Berikut Schedule Coaching Clinic Sepakbola Sosial, Ritual Tahunan Ini Pimpin Langsung Oleh Pelatih Amerika

jadwal-uni-papua

Coaching clinic yang rutin di adakan oleh Uni papua FC mendapatkan respon positive dari pelatih luar negeri. Unipapua yang tak lain di gagas oleh Harry Widjaja, CEO Uni Papua Indonesia FC/IDGEN, masih konsisten menebarkan rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa dengan sepakbola. Agenda rutin Unipapua kali ini di bantu oleh pelatih dari CAC Emily Kruger yang datang dari Amerika Serikat dan juga Tejas dari India, serta Frans Paraibabo yang tak lain merupakan pelatih berlisensi di PSSI yang memimpin langsung program ini melalui kerjasama dalam bidang sosial. Rencananya selama di Bali, materi yang diajarkan di antaranya adalah: 1. Circle of Friends 2. Mingle-Mingle 3. Marta for Conflict Resolution 4. Messi For Healthy and Awareness 5. Gaza Support System 6. Stamford Bridge, dan 7. Games For Children Dan setelah dari Bali, program Coaching Clinic CAC Uni Papua FC ini akan berlanjut di Kupang dan Belu, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan untuk kegiatan di NTT telah bekerjasama dengan SSB Bintang Timur, yang didirikan oleh Ketua Komisi V DPR sekaligus Tokoh Masyarakat NTT dan Pengurus PSSI yang sangat cinta akan olahraga sepakbola, yaitu Fary Francis. Perkiraan, moment Coaching Clinic di NTT akan diselengarakan pada tanggal 18 – 22 September 2017. Menurut rilis yang di terima nysnmedia.com, kegiatan ini sekaligus menjadi penjajakan program sepakbola perbatasan IDGEN dengan BNPP yang telah mengadakan MOU pada 12 Juli 2017 lalu, antara Ketua BNPP Tjahjo Kumolo dengan CEO dan Pendiri Uni Papua FC, Harry Widjaja. Coaching Clinic CAC juga akan berlanjut di pulau Cenderawasih, tepatnya di Kepala Burung akan melibatkan para praktisi sepakbola sosial Uni Papua FC Sorong. Para guru-guru olahraga, pelatih Uni Papua dari Sorong dan Sorong Selatan serta Maybrat akan bergabung selama 5 hari untuk mengikuti program CAC ini. Coaching Clinic di Sorong, Papua Barat akan diadakan pada tanggal 25 – 29 September 2017 mendatang.     Sementara itu kegiatan Coaching Clinic Uni Papua Indonesia FC dengan CAC akan ditutup di Aceh, oleh Uni Papua FC Kuta Gle Aceh yang dikomandani oleh Fauzany. Dalam agendanya di Aceh, penyelenggaraan Coaching Clinic ini akan didukung oleh Pemerintah Kota Aceh, dan melibatkan Walikota Aceh H. Aminullah Usman SE membuka kegiatan ini, serta didukung oleh Asprov PSSI Aceh, Dispora Aceh, dan mitra-mitra kerja Uni Papua Aceh. Coaching Clinic akan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa Aceh, pada tanggal 2-5 Oktober 2017, akan dihadiri juga oleh Pelatih PPLP dari Jawa Tengah Andreas Kristianto dan peninjau program sepakbola sosial dari Perancis.(red)

Uni Papua FC Jalin Kerjasama dengan Coaches Across Continents

uni-papua

Dalam menjaga konsistensi dan program berkelanjutan komunitas sepakbola sosial Indonesia Uni Papua Indonesia, yang berada dibawah payung organisasi IDGEN mengadakan ritual tahunan yang ke-5 kalinya sejak tahun 2012. Secara rutin moment ini menjadi agenda tahunan yang bernama Coaching Clinic untuk Para Pelatih Sepakbola Sosial bersama Organisasi Dunia, Coaches Across Continents (CAC). CAC adalah NGO dari Amerika Serikat untuk pelatihan pelatih sepakbola sosial, organisasi ini didirikan oleh Nick Gates, yang tak lain merupakan mantan Pemain Liga Inggris, CAC saat ini adalah Organisasi yang terbesar di dunia dan menjalankan programnya lebih dari 50 Negara. Tujuan Uni Papua dan CAC pada pelatihan ini diantaranya untuk memperlengkap para insan pelatih sepakbola secara sosial, dan juga untuk memperdalam materi-materi baru yang berhubungan dengan kehidupan sosial anak-anak untuk dapat memahami tentang masalah-masalah sosial yang berkembang dan diajarkan melalui permainan sepakbola. Rabu,13 September 2017. Menurut rilis yang di terima oleh nysnmedia.com, pada opening ceremoni pertama diadakan pada hari senin kemarin 11 September 2017, hingga sampai dengan 15 September 2017 mendatang di Denpasar Bali. Coaching Clinic itu diikuti oleh para pelatih Uni Papua FC Bali yang berasal dari penjuru Denpasar dan sekitarnya, ada juga pelatih Uni Papua cabang Surabaya, Probolinggo, Blitar, hingga pelatih asal Afrika Selatan, Perancis yang bergabung, serta dari organisasi mitra Uni Papua FC yang tersebar di Bali.(red)

Dukung Kesertaraan Gender, Football For Peace 2017 Tampilkan Tim Campuran

Tokoh putri yang tergabung dalam tim JKT69, (Dari Kiri, Erica, Thalia & Adinda), 21/05/17. (NYSN Media)

Berlaga dalam sepak bola adalah sebuah tantangan bagi kaum hawa, terlebih harus menyiapkan fisik yang baik serta istirahat yang cukup. Dari pantauan NYSN di lapangan ternyata ada dari satu Tim yang berisikan wanita yang bercampur dengan laki-laki dalam kompetisi. Tidak hanya 1 orang, tetapi 4 orang yang tergabung dalam komunitas JKT 69. Diantara tim JKT 69 yang di koordinatori oleh Oka, 4 gadis belia diantaranya Thalia, adinda, erika dan musdalifah. Keikut sertaan sosok perempuan bisa di indikasikan bahwa Football For Peace 2017 bukan sebuah tournamen biasa, yang sekedar mencari pemenang, tetapi lebih mengedepankan syarat dengan perdamaian. Di belakang sucsesi acara Football For peace 2017 juga menyimpan sosok kuat seorang ibu sederhana bernama Hirma Amilia Sjarif (43) yang selalu sigap dalam semua tugas kepanitiaan. Hirma yang mengabdikan dirinya menjadi bagian dari keluarga besar Unipapua terus terpanggil melakukan aksi sosial tanpa henti, perempuan dengan tenaga ektra ini terlihat tak pernah memiliki rasa lelah, lemah apalagi mengeluh. Hingga akhir acara kita dapat bercermin bahwa takkan ada acara yang lebih sucses tanpa campur tangan wanita. (adt)

Canangkan Reformasi Sepak Bola Lewat Unipapua, Harry Widjaja Ajak Semua Lapisan Bergabung

Harry Widjaja, CEO Uni papua, bersama tim Uni Papua dalam acara Football For Peace, Sabtu 20/0517. (NYSN Media)

Setelah sucses menggelar sepak bola yang bertema Football For Peace 2017, pejabat eksekutif tertinggi atau dengan kata lain di sebut CEO (Chief Executive Officer) Harry Widjaja kembali canangkan ide reformasi sepak bola dan aksi pendampingan mental kepada korban bencana alam (counseling). Di Gor Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Harry menjelaskan bahwa spirit NGO Unipapua binaannya akan terus melakukan reformasi dalam sepak bola. “Maksud yang di usung Unipapua murni merupakan aksi sosial, yang pertama adalah untuk membangkitkan gairah sepak bola dalam negeri dan tebarkan salam perdamaian di dalam, lalu saat ini sepak bola indonesia dalam momentum reformasi, dan wujud aksi ini adalah ingin memperkaya agar pertandingan sepak bola lebih kreative.” Pungkas Harry Harry menambahkan bahwa setelah mendapatkan dukungan dari kementerian luar negeri, maka event football for peace 2017 terlaksana dengan baik. “Iya, setelah kami berkomunikasi dengan kementerian luar negeri guna mendapatkan rekom kerjasama, maka alhasil 30 negara menyambut baik gerakan sosial ini. Dan akhirnya moment yang baru pertama kali di dunia ini terlaksana dengan baik, pertandingan sepak bola damai sekaligus mempromosikan Indonesia.” Tambah Harry kepada NYSN (20/5) Lebih lanjut Harry menambahkan mengenai banyaknya dukungan yang berpartisipasi dari berbagai rekanan dalam memeriahkan football for peace 2017, semata mata mereka mempunyai kesamaan pandangan, dan NGO besutannya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin berjuang bersama menyebarkan olahraga damai. “Kami sepakat bahwa sepak bola hanya di jadikan pintu masuk dalam membangun karakter anak-anak muda. Karena tidak semua anak-anak binaan Unipapua menjadi pemain bola. Kita hanya menampung dan mencoba menanamkan jiwa yang sehat, tidak mudah terprovokasi dan tidak benar bahwa sepak bola itu rusuh.” Kata Harry Selanjutnya Harry juga mengatakan kepada NYSN, bahwa akan menggelar moment yang sama khusus untuk daerah pinggiran perbatasan. “Selain akan menggelar acara serupa di seluruh wilayah perbatasan, kami juga akan menggelar aksi sosial berikutnya sebagai wujud soledaritas untuk membangkitkan semangat kepada anak anak yang khusus menjadi korban bencana alam.” Tutup Harry (adt/iha)

Demian Bersyukur Dapat Kesempatan Latihan Keliling Dunia

Demian saat berlaga di acara Football For Peace, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Bakat adalah anugerah yang di berikan oleh sang pencipta, jika tidak di asah niscaya tidak akan menjadi bekal untuk kehidupan mendatang. Begitu paparan remaja asal papua Demianus Hoay (22), kepada NYSN di lapangan Gor soccer Sudirman, kuningan, jakarta (20/5) Demanius Hoay yang akrab dengan sapaan Demi ini mengatakan kepada NYSN bahwa mengawali dan menekuni dunia olah raga sepak bola semenjak menginjak usia16 tahun. “Iya, saya mengawali kecintaan saya di dunia olahraga semenjak umur 16 tahun, dan sampai saat ini saya akan terus menekuninya.” Ujar Demi Club pertama yang di singgahinya adalah PS Mitra Sorong Papua, kemudian pindah ke club Uni Papua di saat umur 19 sampai sekarang. Demi juga mengatakan bahwa dirinya pernah di latih di malaysia, korea, dan juga Finlandia mewakili Tim B Unipapua. “Berkat kegigihan yang saya tekuni, akhirnya saya di berikan kesempatan mengunjungi 3 Negara besar untuk berlatih. Diantaranya Malaysia, Korea dan Finlandia.” Kata Demi yang juga doyan dengan kuliner khas Cirebon Tahu gejrot. Lebih lanjut pria yang mengidolakan Boas Salosa ini memaparkan bahwa bakat yang di miliki sudah ada semenjak masih anak anak. Selain itu Demi juga mempunyai hobi membaca buku, dan sesekali Demi berpesan bahwa kita harus bisa memotivasi diri sendiri, dan kerja keras. “Kita harus bisa memotivasi diri sendiri, lalu bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, lalu di dorong dengan kerja keras untuk mewujudkannya.” Tutup Demi. (bam/adt)

Unik, Wasit hanya Siapkan Kartu Putih di Pertandingan Sepak Bola.

Sepakbola uni papua

Setidaknya masih ada harapan bagi generasi penerus bangsa untuk berkarya dalam olahraga di tengah situasi pasang surut ekonomi yang melanda di kalangan masyarakat bawah. Pengurus NGO Uni Papua Cabang Jakarta Yana Efendi mengatakan kepada NYSN, bahwa dirinya dan tim sedang menjaring minat anak bangsa yang tinggal di Rumah Susun. “Minat anak-anak yang berdomisili di rusun flamboyan hingga saat ini jumlahnya mencapai 80 murid binaan Uni Papua Cabang Jakarta yang di targetkan dari CEO Uni Papua pusat Harry Widjaja mencapai 200 anak, makanya untuk pengembangan kita siapkan 2 orang pelatih lokal khusus untuk rusun flamboyan.” Terang Yana Yana juga memaparkan bahwa keunikan tersendiri yang di lakukan Uni Papua adalah tidak mengenal kartu merah ataupun kartu kuning dalam pertandingan. Dan juga kepengurusan Uni Papua di wilayah Jakarta hampir semuanya terbentuk khususnya di wilayah yang notabene dari golongan masyarakat ekonomi lemah. “Yang kami suka di Uni Papua adalah semua pemain bola di kenalkan aturan main yang berbeda, yaitu tanpa kartu merah dan kuning. Tetapi kartu Putih tanda perdamaian. Kepengurusan Uni Papua merambah ke Pulau panggang, Pramuka, Pulau Karya di Kepulauan Seribu. Disana setiap 2 minggu sekali latihan sepak bola dari Uni Papua dan anak anak di latih rata-rata sampai 3 hari atau 4 hari berturut-turut.” Tambah Yana Sedangkan di rusun Flamboyan sendiri menggalakan latihan seminggu dua kali pagi dan sore gunakan fasilitas lapangan futsal yang tersedia di rusun flamboyan. Yana memaparkan sejarah perjuangan Uni Papua di lapangan Pertamina, Simprug. “Awalnya hanya 10 orang tapi seperti yang kita lihat saat ini sudah sampai 80 berarti kan cukup pesat, yang namanya di rumah susun biasanya sangat Komplek ada berbagai macam suku dan ada pendatang yang dari mana-mana kadang kala bahasa daerah masih terbawa dengan sepak bola.” Sambung Yana Lebih lanjut Yana mengatakan bahwa ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap Sabtu pagi namun berhubung ini akan ada coaching Clinic di lapangan Simprug Pertamina untuk yang dewasanya ini nanti ada sparing sama dari kedutaan besar China. Latihan ini di dedikasikan untuk mengikuti pertandingan persahabatan antar 22 negara yang tergabung dalam sepak bola perdamaian yang nanti akan di lakukan di indonesia. Bukan hanya untuk pemain bolanya saja tetapi juga beserta pelatihan bagaimana menjadi anak gawang yang cekatan. Pemuda kelahiran Tasikmalaya ini merasa tertantang untuk melakukan yang terbaik bagi negara, dan optimis sepak bola akan selalu menyebarkan kedamaian. “Kebetulan saya suka dengan anak-anak, dari anak-anak awalnya cuma satu dua orang yang bagus, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk anak yang lain juga bisa berpeluang untuk menjadi pemain yang bagus seperti pertandingan perdamaian.” Tutup Yana (adt).

Uni Papua: Bangkitnya Gerakan Olahraga Sepak Bola Sebagai Simbol Sportifitas

Moresby, satu relawan Uni Papua saat diminta keterangan oleh NYSN

The International Indonesia Generation Foundation, atau NGO/ Non Governmental Organizations uni papua. Membawa misi penting menyebarkan perdamaian dalam kegiatan olahraga bola. Berdiri pada tahun 2010 yang di pimpin oleh tokoh muda Harry Wijaya uni papua membawa olahraga bola di kombinasikan kegiatan sosial, seperti yang di paparkan oleh salah satu relawan Uni Papua, Moresby yang menyatakan bahwa di tengah konflik iklim perpolitikan masih terus berupaya untuk menggali minat anak bangsa dalam olah raga. Program yang dilakukan oleh Uni Papua adalah membangun kehidupan sosial anak-anak dari usia 6 – 21 tahun, membina mereka dalam wadah Sekolah Sepak Bola usia dini. “Kami terus bergerak di tengah ketidak stabilan kondisi politik papua dan beberapa kota besar lainnya di indonesia pada saat itu dengan mengusung olah raga Sepak Bola sebagai icon perdamaian.” Terang Moresby Moresby juga menambahkan bahwa dengan gerakan olahraga perlahan mendapatkan tempat di hati peminatnya dengan totalitas sportifitas. “Di bawah kepemimpinan CEO Uni Papua bapak Harry Wijaya, 50 Relawan Uni Papua tersebar hingga pelosok Indonesia, tidak hanya itu cabang cabang di luar negeri juga sudah tersebar gerakan sportifitas di negara negara besar.” Ujar Moresby Dan resminya Uni Papua FC / Football Community didirikan berdasarkan Akta Notaris No 10 tertanggal 8 November 2013 Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M, sebagai Organisasi Sosial dan Non Government Organisation dengan kategori Social Sport Development. (adt)

Agung, Seorang Anak Penjual Bantal yang Mewujudkan Cita-Cita Melalui Sepakbola

Pasti semua orang mempunyai impian besar, dan banyak pula orang yang putus asa untuk menggapai keinginan mereka, tentunya menggapai harapan dapat di wujudkan melalui do’a dan juga niat yang bersungguh-sunguh. Agung Patara, Anak penjual bantal, kasur dan guling yang sering kita gunakan untuk menemani tidur, berangkat dari Medan yang berjuang keras untuk wujudkan cita citanya menjadi pemain sepakbola. Pengurus Unipapua DKI Jakarta yang akrab di sapa Bunda Hirma menjelaskan kepada NYSN melalui Hp selulernya bahwa Agung merupakan salah satu pilot project managemen Unipapua. “Ya, Agung Ini adalah salah satu pilot project management talent Unipapua ID GEN yang akan kami buktikan pada dunia, begitu banyak pengorbanannya sampai saat cidera dan bisa aktif kembali.” Tutur Hirma. Hirma juga menambahkan bahwa Agung Patara mempunyai skill yang amat complex dan berhasil lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 2017 (SNMPTN).(26/5) “Selain cepat memahami permainan olahraga sepak bola, Agung juga menguasai ilmu umum, dan buktinya dia berhasil lulus SNMPTN 2017 dengan nilai yang bagus, dan berhasil masuk perguruan tinggi negeri universitas negeri Jakarta.” Tambah Hirma. Agung Patara merupakan binaan Unipapua yang memiliki segudang Prestasi diantaranya, pernah menjadi juara 1 Yamaha Cup 2011 wilayah medan U 13, di tahun yang sama juga menjadi juara 3 Asean Cup Thailand U 13. Sedangkan di tahun 2012 Tim Agung mendapkan gelar juara 3 Aqua DNC wilayah Medan, lalu di tahun 2013 berhasil menjadi juara 1 Trofeo U 16 di Jakarta Timur, juara 1 Trofeo Ragunan U 16. Pada tahun 2014 kembali mendapatkan menjadi juara 1 POPDA Kabupaten Bekasi, sekaligus menjadi 5 besar Borneo Cup Malaysia U 14. Di susul pada tahun 2015 menjadi juara 3 Haornas Kota Bekasi U 15. Kemudian timnya masuk peringkat 8 besar MIC Cup di Spanyol U 15. Lalu pada tahun berikutnya 2016 Tim Agung juga meraih Prestasi yang gemilang menjadi juara 1 antar pelajar wijayakrama Cup, juara 2 antar pelajar tingkat Kodim U 16. lalu di teruskan mendapat peringkat 3 liga superball U 16, juara 2 se provinsi DKI Jakarta U 17. Bahkan dirinya sempat di nobatkan menjadi 10 pemain terbaik United training, dan menjadi perwakilan Indonesia di Allianz junior football camp U 16 pada tahun 2016.(adt)

Football For Peace : Acara Sepakbola Internasional Pertama Kali di Indonesia

Piala Football for Peace

Jakarta – Football for Peace sebuah acara yang bertemakan sepak bola sosial Internasional pertama kalinya akan diadakan di Indonesia pada tanggal 20-21 Mei 2017, tepatnya di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta. Dengan bantuan dari Kementerian Luar Negeri, Football for peace ini diadakan dalam rangka pertandingan persahabatan antar 30 negara yang akan berlaga untuk mempromosikan dan menggalang dana demi misi perdamaian dan kemanusiaan melalui sepak bola. Salah satu hal yang unik dari pertandingan ini adalah, semua peserta yang berpartisipasi akan mendapatkan medali, baik dari pihak yang menang ataupun pihak yang kalah. Ini adalah suatu simbolik atau tanda terimakasih atas partisipasi para peserta dari berbagai negara yang telah membantu mempromosikan misi sepakbola sosial tersebut. “Football for Peace ini bertajuk persahabatan, sehingga tujuan acara ini bukannya menentukan yang mana yang terbaik dan bukan, tetapi demi mempererat persahabatan dan rasa fun diantara negara sahabat, sehingga semua peserta akan mendapatkan medali, dan Piala hanya diperuntukkan untuk pemenang” ujar Andi Hartono selaku Operation Manager Uni Papua FC. Football for Peace ini diselenggarakan oleh ID Gen (International Indonesia Generation Foundation) salah satu NGO / Non Govermental Organization yang juga mengepalai Uni Papua FC, yang berfokus untuk pendidikan dan pengembangan karakter masyarakan Indonesia melalui sepak bola sebagai wadahnya. Selain itu ID Gen juga berfokus untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis pada pengembangan karakter anak-anak dan para pemuda di Indonesia. Selain diikuti oleh 30 negara, JKT 69 sebuah tim sepakbola yang beranggotakan para selebritis tanah air seperti Ficky Notonegoro, Riko Ceper, Judika, Delon Idol, Roky Putiray, Darius Sinatria, dan Ibnu Jamil akan turut meramaikan acara yang bertajuk kedamaian tersebut di akhir pekan nanti. Bagi Anda yang berminat untuk menghadiri acara tersebut dapat menghubungi Fuad (0813 8656 3286), Wondo (0813 1129 6939) atau Andi (0823 1234 7890) atau dapat langsung menuju ke GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta pada tanggal 20-21 Mei 2017 nanti. Untuk bisa mengikuti acara ini Anda akan diminta untuk berdonasi seikhlasnya untuk mendapatkan tiket masuk sekaligus wristband football for peace. (iha)  

Keluar Sebagai Pemenang, Brigade Beringin Jemput Piala

Tim Brigade Beringin berfoto bersama saat menerima piala bergulir Football for Peace 2017, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Final piala Football For Peace, tim Uncle berhadapan dengan 7 punggawa tim Berigade Beringin. Tim asuhan Andri dan Iqbal bertemu rival terberat berseragam kuning dalam kompetisi damai besutan Henkur kurniawan dan Avner. Dalam pertandingan tersebut Uncle terlihat kurang dapat mengimbangi serangan yang di lancarkan bertubi tubi oleh Brigade. Terbukti dalam waktu yang baru berjalan 5 menit tim berseragam merah ini mengalami kebobolan atas tendangan jarak dekat bernomor pungggung 09 M. Kholik Firmansyah. Kemudian diakhir babak pertama, gol kembali terjadi atas tendangan jarak jauh yang tercipta dari yadison lambe. Hingga babak kedua Uncle benar-benar di buat tak berdaya menahan serangan demi serangan, dan gol ketiga kembali tercipta oleh pemain depan Brigade Andro Levandy dengan nomor punggung 14, dan skor 5-0 untuk kemenangan Brigade Beringin di tutup oleh Hilman. Dengan demikian Tim Brigade Beringin akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara 1 Kompetisi Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua community.   Mayjen TNI ( Purnawirawan ) Albert Inkiriwang, di berikan kesempatan untuk menyerahkan kepada pemenang, lalu Al Busyra Basnur yang tak lain adalah Direktur diplomasi publik kementerian luar negeri turut ambil bagian, Taher Hamed Wakil kedutaan besar Palestina, dan juga Elias Ginting yang mewakili Patron Unipapua. (bgs/adt)

Hasil Sementara Tournamen Football For Peace 2017

JKT69 saat melawan STEI pada pertanding persahabatan football for peace, sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Masuk ke semi final Tim A Unipapua kembali melenggang melawan Jakarta 69 FC hari ini di lapangan Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta (21/5) Tidak seperti biasanya, pintu utama Stadion di tutup dan di fungsikan hanya untuk tamu VIP. Selanjutnya dari pantauan NYSN hasil sementara pertandingan damai sebagai berikut, setelah berhasil menyingkirkan rival sebelumnya yaitu tim Arab league Tim B, kini Uncle FC segera di sambut oleh Jakarta 69 Senior. Sedangkan Jakarta 69 Fans akan bertemu dengan tuan rumah Tim A Unipapua, lalu Brigade Beringin berhasil melesat dan akan berhadapan dengan Jakarta 69 Fans Club. Lain dengan yang di alami oleh Timor Leste FC, setelah dewi fortuna berpihak dan mendapatkan Bye tanpa lawan, tim yang satu satunya mewakili dari negara luar akan di jamu oleh Sunros B siang ini. Sementara itu Saudi Arabia, North Korea, China, dan Iran belum berhasil masuk ke semi final (adt/bgs)

Esok, Tim For Peace 11-11 Dibentuk Oleh Panitia Sebagai Lambang Perdamaian

Brigade Beringin dan Perwakilan dari Amerika Latin saat hendak bertanding dalam acara Football for Peace, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Salah satu tujuan olah raga yang bertema football for peace 2017 yang di gelar Uni papua ini adalah untuk menjunjung tinggi nilai sportifitas diantara sesama pemain. Berusaha untuk menjadi pemenangan adalah harapan dan cita cita, tapi perlu kita garis bawahi bahwa misi olahraga di samping untuk mencari yang terbaik tetapi juga untuk menjaga yang baik. Menjaga yang baik yaitu menghormati peraturan yang telah di sepakati bersama. Esok hari semua tim yang mendaftarkan ke football for peace akan di libatkan kembali dengan cara di ambil satu pemain perwakilan dari timnya, lalu membentuk tim baru secara random oleh panitia, yang kalah ataupun yang menang dalam ajang kompetisi tournamen. Panitia Uni Papua selaku penyelenggara football for peace 2017 menghimbau melalui pengeras suara stadion Gor Soemantri brodjonegoro kuningan jakarta (20/5) “Kepada seluruh peserta di mohon untuk kembali lagi esok jam 8.00 hingga selesai, karena akan di bentuk tim baru sebagai simbol perdamaian, tim tersebut akan di bentuk dari seluruh tim yang terlibat dalam acara ini, dengan mewakili tim sebagai pemain dengan menjunjung tinggi sportifitas.” Katanya (adt)

Football For Peace : Al-Catraz Simprug Ungguli Tim B Uni Papua dengan Skor 4-1

Al-Catraz Vs UniPapua di pertandingan persahabatan football for peace 20/05/17. (NYSN Media)

Pertandingan persahabatan sepak bola (soccer) yang di ikuti oleh 30 negara ini berlangsung lancar, terik menyengat menjadi hal biasa berteman dengan matahari. Tiba giliran Tim B Uni Papua yang berhasil di tundukan oleh Al-Catraz di lapangan Soemantri Brodjonegoro Kuningan. Ketika pluit di bunyikan tanda babak pertama di mulai dari lapangan 1 Team Al-Catraz unggul dibabak pertama dengan 2 buah gol yang berhasil di lesatkan ke gawang Team B Uni Papua. Gol pertama di cetak lewat kaki kanan dari kostum berwarna emas bernomor punggung 08, jaka. Dan di susul gol kedua oleh pemain dengan nomer punggung 07 saudara akbar. Dari Pantauan NYSN di lapangan, pertandingan dengan waktu 2 x 20 menit, memakai peraturan free soccer (Tanpa Offside) berlangsung meriah. Selanjutnya di babak kedua Team Uni papua sempat membalas dengan gol balasan ke gawang Al-Catraz lewat kaki Arno di detik-detik awal babak ke 2. Namun Al-catras melengkapi kemenangannya dari gol tambahan dari Banu dengan no punggung 05. Dan detik-detik terakhir Al-Catraz menutup pertandingan dengan gol penutup dari Junaidi no punggung 7. Pertandingan perdamaian yang memakai system gugur menghasilkan skor keseluruhan 4-1 untuk kemenangan Al-Catraz simprug dengan otomatis Tim Uni Papua Team B di nyatakan gugur. (gas/adt)

Menang Telak 3-0 Tanpa Balas Atas China, Tim A Uni Papua Masuk ke Putaran Selanjutnya

Uni papua saat berlaga dalam football for Peace, mengalahkan China dengan skor 3-0, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Berbeda dengan nasib yang di alami oleh Tim B Uni Papua yang mengalami kekalahan atas Al-Catraz 4-1, Tim A Uni Papua berhasil masuk ke putaran selanjutnya ketika berhasil memenangkan dengan skor telak 3-0 tanpa balas. Tournamen sepak bola sosial bertema Football For Peace yang di selenggarakan oleh Uni Papua berhasil menjaring bibit bibit atlit yang siap bersaing di liga Internasional. Di saat babak pertama di mulai, Unipapua langsung unggul dengan perolehan dua gol tanpa balas ke gawang china. Diantaranya melalui tendangan kaki pemain bernomor punggung 21, George. Dan menit berikutnya di susul oleh gol pemilik nomer punggung 26 Martin taw. Sedangkan pada babak kedua team china tidak berkutik untuk melancarkan serangannya, strategi serangannya selalu berhasil di patahkan oleh pemain tengah Unipapua. Lalu gol penutup berhasil di sumbangkan oleh Her yang bernomor punggung 07. Dengan kemenangan tersebut artinya Tim A Unipapua berhasil membalas kekalahan Tim se Clubnya, dan sekaligus masuk ke perempat final dan bersiap untuk meladeni tantangan dari club Ayo Indonesia football.(bgs/adt)

Menang lewat Adu Pinalti, Brigade Beringin Unggul atas JKT69 Tim B

JKT69 yang dimeriahkan oleh Ridho Slank (Sebelah Kanan) saat dikalahkan oleh Brigade Beringin melalui adu penalti, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Dari lapangan 1 telah berlangsung pertandingan penentu menuju final di ajang Football For Peace 2017, dari babak pertama di mulai belum juga membuahkan hasil dari kedua Tim. Bermain full di babak pertama tanpa gol, selepas istirahat kemudian kedua tim mulai meninggikan tekanan satu sama lain, dan akhirnya di babak kedua di buka gol pertama oleh Leo yang bernomor punggung 45 untuk keunggulan JKT69 FC, selang waktu yang tak beberapa lama, lalu di balas oleh brigade beringin lewat sepakan kaki hilman dengan nomer punggung 15. Kemudian sampai batas waktu yang di tentukan pertandingan berakhir dengan hasil seri 1-1, maka pertandingan tersebut di lanjutkan dengan adu pinalti. Saking ketatnya persaingan, adu pinaltipun mengalami hasil yang sama dengan Skor 3-3, lalu wasit mengambil langkah sesuai kesepakatan bahwa dengan pelemparan koin (undi) sekaligus menjadi penentu si penendang pertama. Tiba waktunya penentu hasil kemenangan bagi tim Brigade Beringin untuk mendapatkan kesempatan menendang lebih dulu dari hasil undi. Kiper Bigade Beringin Adiksi menjadi penentu kemenangan atas adu penalti ini. Sementara itu dari lapangan 2, Timor Leste FC yang berhadapan dengan Sunros B juga berhasil menang atas rivalnya dengan skor 4-1 untuk keunggulan Timor Leste. Di tempat yang sama Ridho Slank artis kawakan yang tergabung dalam tim JKT69 yang kebetulan di percaya menjadi kapten di timnya memaparkan kepada NYSN bahwa dirinya merasa fun. “Jujur gue merasa senang, Football For Peace 2017 ini sangat bagus, dan sekaligus menjadi ajang silaturahmi temen temen dengan Fans. Berhubung bola itu jadi hobby, ya kita cukup Fun dan sama sama menikmati.” Pungkas Ridho yang masih menjadi punggawa Band besar Indonesia Slank. (adt

Tuan Rumah Tim A UniPapua Gagal masuk ke Final

Goegre paraibabo, gelandang tengah Uni Papua saat menerima kekalahannya, Minggu 21/05/17

Sebuah hal yang lumrah bisa terjadi dalam pertandingan, ketika tuan rumah gagal mempertahankan gelar sebagai pemenang dari ajang yang kebetulan di gagas oleh Unipapua sendiri di acara Football For Peace 2017.(21/5) Peraturan bebas bertema perdamaian ini lebih di dedikasikan untuk tidak mencari pemenang dalam kompetisi, tetapi mencari celah bahwa olahraga di percaya mampu melahirkan jiwa yang sehat. Dari permainan standart soccer 2017 yang berlangsung di Gor mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan jakarta, para pemain yang berpondasikan 7 orang/tim termasuk kiper memakai free of rule dan sama sekali tidak ada kartu kuning dan merah. Sehingga pemain lebih leluasa untuk berganti pemain di lapangan secara bergantian kapanpun pemain itu siap, sampai dengan di perbolehkan pemain cabutan dari manapun. Kalah atas rivalnya Jakarta 69 Fans Club dengan skor 5-3 membuat Unipapua lebih bisa memaknai kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Seperti yang di ungkapkan oleh pemain berkulit hitam, gelandang tengah yang memperkuat barisan Tim A Unipapua Goegre paraibabo (21) kepada NYSN, bahwa dirinya sangat senang bermain dan bertemu teman teman baru dari seluruh negeri maupun luar negeri. “Sesuai dengan tema Football For Peace saya sangat senang bertemu dengan kawan kawan baru dari seluruh pelosok negeri, kami bermain tidak mencari menang tetapi mencari saudara yang juga mempunyai misi menebarkan kedamaian.” Kata George Maka dengan hasil demikian Tim A Unipapua di pastikan gagal melaju ke final.(adt)

Dilatih Pemain Kawakan, Komunitas Para Fans Artis Siapkan Diri Untuk Tampil Sebagai JKT69

Salah satu regu peserta Football for Peace, JKT69 Fans Club, sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Jakarta 69 fans club adalah sebuah komunitas yang terbentuk dari kecintaan para fans terhadap artis-artis yang membentuk sebuah perkumpulan positif bagi penghobby dunia olahraga sepakbola. Oka mengatakan kepada NYSN di lapangan gor Soemantri brodjonegoro kuningan, jaksel, bahwa artis yang selalu di cintai penggemarnya selalu menjadi inspirasi, lalu mengarahkan penggemar ke jalur posistif adalah misinya. “Jakarta 69 yang di gawangi oleh Adipati dolken, Ridho slank, delon, dan artis lainnya. Ujar oka selaku kordinator para fans. Awal mula terbentuknya komunitas ini pada tanggal 15 april 2015. Meskipun baru namun komunitas ini sudah mempunyai anggota fans maupun artis yang banyak dan mampu mempunyai pelatih olahraga raga sepakbola senior bung Rochi poetiray.” Pungkas Oka kepada NYSN. Oka juga menambahkan bahwa tim yang berseragam pink ini memang sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti acara football for peace indonesia yang di selenggarakan oleh Uni papua. “Acara ini di selenggarakan untuk acara amal yang bertempat di gor soemantri brodjonegoro. Komunitas ini tergerak untuk memberi sumbangsih, maka dari itu kami menurunkan 4 group yang terdiri dari 3 regu fans dan 1 regu lagi khusus artis.” Tutupnya (bam/adt)

Martin Tao dedikasikan diri berjuang bersama Unipapua

Martin Tau saat berlaga dalam acara Football for Peace 20/05/17. (NYSN Media)

Samar selalu terngiang dalam telinga ketika mendengar nama Martin tao (38) yang pernah memperkuat tim lokal seperti Arema FC, PSIS Semarang, dan juga Persiam raja ampat. Martin memulai karier sejak usia 19 tahun dan club pertamanya PKT Bontang. Pria yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi pemain pro ini sempat mengalami cedera yang sangat serius di tahun 2012. “Impian sempat pupus ketika saya cidera lutut dan patah kaki di tahun 2012, itu juga bukan karena bermain sepak bola, tapi karena kecelakaan kendaraan.” Ujar Martin. Namun pemilik kulit hitam manis ini bangkit kembali dan sekarang mendedikasikan dirinya menjadi pelatih untuk uni papua junior. Martin juga memberikan motivasi kepada anak didiknya tentang pengalamannya sewaktu perkuat Arema FC yang sempat bertandang laga dengan singapura, malaysia, thailand. “Bagi saya bukan hanya tentang menang yang saya ajarkan kepada Tim, tetapi rasa sabar jika kalah, contohnya sabar jika merasa wasit tidak adil, dengan cara mempercayakan sepenuhnya kepada wasit menjalankan tugasnya.” Ujar Martin (bam/adt)