Tambah Motivasi, Juara Asia Junior Championship 2018 Duet Febriana/Ribka Diganjar Bonus Rp 60 Juta

Djarum Foundation memberikan apresiasi berupa bonus Rp 60 juta kepada Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto setelah menjadi kampiun di Kejuaraan Asia Junior 2018. (PB Djarum)

Karanganyar- Meraih titel juara di Badminton Asia Junior Championship 2018 memberi berkah bagi duet Pelatnas Pratama asal PB Djarum Kudus Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto. Mereka diganjar bonus Rp 60 juta dari Djarum Foundation, di Gelanggang Olahraga (GOR) RM Said Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (4/8). Pada Juli lalu, Febriana/Ribka menjadi kampiun di ajang Badminton Asia Junior Championship 2018 usai di final menaklukan wakil Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, straight game, 21-12 dan 21-16, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengatakan pemberian bonus menjadi tambahan motivasi bagi Febriana/Ribka, sehingga mampu berprestasi di level yang lebih tinggi. “Ini bukan anak tangga terakhir yang harus mereka capai. Karena ada anak tangga berikutnya yang harus mereka hadapi. Yang terdekat adalah juara di Kejuaraan Dunia di Kanada,” ujar Yoppy dikutip situs resmi PB Djarum, Sabtu (4/8). Kejuaraan Dunia Junior akan dihelat di Markham Pan Am Venue, Kanada, November 2018. Bahkan, lanjut pria berkacamata itu, jika mereka mampu tampil maksimal di kejuaraan dunia itu masih ada kompetisi yang harus dilewati yang tak kalah penting. “Yaitu juara mulai dari level Challenge hingga Olimpiade,” lanjutnya. Yoppy menambahkan pemberian bonus ini sekaligus bentuk motivasi bagi peserta Audisi Umum yang dihelat di Karanganyar, Jateng. “Minimal mereka bisa makin giat berlatih, dan ingin mengikuti jejak seniornya. Tujuan lain adalah ingin menunjukkan jika kami sangat peduli dengan bulutangkis dan Indonesia,” tegas Yoppy. Sementara itu, Ribka mengaku senang dengan apresiasi ini. “Semoga di kejuaraan dunia junior kami bisa juara,” tutur Ribka. Senada dengan Ribka. Febriana membentang harapan pada kejuaraan dunia junior nanti. “Target kami semoga di kejuaraan dunia junior menjadi yang terbaik,” tukas Febriana. (Adt)

Volume 2 King Basketball 3×3 Kembali Bergulir, Jawara IBL 3×3 Turut Serta

Tim Cool Boyz (hijau) sukses mengalahkan tim Indonesia Muda (biru) dengan skor tipis 9-8, pada laga perdana King Basketball 3x3 Volume 2, di Atrium Mall @Alam Sutera, Kota Tangerang, Banten. (Pras/NYSN)

Tangerang- Mengusung tema ‘National Is Me’ King Basketball 3×3 Volume 2 kembali menggelar event basketball 3×3 di Atrium Mall @Alam Sutera, Kota Tangerang, Banten. Acara ini berlangsung 3-5 Agustus 2018. Bertujuan menggali bakat penggemar basket 3 on 3, Giovanni Vivaldi selaku ketua pelaksana merasa perlu mewadahi olahraga ini. “Basketball 3×3 kembali booming, kami ingin memberi wadah bakat anak muda, yang gemar dan potensial. Meski unsur entertainment-nya tinggi, ajang ini ternyata mendapat tanggapan yang positif. Event pertama sudah digelar di Mall Puri Mansion. Sekarang di Mall @Alam Sutera (kedua),” kata Giovani yang akrab disapa Gio, pada Jumat (3/8). “Antusiasme para peserta dan penonton juga luar biasa,” jelasnya lagi. Gio menambahkan, terdapat 60 tim yang turut berpartisipasi di turnamen King Basketball 3×3 ini, dan terbagi dalam dua kategori. “Turnamen ini memakai sistem gugur, serta terbagi dua kategori, yakni Kategori Umum (KU) dan Kategori Umum (KU) U-18. Tiap kategori, ada 36 tim untuk KU, dan 24 tim KU U-18,” imbuh Giovanni. Turnamen ini berhadiah total 20 juta rupiah, dan tiap kategori mendapat 10 juta rupiah, dengan perincian juara 1 (Rp 5 juta), juara 2 (Rp 3 juta), dan juara 3 (Rp 2 juta). Ajang ini tak berhenti di dua ‘volume’ saja, King Basketball akan kembali menghelat turnamen 3×3 pada bulan Mei 2019, di ICE BSD, Tangerang Selatan. Laga perdana turnamen ini di kategori umum (KU) U-18, mempertemukan tim Cool Boyz kontra Indonesia Muda. Tim Cool Boyz pekan lalu, sukses menjadi kampiun IBL Gojek 3×3 Basketball Indonesia Tour 2018 – Jakarta Usia (U) 18 Tahun, di Mall Kokas. Laga yang dilangsungkan di Atrium Mall @Alam Sutera, Tangerang ini dimulai dengan ketat. Denga durasi waktu bertanding hanya sepuluh menit, kedua tim saling mengejar poin. Meski Cool Boyz sempat mendapatkan poin dua angka lebih dulu dari hasil tembakan di luar lingkaran, konstan aksi lay-up Indonesia Muda memperkecil poin dengan skor 2-1. Namun, aksi dua poin kembali dilakukan oleh pemain Cool Boyz yang memperlebar jarak menjadi 4-1. Sampai menit ke-7, permainan semakin sengit. Di menit 7 Indonesia Muda mampu menyamai skor menjadi 6-6. Tetapi, usaha Indonesia Muda untuk memenangi pertandingan, beluml berhasil. Hingga laga berakhir, Cool Boyz unggul tipis dengan skor 9-8. “Tadi kita sempat seri ya dan skor itu menambah kami bersemangat. Tapi, sampai akhir pertandingan kita tidak mampu mengungguli mereka. Mereka begitu kuat dan bagus. Kita harus belajar lagi”, ujar Pattiwel, salah satu skuat Indonesia Muda, usai laga. Kemenangan ini membuat Cool Boyz berhak melangkah ke fase berikutnya. (Dre) King Basketball 3×3 Volume 2 Tim Kategori Umum 1. Bayerische 2. North Hustler 3. Marmut Muthakir 4. Chiki Ballz 5. Bromo 2 6. Kweenz 7. Pendiri Bangunan 8. Gators 9. 4fun 10. GSW A 11. Valiant 12. Kliksport TV 13. Giant 14. GSBC 1 15. Menantu Idaman 16. Mix 17. FDYA 18. GKI Aries 19. STPI 20. X1 21. GSW B 22. Stallion A 23. Horee 24. Elang Laut 25. GSBC 2 26. GSW C 27. Bromo 1 28. TGIF 29. GSW D 30. Zenly 31. Hyenas 32. Mokodo 33. Seraphim 34. Blek 35. Havefun 36. Stallion B Tim Kategori Umum U-18 1. Cool Boyz 2. Indonesia Muda 3. Keluarga 4. Nusty Bunny 5. Edsu 6. Lemewin 7. Classy 8. Kuntos 9. Tim Brio 10. Buzzer C 11. Buzzer B 12. SMAK 2 13. Mokodo Jr 14. 16 15. Harsa 16. Crows 17. 3rd World Handles 18. Buzzer A 19. Hustler 20. YDG 21. Underdog 22. Phoenix Tim 23. Semoga Diberkati 24. Bowo Lovers

Lakoni Duel Rubber Game, Duet Tuan Rumah Gabriel/Galuh Mulus Ke Partai Puncak U-17

Ganda putra Gabriel Christopher Wintan Wijaya/Galuh Dwi Putra (Daihatsu Candra Wijaya) harus melewati laga rubber game kontra Crisandy Santosa/Enzo Ramadhan Satriyadi, 15-21, 21-19, dan 21-17, dalam tempo 46 menit. (Pras/NYSN)

Serpong- Langkah ganda putra Gabriel Christopher Wintan Wijaya/Galuh Dwi Putra (Daihatsu Candra Wijaya) belum terbendung pada kejuaraan bertajuk ‘9th Yonex-Sunrise Double Special Championship 2018’, Kategori Usia (U) 17 Tahun. Melakoni laga semifinal, di Hall Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC), pada Jumat (3/8), duet tuan rumah sekaligus unggulan satu itu dipaksa melakoni pertarungan melelahkan rubber game kontra Crisandy Santosa/Enzo Ramadhan Satriyadi, 15-21, 21-19, dan 21-17, dalam tempo 46 menit. Galuh mengatakan kekalahan yang diderita pada gim pertama akibat ia bersama Gabriel masih mencari celah kelemahan lawan. “Di gim kedua kami main lebih cepat dan nggak banyak angkat bola. Lebih diturunin lagi bolanya. Karena sebelumnya juga sudah pernah ketemu sama mereka,” ujar remaja kelahiran 31 Mei 2003 itu usai laga. Sementara itu, Gabriel mengaku di awal laga dirinya bersama pasangan kurang tenang sehingga lawan meraih kemenangan di gim pertama. “Di gim kedua mainnya mulai enjoy, dan lebih tenang. Pelatih juga kasih instruksi kalau kami harus bermain lebih safe,” terang siswa SMAN 10 Kota Tangerang Selatan itu. Dan di partai pamungkas, Sabtu (3/8), Gabriel/Galuh akan ditantang ganda asal PB Exist Jakarta Muhammad Hasnan Alimni/Yoel Alexander yang menyingkirkan Muhammad Haikal Zaki/Muhammad Satria (PB Jaya Raya Jakarta Pusat),17-21, 21-13, dan 21-19. “Lawan mungkin tipenya sama seperti di semifinal ini karena mereka juga dari PB Exist Jakarta. Jadi makin termotivasi menghadapi laga final,” tutur Galuh. “Untuk lawan juga baru pertama kali ketemu. Tidakingin banyak komentar dulu soal lawan, lihat saja besok di lapangan seperti apa mainnya,” timpal Gabriel. Di nomor lain, menyandang status non unggulan Rahmat Hidayat/Gity Gabriel Rambing (PB Djarum Kudus) justru membuat kejutan pada Kategori ganda campuran Usia (U) 19 Tahun. Di semifinal, Rahmat/Gity menumbangkan unggulan satu Dejan Ferdinansyah/Tsavanne Bethalia Putri Mertoso (PB Exist Jakarta), rubber game, 12-21, 21-16, dan 21-19. “Awalnya tegang, karena lawan kemampuannya lebih baik. Jadi kami berusaha bermain nothing to lose saja. Kuncinya percaya diri,” ujar Rahmat usai laga. Alumni SMP Islamic Village Tangerang itu menambahkan kekalahan di gim pertama membuat ia dan kolega berusaha bangkit untuk bisa meraih kemenangan di dua gim sisa pertandingan. “Kalau saya mungkin lebih banyak memberikan tekanan ke Tsavanne. Bisa dibilang porsinya hampir 80 persen, dibandingkan dengan memberikan bola ke Dejan. Apalagi dari segi postur dan tenaga lawan lebih unggul, jadi lebih banyak nurunin bola juga tadi,” lanjut remaja kelahiran Tangerang, Banten, 17 Juni 2003 itu. Senada dikatakan Gity. Menurut siswi SMAN 1 Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) itu, bila kemampuan lawan berada jauh di atas. Namun, ungkapnya, bermain tanpa beban membuat penampilannya bisa lebih lepas. “Kemampuan kami dengan lawan nggak beda jauh. Mereka unggul di postur sama speed. Pelatih juga bilang harus yakin bisa menang. Tadi Dejan mainnya juga sedikit emosional sehingga hilang fokus,” cetus dara kelahiran Kotamobagu, 20 Desember 2002 itu. Di partai pamungkas, Sabtu (4/8), Rahmat/Gity berjumpa akan berhadapan dengan Muhammad Yahdil Ansar/Frida Ayu Wulandari (PB Jaya Raya Jakarta Pusat/PB Banda Baru Batam) yang menang atas Asyhari Anhar/Windi Siti Mulyani (PB Victory Bogor Jakarta Timur), rubber game, 15-21, 21-18, dan 21-15. (Adt)

Punya Kualitas Sekelas Eropa, Timnas U-16 Akankah Terganjal Persoalan Klasik Soal Konsistensi ?

Winger Timnas U-16, Mochammad Supriadi (11), saat berakselerasi dalam laga Piala AFF U-16 2018 kontra Vietnam di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/8). (medcom.id)

Jakarta- Tiga kali tampil di fase penyisihan Grup A Piala AFF U-16 2018 ternyata Timnas U-16 memiliki karakter yang serupa dengan seniornya di Timnas U-19, atau Timnas U-23 yang tak lama lagi berlaga di Asian Games 2018. Membukukan 16 gol dan kebobolan tiga, kemiripan pasukan Fakhri Husaini dengan skuat Indra Sjafri dan Luis Milla adalah penguasaan bola. Ketiga tim ini cenderung aktif menyerang, dengan strategi memegang sebola banyak mungkin. Saat menghadapi Filipina, Myanmar, dan Vietnam, Garuda Asia – julukan Timnas U-16 – mencetak penguasaan bola sebesar 73 persen, 61 persen, dan 57 persen. Jika dirata-ratakan, maka Indonesia sekurang-kurangnya mendapatkan bola sebanyak 63,66 persen. Sekadar mencari pembanding, pada Piala Dunia 2014 di Brasil, event yang tercatat sebagai gelaran Piala Dunia dengan intensitas dan kualitas sepakbola tertinggi, rata-rata penguasaan bolanya malah tak sampai menyentuh angka 60 persen. Berdasarkan riset International Journal Science Culture and Sport, juara dunia saat itu, Jerman, tercatat sebagai tim dengan penguasaan bola terbesar pada angka 56,71 persen, diikuti Argentina dengan 54,56 persen, Brasil dengan 53,12 persen, dan Belanda mencatatkan 50,32 persen. Namun, penguasaan bola tersebut harus pula dibuktikan dengan akurasi dan kesuksesan menyampaikan umpan. Untuk angka ini, Timnas U-16 ternyata tak jauh berada di bawah empat tim terbaik di Piala Dunia 2014. Di tiga laga pembuka AFF 2018, Timnas U-16 mencatatkan 82 persen umpan sukses versus Filipina, 73 persen kontra Myanmar, dan 69 persen menghadapi Vietnam. Rata-rata mereka mencatatkan 74,66 persen umpan sukses. Jumlah itu berselisih 0,13 persen dari Brasil di Piala Dunia 2014. Sementara Jerman, mendapatkan 81,90 persen umpan sukses. Andai level tim Piala Dunia masih terlalu jauh untuk dijadikan perbandingan, mari melihat statistik laga final Piala Dunia U-17 2017 antara Inggris dan Spanyol di Kalkuta, India, Oktober tahun lalu. Untuk urusan penguasaan bola, Indonesia pun masih unggul. Inggris, yang keluar sebagai pemenang dalam laga yang berakhir melalui adu penalti itu, hanya menguasai 52 persen bola, berbanding 48 persen yang dimiliki Spanyol. Atau, dari segi yang lain, catatan laga Piala Eropa U-17 antara Italia dan Belanda, di Rotherham, Inggris, 21 Mei 2018. Partai yang dimenangi Belanda sebagai juara usai adu penalti (1-4), merangkum total tembakan yang dilepaskan Italia adalah empat bidikan sukses dan tujuh melenceng. Sedangkan sang juara mengoleksi sembilan tembakan, empat di antaranya on target dan sisanya melenceng. Bandingkan dengan Indonesia, yang mencatatkan total sebelas tembakan dalam laga menghadapi Vietnam, selama 80 menit bermain. Tujuh di antaranya mengarah ke gawang lawan. Tidak berbeda dengan Italia, dan bahkan lebih dari Belanda. Catatan ini menunjukkan kepada pencinta sepakbola Indonesia, bila peforma Timnas U-16 potensial bersaing di level yang lebih menantang. Hanya saja, komitmen terbesarnya adalah apakah potensi itu bisa terjaga saat mereka bermain di kategori senior. (art)

Kuasai Klasemen, Indonesia Tatap Skenario Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-16 2018

Dua gol striker asal Magelang, Jawa Tengah, Amiruddin Bagus Kahfi (20) saat menekuk Vietnam 4-2, mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak sementara di Piala AFF U-16 dengan torehan enam gol. (goal.om)

Sidoarjo- Raih kemenangan ketiga secara beruntun Timnas U-16 selangkah lagi menembus babak semifinal Piala AFF U-16 2018. Yang terbaru saat skuat asuhan Fakhri Husaini menang 4-3 atas Vietnam dalam laga ketiga Grup A pada Kamis (2/8), di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Garuda Asia saat ini hanya butuh minimal satu hasil imbang di dua laga terakhir Grup A, yakni melawan Timor Leste dan Kamboja yang notabene kualitasnya dibawah mereka. Status juara grup membuat Indonesia berpotensi bertemu dengan Malaysia di babak semifinal turnamen ini. Malaysia baru tampil satu kali di Grup B, dan mereka kalah 1-2 dari tim unggulan Thailand. Masih tersisa empat pertandingan lagi bagi Malaysia di putaran grup, yakni melawan Brunei, Singapura dan Laos. Pertemuan Indonesia dan Malaysia tentu akan berlangsung dengan aroma panas. Kedua negara memiliki rivalitas tinggi baik di level senior maupun junior. Timnas U-16 bisa membalas kekalahan yang diderita timnas U-19 di Piala AFF U-19 bulan lalu. Sebelumnya sempat terjadi polemik yang disebabkan oleh salah satu pemain asal Malaysia yakni Amirul Ashrafiq Hanifah. Nama Amirul memang sempat viral dan mendapat kecaman dari netizen Indonesia. Hal itu setelah dia mengunggah Insta-story dengan membalik bendera Indonesia. Namun tak lama usai kejadian itu dirinya meminta maaf. Banyak yang menyayangkan atas tindakan Amirul karena memicu hawa panas jelang bergulirnya Piala AFF U-16 2018. Usai laga kontra Vietnam, Fakhri memuji timnya yang bermain penuh determinasi. Timnas U-16 dalam laga ini sebenarnya sempat tertinggal 0-1. Namun Garuda Asia membalikkan keadaan hingga menang 4-2, meski harus diwarnai drama kartu merah untuk wingback merah putih, Amiruddin Bagas Kahfi. “Syukur Alhamdulilah kami menang di laga yang berat dan ketat menguras banyak tenaga. Saya bangga dengan yang diperlihatkan pemain selama 80 menit dengan determinasi tinggi. Motivasi yang tinggi ini tidak lepas dari semangat untuk mengalahkan juara bertahan,” ucap Fakhri. Fakhri mengingatkan bahwa kemenangan ini tak perlu dirayakan secara berlebihan. Para penggawa Garuda Asia harus tetap rendah hati mengingat tiket semifinal pun belum berada di dalam genggaman. “Saya mengingatkan kepada seluruh pemain ini masih babak penyisihan kami tidak perlu merayakan secara berlebihan. Tapi, saya apresiasi semua pemain dan tidak hanya yang mencetak gol,” lanjut Fakhri. Sementara arsitek Vietnam, Vu Hong Viet mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Laos, Xaypaseth. Hong Viet mempertanyakan kartu merah yang diterima pemainnya, Vo Nguyen Hoang. Menurutnya keputusan itu sangat tidak wajar. “Saya ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia. Ini pertandingan yang bagus dimana kedua tim bermain baik. Saya tidak senang dengan wasit, dan tidak mengerti alasan pemain saya di kartu merah, karena ia tidak melakukan apa-apa,” ucap Hong Viet. Kekalahan ini membuat peluang Vietnam makin terancam untuk lolos ke semifinal. Vietnam butuh kemenangan di dua laga terakhir melawan Filipina dan Myanmar untuk bisa lolos. Tambahan tiga poin membuat Indonesia kini mengoleksi 9 angka di klasemen Grup A. Sementara Vietnam merosot ke posisi ketiga, digusur Myanmar yang mencetak kemenangan telak 7-0 atas Filipina di hari yang sama. Sementara itu, Timor Leste menang 2-1 atas Kamboja pada hari ini. Itu merupakan kemenangan pertama mereka di ajang Piala AFF U-16 2018. Selain kokoh di puncak klasemen Grup A, kemenangan Indonesia turut membawa nama Amiruddin Bagus Kahfi kian tak tersentuh di daftar pencetak gol terbanyak ajang ini. Dua gol penyerang asal Magelang, Jawa Tengah itu, kini memantapkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak sementara di Piala AFF U-16 dengan torehan enam gol. Raihan Bagus dikuntit oleh striker Laos, Chony Wenpaserth dan frontman Vietnam, Dinh Thanh Trung, yang sama-sama mengoleksi empat gol. (Dre) Hasil Pertandingan Kamis (2/8) 15:30 WIB Timor Leste vs Kamboja 2-1 15:30 WIB Filipina vs Myanmar 0-7 19:00 WIB Indonesia vs Vietnam 4-2 Hasil lengkap Grup A Kamboja 0-1 Vietnam Indonesia 8-0 Filipina Myanmar 3-2 Timor Leste Vietnam 4-0 Timor Leste Indonesia 2-1 Myanmar Kamboja 5-1 Filipina Timor Leste 2-1 Kamboja Vietnam 2-4 Indonesia Klasemen Grup A Piala AFF U16 No       Tim     Main  Gol  Poin 1    Indonesia    3    +11    9 2    Myanmar     3    +7     6 3    Vietnam      3     +3     6 4    Kamboja     3    +2      3 5    Timor Leste 3    −4      3 6    Filipina        3   −19     0 Jadwal Grup A Sabtu, 4 Agustus 2018 15.30 WIB Filipina VS Vietnam (Stadion Joko Samudro, Gresik) 15.30 WIB Myanmar VS Kamboja (Stadion Gelora Delta, Sidoaro) 19.00 WIB Timnas U-16 vs Timor Leste (Stadion Gelora Delta, Sidoaro) Daftar Top skorer sementara Piala AFF U-16 2018. 6 Gol Bagus Kahfi 4 Gol Chony Wenpaserth (Laos) Dinh Thanh Trung (Vietnam) 2 Gol Mochammad Supriadi Ky Rina (Kamboja) 1 Gol David Maulana Komang Teguh Trisnanda Putra Muhammad Fajar Fathurahman Mohammad Supriadi Rendy Juliansyah Sutan Diego Armando Ondriano Zico Andre Oktaviansah Dinh Thanh Trung (Vietnam) Khun Kyaw Zin Hein (Myanmar) Aung Ko Oo (Myanmar) Naing Htwe (Myanmar) Angelo Da Costa Gusmao (Timor Leste) Aldo Amaral (Timor Leste)

Jadi Juara Junior Asia, Spesialis Ganda Ini Ternyata Jago Main Piano Dan Ingin Menjadi Guru

Juara Bulutangkis nomor ganda putri Kejuaraan Asia Junior 2018, Febriana Dwipuji Kusuma, yang bercita-cita mulia menjadi guru. (Ham/NYSN).

Jakarta- Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018 yang berlangsung 18-22 Juli 2018 telah berakhir. Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Indonesia mampu meraih satu emas dan tiga medali perunggu. Satu medali emas itu didapat dari sektor ganda putri, yakni duet Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto “Alhamdulillah, senang dan bersyukur. Tapi yang pasti nggak boleh cepat puas,” kata Febriana usai pertandingan. Bagi, Ana, sapaannya, gelar ini menjadi bekal positif jelang tampil Kejuaraan dunia World Junior Championship (WJC) 2018, di Ontario, Kanada, pada November nanti. Ana mengenal bulutangkis sejak usia 5 tahun, dari sang kakak, yang menekuni hobi serupa. Namun, bermain bulutangkis sejatinya bukan alasan penting bagi bungsu dari dua bersaudara ini. Justru faktor berat badan yang membawanya rutin, menjalani latihan tepok bulu ini. “Awal kenal bulutangkis itu, saya hanya ikut kakak latihan. Ya sekalian ngurusin badan niatnya. Dulu ‘kan waktu kecil saya gendut. Lama-lama seneng dan keterusan sampe sekarang,” tukas Ana sambil tersenyum. Dara kelahiran Jember 19 Februari 2001 ini bergabung dengan PB Smash Jember sejak Taman Kanak-Kanak (TK), hingga lulus SD. “Pada 2013, setelah lulus SD, saya pindah ke PB Djarum Jakarta, dan masuk nomor ganda putri. Saya ikut berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Pada 2016, usai ikut kejurnas, Alhamdulillah, saya dipanggil masuk Pelatnas PBSI sampai sekarang,” beber Ana. Ana menjadi salah satu atlet termuda yang masuk pelatnas, lantaran baru menginjak 16 tahun saat terpanggil masuk Cipayung pada awal 2017. Selama di Pelatnas, spesialis ganda ini mengaku tak memiliki kendala berarti menjalani proses belajar. Bahkan, tugas sekolah rutin ia kerjakan dari jarak jauh. “Kalau ujian, saya pulang ke Jember, sebab ujiannya harus di sekolah, nggak bisa di Jakarta. Jadi pulang beberapa hari, terus balik lagi ke pelatnas,” terang dara yang mengidolakan seniornya Greysia Polii itu. Kelak jika lulus SMA nanti, ia tetap ingin melanjutkan kuliah, tanpa meninggalkan rutinitas latihannya sebagai atlet. Menjadi guru adalah cita-cita siswi Madrasah Aliyah Al-Badri, Jember ini, andai harus menyudahi karirnya sebagai pemain bulutangkis. Itu sebabnya Ana tetap akan melanjutkan studi pendidikannya hingga jenjang Universitas. Tak hanya tekun berlatih bulutangkis, remaja asal ‘Kota jenang dodol Suwar-Suwir’ itu ternyata mahir bermain piano, karena tertarik memainkan denting tuts piano klasik maupun elektrik, sambil bernyanyi. “Waktu kecil senang nyanyi dan main piano. Malah sampe pernah les piano. Tapi kok betah main bulutangkis gitu, ya udah akhirnya ditinggalin les pianonya. Tapi kadang dirumah masih main piano juga,” cetus remaja yang mengaku fans berat eks kiper Arema Indonesia, Kurnia Meiga Hermansyah. Tak hanya hoby bermain piano, saat bertemu NYSNMedia.com, Ana pun tengah berenang. Menurutnya, berenang cocok disandingkan dengan bulutangkis karena melatih ketahanan nafas sehingga stamina saat bertanding bulutangkis, menjadi lebih baik. Meski tak terlalu detail, ia nyaris menguasai semua gaya olahraga akuatik ini. “Nggak jago-jago amat, tapi hampir semua gaya berenang yang dilombakan, sudah saya lakukan. Tapi tujuannya melatih fisik dan stamina, modal bertanding bulutangkis,” jelas penggemar es kelapa jeruk dan blewah dingin ini. (Ham) Biodata Nama : Febriana Dwipuji Kusuma Tempat/Tgl Lahir : Jember (Jawa Timur), 19 Februari 2001 Orang Tua : Didik Tripuji Suharyadi (ayah) dan Ngatodah (ibu) Tinggi Badan : 163 cm Berat : 51 Kg Media Sosial : Instagram @febrianadk19 Status Saudara : Anak kedua dari dua saudara Agama : Islam Pendidikan SDN Jember Lor 1 SMP Negri Bintoro Jember MA Al-Badri Jember Prestasi – Juara Asia Junior Championships 2018 (ganda putri) – Semifinalis Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2017 (ganda dewasa putri) – Juara Indonesia International Challenge 2017 (ganda putri) – Runner Up Pembangunan Jaya Cup 2016 (Beregu Campuran) – Semifinalis Superliga Junior 2016 (Beregu Putri) – Juara Kejurnas Perorangan Taruna 2016 (Ganda Taruna Putra) – Semifinalis Indonesia International Challenge 2016 (Ganda Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional Li Ning Jawa Tengah Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Juara Malaysia Junior International 2016 (Ganda Putri) – Semifinal Djarum Sirnas Jawa Barat 2016 (Ganda Campuran Remaja) – Runner up Djarum Sirnas Jawa Barat 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinal Jakarta Open Junior International Championships 2016 (Ganda Putri U17) – Juara Jakarta Open Junior International Championships 2016 (Ganda Campuran U17) – Juara Djarum Sirnas Lampung 2016 (Ganda Taruna Putri) – Runner up Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinalis Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Juara Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinalis Thailand Junior International 2016 (Ganda Putri) – Juara Djarum Sirnas Jawa Timur 2015 (Ganda Remaja Putri) – Juara Yonex Sunrise Double Special by Candra Wijaya 2015 (Ganda Remaja Putri) – Runner up Djarum Sirnas Manado 2015 (Ganda Remaja Campuran) – Juara Djarum Sirnas Manado 2015 (Ganda Remaja Putri) – Runner up Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bali 2014 (Ganda Remaja Putri) – Semifinalis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Banten 2014 (Ganda Remaja Campuran) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Banten 2014 (Ganda Remaja Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Palangkaraya 2014 (Ganda Pemula Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Tengah 2014 (Ganda Pemula Putri) – Semifinalis Astec Open 2014 (Ganda Remaja Campuran)

Jalani Laga ‘Perempat Final’, Timnas U-16 Hadapi Kutukan Kontra Vietnam di Piala AFF U-16

Amiruddin Bagus Kahfi (20) yang sudah mencatak 4 gol dalam Piala AFF U-16 2018, akan beradu tajam dengan striker Vietnam U-16, Dinh Thanh Trung, yang mengoleksi tiga gol, dalam laga Kamis (2/8), di Stadion Gelora Delta, Siodarjo. (goal.com)

Sidoarjo- Timnas U-16 akan menghadapi juara bertahan Vietnam, pada Piala AFF U-16. Pertandingan ketiga Grup A itu, akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/8) pukul 19.00 WIB. Vietnam menjadi juara Piala AFF U-16 2017, usai mengalahkan tuan rumah Timnas U-16 Thailand, di final 4-2 lewa adu penalti. Itu merupakan gelar ketiga bagi Vietnam, menyamai koleksi Thailand, sekaligus menjadi dua tim terbanyak yang menjuarai Piala AFF U-16. Saat itu, Tim merah putih tersingkir di penyisihan Grup, karena hanya meraih nilai 4 dari 5 laga. Duel Vietnam versus Indonesia kali ini, sangat berpotensi menjadi acuan lolos-tidaknya ke semifinal. Indonesia dan Vietnam sama-sama mengoleksi nilai 6 dari 2 laga. Timnas U-16 sementara memimpin klasemen sementara karena ungggul selisih gol. Jika Indonesia kalah, Vietnam akan naik ke puncak klasemen dengan poin 9. Sebelum Vietnam versus Indonesia, ada partai lain di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik. Partai itu adalah Timnas U-16 Timor Leste versus Timnas U-16 Kamboja. Kamboja diprediksi menang atas Timor Leste, dan naik ke posisi kedua, jika kekalahan Indonesia dari Vietnam, menggerus selisih poinnya. Timnas U-16 Myanmar juga berpotensi menang besar atas Filipina, pada jam yang sama. Bila Timnas U-16 kalah, masih ada kesempatan mendulang poin dari dua laga terakhir melawan Timor Leste dan Kamboja. Namun, sejatinya Timnas U-16 menyimpan catatan buruk jika menghadapi Vietnam. Dari 9 kali edisi di Piala AFF U-16, Timnas U-16 baru dua kali bersua Vietnam. Dan dua kali duel di Piala AFF U-16 itu, Timnas U-16 tak pernah sekalipun menang atas Vietnam. Saat Piala AFF U-16 2007 di Kamboja, Timnas kalah 3-4 dari Vietnam, dalam adu penalti di perebutan peringkat ketiga. Pada Piala AFF U-16 2010 yang berlangsung di Solo, di fase grup, Indonesia lagi-lagi takluk 1-0 dari Vietnam. Pada 2013 di ajang kualifikasi Piala Asia (AFC) U-16 2014, Indonesia kembali kalah 1-2 dari Vietnam. Catatan head to head ini patut diwaspadai oleh pelatih Fakhri Husaini, terlebih Vietnam berstatus sebagai juara bertahan Piala AFF U-16. Pada AFF Under-16 Championship tahun ini, performa pemain Vietnam terus meningkat. Di laga pertama, Vietnam menang tipis 1-0 berkat gol penalti dari Dinh Thanh Trung. Tapi di laga kedua melawan Timor Leste remaja Vietnam ini tampil ciamik dengan melibas Timor Leste empat gol tanpa balas, dengan dua gol dicetak oleh Din Thanh Trung. Pertandingan nanti juga merupakan laga adu tajam pencetak gol terbanyak turnamen ini. Striker Vietnam, Din Thang Trung yang mencetak tiga gol untuk Vietnam, akan saling butikankan sebagai striker tertajam kontra penyerang Timnas U-16. Amirudin Bagus Kahfi, yang sudah mengoleksi empat gol. (Dre) HEAD TO HEAD Vietnam-Indonesia Piala AFF U-16 2010 Penyisihan Grup Stadion Manahan, Solo, Indonesia Vietnam 1-0 Indonesia Piala AFF U-16 2007 Perebutan Peringkat Ketiga Stadion Olimpik Nasional Phnom Penh, Phnom Penh, Kamboja Vietnam 1-1 (4-3) Indonesia Setelah perpanjangan waktu, Vietnam menang adu penalti 4-3 Piala AFF U-16 2018 Klasemen Grup A Tim Mn M S K SG Poin Indonesia (H) 2 2 0 0 +9 6 Vietnam 2 2 0 0 +5 6 Kamboja 2 1 0 1 +3 3 Myanmar 2 1 0 1 0 3 Timor Leste 2 0 0 2 −5 0 Filipina 2 0 0 2 −12 0

Menang Tipis 2-1 dari Myanmar, Pelatih Timnas U-16 : Kiper Indonesia Tak Dilindungi Wasit

Striker Timnas U-16 Amirudin Bagus Kahfi (20) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Myanmar U-16 pada penyisihan grup A Piala AFF U-16, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, pada Selasa (31/7). (Antarafoto)

Jakarta- Timnas U-16 mengalahkan Myanmar 2-1 dalam Piala AFF U-16, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (31/7). Timnas U-16 kini memimpin klasemen sementara Grup A Piala AFF U-16 dengan nilai 6. Juara bertahan Vietnam juga mengumpulkan nilai 6, namun kalah selisih gol. Gol Indonesia dicetak striker asal Jakarta, Amirudin Bagus Khafi, pada menit ke-7 dan ke-25. Gol balasan Myanmar dicetak Zaw Win Thien, menit ke-72 dari titik penalti. Pelatih Myanmar, Nyi Nyi Latt, menyebut Timnas U-16 lebih bagus dari timnya. “Hari ini kami bermain tidak begitu baik. Indonesia lebih baik dari Myanmar. Tapi tim kami bermain tanpa beban dan semangat tinggi. Tim kami bermain untuk negaranya. Mewakili tim, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Indonesia, suporter di sini, dan media,” ucap Latt. Sementara Pelatih Garuda Asia, Fakhri Husaini menyebut laga ini tidak berjalan dengan mudah bagi timnya. Meski Timnas U-16 sempat unggul 2-0, justru di babak kedua, Myanmar bisa memperkecil ketertinggalan lewat titik putih, dari sepakan Zaw Win Thien. “Kemenangan ini modal besar untuk laga selanjutnya. Melawan Myanmar sangat tidak mudah. Mirip di dua pertandingan sebelumnya, ketika bertemu Myanmar di Tien Phong dan AFF 2017, situasinya sama. Pertandingan berjalan terbuka dengan tempo tinggi,” ucap Fakhri. “Emosi pemain agak terganggu karena beberapa keputusan. Tapi saya tak ingin protes soal wasit. Idealnya pertandingan akan lebih enak dilihat bila wasit bisa memimpin lebih tegas,” jelas Fakhri. Ia heran dengan keputusan wasit asal Brunei Darussalam, Abdillah Zainuddin, yang memberikan hadiah penalti untuk Myanmar. Insiden ini terjadi pada menit ke-72. Kiper Timnas U-16, Ernando Ari, dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan, usai menangkap bola hasil sepak pojok, di dalam kotak penalti. Sambil bercanda, ia menyebut andai hal itu dianggap pelanggaran, ia akan instruksikan anak asuhnya untuk sering jatuh di kotak penalti. “Dalam sepak bola itu, kiper harus dilindungi. Saya tak yakin wasit mengambil keputusan itu, karena wasit berkoordinasi dengan hakim garis,” ungkapnya. Dalam laga ini, Myanmar sempat tertinggal 0-2. Namun perlawanan sengit diberikan, dan memperkecil ketertinggalan di babak kedua dari titik putih. Meski kalah, peluang Myanmar belum tertutup sepenuhnya. Myanmar saat ini berada di peringkat empat, dengan koleksi tiga poin. Tiga partai dimainkan dalam matchday kedua Grup A Piala AFF U-16 2018 pada Selasa (31/7) di dua stadion yakni Gelora Delta dan Gelora Joko Samudra. Di laga pertama Vietnam mengatasi perlawanan tim lemah Timor Leste, dengan skor 4-0. Filipina kembali menelan kekalahan kedua dengan skor besar. Kali ini mereka takluk 1-5 dari Kamboja. Di laga terakhir Grup A, tuan rumah Indonesia berhasil mengatasi perlawanan Myanmar dengan skor 2-1. Ini adalah kemenangan kedua baik bagi Indonesia dan juga Vietnam, dan sama-sama mengumpulkan enam poin. Namun tim merah putih masih memimpin klasemen berkat keunggulan agresivitas gol yakni sembilan gol. Sedangkan Vietnam dengan lima gol. Hanya dua tim teratas yang berhak melaju ke babak semifinal. (Ham) Hasil pertandingan Selasa, 31 Juli 2018 Vietnam vs Timor Leste 4-0 Kamboja vs Filipina 5-1 Myanmar vs Indonesia 2-1 Klasemen Grup A Pos Tim Main Gol Poin 1 Indonesia 2 +9 6 2 Vietnam 2 +5 6 3 Kamboja 2 +3 3 4 Myanmar 2 0 3 5 Timor Leste 2 −5 0 6 Filippina 2 −12 0 Klasemen Piala AFF U-16 Grup B Pos Tim Main Gol Poin 1 Laos 1 +1 3 2 Thailand 1 +1 3 3 Singapura 0 0 0 4 Brunei 1 −1 0 5 Malaysia 1 −1 0 Laga selanjutnya, Kamis (2/8): 15.30 WIB, Timor Leste vs Kamboja (Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik) 15.30 WIB, Filipina vs Myanmar (Stadion Gelora Delta, Sidoarjo) 19.00 WIB, Indonesia vs Vietnam (Stadion Gelora Delta, Sidoarjo)

Tinjau Cabor Senam Trampoline, Menpora Harap Bisa Dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2019

Imam Nahrawi (Menpora) berharap cabang olahraga (cabor) senam trampoline dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. (Kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) berharap cabang olahraga (cabor) senam trampoline bisa dipertandingkan pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 maupun Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Hal itu dikatakan menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, saat meninjau kesiapan atlet dan venue pertandingan cabor senam trampoline di Houbii Urban-Adventure Park, Pondok Indah Mall (PIM) 3, Jakarta Selatan, Selasa (31/7). Dalam kesempatan itu, Menpora didampingi Tommy Kurniawan (Staf Khusus Olahraga Kemenpora), Dian Arifin (Manajer Pelatnas Timnas Senam Indonesia), dan Lulu Manurung (Pelatih Senam Trampoline). Saat ini ada tiga atlet yang berlatih di Houbii Urban-Adventure Park yang merupakan official training center untuk atlet gymnastic trampoline kontingen Indonesia Asian Games 2018, yakni Calvin Ponco, Dimas Sindu, dan Yudha Tri Aditya. “Tadi sudah dilihat bagaimana atlet senam trampoline berlatih. Saya juga lihat semangat dan optimisme para atlet, meskipun ini olahraga baru yang belum dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional atau Pekan Olahraga Nasional,” ujar Imam. Dengan banyaknya fasilitas trampoline di Jakarta dan daerah, pria 44 tahun itu berharap trampoline bisa dipertandingkan di ajang Popnas 2019 dan PON 2020 Papua. Disisi lain, Imam mengapresiasi pihak Houbii Urban-Adventure Park yang ingin menjadi patner pemerintah. “Ini langkah bagus, karena harus seperti itu. Ada partner yang menyiapkan tempat latihan, seragam dan yang lainnya. Atas partisipasi dari Houbii Urban-Adventure Park saya ucapkan terima kasih,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Menpora mendapatkan keluhan soal keterlambatan honor untuk atlet senam trampoline. “Akan saya tindaklanjuti masalah ini. Saya juga minta kepada PB Persani (Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia) untuk mengajukan ulang soal administrasinya,” urai ayah 7 anak itu. Sementara itu, Lulu berharap masalah ini segera diselesaikan, mengingat atlet merupakan wakil bangsa yang berusaha mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. “Semoga masalah honor atlet yang terlambat bisa segera diselesaikan dan diberikan secepatnya,” tegas Lulu. (Adt)

Filipina Kalah Postur Dari Timnas U-16, Indonesia Unggul Segalanya Dan Menang 8-0

Kapten Timnas U-16, David Maulana (6) merayakan gol yang dicetak ke gawang Filipina, pada laga perdana Grup A Piala AFF U-16 2018, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu (29/7). (Bolabanget.id)

Sidoarjo- Timnas U-16 meraih hasil impresif usai menghancurkan Filipina 8-0 pada laga perdana Grup A Piala AFF U-16 2018 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu (29/7). Kemenangan ini menempatkan tim yang diasuh Fakhri Husaini tapil di puncak klasemen sementara. Timnas U-16 berpesta gol ke gawang Filipina berkat dua gol Bagus Kahfi, dan masing-masing satu gol dari Mochamad Supriadi, Komang Teguh, Sutan Zico, Rendi Juliansyah, serta David Maulana. Berdasarkan statistik Labbola, Timnas U-16 mendominasi jalannya laga kontra tim yang diarsiteki Reiji Hirata. Bahkan, Tim Garuda Asia ini total melakukan 31 usaha untuk membobol gawang Filipina. Dari 31 usaha itu, 12 peluang yang didapat Bagus Kahfi dan kawan-kawans sukses mengarah ke gawang Filipina yang dikawal Frank John Barrera. Sedangkan tim lawan minim memberikan tekanan karena sepanjang 80 menit hanya melepaskan satu usaha untuk mencetak gol ke gawang Timnas U-16. Akurasi umpan tim Garuda Asia pun jauh mengungguli Filipina. Timnas U-16 memiliki persentase 82 persen, berbanding 59 persen akurasi umpan yang dibuat Filipina. Untuk urusan penguasaan bola, Timnas U-16 juga sangat jauh mengungguli Filipina dengan 73 persen dan Filipina hanya 27 persen. Langkah Filipina U-16 ini memang terasa pahit untuk mereka. Menurut Reiji, kualitas pemainnya jauh dengan Timnas U-16. Selain itu dari postur tubuh anak didiknya juga kalah jauh dengan tim tuan rumah. “Pemain kami sangat jauh dalam segi postur tubuh dan juga kualitas dibanding dengan tim tuan rumah,” katanya. Selain postur tubuh, ada hal lain yang juga jadi penyebab kekalahan telak dari Timnas U-16. “Mereka belum berpengalaman di pertandingan internasional menghadapi Indonesia. Kami harus coba lagi untuk pertandingan selanjutnya,” lanjut pelatih asal Jepang ini. Kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh para penggawa Filipina U-16 sangat jelas terlihat. Sepanjang 2×40 menit, Filipina U-16 terus dibombardir oleh Timnas U-16. Bahkan, penjaga gawang Filipina U-16, Franc John Delos Barrera, juga tampak gugup. Tendangan gawang yang dia lepaskan selalu jatuh ke kaki pemain Indonesia. Kemenangan 8-0 membuat Timnas U-16 menjadi pemuncak klasemen. Rendy Juliansyah dan kawan-kawan unggul selisih gol atas Myanmar dan Vietnam yang juga mengantongi poin penuh di laga perdana. Myanmar dan Vietnam sama-sama menjalani laga sengit di pertandingan pertama mereka. Myanmar menang tipis 3-2 atas Timor Leste sedangkan Vietnam hanya unggul 1-0 atas Kamboja.  Dua tim terbaik dari grup ini akan lolos ke babak semifinal untuk menghadapi wakil dari grup B. Indonesia akan melanjutkan laga menghadapi Myanmar, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada Selasa (31/7). (Dre)

Tampil Tanpa Beban, Cool Boyz Kampiun IBL Go-Jek 3×3 Basketball Jakarta Usia 18 Tahun

Tampil Tanpa Beban di final IBL Gojek 3x3 Basketball Indonesia Tour 2018 – Jakarta Usia (U) 18 Tahun, Tim Cool Boyz (hijau) sukses mengalahkan tim Lantak Laju dengan skor 12-7, di Mall Kota Kasablanca. (Pras/NYSN)

Jakarta- Usai sudah gelaran IBL Gojek 3×3 Basketball Indonesia Tour 2018, setelah seri pamungkas di Jakarta berlangsung. Sebanyak 89 tim yang bermain di Jakarta kali ini bersaing ketat, untuk menjadi yang terbaik pada pertandingan yang dilangsungkan di Mall Kota Kasablanca ini. Kembali dimainkan di dalam mall, antusiasme pengunjung meningkat secara signifikan jika dibanding seri Malang pekan lalu. Tim Cool Boyz akhirnya sukses menjadi kampiun IBL Gojek 3×3 Basketball Indonesia Tour 2018 – Jakarta Usia (U) 18 Tahun, pada Minggu (29/7). Di partai final, tim yang terdiri dari Mikha Haidar, Miguel Fernanda, Fredy Rico Tanuarji Harjo, dan Timothy Bahar, menaklukan tim Lantak Laju yang diperkuat Muhammad Rafie Fadhali, Patrick Agung, Shaleh Aziz, dan Erfandi Iqbal, dengan skor 12-7. Selepas wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai, Mikha Haidar dan kolega langsung menggebrak dan tampil impresif. Hasilnya, mereka langsung memimpin dengan 5 angka. Skuat Lantak Laju pun tak tinggal diam. Mereka berusaha menyusul ketertinggalan. Sempat menipiskan angka 6-7 disisa 2 menit pertandingan. Namun, Cool Boyz masih terlalu tangguh. Mereka makin memperlebar jarak angka hingga memastikan kemenangan atas Lantak Laju dengan selisih 5 angka. Pertandingan berakhir dengan skor 12-7. Mikha mengatakan, pada final melawan Lantak Laju, timnya bisa bermain lebih santai dibanding saat semifinal (kontra Cincau, 15-10). “Sebenarnya pertandingan yang berat itu di semifinal saat melawan Cincau. Untuk pertandingan final kami main lebih santai. Bisa dibilang tanpa beban,” ujarnya usai laga. Diakui Mikha, menghadapi laga final, timya sudah mengetahui kemampuan lawan. “Karena memang sebagian pemainnya sudah kenal dan mereka juga teman, jadi sudah tahu juga kemampuan mereka seperti apa,” cetusnya. “Apalagi tim kami bermain sangat bagus dipertandingan tadi. Chemistry sudah terbentuk dengan baik sejak laga awal, sampai kami bisa lolos ke final dan akhirnya bisa meraih juara,” pungkas Mikha. Untuk kategori Umum Putra, tim GSBC 1 menyabet juara usai mengalahkan GSBC 2 dengan skor cukup telak 21-11. Sedangkan kategori IBL, Garuda Bandung Satu yang menjadi pemenang setelah menundukkan Satria Muda Pertamina dengan skor tipis 19-18. Sementara itu, di Grand Final yang berlangsung pada Minggu (29/7), Satria Muda merajai IBL 3×3 dan berhak mewakili Indonesia di ajang FIBA 3×3 World Tour di Cina 29-30 September mendatang. Satria Muda keluar sebagai juara setelah mengalahkan Stapac Jakarta secara dramatis dengan skor 21-20. (Adt) Hasil Final IBL Go-Jek 3×3 Basketball Jakarta : Umum Putri Merpati B (Lamia, Helena Tumbelaka, Opi Paskar Pramita, Tania) vs Merpati A (Tirsa Cecilia, Natalia Desintha, Dela Madjid, Made Dita), 13-10 Umum Putra GSBC 1 (Jonathan Maurice, Muhammad Arighi, Pringgo Regowo, Tri Wicaksono) vs GSBC2 (Yefanus Mulyono, Chadisttira Pranatyo, Ferdian Dwi Purwoko, Muhammad Abrar Adrian), 21-11

Jeda Istirahat Hanya Sehari, Villa 2000 FC Takluk 0-1 Dari Batavia FC

Jakarta- Villa 2000 FC mengalami hasil negatif, usai ditekuk Batavia FC dengan skor tipis 0-1, dalam lanjutan Liga 3 Asprov DKI Jakarta Grup A, di Lapangan Kodam Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (29/7). Gol semata wayang Batavia FC tercipta di babak pertama, melalui sepakan Yusuf Ramdani (7) di menit ke-10. The Black-Orange, julukan Villa 2000 FC, yang sebelumnya menang telak 0-3 atas Laskar Muda pada Jumat lalu, justru minim menciptakan peluang, selama 2×45 menit ini. Arsitek Villa 2000 FC, Aven Kristian mengaki jika performa anak asuhnya pada laga ini, jauh berada dibawah permainan terbaiknya. Beberapa faktor ternyata mempengaruhi penurunan kinerja tim asal kota Pamulang, Tangerang Selatan ini. “Fisik anak-anak jelek. Waktu efektif istirahat dari laga pertama, hanya berselang satu hari. Ini krusial sekali. Berbeda dengan tim profesional, di level amatir ini, saya sulit pantau satu-satu kegiatan anak-anak. Bisa saja pola istirahat mereka tidak tertib,” ungkap pria gempal itu. Lawan yang dihadapi pun sangat siap, karena Batavia FC belum berkeringat, mengingat ini adalah partai perdana mereka. Tanpa kesulitan memberikan tekanan kepada Villa 2000 FC. Faktor lain yakni teriknya cuaca, saat laga berlangsung. Bermain mulai pukul 14.00 WIB, membuat stamina para pemain cepat terkuras habis. Di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, sedang mengalami puncak musim kemarau. Matahari bersinar sangat terik hingga pukul 16.00 WIB. Selain itu faktor lapangan memberi kontribusi kekalahan. Buruknya kondisi lapangan dan berdebu, amat menyulitkan bagi sistem pernafasan para pemain. “Teriknya cuaca sangat mempengaruhi stamina pemain. Lapangan juga kering dan sangat berdebu. Anak-anak jadi nggak lepas mainnya, takut drop. Tapi, mau taktik sebagus apapun, kalau kondisi fisik mereka tidak mendukung, ya percuma,” ungkap pria kelahiran Jakarta tersebut. Pertandingan berikutnya Villa 2000 FC akan berhadapan dengan PSJS Jakarta Selatan, pada Minggu (5/8). Jeda pertandingan sepekan ini diagendakan Aven untuk melakukan pemulihan staminan dan fisik pemain, secara total. Pada selasa (31/7), tim dijadwalkan kembali melakukan latihan rutin di markas Villa 2000 FC, di kawasan Pamulang. Aven dan tim pelatih akan berusaha menyusun strategi baru untuk menghadapi PSJS pekan depan. (Ham)

Punya Regulasi Antik, Laga Timnas U-16 di Piala AFF U-16 2018 Berdurasi 2×40 Menit

Piala AFF U-16 2018 memiliki regulasi unik, yakni durasi pertandingan tak dimainkan dalam waktu 90 menit, tapi selama 80 menit. Aturan ini sudah berlaku sejak turnamen tahun lalu, di Thailand. (bola.com)

Sidoarjo- Piala AFF U-16 2018 ternyata memakai aturan unik. Laga dalam turnamen ini tak berdurasi 90 menit, tetapi hanya 80 menit. Aturan ini sejatinya sudah berlaku sejak turnamen tahun lalu. Kala itu di partai puncak, Vietnam menjadi juara saat mengalahkan tuan rumah Thailand 4-2, lewat adu penalti. Dengan aturan bermain 80 menit, maka tiap babak hanya berlangsung selama 40 menit. Bila partai fase knock-out berjalan imbang selama 80 menit, maka langsung menuju babak adu penalti. Piala AFF U-16 2018 akan dihelat di Sidoarjo dan Gresik, Jawa Timur. Turnamen mulai bergulir pada Minggu (29/7) hingga 11 Agustus. Namun, salah satu negara anggota AFF, Australia memilih absen di AFF U-15 Youth Championship 2018. Hal ini membuat turnamen yang dihelat di Sidoarjo dan Gresik ini hanya diikuti 11 negara. Australia merupakan salah satu langganan juara di Piala AFF U-16. Total, Australia juara sebanyak dua kali yakni pada 2008 dan 2016. Australia pada turnamen tahun lalu menempati posisi ketiga. Di babak fase grup, Australia sempat bertemu Timnas U-16 dan menang 3-2. Dengan absennya Australia. ada satu grup yang hanya dihuni lima tim. Grup A dihuni oleh Timnas U-16, Myanmar, Vietnam, Filipina, Timor-Leste, dan Kamboja. Sementara itu Grup B ada Thailand, Malaysia, Singapura, Laos, dan Brunei. Ini bukan kali pertama untuk tahun ini, Australia memilih absen di gelaran AFF. Sebelumnya, di Piala AFF U-19, Australia juga memilih absen. Piala AFF U-16 sudah 13 kali dihelat sejak 2002, tapi Indonesia tak sekalipun meraih gelar juara, meski 3 kali jadi tuan rumah (2002 bersama Malaysia, 2008, dan 2010). Prestasi terbaik Indonesia adalah menjadi runner up, di Myanmar pada 2013, saat takluk 2-3 lewat drama tos-tosan dibabak final, dari Malaysia. (Ham) Rekam Jejak Indonesia di Piala AFF U-16 2002: Urutan 3 2005: Fase grup 2006: Absen 2007: Urutan 4 2008: Urutan 5 2010: Urutan 4 2011: Fase grup 2012: Absen 2013: Runner Up 2014: (Kejuaraan ditunda Kekurangan peserta) 2015: Absen (hukuman FIFA) 2016: Absen (hukuman FIFA) 2017: Fase grup

Rajai Nomor Men Junior BMX Park, Ahmad Farhan Ingin Jadi Atlet Nasional Go Internasional

Kejuaraan Nasional bertajuk ‘BMX Freestyle National Championship 2018’, diikuti 50 peserta dari Tanah Air, dan dihelat di BSD Extreme Park, Tangerang, Banten, 27-28 Juli. (Rizal/NYSN)

Tangerang- Ahmad Farhan asal Serang, Banten, sukses merajai nomor Men Junior BMX Park pada kejuaraan nasional bertajuk ‘BMX Freestyle National Championship 2018′, di BSD Extreme Park, Cisauk, Tangerang, Sabtu (28/7). Di partai pamungkas, siswa SMAN 5 Serang, Banten itu meraih medali emas usai membukukan skor 303,3. Ia menyingkirkan pesaing terberatnya Muhammad Ridwan (Kuningan, Jawa Barat) yang harus puas meraih perak usai mencetak skor 293,7. Dan, medali perunggu menjadi milik Muhammad Azril (Kabupaten Bandung, Jawa Barat) dengan skor 253. “Alhamdulillah bisa menang. Tidak sia-sia latihanya selama ini. Apalagi dipertandingan hari ini lawan cukup berat, terutama Ridwan, karena dia punya skill sangat baik dan trik-triknya juga bagus. Ini pertama kali juga buat saya ikut kejuaraan nasional seperti ini,” ujar pemuda kelahiran Serang, Banten, 1 November 2001 itu. Demi meraih prestasi yang lebih tinggi, Farhan menegaskan akan terus berlatih secara intensif. Tak hanya itu, ia berharap dimasa depan bisa rutin berlaga di kompetisi tingkat internasional. “Pasti latihan lebih keras agar terus mendapat medali. Semoga menjadi atlet nasional, dan berlaga di kompetisi bukan saja nasional tapi internasional. Karena pingin banget mengharumkan Indonesia dari olahraga BMX ini,” tukas Farhan. (Adt) Hasil BMX Freestyle National Championship 2018  Under 16 (U-16): 1. Aditya Pratama, Bekasi, Jawa Barat (338,9) 2. Daffa Atha, Medan, Sumatera Utara (235,06) 3. Ikdan Anugrah, Serang, Banten (223,8) Men Junior BMX Flatland : 1. Teja Ardika Winata, Medan, Sumatera Utara (333,7) 2. Anto Ingdrianto, Kuningan, Jawa Barat (315,8) 3. Adrian Dwi Pradipta, Depok, Jawa Barat (312,08) Men Elite BMX Flatland : 1. Januar Susanto, Jakarta (350,8) 2. Heru Awari, Banten (341,7) 3. Sopian, Bekasi (340,1)

Kondisi Lapangan Jelek, Villa 2000 Libas Laskar Muda di Liga 3 Asprov DKI Jakarta

Sebagai juara bertahan Liga 3 Asprov DKI Jakarta musim lalu, Villa 2000 FC (hitam) sukses melibas Laskar Muda (merah), dalam laga perdana Liga 3 Asprov DKI Jakarta, di Lapangan Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan. (Ham/NYSN)

Jakarta- Villa 2000 FC menang telak 0-3 kontra Laskar Muda dalam laga perdana Grup A Liga 3 Asprov DKI Jakarta, yang dihelat di Stadion Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (27/7). Sayang, kondisi lapangan yang tak cukup baik, menjadi sorotan pelatih Villa 2000 FC. “Kondisi lapangan disini berbeda jauh dengan lapangan latihan kami, di lapangan Villa 2000, Pamulang. Dari jalannya bola di beberapa sudut lapangan, struktur tanah bergelombang, ya pokoknya kurang. Tapi ya bagaimana lagi, mungkin ini yang tersedia,” ujar pelatih Villa 2000 FC, Aven Kristian. Dalam laga yang dimulai pada pukul 16.00 WIB ini, klub asal Pamulang (Tangerang Selatan) mendominasi permainan. Gol pembuka diciptakan di menit 22, hasil situasi bola mati. Meskipun sang lawan tak memberikan perlawanan yang berarti, hingga babak pertama skor 0-1 bertahan sampai jeda turun minum. Di babak kedua, Villa 2000 FC lebih trengginas hingga membuat lawan tanpa peluang di babak kedua. Permainan yang lebih menyerang ini membuat dua gol tambahan, yakni masing-masing menit ke-66 dan menit ke-69. Aven mengaku bersyukur atas hasil yang diraih anak asuhnya di laga pertama ini. Menyandang gelar sebagai juara bertahan regional DKI Jakarta musim lalu, tentu ada tekanan dari sisi psikologis. “Sebelumn bermain, saya bilang pada tim jika status juara bertahan bukan beban, dan kami harus bermain lepas. Alhamdulillah dapat tiga poin di pertandingan perdana,” ungkapnya pada nysnmedia.com, Jumat (27/7). The Black-Orange-julukan klub Villa 2000 FC- kembali melakoni partai lanjutan Liga 3 Asprov DKI Jakarta Grup A, melawan Batavia FC, pada Minggu (29/7) di Lapangan Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan. “Saya belum tau kekuatan, skuat pemain, dan strategi Batavia FC. Ya pastinya kami masih meraba-raba kekuatan lawan,” jelas Aven. “Yang jelas kami akan bermain sesuai strategi dan taktik Villa 2000 FC,” tegasnya. Saat laga perdana Villa 2000 FC di Liga 3 ini, turut dihadiri oleh eks-pelatih Villa 2000 FC, yakni Blitz Tarigan. BT sapaan akrabnya, memiliki pesan khusus terhadap mantan anak asuhnya. “Usai main, masih ada recovery sehari. Karena seluruh skuad adalah pemain muda semua, saya harap anak-anak mampu memanfaatkan dengan baik dan jaga kondisi”, ucap BT yang kini menukangi tim muda Persija Jakarta U-16. (Dre)

Siswa Sekolah Kharisma Bangsa Sadam Asyurna Masuk Timnas Basket ASG 2018, Pelatih : Kerja Keras dan Doanya Terbayarkan

Siswa Sekolah Kharisma Bangsa Sadam Asyurna (berdiri ketiga dari kiri no.9) dipercaya masuk skuat timnas basket ASEAN School Games X 2018, di Malaysia. (Adt/NYSN)

Jakarta- Sadam Asyurna, siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dipercaya masuk skuat tim nasional (Timnas) basket putra pada ajang ASEAN School Games 2018 (ASG) X 2018, di Malaysia. Di ASG 2018, pria kelahiran 19 November 2001 itu menjadi bagian dari kontingen Indonesia yang berkekuatan 189 orang yakni terdiri dari 158 atlet putra dan 31 atlet putri. Mereka mengikuti delapan cabang olahraga, yakni atletik, renang, bulutangkis, sepak takraw, bola voli, bola basket, senam, dan squash. Untuk cabor net ball dan tenis meja, Indonesia tak mengirimkan wakilnya. Semua atlet ditempa skill dan mental mereka dibeberapa titik, termasuk sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta. Pada ASG 2018, kontingen Indonesia sukses mengoleksi 31 emas, 36 perak, dan 31 perunggu, melampaui target awal sedikitnya 26 emas. Hasil itu membuat Indonesia berada diposisi runner up, sedangkan tuan rumah Malaysia sebagai juara umum dengan torehan 37 emas, 34 perak, dan 31 perunggu. Ari Adiska, Pelatih Basket Sekolah Kharisma Bangsa, mengatakan dipercayanya Sadam membela Merah Putih di ajang ASEAN School Games merupakan ‘buah’ dari kerja keras. “Alhamdulillah, Sadam masuk tim nasional ASEAN School Games. Kerja keras yang selama ini dijalaninya serta doanya terbayarkan,” ujar Ari, Selasa (24/7). Ia menambahkan semua atlet pasti memiliki keinginan untuk bisa membela Merah Putih di pentas internasional. Dan, menurut Ari, hal itu bisa diwujudkan oleh Sadam yang memiliki talenta di basket. “Karena setiap atlet pasti memimpikan bisa jadi pemain nasional. Dan pada tahun ini Sadam bisa mengikuti ASEAN School Games di Malaysia. Dia memang memiliki talenta kuat di basket,” tambah Ari. Sementara, Sinta Berliana Herru, ibunda Sadam, menyebut dengan melihat putranya tumbuh dan berkembang sesuai dengan passion-nya saat ini adalah bentuk kesuksesan dirinya sebagai orang tua. “Naluri saya merasakan bahwa Sadam dan basket saling menemukan tanpa saling mencari. You got your passion my boy,” tukas Sinta. (Adt)

Raih 31 Emas, Indonesia Penuhi Target Medali ASEAN School Games (ASG) 2018 Malaysia

Diluar dugaan, atlet senam junior dari SKO Ragunan asal Riau, Abiyurafi, berhasil meraih 3 medali emas di ajang Asian School Games (ASG) 2018 di Malaysia. (tribunnews.com)

Selangor- Indonesia sukses memenuhi target medali yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada ASEAN School Games (ASG) 2018 di Selangor, Malaysia yaitu minimal meraih 26 medali emas. Pada hari terakhir kejuaraan khusus untuk pelajar di Asia Tenggara yang dipusatkan di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Rabu, kontingen Indonesia sukses mengumpulkan 31 emas, 36 perak dan 31 perunggu atau berada di posisi dua klasemen akhir. Sedangkan pemuncak klasemen adalah Malaysia dengan 37 emas, 34 perak dan 31 perunggu. Dari delapan cabang olahraga yang diikuti Indonesia hanya empat cabang saja yang mampu menyumbang medali yaitu atletik dari target lima emas meraih delapan emas, renang memenuhi target yaitu 15 emas, senam dari target satu justru meraih empat emas serta bulu tangkis dari target dua mendapat empat emas. “Bulu tangkis sukses memenuhi target. Sebenarnya bisa menambah di beregu putra dan ganda campuran. Namun di final kita kalah. Yang jelas hasil tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya yang hanya satu emas,” kata manajer tim bulu tangkis Indonesia, Luluk Hadiyanto. Bulu tangkis meraih medali emas lewat nomor tunggal putra dan putri yang di final semuannya mengalahkan Malaysia. Berikutnya beregu putri yang di final mengalahkan tim Thailand satu emas lagi nomor ganda putri yang di final mempertemukan pemain asal Indonesia sendiri. Selain bulu tangkis, prestasi mengejutkan datang dari atletik dan senam. Atletik yang tahun sebelumnya hanya meraih satu emas kini jadi tumpuan. Beberapa rekor juga tercipta yang salah satunya melalui atlet lompat galah putra, Idan Fauzan Richsan. Atlet asal Bogor, Jawa Barat, yang disiapkan ini bahkan mampu memecahkan dua rekor sekaligus, yakni rekor ASG dari 5 meter menjadi 5,30, serta rekornas junior dan senior dari 5,20 meter menjadi 5,30 meter. “Ini balas dendam saya setelah gagal turun di kejuaraan dunia. Sebenarnya saya masih ingin nambah lompatan, tapi tim pelatih dan PB PASI meminta saya untuk berhenti,” kata Idan paska melakukan lompatan pecah rekor. Untuk senam sebenarnya cukup fenomenal. Target satu emas awalnya cukup berat. Namun, kondisi di lapangan berbeda. Indonesia mendapat empat emas yang tiga diantaranya direbut oleh Abiyurafi. Apa yang diraih atlet SKO Ragunan asal Pekanbaru, Riau itu diluar dugaan oleh tim. “Target buat Abiyurafi sebenarnya satu emas, tapi justru dapat tiga. Ini sebuah kejutan. Dengan hasil ini kami optimistis jika Indonesia potensi untuk kedepannya,” kata manajer tim senam Indonesia, Murdhasih Supardjo, saat dikonfirmasi. Renang sebenarnya nyaris terpeleset. Beruntung pada hari pelaksanaan mampu meraih emas yang salah satunya lewat Adinda Larasati Dewi. Atlet berjilbab asal Jawa Tmur ini secara umum mampu menyumbang empat emas individu. Satu perenang lagi yang gemilang adalah Azzahra Permatahani, yang mengemas tiga medali emas individu. Jika empat cabang mampu memenuhi target bahkan lebih, kondisi berbeda didapat dua cabang yang cukup familiar yaitu bola voli dan basket. Untuk bola voli, tim putra dan putri Indonesia semuanya harus puas dengan medali perak. Padahal cabang ini ditarget satu emas. Begitu juga basket yang gagal meraih medali meski ditarget emas. Squash juga tanpa emas. Sementara itu komandan kontingen Indonesia pada ASG 2018, Bambang Siswanto membenarkan, jika target perolehan medali sesuai target bahkan lebih. Namun, jumlah tersebut belum mampu membendung laju tim tuan rumah Malaysia. “Kami melihat Malaysia memang lebih siap, terutama pada nomor-nomor unggulan mereka seperti squash. Itu yang jadi lumbung medali selain dari senam. Mereka juga bagus di atletik meski kita juga mampu memenuhi target,” katanya saat dikonfirmasi. Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap mengapresiasi perjuangan para atlet mengingat persiapan mereka hanya sekitar dua pekan. Kedepan pihaknya berharap persiapan jauh lebih baik mengingat atlet yang turun di ASG merupakan bibit untuk menghuni timnas yang berlaga dikejuaraan yang levelnya lebih tinggi. (Dre) Berikut Hasil Akhir Perolehan Medali ASEAN School Games 2018 :

Cabor Bulutangkis Kawinkan Gelar Nomor Tunggal, Atlet 15 Tahun Asal Banyumas Raih Dua Emas

Aisha Galuh Maheswari meraih dua emas di cabor bulutangkis pada nomor perseorangan tunggal putri dan beregu putri, dalam ajang ASEAN School Games (ASG) 2018 di Juara Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia. (pbdjarum.org)

Kuala Lumpur- Tim bulutangkis Indonesia sukses mengawinkan emas nomor tunggal perseorangan pada ASEAN School Games (ASG) 2018 di Juara Stadium, Bukit Kiara, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/7), setelah di partai puncak mampu meraih hasil terbaik. Kemenangan yang berbuah emas kejuaraan khusus untuk pelajar di Asia Tenggara itu terlebih dahulu diraih oleh tunggal putra Nur Yahya Adi Felani yang sukses mengalahkan andalan tuan rumah Malaysia, Jacky Kok Jing Hong dengan skor 21-12, 20-22, 21-19. Meski akhirnya mampu meraih emas, Nur Yahya harus memperolehnya dengan perjuangan karena lawan terus memberikan perlawan. Seharusnya juara bertahan itu bisa mengakhiri pertandingan pada gim kedua setelah memimpin 19-15. Namun pemain binaan klub Pratama Surabaya ini harus menyerah 20-22. Sebaliknya pada gim ketiga, Yahya sempat tertinggal namun mampu menggebrak pada akhir pertandingan. “Sempat terlalu percaya diri. Tapi saya langsung berusaha tenang dan mempelajari cara bermain lawan. Saya langsung habis-habisan. Ternyata bisa,” kata pemuda kelahiran Sukoharjo, 3 Juli 2000. Menurut dia, lawannya merupakan pemain yang ulet dan tahan banting. Itu dibuktikan dengan terus bertahan meski dalam kondisi kaki cedera. Dukungan dari suporter tuan rumah untuk lawah juga membuat Yahya, sapaannya, sedikit goyah. Namun semuanya mampu diatasi. “Ini adalah ASG terakhir saya. Setelah ini saya akan turun di kejurnas karena jika juara bisa masuk ke pelatnas,” kata atlet asal Sukoharjo, Jawa Tengah itu. Apresiasi tinggi juga pantas disematkan pada peraih emas tunggal putri, Aisha Galuh Maheswari. Meski sempat jatuh bangun, atlet putri asal Banyumas, Jawa Tengah itu, sukses menumbangkan andalan tuan rumah yang dikenal ulet yaitu Letshanaa A/P Karuphatevan dengan skor 13-21, 21-12, 23-21. “Tadi memang menguras tenaga. Sejak awal kami duel main relay-relay panjang. Setelah ada kesempatan baru mengeluarkan andalan. Lawan juga melakukan hal yang sama,” kata pemain binaan PB Djarum Kudus kelahiran Banyumas, 19 Oktober 2002. Menurut dia, emas memang sudah ditargetkan sejak awal oleh tim. Pebulutangkis dari PB Djarum ini, mengakui pada final memang cukup berat. Namun upaya yang dilakukan Aisha sukses meraih emas untuk kontingen Indonesia, di dua nomor, yakni beregu putri dan perorangan. Sementara itu manajer tim bulu tangkis Indonesia, Luluk Hadiyanto mengaku target medali yang ditetapkan yaitu dua emas mampu terpenuhi. Bahkan lebih karena mampu meraih empat emas yaitu beregu putri, tunggal putra-putri dan ganda putri. (Ham)

Indonesa Juara Umum di Cabor Renang ASG 2018, Adinda Sabet Empat Emas Jadi Yang Terbanyak

Indonesia meraih 15 medali emas, 17 perak, dan 8 perunggu, pada cabang olahraga renang ASEAN School Games Malaysia 2018, di Ehsan Aquatic Centre, Selangor Malaysia. (Humas PB RSI)

Selangor- Pada hari terakhir, Rabu (25/7) Indonesia menambah 4 emas dan 3 perak. Pada nomor terakhir, estafet 4×100 meter gaya ganti putra, tim merah putih berhasil memecahkan rekor ASEAN School Games. “Cabor renang ditargetkan 15 medali emas dan kami berhasil memenuhinya. Bersyukur dan terima kasih kepada semua tim, mulai dari perenang, pelatih, manajer, staff dan juga kemenpora,” ujar pelatih Deni Wardeni, Rabu (25/7). Indonesia menjadi juara umum di cabor renang dengan torehan 15 medali emas, 17 medali perak, dan 8 medali perunggu, atau mengungguli Thailand (9 emas, 8 perak, dan 4 perunggu) dan Singapura (7 emas, 6 perak, dan 10 perunggu). Khusus untuk Adinda Larasati Dewi dan Azzahra Permatahani, menjadi sangat spesial karena keduanya menjadi atlet terbanyak yang menyumbang mendali emas. Dinda, sapaan Adinda, meraih total empat emas, sementara Zahra, panggilan Azzahra, mengoleksi tiga medali emas, seperti torehannya di ajang yang sama pada 2017 lalu. Keempat emas hari ini disumbang perenang Indonesia yang sudah lolos limit A Olimpiade Remaja yang akan bertanding di Argentina, Oktober nanti, seperti Adinda, Azel Zelmi, Azzahra, dan Farrel Armandio Tangkas. Tim Indonesia yang berkekuatan Farrel Armandio Tangkas (punggung) Pande Made Iron Digjaya (dada), Azel Zelmi (kupu-kupu), dan Danandra Indra Damario (bebas) mencatat waktu terbaik 3 menit 48,82 detik atau lebih tajam dari rekor lama milik Singapura (2011) dengan 3 menit 49,70 detik. Peringkat kedua ditempati Malaysia (3 menit 51,82 detik) dan ketiga Thailand (3 menit 53,11 detik). Medali emas lainnya didapat melalui aksi Azel Zelmi Aryalingga yang menang di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putra dengan catatan 2 menit 03,71 detik. Medali perak diraih Tan Ephraim (Singapura) dengan torehan 2 menit 04,34 detik dan medali perunggu atas nama Low Zheng Yong (Malaysia) 2 menit 04,98 detik. Medali emas pertama disumbang Adinda dari nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan 2 menit 15,15 detik. Peringkat kedua diraih perenang Indonesia lainnya, Azzahra (2 menit 16,92 detik), dan posisi ketiga Kamonchanok Kwanmuang (Thailand) dengan 2 menit 18,52 detik. Adinda juga menyumbang emas kedua melalui nomor estafet 4×100 meter gaya ganti putri. Tim Indonesia yang berkekuatan Dewi Novita Lestari (punggung), Felicia Angelica (dada), Azzahra (kupu-kupu), Adinda Larasati Dewi (bebas) berhasil mencatat waktu tercepat 4 menit 20,07 detik. Posisi kedua ditempati Thailand dengan torehan 4 menit 21,22 detik dan ketiga Singapura (4 menit 24,63 detik). Indonesia juga mendapat medali perak dari Sofie Kemala pada nomor 50 meter gaya punggung putri dengan catatan 30,39 detik dan Joe Aditya menambah perak di nomor 1500 meter gaya bebas dengan catatan 16 menit 16,88 detik. (Adt) Klasemen akhir Cabang Renang Asean Schools Games 2018 No*Negara*Emas-Perak-Perunggu 1.Indonesia (15-17-8) 2.Thailand (9-8-4) 3.Singapura (7-6-10) 4.Malaysia (5-4-8) 5.Filipina (0-2-5) 6-10. Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei (tanpa medali)

Satu Gelar Asia Junior Championships 2018 Modal Positif Ke Kejuaraan Junior Dunia di Kanada

Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto sukses menjuarai Asia Junior Championships 2018, setelah menang dua game langsung dari pasangan Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, 21-12 dan 21-16. (Ham/NYSN)

Jakarta- Indonesia sukses mengantongi empat medali di Asia Junior Championships 2018. Satu emas diraih ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto, sedangkan tiga perunggu dari Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Pramudya Kusumawardana/Ghifari Anandaffa Prihardika dan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Manajer tim Indonesia, Susy Susanti, mengatakan, pencapaian ini sesuai dengan target awal. Perolehan prestasi yang diraih tim junior jadi modal awal pertarungan mereka selanjutnya, di Kejuaraan Dunia Junior 2018, yang berlangsung di Markham Pa Am Center, Ontario, Kanada, pada 5-18 November nanti. “Dari awal, target kami satu medali, saya enggan muluk-muluk, karena persaingan juga ketat. Tahun lalu ganda campuran, tahun ini ganda putri, artinya perkembangan tiap sektor cukup bagus. Mudah-mudahan hasil ini menjadi bahan yang bagus untuk persiapan ke kejuaraan dunia junior 2018 di Kanada,” ungkap Susy, pada Selasa (24/7). Febriana/Ribka sukses menjadi juara, setelah menang dua game langsung dari dobel putri Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, 21-12 dan 21-16. Tan/Toh sebelumnya mengalahkan pasangan Indonesia, Agatha/Fadia di babak semifinal. “Di ganda putri hasilnya cukup bagus, karena selain juara. juga ada Agatha/Fadia yang di semifinal, dan mulai masuk ke senior. Mudah-mudahan ada satu lagi pemain muda yang terus meningkat secara prestasi dan membawa angin segar buat bulutangkis Indonesia,” lajut Susy. “Tidak hanya ganda putri, sebelumnya juga ganda campuran, dan kami harapkan dari tunggal putra dan ganda putra bisa naik lagi. Tunggal putri, setelah Gregoria juara dunia, tentunya kami siapkan lagi yang kecil-kecil. Memang ada beberapa PR. Meski berhasil membawa satu gelar, tetap ada PR di sektor-sektor lain,” urai Susy. Kanada menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2018. Turnamen ini rencananya digelar pada November di Markham Pa Am Center, di kota Ontario. Even ini mempertandingkan nomor beregu campuran, yang memperebutkan Piala Suhandinata dan nomor perorangan yang akan merebut Piala Eye Level. Ini menjadi yang kedua kalinya dalam empat tahun kejuaraan junior bulutangkis paling bergengsi di wilayah Pan American, usai 2016 berlangsung di Lima, Peru. Sebelumnya, Kanada pernah menyelenggarakan turnamen yang sama pada 2004 di Richmond. Markham Pan Am Centre menyediakan fasilitas delapan lapangan karpet sintetis, tiga lapangan untuk latihan, tempat duduk berkapasitas hingga 1.000 penonton, dan pusat kebugaran serta ruang pertemuan. (Dre/Ham)