Pengurus Pengda Koluchstyl Terbentuk, DKI Jakarta Punya Olahraga Bela Diri Baru

Pengurus Daerah (Pengda) Koluchstyl Indonesia (KI) DKI Jakarta, kini resmi dilantik, sehingga nantinya bisa didaftarkan sebagai anggota KONI. (facebook)

Jakarta- Pengurus Daerah (Pengda) Koluchstyl Indonesia (KI) DKI Jakarta kini resmi dilantik. Pelantikan kepengurusan periode 2018-2022 itu diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor SKEP/001/PP-KI/IV/2018.

Pengurus lansung dilantik oleh Presiden KI Ali Akbar Hehaitu, di Kantor Administrasi Walikota Jakarta Timur, Kamis (12/4). Ali mengaku bangga dengan kepengurusan DKI. Sebab hal itu menjadi awal pihaknya membangun olahraga Koluchstyl yang terbilang baru.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap setelah pelantikan ini, Pengda DKI bisa konsisten untuk pembinaan. Baik untuk instruktur serta menyiapkan atlet secara nasional dan internasional. Ali menjelaskan, Koluschstyl merupakan olahraga baru di Indonesia.

Cabang olahraga bela diri asal Polandia ini pertama kali masuk dan dikembangkan di Jakarta, sejak 2015. Koluchstyl merupakan cabang olahraga bela diri ground fighting yang menggabungkan teknik judo, sumo, gulat, dan jujitsu dalam praktiknya.

Cabang olahraga ini diciptakan pada tahun 2009 oleh Grand Master Wieslaw Koluch, pemegang DAN 9 Ju-jitsu asal Polandia. “Sudah ada 10 Pengda yang tergabung. Termasuk Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, hingga Kalimantan selatan dan Sulawesi Selatan yang akan dibentuk,” ujar Ali, akhir pekan lalu.

Saat ini, pihaknya sudah melakukan persuasif dengan membangun komunikasi dengan KONI, KOI, Formi, dan Kemenpora. “Pihak Kemenpora sangat mendukung olahraga ini,” ungkapnya. Karena olahraga tersebut masih baru, dia menyebut paling sedikit harus memiliki 10 Pengda yang terbentuk secara legal.

Sehingga, nantinya bisa didaftarkan sebagai anggota KONI. “Sejauh ini, dari 10 Pengda yang ada, baru DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sudah legal,” ucapnya. Selain pembentukan pengda, Ali menyebut memiliki strategi lain agar olahraga tersebut semakin dikenal masyarakat.

Salah satunya pemanfaatan informasi, dan media. Ali menegaskan, pihaknya berharap mendapatkan orang hebat untuk menggerakkan organisasi Koluchstyl. Sebab, pihaknya memiliki misi untuk minimal bisa menjadi peserta eksibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.

“Lalu nantinya jadi peserta resmi, dan kami ingin tampil di level internasional. Supaya peringkat di Asean dan Asia terus meningkat,” ucapnya. Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Pengda KI, Nur Ali. “Jakarta itu sebagai barometer,” ungkapnya.

Nur Ali menyatakan, dalam waktu dekat segera meresmikan empat pengurus cabang (pengcab). Hal itu dilakukan sebagai syarat menjadi anggota KONI DKI. “Kami tidak akan langsung menjadi anggota KONI DKI, apalagi situasinya berbarengan dengan Asian Games. Ya perlahan saja, tapi pasti,” tandasnya. (Art)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *