Indonesia Sabet Dua Emas Pada Ajang MPSEA

MPSEA Championship 2025

Dua atlet asal Indonesia, Graha Rizky dan Dea Salsabila Putri sukses meraih kemenangan di nomor laser run senior pada ajang Modern Pentathlon Southeast Asia Championship 2025 yang berlangsung di Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Senin (12/5). Graha Rizky merebut emas melalui nomor laser run senior putra (lari 600x5m dan menembak laser 4 hits). Dia menjadi yang terbaik usai mengandaskan perlawanan Phuc Nguyen Truong (Vietnam) dan Marcus Ming Wei Ong (Singapura). Sementara, Salsabila juga berhasil unjuk gigi di kompetisi tersebut. Turun di nomor laser run senior, dia sukses membawa pulang emas setelah menyisihkan Kyra Kai Hui Seow (Singapura) dan Margreat Mary K Johnson (Malaysia). Menpora Dito memberikan apresiasi atas penampilan Graha Rizky dan Dea Salsabila. Diharap, capaian ini bisa dipertahankan dan performa mereka bisa ditingkatkan lagi demi menghadapi kompetisi internasional yang akan datang. “Selamat ya, sukses. Tingkatkan lagi (performa),” ujar Menpora Dito. Kejuaraan Pentathlon Modern Asia Tenggara 2025 ini diikuti 7 negara. Ketujuhnya yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Filipina, dan Timor Leste. Para atlet akan bersaing dan memperebutkan medali di tiga nomor yang di lombakan yakni biathle (lari 800x2m dan renang 200m), triathle (lari 600m, menembak laser, dan renang 200m), serta laser run (lari 600x5m dan menembak laser 4 hits). Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (MPI), Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Wibowo pada kesempatan sebelumnya menyatakan, ajang ini terselenggara pada 10-16 Mei 2025. MPSEA diselenggarakan melalui kerjasama MPI dengan Asian Modern Pentathlon Confederation (AMPC), dan masuk sebagai kalender acara resmi Persatuan Modern Pentathlon Internasional. Adapun kelas yang dipertandingkan antara lain kelompok umur dibawah 17 tahun (U-17) dan U-19, junior, dan senior dengan kategori perorangan, mix relay putra dan putri.

Bangga! Shafira Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Shafira Devi Herfesa

Perjalanan pecatur muda, Shafira Devi Herfesa untuk menembus Piala Dunia Catur Wanita 2025 atau FIDE Women’s World Cup 2025 sangat luar biasa. Dikenalkan ayahnya olahraga catur sejak umur 3 tahun membuatnya berhasil menjadi salah satu atlet catur berpotensi dan membanggakan Indonesia. Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 (wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara) ini diadakan di Ulaanbaatar, Mongolia pada 22 April-2 Mei 2025 lalu, Indonesia mengirim enam pecatur, yakni empat pecatur putra dan dua pecatur putri. Shafira awalnya tak diunggulkan berkompetisi dengan para pecatur dari Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, dan Mongolia. Keberhasilannya mewakili Indonesia pada kejuaraan itu menjadi kejutan bagi Indonesia. Dara kelahiran 13 Desember 2008 ini, merupakan satu-satunya pecatur tanpa gelar internasional yang berhasil menembus tiga besar Asian Zone 3.3 dan berhak atas tiket lolos ke Piala Dunia Catur FIDE Women’s World Cup 2025 di India Oktober mendatang. Di babak penentuan Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 itu, ia sukses menaklukkan Woman Grandmaster (WGM) Turmunkh Munkhzul, pecatur tuan rumah. Kemenangan itu membuatnya kokoh di klasemen akhir dengan 7 poin dari 9 babak, mengungguli WGM Janelle Mae Frayna dari Filipina dan WCM Bayasgalan dari Mongolia. Keberhasilan ini tak hanya mendongkrak namanya di dunia catur Asia Tenggara dan sekitarnya, tetapi juga mempersembahkan gelar Woman International Master (WIM). “Alhadmulillah senang dan bangga. Kemarin pas sebelum ke babak terakhir itu saya sebenarnya posisinya masih di nomor empat. Nah, waktu itu saya ketemu yang nomor satu, saya harus menang supaya setidaknya masuk tiga besar dan yang posisinya nomor dua itu harus kalah supaya saya bisa naik,” urainya saat ditemui di JAPFA Fide Rated International Chess Tournament 2025, Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Sabtu (10/5). “Kemudian ternyata saya menang sama yang nomor satu dan yang posisi dua kalah, sisa yang nomor tiga. Saya saing bersaing dengan poin sama dengan yang nomor tiga akhirnya adunya ke TB 1 dan alhamdulillah saya menang,” imbuh Shafira yang masih menempuh pendidikan di SMPN 4 Depok, Sleman, Yogyakarta ini. Torehan sejarah yang dibuatnya ini tak terjadi instan begitu saja, dirinya menggeluti dunia catur sejak usia tiga tahun dengan tekad besar dan disiplin tinggi. Awalnya diperkenalkan catur oleh sang ayah yang merupakan atlet catur tahun 2000-an. Dirinya telah mengikuti ajang kompetisi catur sejak kelas 2 SD. Dari sana ia mulai meraih berbagai gelar juara hingga akhirnya mampu menuju pelatihan nasional (pelatnas) catur dan mewakili Indonesia di berbagai ajang internasional. “Awalnya dikenalin catur sama ayah pas masih kecil usia 3 tahun. Kelas 2 SD suka ikut kejuaraan tingkat kecamatan. Dan sekarang di pelatnas junior sejak Agustus 2023,” ujar putri dari Dewi Rochana ini. Melihat raihan prestasi gemilang dari Shafira, Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto menyebut bahwa proses regenerasi PB Percasi menunjukkan telah berada di jalur yang benar. “Tanggal 1 Mei lalu kita bersyukur ada anak kita menjadi juara di Zona Asia dari Sleman. Tapi lebih dari itu, generasi pecatur baru telah lahir. Menjadi juara zona hanya 3 putri dari Indonesia yakni Irene Kharisma, Medina dan ini Shafira,” imbuh Ketum PB Percasi, Utut Adianto.

Timnas Futsal Putri Lolos ke Babak 8 Besar AFC Women’s Futsal Asian Cup 2025

Timnas Futsal Putri Indonesia

Timnas Futsal Putri Indonesia meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 5-1 atas Bahrain dalam pertandingan penentu yang berlangsung hari ini. Hasil ini memastikan langkah Garuda Pertiwi menuju babak perempat final atau 8 besar AFC Women’s Futsal Asian Cup 2025 di HoHhot Sports Centre, Hohhot, Tiongkok. Tim Indonesia tampil dengan semangat juang tinggi dan permainan yang agresif sejak menit awal. Gol-gol kemenangan dicetak oleh para pemain terbaik Indonesia yang menunjukkan performa luar biasa sepanjang laga. “Kami sangat bangga dengan kerja keras dan semangat para pemain. Kemenangan ini adalah hasil dari persiapan yang matang dan kerja sama tim yang solid di lapangan,” ujar pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia, Luis Estrella seusai pertandingan. Pelatih asal Portugal ini menambahkan, “Pertandingan ini sangat bagus untuk tim kami, kami bermain dengan pertahanan yang ketat dan mampu menguasai bola untuk membuka ruang. Saya pikir di babak pertama kami bisa mencetak lebih banyak gol, tapi saya tetap sangat senang dengan penampilan para pemain.” Luis juga menekankan pentingnya karakter permainan tim. “Sejak awal saya menyampaikan kepada federasi bahwa kami ingin jadi tim yang mendominasi, bermain menekan, dan menguasai bola. Hari ini para pemain membuktikan hal itu di lapangan,” ujarnya. Untuk pertandingan selanjutnya, Luis menyebut bahwa fokus utama tetap pada cara bermain tim sendiri. “Kami sudah siap bermain di babak selanjutnya (8 besar). Tapi yang terpenting adalah fokus pada gaya bermain Indonesia,” pungkasnya. Pada dua laga sebelumnya di Grup C, Indonesia kalah 2-5 dari Jepang dan imbang 0-0 melawan Thailand. Dengan kemenangan ini, Timnas Futsal Putri Indonesia melaju ke babak perempat final dan akan menghadapi tuan rumah Tiongkok. Kepastian laga perempat final didapatkan setelah Thailand menang 3-1 atas Jepang. Hasil tersebut menempatkan Thailand sebagai juara Grup C, sementara Jepang menjadi runner up. Indonesia tetap berada di peringkat ketiga.

Inilah Para Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 Regional Semarang

Kencana Muda

Dua tim tampil sebagai juara dalam gelaran HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 Regional Semarang yang digelar di Stadion Universitas Diponegoro, Semarang, Mimggu, 11 Mei 2025. Pada partai final kategori U-16, Kencana Muda sukses menundukkan Ratanika Semarang dengan skor meyakinkan 4-2. Sementara di kategori U-14, Puslat Mandala meraih kemenangan dramatis melalui adu penalti 3-2 atas Ratanika Semarang setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Regional Semarang kali ini diikuti oleh 9 tim peserta yang bersaing di dua kategori usia. Antusiasme tinggi dan kualitas permainan yang ditunjukkan para pemain muda menjadi sorotan positif sepanjang turnamen ini. Penyelenggara pun menobatkan pemain terbaik dari masing-masing kategori. Jessica Reggy A dari Kencana Muda terpilih sebagai Best Player U-16, berkat penampilannya yang konsisten dan kontribusinya dalam membawa tim meraih gelar juara. Pada kategori U-14, penghargaan Best Player diberikan kepada Avara Kanaya dari Ratanika Semarang, yang menunjukkan kualitas teknis dan visi bermain yang menonjol sepanjang turnamen. Di sisi lain, meskipun melaju ke fase final, Ratanika Semarang harus puas menjadi runner-up di kedua kategori, U14 dan U16. Namun performa mereka sepanjang turnamen menunjukkan potensi besar dan permainan kolektif yang patut diapresiasi. HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 terus menjadi wadah penting bagi lahirnya talenta-talenta muda sepak bola putri nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan kompetisi usia dini yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Ribuan Atlet Muda Ikut Kejuaraan Panahan Piala Kemenbud

Kejuaraan Panahan Piala Kementerian Kebudayaan Indonesia

Sebanyak 1.243 peserta mengikuti Kejuaraan Panahan Piala Kementerian Kebudayaan Indonesia. Digelar di Lapangan Baseball Japanase Club Sentul City, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, kompetisi yang diadakan Active Sport Center Indonesia (ASCI) ini berlangsung pada 10 – 12 Mei 2025. “Untuk ketiga kalinya, ASCI kembali mengadakan Kejuaraan Panahan. Sebelumnya Piala Kapolda Jawa Barat dan Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Jawa Barat, kini piala yang diperebutkan adalah Piala Kementerian Kebudayaan,” ucap Ketua Pelaksana Kejuaraan Panahan Piala Kementerian Kebudayaan Tahun 2025, Ahmad Saugi, Minggu (11/5/2025). Pada kejuaran panahan ini, mempertandingkan berbagai kategori, di antaranya kategori Nasional dan kategori Horsebow. Menurut Ahmad Saugi, kejuaraan ini diikuti oleh 1.243 atlet maupun peserta yang berasal dari berbagai daerah di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Sulawesi Selatan. “Di Perpani (Persatuan Panahan Indonesia) Jawa Barat, ajang ini juga menjadi ajang seleksi untuk Kejurnas Junior,” terang. Ia menyatakan bahwa Kejuaraan Panahan Piala Kementerian Kebudayaan ini akan menjadi ajang tahunan yang diselenggarakan ASCI. “Bukan hanya menjadi ajang meraih prestasi, namun juga sebagai ajang pembibitan atlet panahan,” terangnya. Kemudian, Dewan Pembina ASCI, Andang Ruhiat mengapresiasi terlaksananya Kejuaraan Panahan Piala Kementerian Kebudayaan 2025 di Bogor ini. Ia melihat, kejuaraan panahan tidak hanya berkembang sebagai olahraga, tetapi juga ajang pelestarian panahan sebagai budaya Indonesia. “Harapan saya panahan dilestarikan sebagai budaya Indonesia. Oleh karena itu, ASCI menggandeng Kementerian Kebudayaan dalam ajang kejuaraan panahan ini,” tutur Andang Ruhiat. Pria yang juga menjabat sebagai Vice President Operasional PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) ini pun berkomitmen untuk terus melakukan pembibitan atlet panahan melalui ASCI. “Walaupun organisasi yang tidak besar, namun ASCI mampu membuat ajang berskala nasional yang tidak hanya ajang prestasi, namun juga sebagai pembibitan atlet muda dari anak usia sekolah dasar,” tandasnya. Sumber: Radar Bogor

Rahmat Erwin Pecahkan Rekor Dunia dan Raih 3 Emas di Kejuaraan Asia

Podium AWC 2025

Lifter putra Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, tampil impresif usai meraih tiga emas dan memecahkan rekor dunia dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia (AWC) 2025 di Jiangshan, China, Minggu (11/5). Rahmat Erwin mendominasi babak final dengan meraih tiga medali emas serta memecahkan rekor pribadi pada kelas 73kg putra. Dalam angkatan snatch, Rahmat Erwin jadi yang terbaik dan meraih emas setelah mengangkat beban 155kg. Medali perak diraih lifter Turkmenistan, Bunyad Rashidov, yang mengangkat 150kg. Sedangkan perunggu jadi milik Bektimur Reyimov dari Turkmenistan dengan 148kg. Sementara pada clean and jerk, Rahmat Erwin lagi-lagi meraih emas dengan mengangkat beban 205kg. Angkatan itu jadi rekor dunia baru bagi Rahmat Erwin setelah memecahkan rekor pribadi sebelumnya, 204kg yang tercipta dalam Kejuaraan Asia 2024 di Uzbekistan. Medali perak clean and jerk kelas 73kg ini diraih Wu Haifeng dari China dengan 189kg, sedangkan perunggu jadi milik Petr Khrebtov dari Kazakhstan dengan 187kg. Medali emas terakhir Rahmat Erwin merupakan total angkatan snatch dengan clean and jerk. Rahmat Erwin dengan total angkatan 360kg unggul jauh atas Wu Haifeng dengan 334kg, dan perunggu diraih Khrebtov dengan 333kg. “Rahmat Erwin Abdullah, M 73 A. Snatch 155Kg – Gold Medal. Clean & Jerk 205Kg – Gold Medal – New WR. Total 360Kg – Gold Medal. Asian Weightlifting Championships Jiangshan, China 2025. Congratulation Rahmat Erwin,” tulis PB PABSI dalam unggahan video di Instagram. Sementara, lifter Indonesia lain Ardraya menempati posisi kedelapan dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 dengan total angkatan 305kg (130kg di snatch dan 175kg clean and jerk). Sumber: CNN

Sirkuit Nasional B Sulsel 2025: PB Djarum Kembali Juara Umum

PB Djarum Juara Umum Sirkuit Nasional B Sulsel 2025

Kejuaraan Sirkuit Nasional B Sulawesi Selatan 2025 resmi ditutup oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, S.H serta dihadiri juga oleh Wasekjen PP PBSI, Rachmat Setiyawan. Rangkaian Sirnas yang digelar sedari Senin (5/5) sampai dengan Sabtu (10/5) di GOR Kampus Politeknik Kesehatan, Kota Makassar tersebut mempertandingkan 11 nomor. Dari 11 gelar juara, 9 diantaranya berhasil dibawa pulang oleh tim PB Djarum. Sehingga membuat klub asal Kota Kretek tersebut kembali menjadi juara umum, usai pada seri sebelumnya di Surabaya juga meraih predikat juara umum. Sementara itu, dua gelar lainnya dibagi rata ke Jaya Raya Ragunan/Exist dan PB Champion Gading Jaya. Seri Sirnas selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 26–31 Mei 2025. Turnamen berlevel A ini akan digelar di Kota Jakarta tepatnya di GOR Sunter, Jakarta Utara. Daftar Juara Sirnas B Sulsel 2025: TAPA: Kevin Gunawan [Djarum Kudus] TAPI: Nafla Berly Syakira Al Habsy [Djarum Kudus] GPC: M. Waldan Habibi/Hillary Lilyana Supit [Djarum Kudus] GAPA: M. Fatih Al Pasha/M. Ahsan [Jaya Raya Ragunan/Exist] GAPI: Hafizah Hasanah Zahra/Nafla Berly Syakira A [Djarum Kudus] TPA: Adhy Hasmoro [Djarum Kudus] TPI: Kalia Rahmadani [Djarum Kudus] GPA: Darmawan Setiawan/M. Waldan Habibi [Djarum Kudus] UDPA: Tristan Geovanni Pardosi [Champion Gading Jaya] UDPI: Keysha Almirah Dewi [Djarum Kudus] GPI: Almaira Dzakira Wulanda L/Kalia Rahmadani [Djarum Kudus]

Kaltim Siapkan Regenerasi Lewat Kejurprov Panjat Tebing Kelompok Umur

Kejurprov Panjat Tebing Kelompok Umur Kalimantan Timur tahun 2025

Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Panjat Tebing Kelompok Umur Kalimantan Timur tahun 2025 resmi digelar di Arena Panjat Tebing Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, 7–13 Mei 2025. Sebanyak 100 atlet dari 10 kabupaten/kota di Kaltim turut ambil bagian dalam kejuaraan tahunan, yang menjadi ajang seleksi sekaligus pembinaan bagi atlet muda. Mereka akan bertanding dalam berbagai kategori usia dan nomor, mulai dari lead, speed hingga boulder. Ketua Pengkot Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Balikpapan, Jundi Rahmad Danny, mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada Balikpapan sebagai penyelenggara kejuaraan penting ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ini. Balikpapan telah dua kali menjadi tuan rumah dan kami akan terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan,” kata Jundi saat pembukaan kejuaraan, Jumat (9/5/2025). Jundi menambahkan, FPTI Balikpapan berkomitmen untuk melengkapi fasilitas panjat tebing yang ada, agar kota ini bisa menjadi pusat pelatihan sekaligus langganan tuan rumah kejuaraan panjat tebing di masa depan. “Dengan fasilitas yang memadai, kami berharap atlet-atlet muda di Balikpapan maupun dari daerah lain bisa lebih optimal berlatih dan bertanding,” tambahnya. Ketua Pengprov FPTI Kaltim, Misbachul Choir, menegaskan bahwa Kejurprov ini bukan sekadar kompetisi, tapi menjadi bagian dari strategi pembinaan jangka panjang bagi panjat tebing Kaltim. “Kejuaraan ini adalah agenda tahunan yang wajib dilaksanakan. Kami bangga karena seluruh pengcab dan pengkot bersedia menurunkan atlet-atlet mudanya,” ujar Misbachul. Menurutnya, pembinaan usia dini sangat krusial. Pada PON 2024 lalu, terbukti bahwa atlet-atlet muda daerah lain bisa bersaing bahkan mengungguli para seniornya. “Usia memang tidak bisa ditipu. Atlet muda punya keunggulan fisik dan semangat. Tapi mereka tetap butuh pendampingan dan pembinaan serius,” ucapnya. Misbachul juga menjelaskan bahwa para juara Kejurprov akan dikirim mewakili Kaltim pada Kejuaraan Nasional Panjat Tebing Kelompok Umur yang akan digelar di Tangerang pada Juli 2025. “Kami ingin memberi ruang bagi atlet-atlet muda untuk menguji kemampuan di tingkat nasional. Mereka ini nantinya yang akan jadi tulang punggung Kaltim dalam kejuaraan-kejuaraan besar,” ujarnya. Sumber: IDN

476 Pebulutangkis Ramaikan Liga Bulutangkis Jogja Seri XXI, Ajang Pembinaan Atlet Muda

Liga Bulutangkis Jogja Seri XXI

Sebanyak 476 pebulutangkis dari 59 klub di DIY dan sekitarnya turut ambil bagian dalam persaingan sengit memperebutkan gelar juara di ajang Liga Bulutangkis Jogja Seri XXI tahun 2025. Turnamen bergengsi ini resmi dibuka oleh Sekretaris Umum Pengda PBSI DIY, Sukiman Hadiwidjojo, di GOR Donokerto, Turi, Sleman, Kamis (8/5), dan dilanjutkan dengan Manager Meeting para peserta. Sebagai tuan rumah penyelenggara, Perkumpulan Bulutangkis (PB) Panggungharjo, Sewon, Bantul di bawah bimbingan pelatih Sugeng Raharjo. Turnamen berlangsung selama empat hari, mulai Jumat (9/5) hingga Senin (12/5), dengan mempertandingkan 34 partai dari berbagai kategori usia, mulai dari TK, kelahiran 2017 dan 2016, Usia Dini, Anak, Pemula, Remaja, Taruna hingga Dewasa. “Peserta bukan hanya dari DIY, tapi juga datang dari luar daerah seperti Depok, Tangerang, Salatiga, Pekalongan, Sukoharjo, Sragen, Solo, Semarang, Magelang, Jepara, Purworejo, dan Klaten,” ujar Ketua Liga Bulutangkis Jogja Seri XXI, Eko Febrianto. Lurah Donokerto, Waluyo Jati, menyatakan dukungannya atas pelaksanaan Liga Bulutangkis Jogja ke-21 di wilayahnya. Ia berharap kejuaraan ini menjadi pemacu semangat olahraga di masyarakat. Eko menambahkan, antusiasme peserta sangat tinggi karena ajang ini bukan sekadar turnamen, tetapi juga sarana pembinaan atlet, menambah jam terbang, dan meningkatkan kualitas permainan bulutangkis secara menyeluruh. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari para sponsor, termasuk Yoppy Rosimin dari Djarum Foundation, serta CV Artha Geospasial Engineering, CV Dwi Manunggal, Seken Living, Griya Bugar, Vasa dan Barak, serta RS Bethesda,” pungkasnya. Sumber: KR Jogja

AFF U19 Women’s Championship 2025: Indonesia Masuk Grup B

Remove term: Timnas Putri U-19 Indonesia Timnas Putri U-19 Indonesia

Timnas Putri U19 Indonesia dipastikan tergabung di Grup B pada ajang AFF U19 Women’s Championship 2025 yang akan digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada tanggal 9 hingga 18 Juni 2025 mendatang. Berdasarkan hasil drawing hari ini, Garuda Pertiwi Muda akan bersaing dengan tiga negara yakni Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Seperti diketahui, turnamen ini menjadi ajang penting bagi skuad muda Indonesia untuk menunjukkan perkembangan mereka di tingkat regional. Timnas Putri U19 Indonesia telah berpartisipasi dalam dua dari tiga edisi AFF U19 Women’s Championship, yaitu pada tahun 2022 dan 2023. Pada edisi 2022, yang merupakan debut Indonesia, Indonesia tersingkir di fase grup meskipun mencatat dua kemenangan dari empat laga, dan akhirnya menempati peringkat kelima. Sementara itu, pada edisi 2023 yang digelar di Palembang, Indonesia tampil lebih baik dengan meraih tiga kemenangan di fase grup atas Timor Leste (7-0), Laos (4-1), dan Kamboja (5-0), sebelum kalah 1-7 dari Thailand di semifinal. Dalam perebutan tempat ketiga, Indonesia bermain imbang 1-1 melawan Myanmar, namun kalah 2-4 dalam adu penalti sehingga finis di posisi keempat. Meskipun gagal meraih podium, performa di edisi 2023 memperlihatkan perkembangan signifikan Garuda Pertiwi Muda, terutama lewat penampilan Claudia Scheunemann yang menjadi top skor dengan 5 gol dan meraih penghargaan Pemain Terbaik turnamen. Tentunya, keikutsertaan di AFF U19 Women’s Championship 2025 ini juga akan menjadi momen berharga untuk menambah pengalaman dan jam terbang para pemain muda, yang sebelumnya telah ditempa melalui berbagai kejuaraan regional di Indonesia.

Cerita Kadek Adi Asih Raih Perunggu Piala Dunia Panjat Tebing di Debut Pelatnas

Kadek Adi Asih

Pengalaman membanggakan berhasil diukir atlet panjat tebing putri Indonesia asal Bali, Kadek Adi Asih. Perempuan berusia 19 tahun ini berhasil mempersembahkan medali perunggu pada kejuaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali, Sabtu (3/5) sore. Raihan medali perunggu Kadek Adi di kejuaraan dunia kali ini bisa dibilang sangat mengejutkan. Bayangkan, baru bergabung di pelatnas Tim Panjat Tebing Indonesia pada bulan April, selang satu bulan kemudian Kadek sukses mempersembahkan medali perunggu untuk Merah Putih. Kadek berhasil mengalahkan atlet panjat tebing Korea Selatan Jeong Jimin dengan catatan waktu 7,27 detik di nomor speed putri. Sementara medali emas berhasil diraih atlet panjat tebing Polandia, Aleksandra Miroslaw dengan catatan waktu 6,37 detik. Perunggu ini terasa spesial bagi Kadek Adi Asih karena menjadi medali perdananya di Piala Dunia Panjat Tebing 2025. Selain itu, ini menjadi keikutsertaan perdananya di ajang bergengsi ini. Perjalanan Kadek di kejuaraan dunia kali ini tidaklah muda. Sebelumnya, ia melewati babak kualifikasi dengan mulus dan masuk 16 besar dengan catatan waktu yang lebih baik yakni 7.00 detik. Pada babak 16 besar, Ia berhasil memperbaiki catatan waktu 6,91 detik dan mengalahkan wakil Polandia, Chudziak yang terpelesat dan tidak bisa melanjutkan laga. Pada babak perempat final, Kadek berhadapan dengan rekan seniornya Susan Nurhidayah. Ia kemudian melaju ke semifinal dengan catatan waktu 6,96 detik, sedangkan Nurhidayah terhenti karena terpeleset dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Pada babak semifinal, ia mencatatkan waktu 7.32 detik, dikalahkan atlet asal China, Zhou Yafei dengan catatan waktu lebih baik 7.28 detik. Kadek akhirnya merebut medali perunggu pada perebutan peringkat ketiga atau small final mengalahkan wakil dari Korea Selatan, Jeong Jimin. Ditemui usai pertandingan, Kadek Adi Asih menjelaskan bahwa penampilannya kali ini bukanlah penampilan yang terbaik. Meskipun demikian, ia cukup senang karena bisa mempersembahkan perunggu untuk Indonesia karena memang tidak ditarget apapun oleh pelatih di piala dunia kali ini. “Tidak menyangka bisa mendapat perunggu disini. Karena saya baru masuk pelatnas bulan April, meskipun waktunya pendek, tapi saya terus belajar sama senior yang lain. Perasaanya jelas bangga. Ada motivasi dari keluarga yang membuat saya fokus sampai sekarang,” ujarnya.

Indonesia tuan rumah Piala Dunia FIBA U17 2028 dan U19 2029

Indonesia tuan rumah Piala Dunia FIBA U17 2028 dan U19 2029

Indonesia kembali mencatat sejarah di kancah bola basket dunia setelah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah FIBA U17 Women’s Basketball World Cup 2028 dan FIBA U19 Basketball World Cup 2029, demikian diumumkan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) dalam kunjungan khusus ke Jakarta pekan ini. Penunjukan ini menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah, di mana edisi turnamen bergengsi tersebut digelar di kawasan Asia, membawa antusiasme baru bagi pencinta bola basket Tanah Air. Keputusan ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah FIBA Basketball World Cup 2023 lalu. Delegasi FIBA yang dipimpin oleh Bendahara FIBA, Ingo Weiss dan COO FIBA, Patrick Mariller menyampaikan pengumuman tersebut usai bertemu dengan Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Budi Djiwandono, Sekretaris Jenderal Perbasi Nirmala Dewi, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, Anggota Dewan Pusat FIBA yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir, serta Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia, Wijaya Noeradi. Penunjukan ini mempertegas komitmen Indonesia untuk terus mendorong perkembangan bola basket, yang ditandai dengan dibukanya kantor FIBA di Indonesia tahun lalu. Kehadiran kantor tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat pembinaan sejak akar rumput hingga memperkuat ekosistem bola basket nasional. Turnamen U17 dan U19 ini akan menjadi panggung bagi para talenta muda terbaik dunia unjuk kemampuan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi olahraga global. Model multi-tahun yang diterapkan FIBA sejak 2019 mendorong federasi nasional untuk menjadi tuan rumah beberapa event secara berkelanjutan, demi memaksimalkan sinergi dan efisiensi penyelenggaraan. Dengan tuan rumah hingga 2026 telah dikonfirmasi sebelumnya, Indonesia kini menjadi bagian dari rangkaian panjang negara yang dipercaya menggelar ajang usia muda bergengsi FIBA. Adapun keputusan terkait tuan rumah FIBA U17 Basketball World Cup 2028 dan FIBA U19 Women’s Basketball World Cup 2029 akan diumumkan dalam waktu mendatang.

Atlet Muda Indonesia di Dubai Juara Ajang Renang Internasional

Kiara Ellen

Atlet muda berbakat asal Indonesia yang menetap di Dubai, Kiara Ellen belum lama ini mencatatkan prestasi gemilang. Ia berhasil memecahkan rekor nasional Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk nomor 50 meter gaya punggung (lintasan panjang) kategori usia 13 tahun. Kiara mencatatkan waktu impresif 32,17 detik dalam ajang Dubai International Aquatics Championship di Hamdan Sports Complex. Ajang bergengsi ini diikuti oleh lebih dari 1.500 perenang dari 90 klub dan akademi yang berasal dari 40 negara. “Sebelum mencetak rekor tersebut, Kiara harus melalui babak kualifikasi. Mereka harus bersaing dengan lebih dari 160 perenang gaya punggung untuk mengamankan tempat di final,” kata Kiara, Selasa (6/5/2025). Kompetisi ini mendapat pengakuan dari Federasi Renang Internasional. Ajang ini juga menjadi salah satu kualifikasi resmi menuju Kejuaraan Dunia antarklub di Singapura. Untuk mencapai prestasi ini, Kiara berlatih secara intensif bersama Tyneside Swim Club Dubai selama 8-9 jam per minggu. Sebagian besar dilakukan di pagi hari sebelum sekolah. Ia telah tampil dan meraih peringkat dalam berbagai kejuaraan renang internasional di Uni Emirat Arab(UEA), seperti Dubai Open dan Abu Dhabi Swim for Life. Ia juga mewakili sekolahnya dalam kompetisi internasional di luar negeri. Tak hanya unggul di kolam renang, Kiara juga menorehkan prestasi di bidang lain. Ia merupakan pesenam dan penari kompetitif tingkat internasional yang baru-baru ini meraih posisi kedua dalam kejuaraan senam di Bangkok, Thailand. Sementara itu di samping aktivitas olahraga, Kiara juga aktif di dunia seni. Ia menyanyi, memainkan piano dan biola, serta menjadi anggota National Youth Orchestra UEA.

Atlet Muda Indonesia Juara Umum di Luxembourg Open 2025

Atlet Muda Indonesia Juara Umum di Luxembourg Open 2025

Indonesia kembali menunjukkan dominasinya di pentas bulutangkis internasional. Dalam turnamen Luxembourg Open 2025, skuat muda Merah Putih tampil impresif dan keluar sebagai juara umum setelah berhasil meraih tiga gelar juara dan dua posisi runner-up di berbagai nomor. Turnamen yang digelar di Luxembourg City ini menjadi ajang pembuktian kekuatan para atlet muda Indonesia, sekaligus ajang pemanasan menuju turnamen bergengsi seperti Indonesia Open dan Olimpiade Paris 2025. Rekapitulasi Prestasi Indonesia di Luxembourg Open 2025: Gelar pertama hadir dari nomor tunggal putri Indonesia, Mutiara Ayu Puspitasari. Atlet binaan PB Djarum Kudus itu menjadi yang terbaik setelah di final mengalahkan rekan satu timnya, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi lewat pertarungan sengit tiga game dengan skor 21-13, 13-21, 21-12. Ganda putri menyusul menyumbangkan medali emas melalui Isyana Syahira Mida/Rinjani Kwinara Nastine yang berhasil mengalahkan pasangan Denmark, Lærke Hvid/Anna Klausholm dengan dua game langsung 21-14, 21-6. Gelar ketiga hadir dari nomor ganda putra Indonesia. Adalah Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menjadi yang terbaik usai mengalahkan kompatriotnya, Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino dengan 21-15, 22-20. Sementara itu, gelar tunggal putra jatuh ke Tae Bin Yoo asal Korea yang tampil perkasa mengalahkan Jhuo-Fu Liao dengan skor 21-19 dan 21-6. Kemudian, gelar ganda campuran jatuh ke Marvin Seidel/Thuc Phuong Nguyen yang mengalahkan Kristoffer Kolding/Mette Werge 21-13 22-24 dan 21-11.

IWF World Youth & Junior Championships 2025: Indonesia Sabet Empat Medali

Luluk Diana

Kontingen angkat besi Indonesia menutup penampilan di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior 2025 (IWF World Youth and Junior Championships 2025) dengan meraih satu medali emas dan tiga perunggu. Dari total 11 lifter yang tampil dalam ajang yang bergulir di Lima, Peru pada 30 April hingga 5 Mei, satu-satunya emas bagi Merah Putih dipersembahkan lifter junior, Luluk Diana Tri Wijayana yang turun di kelas 49kg putri. Luluk tampil gemilang di angkatan snatch dengan catatan terbaik 81kg yang mengantarnya ke podium tertinggi. Sayangnya, ia gagal mencatatkan angkatan di clean and jerk setelah tiga kali percobaan pada angkatan 100kg. Tiga medali perunggu disumbang oleh lifter remaja, Alyamaulida Kartika Pertiwi yang tampil di kelas 81kg putri. Ia merebut perunggu di angkatan snatch dengan 96kg, clean and jerk 120kg, serta total angkatan 216kg. Alyamaulida berada di belakang lifter Venezuela Aparicio Alfonzo Lidysmar Del Valle yang meraih emas dengan total angkatan 230kg (103kg snatch, 127kg clean and jerk) dan Xue Li asal China yang merebut perak dengan 229kg (104kg snatch, 125kg clean and jerk) Berikut hasil lengkap wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior 2025: Kategori Junior 45kg Putri Tita Nurcahya Melyani Snatch: 65kg (peringkat 11) Clean and jerk: 82kg (peringkat 8) Total angkatan: 147kg (peringkat 10) 49kg Putri Luluk Diana Tri Wijayana Snatch: 81kg (peringkat 1) Clean and jerk: gagal Total angkatan: tidak tercatat 59kg Putri Sarah Snatch: 90kg (peringkat 5) Clean and jerk: 110kg (peringkat 6) Total angkatan: 200kg (peringkat 4) 67kg Putra Yuda Permana Snatch: 130kg (peringkat 14) Clean and jerk: tidak tercatat Total angkatan: tidak tercatat 81kg Putra Raihan Adesta Putra Perdana Snatch: 135kg (peringkat 13) Clean and jerk: 167kg (peringkat 12) Total angkatan: 302kg (peringkat 11) Kategori Remaja 49kg Putra Alvin Saputra Snatch: 81kg (peringkat 6) Clean and jerk: 106kg (peringkat 6) Total angkatan: 187kg (peringkat 5) 55kg Putra Kevin Andrian Ramadhan Snatch: 101kg (peringkat 6) Clean and jerk: 122kg (peringkat 6) Total angkatan: 223kg (peringkat 6) Muhammad Rojal Abdillah Snatch: 98kg (peringkat 9) Clean and jerk: 121kg (peringkat 8) Total angkatan: 219kg (peringkat 9) 61kg Putra Leonard Imanuel Aipassa Suabey Snatch: 107kg (peringkat 8) Clean and jerk: 131kg (peringkat 8) Total angkatan: 238kg (peringkat 7) 73kg Putra Muhammad Angga Snatch: 106kg (peringkat 11) Clean and jerk: tidak tercatat Total angkatan: tidak tercatat 81kg Putri Alyamaulida Kartika Pertiwi Snatch: 96kg (peringkat 3) Clean and jerk: 120kg (peringkat 3) Total angkatan: 216kg (peringkat 3)

PSSI dan FIFA Resmikan FIFA Arena, Indonesia Jadi Pionir Program Football for Schools

PSSI dan FIFA Resmikan FIFA Arena

Pada Selasa (6/5) kemarin, PSSI dan FIFA secara resmi telah membuka dua lapangan mini soccer FIFA Arena Indonesia. FIFA Arena merupakan upaya FIFA mewujudkan 1.000 lapangan kecil di seluruh dunia. Sebagai langkah awal, FIFA memulai pembangunan di 11 negara dan salah satunya Indonesia yang berlokasi di Oase Park, Ciputat dan Mandiri University, Daan Mogot, Jakarta. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan rasa bangganya karena Indonesia mencatat sejarah penting dalam pengembangan sepak bola global bersama Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Menurut Erick, peluncuran perdana program Football for Schools FIFA di Tanah Air yang ditandai dengan peresmian dua fasilitas FIFA Arena menjadikan Indonesia terdepan dalam kesiapan infrastruktur lapangan sepakbola bagi anak-anak melalui sekolah. “Saya mengapresasi FIFA atas pelaksanaan program Football for Schools pertama FIFA di Indonesia. Ini tak hanya membuktikan kepercayaan terhadap potensi sepakbola kita, tapi juga kepada PSSI dalam membangun fondasi kuat untuk ekosistem olahraga yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Erick Thohir saat peluncuran FIFA Arena di Ciputat, Jakarta, Selasa (6/5). Pada agenda ini, perwakilan FIFA yang hadir yakni Sanjeevan C. Balasingam (FIFA Director MA Asia-Oceania), Kanya Keomany (FIFA Council Member), Theodore Giannikos (FIFA Director of Special Project), dan Lavin Vignesh (FIFA Lead Regional Office). Selain itu, hadir Taufik Hidayat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Tiga pemain Timnas U-17 yakni Daffa Al Gasemi, Muhammad Zahaby Gholy, dan Fabio Azkairawan turut hadir dan puluhan anak-anak Sekolah Dasar juga meramaikan agenda tersebut. Indonesia termasuk salah satu dari 11 negara, starting eleven, pertama yang meluncurkan FIFA Arena ini. “Saya menghargai dukungan pemerintah melalui Kemenpora dan Kementerian Pendidikan, karena FIFA Arena tak hanya mendorong sisi olahraga, tapi juga berperan untuk bangun karakter, watak, dan mental anak-anak sebagai penerus bangsa melalui sepakbola,” lanjut Erick. Direncanakan, FIFA akan membangun 1.000 FIFA Arena di seluruh dunia dan diharapkan mampu menjangkau 700 juta anak-anak di seluruh dunia dengan memasukkan sepak bola ke dalam kurikulum sekolah. Di Indonesia sendiri akan dibangun 20 FIFA Arena yang tersebar di berbagai daerah. “Presiden Prabowo Subianto dengan program Makan Bergizi Gratis bertujuan agar anak-anak Indonesia di masa depan punya fisik dan gizi yang bagus. Karena itu, keberadaan FIFA Arena ini sejalan dengan program Bapak Presiden untuk menyiapkan anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, dan punya mental baik untuk membangun negara melalui olahraga,” pungkasnya. Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam video sambutannya mengucapkan selamat kepada Indonesia atas peresmian FIFA Arena di dua lokasi. Gianni menyampaikan, lapangan bakal melahirkan bakat-bakat baru dalam sepak bola. “Selamat kepada PSSI dan Presiden PSSI Erick Thohir. Indonesia adalah salah satu dari 11 negara pertama yang meresmikan FIFA Arena,” kata Infantino. “Anak-anak butuh tempat aman untuk bermain dan tumbuh. Karena itu hadir FIFA Arena. Indonesia adalah salah satu negara pertama dari rencana 1.000 FIFA Arena di seluruh dunia,” ucap Infantino. Dua FIFA Arena ini ditempatkan secara strategis untuk melayani siswa dan anak muda di daerah perkotaan padat yang memiliki akses terbatas terhadap infrastruktur olahraga berkualitas. Di Ciputat, fasilitas ini akan melayani SD Negeri Ciputat 07 dan Sekolah Disabilitas Putra Putri Cerdas Mandiri, menghadirkan program pendidikan sepak bola inklusif yang mencakup siswa reguler maupun anak-anak dengan kebutuhan khusus. Sementara itu, di Daan Mogot, siswa dari SD Kusuma Wijaya 05 dan SD Kusuma Wijaya 07 akan mendapatkan manfaat dari kegiatan sepak bola terstruktur yang terintegrasi dengan pelatihan karakter dan keterampilan hidup.

Mojang Priangan Borong Gelar Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 Regional Cirebon

Mojang Priangan

Mojang Priangan sukses menyapu bersih dua gelar juara dalam ajang HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 Regional Cirebon. Tim U-14 dan U-16 mereka sama-sama keluar sebagai kampiun setelah meraih kemenangan di pertandingan final yang digelar di Stadion Bima, Cirebon, Minggu, 4 Mei 2025. Tim Mojang Priangan U14 memastikan gelar juara usai menundukkan Princess Wijaya Saputra dengan skor meyakinkan 2-0. Sementara di kategori U16, Mojang Priangan berhasil mengalahkan Kaliangga dengan skor tipis 1-0. Khusus di kategori U-16, hasil ini cukup mengejutkan karena pada babak penyisihan Grup A, Mojang Priangan hanya finis di peringkat kedua dengan 5 poin, tertinggal dua angka dari Kaliangga yang mengoleksi 7 poin dan memuncaki klasemen. Namun, di partai puncak Mojang Priangan mampu membalikkan keadaan dan tampil sebagai juara. Sementara itu, tim Mojang Priangan U14 tampil dominan sejak awal turnamen. Mereka keluar sebagai juara Grup C dengan poin sempurna, yakni 6 poin dari dua pertandingan, dan melanjutkan tren positif hingga babak final. Secara keseluruhan, turnamen tahun ini diikuti oleh 11 klub di kategori U16 dan 9 klub di kategori U14. Jumlah partisipasi tersebut menunjukkan semakin luasnya jangkauan dan minat terhadap sepak bola putri di berbagai daerah. Suasana kompetitif pada turnamen kali ini menjadi bukti berkembangnya pembinaan sepak bola wanita di tingkat regional. Turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 sendiri semakin menunjukkan perannya sebagai ajang penting dalam menumbuhkan bakat, daya saing, serta semangat kompetitif di kalangan pemain muda wanita.

Indonesia Raih Dua Perunggu di Piala Dunia Panjat Tebing 2025

Kadek Adi Asih

Tim panjat tebing Indonesia berhasil mempersembahkan dua medali perunggu di nomor speed pada ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (3/5) sore. Dua medali perunggu tersebut dipersembahkan dari nomor final speed putri oleh Kadek Adi Asih, dan nomor speed putra diraih oleh Kiromal Katibin. Pada babak perebutan medali perunggu, Kadek yang merupakan atlet asal Desa Gitgit, Kabupaten Buleleng, Bali itu mengalahkan lawannya asal Korea Selatan, Jeong Jimin. Menggunakan papan B, atlet berusia 19 tahun itu mencatatkan waktu 7.27 detik, sedangkan lawannya 9.00 detik. Sedangkan untuk Kiromal Katibin naik podium ketiga setelah mengalahkan Raharjati Nurmasa dengan mencatatkan waktu 4,81 detik. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo yang menyaksikan langsung bersama Wamenpora Taufik Hidayat merasa bangga dengan hasil yang diraih atlet panjat tebing Indonesia pada kejuaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2025. “Iya kita lihat langsung tim panjat tebing kita mempersembahkan dua medali perunggu. Dan saya bangga atlet muda yang dipersiapkan FPTI bisa meraih medali perunggu. Apalagi atlet putrinya masih sangat muda dan sangat berpotensi untuk road to Olimpiade 2028 Los Angeles,” kata Menpora Dito. Yang menarik, Atlet asal Amerika Serikat (AS), Samuel Watson, kembali berhasil memecahkan rekor dunia dengan waktu 4,64 detik. Sam memecahkan rekornya sendiri yang sebelumnya dipecahkan di Olimpiade Paris 2024 dengan waktu 4,79 detik. Sementara itu tiga atlet panjat tebing Indonesia di nomor lead sendiri akan bertanding di babak semifinal Piala Dunia Panjat Tebing 2025 Bali, Minggu (4/5) sore. Tiga atlet tersebut yakni, Putra Tri Ramadani, Raviandi Ramadhan dan M Rizky Simatupang.

Piala Sudirman 2025: Kandas di Semifinal, Indonesia Kembali Puasa Gelar

Tim Indonesia

Tim bulu tangkis Indonesia harus tersingkir meski sudah berjuang keras dalam laga semifinal Piala Sudirman 2025 menghadapi Korea Selatan. Pada pertandingan yang digelar di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Sabtu (3/5/2025), Indonesia takluk dengan skor 3-2. Indonesia tertinggal lebih dulu setelah pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti dikalahkan oleh unggulan Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, dalam dua gim langsung. Dejan/Fadia menyerah dengan skor 10-21 dan 15-21, membuat Indonesia tertinggal 0-1. Namun, semangat juang tak padam. Pebulu tangkis tunggal putra muda, Alwi Farhan, tampil gemilang dan membawa Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Alwi mengalahkan wakil Korea Selatan, Cho Geon-yeop, lewat pertarungan tiga gim atau rubber game yang berakhir dengan skor 16-21, 21-8, dan 21-8. Pada laga ketiga dari sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani belum berhasil menyumbangkan poin untuk tim Merah Putih. Ia menghadapi lawan berat, An Se-young, yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024. Putri KW harus mengakui keunggulan An Se-young dalam dua gim langsung dengan skor 18-21 dan 12-21. Indonesia kembali menyamakan skor menjadi 2-2 lewat sektor ganda putra. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana tampil luar biasa dalam laga ketat menghadapi pasangan Korea Selatan, Kim Won-ho/Seo Seung-jae. Fikri/Bagas menang dramatis dalam tiga gim: 21-18, 13-21, dan 25-23, sekaligus menjaga asa Indonesia untuk melaju ke final. Partai kelima pun menjadi penentu kemenangan. Dari sektor ganda putri, Indonesia menurunkan pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Amalia Cahaya Pratiwi, sementara Korea Selatan mengandalkan Baek Ha-na/Lee So-hee. Meskipun sudah berjuang ekstra keras, Fadia/Amalia tidak mampu menumbangkan Baek/Lee dan kalah dalam laga tiga gim 10-21, 21-18, dan 15-21. Dengan hasil ini, Indonesia tersingkir dari ajang Piala Sudirman 2025. Sementara Korea Selatan akan menantang tuan rumah China di partai puncak pada Minggu (4/5/2025) besok. Sumber: Kompas TV

Sabrina Wakili Indonesia di IFSC Climbing World Cup 2025

Sabrina Syarifah Calidris

Atlet panjat tebing muda Indonesia, Sabrina Syarifah Calidris, menjadi satu-satunya atlet dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Tangerang Selatan yang dipercaya untuk mengikuti ajang internasional. Atlet berusia 19 tahun ini, akan mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi IFSC Climbing World Cup 2025 yang digelar pada 2–4 Mei 2025 di Nusa Dua, Bali. Kompetisi ini menjadi panggung internasional perdana bagi Sabrina yang tengah mencuri perhatian di kancah panjat tebing nasional. Ketua pembina Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Tangerang Selatan, Suhara Manullang menyampaikan, keikutsertaan Sabrina bukan tanpa alasan. Sebab sebelumnya, Sabrina sempat menorehkan prestasi gemilang dalam Pekan Olahraga Nasional (PON), yang kemudian menjadi dasar penunjukan dari pusat. “FPTI Tangsel mendapatkan satu atlet untuk mengikuti kejuaraan dunia, dan itu adalah Sabrina. Ini penugasan langsung dari pusat berdasarkan prestasi yang ia raih di PON kemarin,” ujar Suhara dikutip dari TribunTangerang, Kamis (1/5/2025). Suhara mengungkapkan meski berasal dari daerah dengan keterbatasan fasilitas, Sabrina mampu bersaing dengan atlet dari berbagai daerah lain. “Kita bersyukur, meski dengan keterbatasan sarana dan tempat latihan, Kota Tangsel bisa menghasilkan atlet berprestasi. Sabrina sudah bisa dikatakan sebagai aset dalam dunia panjat tebing Indonesia,” ungkap Suhara. Sabrina tidak hanya membawa nama Kota Tangerang Selatan, namun akan tampil sebagai wakil Indonesia di kancah dunia. Harapannya, penampilannya di Bali dapat menjadi batu loncatan menuju pemusatan latihan nasional (pelatnas) dan membawa harum nama bangsa. “Kami berharap hasil dari kejuaraan ini nantinya menjadi bagian dari seleksi nasional untuk pelatnas. Sabrina sudah masuk radar nasional, dan ini kesempatan penting baginya,” tutur Suhara. Sementara itu, Sabrina Syarifah mengungkapkan bahwa dirinya akan tampil maksimal di ajang bergengsi IFSC Climbing World Cup 2025 meskipun waktu persiapan yang sempit tak menyurutkan semangat atlet muda asal Tangerang Selatan. Sabrina mengakui bahwa persiapannya kali ini hanya berlangsung selama dua minggu. Meski demikian, ia tetap menjalani latihan dengan konsisten dan mental yang siap tanding. “Persiapannya jujur ini tersingkat aku. Dua minggu latihan, tapi tetap fokus dan disiplin,” ujar Sabrina. Latihan yang dijalaninya tergolong standar, tidak terlalu berat, namun cukup untuk menjaga performa dan teknik menjelang perlombaan. “Enggak berat, enggak ringan juga. Standar aja, yang penting rutin,” pungkasnya.