Sebuah hal yang lumrah bisa terjadi dalam pertandingan, ketika tuan rumah gagal mempertahankan gelar sebagai pemenang dari ajang yang kebetulan di gagas oleh Unipapua sendiri di acara Football For Peace 2017.(21/5)
Peraturan bebas bertema perdamaian ini lebih di dedikasikan untuk tidak mencari pemenang dalam kompetisi, tetapi mencari celah bahwa olahraga di percaya mampu melahirkan jiwa yang sehat.
Dari permainan standart soccer 2017 yang berlangsung di Gor mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan jakarta, para pemain yang berpondasikan 7 orang/tim termasuk kiper memakai free of rule dan sama sekali tidak ada kartu kuning dan merah.
Sehingga pemain lebih leluasa untuk berganti pemain di lapangan secara bergantian kapanpun pemain itu siap, sampai dengan di perbolehkan pemain cabutan dari manapun.
Kalah atas rivalnya Jakarta 69 Fans Club dengan skor 5-3 membuat Unipapua lebih bisa memaknai kekalahan adalah kemenangan yang tertunda.
Seperti yang di ungkapkan oleh pemain berkulit hitam, gelandang tengah yang memperkuat barisan Tim A Unipapua
Goegre paraibabo (21) kepada NYSN, bahwa dirinya sangat senang bermain dan bertemu teman teman baru dari seluruh negeri maupun luar negeri.
“Sesuai dengan tema Football For Peace saya sangat senang bertemu dengan kawan kawan baru dari seluruh pelosok negeri, kami bermain tidak mencari menang tetapi mencari saudara yang juga mempunyai misi menebarkan kedamaian.” Kata George
Maka dengan hasil demikian Tim A Unipapua di pastikan gagal melaju ke final.(adt)