Di Kenalkan Olahraga Atletik Dari Sang Ayah, Dara Ini Langsung Jatuh Hati

Safrina-Ayu-Melina

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Mungkin itu peribahasa yang tepat untuk atlet lari gawang putri Safrina Ayu Melina. Sejak masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK), Ayu sapaan akrabnya sudah di kenalkan olahraga atletik oleh sang ayah Riswanto Pamudji. Ayu menceritakan awal mula kecintaannya terhadap atletik kepada nysnmedia.com, bahwa semenjak di ajak sang ayah ke lintasan atletik. Dirinya langsung jatuh hati kepada olahraga lari ini. “Sejak kecil sudah sering di bawa ayah kelapangan, ayah juga kebetulan pelatih atletik di wilayah Jawa Timur,” ucap Ayu. Mulai dari situ, Ayu terus dilatih oleh sang ayah untuk menjadi atlet lari handal. Namun, tahun 2013 akhir, Ayu sudah tidak di latih sang ayah lagi. “2013 akhir aku sudah gak dilatih sama ayah. Nah, waktu masih di latih sama ayah, kejuaraan yang pertama kali ikut itu Pekan Olahraga (POR) tingkat SD se-Surabaya. Dan, hasilnya dapat juara 3 di nomor 60 meter sprint, itu waktu aku kelas 4 SD,” pukasnya. Ayu pun, sangat berterima kasih kepada sang ayah yang sudah melatih dirinya sejak kecil untuk menjadi atlet lari. (pah/adt)

Tinju Bukan Hanya Di Dominasi Oleh Pria, Dara Cantik Asal NTT Inipun Sanggung Menyabet Segudang Prestasi

Erniwati Ngongo, petinju binaan PPLP Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTT. Sosok petinju putri yang Pukulan straight dan long hook ditakuti lawan. Ciri khasnya saat berlaga di atas ring tinju cukup lincah. Petinju putri binaan Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang satu ini memiliki gaya bertanding mix antara gaya boxer dan tipe petinju bergaya fighter. Dikutip dari Pos Kupang, Petinju kelahiran Camme, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) ini menggeluti cabang olahraga tinju sejak duduk di kelas satu SMP Kristen Waimangura, Kabupaten SBD. ia menuturkan Tentang mengapa tertarik olahraga keras seperti tinju, Erni mengaku awalnya melihat orang latihan tinju dan ia tertarik mengikutinya. “Awalnya saya tertarik ketika melihat orang-orang yang lagi latihan tinju di halaman sekolah. Lalu saya coba-coba latihan. Ternyata saya mampu melayangkan pukulan dengan baik. Saat latihan awal, gaya bertinju saya dipoles oleh pelatih karena saat itu baru duduk di bangku kelas satu,” tutur Erni. Meskipun Erni memang memang menggeluti olahraga keras, ia juga masih memiliki sisi feminim dan juga memiliki sejumlah hobi yang terpendam. “Erni juga hobi menggambar. Dan biasanya hasil gambar Erni simpan di lemari dan juga suka fashion,” akunya Putri pasangan Petrus Wunu K Delo dan Martha Ngongo ini juga ternyata memiliki segudang prestasi yang cukup meyakinkan sejak ia menggeluti olahraga keras ini. Sejumlah prestasi yang pernah diraih Erni, yakni medali emas Youth Girls Kelas 52 Kg pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) TinjuNTT di Kota Maumare tahun 2015. Erni juga meraih medali emas Youth Girls Kelas 57 Kg Kejuaraan Tinju Walikota Kupang Cup tahun 2016. Selain itu, Erni meraih medali emas Youth Girls Kelas 57 Kg Kejurnas PPLP tahun 2016 di Kupang. Masih dalam tahun yang sama, petinju putri berambut ikal ini meraih medali perak pada Kejuaraan Tinju VN Cup Kelas 57 Kg serta meraih medali perak perebutan Piala Ketua Pertina Kota Kupang kelas 60 kg elit women. “Terakhir Erni meraih medali perak di Pekan Olahraga Daerah (Popda) NTT tahun 2016 kelas 57kg. Dan satu prestasi spektakuler yang baru diraihnya, yakni menyabet medali emas klas 57 kg youth girl di Kejurnas Tinju Amatir Junior dan Youth Girls tahun 2017 yang berlangsung 1-7 Agustus 2017 di GOR Oepoi, Kota Kupang,” ujarnya. Erni mengatakan, keberhasilnya meraih medali emas di sejumlah even tinju karena dukungan pelatih Karel Muskanan, dan Yanto Fallo, yang intens melatihnya sejak bergabung di PPLP Dispora NTT. “Semua itu tentu tidak lepas dari sentuhan teknik para pelatih Om Karel Muskanan dan Om Yanto Fallo yang terus melatih kami petinju PPLP NTT secara intensif sejak tahun 2015 lalu. Dan yang paling utama karena campur tangan Tuhan atas semua hal yang terjadi, khususnya prestasi yang diraih Erni,” katanya.

Setiap Hari Berlatih SepakBola, Sang Ayah Dorong Bakat Anaknya Sekolah Khusus Sepakbola

herjun-sepakbola

Sepakbola di mata masyarakat Indonesia, sudah menjadi pilihan olahraga utama. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua demam dengan olahraga 11 lawan 11 ini. Seperti yang sedang di tekuni oleh pemuda yang bernama lengkap Herjun Harianja merupakan siswa kelas 8 SMP Negri 1 Tangsel. Herjun, mengenal sepakbola dari sang kakak yang juga merupakan pemain sepakbola di level amatir. Melihat talenta sang putra, ayah Herjun langsung menyekolahkannya ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Serpong Jaya. Berbanding terbalik dari sang ayah, ibunda Herjun justru tak setuju putra ke empatnya bermain bola. “Mamah justru nyuruh aku berhenti untuk bermain sepakbola. Tapi, bapak sama kakak terus dukung aku untuk bermain bola,” ujar Herjun. Demi menunjukan kepada ibunda, Herjun berlatih sepakbola setiap hari selepas pulang sekolah. Ya, setiap hari Herjun berteman dengan si kulit bundar untuk meraih prestasi yang membanggakan. “Puji Tuhan, kemarin aku berangkat ke Magelang untuk membela tim pelajar Banten yang berkompetisi di ajang Liga Pelajar U-14 Menpora. Walau hasilnya kurang bagus, tapi aku bisa buktikan ke mamah bahwa aku bisa berprestasi,” terangnya. Pengidola Vladimir Vujovic (Persib Bandung) dan Kante (Chelsea) ini, terus berlatih untuk meraih hasil maksimal di Liga Top Skor U-14 dan Liga Kompas U-14. Remaja kelahiran 22 Juni 2004 yang berposisi sebagi defender atau pemain belakang ini terus menuai segudang prestasi. Harjun bersama timnya sempat merebut beberapa turnamen formal kewilayahan maupun event sepakbola terbuka. – Membela Piala pelajar provinsi Banten 2017 – Juara 3 di SPH – Juara 1 Kacong Cup di Karawang – Juara 1 di Jagat Arsy – Juara 3 di Indramayu – Juara 1 Filur Cup di Bandung Dengan deretan prestasi yang diraihnya, Herjun sering kali di bujuk untuk membela klub-klub sepakbola ternama untuk menjalani latihan. (pah/adt)

Karate: Belajar Dari Pengalaman Pingsan Di Ajang Kompetisi Kopassus, Kini Rizki Lebih Matang Menyambut Piala Panglima TNI

Rizki Putra Hardyansyah yang mulai berlatih karate sejak kelas 3 SD

Atlet Karate harus tahan terhadap pukulan maupun tendangan. Maka dari itu, seorang karateka harus pandai untuk menyerang lawan maupun menghindar dari serangan lawan. Kisah seorang atlet Karate, Rizki Putra Hardyansyah patut di acungi jempol. Lahir dari keluarga atlet, yakni ayah atlet karate, ibu atlet taekwondo dan sang adik atlet karate, membuat Rizki memiliki nilai plus dan perlu di perhitungkan. Sejak kelas 3 SD, Rizki sudah tergabung dalam klub karate Young Tiger. Selain berlatih bersama klub karate, Rizki selalu berlatih bersama ayah dan juga adiknya. Hingga saat ini, Rizki sudah mengikuti berbagai kejuaraan karate baik level Nasional maupun Internasional. Sederet prestasi yang turut membuat namanya melambung diantaranya: – Juara Internasional Open di Jakarta 2015-2016 – Juara Provinsi Banten 2016 -2017 – Juara 3 Asia di Jakarta 2015 – Juara 2 SBY CUP 2016 – Juara 2 Paspampres 2017 Ada peristiwa yang tak bisa di lupakan oleh pelajar kelas 9 di SMP Negeri 1 Tangsel ini. Ketika Rizki bertanding di kompetisi Danjen Kopassus, Rizki harus terkapar akibat tendangan lawan. Dari pengalaman itu, Rizki terus berlatih untuk fokus di setiap pertandingan. “Uluhati saya kena tendang dan saya pingsan. Dari situ, saya belajar untuk fokus dalam setiap pertandingan dan berusaha lebih baik. Bahkan, saya ingin beringas ketika menghadapi lawan,” tegas Rizki. Remaja kelahiran Tangerang 31 Agustus 2003 ini pun, kini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaran Nasional yang diselenggarakan oleh Panglima TNI. “Persiapannya terus berlatih dan sparing partner sama ayah atau adik. Jaga pola makan, pola tidur sama kesehatan. Ayah juga selalu ngasih saran untuk bisa jatuhkan lawan dan jangan takut sama lawan,” jelasnya. Dalam setiap pertandingan yang diikutinya, Rizki selalu meminta restu dan doa kepada kedua orangtua agar meraih kemenangan. (pah/adt)

Walaupun Kalem Di Sekolah, Remaja Ini Ganas Di Matras Saat Menampilkan Bela Diri Taekwondo

arya-taekwondo

SERPONG – Taekwondo merupakan olahraga yang menggabungkan ketangkasan tangan, kaki dan pergerakan tubuh. Seni bela diri ini, berasal dari Korea. Meski berasal dari Korea, bela diri taekwondo juga di gemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari semua kalangan. Tak terkecuali, para pelajar Indonesia. Seperti yang di geluti oleh atlet taekwondo, Arya Danu Susilo yang masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Tangsel, Sudah mulai mengenal olahraga bela diri taekwondo sejak duduk di kelas 4 SD. Bermula melihat teman yang berlatih, Arya kemudian langsung tertarik untuk mencoba olahraga yang beresiko cedera ini. “Waktu pas main dirumah, ada temen yang lagi latihan taekwondo. Aku liatin gerakannya, kok kayanya seru dan dari situ aku langsung tertarik buat gelutin olahraga taekwondo,” ujar Arya kepada reporter nysnmedia.com. Arya sapaan akrabnya, Siswa kelas 8 ini, sempat menerima tendangan keras ke arah hidungnya disaat latihan dan mengeluarkan darah. Namun, tendangan tersebut tak membuat Arya kapok. Justru, makin tertantang untuk terus berlatih dan berlatih. “Ini memang resiko yang aku terima, malah saat hidung aku berdarah, orangtua aku semakin mendukung untuk terus berlatih dan berprestasi di bidang bela diri taekwondo,” terangnya. Benar saja, berbagai prestasi sudah Arya raih diantaranya. – Juara 1 Banten Open – Juara 1 O2SN tingkat Kota Tangsel – Juara 2 Budi Luhur Cup Remaja kelahiran Jakarta, 29 Februari 2004 yang terbilang pendiam dan pemalu ini, sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaran Baraduta Cup dan Kejuaran di Solo kategori under 55kg. Namun, jika sudah berdiri di atas matras, sosok pendiam dan pemalu berubah menjadi sangar. (pah/adt)

Cabor Karate Tambah Raihan Emas Kontingen Lampung Pada POPNAS XIV 2017

Cabang Olahraga (Cabor) karate menambah jumlah medali yang di peroleh kontingen Lampung di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017 Semarang, Jawa Tengah. Pada partai final karate kumite 61 kg yang digelar Minggu (17/09/2017) di GOR Patriot Kodam IV Diponegoro, Semarang, Nur Halim Arlendi berhasil mempersembahkan medali emas. Di kutip dari kupastuntas.co, Pada babak final, Halim menaklukkan andalan DKI Jakarta, M Fareza dengan skor tipis, 2-1. Halim yang memang ditargetkan meraih medali emas tampil begitu superior sebelum menjejakkan kakinya dibabak final. “Saya senang dan bangga dengan hasil ini. Persiapan yang saya lakukan tidak sia-sia dan ini saya persembahkan untuk Lampung dan kedua orang tua saya,” kata Halim seusai penyerahan medali. Dengan demikian, medali emas diraih Nur Halim Arlendi, medali perak untuk M Fareza dan perunggu menjadi milik Alfian Adhi (Jawa Barat) dan Nova Ternater (Jawa Timur). “Alahamdulillah, halim mampu mempersembahkan medali emas buat Lampung. Pertandingan final berlangsung ketat, keduanya tidak ingin kecolongan angka. Namun Halim lebih agresif dan mampu mengatur ritme pertandingan,” ujar M Jose Rizal pelatih karate Lampung. Selain medali emas, cabang karate juga mempersembahkan satu medali perunggu dari nomor kata beregu putra. Medali emas beregu putra ini direbut Jawa Tengah, perak untuk Sulawesi Selatan. Di hari ketiga pertandingan karate Senin (18/09), Lampung masih menyisakan 4 karate dinomor perorangan. Keberhasilan tim karate disambut gembira oleh Kadispora Lampung, Hannibal. Menurut Hannibal, Halim memiliki mental juara selain teknik dan fisik yang mumpuni. Halim merupakan salah satu karateka unggulan Lampung yang dipersiapkan untuk menghadapi berbagai even nasional maupun internasional. “Halim adalah karateka yang memiliki teknik, fisik dan mental bertanding yang sangat baik. Semoga hasil yang diraih Halim mampu menambah motivasi untuk berprestasi lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Tampil Memukau Di Setiap Laganya, Putra Rebut Gelar Jawara Basketball Lintas Sekolah

putra-aji-basket

Putra Aji Asbrani lahir di Sukoharjo 12 Juli 1999, pemain bernomor punggung 8 yang menjadi kapten tim SMAN 22 Jakarta ini memiliki skill memukau dalam permainan basketball yang berlangsung di GOR Soemantri Kuningan, Jakarta (23/08). Ini merupakan ajang baru pertama kali Putra Aji ikut dalam kompetisi dbl Honda. Dengan segudang prestasi dan pengalaman yang di dapatkan sebelum ia ikut kompetisi DBL ini, sangat Wajar bila sang pelatih Thezar Rafirin mempercayai Ban kapten di lenganya. Berikut perolehan juara yang telah di raih oleh Putra Aji Asbrani melalui ajang lintas sekolah: 1. Juara 1 budut cup 2. Juara 1 penabur cup 3. Juara 1 Cijantung cup 4. Juara 1 26 cup 5. Juara 1 104 cup 6. Juara 1 Dos-q cup 7. Juara 1 5 cup 8. Juara 1 80 cup 9. Juara 2 Angkasa1 cup 10. Juara 2 50 cup 11. Juara 2 54 cup 12. Juara 2 8 cup 13. Juara 3 Univ STMT 14. Juara 3 36 cup 15. Juara 3 CC cup Di final kemarin (26/8), Putra Aji kembali sukses dengan membawa tim basketballnya SMAN 22 jakarta merebut piala di kompetisi honda DBL 2017. Selain itu Putra Aji Asbrani sangat berharap Setelah lulus SMA, dapat masuk universitas impiannya dan memajukan basket nasional. “Saya berharap setelah lulus, saya bisa masuk ke universitas yang saya impikan yang tim basketballnya maju, dan bisa punya harapan bermain di IBL,”ujar Putra. Tak sampai di situ saja, setelah usai DBL Jakarta ini ia terpilih masuk tim DKI Jakarta, mewakili kejuaraan nasional di surabaya. Putra juga menambahkan, cita – cita terbesarnya ingin membanggakan orang tua, dan menjadi pemain timnas basket. “Cita cita saya ingin menjadi pemain basket nasional dan membahagiakan orang tua dan orang terdekat saya,”tutup Putra. (mrd/adt)

Keluarga Besar Atlet basket, William Makin Tampil Lebih Percaya Diri

william-basket

Kapten tim basket putra dari SMAN 71 Jakarta, yang bernama lengkap Anthony William Lalisang atau yang akrab di panggil william merupakan salah satu atlet basket nasional yang berasal dari Klub pokeba Jakarta. Pemuda 16 tahun yang lahir di Jakarta 18 desember 2000 ini, mulai masuk kedunia basket sejak ia duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Anak dari bapak Yohanes dan ibu Karin Lalisang, William Mewarisi darah basket dari ibunya, Ibunya Karin Lalisang merupakan mantan atlet basket nasional. “Paman, kakek dan ibu saya seorang atlet, paman mantan atlet basket nasional, kakek mantan atlet tenis nasional sedangkan ibu mantan atlet basket juga,”ujar william. kemarin (26/8) di ajang Honda DBL West Java Series Jakarta, selain sukses membawa timnya menjadi runner up di ajang DBL series 2017, William juga berhasil menyabet nominasi kategori pemain terbaik di DBL Jakarta tahun ini. “Saya tidak menyangka, karena memang tidak ada target kesitu. Saya sama pelatih hanya ingin kasih yang terbaik dan menang setiap game. Karena bermain lepas ngga ada beban Tuhan kasih bonus juga ke saya selain masuk final mendapatkan gelar pemain terbaik,” lanjut william. Kejuaraan yang pernah di ikuti William dan berhasil membuahkan prestasi antara lain: 1. Kejurnas u14 2014 (emas) 2. Kejurnas u16 (emas) 3. Popwil 2016 (emas) 4. Asean school games 2017 (peringkat ke – 4 Runner up and first team dbl Jakarta series 2016) Terakhir, kemarin ia mendapatkan predikat pemain terbaik di DBL 2017, dengan torehan yang ia dapatkan sampai saat ini. Bukan tidak mungkin ia akan terus menciptakan prestasi yang lainya. Mungkin juga akan di boyong ke timnas senior basketball untuk mewakili Indonesia berlaga di tingkat internasional.(mrd/adt)

Belum Genap 2 Tahun Mendalami Olahraga Panahan, Alda Ayu Amirah Lubah Sukses Torehkan Prestasi

alda-panahan

Olahraga panahan termasuk olahraga ketangkasan pemain, olahraga panahan juga sering dianggap sebagai olahraga statis, namun atlet pemanah atau pemanah kompetitif benar-benar membutuhkan sejumlah besar kekuatan, ketahanan, dan fokus untuk tampil optimal. Atlet cilik Alda Ayu Amirah Lubah, yang lahir di Pamulang, pada tanggal 18 Juli 2006 ini merupakan atlet panahan berprestasi berdarah campuran Poso – Betawi. Dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara dari pasangan Agam Pamungkas yang tak lain adalah mantan ketua DKTS (Dewan Kesenian Tangerang Selatan) dan Irawati. Berikut kejuaraan nasional yang pernah di ikuti Ayu ini, antara lain: Tangsel Archery Championship Cup, 2016-2017 – (Silver Medalion) Porseni Siswa Tangsel, Mei 2016 – (Gold Medalion) SDIT Al Azkar Chup 1 dan 2 – ( Silver Medalion) Tangsel Open Tournament, BSD 12 Juni 2017 – ( Gold Medalion) Indonesia Memanah 2, TMII,15-18 Desember 2016 – (Silver Medalion) PORSIQU JSIT Indonesia 2017, Jakarta 1-5 Mei 2017 Panahan Beregu Putri – (Delapan Besar) Banten Archery Open Tournamen, Serang, 18 Maret 2017 – ( Gold Medalion) Alda Ayu Amirah Lubah mulai menekuni olahraga panahan sejak ia masih berusia 10 Tahun. Berasal dari Tangsel Archery Club (tempat olahraga panahan) di bawah besutan pelatih Dandy, Ayu sukses mempersembahkan banyak prestasi. Selain olahraga panahan, Siswi cantik duduk di kelas 6 Damascus, SDIT Al Azkar Pamulang, ternyata mempunyai hobi mendengarkan musik, ia juga suka dengan menggambar untuk mengisi waktu senggang,” tutupnya.(mrd/adt)

Tekuni Olahraga Finswimming, Angel Berikan Warna Lain Di Ajang Pecinta Olahraga Air

angel-finswimming

Perlu di ketahui bahwa banyak ragam dalam olahraga air, khususnya renang. Dan ternyata penggabungan dari dua olahraga air yang tujuan pencapaiannya adalah kecepatan diantara renang dan menyelam, finswimming Ini punya penggemar hingga Asia. Tidak seperti snorkeling, biasanya atlet finswimming bertanding renang di kolam renang biasa dengan mengenakan dua kaki katak. Dan ampuhnya peralatan penunjang itu sanggup membuat kecepatan mereka jauh lebih cepat dari perenang pada umumnya. Seperti yang sedang di tekuni oleh dara cantik yang memiliki nama lengkap Angela Patrisia Vanya, dirinya merupakan siswi di sekolah SMAN 6 Kota Bogor klas XII MIPA 7. Angel mengatakan kepada nysnmedia.com tidak pernah berhenti latihan di kolam renang. “Iya, hampir setiap hari latihan dikolam milakancana Kota Bogor, sejak Angel berusia usia 9 tahun, pada saat itu aku masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.”ujar pemudi yang akrab di sapa Angel. Angel juga memaparkan seputar prestasinya yang berhasil ia raih dalam menekuni olahraga finswimming ini. “Prestasi yang berhasil saya raih diantaranya, Juara 1 KU No. 50m Bifin,100m Bifin, 200m Bifin. Lalu pernah menjadi Juara 3 KU 400m Bifin, ada juga pernah meraih Juara 3 jarak 3000M senior putri finswimming no Laut Tingkat Nasional.”ungkap Angel yang juga menyukai traveling. Selain menekuni olahraga finswimming penyuka makanan yang berbau keju ataupun ikan ikanan, Angel juga aktif dalam ektrakulikuler paskibra. Angel sempat menceritakan via WA kepada nysnmedia.com seputar pengalaman lucu saat PON 2016 kemarin BTP ( basic training program) “Kan soalnya pas saat PON, itu mesti bener-bener 6 bulan latihan di Bandung, terus harus ninggalin sekolah ketinggalan pelajaran, ngga bisa main, ninggalin keluarga, latihan pagi sore. Yah mau gimana lagi kan memang sudah jadi kewajiban kalau masuk pelatda PON. Terus kalau yang di BTP paskib itu. Yah seru aja akan pengalaman gitu, Jadi acaranya itu tentang solidaritas, di tuntut wajib percaya diri untuk tampil berani berbicara di depan orang banyak. Jadi selama acara itu senior paskibnya galak galak gitu, jadi kitanya harus bener. Terus pas malemnya gitu kita di suruh jalan gitu di hutan ke pos-pos, terus di tes sejarah paskib, sejarah Kota Bogor, dan di ajarin gimana caranya merpertahakan sesuatu yang sudah di capai.”tambah Angel. Atlet binaan POSSI Bogor ini juga mengatakan bahwa jenis olahraga yang di tekuninya ini merupakan olahraga pilihannya untuk meraih prestasi. “Dengan menggunakan alat snorkel, fins, monofin saya mampu melesat 2 x lebih cepat dari renang pada umumnya, dan di POSSI itu ada diving, open water, dan saya memilih finswimming.”tutup Angel.(adt)

Menjadi Kapten Untuk Kali Pertama, Diah Sukses Membawa Timnya Lolos Ke Final DBL Jawa Barat

diah-basket-DBL

Menjadi seorang kapten bukan hanya sekedar ikatan ban hitam di lengan, tetapi di tuntut kepemimpinan dan penerapan starategy yang di siapkan oleh pelatih. Kapten tim sekolah menengah atas negeri 2 Bogor (smanda) Diah Putri AW yang memiliki kaos kebesaran dengan nomor punggung 6, menjelaskan kepada nysnmedia.com bahwa timnya siap untuk bertanding. “Untuk pertandingan kali ini kita sudah siap fisik mental maupun strategi mudah mudahan pertandingan kali ini lancar,”ujarnya. Dara pemilik nama panggilan akrab Diah ini juga menambahakan bahwa strategi yang di usung dalam laga final DBL Indonesia ini mereka lebih menekankan ke permainan defence. Motivasi berpengaruh dalam tim, ia menekankan agar tim yang di kawalnya selalu tampil maksimal. “Saya selalu memberikan arahan, kalau ada yang deg-degan saya kasih tau, yang salahpun juga di kasih tau, lalu di semangatin, sementara begitu lumayan manjur sih, gitu aja.” lanjut Diah. Ini kali pertama menjadi kapten tim basket dan sudah membawa timya melaju ke final DBL Indonesia Jawa Barat. Sudah tentu menjadi sebuah prestasi yang membanggakan.(mrd/adt)

Yuk Kenal Lebih Dekat Sosok Gadis Cantik Alivia Dan Tim Bola Basket Dari SMAN 6 Jakarta

Alavia saat berlaga di kompetisi DBL Indonesia

Mengenal sosok Alivia Meidia Namsta lahir di Jakarta 2 Mei 2000 (17), yang tak lain adalah siswi SMAN 6 Jakarta. Yang juga dipercaya untuk mengemban tugas menjadi kapten tim bola basket SMAN 6 Jakarta. Selain itu dirinya pernah membawa timnya bola basketnya menjuarai DBL 2015 di Jakarta dua tahun lalu yang di adakan di gor Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta. Dara manis ini mengatakan kepada nysnmedia.com, sebelumnya tim SMAN 6 juga pernah menjadi Juara Pertama di ajang serupa. “Pada DBL dua tahun lalu 2015, saya dan tim sudah pernah menjadi juara satu saat saya masih di kelas sepuluh,” ujar Alivia (23/8) di Gor Soemantri Kuningan, Jakarta. Alivia juga pernah ikut ikut dalam kompetisi JrBL, JrNBA, DBL, PON. Sedangkan beberapa prestasi yang berhasil di rebutnya di luar karirnya sebagai atlet basket sebagai berikut: 1. Runner up JrBL 2014 2. Juara 1 TTT dan relay PON sepatu roda 3. Juara 2 marathon italy sepatu roda. Alivia menambahkan bahwa jabatan kapten itu merupakan tugas yang tidak mudah. “Menjadi kapten bukan hal yang mudah, harus mampu melibat situasi pertandingan, mencari celah menyerang, dan mengingatkan tim untuk selalu dalam posisi penjagaan ketat.” tutup Alivia (mrd/adt)

SMAN 5 Menjadi Juara 1 Di Ajang Kompetisi DBL Honda 2017 Pada Kategori Putri Antar Sekolah Di Bogor

Tim Putri SMAN 5 Bogor saat memenangkan DBL Indonesia 2017 West Java-West Region di GOR Padjajaran Kota Bogor, Selasa (22/08/17)

Setelah peluit di tiupkan wasit dalam kompetisi DBL, 2 tim yang bertanding saling menggencarkan serangan. Baik itu dari SMAN 2 Bogor maupun dari SMAN 5 Bogor. Eforia penonton membuat pertandingan berjalan memanas, kedua tim putri saling menekan berusaha untuk memasukan bola ke dalam keranjang lawan. SMAN 5 sempat tertinggal lebih dahulu dan akhirnya Unggul dengan skor 48-27 untuk kemenangan SMAN 5 Bogor. Pada kesempatan itu pelatih tim Fivers Basketball dari SMAN 5 Hengky Kristian mengatakan kepada nysnmedia.com bahwa timnya tidak mempersiapkan latihan yang berlebih. “Iya, tim saya tidak mempersiapkan latihan yang berlebih, karena memang ada atau tidak ada pertandingan mereka tetap latihan. Hanya saja kali ini saya tekankan untuk perhatikan pertahanan (defense).” ujar Hengky, yang juga merupakan pengurus perbasi sebagai wakil ketua bidang prestasi Kota Bogor. Selain itu Hengky juga mengatakan kemenangan anak besutannya ini karena kerjasama yang baik di dalam tim. “Yang saya ajarkan di sekolah memang tidak sama yang di pertandingkan saat ini, misalnya tidak boleh merebut bola setelah memasukan bola ke dalam ring. Otomatis membiarkan lawan leluasa untuk mengoper bola dan menggencarkan serangan. Namun karena kerjasama yang baik, tim Fivers meraih kemenangan dengan kekompakannya.” tutup Hengky. (adt)

Gadis Periang Ini Rebut Juara 1 Freestyle Gold Ice Skating Competition Of Asia 2017

Chelsea-Ice-Skate

Berseluncur di atas susunan balok es memang menyenangkan, dari arena yang menarik, sepatu lancip, fashion yang indah menghiasi para gadis belia layaknya peri di sebuah kerajaan di zaman sekarang disebut Ice Skating. Chelsea Kumala merupakan siswi kelas 2, SMP Bina Bangsa International school, minat ice skatingnya sudah muncul semenjak 4 tahun, namun di perbolehkan oleh Eriska pada usia 6 tahun. “Iya, chelsea sudah minta ke saya sejak umur 4 tahun, tapi pas umur 6 tahun dia baru saya bolehkan untuk bermain ice skating, lalu coach Yuri dan Anwar dari sky rink taman anggrek Jakarta melihat ada potensi yang dimiliki oleh anak saya untuk menekuni di bidang ice skating.” tutur Eriska. Eriska yang tak lain adalah ibunda dari Chelsea Kumala juga mengatakan bahwa selain memiliki bakat di bidang ice skating, Chelsea juga memiliki minat hip hop dance. Tak tanggung-tanggung Eriska memberangkatkan Chelsea langsung les di Korea. “Chelsea sangat suka dengan hip hop yang lagi trend di negara Korea, saya memberikan ruang seluas luasnya untuk anak saya agar lakukan yang terbaik, asal jangan main-main menekuni keinginan, saya berharap kepandaian itu dapat berguna bagi diri Chelsea. Dan di Indonesia saya mempercayakan Chelsea berlatih di Indonesian dance theater di Senayan,” ujar Eriska Chelsea yang gemar dengan makanan Japanese food dan sup ini berhasil meraih juara 1 Freestyle Gold dari ajang skate asia 2017 yang pertama kali di gelar di Indonesia in mall Bintaro x change Tangerang Selatan.(adt)

Olahraga Karate Di Pilih Oleh Apan Anshori Sebagai Pegangan Untuk Melindungi Diri.

Apan-Karate

Akan selalu ada celah kecil untuk membuat manusia menjadi lupa akan hukum yang di buat, aksi nekad para penjahat, kurangnya waspada, dan rata-rata desakan ekonomi membuat sebagian orang akhirnya menempuh jalur instan untuk bertahan hidup. Dan kita sebagai pribadi manusia pada umumnya menganggap itu bagian seni kehidupan. Berbeda dengan yang di alami oleh Apan Anshori, Pelajar kelas XII di SMAN 3 Tangsel ini mengaku bahwa dulunya ia adalah anak yang cengeng. “Waktu SD, saya termasuk anak yang cengeng. Akhirnya diajak kakak saya untuk ikut karate supaya ada pegangan buat beladiri. Tapi setelah berlatih dan ternyata bisa dapat juara, akhirnya malah jadi tertarik sampai sekarang.” ujar Apan. Berikut sederet prestasi yang telah di rebut olah Apan, diantaranya : 1. Juara 1 O2SN Tangsel 2016 2. Juara 1 O2SN Tangsel 2017 3. Juara 1 O2SN tingkat Provinsi Banten 2017 4. Juara 3 Porkot 5. Juara 1 Darussalam Cup Banten dan sekitarnya Awalnya, dikatakan Apan bahwa sang ayah sempat melarangnya untuk menekuni olahraga karate. “Papa sempat melarang ikut olahraga karate karena karate menurut dia bagaikan melihat manusia diadu-adu. Tapi akhirnya papa mendukung karena saya bisa tunjukan prestasi saya dalam olahraga karate ini.” kata Apan. Pernah mengikuti salah satu kejurnas di luar kota bersama teman-teman seperjuangannya merupakan pengalaman yang berharga bagi Apan. “Ketika ikut kejurnas di Bali, kami berangkat menggunakan mobil. Walaupun perjalanannya jauh dan memakan waktu lama, namun kami semua bersenang-senang. Ditambah lagi banyak teman-teman yang memenangkan pertandingan di kejuaraan tersebut.” tuturnya. Apan memiliki impian ingin membuat orang tuanya bangga dengan caranya sendiri. Salah satunya ia ingin menjadi pengusaha seperti pelatih karatenya. “Saya ingin sekali jadi pengusaha seperti pelatih saya, Sensei Samuel. Beliau menjadi panutan saya selama ini. Beliau kuliah dengan biaya sendiri sampai bisa lulus S2 dan sekarang sudah menjadi pengusaha, namun tetap melatih karate.” ucap Apan. Selain itu pemuda ini mengungkapkan rasa terimakasih kepada orang-orang yang berhasil merubah hidupnya menjadi seorang juara. “Saya sangat berterima kasih kepada orang tua saya yang telah mendukung saya, kakak saya kak Fariz yang pertama kali mengajarkan saya karate. Beberapa pelatih saya, Sensei Samuel yang merupakan pelatih sekaligus orang tua angkat saya, Sensei Aji, pelatih saya di FORKI Tangsel dan Sensei Eric yang mengajar karate di sekolah. Mereka semua sangat berjasa dalam perjuangan saya meraih prestasi sampai saat ini.” tutup Apan.(crs/adt)

Dipercaya Dapat Menstimulasi Otak, Axel Berhasil Raih Juara 1 Olahraga Catur Dalam Kejurda Banten 2017

Alex-Catur

Olahraga otak yang satu ini sering di kaitkan dengan permainan strategy perang dengan cara korban mengorbankan, namun ternyata olahraga catur juga mengajarkan cara meminimalisasi pengorbanan dalam bertahan ataupun pada saat menyerang. Axel Stephen merupakan siswa SMAN 2 Tangsel kelas X, dirinya tak lain atlet catur yang tergabung dalam 2 club olahraga catur, yaitu BSD chess club dan Percasi Tangsel. Mengikuti olahraga catur sejak 6 tahun yang lalu membuat Axel sudah sangat berpengalaman dalam bidang olahraga catur tersebut. Terbukti dengan berbagai prestasi yang telah ia raih, diantaranya: 1. Juara 1 dalam Kejurda Banten 2016 2. Juara 1 dalam Kejurda Banten tahun 2017 3. Juara 1 dalam O2SN tingkat SMP 4. Juara 2 dalam O2SN tingkat SMP Ditanya mengapa tertarik dengan olahraga catur, Axel menjawab, “Saya tertarik dengan olahraga catur karena dapat menstimulasi, strategic is fun.” ujar Axel Sebagai manusia pada umumnya, remaja yang satu ini juga pernah merasakan kejenuhan dalam menekuni olahraga catur yang sangat menguras pikiran. “Terkadang saya merasa bosan dalam berlatih, namun keluarga saya sangat mendukung segala perjuangan saya sampai dapat berprestasi, terutama ayah saya yang sangat berperan dan selalu mendampingi saya.” ujar Axel. Axel juga mengatakan kepada NYSN, bahwa ia bercita-cita menjadi Sarjana Teknologi Pangan, dan tetap menjadikan olahraga catur sebagai hobbynya. Dan sedikit pesan dari Axel kepada pembaca NYSN jangan pernah menyerah walupun dalam keadaan kalah sekalipun. “Keep spirit, don’t give up even when get loser.” pesan Axel.(crs/adt)

Sering Keseleo Dalam Latihan Olahraga Tenis, Gadis Ini Menganggapnya Sudah Biasa

Balya-Tenis

Jika kita berbicara olahraga tenis lapangan, Indonesia tentu tidak ketinggalan dalam mengambil peran dalam kejuaraan turnamen dunia, namun jika nama Wimbledon yang di bahas, ini merupakan turnamen tenis paling tua dan paling bergengsi di dunia. Tidak mengherankan bila disebut sebagai salah satu dari empat turnamen paling bergengsi di dunia. Bahkan di antara beberapa pemain tenis dunia, mengatakan ini adalah turnamen yang paling diidamkan untuk menang. Kembali ke tanah air, gadis belia ini bernama Balya Mikaela Rahmah, yang tak lain merupakan siswi kelas X di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Balya juga mencintai olahraga tenis lapangan putri, dan layak menjadi atlet, karena ia telah menuai banyak prestasi dalam berbagai kejuaraan tenis lapangan. Balya mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya sudah menggeluti tenis semenjak duduk di bangku sekolah dasar. “Saya mulai ikut latihan tenis sekitar kelas 2 SD dan saat itu saya tergabung dalam club YBTA, Yayuk Basuki Tenis Academy.” kata Balya. Ia juga melanjutkan, bahwa ia mengikuti jejak sang kakak, Haekal Ramadhan yang sudah lebih dahulu menjadi atlet tenis dan juga sudah mempunyai banyak prestasi dalam bidang olahraga tersebut. “Awalnya cuma ikut kakak saya latihan, akhirnya penasaran dan setelah itu coba-coba, eh jadi berlanjut.” lanjutnya. Sudah banyak prestasi dalam olahraga tenis lapangan yang berhasil di koleksi Balya, beberapa diantaranya adalah: 1. Juara 1 dalam POPDA Pandeglang tahun 2016 2. Juara 1 dalam PORKOT Tangsel tahun 2016 3. Juara 3 dalam CBR Tenis Circuit tahun 2017 Balya mengakui, ia tidak pernah mengalami cidera serius selama menggeluti olahraga tenis, hanya sering keseleo yang menurutnya masih tergolong ringan. Di masa mendatang, Balya menuturkan bahwa ia ingin terus menjadi atlet tenis yang berprestasi, apalagi ditambah dengan pelatih serta keluarganya yang selalu mendukung dirinya untuk berjuang menjadi atlet tenis profesional. “Bosan berlatih tenis pernah beberapa kali saya rasakan, tetapi itu hal yang wajar. Cita-cita saya kedepan, saya ingin terus berlatih dan bisa berprestasi dalam bidang olahraga tenis lapangan.” tuturnya. Balya menutup percakapannya dengan NYSN seraya memberikan pesan untuk para siswa dan siswi yang sedang berjuang meraih prestasi dalam olahraga. “Untuk teman-teman yang sedang berjuang, terus berusaha, jangan pernah takut dan jangan pernah menyerah. Tetap semangat!” pesan remaja 15 tahun ini dengan semangat.(crs/adt)

Tak Butuh Waktu Lama Les Di SCUA, Remaja Ini Sabet Gelar Juara 1 Olahraga Catur Tingkat Nasional.

Akbar-Catur

Akbar Adiputra Irawan, atlet di bidang olahraga catur dan merupakan calon mahasiswa di Universitas Padjajaran. Pria yang lahir di Tangerang 28 November 1998 ini awalnya hanya diajarkan bermain olahraga catur oleh ayahnya, dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti les catur. “Tahun 2010, pertama kalinya saya bermain Saya ingin menjadi atlet yang bergelar Grand Master kedepannya dan tahun ini insha Allah akan bermain di POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) catur dan pada saat itu saya diajari ayah saya untuk melangkahkan buah catur, ketika saya sudah bisa melangkahkan buah catur. Setelah itu, saya meminta kepada ayah saya untuk mengikuti les dan latihan di SCUA, Sekolah Catur Utut Adianto.” tutur Akbar. Sekitar delapan bulan berlatih catur, Akbar dipercayakan mengikuti kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SD dan berhasil sampai ke runner up nasional beregu dan akhirnya mewakili daerah Banten. Tak butuh waktu lama, pemuda ini terus memperlihatkan bakatnya di SCUA, lalu Akbar di ajak untuk memperkuat PERCASI Tangsel. “Setelah dua bulan saya les di SCUA, saya diajak guru catur pertama saya untuk masuk di PERCASI Tangsel.” lanjutnya. Akbar mengakui, dirinya menyukai catur karena seperti sedang memecahkan suatu masalah yang berada di atas papan catur dan semakin susah untuk menemukan sebuah langkah yang paling tepat, semakin semangat bagi Akbar untuk berpikir lebih keras. Berikut beberapa prestasi yang telah diraih oleh Akbar, diantaranya adalah : 1. Juara 2 Nasional Beregu tingkat SD tahun 2010 2. Juara 1 Nasional tingkat SM tahun 2014 3. Juara junior Banten berturut-turut tahun 2010 sampai 2017, 4. Rank 4 asean di Malaysia tahun 2015 5. Juara 1 tingkat Nasional tahun 2016 “Keluarga saya selalu mendukung saya sesuai dengan kemauan saya, dan selalu mengarahkan saya ke jalan yang benar sebagaimana Orang tua memberi nasehat ke anaknya.” ujar Akbar. Akbar juga mengatakan bahwa ia masih ingat pengalaman lucunya saat awal bermain catur. “Dulu pada saat masih di bangku sekolah dasar, saya kalau bermain olahraga catur dalam satu pertandingan selalu bawa air minum dan jumlahnya bisa empat botol dalam satu permainan.” kata Akbar. Akbar menceritakan bahwa pada tahun 2013, ia sempat berhenti bermain catur selama 1 tahun karena tidak bisa menyeimbangkan antara profesinya sebagai seorang atlet dengan kewajibannya sebagai seorang siswa yakni bersekolah. Ditambah dirinya juga suka bermain game. Akhirnya Akbar memutuskan untuk lebih mementingkan sekolah terlebih dahulu dan fokus belajar menjelang UN tahun 2014. Akbar juga bersyukur karena memiliki orang-orang terdekat yang bisa menyemangatinya. “Orang tua saya, kakak saya dan teman-teman saya selalu menyemangati saya ketika saya kalah.” tuturnya. Akbar juga memberikan beberapa tips untuk bisa menjadi pemuda yang berprestasi. “Menjadi diri sendiri, kalo kalian ingin sukses tentu harus ada pengorbanan. Seperti bekerja dan berusaha lebih keras. Bahkan di malam ketika hari orang tidur terkadang bisa kita gunakan untuk latihan atau belajar pelajaran sekolah. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta restu kedua orang tua.” pesan Akbar. “Saya ingin menjadi atlet yang bergelar Grand Master kedepannya dan tahun ini insha Allah akan bermain di POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional).” tutupnya.(crs/adt)

Tertarik Moment Fighting Pada Taekwondo, Iwan Siap Menjadi Macan Arena

Iwan-Taekwondo

Kombinasi serangan antara tangan dan kaki serta pengenalan dasar tentang istilah poomsae, kyukpa dan kyoruki ini hanya ada di olahraga bela diri taekwondo. Iwan Cahyono, yang tak lain merupakan pelajar kelas 9 di SMP PGRI 1 Ciputat, sangat menyukai olahraga jenis bela diri Taekwondo. Awalnya Iwan hanya bertujuan untuk ikut ekskul dan melatih tubuh agar lebih kuat, namun lama kelamaan Iwan tertarik dan makin mencintai taekwondo. Tak butuh waktu lama, dalam kurun waktu 3-4 bulan, Iwan telah menguasai olahraga taekwondo tersebut. “Aku suka bela diri, terus taekwondo juga keren karena jarang pakai tangan dan juga pas latihannya enak, seru.”ujar Iwan. Iwan juga menceritakan ketertarikannya pada dunia taekwondo dan telah menggelutinya sejak tahun 2015, pemanasan untuk memulai taekwondo sama seperti pemanasan pada latihan beladiri lainnya, diantaranya peregangan tangan, push up, sit up, lari, mengatur kuda kuda dan sebagainya. Pelajar yang sangat menyukai bagian fighting pada taekwondo ini sangat bersemangat untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pelatih taekwondo. Semangat Iwan sangat tinggi untuk menjadi atlet taekwondo profesional. Berbagai kejuaraan yang di gelar selalu diikuti olehnya. Dan Yang paling berkesan baginya ketika ia mendapatkan peringkat 2 dalam Kejuaraan di kota Tangsel. “Kalau seandainya selalu di ikut sertakan terus dalam kompetisi, saya akan manfaatkan peluang itu untuk menjadi yang terbaik, saya sangat berkeinginan untuk menjadi atlet taekwondo profesional. Dan setelahnya saya ingin menjadi pelatih untuk era selanjutnya.” tutup Iwan.(crs/adt)

Pernah Kehabisan Nafas Di Atas Ring Saat Olahraga Tinju, Gadis Ini Bangkit Lagi Untuk Wujudkan Impiannya Menjadi Polwan

kiki-tinju

Bertarung di atas ring, olahraga tinju di yakini sudah ada pada masa yunani kuno tahun 688 SM, dan ternyata di afganistan tinju itu biasa di geluti oleh kaum hawa. Di Indonesia gadis belia yang bernama panjang Kiki Anjelina Tarigan ini merupakan siswi kelas 9 di SMPN 1 Tangsel, minatnya terhadap tinju bisa dikatakan adalah atlet baru. Meskipun baru, Kiki sudah menuai berbagai prestasi dalam bidang olahraga ekstrim tersebut. Menurut Kiki tinju wanita itu unik. “Saya berlatih tinju mulai bulan Febuari tahun 2016 ketika duduk di kelas 7. Sekarang tergabung dalam club Benteng Boxing Camp. Menurut saya tinju itu unik, tidak hanya laki laki yang bisa bermain tinju dan saya terinspirasi dari para petinju wanita lainya yang salah satunya juga saya idolakan, Ronda Rousey dan Amanda Nunes.” ujar Kiki. Kiki menambahkan bahwa ada peningkatan di dalam dirinya yang ia rasakan setelah berkecimpung dalam olahraga tinju. “Lewat tinju, saya bisa menambah keberanian, wawasan dan berbagai prestasi.” lanjutnya. Dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, beberapa prestasi yang telah diraih Kiki antara lain: 1. Juara 1 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VII tingkat Provinsi Banten tahun 2016 2. Juara 1 Kejuaraan Daerah Tinju Amatir tahun 2016 3. Juara 1 Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Tangsel tahun 2016 4. Juara 1 Kejuaraan Daerah tahun 2017 Kiki menceritakan kepada NYSN, awalnya ketika berlatih tinju sang mama tidak mengizinkan, karena pandangan mamanya, olahraga tinju cukup beresiko. “Mama sempat tidak mengizinkan karena khawatir dengan jenis olahraganya, tetapi papa dan kakak saya mendukung dan menyetujuinya. Pada akhirnya mama saya menyetujui karena melihat bakat yang saya miliki dalam olahraga tinju.” kata Kiki. Sempat mengalami kendala ketika sedang menjalani pertandingan, membuat Kiki lebih fokus untuk meningkatkan kemampuannya. “Waktu saya sedang mengikuti kejuaraan tinju di padenglang, saya sempat mengalami kehabisan nafas di atas ring. Karena saat itu fisik saya juga sedang tidak stabil. Dari situ saya mulai berpikir untuk mencoba dan meningkatkan fisik saya agar dapat lebih baik lagi.” tutur remaja kelahiran Jakarta, 4 Maret 2003 tersebut. Siswi yang mengakui bahwa olahraga tinju tidak membosankan baginya ini, juga mengatakan bahwa keluarga, pelatih serta para sahabatnya sangat berpengaruh dalam prestasi-prestasi yang telah didapatkannya. Kiki mengatakan, bahwa ia mempunyai cita-cita ingin menjadi polwan sekaligus pelatih tinju. “Saya bercita-cita menjadi Polwan dan pelatih tinju. Yang penting terus berjuang, jangan pernah berhenti mencoba. Dalam setiap keberhasilan pasti ada kegagalan, dan kegagalan akan mengantarkan kita menuju kesuksesan.” tutupnya.(crs/adt)