Melawan salah satu atlet terbaik merupakan hal tak terlupakan bagi Wiwi. Sejak tahun 2012, Wiwi sudah menjadi atlet untuk cabang olahraga tarung derajat. Ia berbagi cerita kepada nysnmedia.com tentang bertarung di semi final dengan petarung terbaik putri se-Banten pada kejuaraan Walikota 3 Kota Tangerang di tahun 2016 lalu. Ia pun berhasil menyabet medali emas.
“Waktu babak semifinal kejuaraan Walikota 3 Kota Tangerang aku ketemu sama petarung terbaik putri se-Banten dan sudah beberapa kali mendapatkan emas. Sensasi tarungnya benar-benar ketat bukan hanya dalam matras tapi pendukung aku dan dia sama-sama teriak kasih semangat, menurut aku itu sangat berkesan dan tak terlupakan. Soalnya itu memang atlet andalan.”ujarnya
Gadis dengan nama panjang Siti Robiatul Adawiyah ini juga mengikuti turnamen Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) 2017 yang merupakan pengalaman pertamannya mengikuti pertandingan di luar pulau Jawa. Meski ia menganggap permainannya belum maksimal tetapi ia berhasil membawa pulang medali perunggu.
“Saat POMNas XV di Sulawesi Selatan dan itu pengalaman saya jauh dari orang tua, naik pesawat, keluar pulau Jawa dan alhamdulilah keberangkatan dan kerja keras saya membuahkan hasil medali perunggu. Sebenarnya saya belum puas karena hasil yang saya dapatkan belum maksimal.”ucapnya
Mahasiswi Politeknik LP3I Jakarta ini, merasa bangga bisa menjadi seorang atlet Tarung Derajat. Ia sangat beruntung bisa mengenal berbagai atlet dari daerah lain dan juga bisa membanggakan kedua orang tua.
“Saya bisa kenal banyak teman dari berbagai daerah selain Tangerang. Bisa sharing tentang pertandingan yang sudah dilewati dan yang terutama bisa membanggakan kedua orang tua saya berkat prestasi yang saya dapat. Walaupun kadang suka jauh dari orang tua ketika ada kejuaraan.”tutupnya(put/adt)