuknya. “Sejak tahun ini Priska sudah tidak lagi menjadi pemain junior dan harus merintis karier sebagai pemain pro dan membangun peringkatnya sebagai seorang petenis pro,” ujar Sekretaris Jenderal PP. PELTI, Lani Sardadi. Dengan kondisi tersebut, Priska diharapkan mampu menjadi petenis handal Indonesia meski harus membagi waktunya sembari melanjutkan kuliah. Ia sendiri memiliki bakat hebat, salah satu prestasi besarnya adalah menjadi juara Girls Double di Australia Open 2020 bersama Alex Eala dari Filipina.

Mojang Bandung Raih Medali Emas Angkat Besi di Uzbekistan

Mojang Bandung Raih Medali Emas Angkat Besi di Uzbekistan

Atlet angkat besi kelas 59 kg, Sarah (16), berhasil menjuarai Asian Youth & Junior Weightlifting Championship Tashkent di Uzbekistan. Dirinya berhasil menyabet beberapa medali dalam ajang tersebut. Sarah berhasil menyabet raihan 3 medali emas di kategori remaja kelas 59 kg putri, kemudian 2 medali perak dan 1 medali perunggu di kategori junior kelas 59 kg putri. Mendengar kabar tersebut, ayah angkat Sarah, Sandy Zaenul Hikmat (31) mengaku bangga dengan prestasi yang diraih anaknya tersebut. Dengan itu, menurutnya, sebagai salah satu pembuktian. “Perasaan mah sebenarnya campur aduk, bangga ada, haru ada, cuma alhamdulillah bisa ngebuktiin sekarang,” ujar Sandy saat dihubungi detikJabar, Jumat (22/7/2022). Dia mengungkapkan saat Sea Games lalu, anaknya tersebut belum bisa mempersembahkan medali. Namun, saat ini bSarah bisa memberikan medali bagi Indonesia. “Kemarin kan pas di sea games nggak dapet medali, karena kemarin lawannya senior. Kalau yang juara sekarang, meskipun levelnya asia, tapi juara di umurnya. Jadi lawannya bukan senior, umurnya sebanding,” katanya. Keberhasilan Sarah tidak pernah lepas dari sosok Ayahnya tersebut. Ayahnya merupakan kakak dari Windy Cantika, seorang atlet angkat besi asal Babakan Cianjur, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Sandy mengungkapkan anaknya tersebut dahulu sempat berlatih bersama Windy Cantika di Babakan Cianjur. Namun, pada tahun selanjutnya berpindah ke Kampung Balandongan, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. “Jadi awalnya sarah belajar angkat besi di tahun 2015. Memang awalnya latihan di mamah (ibunya windy), kan kebeneran masih orang di lingkungan Babakan Cianjur. Terus memang kondisinya Yatim Piatu, terus saya angkat jadi anak tahun 2016,” ucapnya. Pihaknya menjelaskan dalam perjalannya Sarah selalu berlatih dengan gigih dan disiplin. Bahkan, kata dia, latihannya pun tetap berada di rumahnya. “Dulu latihannya pas di mamah, ya sama. Rutin bersama yang lainnya. Biasanya rutin setiap hari Kamis. Jadi di sana (KBB) di rumah juga latihannya sama, sepulang sekolah, istirahat, makan, langsung latihan. Da latihannya juga di rumah saya, di garasi, sama lah kaya di mamah,” ucapnya. Sandy berharap ke depannya anaknya tersebut bisa tetap rendah hati. Sehingga bisa terus konsisten berlatih dan mendapatkan prestasi. “Kalau menurut saya untuk sarah ke depannya adalah yang penting nurut aja kata pelatih, terus dianya mau bekerja keras, disiplin. Masalah sekarang juara, mudah-mudahan kalau sarahnya tetap rendah hati, tetap nggak jumawa. Mudah-mudahan ke depannya bisa konsisten seperti bibinya, Windy Cantika,” pungkasnya.

Prabowo Gelar Kompetisi Bola U-16 Demi Kejar Piala Dunia

Prabowo Gelar Kompetisi Bola U-16 Demi Kejar Piala Dunia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ikut turun tangan membuat kompetisi sepak bola di tanah air bertajuk Nusantara Open 2022, khusus untuk tim U-16. Turnamen yang memperebutkan Piala Prabowo Subianto ini resmi dibuka di Nusantara Polo Club, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Sabtu, 16 Juli 2022. “Anak-anakku, saudara-saudara, Indonesia harus punya tim yang masuk piala dunia. Maksud kalian kami undang ke sini adalah kita ingin cari bibit-bibit pemain,” kata Prabowo dalam sambutannya selaku Ketua Dewan Pembina Garuda Nusantara Academy ini, keterangan tertulis, Minggu, 17 Juli 2022. Ketua Umum Gerindra tersebut mencari bibit terbaik dalam turnamen yang diikuti oleh 16 tim U-16 dari hampir seluruh akademi di Indonesia ini. Prabowo melanjutkan bahwa dirinya ingin mengumpulkan 20 sampai 30 anak yang bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia. “Saudara sekarang umurnya 15-16 tahun, tiga tahun lagi 18 tahun. Tiga tahun kita harus punya tim di piala dunia yang akan datang,” kata dia. Prabowo mengatakan tidak ada yang tidak mungkin bagi Indonesia atas tekad tersebut. Ia menyerukan para atlet agar selalu optimistis untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Ia pun yakin target ini bisa terwujud dengan kerja sama dan perjuangan bersama. “Saya tidak percaya bahwa tidak ada. Akan ada dan harus bisa. Dan kita bekerja sama, berjuang bersama untuk cita-cita itu,” ucapnya. “Nantinya tim terbaik akan mendapatkan hadiah yang menarik dan pemain-pemain terbaik mendapatkan beasiswa dan pelatihan terbaik di luar negeri,” tambah Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Akademi Nusantara Bersatu. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI, Mochamad Iriawan, juga turut hadir pada pembukaan turnamen Nusantara Open Piala Prabowo 2022 ini. Iwan Bule, sapaannya, hadir dengan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi dan Direktur Teknik, Indra Sjafri “Alhamdulillah, PSSI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada bapak Prabowo Subianto yang telah menggelar turnamen usia muda ini. Kami yakin akan muncul pemain-pemain berbakat dan potensial yang muncul di ajang yang sangat luar biasa ini,” kata Iwan, dalam laman resmi PSSI. Turnamen usia muda ini, diikuti 16 tim serta berlangsung dari tanggal 16 hingga 31 Juli mendatang. Adapun daftar 16 tim U-16 yang berkompetisi dalam Nusantara Open 2022 yaitu sebagai berikut: 1. Persija Jakarta 2. Persib Bandung 3. PSIS Semarang 4. Borneo FC 5. PSLS Lhokseumawe 6. Garuda Nusantara 7. ASIFA 8. ASIOP 9. PSM Makassar 10. Persipura Jayapura 11. PSS Sleman 12. Bogor Junior Academy 13. PSA Ambon 14. Bintang Timur Academy 15. Tiga Naga 16. Maluku Utara Selection

Wow! Kiromal Katibin Pecahkan Rekor Dunia Lagi

Wow! Kiromal Katibin Pecahkan Rekor Dunia Lagi

Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, kembali menorehkan prestasi di International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2022. Ia mempertajam rekor dunia untuk kali kelima usai mencatatkan waktu 5.00 detik. Tampil di babak kualifikasi nomor speed putra, di Place du Mont Blanc, Prancis, Jumat (8/7) waktu lokal, Kiromal Katibin membukukan waktu terbaik 5.00 detik. “Saya sangat senang sekali. Ini terjadi karena saya berlatih dengan keras. Terima kasih atas semua doa dari masyarakat, semoga dengan ini panjat tebing Indonesia semakin jaya,” kata Katibin, dalam rilis FPTI, Sabtu (9/7/2022). Bagi Katibin, hasil ini cukup membanggakan. Bagaimana tidak, Katibin untuk kali kelima memperbaharui catatan rekor dunianya dalam empat seri Piala Dunia Panjat Tebing. Rekor pertama ia pecahkan di IFSC World Cup pada 6 Mei 2022. Saat itu, ia mencatatkan waktu 5,17 detik di Seoul, Korea Selatan. Katibin kemudian mempertajam rekornya di Salt Lake City, Amerika Serikat (ASO pada 28 Mei 2021) dengan mencatatkan rekor 5,10 detik. Tak berhenti sampai di sana, Katibin kembali mempertajam rekornya di Villars, Swiss, pada 30 Juni 2022 sebanyak dua kali. Pertama ia mempertajam rekornya menjadi 5,09 detik kemudian dipertajam kembali dengan mencetak waktu 5,04 detik. Kemudian terbaru di Prancis, tepatnya di babak kualifikasi usai membukukan waktu 5.00 detik. Dengan raihan tersebut, Kiromal Katibin sekaligus memastikan satu tempat di babak final yang terdiri dari 16 atlet untuk memperebutkan medali. Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid yang turut menyaksikan langsung pertandingan tersebut, mengaku bangga dengan prestasi yang dipersembahkan Katibin. Ia berharap hasil ini menjadi modal atlet menuju ajang yang lebih besar, Olimpiade 2024 di Paris. “Alhamdulllah hari ini di Chamonix, Prancis, atlet andalan kita kembali menorehkan prestasi gemilang dengan memecahkan rekor dunia tercepat, rekor dunia atas namanya sendiri dengan catatan waktu 5.00 detik,” kata Yenny. “Kami delegasi Indonesia merasa sangat bangga dengan raihan ini. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan hingga Olimpiade nanti,” kata Yenny. Sebagai informasi, dalam turnamen yang diikuti oleh 32 negara ini, Indonesia menerjunkan 20 atlet, 10 orang wanita dan 10 orang pria. Dengan rincian, kategori speed putra enam orang, lead putra empat orang dan masing-masing lima atlet untuk speed dan lead putri.

Sosok Helsya, Kapten Termuda Timnas Wanita

Sosok Helsya, Kapten Termuda Timnas Wanita

Helsya Maeisyaroh kembali menjadi kapten timnas wanita Indonesia pada gelaran Piala AFF Wanita 2022. Ini menjadi kali kedua bagi Helsya untuk mengenakan badge kapten di laga internasional timnas wanita. Terpilihnya Helsya menjadi kapten tim melengkapi catatan pribadi Helsya yang masuk dalam daftar sebelas pemain pertama di kompetisi Piala Wanita AFF 2022. Helsya menjadi salah satu pemain muda yang dipercaya pelatih Rudy Eka untuk menjadi kapten saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Memilih Helsya sebagai kapten bukan tanpa alasan. Selain memberikan jam terbang, hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah regenerasi kepemimpinan. Helsya sudah pernah tampil di Piala Wanita Asia, sudah ada pengalaman di level itu, jadi diharapkan jiwa kepemimpinannya terbentuk untuk timnas wanita ke depannya,” ujar Rudy Eka. Mendapat kepercayaan menjadi kapten di gelaran Piala Wanita AFF 2022 menjadi pengalaman paling berharga untuk Helsya. Pemain yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini merasa bersyukur karena diberikan kepercayaan oleh pelatih Rudy Eka untuk menjadi pemimpin tim kala bertanding kontra Thailand dan Malaysia. “Bersyukur dan tidak menyangka saat saya mendapat kepercayaan dari pelatih memakai badge kapten dua kali secara berturut-turut. Selama berlatih dan memperkuat timnas, saya hanya fokus ke pertandingan, bukan tentang menjadi kapten atau tidak. Ini berarti saya punya tanggung jawab bersama teman-teman yang bertanding di lapangan,” ujar Helsya. Pengalaman memakai badge kapten secara dua kali berturut-turut di laga internasional level senior memang baru pertama kali Helsya rasakan. Namun memakai badge kapten saat pemusatan latihan sudah pernah ia rasakan saat tim tengah dalam persiapan menjalani kualifikasi Piala Wanita Asia bulan September lalu, tepatnya saat timnas wanita berhadapan dengan tim sepakbola putri Jawa Barat yang dipersiapkan untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 lalu. “Rasanya berbeda ketika memakai badge kapten di level internasional. Entah kenapa, tapi rasanya tanggung jawab jadi lebih besar dari pada sekedar laga uji coba. Harus benar-benar mempersiapkan mental dan menjaga mental tim juga supaya tidak down ketika menghadapi pertandingan,” tambahnya. Di laga tersisa Helsya berharap kekuatan tim akan semakin kuat dalam menghadapi tim-tim di fase grup a. Apalagi lawan tersisa yang dihadapi adalah lawan yang familiar, seperti Australia dan Singapura yang pernah dihadapi pada Piala Wanita Asia 2022 serta Singapura yang telah berduel dengan Indonesia pada kualifikasi Piala Wanita Asia di Tajikistan pada September 2021 lalu. “Siapapun yang menjadi kaptennya harus bisa menjaga mental dan semangat tim. Karena menjadi kapten berarti mendapat kepercayaan lebih dari pelatih. Semoga timnas wanita bisa memberikan penampilan terbaik di Piala Wanita AFF tahun ini.” tutup Helsya. Di laga fase grup a, timnas wanita Indonesia akan menjalani tiga laga lagi yakni kontra Australia pada 8 Juli 2022, tuan rumah Filipina pada 10 Juli 2022 dan Singapura pada 12 Juli 2022. Sejauh ini, skuat Garuda Pertiwi telah membukukan 1 hasil imbang dan 1 kekalahan. Timnas wanita pun bertengger di peringkat 4 klasemen sementara dengan mengoleksi 1 poin.

Statistik Pratama Arhan di Laga Debutnya Bersama Tokyo Verdy

Statistik Pratama Arhan di Laga Debutnya Bersama Tokyo Verdy

Bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan, akhirnya mencatatkan debut bersama Tokyo Verdy pada pertandingan resmi, yakni saat bertandang ke markas Tochigi SC dalam lanjutan J2 League 2022. Pada pertandingan yang berlangsung di Kanseki Stadium, Tochigi, Rabu (6/7/2022) itu, Pratama Arhan bermain sebagai starter ketika Tokyo Verdy menantang Tochigi SC. Meskipun posisi naturalnya adalah bek kiri, tetapi pada pertandingan ini Pratama Arhan diplot untuk bermain sebagai sayap kanan oleh pelatih Tokyo Verdy. Di lini serang, ada tiga pemain yang dipasang. Selain Arhan, ada Keito Kawamura dan Junki Koike. Penampilan Arhan cukup berbeda karena ia masih kesulitan untuk memainkan peran barunya tersebut. Oleh karena itu, eks-pemain PSIS Semarang ini hanya tampil selama 45 menit. Artinya, Arhan full bermain di babak pertama, lalu diganti pelatih saat memasuki babak kedua. Selama tampil di atas lapangan, statistik yang dicatatkan Pratama Arhan terbilang belum memuaskan. Tercatat, pemain 20 tahun ini melakukan 10 kali umpan, hanya enam di antaranya yang sukses. Selain itu, pemain muda potensial asal Blora, Jawa Tengah, ini juga menciptakan satu kali umpan kunci dan dua kali umpan silang. Arhan juga tercatat 11 kali melakukan sentuhan bola. Untuk aspek defensif, eks-pemain timnas Indonesia U-19 ini juga memberikan kontribusi. Sebab, Pratama Arhan turut menciptakan satu kali sapuan dan satu kali blok tendangan saat mencatatkan debutnya di J2 League 2022. Terlepas dari statistik itu, penampilan Pratama Arhan pada pertandingan ini sempat dinodai dengan satu kartu kuning ketika melanggar kapten Tochigi SC. Setelah Pratama Arhan ditarik keluar, beruntung Tokyo Verdy mampu mencuri gol dari tuan rumah pada menit ke-67 lewat gol yang dicetak oleh Ryoga Sato. Pemain timnas Indonesia ini diharapkan mampu beradaptasi dengan baik bersama Tokyo Verdy, sehingga bisa mendapat kesempatan bermain yang lebih banyak di J2 League. Pada pertandingan berikutnya, Tokyo Verdy akan menghadapi Omiya Ardija pada laga pekan ke-26 J2 League 2022 di NACK5 Stadium, Minggu (10/7/2022). Tentu saja, Pratama Arhan diharapkan kembali mendapat kesempatan tampil dari pelatih Tokyo Verdy agar bisa mendongkrak kepercayaan dirinya.

Kalahkan Atlet Senior, Dinov Panen Medali di Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge

Kalahkan Atlet Senior, Dinov Panen Medali di Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge

Atlet muda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih atau akrab dipanggil Dinov, berjaya di Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge (ESC) Series 2 di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas Jakarta Timur pada tanggal 22-26 Juni 2022 lalu. Dinov meramaikan persaingan baik di kategori Dressage (tunggang serasi) maupun kelas Show Jumping (lompat rintangan). Lebih spesialnya lagi, kali ini Dinov, atlet muda DNV Equestrian, harus bersaing dengan para seniornya di olahraga berkuda. Tak hanya sekedar bersaing, Dinov pun membuat kejutan dengan mengungguli para seniornya tersebut. Total Dinov membawa pulang enam medali emas, tiga perak dan dua perunggu dalam ESC Series 2 kali ini. Ibunda Dinov sekaligus Founder DNV Equestrian, Riyanti Kutty Nurinda merasa bangga dengan prestasi sang anak. “Prestasi Dinov pada kejuaraan ini sangat membanggakan kami sebagai orang tua, baik di kelas Dressage dan Jumping,” kata Riyanti seperti rilis yang diterima media. “Di kelas Dressage kali ini sangat berbeda dan menantang, karena terdapat juri asing FEI dressage judge level 3, yang benar-benar tidak kenal dengan seluruh peserta. Jadi penilaiannya sangat obyektif berdasarkan atas kualitas kuda dan ridernya,” dia menambahkan. Dari kategori Dressage, di hari pertama kejuaraan, 22 Juni, Dinov mengoleksi 2 medali emas dari kelas Preliminary German Open dan Preliminary FEI U-21 berpasangan dengan kuda Blue Diamond B. Tambahan 1 medali perak juga diraihnya di kelas Preliminary FEI U21 bersama kuda Calimba Do Sol. Sedangkan di hari kedua kejuaraan, 23 Juni, Dinov Kembali mengulang sukses mendapatkan 2 medali emas lagi yaitu bersama kuda Blue Diamond B dengan menjuarai kelas Preliminary German Open dan satu lagi medali emas yang diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol di kelas Preliminary FEI Open. Sementara kuda Blue Diamond B kali ini berhasil mendapatkan peringkat keempat. Sementara itu dari kategori Show Jumping, performa Dinov pun tak kalah memukau baik di kelas adu cepat (Speed Class) ataupun di kelas Optimum Time (dimana rider harus masuk garis finish sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan). Di hari pertama kategori ini, Dinov tampil impresif dengan meraih kemenangan ganda di kelas Jumping 95 – 105 Cm Open Speed Class dengan meraih medali emas bersama kuda Püppi dan medali perak saat berpasangan dengan kuda Maura. Di kelas ini semua rider mengalami kendala lain yaitu arena yang sudah agak gelap karena peserta di kelas sebelumnya yang sangat banyak. Namun Dinov bersama kuda Püppi berhasil menjadi satu-satunya rider yang menyelesaikan lomba dengan clear round (tidak ada satupun rintangan yang jatuh). Satu medali perak juga diraih Dinov di kelas Optimum Time 70-90 Cm ditambah satu podium lagi peringkat ke 8 di kelas 50-70 Cm yang diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol dengan peserta sebanyak 55 peserta. Memasuki hari terakhir kejuaraan, 26 Juli, Dinov kembali membuktikan sebagai “The Real King” di kelas Jumping 95 – 105 Cm Speed Class dengan menyabet medali emas bersama kuda Püppi dan medali perunggu dengan kuda Maura. Satu medali perunggu juga diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol di kelas Optimum Time 50 – 70 Cm, serta tambahan peringkat 4 kelas 40 – 60 Cm dan peringkat 5 kelas 50 -70 Cm yang diraihnya bersama kuda Blue Diamond B. “Mental, kedisiplinan dan kemauan yang keras memang terlihat dari sikap yang Dinov tunjukkan. Khususnya saat bertanding di kelas Jumping 95 – 105 Cm Speed Class,” kata Riyanti.

Berkenalan Dengan Mahasiswa Berprestasi UI yang Sukses Jadi Atlet Sepatu Roda Nasional

Berkenalan Dengan Mahasiswa Berprestasi UI yang Sukses Jadi Atlet Sepatu Roda Nasional

Stigma berprestasi di olahraga akan susah berprestasi di akedimik mampu ditepis oleh atlet sepatu roda nasional, Barijani Mahesa Putra. Mahesa berhasil membuktikan dirinya mampu menuai presfasi baik di bidang olahraga atau akademik pendidikan. Pemuda yang masih menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI), program studi (Prodi) Hubungan Masyarakat (Humas) ini berhasil meraih gelar Mahasiswa Berprestasi UI 2022 tingkat program Vokasi. Pria kelahiran 23 Januari 2002 ini juga akan mewakili kampusnya dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional program Diploma 2022. Tahapan ini meliputi seleksi wilayah dan seleksi nasional. “Saya ingin merubah stigma yang mengatakan bahwa, atlet hanya dapat berprestasi di bidang non akademik. Hal itu juga menjadi motivasi saya untuk menghapuskan stigma tersebut,” tutur Mahesa panggilan akrabnya. Prestasinya di bidang non akademik memang pantas diacungi jempol. Mahesa tercatat sebagai atlet sepatu roda DKI Jakarta dengan berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional. Prestasi non akademik yang pernah ia torehkan diantaranya Juara 1 Team Time Trial (TTT) 10 km Putra dalam PON XX Papua 2021; Juara 1 Sprint 500M+D Putra dalam PON XX Papua 2021; meraih 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu dari lima nomor pertandingan cabang sepatu roda di PON XX Papua 2021; Juara 1 3000m Rellay JIRTA Friendly Competition 2021. Di tingkat internaional diantaranya, menyumbangkan 2 medali emas dan 1 perak pada Malaysia Open 2013; 1 medali perak dan 1 medali perunggu pada Malaysia Open 2015; dan 1 medali emas pada Half Marathon 21km di New York, Amerika Serikat pada 2018. Ia juga beberapa kali mewakili Indonesia dalam kompetisi sepatu roda, seperti World Roller Games di Barcelona, Spanyol pada 2019 dan World Championship di Heerde, Belanda pada 2018. Tahun ini Mahesa terpilih jadi salah seorang atlet sepatu roda yang bakal berkompetisi ke Asian Games Hangzhou tahun 2023. Perjalananya menjadi atlet sepatu roda tak terlepas dari dukungan dan doa kedua orang tuanya dan juga latihan kerasnya. Sejak 2013 Mahesa telah fokus berlatih itensif di cabang olahraga sepatu roda. Hingga pada tahun 2016 lalu ia terpilih sebagai atlet DKI Jakarta cabor sepatu roda. Segudang prestasi yang ia raih merupakan hasil kerja keras Mahesa yang mampu menyeimbangkan kehidupan kampus dan kegemarannya berolahraga.

Masniari Wolf tak mau terbebani masuk proyeksi Olimpiade

Masniari Wolf tak mau terbebani masuk proyeksi Olimpiade

Perenang keturunan Indonesia-Jerman, Masniari Wolf, mengaku tidak mau terbebani oleh proyeksi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 atau Olimpiade Los Angeles 2028 menyusul keberhasilannya membawa pulang emas pada SEA Games Vietnam bulan lalu. “Saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya, tetapi ada banyak orang di tim nasional, sehingga mereka dapat mendukung saya dan mereka juga mencoba untuk pergi ke Olimpiade, dan tekanan tidak hanya ada pada saya,” ujar Masniari saat melakukan bincang media secara daring, Selasa. Atlet berusia 16 tahun itu berhasil meraih emas nomor 50 meter gaya punggung putri pada SEA Games Vietnam, menjadi penyumbang medali emas pertama cabang olahraga renang. Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri penantian medali emas renang putri Indonesia selama 11 tahun sejak Yessy Yosaputra berhasil merebut emas pada nomor 200m gaya punggung SEA Games 2011 Palembang. “Saat raih medali emas nomor 50 meter saya cukup terkejut karena bisa berenang secepat itu. Selanjutnya saya ingin tampil di Kejuaraan Dunia junior dan tentu ingin di nomor 100 meter gaya punggung sampai Olimpiade nanti,” ucap Masniari. Perenang yang memiliki darah Batak itu bercerita bahwa dia melakukan pelatihan sendiri bersama klubnya dan bertolak ke Vietnam langsung dari Jerman bersama ibunya untuk mengikuti SEA Games. Bergabungnya Masniari dengan timnas pada menit-menit terakhir tersebut menurut Manajer Tim Renang Indonesia, Wisnu Wardhana, dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk konfirmasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan panitia penyelenggara VISGOC. Wisnu mengatakan sebenarnya sudah melakukan kontak dengan Masniari sejak 2017 dan melakukan pertemuan pada 2019. Saat dunia dilanda pandemi COVID-19, Masniari terus berlatih dan catatannya hampir memecahkan rekornas, yang membuatnya lolos kualifikasi untuk masuk timnas. “Melalui proses panjang Masniari akhirnya bisa tampil di SEA Games dan meraih medali emas. Ini terobosan bagi renang Indonesia karena banyak diaspora Indonesia yang masih punya jiwa nasionalis,” kata Wisnu. “Setelah ini saya akan ke Jerman berharap bertemu pelatihnya langsung memprogramkan Masni untuk bisa masuk ke Olimpiade Paris.” lanjutnya. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Harlin Rahardjo, mengatakan federasi akan terus memberikan kesempatan kepada perenang-perenang muda untuk bisa lebih berkembang. “Masniari ini menjadi project kita untuk menuju Olimpiade 2024 dan 2028 karena kita tidak ingin jago kandang atau pun di SEA Games, walaupun di SEA Games kita masih ketinggalan dari Singapura dan Vietnam,” kata Harlin. “Namun, kita juga punya cita-cita untuk meloloskan atlet untuk Olimpiade yang bukan melalui wildcard atau universality. Semoga ini bisa terwujud di 2024 atau 2028,” ujarnya menambahkan.

Alinskha Hanamaira Sukses Meraih Emas Wushu All Games 2021, Jadi Pertandingan Paling Berkesan

Alinskha Hanamaira Sukses Meraih Emas Wushu All Games 2021, Jadi Pertandingan Paling Berkesan

Alinskha Hanamaira atlet muda wushu Indonesia mampu melampaui prestasi kakaknya, Achmad Hulaefi yang berhasil meraih perunggu di nomor Daoshu-Gunsu putra pada Asian Games 2018. Melalui akun Instagram pribadi miliknya @alinskha, dia membagikan momen kemenangannya pada pertandingan Indonesia Wushu All Games 2021. Saat itu, adik ipar dari atlet wushu, Lindswells Kwok ini menjadi juara pertama dan mampu membawa pulang emas pada pagelaran nasional yang digelar di GBK, Senayan. Wanita yang biasa disapa Chika ini mengatakan, pertandingan itu merupakan pertandingan yang paling berkesan dalam hidupnya. “Itu adalah kejuaraan pertama kali aku mendapatkan gold medal selama ikut pertandingan. Dari kecil aku belum pernah dapat gold medal,” katanya ketika ditemui di gedung iNews, belum lama ini. Tak hanya itu, dia juga mengaku kerap mendapat medali perunggu dan perak dalam setiap pertandingan. “Aku selalu dapat perak dan perunggu. Tapi baru tahun 2021 kemarin, aku akhirnya dapat gold medal pertama untuk kejuaraan nasional,” ujarnya. Atlet muda ini juga punya target-target yang ingin dicapai untuk kedepannya. Chika akan mengikuti seleksi PON (Pekan Olahraga Nasional) nantinya. “Kalau masuk seleksi PON, ikut pertandingan PON dulu, abis itu mungkin kalau menang, InsyaAllah lanjut ke Sea Games biasanya gitu,” ucapnya. Dia juga memiliki wishlist target yang membuatnya makin semangat dengan seni bela diri ini. “Pasti target-targetnya menang di ajang-ajang internasional, itu wishlist-ku. Dan kalau itu sudah tercapai, aku udah bersyukur banget dan mungkin akan memutuskan pensiun,” ujar Chika. Biodata Nama: Alinskha Hanamaira Panggilan: Chika Lahir: Jakarta, 5 November 2001 Pendidikan: Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Sasana: Yayasan Inti Bayangan Pelatih: Achmad Hulaefi, Rizki, dan Ahmad Rifai Idola: Zhao Hua (Tiongkok) dan Achmad Hualefi Prestasi: – 2 Perak Kejurnas Wushu Bangka Belitung 2019 – 1 Perak, 1 Perunggu Kejurnas Wushu Yogyakarta 2018

Jhezekel Jason Wakili Indonesia di Bangkok

Jhezekel Jason Wakili Indonesia di Bangkok

Prestasi membanggakan diukir petenis meja junior Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) Jhezekel Jason Christian. Petenis 13 tahun itu jadi salah satu atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang Seatta Table Tennis Championships U-15 di Bangkok, Thailand, 17-22 Juni mendatang. Keberhasilan Jason itu didapat setelah dirinya lolos dalam seleksi nasional (Seleknas) kelompok umur 15 tahun di Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Atas prestasi itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIJ memberikan apresiasi berupa penghargaan dan uang saku kepada petenis muda asal Kota Jogja itu. Ketua Umum (Ketum) KONI DIJ, Djoko Pekik Irianto mengatakan, prestasi yang dicatatkan Jason di Seleknas sangat membanggakan. Dari banyak atlet muda yang ikut seleksi, wakil DIJ sukses menempati peringkat tiga bersama (empat besar). “Harapannya Jason bisa mengibarkan bendera Merah-Putih di Thailand. Bahkan kalau bisa, jangan hanya mengibarkan bendera, tapi memperdengarkan lagu Indonesia Raya di luar negeri. Artinya, bisa jadi juara, kalau bendera kan bisa peringkat dua atau tiga,” ujarnya di sela acara di ruang rapat KONI DIJ kemarin sore (3/6). Dalam kesempatan tersebut, Djoko mengucapkan rasa terima kasih yang besar kepada Pengda PTMSI DIJ. Menurutnya PTMSI DIJ sukses melakukan pembinaan kepada atlet-atletnya. Itu dibuktikan dengan keberhasilan Jason menembus Seleknas dan masuk tim Indonesia. Sementara itu, Ketum Pengda PTMSI DIJ Bagiya Rakhmadi menuturkan, keberhasilan Jason merupakan kebanggaan dan keberhasilan PTMSI DIJ dalam memenuhi janji ke Ketum PTMSI untuk melahirkan atlet berkualitas. Sebab, kali terakhir DIJ mewakilkan atlet ke nasional yakni pada 2009. “Dan, baru 2022 ini kami kembali mampu mengirimkan lagi,” terangnya. Sementara itu Jason yang didampingi kedua orang tuanya, Andy Kristiyanto dan Yessy Wijaya sangat bangga dan senang bisa mewakili Indonesia di ajang tersebut. Dia pun berjanji akan bekerja lebih keras dan siap memberikan yang terbaik untuk Merah-Putih. “Impian saya bisa masuk tim Indonesia sejak kelas 6 SD, tapi tertunda dan akhirnya masuk saat sudah kelas 1 SMP. Saya bertekad meraih hasil terbaik dan meraih medali emas,” tegas anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Perenang Muda Probolinggo Sabet 6 Emas Piala Walikota Surabaya

Perenang Muda Probolinggo Sabet 6 Emas Piala Walikota Surabaya

Perenang muda asal Kabupaten Probolinggo, Almira Balqis Azizi Alfladea, meraih prestasi membanggakan dalam Piala Walikota Surabaya tahun 2022. Dalam kejuaraan yang dilaksanakan di kolam renang Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jawa Timur, Sabtu (28/5/2022) dan Minggu (28/5/2022), Almira mendapatkan 6 medali emas, dua perunggu dan satu perak. Karena raihan prestasi itu, perenang binaan Pengkab PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Kabupaten Probolinggo tersebut meraih gelar perenang putri terbaik Kategori Usia (KU) III. Ketua Pengkab PRSI Probolinggo, A’at Kadono mengapresiasi raihan prestasi Almira. Menurutnya, hal ini dapat menjadi modal untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang akan digelar di Kabupaten Jember pada Juni 2022 mendatang. Menurutnya, piala Walikota Surabaya ini merupakan sebuah TC (Training Center) atau pemusatan latihan dalam rangka persiapan atlit yang akan mengikuti Porprov 2022 di Jember. “Dengan ini semakin optimis untuk bisa mencuri medali,” paparnya, Selasa (31/5/2022). A’at menjelaskan, pada dasarnya ada dua atlet renang yang dikirim oleh Pengkab PRSI Probolinggo dalam ajang Piala Wali Kota Surabaya tersebut. Satunya adalah Chalista, yang mampu meraih medali 1 perak dan 3 perunggu. “Harapannya menang saat ajang regional Jawa Timur,” kata A’at. Sementara, Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo, Sugeng Nufindarko turut mengapresiasi prestasi yang diraih oleh para atlet renang. Ia turut berharap atlet asal Kabupaten Probolinggo bisa meraih medali di Porprov nanti. “Semoga sukses lagi di kejuaraan lainnya,” harap Sugeng.

Terlecut Kemenangan India Pada Ajang Thomas Cup, PBSI Kejar Regenerasi Pebulu Tangkis Muda

Terlecut Kemenangan India di Ajang Thomas Cup, PBSI Kejar Regenerasi Pebulu Tangkis Muda

Menyikapi kemenangan pertama India dalam Piala Thomas, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengutarakan rencana persiapan pengembangan bibit atlet untuk pelapis pemain nasional pada masa mendatang. Menurut Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, keberhasilan India dalam kejuaraan beregu paling bergengsi diprediksi akan menjadi sorotan dalam negeri dan mampu menarik minat generasi muda untuk menjadi pebulu tangkis. “Kemenangan mereka bisa mendongkrak popularitas bulu tangkis di India yang warganya lebih dari satu miliar, dampaknya muncul atlet-atlet muda untuk jadi penantang bagi negara lain. Ini yang harus kami siasati dan tidak ketinggalan membuahkan atlet masa depan yang berkualitas,” kata Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara. Lewat pelaksanaan turnamen berskala nasional dan internasional pada 2022 seperti international challenge, sirkuit nasional, hingga Piala presiden untuk pertama kalinya, diharapkan memunculkan calon-calon atlet baru untuk menjadi bagian dari skuad Merah-Putih. Selain berbenah secara internal, PBSI juga merancang program penyebarluasan informasi dan tayangan bulu tangkis kepada masyarakat nasional. Langkah ini tidak hanya sebagai media tayangan olahraga prestasi, tapi juga diharapkan bisa menjaring minat generasi muda untuk terjun sebagai atlet tepok bulu nasional. Agung mencontohkan, atlet remaja Bilqis Prasista bisa menjadi contoh bahwa cabang olahraga bulu tangkis masih diminati generasi muda. “Dia jadi contoh generasi Z yang mulai mencintai bulu tangkis dan berkiprah menjadi atlet nasional di Pelatnas. Bahkan pada penampilannya di Piala Uber, bisa mengalahkan peringkat satu dunia,” tutur Agung mencontohkan. Sebelumnya, PBSI lewat Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi, Rionny Mainaky menilai timnas sudah berjuang maksimal dalam Piala Thomas. Meski tak bisa mempertahankan gelar juara, namun kinerja atlet utama sudah yang terbaik. “Saya lihat teman-teman di Piala Thomas sudah maksimal, tapi sayang di final ada kendala seperti Jonatan (Christie) misalnya kaki kirinya tidak enak, begitu juga Ginting mungkin ada sesuatu tapi dia memaksakan untuk terus berjuang,” kata Rionny. Rionny juga mengakui kondisi fisik yang kurang apik turut berperan dalam kegagalan Indonesia mempertahankan gelar.

4 Atlet Muda yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia, Indonesia Sumbang Satu Nama

4 Atlet Muda yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia, Indonesia Sumbang Satu Nama

Majalah ternama dunia, Forbes kembali merilis daftar anak muda yang masuk ke kategori 30 under 30 Asia. Orang yang masuk ke dalam daftar ini merupakan anak-anak muda hebat yang mampu membuat terobosan meski usianya masih di bawah 30 tahun. Dalam daftar ini terdapat 30 nama anak muda yang memiliki kehebatan dalam dunia masing-masing. Dan yang lebih membanggakan ada beberapa nama orang Indonesia di dalamnya. Prilly Latuconsina dan Apriyani menjadi anak muda Indonesia yang kali ini masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia. Mereka masuk ke dalam kategori Entertainment and Sports sesuai dengan pekerjaan masing-masing. Namun rupanya Apriyani bukan satu-satunya atlet yang masuk ke daftar Forbes 30 under 30 Asia, lho. Selain Apriyani Rahayu, berikut sederet atlet yang masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2022. Apriyani Rahayu Pebulu tangkis berusia 23 tahun itu masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 berkat pencapaiannya yang luar biasa. Seperti kita tahu, di usianya yang masih muda, Apriyani berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama partnernya, Greysia Polii. Loh Kean Yew Apriyani bukan satu-satunya pebulu tangkis yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut. Ada juga tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew. Keberhasilan Loh Kean Yew juara dunia pada 2021 lalu di sektor tunggal putra menjadi torehan yang disorot Forbes. An San Atlet selanjutnya yang juga masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia adalah atlet panahan asal Korea Selatan, An San. Seperti kita tahu, atlet panahan asal Korea Selatan berhasil meraih 3 medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 di usianua yang baru 21 tahun. Tak heran jika ia masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia ya. Kanoa Igarashi Dan yang terakhir ada peselancar asal Jepang, Kanoa Igarashi. Peselancar blasteran Jepang-Amerika memang mendapat perhatian masyarakat dunia saat ia berhasil meraih perak pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Apalagi saat meraihnya, usianya juga baru 24 tahun.

Rafli Asrul, Pemain Muda Indonesia yang Selangkah Lagi Main di Liga Yunani

Rafli Asrul, Pemain Muda Indonesia yang Selangkah Lagi Main di Liga Yunani

Sebuah kabar gembira hadir dari pemain muda milik PSM Makassar, yakni Rafli Asrul yang tengah mencoba peruntungan bermain di kompetisi sepak bola Eropa. Kabar mengenai lolos Rafli dari masa trial bersama Atromitos Athens FC sendiri diungkapkan pihak klub PSM. Melalui akun resmi PSM, mereka membenarkan bahwa pemain berusia 19 tahun tersebut sedikit lagi melanjutkan karir di kompetisi sepak bola Eropa. “PSM Makassar sudah mendapatkan surat resmi dari salah satu klub di Yunani, Eropa terkait ketertarikannya dengan salah satu pemain kami, Rafli Asrul,” tulis pernyataan resmi PSM, Selasa (17/5/2022). Nama Rafli sendiri memang sedikit asing bagi para pecinta sepak bola Indonesia. Maka dari itu, kami pun coba meringkas perjalanan karir Rafli sebagai pesepakbola muda Indonesia kepada Anda. Rafli memulai perjalanan karir sepak bolanya dengan bergabung bersama SSB Enrekang di Makassar kala berusia 12 tahun. Talenta Rafli akhirnya tercium oleh manajemen PSM dan direkrut untuk membela kategori U-18 kala masih berusia 15 tahun. Berkat penampilan apik yang diperlihatkan Rafli di sejumlah kompetisi kategori umur, ia pun masuk dalam program Garu da Select jilid 3 yang dididik langsung mantan pemain Chelsea, yakni Dennis Wise. Sejak bergabung bersama Garuda Select, penampilan Rafli tetap menawan. Bahkan pemain berposisi gelandang itu sempat beberapa kali mendapatkan pujian langsung dari Wise berkat performa apik bersama Garuda Select. Ada fakta menarik seputar Rafli, siapa sangka bahwa dirinya merupakan kiper ketika awal tertarik bermain sepakbola. Rafli menceritakan wejangan unik dari sang ayah, mengapa akhirnya bertransformasi menjadi pemain tengah. “Dulu saya seorang kiper, waktu itu bapak saya yang bilang buat apa jadi kiper. Nanti kiper itu tangkap kotoran kalau ada di bola, jadi bapak saya minta saya ubah posisi,” ungkap pemain kelahiran Februari 2003 ini, dalam wawancara. Setelah usai berpetualang bersama Garuda Select, Rafli pun mendapatkan kesempatan membela tim senior PSM di kompetisi Liga 1 2021-22. Ia mencatatkan tiga penampilan bersama PSM di Liga 1 musim lalu. Akan tetapi jumlah laga Rafli bersama PSM di Liga 1 2021-2022 harus terhenti, lantaran sang pemain mendapatkan kesempatan untuk trial bersama Atromitos Athens FC. Siapa sangka, keputusan Rafli menjalani trial di Atromitos Athens FC tepat. Pasalnya, Rafli dikabarkan sudah lolos dari trial bersama klub Liga Yunani tersebut. Kini Rafli pun kabarnya sedang menunggu untuk mendapatkan kontrak profesionalnya bersama Atromitos Athens FC.

Debut SEA Games, Rezza Octavia Sambar Dua Emas

Debut SEA Games, Rezza Octavia Sambar Dua Emas

Penampilan gemilang tim panahan Indonesia di SEA Games 2021 kian cemerlang berkat kehadiran pendatang baru, pepanah putri, Rezza Octavia. Baru pertama kali tampil di kejuaraan multievent Asia Tenggara, Rezza langsung mempersembahkan medali emas dan bukan hanya satu. Berpartisipasi pada kejuaraan internasional multievent pertama di tingkat Asia Tenggara, Rezza Octavia mampu memukau penonton di SEA Games 2021 Vietnam. Dalam debutnya, Rezza langsung sukses mempersembahkan dua medali emas cabang olahraga panahan dari dua nomor recurve. Emas pertama Rezza Octavia bagi Kontingen Indonesia berasal dari nomor recurve beregu campuran. Mendampingi seniornya, Riau Ega Agata, Rezza ikut merasakan sukacita menjadi juara setelah sukses menekuk pasangan Malaysia dengan skor meyakinkan, 6-2, di Hanoi, Vietnam. Hadirin di Hanoi Sports Training and Competition Center kemudian menyaksikan Rezza Octavia memanah medali emas keduanya saat turun sebagai atlet individu. Ia memenangi nomor perseorangan putri dengan kemenangan telak 6-0 atas wakil Thailand. Rezza sangat senang dan bersyukur bisa mendapatkan dua medali emas sekaligus dalam kesempatan perdananya tampil di SEA Games. “Seneng banget. Ya, jangan cepat puas walaupun hasil sudah bagus. Fokus sama percaya diri aja. Karena keluarga dan seluruh tim sudah mendukung,” kata Rezza. Hingga Rabu (18/5), panahan Indonesia sudah menyumbang empat emas dan satu perak SEA Games 2021 dan berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali mereka.

Amanda La Loupatty Tak Sangka Debut di SEA Games Raih Emas

Amanda La Loupatty Tak Sangka Debut di SEA Games Raih Emas

Amanda La Loupatty sukses meraih medali emas untuk Indonesia di SEA Games 2021 lewat cabang olahraga kickboxing. Dia sukses menjadi juara nomor low kick 52kg. Kemenangan direbut Amanda usai menaklukkan wakil Filipina, Claudine Veloso Decena Berlangsung di Bac Ninh Gymnasium, Jumat (13/5/2022) malam WIB, Amanda tampil dominan. Amanda membuat Claudina tak kuasa menahan serangannya, dan memenangkan pertandingan dengan skor 3-0. Dia pun tak menyangka debutnya di SEA Games bisa berakhir dengan amat manis. Prestasinya ini terbilang mengagumkan, mengingat ini adalah kali pertama Amanda berkecimpung di kickboxing. Sebelumnya, dia menjadi atlet di cabor wushu, sehingga hanya bisa berterima kasih kepada pelatihnya. “Puji syukur kepada Tuhan. Jujur saya tak menyangka bisa mendapatkan emas. Terima kasih kepada pelatih yang sudah bekerja keras untuk saya,” kata Amanda pada rilis resmi NOC Indonesia. Cabang olahraga yang baru dua kali berpartisipasi di SEA Games ini berhasil meraih prestasi dengan meraih 2 medali emas: Diandra Ariesta Pieter yang turun pada nomor Women’s Full Contact -56 kg dan Amanda La Loupatty yang berlaga pada nomor Women’s Low Kick -52 kg. Selain 2 medali emas, Kickboxing juga membawakan 1 medali perak dari Salmri Stendra Pattisamallo yang turun pada nomor Men’s Full Contact -51 kg, serta medali perunggu yang dipersembahkan oleh Nadya Nakhoir dari nomor Women’s Full Contact -48 kg. Raihan dua medali emas merupakan sebuah pencapaian mengingat kickboxing hanya menargetkan 1 medali emas. Hingga berita ini diturunkan pada pukul 16:00 WIB, tim Merah-Putih masih bertengger di posisi ketiga klasemen perolehan medali sementara dengan raihan 21 emas, 32 perak, dan 25 perunggu. Posisi pertama masih ditempati tuan rumah, Vietnam, disusul Thailand pada posisi kedua. Biodata: Nama lengkap: Amanda La Loupatty Tanggal lahir: 13 Agustus 2000 Berat badan: 52 kilogram Tinggi badan: 161 cm Prestasi: 1. Amanda Loupatty berhasil mendapatkan medali perak dari cabang olahraga Wushu Sanda – Kelas 52 Kg Putri Oktober 2021. 2. Dan saat ini mendapatkan medali emas pada SEA Games 2021, untuk cabang olahraga kickboxing.